• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Bogie TB-398 a. Definisi Bogie

Bogie atau disebut juga dengan truck merupakan salah satu komponen penting dalam sarana perkeretaapian yang dilengkapi dengan perangkat roda yang digabungkan oleh rangka yang dilengkapi dengan sistem pemegasan, sistem pengereman, serta secara keseluruhan berfungsi sebagai pendukung rangka dasar dari badan sarana perkeretaapian.

Dengan memperhatikan maksud/tujuan dipasangnya bogie pada sarana perkeretaapian yaitu dalam rangka mengatasi permasalahan dari pada panjang sarana perkeretaapian, daya dukung (berat) sarana perkeretaapian, kemudahan melalui jalan tikungan, kecepatan, kenyamanan (running

qualities).

b. Fungsi Bogie

a) Untuk mendistribusikan berat dari sarana perkeretaapian (Gt = Berat Total) agar dapat terbagi secara merata ke setiap roda (axle), sehingga dengan demikian daya dukungnya dapat lebih meningkat.

Gambar 26. Pendistribusian berat

Gambar 27. Penompang kereta

b) Untuk mempermudah gerakan dan mengatasi dimensi panjang sarana perkeretaapian yang dibatasi akibat radius lengkung jalan rel.

c) Untuk meningkatkan kecepatan dan kenyamanan pada sarana perkeretaapian. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi kenyamanan sarana perkeretaapian dengan adanya kontruksi bogie sebagai berikut :

- Ketidak-rataan jalan rel baik dari arah vertikal, lateral, longitudinal

dirasakan dalam badan sarana perkeretaapian dan sebagian besar ditampung oleh sistem pemegasan dan peredaman.

- Kejutan-kejutan lateral memutar bogie yang dirubah menjadi energi

kinetis yang akan diredam oleh peredam rotasi pada centre plate.

- Kontruksi bogie memungkinkan pemakaian susunan pegas yang

lebih banyak antara badan sarana perkeretaapian. Dengan peningkatan kenyamanan dan keamanan, maka dengan sendirinya kecepaatan operasi juga dapat ditingkatkan.

c. Pemegasan Pada Bogie

Pemegasan adalah komponen yang berfungsi untuk mengurangi getaran baik yang diakibatkan oleh faktor eksternal dan internal.

a) Faktor eksternal yaitu :

1. Getaran yang disebabkan oleh kondisi jalan rel yang tidak rata, getaran ini termasuk jenis getaran paksa yang menyebabkan bogie bergetar sampai terasa pada bodi kereta.

2. Getaran yang disebabkan jalan rel yang menikung, getaran ini akan menimbulkan gaya percepatan horisontal yang menyebabkan kejutan lateral yang keras.

b) Faktor internal, yaitu getaran yang disebabkan oleh karena ketidakmampuan komponen bogie meredam getaran yang disebabkan oleh faktor eksternal.

Sistem pemegasan pada sarana perkeretaapian yang memakai bogie pada umumnya terdiri dari sistem pemegasan primer dan sistem pemegasan sekunder, hal ini akan sempurna bila dibandingkan dengan sarana perkeretaapian yang tanpa bogie (bergandar dua) yang mempunyai satu tingkat pemegasan.

1. Sistem pemegasan primer

Sistem pemegasan primer adalah pemegasan antara penuk gandar (perangkat roda) dan rangka bogie.

Fungsi sistem pemegasan primer adalah untuk menampung kejutan-kejutan, gaya-gaya impact langsung akibat ketidakrataan jalan rel, sambungan rel, wesel, gangguan lain. Karena perangkat roda adalah bagian komponen dari bogie yang langsung berinteraksi dengan jalan rel.

Pada pemegasan primer terdapat alat pembatas gerak (stopper) yang harus diusahakan jangan sampai bersentuhan. Tetapi bila terjadi gaya impact yang berlebihan atau ketidakrataan yang berlebihan (overload) dari yang di rencanakan maka alat pembatas tersebut bisa bersentuhan.

2. Sistem pemegasan sekunder

Sistem pemegasan sekunder adalah sistem pemegasan antara badan sarana perkeretaapian dengan rangka bogie.

Pemegasan sekunder berperan penting dalam menentukan kualitas kenyamanan pada sarana perkeretaapian, oleh karena itu pada sistem pemegasan sekunder dilengkapi juga dengan peredam kejut baik para arah vertikal maupun lateral. Gangguan-gangguan karena ketidakrataan jalan rel, kejutan-kejutan impact, gerakan dan gaya-gaya di tikungan, serta gerakan sinusoida pada jalan lurus akan diredam oleh sistem pemegasan sekunder setelah sebagian di tampung oleh sistem pemegasan primer untuk kemudian baru dirasakan oleh badan srana perkeretaapian.

Selain dari itu perlu diketahui pula bahwa kontruksi bogie berdasarkan KM41/ Th 2010 Bab II Ps 12 harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

 Rangka bogie terbuat dari baja yang memiliki kekuatan dan

kekakuan tinggi terhadap pembebanan tanpa terjadi deformasi tetap,

 Kontruksi tahan pembebanan,

 Mampu meredam getaran,

 Kontruksi sederhana dan kokoh,

 Dirancang agar keausan serta alih pembebanan pada roda dan

rel serendah mungkin, dan

d. Komponen utama dan spesifikasi bogie TB-398

Bogie TB-398 merupakan pengembangan dari bogie NT 11 (Bogie K5) dan NT 60 (K8).

Spesifikasi/ukuran-ukuran utama Bogie TB-398 sebagai berikut : Tabel 1. Spesifikasi bogie TB-398

NO Spesifikasi/ukuran-ukuran Ukuran

1 Lebar sepur (track gauge) 1067 mm

2 Beban maksimal poros roda 14 ton

3 Jarak antar roda (wheel base) 2200 mm

4 Diameter roda 774/698 mm

5 Jarak antar pusat suspensi primer 1590 mm

6 Jarak antar pusat suspensi sekunder 1980 mm

7 Kecepatan maksimal 100 km/jam

8 Berat perbogie 4700 kg

9 Panjang bogie maksimal 3534 mm

10 Lebar bogie maksimal 2100 mm

Bogie tipe TB-398 dengan cartridge bearing memiliki rangka (frame) dengan kontruksi las sebagaimana ditunjukan pada gambar berikut ini :

Gambar 28. Perangkat bogie TB-398 e. Penjelasan komponen utama bogie TB-398

a) Frame/ Rangka Bogie

Frame adalah merupakan rangka bogie dengan kontruksi las dari plat baja dan rangka samping yang terdiri dari plat atas dan plat bawah dengan panjang 16 mm serta plat samping 9 mm. Rangka penghubung mempunyai penampang dengan plat tebal 9 mm dan 12 mm, serta rangka ujung dan rangka tengah tersusun dari plat 9 mm dan plat 6 mm. Bracket pemegang bolster dan penggantung penuk gandar juga dilas pada rangka samping. Bracket pemegang sistem rem dilas pada rangka bogie.

Gambar 29. Frame b) Perangkat roda

Perangkat roda terdiri dari satu buah gandar dan dua buah keping roda yang dibuat dari baja karbon tempa.

Gambar 30. Perangkat roda c) Axle box atau periuk gandar

Axle box adalah tempat dudukan doubel row cylinder roller bearing dan pegas primer yang berfungsi untuk menahan beban dari kereta melalui sistem pemegasan.

Gambar 31. Axle box d) Bolster ayun

Bolster ayun adalah komponen yang fungsinya untuk menahan beban badan kereta melalui center plate dan kedua side bearer.

Gambar 32. Bolster ayun e) Pemandu bolster ayun

Empat buah pemandu disediakan antara bogie dan bolster ayun untuk memandu bolster secara vertikal dan lateral, juga untuk menyalurkan gaya-gaya akibat traksi atau pengereman kereta.

Gambar 33. Pemandu bolster ayun f) Sistem suspensi (pegas primer dan pegas sekunder)

 Pegas primer berfungsi untuk mengurangi kebisingan dan getaran

frekuensi tinggi yang timbul akibat ketidakberaturan rel.

 Pegas sekunder berfungsi untuk menentukan kualitas kenyamanan

pada sarana perkeretaapian, maka dari itu pegas ini dilengkapi dengan peredam kejut baik arah vertikal maupun lateral.

Sistem suspensi dirancang agar kereta berjalan stabil dan memiliki kualitas npengendaraan berdasarkan hasil study J. L. Koffman dan E. Sperling.

g) Peredaman / shock absorber

Peredaman dipasang antara bolster artas dan landasan pegas bersama dengan pegas bolster berfungsi meredam getaran dari pegas bolster. Hal ini akan menghasilkan pengendaraan yang lebih nyaman bagi para penumpang, meningkatkan keselamatan kerja dan mengurangi keausan rangka bogie.

Gambar 35. Shock absorber h) Pedestal/landasan

Pemandu landasan dilengkapi oleh pelapis-pelapis resin sintetis pada corong-corong bogie dan pelapis sisi luar periuk gandar.

i) Pasak tengah dan pelapis

Pasak-pasak tengah atas dan bawah masing-masing diikat dengan baut-baut pada rangka dasar dan bolster ayun. Pen tengah yang cukup kuat menahan berat sebuah bogie dipasang ,M melalui pasak tengah.

Gambar 37. Pasak tengah j) Bantalan samping (Side Bearer)

Dua buah bantalan samping pada setiap bogie dirancang untuk menyangga 16% dari berat kosong badan kereta.

k) Tuas penggerak rem

Sistem pengereman bogie jenis jepitan memberi gaya pengereman pada tiap roda oleh dua buah balok rem yang disusun pada kedua sisi roda. Balok rem yang terbuat dari besi tuang dipegang oleh sebuah pasak pada punggungnya.

Gambar 39. Triangle 2. Alat Perangkai

a. Definisi Alat Perangkai

Alat perangkai adalah perlengkapan sambungan mekanis, listrik dan pneumatis.

Sebagai sambungan mekanis alat perangkai meneruskan beban tarik dan dorong serta bentur/impak. Dalam arah longitudinal untuk menahan kejutan impak, alat perangkai dilengkapi dengan buffing gear.

b. Fungsi Alat Perangkai

1) Merupakan suatu kontruksi yang berfungsi untuk merangkaikan unit-unit.

2) Kendaraan rel atau sarana KA satu sama lainnya berupa lokomotif, kereta, gerbong, KRD, KRL guna membentuk rangkaian, alat perangkat ini juga disebut alat tolak tarik

3) Meneruskan beban tarik dan dorong serta benturan. 4) Menahan kejutan impak dalam arah longitudinal.

5) Sebagai sambungan listrik, meneruskan arus listrik baik tegangan rendah maupun tegangan tinggi.

6) Sebagai sambungan pneumatis, meneruskan aliran udara tekan, baik untuk rem maupun kontrol dan pendorong pintu.

c. Alat perangkai terdiri dari :

1) Sambungan mekanis berupa coupler body dan draft gear.

2) Sambungan listrik berupa electric coupler untuk tegangan rendah dan tegangan tinggi

3) Sambungan pneumatik berupa selang udara tekan bisa kompak atau terpisah dari sambungan mekanis.

d. Bagian-bagian alat perangkai : 1) Boffer

Boffer adalah penyambung primer kereta, yang berfungsi untuk menyambungkan kereta satu dengan kereta lainnya.

Gambar 40. Boffer 2) Selang pengereman

Selang pengereman adalah selang yang digunakan untuk menyalurkan udara dari kereta satu dengan kereta lainnya.

Gambar 41. Selang pengereman 3) Rantai

BAB III

Dokumen terkait