A. Pekerjaan / kegiatan
2. Pekerjaan secara spesifik
Dalam kesempatan kali ini saya mengambil topik laporan praktek kerja lapangan tentang pemeliharaan berkala mekanik 12 bulanan (P12) pada bogie TB-398 dan alat perangkai kereta. Bogie merupakan susunan perangkat roda dan sistem suspensi sebagai suatu satuan struktur yang mendukung kereta atau gerbong saat berjalan diatas rel. Berikut ini adalah jenis-jenis bogie yaitu :
1) Bogie Pennsylvania (K2)
Bogie ini sudah hampir punah, pernah digunakan pada kereta kelas 3 (K3) dan kereta bagasi (B) yang dibuat sekitar tahun 1954. Bogie ini merupakan satu-satunya jenis bogie yang menggunakan batang penghubung antara periuk gandar yang satu dengan yang lainnya. Pegas primer menggunakan pegas ulir sedangkan pegas sekunder menggunakan pegas daun, tanpa dilengkapi peredam kejut (shock absorber)
2) Bogie Cradle (K3)
Bogie ini juga sudah hampir punah, masih ada pada kereta ukur DINW-1 atau U-25301 buatan tahun 1925 yang telah mengalami modifikasi dari plain bearing menjadi roller bearing, dan sekarang berada di BY MRI. Selain itu, KA Inspeksi Divre I Sumatra Utara juga menggunakan bogie Cradle. Pegas primer dikombinasikan
dengan pegas ulir, sedangkan pegas sekunder menggunan pegas daun tanpa dilengkapi peredam kejut.
3) Bogie SIG atau NT 504 (K4)
Digunakan pada kereta penumpang kelas 3 (K3) dan populasinya tinggal sedikit, yaitu pada kereta buatan tahun 1963/1964. Pegas primer pada bogie ini adalah pegas ulir yang dilengkapi peredam kejut yang berfungsi juga sebagai pengarah gandar (axle guide), sedangkan pegas sekunder menggunakan pegas torsi tanpa peredam kejut.
4) Bogie NT 11 (K5)
Bogie NT 11 adalah bogie dengan populasi terbanyak di Indonesia, dan digunakan pada kereta eksekutif, bisnis dan ekonomi. Bogie ini mengunakan pegas ulir sebagai primer maupun sekunder, yang dilengkapi dengan peredam kejut arah vertikal pada pemegasan sekunder. Kereta-kereta yang menggunakan bogie NT 11 diproduksi oleh berbagai pabrik Yugoslavia, Hongaria, Jepang, PT. INKA (Indonesia). Selama ini dinilai bahwa bogie NT11 merupakan jenis bogie yang paling sesuai dengan kondisi jalan rel di Indonesia. Kereta-kereta baru dari PT INKA seperti Gajayana, Harina, Argo Gede, dan kereta kelas 3 mengggunakan bogie K5 yang sepenuhnya dirancang dan dibat PT INKA.
Bogie TB-398 merupakan bogie buatan PT INKA dan merupakan perkembangan/penyempurnaan dari bogie NT 11 dan bogie NT 60. TB-398 (Triler Bogie desain K3 tahun 1998) banyak digunakan pada kereta milik PT KAI seperti Menoreh, Jayabaya, Jaka Tingkir, Majapahit, Bogowonto, cs Gajah Wong.
6) Bogie Ferrostahl (K6)
Bogie Ferrostahl digunakan pada kereta kelas 3 dan kereta makan kelas 3 (KM 3) dengan populasi tinggal sedikit, dibuat pada 1965/1966 di Jerman. Pegas primer pada bogie ini menggunakan pegas ulir dan pegas sekunder adalah pegas daun tanpa dilengkapi peredam kejut.
7) Bogie Gorlitz (K7)
Bogie Gorlitz digunakan pada kereta eksekutif, bisnis, maupun ekonomi dengan populasinya yang tidak begitu banyak. Pegas primer aupun sekunder menggunakan pegas ulir dan dilengkapi dengan peredam kejut arah vertikal dan lateral. Bogie Gorlitz merupakan bogie yang tidak mengunakan pelat gesek sebagai pengarah periuk gandar.
8) Bogie NT 60 (K8)
Bogie NT 60 adalah bogie generasi baru yang dibuat PT INKA untuk kereta kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi. Pegas primer menggunakan pegas karet (connical rubber bonded) dan pegas sekunder menggunakan pegas ulir yang dilengkapi peredam kejut. Bogie NT 60 merupakan bogie pertama, tanpa menggunakan pelat gesek pada pengarah gandar maupun batang ayun.
9) Bogie Bolsterless (K9)
Bogie Bolsterless adalah bogie generasi terbaru pada kereta penumpang yang dibuat pada tahun 1997 untuk kelas eksekutif Kereta pada KA Argo Bromo Anggrek. Pada bogie ini digunakan pegas karet konus sebagai primer dan pegas udara (Air Spring) sebagai pegas sekunder dilengkap dengan peredam kejut dan anti roll device.
b. Pemeriksaan pemeliharaan berkala mekanik 12 bulanan (P12) pada bogie TB-398 dan alat perangkai kereta
Kegiatan yang dilakukan pada saat perawatan/pemeliharaan 12 bulanan sebagai berikut :
1) Angkat Body
Prosedur sebelum angkat body yaitu :
Buka center pin/pin tengah/pin koneng
Gambar 4. Membuka center pin
Lepas sambungan dimana lidah rem terhubung, tarik tangkai diatas
frame
Lepaskan pada sambungan tempat tuas rem yang berhubungan
dengan batang tarik pada rangka dasar.
Gambar 6. Melepas sambungan tuas rem Setelah sudah siap diangkat selanjutnya yaitu :
Tempatkan alat angkat (crane, electric jack, pneumatic jack) pada
dudukan yang terletak di sebelah bawah samping body kereta.
Lalu body diangkat sampai terpisah dengan bogie, dan bogie
ditarik dari bawah body.
Gambar 8. Pengangkatan body kereta
Setelah itu bersihkan rangka bogie dari debu dan kotoran yang
menempel. Sebaiknya bogie di semprot pakai air bersih yang bertekanan atau menggunakan kacer.
Gambar 9. Membersihkan bogie
Selanjutnya periksa/perbaiki pelapis plat tengah yang aus, batas
keausannya adalah kalau baru = 10 mm dan batas minimumnya 6 mm.
Gambar 10. Pemasangan center plate
Periksa dan lumasi center pivot dengan minyak pelumas jenis
AVG3.
Gambar 11. Melumasi center pivot
Kemudian periksa rangka bogie dengan palu apakah ada yang
Gambar 12. Pengecekan bogie
Periksa / perbaiki / ganti pin, bush dan skin plat yang tidak normal
/ tipis ( Batas diameter dalam bush -1 mm, batas diameter pin -1mm, batas ketebalan skin plat minimum 1 mm)
Gambar 13. Pin dan bush
Periksa / perbaiki / ganti gantungan-gantungan pengaman triangel
Gambar 14. Gantungan pengaman triangel
Periksa / ganti slide bearer atau tumpuan samping yang aus.
Gambar 15. Slide bearer
Periksa / perbaiki / ganti stang kurung yang rusak.
Periksa rubber block / gummy block
Periksa keausan scheen voering
2) Prosedur mengganti blok rem
Jika ketebalan dari blok rem kurang dari 10 mm (merata) dan apabila keadaan blok rem miring maka ukur yang paling tipis dan apabila kurang dari 10 mm maka harus dilakukan penggantian dengan yang baru.
Buka/ lepaskan pin tusuk dengan menggunakan palu.
Gambar 16. Melepaskan pin tusuk
Buka/lepaskan blok rem dari sepatu rem
Pasang blok rem yang baru pada sepatu rem, toleransi antara blok
rem dengan roda kurang lebih 8 mm
Gambar 18. Memasang blok rem
Setel langkah blok rem
3) Prosedur mengganti pegas primer/pegas dukung
Periksa pegas ayun dan dukung apakah ada yang putus atau tidak.
Buka baut sluistik dan sluistik dilepas pada perangkat roda yang
akan diganti pegasnya.
Gambar 20. Membuka baut sluistik
Angkat body kereta dengan menggunakan pesawat angkat/crane
sampai bogie ikut terangkat sampai miring sehingga pegas bebas dan mudah dikeluarkan.
Kemudian buka/ganti pegas yang putus.
Gambar 22. Memasang pegas
Turunkan body kereta, pasang sluistik dan kencangkan bautnya
sesuai ketentuan.
Gambar 23. Mengencangkan baut sluistik 4) Prosedur mengganti shock absorber
Periksa/perbaiki/ganti shock absorber yang rusak (bocoran minyak dan kelengkapannya).
Buka mur pengikat shock absorber sebelah atas maupun bawah
Gambar 24. Membuka mur
Buka dan ganti shock absorber yang rusak
Gambar 25. Melepas shock absorber
Pasang dan keraskan mur pengikat menggunakan kunci ring 24