• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

C. Analisis Data

Analisis data terdiri atas tiga bagian. Pada bagian pertama peniliti ingin mengetahui apakah keempat siswa tersebut bisa melakukan representasi visual. Pada bagian kedua, peneliti melakuan analisis pekerjaan siswa yang meliputi pre-test dan post-pre-test untuk mengetahui kemampuan dalam menyelesaikan soal-soal sistem persamaan dua variabel. Pada bagian ketiga, peneliti melakukan analisis wawancara untuk mengetahui pengalaman siswa belajar dengan metode representasi visual.

1. Analisis Representasi Visual Siswa

Analisis representasi visual siswa terbagi dua bagian, yang pertama tentang representai visual dengan perintah dan representasi visual dengan perasaan. a. Representasi visual dengan perintah

Peneliti memerintahkan kepada subjek untuk menggambarkan dua pohon, satu rumah, satu kucing, satu tiang listrik, dua anak-anak, satu minion, dan satu mobil.

Tabel 4.1 Analisis Pekerjaan Siswa Representasi Visual dengan Perintah

Siswa Pekerjaan siswa

S4

Disimpulkan bahwa S1, S2, S3, dan S4 dapat menggambarkan apa yang diminta oleh peneliti.

b. Representasi visual Perasaan Hari Ini

Peneliti meminta kepada Subyek untuk menggambarkan perasaannya hari ini. Data disajikan dalam Tabel 4.2. Dari data dalam Tabel 4.2, disimpulkan bahwa S1, S2, S3, dan S4 dapat mengungkapkan perasaannya dengan gambar.

2. Analisis Pekerjaan Siswa

Pada analisis pekerjaan siswa dibagi menjadi dua, yaitu analisis pekerjaan siswa pre-test dan analisis pekerjaan siswa post-test.

a. Analisis Pekerjaan Siswa Pre-Test

1) Analisis pekerjaan siswa pre-test nomor 1

Hasil analisis disajikan dalam Tabel 4.3. Dari pekerjaan siswa pre-test nomor 1, S3 memperoleh hasil akhir yang salah. S3 kurang memahami perintah dalam soal. Sedangkan S1, S2, dan S4 dapat menjawab dengan jelas dan benar.

2) Analisis pekerjaan siswa pre-test nomor 2

Hasil analisis disajikan dalam Tabel 4.4. Dari pekerjaan siswa pre-test nomor 2, S1 memperoleh hasil akhir yang salah. S1 dan S3 hanya mengira-ngira hasil dari 5 roti dan 1 gorengan, tetapi S3 memperoleh hasil akhir yang benar. Hasil akhir dari mengira-ngira S1 adalah Rp. 11.000,00 dan hasil akhir dari mengira-ngira S3 adalah Rp. 8.000,00. Sedangkan S2 dan S4 menjawab dengan jelas benar.

43

S1 S1 bercerita tentang perasaannya saat bersemangat pagi ini

karena akan bertemu teman-teman di sekolah dan kemudian saat pulang sekolah kecewa karena menunggu dijemput hampir lebih dari 1 jam. Makin kecewa karena sampai di rumah merasa lapar dan tidak ada makanan.

S2 S2 bercerita tentang perasaannya yang campur aduk. Perasaan

capek, menahan sakit karena pilek, menahan dingin karena hujan, dan senang bertemu teman-teman saat peneliti melakukan penelitian dengan memisalkan dirinya itu sebuah penggorengan.

44 untuk pulang dan terpaksa hujan-hujan.

S4 S4 bercerita tentang perasaannya saat bisa belajar bersama

dengan teman-teman dan peneliti. Karena baginya matematika adalah pelajaran yang menyebalkan, tetapi ia juga menyukai matematika.

45

S1 S1 mengerjakan dengan cara subtitusi. Karena

sudah diketahui harga sebuah gawang dan sebuah bola, masing-masing dikalikan bilangan seperti yang diminta pada soal. 3 gawang dikalikan harga gawang dan 7 bola dikalikan harga bola, kemudian semua harga barang tersebut dijumlahkan dan yang diperoleh adalah Rp. 960.000,00.

S2 S2 menjelaskan hasil pekerjaannya sama dengan

S1. 3 dikali dengan harga gawang dan 7 dikali dengan harga bola, kemudian harga barang-barang tersebut dijumlahkan. Hasil dari jumlah barang-barang tersebut adalah Rp. 960.000,00.

46 penjumlahan tersebut adalah Rp. 280.000,00

S4 S4 menjelaskan hasil pekerjaannya sama dengan

S1 dan S2. Mencari harga 3 buah gawang dan harga 7 buah bola, kemudian dijumlah harga 3 buah gawang dan harga 7 buah bola. Hasil yang diperoleh adalah Rp. 960.000,00

47

Siswa Pekerjaan siswa Deskripsi pengerjaan siswa

S1 S1 memisalkan 𝑥 adalah roti dan 𝑦 adalah

gorengan. S1 mengerjakan dengan cara menjumlah 2𝑥 + 4𝑦 = 5000 dengan 3𝑥 + 3𝑦 = 6000. Hasil dari penjumlahan tersebut adalah 5𝑥 + 7𝑦 = 11.000.

S2 S2 mengerjakan dengan cara eliminasi setiap

makanan. Dimisalkan 𝑥 adalah roti dan 𝑦 adalah

gorengan. Lalu dilakukan eliminasi terhadap 𝑦 hingga diketahui 𝑦 = Rp. 500,00. Kemudian 𝑦 tersebut disubtitusi ke 2𝑥 + 4𝑦 = 5000 dan diperoleh 𝑥 = Rp.1.500,00. Karena sudah diketahui 𝑥 dan 𝑦 maka 5 dikalikan 𝑥 dan 1

48

S3 S3 memisalkan 𝑥 adalah roti dan 𝑥 adalah

gorengan. S3 mengerjakan dengan cara mengira-ngira akan mendapatkan nilai 𝑥 dan 𝑥 dari 2𝑥 + 4𝑥 = 5000 dengan 3𝑥 + 3𝑥 = 6000. Kemudian

ditentukan 5𝑥 = 7500 dan 1𝑥 = 500. Dari nilai tersebut dijumlah dan diperoleh Rp. 8.000,00

49 ngira akan mendapatkan nilai 𝑥 dan 𝑦 dari 2𝑥 + 4𝑦 = 5000 dengan 3𝑥 + 3𝑦 = 6000. Kemudian

ditentukan 𝑥 = 1500 dan 𝑦 = 500. kemudian 5 dikalikan 1500 = 7500 dan 1 dikalikan 500 = 500. Dari hasil perkalian tersebut dijumlah dan diperoleh Rp. 8.000,00

3, S1 tidak menjawab dengan benar. S1 kurang teliti memahami soal hingga memperoleh hasil akhir yang salah. S3 tidak mengerjakan soal. Sedangkan S2 dan S4 dapat menjawab dengan jelas dan benar.

4) Analisis pekerjaan siswa pre-test nomor 4

Hasil analisis disajikan dalam Tabel 4.6. Dari pekerjaan siswa pre-test nomor 4, S1 dan S3 tidak memperoleh hasil akhir yang benar. S1 dan S3 kurang dapat memahami soal. S1 mengkalikan 5 pada 2𝑥 + 𝑦 = 13.000 dan 𝑥 + 𝑦 = 8.000 dan kemudian dijumlakan hingga diperoleh 5𝑥 + 5𝑦 = 105.000. S3 mengira-ngira 5 topi Rp. 25.000,00 dan 5 dasi Rp. 17.000,00, kemudian dijumlah dan diperoleh Rp. 42.000,00. Sedangkan S2 dan S4 dapat menjawab dengan jelas dan benar.

51 Tabel 4.5 Analisis Pekerjaan Siswa Pre-test Nomor 3

Siswa Pekerjaan siswa Deskripsi pengerjaan siswa

S1 S1 mengerjakan dengan cara subtitusi. Sisa uang

saku yang sudah diketahui hari senin sampai kamis adalah Rp. 1000,00/hari lalu dikalikan 4 dan hasilnya adalah Rp. 4000,00. Sisa uang saku yang sudah diketahui hari jumat sampai minggu adalah Rp. 500,00/hari lalu dikalikan 3 dan hasilnya Rp. 1.500,00. Dapat diketahui hasil dari sisa uang saku dalam satu minggu, Rp. 4.000,00 dijumlahkan dengan Rp. 1.500,00 dan hasilnya adalah Rp. 5.500,00. Kemudain hasil dari sisa

52

S2 S2 mengerjakan dengan cara subtitusi. Sisa uang

saku yang sudah diketahui hari senin sampai kamis adalah Rp. 1000,00/hari lalu dikalikan 4 dan hasilnya adalah Rp. 4000,00. Sisa uang saku yang sudah diketahui hari jumat sampai minggu adalah Rp. 500,00/hari lalu dikalikan 3 dan hasilnya Rp. 1.500,00. Dapat diketahui hasil dari sisa uang saku dalam satu minggu, Rp. 4.000,00 dijumlahkan dengan Rp. 1.500,00 dan hasilnya adalah Rp. 5.500,00. Kamudian dari hasil sisa uang saku satu minggu tersebut dikalikan 2 dan diperoleh Rp. 11.000,00.

53

S4 S4 mengerjakan dengan cara yang sama dengan

S2 yaitu dengan cara subtitusi. Sisa uang saku yang sudah diketahui hari senin sampai kamis adalah Rp. 1000,00/hari lalu dikalikan 4 dan hasilnya adalah Rp. 4000,00. Sisa uang saku yang sudah diketahui hari jumat sampai minggu adalah Rp. 500,00/hari lalu dikalikan 3 dan hasilnya Rp. 1.500,00. Dapat diketahui hasil dari sisa uang saku dalam satu minggu, Rp. 4.000,00 dijumlahkan dengan Rp. 1.500,00 dan hasilnya adalah Rp. 5.500,00. Kamudian dari hasil sisa uang saku satu minggu tersebut dikalikan 2 dan diperoleh Rp. 11.000,00.

54

Siswa Pekerjaan siswa Deskripsi pengerjaan siswa

S1 S1 memisalkan 𝑥 sebagai topi dan 𝑦 sebagai dasi.

S1 mengerjakan dengan cara 2𝑥 + 𝑦 = 13000 dikali 5 dan hasil yang diperoleh adalah Rp. 65.000,00. Kemudian 𝑥 + 𝑦 = 8000 dikali 5 dan hasil yang diperoleh adalah Rp. 40.000,00. Kemudian hasil-hasil perkalian tersebut dijumlahkan dan hasil yang diperoleh untuk 5𝑥 + 5𝑦 = 105.000 atau Rp. 105.000,00.

55 awal yang dieliminasi adalah 𝑦 dan diperoleh 𝑦 = 3.000, kemudian dengan 𝑦 = 3.000 dilakukan

subitusi pada 2𝑥 + 𝑦 = 13.000 dan dapat diketahui nilai 𝑥 = 5.000. karena 𝑥 dan 𝑦 sudah

diketahui maka 𝑥 dikali 5 sama dengan 25.000 dan 𝑦 dikali 5 sama dengan 15.000 . Dari hasil tersebut dijumlahkan dan hasilnya adalah 40.000 atau Rp. 40.000,00.

S3 S3 mengerjakan dengan cara memisalkan 5𝑥 =

25.000 dan 5𝑥 = 17.000, kemudian hasil

tersebut dijumlahkan dan diperoleh Rp. 42.000,00.

56 Rp. 3.000,00. Dari harga yang dikira-kira tersebut dikalikan dengan 5 karena yang diminta adalah 5 topi dan 5 dasi dan hasil dari 5 topi adalah Rp. 25.000,0 dan 5 dasi adalah Rp. 15.000,00. Dari hasil-hasil tersebut dijumlahkan dan diperoleh Rp. 40.000,00.

b. Analisis Pekerjaan Siswa Post-Test

1) Analisis pekerjaan siswa post-test nomor 1

Hasil analisis disajikan dalam Tabel 4.7. Dari pekerjaan siswa post-test nomor 1, S1, S2, S3, dan S4 dapat menjawab dengan jelas dan benar.

2) Analisis pekerjaan siswa post-test nomor 2

Hasil analisis disajikan dalam Tabel 4.8. Dari pekerjaan siswa post-test nomor 2, S1, S2, S3, dan S4 dapat menjawab dengan jelas dan benar.

3) Analisis pekerjaan siswa post-test nomor 3

Hasil analisis disajikan dalam Tabel 4.9. Dari pekerjaan siswa post-test nomor 3, S3 belum dapat menjawab dengan jelas dan benar. S3 masih kurang dapat memahami perintah dari soal. Kesalahan S3 berada pada sisa uang saku hari jumat, sabtu, dan minggu. S3 menuliskan jumat dan sabtu saja dan dengan hasil yang salah. S3 kurang percaya diri dalam menjawab soal. Sedangkan S1, S2, dan S4 dapat menjawab dengan jelas dan benar.

4) Analisis pekerjaan siswa post-test nomor 4

Hasil analisis disajikan dalam Tabel 4.10. Dari pekerjaan siswa post-test nomor 4, S4 mengalami kesulitan dalam menentukan mana permisalan yang dirasa benar dan hingga menjawab dengan dua cara. Untuk jawaban S4 dengan cara kedua tersebut salah pada

penjumlahan hasil akhirnyaakhir. S1, S2, dan S3 dapat menjawab dengan jelas dan benar

59

Siswa Pekerjaan siswa Deskripsi pengerjaan siswa

S1 S1 mengerjakan dengan cara subtitusi. Karena

sudah diketahui harga 1 gawang adalah Rp. 300.000,00 dan harga 1 bola adalah Rp. 50.000,00 maka dapat diketahui harga dari 3 gawang dan 7 bola. Untuk harga 3 gawang adalah Rp. 900.000,00 dan harga 7 bola adalah Rp. 350.000,00, kemudian dilakukan

penjumlahan antara Rp. 900.000,00 dan Rp. 350.00,00 dan hasilnya adalah Rp. 1.250.000,00.

60 300.000,00 dan harga 1 bola adalah Rp. 50.000,00 maka dapat diketahui harga dari 3 gawang dan 7 bola. Untuk harga 3 gawang adalah Rp. 900.000,00 dan harga 7 bola adalah Rp. 350.000,00, kemudian dilakukan penjumlahan antara Rp. 900.000,00 dan Rp. 350.00,00 dan hasilnya adalah Rp. 1.250.000,00.

61 300.000,00 dan harga 1 bola adalah Rp. 50.000,00 maka dapat diketahui harga dari 3 gawang dan 7 bola. Untuk harga 3 gawang adalah Rp. 900.000,00 dan harga 7 bola adalah Rp. 350.000,00, kemudian dilakukan penjumlahan antara Rp. 900.000,00 dan Rp. 350.00,00 dan hasilnya adalah Rp. 1.250.000,00.

S4 S4 mengerjakan dengan cara subtitusi. Karena

sudah diketahui harga 1 gawang adalah Rp. 300.000,00 dan harga 1 bola adalah Rp. 50.000,00 maka dapat diketahui harga dari 3 gawang dan 7 bola. Untuk harga 3 gawang adalah Rp. 900.000,00 dan harga 7 bola adalah Rp.

62 hasilnya adalah Rp. 1.250.000,00.

Tabel 4.8 Analisis Pekerjaan Siswa Post-test Nomor 2

Siswa Pekerjaan siswa Deskripsi pengerjaan siswa

S1 S1 mengerjakan dengan memisalkan harga

sebuah roti dan sebuah gorengan dengan mencermati keterangan pada soal. S1 memisalkan harga sebuah roti adalah Rp. 1.500,00 dan harga sebuah gorengan adalah Rp. 500,00. Kemudian S1 mencoba apakah dari permisalan tersebut dapat memenuhi 2 roti dan 4 gorengan dan 4 roti dan 2 gorengan. Karena permisalan tersebut

63 adalah Rp. 7.500,00 dan harga 1 gorengan adalah Rp. 500,00, kemudian jumlah dari Rp. 7.500,00 dan Rp. 500,00 adalah Rp. 8.000,00. Jadi harga 5 roti dan 1 gorengan adalah Rp. 8.000,00.

S2 S2 mengerjakan dengan cara memisalkan harga

sebuah roti dan sebuah gorengan dengan mencermati keterangan pada soal. S2 memisalkan harga sebuah roti adalah Rp. 1.500,00 dan harga sebuah gorengan adalah Rp. 500,00. Kemudian S2 mencoba apakah dari permisalan tersebut dapat memenuhi 2 roti dan 4 gorengan dan 4 roti dan 2 gorengan. Karena permisalan tersebut memenuhi yang diketahui maka dapat ditentukan

64 Rp. 500,00, kemudian jumlah dari Rp. 7.500,00 dan Rp. 500,00 adalah Rp. 8.000,00. Jadi harga 5 roti dan 1 gorengan adalah Rp. 8.000,00.

S3 S3 mengerjakan dengan memisalkan harga

sebuah roti dan sebuah gorengan dengan mencermati keterangan pada soal. S3 memisalkan harga sebuah roti adalah Rp. 1.500,00 dan harga sebuah gorengan adalah Rp. 500,00. Kemudian S3 mencoba apakah dari permisalan tersebut dapat memenuhi 2 roti dan 4 gorengan dan 4 roti dan 2 gorengan. Karena permisalan tersebut memenuhi yang diketahui maka dapat ditentukan harga 5 gorengan dan 1 gorengan. Harga 5 roti

65 dan Rp. 500,00 adalah Rp. 8.000,00. Jadi harga 5 roti dan 1 gorengan adalah Rp. 8.000,00.

S4 S4 mengerjakan dengan memisalkan harga

sebuah roti dan sebuah gorengan dengan mencermati keterangan pada soal. S4 memisalkan harga sebuah roti adalah Rp. 1.500,00 dan harga sebuah gorengan adalah Rp. 500,00. Kemudian S4 mencoba apakah dari permisalan tersebut dapat memenuhi 2 roti dan 4 gorengan dan 4 roti dan 2 gorengan. Karena permisalan tersebut memenuhi yang diketahui maka dapat ditentukan harga 5 gorengan dan 1 gorengan. Harga 5 roti adalah Rp. 7.500,00 dan harga 1 gorengan adalah

66 roti dan 1 gorengan adalah Rp. 8.000,00.

Tabel 4.9 Analisis Pekerjaan Siswa Post-test Nomor 3

Siswa Pekerjaan siswa Deskripsi pengerjaan siswa

S1 S1 mengerjakan dengan cara subtitusi. Karena

sudah diketahui sisa uang saku pada hari senin sampai dengan kamis adalah Rp. 2.000,00/hari dan sisa uang saku pada hari jumat sampai dengan minggu adalah Rp. 1.000,00/hari maka dapat ditentukan bahwa dalam satu minggu sisa uang saku yang dimiliki adalah Rp. 2.000,00 dikali 4 adalah Rp. 8.000,00 dan Rp. 1.000,00

67 11.000,00/minggu. Untuk 2 minggu dapat diketahui dengan cara sisa uang saku dalam satu minggu dikalikan 2 dan diperoleh Rp. 22.000,00.

S2 S2 mengerjakan dengan cara subtitusi. Karena

sudah diketahui sisa uang saku pada hari senin sampai dengan kamis adalah Rp. 2.000,00/hari dan sisa uang saku pada hari jumat sampai dengan minggu adalah Rp. 1.000,00/hari maka dapat ditentukan bahwa dalam satu minggu sisa uang saku yang dimiliki adalah Rp. 2.000,00 dikali 4 adalah Rp. 8.000,00 dan Rp. 1.000,00 dikali 3 adalah Rp. 3.000,00, dari hasil kali tersebut dijumlahkan dan diperoleh Rp.

68 minggu dikalikan 2 dan diperoleh Rp. 22.000,00.

S3 S3 mengerjakan dengan cara memisalkan sisa

uang saku pada hari senin sampai dengan kamis adalah Rp. 8.000,00 dan pada hari jumat sampai dengan sabtu adalah Rp. 4.000,00. Dari permisalan tersebut kemudian dijumlahkan dan diperoleh Rp. 24.500,00.

S4 S4 mengerjakan dengan cara menjumlahkan sisa

uang saku pada hari senin, selasa, rabu, kamis lalu diperoleh Rp. 8.000,00 dan menjumlahkan sisa uang saku pada hari jumat, sabtu minggu lalu diperoleh Rp. 3.000,00. Kemudian dari hasil tersebut dijumlahkan lagi dan diperoleh untuk

69 saku dalam satu minggu dikalikan 2 dan diperoleh Rp. 22.000,00.

70

Siswa Pekerjaan siswa Deskripsi pengerjaan siswa

S1 S1 mengerjakan dengan cara memisalkan harga

sebuah topi adalah Rp. 6.000,00 dan harga sebuah dasi aadalah Rp. 3.000,00. Kemudian daripermisalan tersebut dicoba apakah memenuhi hasil seperti pada soal. Karena permisalan tersebut memenuhi soal dan sesuai maka permisalan tersebut benar. Kemudian dari permisalan tersebut disubtitusikan pada pertanyaan. Untuk harga 3 topi diperoleh Rp. 18.000,00 dan untuk harga 3 dasi diperoleh Rp. 9.000,00. Kemudian Rp. 18.000,00 dan Rp. 9.000,00 dijumlah dan diperoleh Rp. 27.000,00.

71 dasi aadalah Rp. 3.000,00. Kemudian daripermisalan tersebut dicoba apakah memenuhi hasil seperti pada soal. Karena permisalan tersebut memenuhi soal dan sesuai maka permisalan tersebut benar. Kemudian dari permisalan tersebut disubtitusikan pada pertanyaan. Untuk harga 3 topi diperoleh Rp. 18.000,00 dan untuk harga 3 dasi diperoleh Rp. 9.000,00. Kemudian Rp. 18.000,00 dan Rp. 9.000,00 dijumlah dan diperoleh Rp. 27.000,00.

S3 S3 mengerjakan dengan cara memisalkan harga

sebuah topi adalah Rp. 6.000,00 dan harga sebuah dasi aadalah Rp. 3.000,00. Kemudian

72 tersebut memenuhi soal dan sesuai maka permisalan tersebut benar. Kemudian dari permisalan tersebut disubtitusikan pada pertanyaan. Untuk harga 3 topi diperoleh Rp. 18.000,00 dan untuk harga 3 dasi diperoleh Rp. 9.000,00. Kemudian Rp. 18.000,00 dan Rp. 9.000,00 dijumlah dan diperoleh Rp. 27.000,00.

S4 S4 mengerjakan dengan dua cara yang pertama

memisalkan harga sebuah topi adalah Rp. 5.000,00 dan harga sebuah dasi aadalah Rp. 4.000,00. Kemudian dari permisalan tersebut dicoba apakah memenuhi hasil seperti pada soal. Karena permisalan tersebut memenuhi soal dan

73 pada pertanyaan. Untuk harga 3 topi diperoleh Rp. 15.000,00 dan untuk harga 3 dasi diperoleh Rp. 12.000,00. Kemudian Rp. 15.000,00 dan Rp. 12.000,00 dijumlah dan diperoleh Rp. 27.000,00. Cara yang kedua adalah memisalkan harga sebuah topi adalah Rp. 6.000,00 dan harga sebuah dasi aadalah Rp. 3.000,00. Kemudian dari permisalan tersebut dicoba apakah memenuhi hasil seperti pada soal. Karena permisalan tersebut memenuhi soal dan sesuai maka permisalan tersebut dianggap benar. Kemudian dari permisalan tersebut disubtitusikan pada pertanyaan. Untuk harga 3 topi diperoleh Rp. 18.000,00 dan untuk harga 3 dasi diperoleh Rp.

3. Analisis Wawancara Siswa

Analisis wawancara siswa digunakan untuk mengetahui pendapat dan perasaan siswa sebelum dan sesudah memperoleh pembelajaran sistem persamaan linear dua variabel dengan metode representasi visual.

a. Wawancara dengan S1

1) Peneliti menanyakan model pembelajaran yang digunakan oleh guru matematika di sekolah pada materi sistem persamaan linear dua variabel.

P : “Biasanya guru matematika di sekolah kalau ngajar

SPLDV gimana dek?”

S1 : “Biasanya jelasin dulu pakai slide terus nyoba ngerjain contoh soal, terus dikasih soal mas.”

Peneliti mengetahui yang dimaksud oleh S1 adalah metode ceramah.

2) Peneliti menanyakan apakah siswa pernah menggunakan representasi visual untuk menyelesaikan permasalahan sistem persamaan linear dua variabel.

P : “Kamu pernah belum mengerjakan soal SPLDV pakai gambar?”

S1 : “Belum mas. Emang bisa?”

Peneliti mengetahui bahwa S1 selalu mengerjakan dengan cara yang digunakan oleh guru matematika di sekolah.

3) Peneliti bertanya kepada siswa adakah perbedaan pembelajaran oleh guru di sekolah dan pembelajaran dengan metode representasi visual pada materi sistem persamaan linear dua variabel.

P : “Menurutmu cara ini sama gak kaya yang dipakai guru matematika di sekolah?”

S1 : “Beda banget mas, kalau disekolah pakai x y itu lho.”

Peneliti mengetahui bahwa S1 mengetahui perbedaan kedua metode tersebut.

4) Peneliti menanyakan perasaan siswa ketika mengikuti pembelajaran dengan metode representasi visual pada materi sistem persamaan linear dua variabel.

P : “Gimana perasaanmu setelah pakai cara ini? S1 : “Senang mas, ada cara yang mudah gini.”

Peneliti tidak menemukan kesulitan yang dialami S1 dengan metode representasi visual.

5) Peneliti menanyakan manfaat bagi siswa setelah mengetahui metode representasi visual pada materi sistem persamaan linear dua variabel.

P : “Menurutmu cara yang kamu pakai tadi ada mafaatnya gak?”

S1 : “Ada mas. Kalau lupa rumus bisa pakai cara digambar.”

Dari jawaban S1, peneliti menemukan manfaat dari menggunakan metode representasi visual yaitu membantu atau menjadi alternatif penyelesaian soal tanpa harus menggunakan apa yang digunakan oleh guru pada umumnya.

6) Peneliti menanyakan hambatan yang dialami siswa ketika mengikuti pembelajaran dengan metode representasi visual pada materi sistem persamaan linear dua variabel.

P : “Saat kamu pakai cara itu, apa kamu menemukan kesulitan?”

S1 : “Iya mas, saat membaca soal kadang ragu-ragu yang

ini apa yang itu apa.”

Peneliti menemukan hambatan yang dialami oleh S1 pada pengertian soal.

b. Wawancara dengan S2

1) Peneliti menanyakan model pembelajaran yang digunakan oleh guru matematika di sekolah pada materi sistem persamaan linear dua variabel.

P : “Biasanya guru matematika di sekolah kalau ngajar

S2 : “Kalau di sekolah guru biasanya jelasin pakai slide

gitu mas, contoh soal juga di slide. Nah abis itu baru mengerjakan latihan soal.”

Peneliti mengetahui yang dimaksud oleh S2 adalah metode ceramah.

2) Peneliti menanyakan apakah siswa pernah menggunakan representasi visual untuk menyelesaikan permasalahan sistem persamaan linear dua variabel.

P : “Kamu pernah belum mengerjakan soal SPLDV pakai gambar?”

S2 : “Belum pernah mas. Biasanya pakai rumus yang dikasih guru.”

Peneliti mengetahui bahwa S2 selalu mengerjakan dengan cara yang digunakan oleh guru matematika di sekolah.

3) Peneliti bertanya kepada siswa adakah perbedaan pembelajaran oleh guru di sekolah dan pembelajaran dengan metode representasi visual pada materi sistem persamaan linear dua variabel.

P : “Menurutmu beda gak sama cara yang diajarkan guru matematika di sekolah?”

S2 : “Beda mas. Kalau di sekolah pakai x dan y gitu tapi yang ini pakai digambar.”

Peneliti mengetahui bahwa S2 mengetahui perbedaan kedua metode tersebut.

4) Peneliti menanyakan perasaan siswa ketika mengikuti pembelajaran dengan metode representasi visual pada materi sistem persamaan linear dua variabel.

P : “Gimana perasaanmu setelah pakai cara ini? S2 : “Senang mas, ada cara yang mudah gini.”

Peneliti tidak menemukan kesulitan yang dialami S2 dengan metode representasi visual.

5) Peneliti menanyakan manfaat bagi siswa setelah mengetahui metode representasi visual pada materi sistem persamaan linear dua variabel.

P : “Menurutmu cara yang kamu pakai tadi ada mafaatnya gak?”

S2 : “Menurutku ada mas. Kalau aku malas pakai rumus dan lupa rumusnya bisa pakai cara itu.”

Dari jawaban S2, peneliti menemukan manfaat dari menggunakan metode representasi visual yaitu membantu atau menjadi alternatif penyelesaian soal tanpa harus menggunakan apa yang digunakan oleh guru pada umumnya.

6) Peneliti menanyakan hambatan yang dialami siswa ketika mengikuti pembelajaran dengan metode representasi visual pada materi sistem persamaan linear dua variabel.

P : “Saat kamu pakai cara itu, apa kamu menemukan kesulitan?”

S2 : “Gak ada sih mas.”

Peneliti tidak menemukan hambatan yang dialami oleh S2.

c. Wawancara dengan S3

1) Peneliti menanyakan model pembelajaran yang digunakan oleh guru matematika di sekolah pada materi sistem persamaan linear dua variabel.

P : “Biasanya guru matematika di sekolah kalau ngajar

SPLDV gimana dek?”

S3 : “Biasanya guru matematika di sekolah banyak

banget ngomongnya. Kadang juga gak ngomongin matematika malah ngomongin anaknya.”

P : “Kalau kasih contoh soal pernah?” S3 :” Ya pernah mas.”

P : “Sering latihan soal juga enggak?” S3 : “Jarang mas, yang sering PRnya.”

Peneliti mengetahui yang dimaksud oleh S3 adalah metode ceramah.

2) Peneliti menanyakan apakah siswa pernah menggunakan representasi visual untuk menyelesaikan permasalahan sistem persamaan linear dua variabel.

P : “Kamu pernah belum mengerjakan soal SPLDV pakai gambar?”

S3 : “Baru dengar mas kalau bisa dikerjain pakai gambar.”

P : “Biasanya gimana kalau di sekolah?” S3 : “Pakai rumus mas.”

Peneliti mengetahui bahwa S3 selalu mengerjakan dengan cara yang digunakan oleh guru matematika di sekolah.

3) Peneliti bertanya kepada siswa adakah perbedaan pembelajaran oleh guru di sekolah dan pembelajaran dengan metode representasi visual pada materi sistem persamaan linear dua variabel.

P : “Menurutmu beda gak sama cara yang diajarkan guru matematika di sekolah?”

S3 : “Beda banget, di sekolah pakai cara x terus apa gitu tapi ini caranya digambar.”

Peneliti mengetahui bahwa S3 mengetahui perbedaan kedua metode tersebut.

4) Peneliti menanyakan perasaan siswa ketika mengikuti pembelajaran dengan metode representasi visual pada materi sistem persamaan linear dua variabel.

S3 : “Bahagia mas, akhirnya bisa ngerjain soal kaya gini.”

Peneliti tidak menemukan kesulitan yang dialami S3 dengan metode representasi visual.

5) Peneliti menanyakan manfaat bagi siswa setelah mengetahui

Dokumen terkait