• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN BAHASAN

4.5. Analisis Hasil Penelitian

4.5.1. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility

Tabel 4.10

Hipotesis Pertama

Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan CSR H1

Ukuran perusahaan (SIZE) berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility

H0 Ukuran perusahaan (SIZE) tidak berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility.

Hasil peneitian berdasarkan tabel 4.10 meunujukan bahwa variabel SIZE mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,035. Nilai signifikansi 0,035 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H1 dapat diterima karena nilai variabel SIZE berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR. Varibel SIZE memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,242, jadi setiap ada peningkatan nilai pada varibel SIZE maka akan ada peningkatan pengungkapan CSR sebesar 2,148, begitu juga sebaliknya. Hal ini menunjukkan bahwa SIZE berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR.

Tabel 4.11 Hasil Penelitian

Hasil Penelitian Penelitian Terdahulu

Variabel SIZE mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,035. Nilai signifikansi 0,035 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H1 dapat diterima karena nilai variabel SIZE berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR.

Penelitian yang dilakukan oleh Hutabarat dan Faradilla (2010), dan Purwanto (2011) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan CSR.

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hutabarat dan Faradilla (2010), dan Purwanto (2011) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan CSR. Semakin besar suatu perusahaan maka perusahaan tersebut akan berusaha untuk melakukan

pengungkapan sosial yang lebih banyak. Hal ini dikarenakan perusahaan yang berskala besar merupakan emiten yang banyak dilihat dan masyarakat cenderung memiliki keinginan untuk mengetahui informasi mengenai perusahaan berskala dibandingkan dengan perusahaan berskala kecil.

4.5.2 Pengaruh Profitabilitas terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility

Tabel 4.12

Hipotesis Kedua

Pengaruh Profitabilitas terhadap Pengungkapan CSR H2

Profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility.

H0 Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility

Hasil penelitian berdasarkan tabel 4.12 menunjukan bahwa ROA memiliki nilai signifikansi sebesar 0,018. Nilai signifikansi 0,018 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H2 dapat diterima karena nilai variabel ROAberpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan CSR. Variabel ROA memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,257, jadi setiap ada peningkatan nilai pada variabel ROA maka akan terjadi peningkatan pengungkapan CSR sebesar 2,412, begitu juga sebaliknya. Hal ini menunjukkan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR.

Tabel 4.13 Hasil Penelitian

Hasil Penelitian Penelitian Terdahulu

ROA memiliki nilai signifikansi sebesar 0,018. Nilai signifikansi 0,018 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H2 dapat diterima karena nilai variabel ROA berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan CSR..

Rita, Hutabarat dan Faradilla (2010) yang menyatakan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan CSR

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rita, Hutabarat dan Faradilla (2010) yang menyatakan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan CSR. Hal ini menunjukkan semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka akan semakin besar juga kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba, sehingga perusahaan mampu untuk meningkatkan aktivitas dan mengungkapkan CSR dalam laporan tahunan dengan lebih luas, sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Marzuly dan Priantinah (2012), dan Purwanto (2011) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan CSR.

4.5.3 Pengaruh Likuiditas terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility

Tabel 4.14 Hipotesis Ketiga

Pengaruh Likuiditas terhadap Pengungkapan CSR H3

Likuiditas berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate social Responsibility.

H0

Likuiditas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate social Responsibility.

Hasil penelitian berdasarkan tabel 4.14 menunjukan bahwa LIKUIDITAS mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,162. Nilai signifikansi 0,162 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H3 ditolak karena nilai variabel LIKUIDITAS tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR. Varibel LIKUIDITAS memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,152, jadi setiap ada peningkatan nilai pada varibel LIKUIDITAS maka akan ada peningkatan pengungkapan CSR sebesar 1,412, begitu juga sebaliknya. Hal ini menunjukkan bahwa LIKUIDITAS berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR.

Tabel 4.15 Hasil Penelitian

Hasil Penelitian Penelitian Terdahulu

LIKUIDITAS mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,162. Nilai signifikansi 0,162 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H3 ditolak karena nilai variabel LIKUIDITAS tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR.

Kartika (2010) yang menyatakan bahwa variabel likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR

Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kartika (2010) yang menyatakan bahwa variabel likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR. Karena semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan maka pengungkapan tanggung jawab sosial akan semakin sedikit. Likuiditas merupakan salah satu kinerja yang sering dijadikan tolok ukur investor dalam menilai perusahaan. Kondisi keuangan yang likuid akan memudahkan perusahaan menjalankan operasionalnya sehari-hari. Perusahaan yang memiliki likuiditas yang tinggi akan mencerminkan perusahaan tersebut juga memiliki modal kerja yang cukup, sehingga informasi yang diungkapkan perusahan juga lebih sedikit. Hal ini berarti bahwa tinggi rendahnya hutang perusahaan yang dimiliki oleh manajemen perusahaan tidak mempengaruhi luas pengungkapan tanggung jawab social. Semakin kuatnya keuangan suatu perusahaan, maka perusahaan akan cenderung memberikan informasi lebih luas daripada perusahaan yang memiliki kondisi keuangan yang lemah.

4.5.4.Pengaruh Dewan Komisaris terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility

Tabel 4.16 Hipotesis Keempat

Pengaruh Dewan Komisaris terhadap Pengungkapan CSR H4

Dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility

H0 Dewan komisaris berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility

Hasil penelitian berdasarkan tabel 4.16 menunjukan bahwa DEWAN KOMISARIS mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,515. Nilai signifikansi 0,515 >

0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H4 ditolak karena nilai variabel DEWAN KOMISARIS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan CSR.

Variabel DEWAN KOMISARIS memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,072, jadi setiap ada peningkatan nilai pada variabel ROA maka akan ada penurunan pengungkapan CSR sebesar 0,654, begitu juga sebaliknya. Hal ini menunjukan bahwa DEWAN KOMISARIS berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR.

Tabel 4.17 nilai variabel DEWAN KOMISARIS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan CSR.

Lucyanda dan Siagian (2012), dan Jannah (2013) yang menyatakan bahwa variabel dewan komisaris tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan CSR.

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lucyanda dan Siagian (2012), dan Jannah (2013) yang menyatakan bahwa variabel dewan komisaris tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan CSR, karena biasanya pihak manajemen lebih mementingkan kepentingan pemegang saham daripada tujuan perusahaan yang berdampak tidak maksimalnya pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan. Tetapi hasil ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Marzully dan Priantinah (2012) yang menyatakan bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan CSR.

4.5.5. Pengaruh Leverage terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility

Tabel 4.18 Hipotesis Kelima

Pengaruh Leverage terhadap Pengungkapan CSR H5

Leverage berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility.

H0

Leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility

Hasill penelitian berdasarkan tabel 4.18 menunjukan bahwa LEVERAGE memiliki nilai signifikansi sebesar 0,384. Nilai signifikansi 0,384 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H5 ditolak karena nilai varibel LEVERAGE tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan CSR. Variabel LEVERAGE memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0,090, jadi setiap ada peningkatan nilai pada variabel LEVERAGE maka akan ada penurunan pengungkapan CSR sebesar -0,875, begitu juga sebaliknya. Hal ini menunjukan bahwa LEVERAGE berpengaruh negatif terhadap pengungkapan CSR

Tabel 4.18 Hasil Penelitian

Hasil Penelitian Penelitian Terdahulu

LEVERAGE memiliki nilai signifikansi Rita, Hutabarat, dan Faradilla (2010)

sebesar 0,384. Nilai signifikansi 0,384 >

0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H5

ditolak karena nilai varibel LEVERAGE tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan CSR

yang menyatakan bahwa variabel leverage berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pengungkapan CSR.

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rita, Hutabarat, dan Faradilla (2010) yang menyatakan bahwa variabel leverage berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pengungkapan CSR. Leverage digunakan untuk memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat resiko tak tertagihnya suatu utang. Semakin tinggi leverage kemungkinan besar perusahaan akan mengalami pelanggaran terhadap kontrak utang, maka manajer akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi dibandingkan laba dimasa depan. Perusahaan yang memiliki rasio leverage tinggi akan lebih sedikit mengungkapkan CSR supaya dapat melaporkan laba sekarang yag lebih tinggi Hal ini menunjukkan semakin rendah tingkat leverage perusahaan, maka pengungkapan CSR perusahaan semakin luas. Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Marzully dan Priantinah (2012) yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pengungkapan CSR.

SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan tentang pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas, dewan komisaris dan leverage terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR), maka kesimpulannya sebagai berikut:

1. Variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan CSR. Variabel ukuran perusahaan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,035 berdasarkan uji t. Karena nilai signifikansi t 0,035 lebih kecil dari 0,05 dan nilai koefisien regresi sebesar 0,242.

2. Variabel profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan CSR. Variabel profitabilitas memiliki nilai signifikansi sebesar 0,018 berdasarkan uji t. Karena nilai signifikansi t 0,018 lebih kecil dari 0,05 dan nilai koefisien regresi sebesar 0,257.

3. Variabel likuiditas berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap pengungkapan CSR. Variabel likuiditas memiliki nilai signifikansi sebesar 0,162 berdasarkan uji t. Karena nilai signifikansi t 0,162 lebih besar dari 0,05 dan nilai koefisien regresi sebesar 0,152.

4. Variabel dewan komisaris berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap pengungkapan CSR. Variabel dewan komisaris memiliki nilai signifikansi sebesar 0,515 berdasarkan uji t. Karena nilai signifikansi t 0,515 lebih besar dari 0,05 dan nilai koefisien regresi sebesar 0,072.

5. Variabel leverage berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pengungkapan CSR.Variabel leverage memiliki nilai signifikansi sebesar 0,384 berdasarkan uji t. Karena nilai signifikansi t 0,384 lebih besar dari 0,05 dan nilai koefisien regresi sebesar -0,090.

6. Berdasarkan hasil signifikansi F untuk seluruh variabel independen menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dewan komisaris dan leverage secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Dokumen terkait