• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

C. Analisis Hasil Penelitian

Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol serta peningkatan minat belajar siswa yang diberikan model pembelajaran penemuan terbimbing, oleh sebab itu peneliti melakukan analisis instrumen pengumpulan data sebagai berikut :

1. Analisis Hasil Belajar

Sebelum peneliti mengujikan soal pretest dan soal posttest, peneliti melakukan uji coba intrumen di kelas IX A SMP Pangudi Luhur Wedi. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada instrumen tes (pre-test dan post-test) dan dinyatakan valid serta reliabel, maka peneliti menggunakan instrumen tersebut untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. Berikut peneliti akan menganalisis nilai siswa berdasarkan uji statistik (Uji perbedaan rata-rata kelas kontrol dan kelas eksperimen : a. Uji Normalitas

Supaya dapat melihat dan mengetahui efektivitas penggunaan model pembelajaran, maka data pre-test dan post-test diuji normalitas terlebih dahulu menggunakan SPSS Statistics 17.0 dengan uji sampel tunggal Kolmogorov-Smirnov. Tujuannya dilakukan uji normalitas data adalah untuk mengetahui apakah data pre-test dan post-test berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal.

Hipotesis:

Ho : Data berdistribusi normal

H : Data tidak berdistribusi normal

Berikut adalah hasil perhitungan SPSS dari data pre-test dan post-test: 1) Data Pretest

Sig (2-tailed) kelas kontrol = 0,038 < 0,05 maka � ditolak. Jadi data pre-test kelas kontrol tidak berdistribusi normal. Sig (2-tailed) kelas eksperimen = 0,004 < 0,05 maka � ditolak. Jadi data pre-test kelas eksperimen tidak berdistribusi normal. Data pre-test kelas kontrol tidak berdistribusi normal dan pre-test kelas eksperimen tidak berdistribusi normal. Hasil perhitungan dapat dilihat pada bagian lampiran C.5.

2) Data Posttest

Sig (2-tailed) kelas kontrol = 0,308 > 0,05 maka � diterima. Jadi data post-test kelas kontrol berdistribusi normal. Sig (2-tailed) kelas kontrol = 0,023 < 0,05 maka � ditolak. Jadi data post-test kelas eksperimen tidak berdistribusi normal. Jadi data post-test kelas kontrol berdistribusi normal dan data post-test kelas eksperimen tidak berdistribusi normal. Hasil perhitungan dapat dilihat pada bagian Lampiran C.6.

b. Uji Homogenitas Kelas Kontrol dan Ekperimen

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui perbedaan kemampuan siswa kelas kontrol dan kelas eksprimen, apakah kemampuan siswa kelas kontrol dan kelas eksprimen berasal dari kemampuan yang sama (homogen) atau berbeda. Uji homogenitas kelas kontrol dan kelas

eksprimen menggunakan nilai rapot semester gasal. Oleh karena itu, perlu dilihat variansi kedua kelas terlebih dahulu yaitu sebagai berikut :

Misalkan :

σ = Variansi nilai pretest kelas kontrol

σ2 = Variansi nilai pretest kelas eksperimen Selanjutnya hipotesis yang digunakan adalah :

H : Tidak ada perbedaan variansi kemampuan kelas kontrol dan kelas eksperimen (σ = σ2

H : Ada perbedaan variansi kemampuan kelas kontrol dan kelas eksperimen

(σ ≠ σ2

Sig = 0,107 > � 0,0 maka � gagal ditolak. Jadi tidak ada perbedaan variansi kemampuan kelas kontrol dan kelas eksperimen atau variansi kedua kelas sama. Dengan demikian, kemampuan kedua kelas sama atau kelas kontrol dan kelas eksprimen berasal dari kemampuan yang sama. Hasil perhitungan dapat dilihat pada bagian Lampiran C.7.

c. Uji Perbedaan Rata-Rata Nilai Posttest

Uji perbedaan rata-rata dilakukan untuk melihat apakah penggunaan model pembelajaran penemuan terbimbing dengan lembar kerja siswa berupa gambar kartun lebih baik dari model pembelajaran konvensional.

Uji rata-rata dilakukan dengan menggunakan uji Mann Whithney U Test karena ada salah satu data tidak berdistribusi normal. Hipotesis yang akan digunakan sebagai berikut.

Misalkan:

� = Rata-rata nilai post-test kelas kontrol

2= Rata-rata nilai post-test kelas eksperimen Selanjutnya hipotesis yang digunakan adalah :

Ho: Rata-rata nilai post-test kelas eksperimen lebih rendah atau sama dengan kelas kontrol ( �2 ≤ � )

H : Rata-rata nilai post-test eksperimen lebih tingi dari kelas kontrol �2> �

Berikut adalah hasil uji statistik menggunakan Uji Mann Withney Test.

Tabel. 4.13 Uji Mann Withney Tes

Sig(2-tailed) = 0,000 < 0,05 maka � ditolak. Jadi nilai rata-rata nilai post-test kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Hasil perhitungan dapat dilihat pada bagian lampiran C.10.

Test Statisticsa Nilai Mann-Whitney U 239.000 Wilcoxon W 767.000 Z -3.690 Asymp. Sig. (2-tailed) .000

2. Analisis Kuisoner Minat Belajar Siswa

a. Analisis Minat Belajar Matematika Setiap Siswa

Pada penelitian ini, kuesioner minat belajar siswa digunakan oleh peneliti untuk melihat dan mengetahui minat siswa kelas VIII C setelah diberikan pembelajaran dengan model pembelajaran penemuan terbimbing. Kuisoner dalam penelitian ini merupakan kuisoner terbuka, dimana kuisoner ini ditunjukkan kepada siswa yang kemudian akan dijawab oleh siswa mengenai beberapa hal yang dialami selama proses belajar bersama peneliti. Didalam kuisoner ini, peneliti akan mengumpulkan berbagai informasi dari siswa mengenai minat belajar siswa terhadap pembelajaran matematika khususnya pada materi garis singgung persekutuan dalam dan luar dua lingkaran. Adapun beberapa aspek yang dibuat didalam kuisoner ini sebagai berikut :

1) Keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran bersama peneliti (Minat Intrinsik).

2) Siswa mampu menemukan langkah-langkah melukis serta menentukan rumus panjang garis singgung persekutuan dalam dan luar dua lingkaran dengan lembar kerja siswa berupa gambar kartun (Minat Ekstrinsik).

3) Siswa mampu mempelajari materi garis singgung persekutuan dalam dan luar dua lingkaran.

Setelah peneliti memberikan kuisoner kepada siswa, maka di peroleh data sebagai berikut :

Tabel 4.14 Minat Belajar Siswa Berdasarkan Aspek

No. Pertanyaan

Hasil Responden Persentase

Ya Tidak Ya Tidak 1 30 2 93,75 6,25 2 31 1 96,875 3,125 3 21 11 65,625 34,372 4 24 8 75 25 5 18 14 56,25 43,75

Dari data yang telah diperoleh, peneliti mengelompokkan jawaban siswa menurut aspek-aspek minat belajar siswa selama proses pembelajaran bersama peneliti. Jawaban “Ya” pada aspek intrinsik dan ekstrinsik diperhitungkan sebagai persentase minat belajar siswa, sedangkan jawaban “Tidak” diperhitungkan untuk persentase aspek pemahaman siswa. Hasil pengelompokan aspek dan persentase minat belajar siswa dari hasil kuisoner sebagai berikut :

Tabel 4.15 Minat Belajar Setiap Siswa Kelas VIII C

No. Kode Siswa MI ME Pe Persentase MI + ME Keterangan 1 2 3 4 5 1 A1 √ √ √ √ X 100% SP 2 A2 √ √ x X √ 50% NT 3 A3 √ √ √ √ X 100% SP 4 A4 √ √ √ √ X 100% SP 5 A5 √ √ √ √ √ 100% SP 6 A6 √ √ √ √ X 100% SP 7 A7 √ √ x X √ 50% NT 8 A8 √ √ √ √ √ 100% SP 9 A9 √ √ x √ √ 75% P

10 A10 √ √ √ √ X 100% SP 11 A11 √ √ √ √ √ 100% SP 12 A12 √ √ x X √ 50% NT 13 A13 √ X √ √ √ 75% P 14 A14 X √ √ √ X 75% P 15 A15 √ √ √ √ √ 100% SP 16 A16 √ √ √ √ X 100% SP 17 A17 √ √ √ √ X 100% SP 18 A18 √ √ x √ √ 75% P 19 A19 √ √ √ √ X 100% SP 20 A20 √ √ x X √ 50% NT 21 A21 √ √ √ √ X 100% SP 22 A22 √ √ x X √ 50% NT 23 A23 √ √ x √ √ 75% P 24 A24 √ √ √ √ X 100% SP 25 A25 √ √ √ √ X 100% SP 26 A26 √ √ √ √ √ 100% SP 27 A27 √ √ √ √ √ 100% SP 28 A28 √ √ x X √ 50% NT 29 A29 √ √ √ √ X 100% SP 30 A30 √ √ x X √ 50% NT 31 A31 X √ √ √ X 75% P 32 A32 √ √ x X √ 50% NT Jumlah Jawaban Seluruh Siswa 30 31 21 24 18 Keterangan : MI : Minat Intrinsik ME : Minat Ekstrinsik Pe : Pemahaman

Menurut perhitungan yang peneliti lakukan, diperoleh data siswa sebanyak 18 siswa dengan tanggapan “Sangat Positif” (SP), diperoleh data siswa sebanyak 6 siswa dengan tanggapan “Positif” (P), dan diperoleh data siswa sebanyak 8 siswa dengan tanggapan “Netral” (NT) terhadap minat belajar siswa di dalam kelas bersama peneliti.

Tabel 4.16 Minat Belajar Siswa Keseluruhan

Jumlah siswa yang menjawab kuisoner Sikap

SP SP+P SP+P+NT SP+P+NT+N SP+P+NT+N+SN ≥75% SP 56,25% < 75% 75% ≥ 75% 100% P < 75% ≥ 65% NT < 65% ≥ 65% N < 65% SN

Berdasarkan tabel 4.14, terdapat persentase ≥ 65% siswa dengan aktifitas yang dimiliki siswa untuk berdiskusi dan menarik kesimpulan maupun berinteraksi dengan peneliti. Hal ini menunjukkan bahwa aktifitas siswa yang berkaitan dengan minat intrinsik dan ekstrinsik siswa cukup banyak. Dan pada tabel 4.16 menunjukkan bahwa minat belajar siswa secara kesuluruhan terhadap model pembelajaran yang peneliti gunakan mencapai persentase ≥ 75% yang tergolong “Positif”. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran yang digunakan sangat di tanggapi positif oleh siswa, dan juga hasil belajar siswa sangat berpengaruh terhadap minat belajar siswa itu sendiri. Minat belajar siswa yang “Positif” ini mengakibatkan hasil belajar siswa juga tergolong baik dengan rata-rata nilai 87,47.

b. Analisis Data Wawancara

Wawancara kepada siswa dilakukan untuk mengkonfirmasi jawaban siswa terhadap kuisoner yang telah dijawab. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui secara langsung perasaan siswa terhadap pembelajaran

yang sedang berlangsung. Wawancara dilakukan setelah peneliti mendapatkan data hasil belajar dan kuesioner yang berkaitan tentang minat belajar siswa, yaitu pada hari Selasa, 21 Maret 2017 pada pukul 12.15 – 12.45 WIB atau jam pulang sekolah sebelum masuk pelajaran tambahan. Setelah melakukan analisis terhadap hasil belajar dan kuesioner, peneliti menetapkan 3 siswa sebagai perwakilan dari seluruh siswa kelas VIII C yang telah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing.

Berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada siswa untuk mengkonfirmasi jawaban siswa pada lembar kuisoner minat belajar siswa :

• Apa yang kamu rasakan setelah belajar dengan peneliti?

• Bagaimana model dan media yang digunakan oleh peneliti dalam

proses pembelajaran dapat membuat kamu menjadi lebih paham terhadap materi pelajaran?

• Bagaimana minat kamu setelah belajar dengan model

pembelajaran yang digunakan oleh peneliti?

Dan berikut adalah analisis hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti:

1. Pertanyaan yang pertama :

Siswa A : “Saya senang belajar dengan peneliti karena pelajarannya asik, diskusi dengan temen, gak tegang, santai tapi serius.” Siswa B : “Saya senang bisa belajar dengan masnya, karena belajarnya

gak sepaneng, pakai model yang beda sama bu guru, lebih seru.”

Siswa C : “Saya merasa senang belajar dengan LKS yang bergambar/kartun, karena saya juga suka menggambar kartun.”

2. Pertanyaan yang kedua :

Bagaimana model dan media yang digunakan oleh peneliti dalam proses pembelajaran dapat membuat kamu menjadi lebih paham terhadap materi pelajaran?

Siswa A : “Iya, karena dengan bantuan LKS saya dapat diskusi dengan temen-temen untuk memecahkan masalah yang ada pada LKS.”

Siswa B : “Iya menjadi lebih paham, karena saya dan temen-temen mengerjakan LKS dengan benar dan sering bertanya kepada masnya saat bingung pada pertanyaannya.”

Siswa C : “Lumayan paham, tetapi saya masih bingung saat mengerjakan soal mengenai pindah-pindah ruas.”

3. Pertanyaan ketiga :

Bagaimana minat kamu setelah belajar dengan model pembelajaran yang digunakan oleh peneliti?

Siswa A : “Minat belajar saya menjadi bertambah, karena model pembelajarannya mengasikkan dan gak bikin bosen.” Siswa B : “Saya menjadi berminat mempelajari matematika, ternyata

matematika gak susah kalo dipelajari.”

Siswa C : “Minat belajar saya cukup, karena terkadang saya kesulitan mengerjakan soal-soal saat lupa rumusnya.”

Dokumen terkait