• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mempersiapkan beberapa hal yang akan dilakukan untuk penelitian yaitu melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran matematika, mengobservasi pembelajaran di kelas, membuat RPP, membuat Lembar Kerja Siswa dengan model pembelajaran penemuan terbimbing, membuat kuisoner minat belajar siswa, membuat soal-soal pre-test, membuat soal-soal posttest (evaluasi), dan melakukan validitas semua intrumen tersebut dengan menggunakan teknik uji pakar (expert judgment). Ahli pakar yang memvalidasi instrumen-intrumen tersebut diantaranya dosen pendidikan matematika yaitu Ibu Cyrenia Novella Krisnamurti, M.Sc., dan Bapak Dominikus Arif Budi Prasetyo, M.Si., serta guru mata pelajaran matematika SMP Pangudi Luhur Wedi yaitu Ibu C. Retno Prasetyaningsih, S.Pd., dan Bapak Y.Andre Pursita, S.Pd. Untuk intrumen soal pretest dan soal posttest, peneliti juga melakukan validasi butir soal di kelas XI A SMP Pangudi Luhur Wedi.

a. Wawancara Guru Matematika

Wawancara dengan guru matematika selaku Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum yaitu Ibu C. Retno Prasetyaningsih, S.Pd. dilaksanakan

pada 16 November 2016. Peneliti menanyakan tentang proses pembelajaran yang ada di SMP Pangudi Luhur Wedi, fasilitas-fasilitas yang diperoleh siswa khususnya untuk menunjang pembelajaran di sekolah, metode dan media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran, kesulitan-kesulitan belajar yang dihadapi siswa khususnya kelas VIII, hasil belajar yang diperoleh siswa setelah melakukan pembelajaran dengan guru, serta minat belajar siswa terhadap materi dan pembelajaran yang dilakukan di kelas. Kesulitan yang dihadapai siswa tersebut adalah pada materi garis singgung lingkaran. Dari kesulitan belajar tersebut, nilai siswa/hasil belajar siswa menjadi kurang maksimal pada materi tersebut. Selain itu, minat siswa terhadap pembelajaran sangat dipengaruhi oleh materi dan model pembelajaran yang digunakan di kelas. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini peneliti mengambil materi garis singgung lingkaran dengan model pembelajaran penemuan terbimbing. Sebelum peneliti melakukan langkah awal yaitu observasi pembelajaran di kelas, peneliti mengurus dan mencari surat ijin dari BAPPEDA Kabupaten Klaten untuk diserahkan ke pihak sekolah.

b. Observasi Pembelajaran di Kelas

Pada tahapan observasi, peneliti mengamati proses belajar yang ada di kelas dan mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran serta mengamati metode pembelajaran yang digunakan guru. Peneliti mendapat kesempatan untuk mengobservasi pembelajaran yang ada di kelas sebanyak

2 kali yaitu di kelas VIII C yang akan digunakan sebagai kelas ekperimen dan kelas VIII B yang akan digunakan sebagai kelas kontrol. Observasi dilaksakan pada Senin, 20 Februari 2017 pada jam ke 6 – 7 (10.50 – 12.10) untuk kelas VIII B dan pada Selasa, 21 Februari 2017 jam ke 3 – 4 (08.20 – 09.55) untuk kelas VIII C.

Pada observasi pertemuan pertama yang dilaksanakan pada Senin, 20 Februari 2017 pada jam ke 6 – 7 (10.50 – 12.10) pada kelas VIII B, peneliti mengamati langkah-langkah guru dalam membuka pelajaran, mengabsen siswa, mengecek persiapan siswa sebelum pembelajaran dimulai, serta guru memberikan apersepsi sebelum masuk ke materi pembelajaran yaitu pengantar garis singgung lingkaran. Pembelajaran yang dilakukan selama 2 jam pelajaran tersebut, guru menjelaskan pengertian garis singgung lingkaran dengan gambar/melukis di papan tulis, guru juga menjelaskan sifat-sifat dari garis singgung itu sendiri dengan menggunakan gambar. Metode yang digunakan guru adalah metode ceramah dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa dan kemudian siswa dapat menyimpulkan sendiri dari pertanyaan yang diberikan oleh guru. Kondisi kelas sangat kondusif dan hanya ada beberapa siswa yang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Beberapa siswa juga cepat memahami materi dari hasil penjelasan guru walaupun ada sesekali guru mengulang penjelasannya, karena pelajaran dilaksanakan pada jam terakhir sehingga siswa sudah lelah dan cenderung mengantuk saat pelajaran. Serta banyak siswa yang

mengobrol dengan teman sebangkunya dan cenderung tidak memperhatikan penjelasan dari guru. Diakhir pembelajaran, guru memberikan motivasi untuk selalu belajar dan mempelajari materi selanjutnya dengan membaca dan merangkum serta guru memberikan PR berupa mencari contoh dalam kehidupan sehari-hari mengenai garis singgung lingkaran.

Pada observasi kedua dilaksanakan pada Selasa, 21 Februari 2017 jam ke 3 – 4 (08.20 – 09.55) pada kelas C. Dalam observasi ini, peneliti juga mengamati langkah-langkah guru membuka pelajaran dan memberikan sambutan serta mengecek persiapan siswa sebelum memulai pelajaran. Di kelas VIII C ini, guru juga menjelaskan tentang pengertian garis singgung lingkaran dengan gambar/melukis di papan tulis, guru juga menjelaskan sifat-sifat dari garis singgung itu sendiri dengan menggunakan gambar. Metode yang digunakan guru adalah metode ceramah dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa dan kemudian siswa dapat menyimpulkan sendiri dari pertanyaan yang diberikan oleh guru. Sebelum guru masuk ke materi, guru juga memberikan apersepsi tentang garis singgung lingkaran dan memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari. Partisipasi siswa kelas VIII C sangat baik, dilihat dari cara siswa menjawab pertanyaan guru dan menyimpulkan jawabannya sendiri. Rata-rata siswa di kelas VIII C ini dengan cepat memahami materi yang disampaikan oleh guru, itu terlihat dari materi yang dijelaskan guru lebih maju cepat dibandingkan kelas VIII

B yang sebelumnya sudah diobservasi oleh peneliti. Diakhir pembelajaran, guru memberikan motivasi untuk selalu belajar dan mempelajari materi selanjutnya dengan membaca dan merangkum serta guru memberikan PR berupa mencari contoh dalam kehidupan sehari-hari mengenai garis singgung lingkaran.

Dari hasil diskusi dengan guru matematika yang mengampu kelas VIII B dan VIII C, peneliti menggunakan kelas VIII B sebagai kelas kontrol dan kelas VIII C sebagai kelas eksperimen. Untuk jumlah siswa dari kedua kelas tersebut sama yaitu 32 siswa.

c. Validitas Instrumen

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan tahapan validitas instrument. Hal ini bertujuan untuk menentukan validitas instrumen pembelajaran yang nantinya akan digunakan sebagai intrumen pembelajaran dalam menentukan hasil penelitian. Ada beberapa intrumen yang di validitasi yaitu RPP, Lembar Kerja Siswa dengan medel pembelajaran penemuan terbimbing, soal pretest, soal posttest/evaluasi, serta kuisoner minat belajar siswa.

1) Uji Coba Instrumen (Pre-test dan Post-test)

Uji coba intrumen pretest dilaksanakan pada Kamis, 23 Februari 2017 pada jam ke 5 – 6 (09.55 – 11.30) di kelas IX A. Satu jam pelajaran pertama selama 40 menit digunakan untuk uji coba intrumen pretest dan satu jam pelajaran berikutnya selama 40 menit setelah

istirahat digunakan untuk uji coba instrument posttest. Soal pretest berjumlah 4 soal dengan 2 soal prasyarat garis singgung yaitu teorema phytagoras dan 2 soal mengenai garis singgung persekutuan luar dan dalam dua lingkaran. Untuk soal posttest berjumlah 4 soal dengan 2 soal mengenai garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran dan 2 soal mengenai garis singgung perkekutuan luar dua lingkaran. Untuk pedoman penskoran dari soal pretest dan posttest sama yaitu masing-masing nomor bernilai 25.

2) Hasil Uji Coba Instrumen

Setelah peneliti melakukan uji coba instrument soal pretest dan posttest, maka peneliti menganalisa hasil pekerjaan siswa sehingga memperoleh data hasil belajar siswa. Kemudian peneliti melakukan validitas dan reabilitas dengan menggunakan data yang telah diperoleh. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui instrument soal pretest dan posttest valid dan reliabel atau tidak. Jika belum valid dan reliabel, maka peneliti mengubah soal pretest dan posttest tersebut. Data hasil uji coba instrumen soal pre-test dan post-test pada kelas IX A SMP Pangudi Luhur Wedi akan disampaikan pada lampiran C. Berdasarkan data yang diperoleh, peneliti dapat menguji validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran butir soal yang akan digunakan untuk instrumen penelitian.

Hasil dari �ℎ� uji validitas soal pre-test dan soal post-test tersebut dikonsultasikan dengan harga � �� product moment dengan taraf signifikan = 5% dan N = 31 (� ��= 0,355) adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Uji Validitas Butir Soal Pre-test

Butir Soal r Hitung Keterangan Interpretasi

1 0,674 Valid Tinggi

2 0,883 Valid Sangat Tinggi

3 0,850 Valid Sangat Tinggi

4 0,452 Valid Cukup

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Uji Validitas Butir Soal Posttest

Butir Soal r Hitung Keterangan Interpretasi

1 0.651 Valid Tinggi

2 0.882 Valid Sangat Tinggi

3 0.833 Valid Sangat Tinggi

4 0.804 Valid Sangat Tinggi

Hasil perhitungan uji validitas pre-test dan posttest dapat dilihat pada bagian lampiran C.1. Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas pre-test dan posttest keempat butir soal valid. Dengan demikian keempat soal tersebut dapat diujikan ke siswa pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen.

b) Uji Reabilitas Pre-test dan Post-test

Nilai �ℎ� yang diperoleh dari hasil perhitungan uji validitas pada lampiran C.1, kemudian dikonsultasikan dengan harga r tabel product moment dengan taraf signifikan 5% dengan N=31 (� �� = 0,355). Suatu instrumen dikatakan reliabel jika hasil �ℎ� > ��. Dari perhitungan menggunakan koefisien Alpha maka diperoleh r-hitung dari soal pretest yaitu ℎ� = 0,694 > � �� = 0,355. Menurut tabel 3.5, uji reliabilitas ini berada pada interpretasi tinggi, karena �ℎ� berada diantara 0,60 dan 0,90 (0, 0 < � ≤ 0,90). Dan dari perhitungan menggunakan koefisien Alpha maka diperoleh r-hitung dari soal posttest yaitu

ℎ� = 0,747 > � �� = 0,355. Menurut tabel 3.5, uji reliabilitas ini berada pada interpretasi tinggi, karena �ℎ� berada diantara 0,60 dan 0,90 (0, 0 < � ≤ 0,90). Hasil perhitungan uji reliabilitas pre-test dan post-test dapat dilihat bagian Lampiran C.2

c) Uji Daya Pembeda Pretest dan Posttest

Hasil perhitungan daya pembeda butir soal pretest dan posttest dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Butir Soal Pretest

Butir Soal r Hitung Kriteria

1 0.545 Baik

2 0.86 Baik Sekali

3 0.795 Baik Sekali

4 0.38 Cukup

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Butir Soal Posttest

Butir Soal r Hitung Kriteria

1 0.22 Cukup

2 0.54 Baik

3 0.495 Baik

4 0.515 Baik

Hasil perhitungan uji daya pembeda butir soal pre-test dan post-test dapat dilihat bagian Lampiran C.3.

d) Uji Tingkat Kesukaran Pretest dan Posttest

Hasil perhitungan tingkat kesukaran butir soal pretest dan posttest dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Butir Soal Pretest

Butir Soal r Hitung Kriteria

1 0.833 Mudah

2 0.654 Sedang

3 0.554 Sedang

4 0.173 Sukar

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Butir Soal Posttest

Butir Soal r Hitung Kriteria

1 0.929 Mudah

2 0.716 Mudah

3 0.742 Mudah

4 0.470 Sedang

Hasil perhitungan uji daya pembeda butir soal pre-test dan post-test dapat dilihat bagian Lampiran C.4.

2. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dimulai sejak bulan Februari 2017 dengan melakukan observasi kegiatan pembelajaran di kelas VIII SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten. Peneliti juga membuat rancangan jadwal penelitian guna menghasilkan penelitian yang baik dan menghindari hal-hal yang tidak direncanakan. Adapun jadwal yang telah dibuat peneliti untuk melakukan proses penelitian adalah sebagai berikut :

Tabel 4.7 Jadwal Kegiatan Penelitian

Pelaksanaan Kegiatan Tanggal Pelaksanaan

Kunjungan ke sekolah serta memperkenalkan kerangka berfikir penelitian kepada pihak sekolah

Peneliti memperkenalkan diri, menyampaikan tujuan ke sekolah untuk melakukan penelitian, serta melakukan wawancara singkat kepada guru matematika selaku Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum

16 November 2016

Kunjungan ke BAPPEDA Kabupaten Klaten

Mengurus surat perijinina penelitian dari Universitas Sanata Dharma ke Kepala BAPPEDA Kabupaten Klaten sesuai yang dianjurkan Kepala SMP Pangudi Luhur Wedi untuk melaksanakan penelitian.

22 Desember 2016

Penyusunan Instrumen Penelitian (RPP, Soal Pretest & Posttest, LKS, Kuisoner)

Menyusun intrumen penelitian yang akan digunakan dalam proses penelitian.

3 – 20 Februari 2017

Observasi kegiatan pembelajaran di kelas VIII

Observasi dilakukan bertujuan untuk mengamati proses pembelajaran di kelas dan aktivitas siswa secara umum di kelas. Observasi dilakukan 2 kali di dua kelas yang berbeda.

20 – 21 Februari 2017

Uji Coba Instrumen soal pretest dan posttest

Peneliti melakukan uji coba instrumen penelitian yaitu uji coba soal pretest dan posttest di kelas IX A, bertujuan untuk

menguji validitas dan realiabilitas intrumen pembelajaran.

Pertemuan Pertama di Kelas Kontrol

Menguji soal pretest dan kegiatan pembelajaran dengan model konvensional di kelas VIII B

27 Februari 2017

Pertemuan Pertama di Kelas Eksperimen

Menguji soal pretest dan kegiatan pembelajaran dengan model penemuan terbimbing di kelas VIII C

28 Februari 2017

Pertemuan Kedua di Kelas Kontrol

Kegiatan pembelajaran dengan model konvensional di kelas VIII B

3 Maret 2017

Pertemuan Kedua di Kelas Eksperimen

Kegiatan pembelajaran dengan model penemuan terbimbing di kelas VIII C

3 Maret 2017

Pertemuan Ketiga di Kelas Kontrol

Kegiatan pembelajaran dengan model konvensional di kelas VIII B

4 Maret 2017

Pertemuan Ketiga di Kelas Eksperimen

Kegiatan pembelajaran dengan model penemuan terbimbing di kelas VIII C

4 Maret 2017

Pertemuan Keempat di Kelas Kontrol

Kegiatan pembelajaran dengan model konvensional di kelas VIII B

13 Maret 2017

Pertemuan Keempat di Kelas Eksperimen

Kegiatan pembelajaran dengan model penemuan terbimbing di kelas VIII C

14 Maret 2017

Pertemuan Kelima di Kelas Kontrol

Kegiatan pembelajaran dengan model konvensional di kelas VIII B

18 Maret 2017

Pertemuan Kelima di Kelas Eksperimen

Kegiatan pembelajaran dengan model penemuan terbimbing di kelas VIII C

18 Maret 2017

Pertemuan Keenam di Kelas Kontrol

Menguji soal posttest (evaluasi) di kelas VIII B

19 Maret 2017

Pertemuan Keenam di Kelas Eksperimen

Menguji soal posttest (evaluasi) dan pemberian lembar kuisoner minat belajar siswa di kelas VIII C

a. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Penemuan Terbimbing di Kelas Ekperimen

Pada pelaksanaan pembelajaran dengan model penemuan terbimbing menggunakan lembar kerja siswa bergambar/komik kartun, peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yaitu RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), Lembar Kerja Siswa bergambar/komik kartun, dan soal-soal latihan, soal-soal pretest dan posttest. Perangkat pembelajaran tersebut dibuat dalam satu sub materi yaitu garis singgung persekutuan dalam dan luar dua lingkaran dengan 6 kali pertemuan di hari Selasa 2 x 40 menit, di hari Jumat 1 x 40 menit, dan di hari Sabtu 2 x 40 menit. Selama proses pembelajaran, peneliti berperan menjadi pengajar/guru yang memberikan materi kepada siswa. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti meliputi langkah persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Adapun rincian kegiatannya sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama (2 × 40 menit)

Pembelajaran pada pertemuan pertama dilaksanakan Selasa, 28 Februari 2017 jam pelajaran ke 3 – 4 atau jam 08.20 – 09.55 WIB. Pada pertemuan ini, guru memulai pembelajaran dengan memberikan soal pretest kepada kelas VIII C. Pre-test ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum mempelajari materi mengenai garis singgung persekutuan dalam dan luar dua lingkaran. Siswa mengerjakan soal pretest dengan waktu pengerjaan

40 menit atau 1 jam pelajaran pertama. Soal pretest ini terdiri dari 2 soal prasyarat yaitu teorema phytagoras dan 2 soal dari panjang garis singgung persekutuan dalam dan luar dua lingkaran. Jumlah siswa yang mengerjakan soal pretest adalah 31 siswa, karena ada 1 siswa yang tidak berangkat dikarenakan sakit. Setelah melakukan pengujian soal pretest, peneliti melanjutkan pembelajaran di jam ke 4 mengenai garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran.

Pada pertemuan pertama ini karena pembelajaran dilakukan di 40 menit kedua, maka guru memaksimalkan pertemuan dengan membentuk kelompok diskusi dengan masing-masing kelompok berjumlah 4 siswa sehingga terbentuk 8 kelompok. Pembelajaran di kelas VIII C ini menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing dengan lembar kerja siswa bergambar/kartun untuk menggambar garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran dan untuk menemukan rumus panjang garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran. Guru memfasilitasi kegiatan belajar di kelas dengan mempersiapkan alat tulis, penggaris, jangka, dan kertas berkotak/streamin. Diakhir pembelajaran, guru memberikan arahan untuk rencana pembelajaran selanjutnya. Karena hanya 40 menit, maka hasil pekerjaan siswa dikumpulkan terlebih dahulu untuk dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya. Pertemuan selanjutnya dilaksanakan pada hari Jumat, 3 Maret 2017 di jam pelajaran ke 2 atau jam 07.40 WIB.

2) Pertemuan Kedua (1 x 40 menit)

Pembelajaran pada pertemuan kedua ini dilaksanakan Jumat, 3 Maret 2017 di jam pelajaran ke 2 atau jam 07.40 WIB. Pertemuan kedua ini berlangsung hanya 1 jam pelajaran yaitu 40 menit, dengan kegiatan melanjutkan diskusi pada pertemuan sebelumnya. Diawal pembelajaran, guru menyampaikan salam dan menanyakan kabar siswa serta mengabsen siswa. Setelah itu, guru mengarahkan siswa kembali berdiskusi bersama teman sekelompoknya yang sudah dibentuk pada pertemuan sebelumnya.

Siswa bersama kelompok berdiskusi mengerjakan lembar kerja siswa mengenai melukis garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran dengan menggunakan intruksi gambar kartun. Guru mengamati cara kerja siswa bersama kelompok, sesekali siswa menanyakan intruksi yang kurang jelas. Didalam diskusi kempok, ada beberapa kelompok berdiskusi dengan berbagi tugas, ada yang menggambar dan ada juga yang membacakan perintah/intruksinya. Selain itu, ada beberapa siswa yang berjalan-jalan ke kelompok lain untuk melihat dan bertanya tentang langkah-langkah menggambar yang benar. Selama 40 menit siswa berdiskusi dengan melukis garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran, dan semua kelompok sudah selesai berdiskusi. Untuk pertemuan selanjutnya, guru akan memberikan lembar kerja siswa lagi mengenai cara memperoleh rumus

panjang garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran dengan langkah-langkah mengisi titik-titik yang ada pada lembar kerja siswa. Diakhir pembelajaran, guru menyampaikan salam untuk tetap belajar dan siswa menyampaikan ucapan terima kasih kepada guru.

3) Pertemuan Ketiga (2 x 40 menit)

Pembelajaran pada pertemuan ketiga ini dilaksanakan Sabtu, 4 Maret 2017 di jam pelajaran ke 4 – 5 atau jam 09.15 – 10.35 WIB. Pada pertemuan ketiga ini, guru membagi kegiatan menjadi tiga yaitu pembukaan, inti, dan penutup. Kegiatan pembukaan, guru menyampaikan salam, menanyakan kabar siswa, mengabsen siswa, dan juga guru memberikan arahan untuk pertemuan selama 2 jam pelajaran ini akan berdiskusi mengenai cara memperoleh rumus panjang garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran dengan langkah-langkah mengisi titik-titik yang ada pada lembar kerja siswa.

Kemudian pada kegiatan inti, guru mengajak siswa untuk kembali berdiskusi bersama kalompoknya dan guru membagikan lembar kerja siswa ke masing-masing kelompok untuk didiskusikan. Di lembar kerja siswa sudah diketahui gambar garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran dengan intruksi-intruksi berupa titik-titik untuk di analisa oleh siswa. Dan lembar kerja siswa tersebut mengarahkan siswa untuk menemukan rumus garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran. Guru membimbing masing-masing kelompok untuk

berdiskusi, sesekali siswa menanyakan kepada guru jika belum memahami konsep dari gambar yang sudah diketahui. Siswa berdiskusi dengan masing-masing cara, ada kelompok yang hanya siswa tertentu saja yang aktif tetapi ada kelompok yang semua siswa aktif mengerjakan dan saling bekerjasama untuk menyelesaikan permasalahan di lembar kerja siswa. Ada beberapa siswa yang berkeliling melihat pekerjaan kelompok lainnya, sesekali diperingatkan oleh temannya untuk tidak membuat gaduh di kelas. Selama 2 x 40 menit siswa antusias berdiskusi dan menjawab pertanyaan-pertayaan yang ada di lembar kerja siswa tersebut. Adapun pertanyaannya berupa mengukur panjang jari-jari ke dua lingkaran yang sudah siswa gambar, menghitung panjang garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran dengan menggunakan rumus yang sudah di peroleh.

Di kegiatan penutup, guru mengumpulkan hasil diskusi siswa untuk di koreksi oleh guru. Kemudian, guru menyampaikan salam untuk tetap belajar dan siswa menyampaikan ucapan terima kasih kepada guru. Dan pada pertemuan selanjutnya yang diadakan 1 minggu setelah ujian tengah semester, guru menyampaikan tentang pembelajaran mengenai melukis garis singgung persekutuan luar dua lingkaran dan mencari panjang garis singgung persekutuan luar dua lingkaran.

4) Pertemuan Keempat (2 x 40 menit)

Pertemuan keempat ini dilaksanakan seminggu setelah siswa mengikuti ujian tengah semester yaitu pada Selasa, 14 Maret 2017 di jam pelajaran ke 3 – 4 atau jam 08.20 – 09.55 WIB. Di awal pembelajaran, guru menyampaikan salam kepada siswa, menyakan kabar siswa, dan mengabsen kehadiran siswa. Kemudian guru menjelaskan pembelajaran pada pertemuan ini akan berdiskusi mengerjakan lembar kerja siswa mengenai melukis garis singgung persekutuan luar dua lingkaran. Sebelum memulai berdiskusi, guru membagi siswa ke dalam kelompok dengan masing-masing kelompok berjumlah 4 siswa. Setelah sudah dibentuk kelompoknya, guru membagikan lembar kerja siswa kepada kelompok untuk didiskusikan. Siswa bersama kelompok mulai berdiskusi dan melukis garis singgung persekutuan luar dua lingkaran dengan intruksi gambar kartun yang tertera pada lembar kerja siswa.

Kemudian, guru mengamati kerja siswa dan guru membimbing masing-masing siswa untuk mengerjakan permasalahan yang ada di dalam lembar kerja siswa. Dan juga sesekali siswa menanyakan langkah-langkah/intuksi yang kurang jelas, kemudian akan dibimbing oleh guru untuk memecahkan masalahnya. Peran guru pada pembelajaran ini sebagai guru yang membimbing siswa untuk dapat melukis garis singgung persekutuan luar dua lingkaran dengan intruksi

yang sudah diberikan. Ketika berdiskusi ada beberapa hal yang menarik dari siswa berdiskusi bersama kelompok yaitu ada beberapa kelompok yang tidak mau berdiskusi karena ada siswa yang tidak suka bekerjasama dengan siswa tersebut. Guru mengantisipasi dengan cara memindahkan siswa tersebut ke kelompok lainnya. Diskusi siswa berjalan dengan lancar dan dengan cepat menyelesaikan permasalahan di lembar kerja siswa. Dengan berpatokan/belajar dari lembar kerja sebelumnya, siswa dapat menggambar garis singgung persekutuan luar dua lingkaran tanpa kendala. Selama 2 x 40 menit, siswa menyelesaikan diskusinya untuk melukis garis singgung persekutuan luar dua lingkaran.

Di akhir pertemuan, guru mengumpulkan hasil diskusi siswa untuk di koreksi oleh guru. Kemudian, guru menyampaikan salam untuk tetap belajar dan siswa menyampaikan ucapan terima kasih kepada guru. Untuk pertemuan selanjutnya, guru akan memberikan lembar kerja siswa lagi mengenai cara memperoleh rumus panjang garis singgung persekutuan luar dua lingkaran dengan langkah-langkah mengisi titik-titik yang ada pada lembar kerja siswa dan juga guru akan memberikan latihan soal-soal mengenai panjang garis singgung

Dokumen terkait