• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV: HASIL PENELITIAN

B. Analisis Hasil Penelitian

Pada PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia Cabang Medan, fungsi pemberi otorisasi kredit berada ditangan bagian kredit yang dilakukan oleh kepala bagian keuangan. Fungsi penjualan kredit dilakukan oleh bagian perdagangan dan fungsi akuntansi bertanggung jawab atas pencatatan piutang berada ditangan seksi akuntansi. Hal ini menunjukkan bahwa dalam prosedur penjualan kredit perusahaan sudah terdapat pemisahan tugas yang telah sesuai dengan teori, dan hal ini dapat dilihat pada flow chart perusahaan. Dengan adanya pemisahan tugas tersebut, catatan piutang piutang dapat dijamin ketelitian dan keandalannya.

Dalam penjualan kredit catatan mutasi piutang harus didasarkan pada dokumen sumber yang lengkap dan telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang. Pencatatan ke dalam jurnal penjualan diotorisasi oleh bagian jurnal dengan cara membubuhkan tandatangan pada dokumen sumber tersebut. Pada PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia Cabang Medan, pencatatan transaksi ke dalam jurnal penjualan juga didasarkan pada dokumen dasar yaitu faktur penjualan kredit yang telah diotorisasi oleh kepala bagian perdagangan. Setiap transaksi terjadi dengan otorisasi oleh kepala bagian perdagangan. Setiap transaksi dengan otorisasi dari pihak yang berwenang dan dicatat melalui prosedur pencatatan maka data akuntansi dijamin ketelitian dan keandalannya.

Dalam transaksi penjualan kredit diperlukan pengecekan intern terhadap status kredit pembeli sebelum transaksi penjualan kredit dilaksanakan. Fungsi kredit diberi wewenang untuk menolak pembelian kredit kepada seorang pembeli

Sri lestari P.S.D.S. : Penerapan Prosedur Dan Pengawasan Piutang Dalam Meningkatkan Efektivitas Dan Efesiensi Usaha Pada PT Perusahaan Perdagangan Indonesia Cabang Medan, 2009.

USU Repository © 2009

berdasarkan analisis terhadap riwayat pelunasan piutang yang dilakukan oleh pembeli tersebut di masa lalu. Dengan adanya fungsi kredit ini, resiko tidak tertagihnya piutang dapat dikurangi. Pada PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia Cabang Medan fungsi kredit dilakukan oleh kepala bagian keuangan dimana kepala bagian keuangan mengotorisasi kredit berdasarkan kepercayaan saja dan tanpa agunan. Hal ini berdampak pada banyaknya piutang tak tertagih. Menurut pendapat penulis, hal inilah yang mengakibatkan banyaknya piutang tak tertagih.

2. Penyajian Piutang pada Neraca

Penyajian piutang pada neraca PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia Cabang Medan sudah tepat yaitu digolongkan dalam aktiva lancar karena piutang itu dapat dikonversi menjadi kas lebih dari satu tahun da juga tidak lebih dari siklus operasi perusahaan.

Penyajian piutang dagang pada PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia Cabang Medan menyajikan jumlah piutang dagang bruto dikurangi penyisihan piutang dagang tak tertagih sehingga dapat dilihat jumlah piutang dagang bersih yang dapat direalisasikan. Perusahaan menyisihkan piutang dagang tak tertagih berdasarkan umur piutang. Apabila piutang dagang tersebut telah jatuh tempo lebih dari satu tahun maka perusahaan menghapuskan piutang dagang yang telah disisihkan tersebut.

Apabila perusahaan menggunakan metode penyisihan, maka taksiran piutang dagang tak tertagih dapat dicatat dengan mendebet perkiraan beban piutang tak tertagih dan mengkredit perkiraan penyisihan piutang dagang tak

Sri lestari P.S.D.S. : Penerapan Prosedur Dan Pengawasan Piutang Dalam Meningkatkan Efektivitas Dan Efesiensi Usaha Pada PT Perusahaan Perdagangan Indonesia Cabang Medan, 2009.

USU Repository © 2009

tertagih, sehingga neraca akan terlihat jumlah piutang dagang bruto dan penyisihan piutang dagang tak tertagih sebagai pengurang atas saldo piutang dagang tersebut.

3.Prosedur Penghapusan Piutang

Jumlah piutang yang dihapuskan dapat ditagih, dihitung dengan cara mengurangkan jumlah piutang dengan jumlah yang diperkirakan tak tertagih. Jumlah piutang yang diperkirakan tidak dapat tertagih adalah kerugian bagi perusahaan karenanya diperlukan cara yang tepat untuk menentukan taksiran piutang yang tidak dapat tertagih.

Pada PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia Cabang Medan dalam melakukan penaksiran jumlah piutang dagang yang tak tertagih dengan menggunakan metode penyisihan berdasarkan umur piutang dengan mendebet perkiraan beban piutang tak tertagih dan mengkredit perkiraan penyisihan piutang tak tertagih. Untuk melakukan penghapuskan piutang dagang perusahaan terlebih dahulu mengadakan penilaian piutang dagang yang telah berumur lebih dari satu tahun dari saat jatuh tempo, kemudian disampaikan ke kantor pusat untuk meminta persetujuan, setelah itu ke kantor cabang menghapuskan piutang dagang tersebut. Biasanya piutang dagang tersebut tidak dihapuskan sekaligus.

Walaupun perusahaan telah menghapuskan piutang dagang, masih ada kemungkinan bahwa piutang dagang yang telah dihapuskan diterima kembali. Jika hal seperti ini terjadi, maka pencatatan yang dilakukan adalah pertama untuk mengembalikan pencatatan penghapusan sebelumnya dengan mendebet perkiraan

Sri lestari P.S.D.S. : Penerapan Prosedur Dan Pengawasan Piutang Dalam Meningkatkan Efektivitas Dan Efesiensi Usaha Pada PT Perusahaan Perdagangan Indonesia Cabang Medan, 2009.

USU Repository © 2009

penyisihan piutang tak tertagih dan mengkredit beban piutang dagang tak tertagih sebesar jumlah penerimaan tersebut, dan jurnal kedua untuk mencatat penerimaan piutang dagang yaitu dengan mendebet kas dan mengkredit perkiraan piutang dagang sebesar yang diterima.

4. Pengawasan Intern Piutang

Struktur organisasi perusahaan ini sudah cukup baik ditinjau dari segi pengawasan intern. Setiap bagian mempunyai tugas masing-masing yang dinyatakan pada job description. Pembagian wewenang dari atas ke bawah sangat baik dan setiap bagian mempertanggungjawabkan pekerjaannya pada atasannya hingga ke puncak pimpinan tertinggi. Sehubungan dengan pengawasan piutang hal ini tercemin dari pemisahan fungsi antara bagian perdagangan, bagian kasir dan bagian akuntasi.

Prosedur penjualan kredit, prosedur pencatatan piutang, prosedur penghapusan dan penagihan piutang merupakan unsur pengawasan intern yang efektif dari perusahaan ini. Adanya prosedur pencatatan piutang dan penggunaan formulir-formulir tercetak mendukung terciptanya pengawasan intern piutang yang baik.

Begitu juga dengan pemantauan yang dilakukan para pimpinan terhadap kegiatan yang dilakukan di perusahaan dan kinerja para karyawan, juga sangat mendukung terciptanya pengawasan piutang intern yang baik.

Sri lestari P.S.D.S. : Penerapan Prosedur Dan Pengawasan Piutang Dalam Meningkatkan Efektivitas Dan Efesiensi Usaha Pada PT Perusahaan Perdagangan Indonesia Cabang Medan, 2009.

USU Repository © 2009

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dan analisis yang telah dilakukan terhadap prosedur dan pengawasan piutang PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia Cabang Medan, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Dalam prosedur penjualan kredit pada perusahaan, dimana otorisasi kredit diberikan oleh kepala bagian keuangan. Perusahaan tidak mempunyai bagian kredit tersendiri secara khusus yang benar-benar meneliti status pelanggan yang akan diberikan kredit. Kepala bagian keuangan hanya memberikan kredit berdasarkan kepercayaan saja tanpa agunan.

2. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia Cabang Medan melakukan penyisihan atas piutang dagang yang telah jatuh tempo menurut umur piutang dagang tersebut. Apabila piutang dagang yang telah diestimasi tersebut tidak dapat ditagih lebih dari satu tahun sejak tanggal jatuh tempo, maka PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia Cabang Medan harus meminta persetujuan dari kantor pusat untuk menghapuskan piutang dagang tak tertagih tersebut.

3. Penyajian piutang dagang pada neraca PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia Cabang Medan sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dengan menyajikan jumlah piutang dagang bruto dikurangi penyisihan piutang dagang yang tak tertagih dimana piutang dagang tersebut ditaksir berdasarkan

Sri lestari P.S.D.S. : Penerapan Prosedur Dan Pengawasan Piutang Dalam Meningkatkan Efektivitas Dan Efesiensi Usaha Pada PT Perusahaan Perdagangan Indonesia Cabang Medan, 2009.

USU Repository © 2009

umurnya, sehingga jelas terlihat berapa jumlah piutang dagang yang dapat direalisasikan.

4. Teknik pengawasan piutang yang diterapkan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia Cabang Medan adalah daftar umur piutang.

5. Pada PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia Cabang Medan tidak terdapat bagian penagihan piutang.

B. Saran

Berdasarkan beberapa kelemahan-kelemahan yang diperoleh dari hasil penelitian, maka penulis akan memberi saran–saran yaitu:

1. Dalam prosedur penjualan kredit, sebaiknya perusahaan membentuk bagian kredit khusus meneliti status dari pelanggan yang lama maupun yang baru. Bagian kredit ini juga bertanggung jawab membuat kebijakan-kebijakan pemberian kredit yang memadai.

2. Sebaiknya perusahaan membentuk bagian penagihan piutang tersendiri atau diadakan fungsi penagihan yang berguna menghindari tugas rangkap di dalam perusahaan. Dengan adanya juru tagih, maka salesman dapat memfokuskan tugasnya sebagai pencari order dan menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan oleh salesman atas hasil penagihan piutang tersebut.

Sri lestari P.S.D.S. : Penerapan Prosedur Dan Pengawasan Piutang Dalam Meningkatkan Efektivitas Dan Efesiensi Usaha Pada PT Perusahaan Perdagangan Indonesia Cabang Medan, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno, 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik, Edisi Ketiga, Jilid Dua, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Boynton, William C., Raymond N. Johnson, dan Winters, 2001. Modern Auditing, Edisi Ketujuh, Terjemahan Paul A. Rajoe, Gina Gania, Ichsan Setiyo Budi, Erlangga, Jilid Satu, Jakarta.

George, and William, Sistem Informasi Akuntansi, 2003. Edisi Kedelapan, Penerbit PT INDEKS, Kelompok Gramedia.

Harnanto, 2002. Akuntansi Keuangan Menengah, Cetakan Pertama, Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Kieso, Weygandt, and Paul, 2007. Accounting Principles, Edisi Ketujuh, PT. Salemba Empat, Jakarta.

Kusnadi, Lukman, dan Kertahadi, Teori Akuntansi, 2001. Penerbit Universitas Brawijaya, Malang.

Messier, William F., Steven M. Glover, and Douglas F. Prawitt, Jasa Audit dan Assurance-Pendekatan Sistematis, 2006. Edisi Keempat, Terjemahan Nuri Hinduan, Penerbit PT. Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, PT. Salemba Empat, Jakarta.. Sofyan Safri, 2000. Sistem Pengawasan Manajemen, Cetakan Pertama, PT.

Pustaka Quantum, Jakarta.

Warren, Reeve, and Fess, 2005. Pengantar Akuntansi, Edisi Duapuluh Satu, PT. Salemba Empat, Jakarta..

Ikatan Akuntan Indonesia, 2004. Standar Akuntansi Keuangan, PT. Salemba Empat, Jakarta.

Jurusan Ekonomi, 2004. Buku Petunjuk Teknik Penulisan Proposal dan Penulisan Skripsi, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi USU, Medan.

Dokumen terkait