Pendapatan Pengusaha
HASIL DAN PEMBAHASAN
B. Perkembangan Jumlah Penduduk Kota Medan
4.2 Analisis Hasil Penelitian .1 Karakteristik Responden .1Karakteristik Responden
di tahun 1990-an mereka mempunyai fasilitas yang jauh lebih baik daripada ITB. Di ITB modem pinjaman dari Muhammad Ihsan dari
Berawal dari teknolog 1995-an memperoleh sambunga dar
yang lain. September 1996 merupakan tahun peralihan bagi ITB, karena keterkaitan ITB dengan jaringan penelitian Asia Internet Interconnection Initiatives sehingga memperoleh bandwidth 1.5Mbps ke Jepang yang terus ditambah dengan sambungan ke TelkomNet & terpenting.
4.2 Analisis Hasil Penelitian 4.2.1 Karakteristik Responden
Penulis melakukan survey ke lapangan dengan menyebar kuisioner sebanyak 30 responden yaitu warung internet untuk memperoleh berbagai informasi. Dari hasil survey tersebut dijelaskan karakteristik dari responden yang dapat di lihat pada lampiran
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Kamar Bicara Umum (KBU) dikelompokan ke dalam tiga kelompok yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.4
Karakteristik Menurut Jumlah KBU
Jumlah (KBU) Jumlah Warnet Persentase
1 – 10 7 14
11 – 20 31 62
21 – 30 12 24
Jumlah 50 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer (kuisioner),2009
Dari tabel diketahui bahwa sebahagian jumlah KBU yang paling banyak adalah berjumlah antara 11 – 20 KBU yaitu sebesar 62% atau sebanyak 31 warnet, kemudian. diikuti oleh kelompok kedua yaitu berjumlah antara 21 – 30 KBU sebanyak 24% atau sebanyak 12 warnet, sedangkan jumlah KBU yang paling sedikit adalah berjumlah antara 1 – 10 KBU yaitu sebesar 14% atau sebanyak 7 warnet.
4.2.3 Jumlah Pengguna/ Pelanggan Warnet
Pengguna/ Pelanggan warnet di kelompokan menjadi tiga kelompok yang dapat di lihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.5
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Jumlah Pelanggan Jumlah Warnet Persentase
100 – 500 7 14
600 – 1000 16 32
> 1000 27 54
Jumlah 50 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer (Kuisioner), 2009
Dari tabel di atas dapat dilihat banyak nya pelanggan warnet beragam mulai dari 100 orang sehari sampai lebih dari 1000 orang per bulan. Pada tabel diatas dapat di peroleh gambaran jumlah pelanggan warnet yaitu antara 100 – 500 orang sebanyak 7 warnet atau sebesar 14% , kemudian antara 600 – 1000 orang sebanyak 16 warnet atau sebesar 32%, dan lebih dari 1000 orang sebanyak 27 warnet atau sebesar 54%.
4.2.4 Biaya Operasional
Biaya operasional adalah biaya yang harus dikeluarkan para pengusaha agar usaha warung internet dapat berjalan, yaitu :
Tabel 4.6 Biaya Operasional Biaya Operasional
(Rp/bln)
Jumlah Warnet Persentase
1.000.000 – 1.500.000 12 24
1.600.000 – 2.000.000 14 28
2.100.000 – 3.000.000 14 28
> 3.000.0000 10 20
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Sumber : Hasil Olahan Data Primer (Kuisioner), 2009
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa biaya operasional pada jumlah antara 1.000.000 – 1.500.000 rupiah sebanyak 12 warnet atau 24%, antara 1.600.000 – 2.000.000 rupiah sebanyak 14 warnet atau 28%, kemudian pada jumlah 2.100.000 – 3.000.000 sebanyak 14 warnet atau 28%, dan pada besaran yg tertinggi antara > 3.000.000 rupiah sebanyak 10 warnet atau 20%.
Dari hasil olahan data primer odiketahui pendapatan pengusaha warnet, pendapatan yang dimaksud diatas adalah pendapatan bersih (keuntungan/laba) setelah di kurangi biaya-biaya seperti, biaya upah/gaji karyawan, biaya pengeluaran mesin genset, biaya listrik selama sebulan.
Omset terbesar dimiliki oleh warnet Rawit-Net dengan laba sebesar Rp. 18.000.000, hal ini di sebabkan lokasi warnet ini sangat strategis dan terjangkau oleh semua orang baik siang maupun malam hari.
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009 4.3 Analisis Data
4.3.1 Dampak Pendapatan Sebelum dan Sesudah Pemadaman Listrik
Untuk mengetahui dampak yang di timbulkan akibat pemadaman listrik terhadap pendapatan pengusaha warnet, maka diperlukan pengertian dampak. Dampak (impact) adalah adanya suatu perubahan kondisi akibat adanya perubahan sesuatu pada suatu sistem. Dampak ini dapat berakibat positif maupun negatif yang keduanya perlu diantisipasi. Dari data pendapatan yang diperoleh dari penyebaran kuisioner bahwa pendapatan sebelum pemadaman listrik pada bulan juli 2008 tidak mengalami penurunan dan dari data pendapatan pada bulan agustus 2008 yaitu bulan dimana belum begitu banyak terjadi pemadaman bergilir, maka pada bulan agustus mengalami penurunan dalam pendapatan pengusaha warnet. Maka dampak pemadaman sesudah dan sebelum terjadinya pemadaman dapat dilihat pada kurva di bawah ini :
Sebelum dan Sesudah Pemadaman Listrik
0 2.000.000 4.000.000 6.000.000 8.000.000 10.000.000 12.000.000 14.000.000 16.000.000 18.000.000 20.000.000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 n P en d ap at an
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 4.1
Kurva Dampak Sebelum dan Sesudah Pemadaman Listrik
Dari kurva yang diatas dapat diketahui tingkat pendapatan sebelum dan sesudah pemadaman listrik terjadi, yaitu pada garis Merah menunjukkan pendapatan bersih pengusaha sebelum adanya pemadaman listrik (juli 2008), dan pada garis hitam menunjukkan pendapatan sesudah pemadaman listrik terjadi (Agustus 2008) terlihat semakin menurun di setiap warnet.
Maka dapat disimpulkan bahwa adanya dampak yang negatif setelah terjadi pemadaman listrik, artinya dimana pendapatan pengusaha terlihat menurun pada bulan agustus karena adanya pemadaman listrik menurut data empiris.
Untuk membuktikan hipotesia pertama, maka berdasarkan uji statistik dengan menggunakan Uji B (t), pendapatan pengusaha sebelum dan sesudah pemadaman listrik dalam satu bulan, dapat dilihat pada tabel di Lampiran II Data Pendapatan Pengusaha Sesudah dan Sebelum Pemadaman Listrik terjadi.
Dari tabel itu dapat dibuat prosedur perhitungan untuk mencari koefisien t ( uji beda) pada sampel sebagai berikut :
t= X
1– X
2 (X
1 2– ( X
1)
2/ n ) + ( X
2 2– ( X
2)
2/ n )
n ( n – 1 )
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009
6.929.000 – 7.985.000
(
346.450.0002 – (346.450.000)2 / 50) + (399.250.0002 – (399.250.000)2 / 50 ) 50 ( 50 – 1 ) t = - 1.056.000 6.376022 = 1.56838 t – tabel ( = 5%) = 2,021 Hipotesis : Ho : = 0 Ha : ≠ 0Kriteria : Ho diterima apabila t-hitung > t-tabel Ha diterima apabila t- hitung < t-tabel
Dari data dilakukan dengan cara membandingkan besarnya nilai t hitung (uji beda) dengan nilai t pada tabel, dengan bertolak pada derajat kebebasan atau
df = n1 + n2-2 = 50 + 50 - 2 = 53. Dengan taraf kepercayaan 95% atau = 0.05 dalam tabel ditemukan nilai tabel sebesar 2,021. Berdasarkan hasil perhitungan data dapat ditentukan bahwa t-hitung<t-tabel (1.56838<2.021), dapat ditentukan Ha diterima, maka disetujui ada perbedaan pendapatan pengusaha warnet pada saat pemadaman listrik, artinya ada perbedaan sebelum – sesudah kenaikan tarif terhadap tingkat pendapatan pengusaha pada tingkat kepercayaan 95%.
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Analisa regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk menganalisa hubungan persamaan antar variabel. Untuk menganalisis dampak pemadaman listrik terhadap pendapatan pengusaha warung internet di Kota Medan digunakan analisa regresi linear berganda, dimana variabel terikat (dependent variable) adalah Pendapatan pengusaha warnet, sedangkan variabel bebas (independent variable) adalah waktu pemadaman listrik, jumlah pengguna warnet, biaya penggunaan warnet, dan biaya operasional.
Model persamaan estimasi adalah sebagai berikut : Y = + 1X1+ 2X2+ 3X3 + 4X4+
Dimana :
Y = Pendapatan pengusaha (Rp)
= Intercept
X1 = Waktu Pemadaman Listrik (jam)
X2 = Jumlah Pengguna Warnet (Orang)
X3 = Biaya penggunaan warnet (Rp)
X4 = Biaya Operasional (Rp)
1, 2, 3, 4 = Koefisien Regresi
µ = Kesalahan Pengganggu/Error Term
Berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian dan telah diolah dalam persamaan maka hasilnya adalah sebagai berikut:
Dependent Variable: PENDAPATAN Method: Least Squares
Date: 02/23/09 Time: 00:01 Sample: 1 50
Included observations: 50
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 11333904 5835553. 1.942216 0.0584
WAKTU -64471.80 63858.04 -1.009611 0.3181
JUMLAH 1726.493 538.6178 3.205414 0.0025
BIAYAWARNET 3279.422 1820.430 1.801454 0.0783
BIAYAOPRASIONAL 1.479903 0.615147 2.405769 0.0203
R-squared 0.501413 Mean dependent var 7928000.
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
S.E. of regression 2759144. Akaike info criterion 32.59338
Sum squared resid 3.43E+14 Schwarz criterion 32.78458
Log likelihood -809.8345 F-statistic 11.31377
Durbin-Watson stat 1.889084 Prob(F-statistic) 0.000002
Sumber: Hasil Regresi Eviews 4.1
Berdasarkan tabel di atas hasil persamaan model estimasi adalah sebagai berikut:
LY = 11333904 – 64471.80LX1 +1726.493LX2 + 3279.422LX3 + 1.479903LX4