Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Departemen Pendidikan Nasional Universitas Sumatera Utara Fakultas Ekonomi
SKRIPSI
ANALISIS DAMPAK PEMADAMAN LISTRIK TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA WARUNG INTERNET (WARNET) DI KOTA MEDAN
Diajukan oleh:
WENNY SUBANDI 050501055
EKONOMI PEMBANGUNAN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
ABSTRAK
Sebagai suatu makhluk sosial, manusia perlu untuk memiliki suatu informasi dan komunikasi yang baik. Komunikasi dan informasi teknologi yang digunakan adalah salah satu dari indikator yang digunakan oleh pemerintah untuk melihat pertumbuhan ekonomi. Salah satu dari alat informasi dan komunikasi yang sudah banyak digunakan orang adalah warung internet. Namun apa yang harus dilakukan para pengusaha jika pemadaman listrik terus terjadi selama usaha ini berlangsung.
Riset ini mencoba untuk melakukan penelitian pengaruh dari hasil pendapatan terhadap jumlah jam pemadaman, jumlah pelanggan warnet, biaya penggunaan warnet, dan biaya operasional. Untuk analisa tujuan, riset ini menggunakan data primer dan metode OLS dari yang biasa digunakan untuk menaksir model.
Hasil riset ini menunjukkan bahwa hasil dari variabel jam pemadaman listrik (X1) berpengaruh negatif terhadap pendapatan sebesar -64471.80, artinya bila terus terjadi pemadaman listrik (X1) senilai 1% maka akan menurunkan pendapatan sebesar 644,71% (cateris paribus). Variabel jumlah pelanggan warnet (X2) mempunyai pengaruh positif terhadap pendapatan sebesar 1726.493, artinya jika jumlah pelanggan warnet (X2) naik 1% maka akan menaikkan pendapatan sebesar 172,6% (cateris paribus). Variabel biaya penggunaan warnet (X3) mempunyai pengaruh positif terhadap pendapatan sebesar 3279.422, artinya jika biaya penggunaan warnet (X3) dinaikkan 1% maka akan menaikkan pendapatan sebesar 3279.4% (cateris paribus). Dan variabel biaya operasional (X4) mempunyai pengaruh positif terhadap pendapatan sebesar 1.479903, artinya jika biaya operasional (X4) dinaikan 1% maka akan menaikan pendapatan sebesar 1.47% (cateris paribus).
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
ABSTRACT
As a social creatur, man need to have a good information and communication among them. Communication and information which is through the used of technology is one of the indicator that used by government to see the growth of economic. One of the communication and information tool is than has used by many people is telecommunication booth which many economic usage of expanse of internet. But which must be done the enterprenuers is electrical extinction always happened during this busniess takes place.
This research tries to cheek influence from result of income to extinction number of hours, number of internet consumer, cost of usage internet, cost of operasional. For the purpose analysis, this research use data of cross section and method of ordinary least square used to estimate the model.
Result of from this research indicate that income from variabel hour electrical extinction (X1) to income of influential negative, that is equel to -64471.80, its meaning, if hour electrical extinction (X1) go up 1% hence Y (income) will go down equal to 64471.80% (cateris paribus). Variable number of internet consumer (X2) influential positive, that is equal to 1726.493, its meaning, if number of internet consumer (X2) go up 1% hence Y (income) will go up equal to 1726.493% (cateris paribus). Variable cost of usage internet (X3) to income of influential positif, that is equal to 3279.422, its meaning, if cost of usage internet (X3) go up 1% hence Y (income) will go up equal to 3279.422% (cateris paribus). And variable cost of operasional (X4) to income of influential positif, that is equal to 1.479903, its meaning, if cost of operasional (X4) go up 1% hence Y (income) will go up equal to 1.479903% (cateris paribus).
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang sedalam-dalamnya penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT
karena dengan berkat dan rahmat-Nya, penulis masih diberikan kesehatan dan
kesempatan serta kemudahan dalam mengerjakan skripsi ini serta Nabi Muhammad SAW
atas doa serta syafaatnya.
Penulisan skripsi ini diajukan untuk melengkapi syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi di Universitas Sumatera Utara. Dalam penulisan skripsi ini penulis
menyadari dengan sepenuhnya bahwa hasil yang diperoleh masih jauh dari sempurna.
Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati penulis akan menerima kritik dan saran
demi kesempurnaan skripsi ini.
Namun terlepas dari segala kekurangan yang ada pada penulisan skripsi ini,
penulis tidak terlepas dari bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:
1. Bapak , Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec sebagai Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak , Wahyu Ario Pratomo, S.E, M.Ec sebagai Ketua Departemen Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak , Dr. Irsyad Lubis, sebagai sekretaris Departemen Ekonomi Prmbangunan
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
4. Bapak Prof. Dr. Ramli M.S, sebagai Dosen Pembimbing yang telah membimbing
dan memberikan semangat pantang menyerah kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Dra. Raina Linda Sari, sebagai Dosen Pembanding I Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
6. Bapak Paidi Hidayat, M.Si, sebagai Dosen Pembanding II Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
7. Juga saya ucapkan terima kasih yang sangat besar kepada kedua orang tua penulis
yang telah sabar dan mencurahkan segenap kasih sayangnya dan segala
pengorbanannya serta doanya sehingga penulis dapat memperoleh pendidikan
tinggi ini, kepada orang tua penulis yang paling penulis sayangi dan cintai
Ayahanda Yuri Subandi dan Ibunda Dewi Lastina,B.A., dengan doa mereka
jualah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Juga tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk
abangda penulis, Agung Yuriandi,S.H dan Eko N amzulsyah, AMD telah
memberikan dukungan, dan kasih sayang yang tak terhingga kepada penulis.
9. Terima kasih penulis ucapkan kepada Faisal Marwi,S.Komp,M.Hum, yang telah
memberikan perhatian dan semangat serta kekecewaan, juga doa kepada penulis
selama penulis menyelesaikan study di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara serta menyelesaikan skripsi ini.
10.Tidak ketinggalan terima kasih kepada sahabat-sahabatku Ndie, Sarden, PoleQ,
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
skripsi, dan yang selama ini bersama-sama dalam suka maupun duka dan
teman-teman serta senior-senior yang tidak dapat penulis sebutkan namanya
satu-persatu.
Akhir kata kiranya tulisan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak
yang berkepentingan, terutama dalam penerapan serta pengembangan ilmu ekonomi di
Indonesia.
Wassalamualaikum wr. wb.
Medan, Maret 2008
Penulis
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
ABSTRACT ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Manfaat Penelitian... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembangunan Ekonomi ... 6
2.2 Usaha ... 9
2.2.1 Usaha Warung Internet (Warnet) ... 11
2.3 Pendapatan ... 13
2.3.1 Pendapatan dan pengeluaran konsumsi ... 17
2.3.2 Teori Keynes mengenai permintaan konsumsi ... 19
2.4 Biaya dan Laba... 23
2.4.1 Biaya ... 23
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
2.5 Pemadaman Listrik ... 26
2.6 Dampak ... 35
2.7 Riset Terdahulu ... 35
2.8 Kerangka Konseptual ... 36
2.9 Hipotesis Penelitian ... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian ... 38
3.2 Penentuan Populasi dan Sampel ... 38
3.3 Tehnik Pengumpulan Data ... 39
3.4 Model Analisis Data ... 40
3.5 Test of Goodness of Fit (Uji Kesesuaian) ... 41
3.5.1 Koefisien Determinasi ( R-Square) ……….. 41
3.5.2 Uji t-statistik (Uji Parsial) ... 41
3.5.3 Uji f-Statistik (Uji Keseluruhan) ... 42
3.5.4 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik ... 43
3.5.5 Serial Correlation/Auto Correlation ... 43
3.5.6 Heterokedastisitas ... 44
3.6 Defenisi Operasional ... 45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ... 47
4.1.1 Deskripsi Wilayah Penelitian ... 47
4.1.2 Sejarah Perkembangan Internet di Indonesia ... 51
4.2 Analisis Hasil Penelitian ... 64
4.2.1 Karakteristik Responden ... 64
4.2.2 Jumlah Kamar Bicara Umum (KBU) ... 64
4.2.3 Jumlah Pelanggan Warnet ... 65
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
4.3 Analisis Data ... 68
4.3.1 Dampak Pendapatan sebelum dan sesudah Pemadaman listrik ... 68
4.3.2 Analisis Pendapatan menggunakan uji beda (t) ... 69
4.3.3 Hasil Regres ... 71
4.4 Intepretasi Model ... 72
4.5 Uji Kesesuaian ... 74
4.5.1 Uji t-statistik ... 74
4.5.2 Uji f-statistik ... 78
4.5.3 Koefisien Determinasi ... 79
4.5.4 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik ... 79
4.5.5 Uji Durbin Watson (D-W Test) ... 80
4.5.6 Heterokedasitisitas ... 82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 84
5.2 Saran ... 86
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
TABEL JUDUL HALAMAN
2.1 Prakiraan Pemadaman Listrik karena Defisit Pembangkit Daerah Pelayanan PLN Cabang Medan Selama Bulan
Agustus 2008...29
4.1 Nama-nama Kecamatan, jumlah kelurahan, luas wilayah, di Kota Meda...48
4.2 Perkembangan Jumlah Penduduk Kota Medan ( 1997 – 2006 ) ...50
4.3 Kepadatan Penduduk Per Km2 ...50
4.4 Karakteristik Menurut Jumlah KBU...65
4.5 Karakteristik Menurut Pengguna Warnet ...65
4.6 Biaya Operasional ...66
4.7 Durbin-Watson Test ………83
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR JUDUL HALAMAN
4.1 Kurva Dampak Sebelum dan
Sesudah Pemadaman Listrik ………..68
4.2 Kurva Normalitas Uji t Variabel
Waktu Pemadaman Listrik………...74 4.3 Kurva Normalitas Uji t Variabel
Jumlah Pelanggan Warnet ………...75 4.4 Kurva Normalitas Uji t Variabel
Biaya Penggunaan Warnet ………..77 4.5 Kurva Normalitas Uji t Variabel
Biaya Operasional ………..78
4.6 Kurva Uji F-Statistik ………...70
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelangkaan sumberdaya energi ternyata telah menjadi isyu sentral yang akan
membatasi pertumbuhan ekonomi. Kelangkaan, khususnya energi yang memang akan
langka meskipun digunakan secara bijaksana. Hal ini dapat disebabkan antara lain :
terbatasnya sumber energi fisik, keseimbangan ekologi mulai terganggu, bertambahnya
jumlah penduduk indonesia memerlukan energi untuk keperluan dalam negri yang dari
tahun ke tahun meningkat dengan pesat sejalan dengan laju pembangunan dan
pertambahan jumlah penduduk.
Energi listrik merupakan sektor yang paling penting khususnya dikalangan para
pengusaha yang kegiatan usahanya menggunakan listrik sebagai kebutuhan utama nya.
PT. PLN (Persero) merupakan suatu unit yang mengusahakan tenaga listrik dan
mempunyai misi perusahaan sesuai dengan peraturan pemerintah No.17 tahun 1990 yang
dirumuskan sebagai tujuan PLN, yaitu : Menyediakan tenaga listrik untuk meningkatkan
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
ekonomi, mengusahakan keuntungan berdasarkan prinsip pengolahan perusahaan agar
dapat membiayai pengembangan tenaga listrik untuk melayani kebutuhan masyarakat ,
serta menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha penyediaan tenaga listrik yang belum
dapat dilaksanakan oleh swasta dan koperasi.
Dalam pelaksanaan pembangunan sistem jaringan informasi, informasi melalui
internet dilaksanakan untuk memperluas jaringan informasi dan ruang ilmu pengetahuan
yang lebih luas, serta meningkatkan mutu dan keandalan pelayanannya. Sebagai hasil
dari pembangunan di bidang informasi ini, maka kapasitas sentral jaringan internet terus
meningkat.
Masalah yang dihadapi sekarang ini adalah bagaimana pemanfaatan listrik
seefisien mungkin, dimana permintaan akan listrik meningkat tajam untuk menghadapi
masalah kelistrikan ini perlu dilakukan suatu kebijakan. Salah satu kebijakan yang
dilakukan oleh PLN untuk saat ini adalah pemadaman listrik secara bergilir. Hal ini
dilakukan untuk menghemat energi-energi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Pemadaman listrik secara bergilir ini mungkin memberikan manfaat bagi PLN khususnya
mengingat sedikitnya cadangan energi listrik yang ada. Tetapi akibat yang ditimbulkan
dan dihadapi masyarakat langsung yang hampir seluruh kegiatannya memerlukan energi
listrik.
Pemadaman listrik ternyata tidak hanya berdampak pada industri besar, industri
kecil dan menengahpun menjadi terganggu. Jika hal ini tidak segera ditanggulangi bisa
berdampak buruk kepada perekenomian rakyat. Medan merupakan salah satu kota yang
memiliki banyak industri kecil bahkan menengah sarana internet yang salah satu
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
energi listrik untuk kepentingan penerangan lampu, dan komputer, serta jaringan instalasi
nya sambungan internet itu sendiri yang merupakan sarana penting dalam usaha warung
internet ini. Tetapi apa yang terjadi jika terjadinya pemadaman listrik secara bergilir.
Kota medan adalah kota yang mengalami pemadaman lisrtik tersebut. Para pengusaha
warung internet adalah salah satu yang harus merasakan hal ini.
Salah satu faktor pendukung kehidupan perekonomian Sumatera Utara adalah
ketersediaan energi listrik dan infrastrukturnya. Dimana dalam penyediaannya sebagian
besar ditangani oleh PT. PLN (Persero). Untuk melaksanakan misi dan visi perusahaan
serta peningkatan mutu pelayanan maka di Sumatera Utara terdapat 7 cabang perusahaan
salah satunya adalah PT PLN (Persero) Cabang Medan. Sebagai Badan Usaha Milik
Negara yang menangani ketenagalistrikan sangat memberikan sumbangan yang berarti
didalam mendukung aktivitas kehidupan masyarakat setempat. Artinya PT. PLN
(Persero) berusaha memenuhi kebutuhan dan permintaan masyarakat. Hal ini erat
kaitannya dengan banyaknya orang yang merasakan kebutuhan akan tenaga listrik sudah
seperti kebutuhan primer, baik sektor rumah tangga industri, badan sosial, bisnis,
pendidikan, penerangan, jalan umum sehingga permintaan listrik dari masyarakat
setempat cukup tinggi. Tinggi rendahnya permintaan terhadap listrik tersebut banyak
faktor yang mempengaruhi sesuai dengan kebutuhan masing-masing konsumen.
Dalam pembahasan ini skripsi ini hanya membahas bahwa pemadaman listrik di
kota medan yang terjadi di karenakan defisit pembangkit listrik yang menyebabkan
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti sejauh mana pengaruh
pemadaman listrik tersebut bagi pengusaha warnet. Oleh karena itu, dalam penulisan
skripsi ini penulis mengangkat judul “ ANALISIS DAMPAK PEMADAMAN
LISTRIK TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA WARUNG INTERNET (WARNET) DI KOTA MEDAN “
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah ada perbedaan pendapatan sesudah dan sebelum pemadaman listrik ?
2. Apakah waktu pemadaman listrik, jumlah pengguna server, biaya penggunaan
warnet, biaya operasional, berpengaruh terhadap pendapatan warnet?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang dicapai dari penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh waktu pemadaman listrik, jumlah pengguna
server warnet, biaya penggunaan warnet dan biaya operasional terhadap pendapatan
pengusaha warnet.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari dilakukannya penelitian ini adalah sbb:
1. Sebagai bahan studi dan tambahan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa FE USU,
terutama bagi mahasiswa Departemen Ekonomi Pembangunan yang ingin
melakukan penelitian selanjutnya
2. Untuk memeperkaya wawasan ilmiah dan non ilmiah penulis dalam ilmu yang
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
3. Menambah dan melengkapi hasil-hasil penelitian yang telah ada, khususnya
mengenai pendapatan para pengusaha.
4. Hasil penelitian ini meningkatkan kemampuan penulis dalam melakukan
penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi mencakup pengertian yang sangat luas dan tidak hanya
sekedar menaikkan pendapatan perkapita pertahun saja bahkan indikator PNB, sebagai
indikator utama, tidak selalu dapat menggambarkan suksesnya suatu pembangunan.
Indikator- indikator yang lain seperti pendidikan, distribusi pendapatan, jumlah penduduk
miskin, juga menunjukkan keberhasilan pembangunan. Pengalaman pada dekade tahun
1950 an dan tahun 1060 an telah membuktikan hal ini. Pada saat itu banyak
negara-negara dunia ke-3 mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi sesuai dengan
target namun gagal dalam meningkatkan taraf hidup sebagian besar masyarakatnya.
Masalah-masalah sosial seperti pengangguran, kesenjangan pendapatan, dan sebagainya
tidak mengalami perbaikan.
Dalam pengertian ekonomi yang murni pembagunan secara traditional
mengandung pengertian kapasitas perekonomian nasional yang kondisi ekonomi awalnya
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
menghasilkan dan mempertahankan tingkat kenaikan produksi nasional kotor (PNK).
Pembangunan ekonomi dipandang sebagai kenaikan dalam pendapatan perkapita dan
lajunya pembangunan ekonomi ditujukan dengan menggunakan tingkat pertumbuhan
PDB (Produk Domestik Bruto) untuk tingkat nasional dan PDRB untuk tingkat
wilayah/regional.
Tujuan dari pembangunan ekonomi adalah untuk mencapai kesejahteraan
masyarakat yang ditujukan oleh kecenderungan kenaikan pendapatan perkapita dalam
jangka panjang. Tapi ini bukan berarti kenaikan pendapatan perkapita yang
terus-menerus. Banyak faktor yang dapat menyebabkan perekonomian mengalami stagnan
bahkan kemunduran seperti perang, kekacauan politik, dan lain-lainnya. Apalagi jika
kemunduran perekonomian hanya terjadi sementara saja dan perekonomian cenderung
meningkat maka dapat dikatakan pembangunan ekonomi sedang berlangsung.
Atas dasar inilah maka pembangunan ekonomi perlu dipandang sebagai suatu
proses saling keterkaitan dan saling mempengaruhi antara faktor-faktor yang
menghasilkan pembangunan ekonomi. Dengan cara ini maka dapat diketahui
peristiwa-peristiwa apa saja yang menimbulkan peningkatan maupun penurunan kegiatan ekonomi
dan kesejahteraan masyarakat dalam suatu tahap pembangunan ke tahap pembangunan
lainnya.
Sukirno (dalam Fadillah, 2001: 8-9), pembangunan mempunyai tiga elemen
penting, yaitu:
1. Pembangunan adalah suatu proses yang merupakan perubahan yang berlangsung
secara terus menerus.
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
3. Kenaikan Pendapatan perkapita yang berlangsung dalam jangka panjang secara
terus menerus.
Tujuan pembangunan tidak saja berorientasi pada kemakmuran ekonomi atau
peningkatan pendapatan masyarakat, tetapi juga harus menyentuh aspek aspek non
ekonomi seperti kesempatan memperoleh pendidikan, memperoleh fasilitas
kesehatan,rasa aman,dan kebebasan.
Todaro (1983:124) berpendapat bahwa pembangunan haruslah diartikan sebagai
proses berbagai aspek sosial yang melibatkan perusahaan-perusahaan besar dalam
struktur sosial, sikap mental yang mendarah daging, lembaga-lembaga nasional dan
termasuk pula percepatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketimpangan dan
pemberantasan kemiskinan yang absolut. Lain halnya dengan pendapatan yang
diutarakan oleh Sumodiningrat (1999:6-7) bahwa pembangunan ekonomi adalah bagian
dari pembangunan yang mencakup usaha-usaha masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan.
Todaro (1983:125) berpendapatan bahwa hakekat dari pembangunan harus
mengakomodasi seluruh perubahan sistem yang sejalan dengan berbagai kebutuhan dasar
dan keinginan masing-masing individu dan kelompok-kelompok masyarakat yang
berwenangdi dalam sistem itu. Sumodiningrat (1999:8) menambahi bahwa pembangunan
ekonomi yang berkesinambungan harus didukung oleh sumber daya manusia untuk
mengusahakan sumber daya yang ada menjadi sebuah modal pembangunan.
Atas dasar itu Todaro (1983:128) menyimpulkan bahwa apapun
komponen-komponen yang dimiliki serta diusahakan oleh masyarakat selayaknya memiliki tiga
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
1. Peningkatan persediaaan serta perluasan penyebaran distribusi akan bahan-bahan
kebutuhan pokok seperti pangan, sandang, perumahan, kesehatan, dan
perlindungan.
2. Peningkatan taraf hidup termasuk kenaikan tingkat upah, ketersedian lapangan
kerja, tingkat pendidikan yang memadai, serta perhatian terhadap nilai-nilai
budaya . Hal tersebut bukan saja merupakan bagian dari pemenuhan proses
kebutuhan materi, namun juga merupakan pemaknaan nilai diri yang lebih baik.
3. Penambahan jumlah serta cakupan pilihan ekonomi dan sosial bagi orang-orang
maupun secara keseluruhan tanpa adanya unsur-unsur perbudakan atau
ketergantung baik hubungannya dengan orang lain maupun dari Negara lain.
2.2 Usaha
Badan Usaha / Perusahaan Perseorangan atau Individu adalah badan usaha
kepemilikannya dimiliki oleh satu orang. Individu dapat membuat badan usaha
perseorangan tanpa izin dan tata cara tententu. Semua orang bebas membuat bisnis
personal tanpa adanya batasan untuk mendirikannya. Pada umumnya perusahaan
perseorangan bermodal kecil, terbatasnya jenis serta jumlah produksi, memiliki tenaga
kerja / buruh yang sedikit dan penggunaan alat produksi teknologi sederhana. Contoh
perusahaan perseorangan seperti toko kelontong, tukang bakso keliling, pedagang
asongan, dan termasuk lah usaha warung internet dan lain sebagainya.
ciri dan sifat perusahaan perseorangan :
1. relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
3. tidak ada pajak, yang ada adalah pungutan dan retribusi
4. seluruh keuntungan dinikmati sendiri
5. sulit keuntungan dinikmati sendiri
6. keuntungan yang kecil yang terkadang harus mengorbankan penghasilan yang
lebih besar
7. jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup
8. sewaktu-waktu dapat dipindahin tangankan
Suatu ekonomi yang melakukan aktivitas dengan tujuan menghasilkan suatu
barang atau jasa untuk dijual atau ditukarkan dengan barang lain dan ada seseorang yang
lebih dan bertanggung jawab dan punya wewenang untuk mengelola usaha tersebut.
Kewenangan tersebut meliputi kewenangan di bidang kepegawaian, pemasaran,
keuangan dan lain sebagainya. Dalam konsep usaha termasuk unit-unit penunjang atau
unit-unit pembantu yang beralokasi terpisah di kantor induknya.
Jadi, usaha dapat berupa perusahaan tunggal, kantor pusat atau induk, kantor
cabang atau perwakilan, unit produksi seperti pabrik, atau unit penunjang dan
unit-unit pembantu seperti: gudang, kantor pemasaran atau kantor tempat melakukan aktivitas
perusahaan lainnya yang beralokasi terpisah dari kantor induknya.
2.2.1 Usaha Warung Internet (Warnet)
Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia,
yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh
dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Usaha warnet adalah suatu bentuk kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan
jasa informasi dengan menggunakan sumber daya tertentu. Tujuan utama dari kegiatan
menghasilkan jasa adalah untuk menjual jasa kepada pemakai. Dari hasil itu, usaha
warung internet akan memperoleh penghasilan (revenue).
Untuk kegiatan menghasilkan dibutuhkan suatu tempat untuk menentukan berapa
volume jasa yang telah dikeluarkan. Ada diantara usaha warung internet yang dimiliki
oleh satu perorangan dan ada pula yang dimiliki dua orang atau lebih. Jika dimiliki oleh
satu orang tidak terlalu sukar untuk menentukan penghasilan, tetapi bila telah dimilki
oleh dua orang atau lebih akan sangat sulit untuk menentukan dan membagi
penghasilannya.
Baik sebuah perusahaan tergolong besar maupun ataupun kecil, namun tujuannya
adalah yaitu untuk mencapai laba maksimum. Sedangkan yang diartikan dengan laba
adalah semua penghasilan setelah dikurangi dengan biaya – biaya.
Semakin maraknya penggunaan Internet membuat para pebisnis atau investor
melirik peluang ini sebagai usaha yang menjanjikan. Tak hanya konsultan atau pebisnis
spesialis, pengusaha tanggung yang hanya memiliki modal pas-pasan pun dapat
membangun bisnis ini dengan segenap usaha penekanan terhadap biaya.
Seperti yang kita ketahui bahwa investasi awal pada proyek yang berhubungan
dengan IT adalah investasi yang sangat besar. Investasi awal yang ditanam pada
pembangunan warnet ini meliputi pembuatan jaringan serta instalasi perangkat keras dan
perangkat lunak. Tidak ketinggalan izin usaha yang merupakan poin penting, tapi sering
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Bukan hanya dana yang diperlukan pada pembangunan warnet, rencana yang
matang dan tidak setengah-setengah perlu dipersiapkan dengan baik pula. Biasanya,
persiapan membangun warnet kurang lebih 3 bulan, mulai dari pencarian tempat,
pencarian SDM yang andal, pembelian alat-alat dan perlengkapannya, pengurusan jasa
provider untuk koneksi Internet, juga pengurusan badan hukumnya.
Menggunakan jasa konsultan untuk membangun dan mengelola warnet sah saja
dilakukan sepanjang modal yang dimiliki mencakup untuk itu. Biasanya jasa konsultan
perlu digunakan selama tahun pertama operasional. Lebih dari 1 tahun, pengusaha dapat
lebih mandiri dalam pengelolaannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi usaha warung internet ini adalah sebagai
berikut :
- Tempat; tempat yang strategis untuk usaha warung internet ini sangat
mempengaruhi dalam perkembangan usaha ini sendiri, dimana bangunan
tempat atau wilayah yang strategis adalah situasi yang dicari para pelanggan
atau konsumen dari warnet itu sendiri
- Jaringan Utama; yang dimana jaringan utama yang menentukan kokohnya
kapasitas jaringan telepon utama dalam mengirimkan data elektronik
- Lampu,AC, Komputer; sebagai alat alat pelengkap lainnya yang juga di
butuhkan untuk kelangsungan usaha warung internet ini
2.3. Pendapatan
Pendapatan adalah hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan, ditetapkan, dan dibayarkan menurut
suatu perjanjian kerja kesepakatan atau peraturan perundang-undangan, termasuk
tunjangan bagi pekerja dan keluarganya
Dalam ekonomi modern terdapat dua cabang utama teori, yaitu Teori Harga (Price
Theory) dan Teori Pendapatan (Income Theory). Teori Pendapatan disebut juga dengan
ekonomi makro yakni teori yang mempelajari hal – hal besar seperti :
- Perilaku jutaan rupiah pengeluaran konsumen
- Investasi dunia usaha
- Pembelian – pembelian yang dilakukan oleh pemerintah
Menurut pelopor ilmu ekonomi klasik. Adam Smith dan David Ricardo
distribusi pendapatan digolongkan ke dalam 3 kelas sosial yang utama : Pekerja, pemilik
modal, dan tuan tanah. Ketiganya menentukan tiga faktor produksi, yaitu tenaga kerja,
modal, dan tanah. Penghasilan yang diterima setiap faktor dianggap sebagai pendapatan
untuk masing – masing kelas sosial tersebut. Smith dan Ricardo meneliti faktor – faktor
apa saja yang menentukan pendapatan masing – masing kelompok relatif terhadap
pendapatan nasional. Teori mereka meramalkan bahwa begitu masyarakat makin maju,
para tuan tanah akan menjadi relatif lebih baik dan para kapitalis (pemilik modal)
menjadi relatif lebih buruk keadaanya (Richard G Lipsey, 1987 :126).
Pendapatan atau income masyarakat adalah hasil penjualannya dari faktor – faktor
produksi yang dimilkinya pada sektor produksi dan sektor produksi ini membeli faktor –
faktor produksi tersebut untuk digunakan sebagai input proses produksi dengan harga
yang berlaku di pasar faktor produksi. Harga faktor produksi di pasar di tentukan oleh
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Tingkat pendapatan rumah tangga tergantung pada jenis – jenis kegiatan yang
dilakukan, jenis kegiatan yang mengikutsertakan modal atau keterampilan, mempunyai
produktivitas tenaga kerja lebih tinggi yang pada akhirnya mampu memberikan
pendapatan yang lebih besar.
Ilmu ekonomi mengenal istilah pendapatan, yang mengandung arti hasil dari
pekerjaan seseorang yang dikeluarkannya untuk mengkonsumsi suatu barang atau jasa
dan selebihnya di tabung, dan bentuk singkatnya yaitu :
Y = C + S
Dimana:
Y = Pendapatan ( income )
C = Konsumsi ( Consumtion )
S = Tabungan ( Saving )
Pengertian pendapatan dan penerimaan menurut Biro Pusat Statistik dibedakan
dalam :
1. Pendapatan faktor yang didistribusikan, yang dibagi lagi menurut sumbernya
menjadi :
• Penghasilan gaji dan upah
• Penghasilan dari usaha sendiri dan pekerja bebas
• Penghasilan dari pemilik harta
2. Transfer yang bersifat redistributif, terutama terjadi dari transfer pendapatan yang
tidak mengikat dan biasanya bukan merupakan imbalan atas penyerahan barang, jasa atau
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Tingkat pendapatan rumah tangga tergantung pada jenis- jenis kegiatan yang
dilakukannya, jenis kegiatan yang mengikutsertakan modal atau keterampilan,
mempunyai produktifitas tenaga kerja lebih tinggi, yang pada akhirnya mampu
memberikan pendapatan yang lebih besar. Penawaran dan penerimaan dari masing –
masing produksi ditentukan oleh faktor – faktor yang berbeda ( Boediono, 1982 : 159 ).
Dibawah ini merupakan aliran kegiatan – kegiatan ekonomi yang menunjukkan aliran
pendapatan dan pengeluaran dari masyarakat.
Rumah tangga menyediakan faktor produksi seperti : tanah, tenaga kerja, dan lain
– lain yang akan digunakan dalam perusahaan. Sebagai imbalan, rumah tangga
memperoleh pendapatan dalam bentuk sewa, bunga, dan upah. Sesudah perusahaan
mengolah faktor – faktor produksi menjadi barang dan jasa, hasilnya akan dijual di pasar.
Rumah tangga melakukan pengeluaran dengan membeli barang dan jasa. Sebagai
imbalannya perusahaan akan memperoleh untung atau laba dan kemudian akan di
gunakan untuk membeli faktor – faktor produksi.
Dalam ilmu ekonomi untuk meningkatkan profit dari suatu aktivitas ekonomi
dilakukan dengan dua cara, yaitu (Soekartawi, 1994 : 30)
1. Pendekatan memaksimumkan keuntungan atau profit maximization
Yaitu suatu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan profit berkonsentrasi pada
penjualan yang lebih banyak untuk meningkatkan volume penjualan dapat dilakukan
dengan cara Marketing Mix. Pengertian Marketing Mix adalah kombinasi dari empat
variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yakni
produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
2. Pendekatan meminimumkan biaya atau Cost Minimization
Yaitu suatu usaha dari kegiatan pelaku ekonomi yang mengkonsentrasikan kepada
alokasi biaya yang telah dilakukan yang artinya apakah alokasi biaya yang telah
dilakukan dapat diminimalkan. Upaya – upaya penurunan biaya ini yang akan
menciptakan alokasi biaya akan lebih efisien atau lebih kecil di bandingkan dengan
alokasi biaya sebelumnya. Dengan demikian biaya alokasi turun yang mempunyai
pengaruh terhadap profit atau laba, misalnya jika alokasi biaya pada satu bidang kerja
tertentu setelah dievaluasi dapat dilakukan oleh 8 orang ini berarti ada pengurangan biaya
untuk gaji atau upah karyawan. Dengan demikian total biaya ini, cateris paribus, profit
secara otomatis meningkat. Kondisi ini dapat diilustrasikan sebagai berikut :
Dimana :
TR = Total Revenue (TR = P x Q)
TC = Total Cost ( TC = FC + VC)
2.3.1 Pendapatan dan Pengeluaran Konsumsi a. Pendapatan Konsumsi
Dalam mengukur ekonomi seseorang atau rumah tangga, salah satu konsep pokok
yang paling sering digunakan adalah melalui tingkat pendapatannya. Pendapatan
menujukan seluruh uang yang diterima seseorang atau rumah selama jangka waktu
tertentu pada suatu kegiatan ekonomi.
Pendapatan dapat diuraikan sebagai keseluruhan penerimaan yang diterima
pekerja atau buruh, baik berupa fisik maupun non fisik selama ia melakukan pekerjaan
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
berusaha memperoleh pendapatan dengan jumlah yang maksimal agar bisa memenuhi
kebutuhan hidup.
Tujuan utama para pekeja yang bersedia melakukan berbagai pekerjaan adalah
untuk mendapatkan pendapatan yang cukup bagi dia dan keluarganya. Dengan
terpenuhinya kebutuhan hidup rumah tangganya, maka kehidupan sejahtera akan
tercapai.
Peraturan pemerintah tahun 1982 tentang perlindungan upah dalam pasal 1 :
“ upah adalah suatu permintaan sebagai imbalan dari pekerjaan kepada buruh untuk
sesuatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan, dinyatkan atau dinilai dalam
bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu perjanjian atau peraturan perundangan
undangan dan dibayangkan atas dasar perjanjian kerja antara perusahaan dan buruh,
termasuk tunjangan baik untuk buruh sendiri maupun keluarga nya “.
Para pekerja lebih mengutamakan pendapatan real agar kebutuhan mereka secara
minimal dapat dipenuhi dengan perhitungan yang tepat. Karena tenaga beli upah (uang)
tersebut sangat dipengaruhi oleh harga umum barang barang konsumsi atau biaya hidup.
b. Pengeluaran Konsumsi
Besar kecilnya pengeluaran untuk konsumsi individu maupun rumah tangga
merupakan faktor yang turut menentukan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi
suatu daerah. Meningkatnya pengeluaran konsumsi individu mendorong perkembangan
produksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumsi tersebut. Pola konsumsi
seseorang atau rumah tangga pada dasarnya dikelompokkan pada dua bagian, yaitu :
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
- konsumsi bukan bahan makanan (bukan pangan)
kebutuhan pangan dan bukan pangan menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Tingkat pendapatan suatu rumah tangga atau seseorang sangat berpengaruh terhadap pola
konsumsi. Selain tingkat pendapatan pola konsumsi juga dipengaruhi oleh jumlah
anggota keluarga, konsumsi umum dan jenis kelamin, letak geografis, negeri asal, agama,
jumlah aktiva, dan harga dari barang, (Diulio, 1993:54)
Zwiedineek Suden Keraf menyatakan bahwa terdapat hubungan pada :
- selera, maksudnya sikap psikologis terhadap benda benda yang berbeda
- Jumlah uang yang akan dikeluarkan untuk tujuan konsumen
- Harga harga benda yang diduga
Dari pendapatan Zwiedeneek dapat disimpulkan bahwa kita bertolak pada fakta
empiris bahwa dengan selera yang tidak berubah ( given taste ) jumlah benda benda yang
diminta oleh sebuah rumah tangga atau individu tergantung dari tingkat pengeluaran
untuk konsumsi yang dirancang, dan pada harga harga.
2.3.2 Teori Keynes mengenai permintaan konsumsi a. Konsumsi dan pendapatan disposibel
Seperti dirumuskan oleh keynes ( schaum1993), fungsi konsumsi merupakan
fungsi yang disposibel, karena direncanakan pada berbagai tingkat pendapatan disposibel.
Keynes percaya bahwa skedul konsumsi yang direncanakan ini merupakan hukum
psikologi yang fundamental dimana perubahan konsumsi lebih kecil dari yang
fundamental dimana perubahan konsumsi lebih kecil dari perubahan pendapatan
disposibel.
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Teori keynes menyatakan bahwa konsumsi agregat berhubungan secara langsung
tetapi tdk proporsional dengan tingkat pendapatan disposibel agregat sekarang dalam
jangka pendek dan jangka panjang. Untuk jangka panjang para pakar ekonomi mencoba
menyusun kembali dengan memasukkan variabel obyektif dan subyektif ke dalam
fungsinya. Tetapi penyesuaian fungsi jangka pendek dan jangka panjang ini dinilai tidak
memuaskan karena hubungan proporsional konsumsi jangka panjang dengan pendapatan
disposibel tidak dijelaskan secara teoritis tapi sebagai suatu gejala kebetulan.
c. Teori pendapatan relatif
Teori pendapatan relatif yang dikembangkan oleh James Dusenberry dinilai lebih
unggul dibandingkan teori pendapatan absolut dalam menyatukan hubungan proporsional
dan tidak proporsional antara konsumsi agregat dan pendapatan disposibel agregat.
Dalam menyajikan teorinya mula mula hipotesa tentang prilaku individu, kemudian
dengan menggunakan asumsi asumsi umum mengenai konsumsi agregat.
Menurut pandangan Dusenberry (Diulio, 1993 : 61), keputusan konsumsi dan
tabungan sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial dimana seseorang hidup. Jadi
seseorang dengan pendapatan tertentu berkonsumsi lebih banyak bila dia hidup
dilingkungan orang kaya dari pada hidup dilingkungan lebih miskin, prilaku konsumsi
didalam suatu lingkungan relatif terhadap pola konsumsi tetangganya, yaitu ia
menggunakan uang agar dapat memelihara suatu status ekonomi tertentu didalam
lingkungannya. Jika distribusi pendapatan relatif konstan, mungkin sekali APC seseorang
konstan karena konsumsi mempunyai hubungan dengan pendapatannya yang relatif
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Karena itu secara agregat, kita mengharapkan suatu hubungan proporsional antara
konsumsi agregat dengan pendapatan agregat.
Dusenberry ( Diulio, 1993 : 63) juga berteori bahwa rumah tangga senang
memelihara standart hidup tertentu. Jadi dia berpendapat bahwa cukup beralasan untuk
menyajikan fungsi konsumsi rumah tangga sebagai :
C = f (Yc, Yp)
Dimana :
Yc = menunjukan pendapatan sekarang
Yp = menunjukan pendapatan sebelumnya
Jika pendaptan sekarang selalu lebih tinggi dari pendapatan sebelumnya,
konsumsi dihubungkan dengan tingkat pendapatan relatif seseorang didalam suatu
masyarakat. Jika pendapatan sekarang merosot dibawah pendapatan tertinggi
sebelumnya, konsumsi dihubungkan dengan standart hidup yang ditetapkan oleh
pendapatan tertinggi sebelumnya. Jadi menurut teori Dusenberry, rumah tangga akan
mengubah MPC mereka bilamana tingkat pendapatan turun agar dapat mempertahankan
suatu standart hidup tertentu. Dalam jangka pendek, terdapat situasi dimana hubungan
antara konsumsi agregat dan pendapatan disposibel agregat yang tidak proporsional bila
tingkat pendapatan sekarang merosot dibawah pendapatan sebelumnya yang tertinggi.
d. Teori pendapatan permanen
Teori pendapatan permanen Milton Friedman ( Diulio, 1993 : 63 )
menggabungkan hubungan proporsional atau tidak proporsional antara konsumsi dan
pendapatan disposibel dengan berteori bahwa konsumsi tidak didasarkan pada tingkat
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Menurut Milton Friedman, pendapatan disposibel sekarang (Ym) terdiri dari
pendapatan permanen (Yp) dan pendapatan sementara transitor (Yc). Pendapatan
permanen adalah pendapatan yang diharapkan akan diterima oleh rumah tangga selama
beberapa tahun mendatang, sedangkan pendapatan transitori terdiri dari setiap tambahan
atau pengurangan yang tidak terduga terhadap pendapatan permanen ( Diulio, 1993 : 63),
jadi :
Ym = Yp + Yc
Teori ini selanjutnya mengatakan bahwa pendapatan permanen menentukan
konsumsi. Teori menganggap bahwa rumah tangga tanpa memperhatikan tingkat
pendapatan permanen, maka diperoleh hubungan proporsional yang tanpa melihat
distribusi pendaptan permanen. Hanya jika perlu menghubungkan konsumsi dengan
pendapatan, kita memperoleh suatu hubungan tidak proporsional karena pendapatan
sekarang mungkin terdiri dari pendapatan transtori positif dan negatif.
Didalam suatu perekonomian, masyarakat yang mengalami perubahan
peningkatan pendapatan akan cenderung untuk mengubah konsumsinya. Demikian juga
akan permintaan terhadap jasa informasi. Pada mulanya, apabila pendapatan seseorang
meningkat, tingkat kebutuhan akan jasa informasi akan meningkat pula akibat dari
semakin banyaknya informasi atau pengetahuan yang harus diketahuinya.
2.4 Biaya dan Laba 2.4.1 Biaya
Biaya adalah satuan nilai yang dikorbankan untuk produksi, dalam hal ini
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
pemadaman listrik yang sedang berlangsung maka dibutuhkan suatu alat pengganti untuk
dapat terus melakukan kegiatan menghasilkan jasa informasi sebagai alat pengganti
listrik.
Genset adalah satu-satunya alat pengganti listrik yang banyak digunakan oleh
para pengusaha warung internet agar dapat terus menjalankan usahanya selama
pemadaman listrik berlangsung. Jadi, penggunaan mesin genset hanya akan merupakan
biaya. Tetapi itu semua mempunyai nilai atau sebagai barang pengganti tenaga listrik.
Tidak ada biaya tanpa nilai dan sebaliknya. Oleh karena itu terdapat hubungan yang tak
dapat diputuskan antara nilai dan biaya.
Menurut Limperg, pengertian nilai dan biaya berhubungan dengan cara
peninjauan yang berlainan mengenai barang- barang ekonomis. Pengertian nilai
menyatakan arti dan tingkat tergantungnya memiliki suatu barang terhadap kemakmuran
dari pemiliknya, sedangkan pengertian biaya menyatakan pengorbanan nilai yang
diakibatkan hilangnya barang itu. Hanya dapat dikatakan pengorbanan jika barang yang
dikorbankan pada proses produksi itu mempunyai nilai.
Penetapan biaya adalah nilai hasil diukur menurut faedah yang dimiliki oleh
barang itu dan barang pengganti dapat diukur menurut besarnya pengorbanan untuk
mengganti barang itu. Biaya dapat dibedakan dalam dua bentuk yaitu : Biaya eksplisit
dan Biaya implisit. Biaya Eksplisit adalah biaya yang dikeluarkan dalam penggunaan
sumber daya sendiri dalam hal ini adalah penggunaan barang pengganti yang disediakan
oleh pemilik tanpa adanya pembayaran tunai yang berkaitan.
Selain biaya – biaya diatas ada juga biaya – biaya yang lain, diantarnya : biaya
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
biaya variabel yaitu biaya produksi yang berubah terhadap perubahan output. Selain itu
ada juga yang disebut dengan biaya marginal yaitu biaya total akibat perubahan satu unit
output, perubahan biaya total dibagi perubahan output.
2.4.2 Laba
Laba adalah selisih antara penghasilan dengan ongkos (cost). Ada dua konsep
laba yang dibedakan berdasarkan ongkos yang digunakan, yaitu laba ekonomi dan laba
normal. Laba ekonomi adalah total penghasilan dikurangi dengan ongkos ekonomi (biaya
eksplisit dan biaya implisit) dan laba normal adalah perbedaan antara penghasilan
terhadap semua ongkos yang dikeluarkan (termasuk upah yang tidak dibayarkan untuk
pemilik yang mengoperasikan perusahaan), dalam arti kata lain yaitu laba yang
dibutuhkan untuk mendorong pemilik perusahaan menggunakan sumber daya milik
mereka dan bila seluruh sumber daya yang digunakan oleh perusahaan mendapatkan
imbalan sesuai dengan opportunity cost mereka.
Disamping itu dikenal pula istilah yang disebut sebagai laba berdasarkan
pencatatan akuntan (accounting profit). Yang dimaksud pengertian laba ini adalah
perbedaan antara penghasilan dengan ongkos pencatatan akuntan. Jika seorang pemilik
mengoperasikan perusahaannya sendiri dan gajinya tentu tidak dibayar sesuai dengan
tingkat upah yang berlaku (biasanya lebih rendah), maka yang diperhitungkan sebagai
ongkos pencatatan akuntan adalah upah yang sebenarnya dibayarkan. Jadi berarti laba
berdasarkan pencatatan akuntan ini lebih besar dari laba normal dalam kasus ini.
Sedangkan untuk perusahaan besar yang semua karyawan dibayar sesuai dengan harga
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Laba penukaran menurut teori nilai ganti adalah selisih antara harga jual dan nilai
ganti dari barang yang ditukarkan. Pada waktu menetapkan laba penukaran untuk suatu
periode perlu diperhatikan keuntungan dan kerugian sebagai akibat dari posisi persedian.
Ada dua pendekatan dalam maksimisasi laba, yaitu pendekatan total dan
pendekatan marginal. Penerimaan total dikurangi dengan biaya total, yaitu para
pengusaha yang memaksimalkan laba menggunakan pedoman pengambilan keputusan
yang sama dengan perusahaan dalam persaingan sempurna. Para pengusaha harus
menemukan tingkat produksi pada saat penerimaan total melebihi biaya total dalam
jumlah yang terbesar. Dan biaya marginal sama dengan penerimaan marginal adalah
pengusaha yang memaksimalkan laba, meningkatkan output sepanjang tambahan
penjualan dapat meningkatkan penerimaan total yang lebih besar daripada kenaikan biaya
total. Artinya untuk meningkatkan output sepanjang penerimaan marginal melebihi biaya
marginal, dan akan berhenti menaikkan output sebelum biaya marginal melebihi
penerimaan marginal. Untuk sederhananya, dapat dikatakan bahwa output yang
memaksimalkan laba terjadi pada saat biaya marginal sama dengan penerimaan
marginal, ini merupakan prinsip utama dari maksimisasi laba.
Aturan utama dalam maksimisasi laba adalah untuk memaksimalkan laba atau
meminimumkan rugi, perusahaan harus memproduksi tingkat output saat biaya marginal
sama dengan penerimaan marginal, aturan ini berlaku untuk semua struktur pasar.
Menutup usaha dalam janka pendek sepanjang rugi karena berproduksi lebih kecil
daripada rugi karena menutup usaha, pengusaha akan tetap melanjutkan usaha produksi
dalam jangka pendek. Sebagian besar perusahaan yang rugi tetap melanjutkan usahanya.
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
pertama. Tetapi bila biaya produksi variabel rata-rata melebihi harga pada semua
tingkat output, perusahaan akan menutup usaha.
2.5 Pemadaman Listrik
Pemadaman bergilir yang terjadi dikarenakan PT.PLN mengalami defisit listrik,
khususnya pada beban puncak. Seiring dengan munculnya berbagai alat elektronik dan
kebutuhan penerangan untuk kebutuhan di malam hari terus meningkat. Satu persatu
masyarakat mulai memasukkan instalasi listrik kedalam rumah. Walau masih dalam
kategori mahal, namun listrik sudah mulai diperlukan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhannya. Penambahan permintaan listrik oleh masyarakat disambut pihak PT. PLN
tidak kesulitan untuk memenuhi permintaan listrik masyarakat.
Dari data yang dikeluarkan PT. PLN, dalam kurun waktu 10 tahun, jumlah
pemasangan listrik baru terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2003 jumlah
pelanggan PT. PLN tercatat 1.985.225 pelanggan, tahun 2004 menjadi 2.051.642
pelanggan dan tahun 2005 mencapai 2.084.997 pelanggan dan sampai akhir bulan juli
2006 mencapai 2.183.572 pelangan dan dipastikan jumlah penambahan pelanggan akan
terus bertambah setiap tahunnya dan untuk 10 tahun mendatang diperkirakan
penambahan pelanggan mencapai sekitar 8,34 persen.
Sementara kapasitas listrik yang dimiliki PT. PLN sekarang ini mencapai 950
sampai 960 MW. Penambahan kapasitas baru akan dilakukan beberapa bulan lalu berada
di Sipahoras yang menghasilakan kapasitas yang dibutuhkan pada beban puncak pada
jam 18.00 sampai 22.00 WIB dibutuhkan kapasitas listrik 1070 MW. Itu berarti pada
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Tidak ada sisa kapasitas listrik yang memilki PT. PLN pada waktu beban puncak
sudah pasti akan terjadi pemadaman untuk menutupi kekurangan, kondisi ini semakin
diperparah bila salah satu pembangkit listrik mengalami kerusakan atau paling tidak
harus dilakukan perawatan, maka kekurangan kapasitas listrik semakin besar dan
semakin banyak daerah yang mendapat pemadaman listrik.
Sudah pasti, langkah yang diambil tersebut bukanlah pilihan yang tepat. Pada
tahun pertama pemadaman bergilir dilakukan masyarakat masih dapat memaklumi
dengan harapan untuk tahun mendatang tidak terjadi lagi pemadaman bergilir. Namun,
harapan tersebut tidak terwujud. Tahun berikutnya PT. PLN tidak berhasil melakukan
penambahan kapasitas listrik karena terbentur biaya. Alasan terbentur biaya PT. PLN
meminta agar Tarif Daftar Listrik (TDL) untuk dinaikan. Permintaan tersebut dikabulkan
pemerintah. Kenaikan TDL dilakukan secara bertahap. Selam dua tahun belakangan ini,
kenaikan TDL, sudah terjadi beberapa kali. Namun itu ternyata tidak banyak membantu.
PT. PLN tetap mengalami kerugian dikarenakan baiya listrik yang dijual kepada
masyarakat terlalu murah dengan haraga BBM yang harus dibeli PT. PLN dan ditambah
masih ditemukannya pencurian listrik ditengah-tengah masyarakat sehingga mengalami
kerugian yang cukup besar. Walau sudah melewati kenaikan TDL, ternyata harapan
masyarakat tidak terjadi pemadaman bergilir tetap terwujud. Masyarakat pun mulai
gelisah dengan pemadaman bergilir yang dilakukan PT. PLN karena dinilai sudah
merugikan.
Pemadaman listrik adalah kegiatan yang dilakukan oleh PLN dalam penghematan
energi listrik. Berikut ini adalah data pemadaman listrik yang berlangsung di kota medan
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 2.1
PT. PLN (Persero) Regional Sumatera Utara
Prakiraan Pemadaman Listrik karena Defisit Pembangkit Daerah Pelayanan
PLN Cabang Medan Selama Bulan Agustus 2008
PENYULANG RATA-RATA
JUMLAH JAM PADAM (MENIT)
DAERAH LAYANAN SEKITAR :
G U – 1 1759
Jl. Karya Karang Berombang sekitarnya Jl. Sekip Sekitarnya
Jl. Gatot Subroto/majestik dsk, Jl. Adam Malik
G U – 2 1230
Jl. Bambu II, Lorong Gino sekitarnya, Jl. Ngalengko sekitarnya
Jl. Rakyat, Jl. Pasar III, Jl. Gunung Krakatau sekitarnya
Jl. Durian, Jl. M.Said sekitarnya
G U – 3 1684
Jl. Kpt Mukhtar Basri sekitarnya Jl. Prof H.M Yamin SH/Kantor PJKA sekitarnya
Jl. Timor, Jl. Veteran sekitarnya Jl. Sutomo/Tugu Apolo sekitranya Jl. Gaharu
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Jl. Prof H.M Yamin/ TELEKOM/BRI dsk
G U – 5 724
Jl. Bono, Jl. Gng Krakatau, Bilal dsk Jl. K.L. Yos Sudarso (Swalayan Maju Bersama dsk)
Jl. Sidorukun dsk, Jl. Ampera/ Jl. Alfalah
G U – 6 857
Incoming ke GH. Pancing, Jl. Pancing, sebahagian
Jl. Cemara, Perumahan Cemara Asri dsk, Jl. Meteorologi, Jl. Pasar V Unimed Jl. Bhayangkara/ Pendidikan Polisi dsk
G U – 8 1639 Incoming ke GH. Thamrin, Jl. Thamrin
(Thamrin Plaza)
Jl. Gandi, Jl. HOS Cokroaminoto, Jl. Jambi, Jl. Sumatera, Jl. Asia
G U – 9 _____ Khusus SUN Plaza
G G – 1 1050
Jl. Iskandar Muda, Jl. Nibung Raya Medan Plaza dsk
Jl. Rotan, Pajak Petisah sekitarnya Jl. Abd.Lubis, Jl. Patimura sekitarnya
G G – 2 1904
Jl. K.L Yos Sudarso s/d Jl. P. Brayan sek Jl. Krataukatau, Jl. Jemadi sek
G G – 3 797
Jl. Candi Borobudur, Jl. Kejaksaan (Wisma Benteng) dsk
Jl. Candi Mendut Lapangan Kebun Bunga dsk.
Jl. Diponegoro (RS.Mahalayati) dsk
G G – 4 _____ Khusus Medan Fair
Jl. P. Kemerdekaan (INDOSAT, RSUP Pringadi) dsk
Jl. M. Said/ Jl. Durian (POLTABES) dsk, Jl. Sena Kantor CPM dsk
G G – 7 _____ Jl. K.L Yos Sudarso (PT. Golgon, PT.
Sinabung) Khusus Industri
G G – 8 1344
Jl. Gaperta, Jl. Setia, Jl. Tj. Kusta (LP. Tj.Kusta) dsk
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
sek
G G – 9 1380
Jl. Beringin Raya, Gaverta Komplek PAMEN dsk
Jl. Persatuan sekitarnya, Jl. BOM, Jl. Kapten Muslim sebahagian Griya Riatur
P P – 1 976
Jl. Alumunium Raya, Jl. Kayu Putih sekitarnya
Jl. Platina/ Jl. Paya Rumput dsk Jl. Medan – Belawan Km 11 dsk
P P – 2 1392
Jl. Besar Marelan dsk, Jl. Psr X Helvetia dsk
Jl. Tanah 600 (Kompl. KORKARMAR) dsk
P P – 4 1567 Jl. Pasar I, Pasar III Marelan Indah dsk
Jl. Pasar II Tengah, dsn Bederek dsk
P P – 5 955
Jl. Medan Belawan Simp. Kantor DSK Jl. Pasar Nippo n, Jl. Ileng, Kota Cina dsk Jl. Young Panah Hijau Titi Pahlawan dsk
P P – 7 1242 Gudang BGR Paya Pasir
P P – 8 1593
Jl. Karo, Jl. Deli, Jl. Indra Pura, Jl. Serdang Belawan dsk
Jl. Simalungun, Jl. Kampar, Jl. Bengkalis Belawan dsk
P Y – 5 1943 Jl. Kebon Sayur Paya Pasir, Jl. M. Basyir
Marelan dsk
P Y – 7 951 Hamparan Perak (Polsekta), Titi Payung,
Marelan Pasar V dsk
T T – 3 1111 Jl. SM Raja Simp. Limun, Jl. Alfalah, Jl. UISU, Stadion Teladan, Jl. Halat Jl. Amaliun, Jl. Utama
T T – 6 1025
Jl. Sakti Lubis (Kantor PU), Jl. Rahmadsyah, Jl. Sutrisno, Jl. Puri Jl. Laksana, Jl. SM Raja Tirtanadi dsk
T N – 1 1378
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Sebahagian Jl. Wahidin, Jl. Duyung, Jl. Mabar dsk
T N – 3 1187
Jl. Mongonsidi, Jl. Starban, Jl. B.Katamso Avros dsk
Jl. M.Yamin Ginting ( Konsul Belgia), Hotel Semarak dsk
T N – 6 1173
Jl. Jamin Ginting, Jl. Karya Sembada dsk Jl. D.R Mansur Kampus USU dsk Jl. K.H Wahidi Hasyim Komplek BRIMBOB dsk
T I – 2 1399
Jl. Sudirman (Pizza Hut) Jl. Cik Ditro dsk
Jl. Diponegoro, Jl. Zainul Arifin, Jl. Multatuli dsk
T I – 3 1304
Jl. Sakti Lubis, Jl. B.Katamso, Jl. Lobeng Klewang dsk
Jl. Mahkamah, Jl. Mesjid Raya, Jl. Perniagaan
M A – 5 1099
Jl. Karya karang Berombak, Jl. Karya Sei Agul dsk
Jl. Danau Singkarak, Jl. Ayahanda dsk Jl. Gatot Subroto (Swalayan Berastagi) Jl. Pasundan dsk
M A – 6 1948
Jl. Kapt. Sumarsono, Jl. Asrama Helvetia dsk
Sebahagian Jl. Lembaga Permasyarakatan
M A – 7 1555
PT. Putra STA, PT. Sumatera Textil, PT. Superind, Jl. Medan Belawan KM 9 s/d KM 11 dsk, Jl. K.L Yos Sudarso, RS. Martha Priska, PT. Cipta Rimba dsk.
K I – 1 1986
Khusus Industri PT.Intan Citra, Pergudangan SBU Tojai sekitarnya, Jl. RPH
Jl. Pasar IV Mabar sekitarnya, PT. Mugi, Jl. Pasar II, II, Magaan dsk
K I – 15 1184
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Jl. Alumunium Raya, Jl. Cemara P.Brayan Bengkel s/d komplek wartawan dsk
L B – 1 1445
Jl. Sumatera (Galon Minyak) Belawan, Pel.Perikanan, Gabion
Belawan dsk
L B – 2 1463
Jl. Medan Belawan Kp. Kurnia Lantamal dsk,
Jl. Medan Belawan mulai dari Pertamina s/d simpang Sicanang,
Jl. Sumatera Belawan dsk
L B – 3 1349 PT. Semen Andalas, BPP Power, Perum
Pelabuhan Belawan dsk
L M – 4 1336 Jl. Paya Bakung, Batang Kilat,
Martubung dsk
D A – 1 1488
Jl. Perjuangan, Jl. Wahidin, Jl. Aksara, Jl. Pimpinan, Jl. Williem Iskandar Jl. Letda Sujono dsk
D A – 2 970
Jl. Menteng Raya, Jl. M. Nawi Harahap, Jl. Air Bersih, Jl. Bahagia
Jl. Bromo, Jl. Bakti dsk
D A – 3 1480
Jl. Menteng II, Jl. Jermal 1 s/d 17, Jl. Puri, Jl. Ismaliyah dsk, Asia Mega Mas, Jl. Panglima Denai dsk
D A – 4 1438
Jl. Pang Denai (Stasiun Amplas Gerbang Tol, Jl. SM. Raja
United Traktor dsk
D A – 5 1166 Jl. Patumbak, Jl. Pertahanan desa
Sigara-gara dsk
P G – 2 1283
Jl. Kampung Lalang Kelambir V, Gg.Banteng, Jl. Kapten Muslim Millenium Plaza sek, Jl. Merak, Jl. Patriot, Jl. Amal sekitarnya
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
P G – 3 1110
Jl. Gatsu Kp. Lalang, Makodam sekitarnya, Komp. Tomang Elok Panca Budi Sekitarnya, Komp. BLKI Macro Swalayan sekitarnya
Jl. Gatsu Pasar II, III, V, Cinta Damai
P L – 4 2616
Jl. Gajah Mada, Jl. Darussalam, Jl. Sei Batang Hari, Jl. Serayu, Jl. Setia Budi, Jl. Dr. Mansyur (PPIA), Jl. S.Parman/ Abdullah Lubis
Jl. Glugur Petisah dsk
P A – 1 866
Jl. SMA 15, Jl. Tanah Tinggi sekitarnya, Jl. Bunga Asoka, Jl. Setia Budi
sekitarnya, Jl. Bunga Kenanga Raya Sekitarnya, Tasbih I, II, Jl. Bunga Raya sekitarnya
P A – 2 1152 Balai Pendidikan Guru, Jl. Asam
Kumbang, Kavleri, Jl. Pinang Baris
2.6 Dampak
(soekartawi,1994:139) Untuk mengetahui dampak positif atau negatif, maka
diperlakukan pengertian yang sama tentang apa yang dimaksud dengan dampak itu.
Dampak (impact) adalah akibat dari suatu kegiatan misalnya kegiatan pembangunan.
Dampak ini dapat berakibat positif maupun negatif yang keduanya perlu diantisipasi.
Dalam melihat dampak, perlu dilihat terlebih dahulu tentang program, output, goals, dan
impact. Sebagai ulasan misalnya; Program pembangunan saluran irigasi tersier telah
dianggap selesai karena output (hasil) yang berupa beberapa panjang saluran irigasi
primer adalah untuk menaikkan produksi padi sebesar 3% per tahun. Selanjutnya
produksi padi yang meningkatkan 3% itu memberikan dampak (impact) sosial-ekonomi
budaya kepada petani dan masyarakat disekitarnya. Misalnya dengan naiknya produksi
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
beli naik, tingkat kesejahteraan naik, pola tingkah laku berubah misalnya kebiasaan
minum dari yang semula minum teh dalam cangkir berubah menjadi minum teh botol,
karena alasan disamping mampu membeli juga supaya oleh masyarakatnya disebut
keluarga modern.
2.7 Riset Terdahulu
1. Dalam penelitian sebelumnya oleh Putri Windy (2004) , hasil penelitianya
menyimpulkan bahwa “ Pendapatan konsumen merupakan faktor dominan yang
mempengaruhi permintaan kWh listrik rumah tangga ”
2. Dalam penelitian sebelumnya oleh Zulaili (2003) , hasil penelitiannya
menyimpulkan bahwa ” Pemadaman listrik merupakan faktor yang paling mempengaruhi
terhadap pendapatan pengusaha warung telekomunikasi “
3. Dalam penelitian sebelumnya oleh Adolf M Sinaga (2001), hasil penelitiannya
menyimpulkan bahwa “ Ada perbedaan pendapatan para supir angkutan umum setelah
kenaikan tarif dengan sebelum kenaikan dalam satu hari “
4.
2.8 Kerangka Konseptual
Pada penulisan skripsi ini, penulis menjelaskan variabel – variabel yang saling
mempengaruhi dalam bentuk kerangka konseptual.
Dalam konsep ini Pendapatan pengusaha warung internet merupakan variabel Y
yang disebut sebagai variabel dependent atau variabel terikat. Waktu Pemadaman Listrik
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
warnet sebagai variabel X3, biaya operasional sebagai variabel X4, yang ke empat
variabel ini (X1,X2,X3,X4) merupakan variabel independent atau variabel bebas.
Dimana variabel independent atau variabel bebas (X1,X2,X3,X4,) mempengaruhi
variabel dependent atau variabel terikat (Y).
Keterangan:
Bahwa dari kerangka konseptual ini, kita dapat melihat dan mengetahui bahwa
variabel independent ( X1,X2,X3,X4)mempengaruhi faktor dependent (Y).
2.9 Hipotesis Penelitian
Hipotesa adalah jawaban sementara atas permasalahan yang sebenarnya harus
diuji. Berdasarkan permasalahan diatas maka sebagai jawaban sementara penulis
membuat hipotesa sebagai berikut : Waktu
Pemadaman Listrik
Jumlah pengguna warnet
Pendapatan
Pengusaha
Warnet
Biaya Penggunaan warnet
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
1. Terdapat perbedaan pendapatan sesudah dan sebelum pemadaman listrik
2. Waktu pemadaman listrik, jumlah pengguna server, biaya penggunaan warnet,
biaya operasional sangat berpengaruh terhadap pendapatan pengusaha warnet.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam
pengumpulan data dan informasi empiris untuk memecahkan permasalahan dan menguji
hipotesis penelitian.
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Kota Medan, Sumatera Utara. Dengan ruang lingkup
penelitian ini dilakukan mencakup wilayah kecamatan medan polonia, kecamatan medan
johor, kecamatan medan maimun dan kecamatan medan area. Penulis memilih kota
Medan menjadi lokasi penelitian karena di kota Medan merupakan salah satu kota yang
mendapat pemadaman listrik secara bergilir dan mempunyai banyak para pengusaha
warung internet yang mempunyai pengaruh terhadap pendapatan mereka.
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran baik
kuantitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan
jelas. Sedangkan sample adalah sebagaian anggota populasi yang diambil dengan
menggunakan teknik simple random sampling. Adapun yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah para pengusaha warung internet sebanyak 50 orang/50 warung
internet (warnet) yang terdapat dikota Medan dengan biaya penggunaan warnet berkisar
Rp.3000-Rp.3500. Secara teknis pengambilan responden dilakukan dengan cara acak
sederhana (simple random sampling) yang diusahakan secara proporsional yaitu dengan
cara mewawancarai pengusaha warung telekomunikasi yang bersedia untuk dijadikan
sebagai narasumber. Responden adalah pengusaha yang bergerak dalam bidang usaha
warung internet.
3.3 Tekhnik Pengumpulan Data
Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan 2 jenis metode. Hal ini bertujuan,
untuk membuktikan hipotesis yang diajukan, menjelaskan masalah yang diteliti dan
untuk mencapai tujuan penelitian yang dilakukan.
Adapun jenis metode pengumpulan data tersebut adalah:
1. Pengumpulan Data Primer
Tekhnik pengumpulan yang diperoleh secara langsung di lapangan dari
responden dengan cara wawancara yang berpedoman kepada kuesioner yang telah di
persiapkan mengenai pengaruh pemadaman listrik terhadap pendapatan mereka yaitu
pengusaha warung internet
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet (WARNET) Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari
instansi-instansi yang terkait dengan melakukan studi kepustakaan terhadap bahan-bahan
publikasi secara resmi, buku-buku, majalah-majalah serta laporan lain yang berhubungan
dengan penelitian.
Pengolahan data dengan menggunakan program E-Views 4.1 untuk mengola data
dalam penulisan skripsi ini.
3.4 Model Analisis Data
Model analisis yang digunakan dalam menganalisa data adalah model
ekonometrika. Teknik analisis yang digunakan adalah model kuadrat terkecil biasa
(Ordinary Least Square/OLS).
Adapun persamaan model estimasinya adalah sebagai berikut :
Y=f(X1,X2,X3, ,X4)………..1
Kemudian dibentuk dalam model ekonometrika dengan persamaan sebagai berikut:
Y= + 1X1+ 2X2+ 3X3+ 4X4 ……….2
Dimana:
Y = Pendapatan Pengusaha Warung Internet (dalam Rupiah / Bulan)
= Intercept
X1 = Waktu Pemadaman Listrik (dalam Jam / bulan)
X2 = Jumlah Pelanggan warnet (dalam orang / bulan)
X3 = Biaya Penggunaan warnet (dalam Rupiah/ bulan)
X4 = Biaya Operasional (dalam Rupiah/ bulan)