• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Analisis Data

Seluruh data dari penelitian dari penyebaran kuesioner sudah terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan data

tersebut sesuai dengan proporsinya masing-masing yang mengacu pada tujuan penelitian, yaitu sebagaimana berikut ini: pertama untuk mengetahui bagaimana aktivitas renungan malam pramuka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tahun 2015

kedua untuk mengetahui bagaimana ketakwaan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tahun 2015. Ketiga

untuk mengetahui adakah hubungan aktivitas renungan malam pramuka bagi peningkatan ketakwaan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tahun 2015.

Maka data yang diperoleh akan dianalisis sehingga dapat kesimpulan akhir dari penelitian. Dalam menganalisis data tersebut langkah yang ditempuh penulis sebagai berikut:

1. Analisis Pendahuluan

Yaitu teknik analisis data dengan menggunakan rumus:

P = x 100 %

Keterangan: P = Prosentase F = Frekuensi

N = Jumlah total sampel

Rumus diatas untuk menganalisis data dari tiap-tiap kategori kedua variabel yaitu hubungan renungan malam pramuka dengan ketakwaan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama 1

Kabupaten Semarang Tahun 2015. Adapun langkah-langkah yang diambil adalah:

a. Membuat tabel distribusi frekuensi jawaban dari kuesioner b. Memprosentasekan jawaban

c. Menginterpretasikan hasil jawaban responden

Tabel 4.1

Daftar Nilai Distribusi Frekuensi Tentang Aktivitas Renungan Malam Pramuka di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama 1 Kab.

Semarang Tahun 2015 NO Jawaban Nilai Skor A B C 3 2 1 1 7 2 1 21 4 1 26 2 7 1 2 21 2 2 25 3 7 2 1 21 4 1 26 4 10 0 0 30 0 0 30 5 7 3 0 21 6 0 27 6 5 3 2 15 6 2 23 7 5 3 2 15 6 2 23 8 7 3 0 21 6 0 27 9 7 3 0 21 6 0 27 10 8 1 1 24 2 1 27 11 9 1 0 27 2 0 29 12 8 2 0 24 4 0 28 13 9 1 0 27 2 0 29

14 9 1 0 27 2 0 29 15 10 0 0 30 0 0 30 16 9 1 0 27 2 0 29 17 8 1 1 24 2 1 27 18 8 2 0 24 4 0 28 19 6 1 3 18 2 3 23 20 9 1 0 27 2 0 29 21 7 2 1 21 4 1 26 22 6 1 3 18 2 3 23 23 9 1 0 27 2 0 29 24 9 1 0 27 2 0 29 25 9 1 0 27 2 0 29 26 5 3 2 15 6 2 23 27 6 3 1 18 6 1 25 28 9 1 0 27 2 0 29 29 7 3 0 21 6 0 27 30 5 4 1 15 8 1 24 31 9 1 0 27 2 0 29 32 6 2 2 18 4 2 24 33 6 4 0 18 8 0 26 34 6 2 2 18 4 2 24 35 10 0 0 30 0 0 30

36 3 6 1 9 12 1 22

37 6 2 2 18 4 2 24

38 8 2 0 24 4 0 28

39 9 1 0 27 2 0 29

40 9 1 0 27 2 0 29

Dari data di atas dapat dicari skor tertinggi dan terendah, kemudian dicari intervalnya dengan menggunakan rumus:

i = ( ) Keterangan: i : interval Xt : nilai tertinggi Xr : nilai terendah Ki : kelas interval

Dari data hasil kuesioner aktivitas renungan malam pramuka di peroleh nilai tertinggi 30 dan nilai terendah 10, dengan menggolongkan data tersebut ke dalam 3 kelas, maka dapat diketahui interval kelasnya, yaitu:

i = ( ) i = ( )

i = i = 7

Kemudian dicari prosentase dalam aktivitas renungan malam pramuka, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

P = x 100%

Keterangan: P = Prosentase F = Frekuensi

N = Jumlah total sampel

a. Untuk kategori tinggi tentang aktivitas renungan malam pramuka ada 24 responden:

P =

x 100%

P = 60%

b. Untuk kategori sedang tentang aktivitas renungan malam pramuka ada 6 responden:

P =

x 100%

P = 15%

c. Untuk kategori rendah tentang aktivitas renungan malam pramuka ada 0 responden:

P =

x 100%

Untuk lebih jelasnya penulis sampaikan dalam bentuk tabel interval, distribusi frekuensi dan prosentase sebagai berikut:

Tabel 4.2

Interval, Frekuensi dan prosentase aktivitas siswa

No

Aktivitas siswa

dalam renungan

malam pramuka

Interval Frekuensi Prosentase

1 Tinggi 24 - 30 24 60%

2 Sedang 17 - 23 6 15%

3 Rendah 10 - 16 0 0%

40 75%

Dari tabel di atas dapat di jelaskan bahwa tingkat aktivitas renungan malam pramuka mempunyai 3 kategori, yaitu: kategori tinggi (A) terdapat 60% atau 24 siswa, kategori sedang (B) terdapat 6% atau 15 siswa, dan kategori (C) terdapat 0% atau 0 siswa.

Tabel 4.3

Daftar Nilai Distribusi Frekuensi Ketakwaan Siswa SMK Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tahun 2015 NO

Jawaban Nilai

Skor

A B C 3 2 1

2 7 3 0 21 6 0 27 3 9 1 0 27 2 0 29 4 10 0 0 30 0 0 30 5 10 0 0 30 0 0 30 6 7 2 1 21 4 1 26 7 5 5 0 15 10 0 25 8 8 2 0 24 4 0 28 9 6 4 0 18 8 0 26 10 5 5 0 15 10 0 25 11 10 0 0 30 0 0 30 12 6 4 0 18 8 0 26 13 5 5 0 15 10 0 25 14 5 5 0 15 10 0 25 15 9 1 0 27 2 0 29 16 7 3 0 21 6 0 27 17 3 6 1 9 12 1 22 18 6 4 0 18 8 0 26 19 7 3 0 21 6 0 27 20 9 1 0 27 2 0 29 21 4 5 1 12 10 1 23 22 9 1 0 27 2 0 29 23 10 0 0 30 0 0 30

24 7 3 0 21 6 0 27 25 7 3 0 21 6 0 27 26 4 5 1 12 10 1 23 27 6 3 1 18 6 1 25 28 8 2 0 24 4 0 28 29 7 3 0 21 6 0 27 30 4 5 1 12 10 1 23 31 9 1 0 27 2 0 29 32 5 4 1 15 8 1 24 33 4 4 2 12 8 2 22 34 4 5 1 12 10 1 23 35 9 1 0 27 2 0 29 36 4 5 1 12 10 1 23 37 3 6 1 9 12 1 22 38 8 2 0 24 4 0 28 39 7 3 0 21 6 0 27 40 10 0 0 30 0 0 30

Dari data di atas dapat dicari skor tertinggi dan terendah, kemudian dicari intervalnya dengan menggunakan rumus:

i = ( )

Keterangan:

Xt : nilai tertinggi Xr : nilai terendah Ki : kelas interval

Dari data hasil kuesioner peningkatan ketakwaan di peroleh nilai tertinggi 30 dan nilai terendah 10 dengan menggolongkan data tersebut ke dalam 3 kelas, maka dapat diketahui interval kelasnya, yaitu: i = ( ) i = ( ) i = i = 7

Kemudian dicari prosentase ketakwaan, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

P =

x 100%

Keterangan:

P = Prosentase

F = Frekuensi

a. Untuk kategori tinggi tentang aktivitas renungan malam pramuka ada 32 responden:

P =

x 100%

P = 80%

b. Untuk kategori sedang tentang aktivitas renungan malam pramuka ada 8 responden:

P = x 100%

P = 20%

c. Untuk kategori rendah tentang aktivitas renungan malam pramuka ada 0 responden:

P =

x 100% P = 0%

Untuk mengetahui lebih jelasnya penulis sampaikan dalam bentuk tabel interval, distribusi frekuensi dan prosentase sebagai berikut:

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi dan Prosentase tentang Ketakwaan Siswa No

Ketakwaan Siswa

1 Tinggi 24 – 30 32 80%

2 Sedang 17 – 23 8 20%

3 Rendah 10 – 16 0 0%

40 100%

Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa keakwaan siswa mempunyai 3 kategori, yaitu: kategori tinggi terdapat 80% atau 32 siswa, kategori sedang terdapat 20% atau 8 siswa, dan kategori rendah terdapat 0% atau 0 siswa.

2. Analisis Lanjut

Pada bagian ini, penulis melakukan analisis data untuk membuktikan diterima atau tidaknya hipotesis yang penulis lakukan, yaitu adakah hubungan aktivitas renungan malam pramuka bagi peningkatan ketakwaan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tahun 2015.

Terlebih dahulu penulis mencari ada tidaknya hubungan antara variabel (correlation) yaitu aktivitas renungan malam pramuka (variabel x) dan Peningkatan Ketakwaan siswa (variabel y) dengan menggunakan korelasi product moment. Hasil perhitungan menghasilkan nilai korelasi r yang menunjukkan kuat lemahnya hubungan antar variabel. Sedangkan perhitungan dilakukan dengan rumus angka kasar sebagai berikut:

∑ (∑ )(∑ )

√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi variable x dan y xy : perkalian antara x dan y

x : variabel pengaruh y : variabel terpengaruh

N : Jumlah sampel (Arikunto, 2010: 213).

Maka sebelum melakukan perhitungan, penulis terlebih dahulu melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Membuat tabel persiapan untuk mencari hubungan aktivitas siswa dalam renungan malam pramuka dan peningkatan ketakwaan siswa.

b. Mencari x, y, x², y² dan xy dengan cara mengkalikannya.

c. Memasukkan data x dan data y yang sudah ada dalam rumus korelasi product moment.

Tabel 4.5

Persiapan Untuk Mencari Korelasi Antara Data X dengan Y

No X Y XY

1 26 27 676 729 702

2 25 27 625 729 675

3 26 29 676 841 754

5 27 30 729 900 810 6 23 26 529 676 598 7 23 25 529 625 575 8 27 28 729 784 756 9 27 26 729 676 702 10 27 25 729 625 675 11 29 30 841 900 870 12 28 26 784 676 728 13 29 25 841 625 725 14 29 25 841 625 725 15 30 29 900 841 870 16 29 27 841 729 783 17 27 22 729 484 594 18 28 26 784 676 728 19 23 27 529 729 621 20 29 29 841 841 841 21 26 23 676 529 598 22 23 29 529 841 667 23 29 30 841 900 870 24 29 27 841 729 783 25 29 27 841 729 783 26 23 23 529 529 529

27 25 25 625 625 625 28 29 28 841 784 812 29 27 27 729 729 729 30 24 23 576 529 552 31 29 29 841 841 841 32 24 24 576 576 576 33 26 22 676 484 572 34 24 23 576 529 552 35 30 29 900 841 870 36 22 23 484 529 506 37 24 22 576 484 528 38 28 28 784 784 784 39 29 27 841 729 783 40 29 30 841 900 870 Jumlah 1071 1058 28905 28232 28462

Dari tabel di atas diketahui : 40

= 28462

Data yang telah diketahui kemudian dimasukkan dalam rumus product moment : (∑ )(∑ ) √* (∑ ) +* (∑ ) + ( )( ) √{ ( ) }{ ( ) } √* +* + √* +* + B. Pengujian Hipotesis

Setelah (koefisien korelasi) dari kedua tabel variabel x dan y diketahui, maka untuk mengetahui dapat tidaknya hipotesis diterima harus dikonsultasikan dengan nilai hasil dari perhitungan dengan nilai r yang terdapat pada r product moment sehingga dapat diketahui r yang dihitung dan r yang ditabel signifikan atau tidak.

Hal ini dikarenakan bila r yang dihitung sama dengan atau lebih besar dari r tabel 5% dan 1% maka dikatakan signifikan. Sesuai dengan

data 40 responden, maka dapat dilihat pada tabel nilai r product moment

pada taraf 1% yaitu diperoleh angka diperoleh angka 0,403 dan pada taraf 5% yaitu diperoleh angka 0,312. sehingga hasil dari r hitung sebesar 0,562 dikonsultasikan dengan nilai pada tabel product moment dalam taraf signifikasi 5% yaitu diperoleh angka 0,312 (5% (0,562 > 0,312)). Berarti

produt moment pada hitung lebih besar dari product moment tabel, dan pada tabel product moment dalam taraf signifikasi 1% yaitu diperoleh angka 0,403 juga diketahui r pada hitung 0,562 lebih besar dari r pada tabel taraf 1% yaitu diperoleh angka 0,312 (1% (0,562 > 0,403)), sehingga hipotesis yang peneliti ajukan dapat diterima. Dengan demikian, hasil sifnifikan yaitu terdapat hubungan yang signifikan pada aktivitas renungan malam pramuka bagi peningkatan ketakwaan siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tahun 2015. Hal ini terbukti dengan koefisien korelasi product moment bahwa dari hasil r yang dihitung 0,562 berada berada diatas r yang terdapat pada tabel dengan taraf signifikasi 1% (0,403) dan 5% (0,312) dengan N = 40 responden, maka diperoleh hasil dari 0,312 < 0,562 > 0,403.

Dari analisis data tersebut maka hipotesa kerja (Ha) yang berbunyi

“ada hubungan positif antara aktivitas renungan malam pramuka dengan

ketakwaan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tahun 2015 yang peneliti ajukan diterima”.

Denga kata lain ada hubungan positif antara antara aktifitas renungan malam pramuka dengan ketakwaan siswa sekolah menengah

kejuruan (SMK) Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tahun 2015. Artinya semakin siswa aktif dalam renungan malam pramuka maka, semakin tinggi pula ketakwaan siswa.

C. Pembahasan

Bila di prosentasikan dalam kategori adalah:

1. Aktifitas renungan malam pramuka pada siswa SMK Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tahun 2015. Pada kategori tinggi sebanyak 24 siswa dengan interval 24-30 sebesar 60%, Kategori sedang sebanyak 6 siswa dengan interval 17-23 sebesar 15%, Kategori rendah sebanyak dengan interval 10-16 sebesar 0% dari 40 responden.

2. Ketakwaan siswa pada SMK Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tahun 2015. Kategori tinggi sebanyak 32 siswa dengan interval 24-30 sebesar 80%, Kategori sedang sebanyak 8 siswa dengan interval 17-23 sebesar 20% dan Kategori rendah sebanyak 0 siswa dengan interval 10-16 sebesar 0% dari 40 responden.

3. Hasil perhitungan analisis data membuktikan bahwa hipotesis yang penulis ajukan menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara aktifitas renungan malam pramuka dengan ketakwaan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tahun 2015, hal ini terbukti dengan korelasi product moment bahwa hasil r hitung = 0,562 dan r tabel untuk 5% = 0,312 sedangkan untuk 1% = 0,403 atau r hitung > r tabel. Demikian hipotesis yang penulis ajukan diterima bahwa terdapat hubungan yang signifikan pada

aktifitas renungan malam pramuka dengan ketakwaan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tahun 2015.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan melalui tahapan pengumpulan data, pengolahan data serta analisis data maka penulis selanjutnya dapat menarik kesimpulan dari penelitian berjudul “HUBUNGAN AKTIFITAS RENUNGAN MALAM PRAMUKA

DENGAN KETAKWAAN SISWA SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN (SMK) WIKRAMA 1 KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015” sebagai berikut:

1. Aktifitas renungan malam pramuka pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tahun 2015. Tergolong dalam kategori tinggi sebanyak 24 siswa dengan interval 24-30 sebesar 60%, tergolong kategori sedang sebanyak 6 siswa dengan interval 17-23 sebesar 15%, tergolong kategori rendah sebanyak 0 dengan interval 10-16 sebesar 0% dari 40 responden. 2. Ketakwaan siswa pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama

1 Kabupaten Semarang Tahun 2015. Tergolong dalam kategori tinggi sebanyak 32 siswa dengan interval 24-30 sebesar 80%, tergolong kategori sedang sebanyak 8 siswa dengan interval 17-23 sebesar 20% dan tergolong kategori rendah sebanyak 0 siswa dengan interval 10-16 sebesar 0% dari 40 responden.

3. Hasil perhitungan analisis data membuktikan bahwa hipotesis yang penulis ajukan menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara aktifitas renungan malam pramuka dengan ketakwaan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tahun 2015, hal ini terbukti dengan korelasi product moment bahwa hasil nilai r hitung = 0,562 dan r tabel untuk 5% = 0,312 sedangkan untuk 1% = 0,403 atau r hitung > r tabel. Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan diterima bahwa terdapat hubungan yang signifikan pada aktifitas renungan malam pramuka dengan ketakwaan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama 1 Kabupaten Semarang Tahun 2015.

B. Saran-Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, penulis memberikan berbagai saran sebagai berikut:

1. Bagi kepala sekolah

Hendaknya lebih memperhatikan kegiatan ekstrakurikuler pramuka karena merupakan salah satu wadah untuk menjadikan siswa sebagai insan yang berkarakter melalui pendidikan karakter yang ada di kegiatan ekstrakurikuler pramuka.

2. Bagi pembina

Hendaknya mengembangkan aktivitas renungan dengan berbagai konsep yang bervariasi sehingga siswa dapat mengikuti kegiatan tersebut dengan senang, ikhlas dan hikmat.

3. Bagi Siswa

Hendaknya mengikuti kegiatan renungan dengan hikmat dan bersungguh-sungguh, supaya tujuan pelaksanaan renungan tercapai yaitu menjadikan siswa lebih beristiqomah dalam hal apapun dan lebih bertakwa khususnya dalam pembentukan watak dan moral dengan didasari “kode kehormatan pramuka” yang merupakan norma dalam kehidupan pramuka dan terpancar dalam pikir, sikap dan tingkah laku pramuka sebagai hasil pembangunan watak dari proses kegiatan pramuka.

Mengakhiri penulisan skripsi ini. Penulis mengucapkan syukur yang tiada terkira kepada Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak nikmat dan kasih sayang untuk hamba-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan berbagai rintangan dan dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai target yang ditentukan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat berharap adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca yang budiman. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat dijadikan bahan kajian yang lebih lanjut dan membawa banyak manfaat, khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Al-khuzaim, Muhammad Shaleh. 2004. Tuntunan Qiyamullail. Jakarta: Qisthi Press.

Arif Rahman, Masykur. 2013. Renungan-renungan Harian Penyejuk Hati Setiap Hari Sepanjang Tahun Untuk Semua Usia dan Profesi. Jogjakarta: Sabil. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Asmani, Jamal Ma‟mur. 2011. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter

di Sekolah. Jogjakarta: Diva Press.

Damayanti, Deni. 2014. Panduan Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah.

Yogyakarta: Araska.

Farid, Ahmad. 2008. Quantu Takwa.Surakarta: Imtihan Asy Syaf‟i.

https://merbabu13.wordpress.com/2010/08/09/renungandanmanfaatnya/Diambil Rabu, 05 Agustus. 2015 pukul 12.17.

http://sisyfasyfa4.blogspot.com/2011/06/teori-teori-renungan.htmldiambil jum‟at 26 juni 2015. pukul 14.31.

Irsyad, Muhammad. 2014. Intisari Do‟a & Dzikir. Yogyakarta: Mutiara Media. Kwartir, Nasional. 2014. Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar.

Jakarta: Gerakan Pramuka.

Kwartir, Nasional. 2011. Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjut.

Jakarta: Gerakan Pramuka.

Labay El-Sulthani, Mawardi. 2003. Pelihara dan muliakan umat dengan takwa.

Jakarta: PT. Almawardi Prima.

Pramuka. Masykur, Syafi‟i. 2011. Berbakti Kepada Ibu. Yogyakarta: Citra

Risalah.

Mousavi, Seyyed Morteza. 2013. Jurnal Kajian Ilmu-ilmu Islam Bayan. Jakarta: Islamic Culture Centre.

Mubin, Nurul. 2007. Keajaiban takwa: membedah seluk beluk keajaiban fadhilah taqwa terhadap kekuatan psikologi dan lapangan rizki. Yogyakarta. Diva Press.

Nafisah, Durrotun. 2012. Hubungan Keaktifan Santri Dalam Kegiatan Pesantren Kilat Dengan Tingkat Ketakwaan Santri. Salatiga: STAIN.

Shaleh, Muhammad Ashaf. 2006. Takwa Makna & Hikmahnya dalam Al-qur‟an. Jakarta: PT. Gelora Aksara.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktinya. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU RI No. 20 Tahun 2003). Jakarta: Sinar Grafika.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Suriyah

Umur : 23 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan

TTL : Demak, 05 Juli 1992 Agama : Islam

Alamat : Dusun Wuluh Rt 06 Rw 03 Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak

Pendidikan :

 RA Nurul Huda Sidokumpul Lulus Tahun 1997

 MTs Negeri Mranggen Demak Lulus Tahun 2007

 MAN 1 Semarang Lulus Tahun 2010

 IAIN Salatiga Lulus Tahun 2015

Demikian riwayat hidup ini kami buat dengan sebenar-benarnya.

SATUAN KREDIT KEGIATAN

Dokumen terkait