• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.3 Analisis Pendugaan Hubungan Antara Peubah

5.3.2 Analisis Hubungan Antara Diameter Pohon Dengan

Sub-bab ini menjelaskan mengenai pendugaan diameter tajuk melalui diameter pohon. Disini akan disusun suatu model persamaan penduga untuk menentukan diameter tajuk berdasarkan dimensi diameter pohon yang akan digunakan sebagai alat bantu dalam kegiatan inventarisasi hutan. Hubungan antara diameter pohon dengan diameter tajuk ditunjukkan untuk membuktikan apakah hubungan antara diameter pohon dengan diameter tajuk memberikan nilai yang signifikan untuk menguji apakah masing-masing peubah mempengaruhi peubah lainnya.

Gambar 8 Pola tebaran data hubungan antara diameter tajuk dengan diameter pohon.

Gambar 8 menggambarkan hubungan antara diameter tajuk dengan diameter, gambar tersebut memperlihatkan bentuk persamaan model penduga diameter tajuk terhadap peubah bebas diameter. Tebaran datanya menunjukkan pola hubungan yang non-linier. Keeratan hubungan antara diameter setinggi dada (Dbh) dengan diameter tajuk (Dt) dapat dilihat dari besarnya nilai simpangan baku (s) dan koefisien determinasinya (R2).

Hasil persamaan regresi hubungan antara diameter pohon terhadap diameter tajuk dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11 Analisis regresi penduga hubungan antara diameter pohon dengan diameter tajuk

No Model Persamaan R2 (%) s Fhitung

1 Dt = 0,970 + 0,124 D 66,90 2,18 86,97**

2 Dt = 0,336 D0,783 75,90 0,10 135,71**

3 Dt = 3,06 + 0,033 D + 0,000803 D2 68,70 2,15 46,17**

Ket : * = nyata (ρ < 5%), ** = sangat nyata (ρ < 1%)

Tabel di atas menggambarkan pengujian terhadap persamaan model apakah hubungan antara diameter setinggi dada dapat menerangkan atau memberikan pendugaan terhadap diameter tajuk dengan menggunakan hasil analisis regresi dan uji signifikasi yaitu uji F.

Dari ketiga model persamaan di atas berdasarkan hasil analisis regresi dan pengujian, model persamaan Dt = 0,336 D0,783 merupakan model persamaan terbaik dilihat dari nilai karakteristik regresinya, nilai koefisien determinasinya merupakan nilai yang tertinggi yaitu sebesar 75,90%. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat ketelitian dan keeratan hubungannya semakin tinggi, artinya sebesar 75,90% keragaman peubah tak bebas (diameter tajuk) dapat dijelaskan oleh model regresi peubah bebasnya. Begitu halnya dengan nilai simpangan baku model persamaan Dt = 0,336 D0,783 memiliki nilai simpangan baku yang paling kecil yaitu sebesar 0,10.

Untuk penilaian uji signifikasi berdasarkan uji F, model persamaan Dt = 0,336 D0,783 memperoleh nilai yang paling baik dan signifikan dibandingkan dengan dua persamaan lainnya. Sedangkan dari hasil uji Fhitung diperoleh sebesar 135,71 lebih besar dari nilai uji Ftabel pada taraf nyata (α = 0,01). Kaidah keputusannya menunjukkan bahwa Fhitung lebih besar dari Ftabel, membuktikan

bahwa koefisien regresi pada model persamaan tersebut sangat signifikan dalam menentukan perubahan peubah tak bebasnya.

Penjelasan di atas membuktikan bahwa dalam pendugaan antara peubah bebas yaitu diameter setinggi dada dengan diameter tajuk sebagai peubak tak bebasnya yang memberikan pendugaan yang sangat nyata maupun signifikan, adalah persamaan dengan model Dt = 0,336 D0,783. Persamaan tersebut memberikan hasil yang paling baik dibandingkan dua persamaan yang lain, karena peubah bebasnya sangat berpengaruh terhadap perubahan peubah tak bebasnya.

Model persamaan tersebut dapat digunakan untuk menduga peubah diameter tajuk melalui peubah diameter pohon di lapangan sebagai alat bantu untuk memudahkan dalam kegiatan inventatisasi hutan.

5.3.3 Analisis Hubungan Antara Diameter Pohon Dengan Tinggi Pohon

Analisis hubungan ini dimaksudkan untuk melihat besarnya pendugaan keragaman tinggi pohon terhadap diameter pohon yang dapat diterangkan melalui bentuk penyusunan model persamaan penduga tinggi pohon. Oleh karena itu, perlu dibuat suatu alat bantu untuk mempercepat kegiatan inventarisasi hutan, yaitu kurva tinggi atau tabel tinggi. Berikut dapat dilihat gambaran tebaran data gabungan antara tinggi pohon dengan diameter pohon pada Gambar 9.

Gambar 9 Pola tebaran data gabungan hubungan antara tinggi pohon dengan diameter pohon.

Ttotal

Salah satu hipotesis dalam penyusunan tabel volume pohon adalah terdapatnya hubungan yang erat antara tinggi pohon dengan diameter pohon. Hubungan yang kuat antara tinggi pohon dengan diameter pohon akan menjamin variasi volume yang disebabkan oleh variasi tinggi, dapat dicakup oleh pengaruh variasi diameter pohon.

Gambar 9 menggambarkan pola tebaran data gabungan hubungan antara diameter setinggi dada dengan tinggi bebas cabang dan tinggi total dari suatu set data pohon contoh. Untuk menghubungkan diameter dengan tinggi total atau antara diameter dengan tinggi bebas cabang yaitu dengan menggunakan model persamaan regresi yang telah disesuaikan terhadap pola sebaran datanya. seperti yang digambarkan pada gambar di atas. Pola tebaran data yang digambarkan menunjukkan pola yang non-linier.

Nilai koefisien determinasi (R2) antara diameter setinggi dada dengan tinggi bebas cabang dan tinggi total pohon dari hasil pemilihan 45 data pohon contoh untuk penyusun model disajikan pada Tabel 12.

Tabel 12 Analisis regresi penduga hubungan antara diameter pohon dengan tinggi bebas cabang dan tinggi total

Model Persamaan R2 (%) s Fhitung

diameter pohon dengan tinggi bebas cabang

Tbc = 8,84 + 0,23 D 67,30 4,01 88,64**

Tbc = 2,18 D0,574 76,60 0,07 141,14**

Tbc = 2,06 + 0,526 D – 0,00261 D2 73,00 3,69 56,70** diameter pohon dengan tinggi total

Tt = 16,40 + 0,272 D 62,60 5,26 72,09**

Tt = 5,90 D0,422 65,50 0,07 81,50**

Tt = 12,30 + 0,454 D – 0,0016 D2 64,10 5,22 37,43**

Ket : * = nyata (ρ < 5%), ** = sangat nyata (ρ < 1%)

Tabel di atas menggambarkan suatu analisis untuk menduga hubungan yang terjadi antar peubah bebas dengan peubah tak bebasnya, dalam analisis hubungan ini peubah bebasnya hanya meliputi diameter setinggi dada sedangkan untuk peubah tak bebasnya meliputi tinggi bebas cabang dan tinggi total, sub-bab ini menggambarkan pengujian terhadap persamaan model apakah hubungan antara

diameter setinggi dada dapat menerangkan atau memberikan pendugaan terhadap tinggi bebas cabang dan tinggi total dengan menggunakan hasil analisa regresi dan uji signifikasi yaitu uji F.

Hasil dari hubungan-hubungan tersebut dapat dilihat pada tabel di atas, hasil dari persamaan yang telah disusun akan ditunjukkan persamaan mana yang terbaik dalam menduga tinggi pohon terhadap diameter, baik untuk tinggi bebas cabang maupun untuk tinggi total.

Untuk analisis penduga hubungan antara tinggi bebas cabang dengan diameter diperoleh model persamaan Tbc = 2,18 D0,574 sebagai model penduga terbaik dibandingkan antara persamaan penduga lainnya, dilihat dari besarnya nilai koefisien determinasi (R2) yaitu sebesar 76,60 %, nilai ini menggambarkan keeratan hubungan yang terjadi antara peubah bebas dengan peubah tak bebasnya. Hal lain yang menentukan persamaan tersebut merupakan persamaan yang baik yaitu dari kecilnya nilai simpangan baku yang didapat yaitu sebesar 0,07. Membuktikan bahwa model persamaan Tbc = 2,18 D0,574 sangat teliti dalam menduga tinggi bebas cabang, dibandingkan model persamaan lainnya antar hubungan yang sama.

Berdasarkan besarnya nilai Fhitung yang diperoleh, model persamaan Tbc = 2,18 D0,574 memiliki nilai Fhitung yang baik dan lebih besar dibandingkan dengan kedua persamaan lainnya, dan memiliki nilai Fhitung yang lebih besar dari nilai Ftabel, besarnya nilai Fhitung sebesar 141,14 lebih besar dari Fhitung pada taraf nyata(α = 0,01). Nilai-nilai tersebut menunjukkan tingkat pengaruh peubah bebas terhadap peubah tak bebasnya dan besarnya tingkat signifikasi dalam menentukan pendugaan peubah tak bebasnya.

Sedangkan untuk analisis penduga hubungan antara tinggi total dan diameter diperoleh model persamaan Tt = 5,90 D0,422, persamaan tersebut dipilih karena memiliki hasil analisis pendugaan terbaik dibandingkan kedua persamaan lainnya berdasarkan nilai kriteria pengujian yang dilakukan. Dari model persamaan tersebut didapat nilai koefisien determinasi yang lebih besar dibandingkan kedua persamaan lainnya yaitu sebesar 65,50% dan nilai simpangan baku yang lebih kecil yaitu sebesar 0,07.

Dari hasil analisis penduga yang diperoleh dari hubungan antara tinggi bebas cabang dan tinggi total sebagai peubah tak bebas dan diameter sebagai peubah bebasnya, dalam penentuan model pendugaan terbaik yang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perubahan peubah tak bebas dari pengaruh peubah bebasnya, diperoleh model persamaan Tbc = 2,70 D0,526 untuk hubungan antara tinggi bebas cabang dengan diameter setinggi dada dan model persamaan Tt = 5,97 D0,421 untuk hubungan antara tinggi total dengan diameter setinggi dada, yang memberikan hasil analisis yang paling baik dibandingkan dengan persamaan lainnya berdasarkan pengujian menggunakan nilai koefisien determinasi, simpangan baku, dan uji keragaman F.

Tabel 12 tidak menjelaskan mengenai penyusunan model persamaan penduga volume, melainkan menjelaskan seberapa besarkah pendugaan diameter pohon terhadap pengaruh perubahan yang terjadi pada tinggi pohon baik tinggi bebas cabang maupun tinggi total dan pendugaan ini dapat diketahui dari bentuk model persamaan yang telah disusun. Model persamaan yang telah dipilih ditunjukkan untuk digunakan sebagai alat bantu dalam kegiatan inventarisasi hutan, alat bantu tersebut yaitu kurva tinggi. Berdasarkan kurva tinggi pohon tersebut dapat disusun atau dapat dibuat tabel tinggi pohon yang digunakan untuk menduga tinggi pohon berdasarkan dimensi diameter pohon.

Dokumen terkait