• Tidak ada hasil yang ditemukan

dengan Tujuan Program Kompensasi Kenaikan Harga BBM

Penelitian ini mengkaji hubungan antara Program Kompensasi Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) meliputi Bantuan Langsung

Tunai (X1), Beras Miskin (X2), Kartu Sehat (X3), dan Padat Karya (X4),serta Kegiatan Berburuh tani (X5), Jumlah Anggota Rumah Tangga (X6) dengan tujuan dari program kompensasi Kenaikan Harga BBM meliputi Pemenuhan Kebutuhan pangan (Y1), Ketersediaan kesempatan kerja (Y2), Peningkatan Kesejahteraan (Y3), dan Pemulihan Pelayanan Sosial (Y4). Perhitungan menggunakan SPSS 12,0 for windows, sedangkan untuk menguji tingkat signifikansi menggunakan uji t-student dengan tingkat signifikansi 95 persen.

Berdasarkan pada hipotesis penelitian, hubungan yang akan diinterpretasi hanya antara program kompensasi kenaikan harga BBM, kegiatan berburuh tani dan jumlah anggota rumah tangga dengan peningkatan kesejahteraan. Hasil analisis hubungan antara Program Kompensasi Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Kegiatan Berburuh Tani, Jumlah Anggota Keluarga dengan Tujuan Program Kompensasi Kenaikan Harga BBM dapat dilihat pada tabel 25.

Tabel 25 Uji Korelasi antara Program Kompensasi Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Kegiatan Berburuh Tani, Jumlah Anggota Keluarga dengan Tujuan Program Kompensasi Kenaikan Harga BBM

Y1 Y2 Y3 Y4

No. Var

Rs Thit Rs Thit Rs Thit Rs Thit -0,002 -0,024 0,046 0,560 -0,041 -0,499 0,132 1,620 1. X1 (NS) (NS) (NS) (NS) -0,032 -0,389 -0,022 -0,268 0,140 1,720 0,192 2,380 2. X2 (NS) (NS) (NS) (S) -0,085 -1,038 0,182 2,252 0,181 2,239 0,092 1,124 3. X3 (NS) (S) (S) (NS) 4. X4 - - - - - - - - 0,065 0,792 0,146 1,795 0,248 3,114 0,072 0,878 5. X5 (NS) (NS) (SS) (NS) -0,002 -0,042 0,158 1,947 0,168 2,073 0,011 0,134 6. X6 (NS) (NS) (S) (NS)

Sumber : Analisis Data Primer tahun 2008

Keterangan :

NS = Non signifikan (tidak signifikan)

S = Signifikan

Rs = Korelasi Rank Spearman

T tabel = 1,960 (taraf kepercayaan 95%)

Variabel Y = Sasaran Program Kompensasi

Y1 = Pemenuhan Kebutuhan Pangan

Y2 = Kesempatan kerja

Y3 = Peningkatan Kesejahteraan

X1

= Bantuan langsung Tunai X2

= Beras Miskin X3

Y4 = Pelayanan Sosial ekonomi

1. Hubungan Program Kompensasi Kenaikan harga BBM dengan Peningkatan Kesejahteraan

a. Bantuan Langsung Tunai (BLT)

Berdasarkan tabel 25, dapat diketahui bahwa nilai Rs adalah -0,041 dengan thitung sebesar -0,499. Nilai ini menunjukkan hubungan yang tidak signifikan dan arah hubungannya negatif. Ketidaksignifikan lebih disebabkan karena besarnya jumlah BLT tidak dapat menutupi pembengkakan biaya hidup yang disebabkan karena kenaikan harga BBM. Kenaikan harga BBM memicu kenaikan semua harga kebutuhan sehari-hari dan menambah biaya hidup. Selain itu tidak ada kontrol dari pemerintah mengenai penggunaan uang BLT, sehingga banyak terjadi penyalahgunaan uang BLT untuk perilaku konsumtif ataupun yang tidak bermanfaat. Hal ini menambah beban kehidupan buruh tani yang selama ini sudah sulit, dimana tidak seimbang dengan jumlah BLT yang diterima. Sehingga BLT tidak berhasil meningkatkan kesejahteraan rumah tangga buruh tani dengan hanya Rp 100.000/ bulan.

b. Beras Miskin (Raskin)

Berdasarkan tabel 25, dapat diketahui bahwa nilai Rs adalah 0,140 dengan thitung sebesar 1,720. Nilai ini menunjukkan hubungan yang tidak signifikan dan arah hubungannya positif. Ketidaksignifikan ini lebih disebabkan dengan kuantitas bantuan beras yang tidak seimbang dengan besarnya kebutuhan hidup yang disebabkan kenaikan harga BBM. Sama halnya dengan BLT, bantuan raskin juga dirasa masih kurang untuk menutupi kebutuhan hidup, sehingga tingkat kesejahteraan rumah tangga buruh tani tidak meningkat. Arah hubungan yang positif menunjukkan bahwa adanya hubungan yang searah antara raskin dan peningkatan kesejahteraan. Dimana semakin besar jumlah bantuan beras miskin yang disalurkan pemerintah akan mampu meningkatkan kondisi kesejahteraan rumah tangga buruh tani.

c. Kartu Sehat

Berdasarkan tabel 25, dapat diketahui bahwa nilai Rs adalah 0,181 dengan thitung sebesar 2,239. Nilai ini menunjukkan hubungan yang signifikan dan arah hubungannya positif. Hasil yang signifikan ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara banyaknya anggota rumah tangga yang menjadi peserta kartu sehat dengan peningkatan kesejahteraan. Hal ini disebabkan karena terjaminnya kesehatan buruh tani dapat meningkatkan kualitas kerja sehingga dapat meningkatkan produktivitasnya. Dengan produktivitas tinggi, pendapatan yang diperoleh rumah tangga buruh tani juga semakin tinggi sehingga kesejahteraan hidup meningkat. Arah hubungan positif menunjukkan adanya hubungan yang searah, dimana semakin banyak jumlah anggota rumah tangga yang menjadi peserta kartu sehat semakin meningkat kesejahteraan rumah tangga buruh tani.

d. Kegiatan Padat Karya

Hasil dari perhitungan Kegiatan padat karya terhadap tujuan program kompensasi kenaikan harga BBM adalah tidak ada. Hal ini disebabkan karena nilai dari Kegiatan padat karya yang konstan yaitu Rp.75.000,00 sehingga dengan uji statistik menggunakan SPSS tidak dapat dilakukan. Namun, tidak berarti bantuan kegiatan padat karya tidak memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan. Semakin banyak peluang responden untuk terlibat dalam kegiatan padat karya, semakin besar pendapatan yang akan diterima rumah tangga buruh tani responden.

2. Hubungan Kegiatan Berburuh Tani dengan Peningkatan Kesejahteraan Berdasarkan tabel 25, dapat diketahui bahwa nilai Rs adalah 0,248 dengan thitung sebesar 3,114. Nilai ini menunjukkan hubungan yang sangat signifikan dan arah hubungannya positif. Dari hasil yang signifikan ini, dapat diketahui bahwa pendapatan rumah tangga dari kegiatan berburuh tani sangat penting peranannya dalam peningkatan kesejahteraan secara menyeluruh. Pendapatan buruh tani dapat digunakan untuk

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dimana jumlah pendapatan menentukan sejauhmana tingkat kesejahteraan yang mampu dicapai suatu rumah tangga. Arah hubungan yang positif menunjukkan bahwa terdapat hubungan searah antara pendapatan rumah tangga buruh tani dengan peningkatan kesejahteraan. Semakin besar pendapatan rumah tangga buruh tani semakin tinggi pula tingkat kesejahteraan hidup buruh tani tersebut. 3. Hubungan Jumlah Anggota Rumah Tangga dengan Peningkatan

Kesejahteraan

Berdasarkan tabel 25, dapat diketahui bahwa nilai Rs adalah 0,168 dengan thitung sebesar 2,073. Nilai ini menunjukkan hubungan yang signifikan dan arah hubungannya positif. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa jumlah anggota rumah tangga buruh tani di daerah penelitian berhubungan dengan peningkatan kesejahteraannya. Anggota rumah tangga buruh tani yang banyak dapat membantu kepala keluarga dalam mencari nafkah. Dengan banyaknya pencari nafkah akan meningkatkan pendapatan rumah tangga sehingga kesejahteraan meningkat. Arah hubungan yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara jumlah anggota rumah tangga dengan peningkatan kesejahteraan. Semakin banyak jumlah anggota keluarga semakin meningkat pula kesejahteraannya.

VI.KESIMPULAN DAN SARAN

Penelitian dengan judul Efektivitas Kompensasi Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terhadap Kesejahteraan Rumah Tangga Buruh Tani di Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi, mempunyai tujuan antaralain mengkaji kesejahteraan rumah tangga buruh tani setelah mendapatkan kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), mengkaji kondisi kesejahteraan rumah tangga buruh tani yang memiliki pencari nafkah lebih banyak, dan mengkaji efektivitas Kompensasi Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terhadap Kesejahteraan Rumah Tangga Buruh Tani di Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan serta saran dari peneliti sebagai berikut :

A. Kesimpulan

1. Program kompensasi kenaikan harga BBM memiliki efektivitas sedang dengan tercapainya tujuan dan sasaran sebesar 58 persen.

2. Mayoritas responden memiliki jumlah anggota rumah tangga bekerja sebanyak 2-3 orang. Dari pencari nafkah sebanyak 2-3 orang/ rumah tangga tersebut sudah mampu untuk meningkatkan taraf hidup rumah tangga.

3. Aksesbilitas atau kemudahan terhadap program kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berbeda untuk setiap bantuan. BLT, Raskin dan Padat karya tergolong mudah, sedangkan kartu sehat tergolong sulit.

4. Derajat hubungan antar program kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak dengan peningkatan kesejahteraan, pada taraf kepercayaan 95 % adalah sebagai berikut :

a. Terdapat hubungan yang signifikan antara program kartu sehat dengan peningkatan kesejahteraan.

b. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara BLT, Beras miskin dengan peningkatan kesejahteraan.

5. Pada taraf kepercayaan 95 % terdapat hubungan yang signifikan antara kegiatan berburuh tani dengan peningkatan kesejahteraan.

6. Pada taraf kepercayaan 95 % terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah anggota rumah tangga dengan peningkatan kesejahteraan.

Dokumen terkait