• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA

SUSUNAN TIM KOORDINATOR KEGIATAN KOORDINASI KERJASAMA PEMBANGUNAN ANTAR DAERAH

5.2 ANALISIS HUBUNGAN SEMUA VARIABEL DALAM EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI

Setelah memaparkan khasil analisis masing-masing variabel peneliti mencoba untuk menganalisis hubungan antar variabel yang telah diteliti, antara lain sebagai berikut: KOMUNIKASI SUMBER DAYA IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DISPOSISI STRUKTUR BIROKRASI

Komunikasi yang terjalin antara sesama organisasi (komunikasi internal) dan diluar organisasi yang terjadi ditiap dinas dalam program pengembangan kawasan agropolitan dikabupaten dairi sudah berjalan dengan cukup efektif. Dari hasil wawancara yang dilakukan di SKPD yang terkait seperti: Bappeda, Dinas Pertanian,

Dinas Perindagkop, dan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya air Kabupaten Dairi telah memahami maksud dan tujuan dari kebijakan yang dituang dalam program-program yang ada. SKPD terkait pun segera menyesuaikan hal-hal yang menjadi langkah selanjutnya dari kebijakan tersebut yang dapat dilihat dari variabel-variabel lainnya seperti: Sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi.

SKPD tersebut kemudian memetakan segala sumber daya yang telah tersedia seperti dana, fasilitas, dan informasi-informasi yang terkait dan juga sumber daya yang mungkin atau belum dimiliki. Namun dari penelitian yang dilakukan jumlah dana yang dibutuhkan masih tergolong besar setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat dari adanya dinas yang tidak bisa menjalankan program untuk masa priode tahun 2011, yaitu dinas perindustrian dan perdagangan. Kondisi serupa juga dialami pada dinas pertanian yaitu bidang penyuluhan yang masih terkendala mengenai bangunan fisik yang belum memadai serta perlunya dibentuk Badan Penyuluhan Pertanian untuk memperlancar kegiatan program peningkatan SDM di bidang pertanian.

Kekeruangan dana yang dialami oleh dinas dapat mempengaruhi kualitas dan kwantitas komunikasi dalam implementasi program dilapangan. Disposisi ataupun sikap daripada pelaksana program juga dapat terganggu. Dari pengamatan dilapangan sejauh ini disposisi atau sikap pelaksana kegiatan program dimasing-masing dinas masih cukup baik walaupun masih mengalami kendala dalam sumber daya.

Komunikasi yang terjalin dengan baik juga mempengaruhi birokrasi yang dijalankan. Pengutamaan tujuan daripada program kebijakan dapat menciptakan efektifitas dari implementasi sebuah kebijakan. Dari penelitian yang dilakukan prosedur atau birokrasi yang ada di SKPD masih dapat menghadapi perubahan yang ada dilapangan. Pelaksanaan teknis seperti pemberian penyuluhan, bantuan kebutuhan pertanian, pembangunan jalan dan promosi produk unggulan masih dapat terlaksana

dengan cukup baik. Namun apabila peneliti melihat dari hasil yang diperoleh program kawasan pengembangan agropolitan masih membutuhkan proses yang cukup panjang melihat sumber daya manusia yang menjadi sasaran dan juga kembali kepada vaktor-faktor lainnya.

BAB VI PENUTUP

VI.1 Kesimpulan

Dari hasil penyajian data analisis data pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan secara rinci, bahwa efektifitas implementasi Pengembangan Kawasan Agropolitan Kabupaten Dairi (KAKD) dalam usaha pengembangan ekonomi berbasis agribisnis khusunya di Kecamatan Sidikalang dan Kecamatan Sitinjo dipengaruhi oleh 4 variabel implementasi yang meliputi Komunikasi, Sumber Daya, Disposisi dan Struktur Organisasi. Dalam proses penyusunan program kegiatan sampai pada pelaksanaan oleh SKPD terkait keempat variabel ini tetap dilaksanakan sehingga tercipta efesiensi implementasi kebijakan yang cukup efektif di Kecamatan Sidikalang dan Sitinjo.

Secara lengkap kesimpulan dari penelitian dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut:

1. Komunikasi yang terjalin dalam Implementasi Program Pengembangan Kawasan Angropolitan Kabupaten Dairi (KAKD) terjalin dengan baik dan bersifat dua arah. Hal ini dapat dilihat dari kombinasi implementasi kebijakan publik yang bersifat top-downer dan bottom-upper. Hal ini dapat dilihat dari proses perencanaan program yang melibatkan masyarakat dengan diadakan musrenbag mulai dari tingkat desa, tingkat kecamatan sampai tingkat kabupaten. Kemudian segala usulan program diseleksi oleh BAPPEDA kabupaten dengan melihat skala prioritas dan ketersediaan dana dan kemudian didistribusikan kepada dinas-dinas yang terkait.

2. Sumber daya yang tersedia dalam implementasi pengembangan kawasan agropolitan Kabupaten Dairi sudah cukup memadai. Hal ini dapat dilihat dari ketersediaan sumber daya dan materi dan manusia di setiap dinas yang diteliti.

3. Disiposisi para pelaku kebijakan juga dapat dikatakan cukup baik. Para pelaku kebijkakan mulai dari perencana program sampai pada pelaksana dilapangan benar-benar mengetahui dan memahami fungsi dan tujuan dari program yang dilaksanakan. Para pelaku program kebijakan juga diberikan kewenangan lebih yang dapat digunakan apabila mengalami permasalahan dilapangan.

4. Struktur Organisasi yang ada di setiap SKPD yang terkait masih bisa mengatasi perubahan yang terjadi dalam pelaksanaan program kegiatan. Selain itu efesiensi dalam hubungannya dengan prosedur pelaksanaan program masih berjalan dengan cukup baik.

VI.1.2 Saran

Agar Implementasi Pengembangan Kawasan Agropolitan Kabupaten Dairi (KAKD) di Kecamatan Sidikalang dan Sitinjo dapat memperoleh hasil yang maksimal, maka ada beberapa saran yang diberikan peneliti, antara lain:

1. Peningkatan Konsistensi 4 (empat) faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan, yaitu : Komunikasi, Sumber Daya, Disposisi, dan Struktur Organisasi.

a. Komunikasi

Tetap menjalin hubungan yang baik antara pelaksana kebijakan (SKPD tekait) dengan stakeholder terkait salah satunya dengan peningkatan komunikasi dan konsistensi di bidang penyuluhan agribisnis dan sumber SDM pada petani. Hal ini disebabkan implementasi kebijakan apapun tidak akan berhasil tanpa peningkatan kualitas sumber daya manusia dan partisipasi masyarakat diluar implementor kebijakan itu sendiri.

b. Sumber daya

1. Dalam hal ini perlu dilakukan peningkatan manajemen Pendanaan. Pendanaan program merupakan kendala terbesar disamping fasilitas teknologi pengolahan dan sumber daya manusia dalam implementasi kebijakan, oleh karena itu pemerintah daerah, khususnya dinas yang terkait diharapkan mampu menciptakan system yang baru dalam tubuh organisasi yang lebih memungkinkan untuk mewirausahakan birokrasi agar dapat menutupi kekurangan lainnya.

Pembentukan badan tersendiri di bidang pengembangan Agropolitan di Kabupaten Dairi sampai Kawasan Agropolitan Kabupaten Dairi seperti Kecamatan Sidikalang dan Sitinjo dapat berkembang dan mandiri.

2. Peningkatan inovasi disektor pertanian dan agribisnis dalam pengolahan produk pertanian dan pemasaran.

c. Disposisi

Peningkatan pemahaman pegawai mengenai tugas dan fungsinya dalam setiap program yang dimandatkan kepadanya. Hal ini dapat dilakukan dengan pembinaan dan pelatihan

d. Struktur Organisasi

Pembentukan badan tersendiri di bidang pengembangan Agropolitan di Kabupaten Dairi sampai Kawasan Agropolitan Kabupaten Dairi seperti Kecamatan Sidikalang dan Sitinjo dapat berkembang dan mandiri.

Dokumen terkait