• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SITEM

5.2 Analisis Hasil Uji Coba Simulasi

5.2.1 Analisis Input

35

Input yang harus dimasukkan oleh masing-masing ritel berupa keputusan bisnis untuk setiap periode. Satu periode merepresentasikan satu bulan kegiatan operasional dan pembiayaan ritel.

A. Pemilihan Lokasi dan Analisis Kelayakan Pendirian Ritel di Lokasi yang Dipilih

Pada uji coba permainan simulasi ini, lokasi yang dipilih baik Ritel Kelompok 1 dan 2 adalah lokasi titik M9 yaitu lokasi di sekitar kampus/asrama mahasiswa. Pemilihan lokasi dan analisis kelayakan pendirian ritel di loasi M9 secara lengkap terletak pada lampiran L-7.

B. Pemilihan Supplier

Dari 19 pilihan supplier yang tersedia kemudian dipilih menjadi 10 supplier yang akan memasok barang ke masing-masing ritel. Sepuluh supplier yang dipilih Ritel Kelompok 1 adalah Supplier A1, B1, C1, D1, E1, F1, G1, H1, I1, dan J1. Sedangkan, supplier yang dipilih Ritel Kelompok 2 adalah Supplier A1, B1, C2, D1, E2, F2, G1, H2, I1, dan J1.

C. Tanggal Awal Kedatangan Supplier

Jadwal awal kedatangan masing-masing supplier ditentukan oleh masing- masing kelompok. Jadwal awal ini ditentukan dengan tujuan atau pertimbangan untuk dapat mengestimasi pengeluaran, sehingga dalam membayar pelunasan supplier semua tidak secara bersamaan dalam satu hari yang sama. Berikut ini adalah kalender jadwal perencanaan kedatangan masing-masing supplier kelompok ritel 1 (gambar 5.1) dan Ritel Kelompok 2 (gambar 5.2) selama dua periode (dua bulan).

36 S S R K J S M 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) I A B, H C, D E, F G 8) 9) 10) 11) 12) 13) 14) J H I 15) 16) 17) 18) 19) 20) 21) A B, H C D E 22) 23) 24) 25) 26) 27) 28) I H F G 29) 30) 1) 2) 3) 4) 5) J A B, I,H C D 6) 7) 8) 9 10) 11) 12) E H I 13) 14) 15) 16 17) 18) 19) A B, H C F G 20) 21) 22) 23) 24) 25) 26) D, J E I H 27) 28) 29) 30) 1) 2) 3) A B, H C I 4) 5) 6) 7 8) 9) 10) D E H F G 11) 12) 13) 14 15) 16) 17) J I A B, H C 18) 19) 20) 21 22) 23) 24) D E, H, B I 25) 26) 27) 28 29) 30) 1) A B, H C F G

Gambar 5.1 Jadwal Perencanaan Kedatangan Masing-masing Supplier Ritel Kelompok 1

S S R K J S M 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) A, C B, D E, G F, H J 8) 9) 10) 11) 12) 13) 14) 15) 16) 17) 18) 19) 20) 21) A B, C, I D, E H 22) 23) 24) 25) 26) 27) 28) F, G I, J 29) 30) 1) 2) 3) 4) 5) A B C, E D, H 6) 7) 8) 9 10) 11) 12) I 13) 14) 15) 16 17) 18) 19) A B, F E, G C, H, I D, J 20) 21) 22) 23) 24) 25) 26) 27) 28) 29) 30) 1) 2) 3) I A B E H C 4) 5) 6) 7 8) 9) 10) D F G, I J 11) 12) 13) 14 15) 16) 17) A B E H 18) 19) 20) 21 22) 23) 24) C, I D 25) 26) 27) 28 29) 30) 1) F A B, I E, G H J

Gambar 5.2 Jadwal Perencanaan Kedatangan Masing-masing Supplier Ritel Kelompok 2

37

S,S,R,K,J,S,M : Hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu A s/d J : Kedatangan Supplier A s/d J

1) s/d 30) : Tanggal 1 sampai dengan tanggal 30

D. Jumlah dan Jenis Barang Awal yang Akan Dibeli ke Supplier

Penentuan jumlah pembelian awal sebagai inventori awal (barang langsung datang, tanpa lead time) yang tersedia di gudang untuk kemudian dilakukan running. Penentuan inventori awal ini dipengaruhi oleh jadwal awal kedatangan. Inventori awal disediakan sebelum melakukan pemesanan kepada supplier sesuai dengan jadwal kedatangan masing-masing supplier.

Penentuan jumlah inventori awal dan jenisnya terlihat pada tabel 5.1 dan tabel 5.2 berikut, namun untuk lebih lengkapnya terdapat pada lampiran L-7.

Tabel 5.1 Inventori Awal Ritel Kelompok 1 dan Kelompok 2

RITEL K.1 RITEL K.2

JUMLAH (PCS) JUMLAH (PCS)

1 KIKY MEMO GARIS 12 13

2 KIKY MEMO A6 REF 11 11

3 A4 11 11

4 F4 11 11

5 KENKO CORECTION PEN 11 10

6 KENKO REFILL PROPLING 2B 10 11

7 SNOWMAN SPIDOL HITAM 14 13

8 PILOT BOLPOIN BPT-P 17 16

9 GND CUTTER BENING 12 10

10 SDI STAPLES NO.10 10 10

54 SARDINES TOMATO CHILI KECIL 41 26

55 SARDINES TOMATO CHILI BESAR 23 17

56 ABC KCP MNS 135ML 49 22

248 FANTA 33 37

249 COCA COLA 500 PET X24 30 25

250 GULAKU ORIGNL/STRAWBERRY 30 30

INVENTORI AWAL

NO. NAMA BARANG

E. Harga Jual Produk

Harga jual produk masing-masing item dapat ditetapkan dengan mengisi marjin keuntungan yang tersedia pada tabel input-an pada Program Permainan Simulasi Bisnis Ritel yang dirancang. Masing-masing ritel menetapkan harga jual setiap item sesuai dengan marjin keuntungan (presentase keuntungan) yang diinginkan. Semakin besar marjin keuntungan yang diambil yang berarti semakin

38

tinggi harga jualnya, maka penjualan masing-masing item akan semakin menurun. Contoh input harga jual masing-masing item pada Ritel 1 dan Ritel 2 dapat dilihat pada tabel 5.2 di bawah, untuk marjin keuntungan yang ditetapkan secara lengkap pada lampiran L-7.

Tabel 5.2 Marjin Keuntungan yang Ditetapkan Ritel Kelompok 1 dan 2

Marjin Keuntungan Marjin Keuntungan Ritel Kelompok 1 Ritel Kelompok 2

1 KIKY MEMO GARIS 17% 19% 17%

2 KIKY MEMO A6 REF 17% 19% 17%

3 A4 15% 17% 15%

4 F4 15% 17% 15%

5 KENKO CORECTION PEN 15% 17% 15%

6 KENKO REFILL PROPLING 2B 15% 17% 15%

7 SNOWMAN SPIDOL HITAM 15% 17% 15%

8 PILOT BOLPOIN BPT-P 15% 17% 15%

9 GND CUTTER BENING 15% 17% 15%

10 SDI STAPLES NO.10 15% 17% 15%

11 PROVINAL LEM KERTAS 15% 17% 15%

12 PASTAKOL LEM 15% 17% 15%

13 TESSA LONEY TONES @40 BAG 6% 8% 6%

14 TESSA TRAVEL PACK ORIGINAL @60 BAG 6% 8% 6%

15 ROLL TESSA DAUN KECL @100 ROLL 6% 8% 6%

16 MULTI ROLL GROSIR @100 ROLL 6% 8% 6%

17 KAPAS KHARISMA 30 GR 6% 8% 6%

18 VITAMIN C YOU C1000 6% 8% 6%

249 COCA COLA 500 PET X24 7% 9% 7%

250 GULAKU ORIGNL/GULAKU STRAWBERRY 9% 11% 9%

No Nama Item Marjin Normal

Dari tabel 5.2 dapat diketahui bahwa Ritel Kelompok 1 mengambil kebijakan dalam penentuan marjin keuntungan rata-rata lebih tinggi dari marjin keuntungan normal, sedangkan Ritel Kelompok 2 rata-rata sama dengan marjin keuntungan normal.

F. Penentuan Jumlah Pembelian/Order ke Supplier

Jumlah pembelian ditentukan masing-masing kelompok ritel. Sebelumnya masing-masing kelompok diberi data historis penjualan selama tiga bulan untuk memudahkan dalam penentuan jumlah pembelian. Jumlah pembelian ditentukan sesuai dengan jadwal kedatangan supplier (waktu pesan supplier) dan lead time masing-masing supplier, jadwal kedatangan supplier misalnya 7 hari sekali, 10 hari sekali, 14 hari sekali, 20 hari sekali, atau 21 hari sekali, sesuai dengan karakteristik masing-masing supplier. Tabel 5.3 dan tabel 5.4 berikut merupakan contoh jumlah pembelian/order ke supplier C.

39

SUPPLIER C1 TGL. : 5/1/10

NO. NAMA BARANG JUMLAH (PCS) H/SATUAN (RP) JUMLAH (RP) POTONGAN JUMLAH (Rp) 1 SARDINES TOMATO CHILI KECIL 95 3.663 346.407 346.407 2 SARDINES TOMATO CHILI BESAR 53 8.453 444.798 444.798

3 ABC KCP MNS 135ML 112 2.675 299.647 299.647

4 ABC SAMBAL ASLI 135 M 57 2.946 169.156 169.156

5 ABC SQUASH DELIGHT SIRUP 625 ML 93 8.771 812.390 812.390 …

28 CUTTON BUD 83 1.815 150.685 3% 146.165

29 PASTA KID 45 CAMP 57 2.871 162.307 3% 157.438

TOTAL BAYAR 4.676.995

PURCHASE ORDER

Tabel 5.4 Jumlah Order yang Ditetapkan Ritel Kelompok 2

SUPPLIER C2 TGL. : 3/1/10

NO. NAMA BARANG JUMLAH (PCS) H/SATUAN (RP) JUMLAH (RP) POTONGAN JUMLAH (Rp) 1 SARDINES TOMATO CHILI KECIL 103 4.029 414.712 414.712 2 SARDINES TOMATO CHILI BESAR 67 9.298 627.301 627.301

3 ABC KCP MNS 135ML 87 2.943 255.056 255.056

4 ABC SAMBAL ASLI 135 M 60 3.240 193.561 193.561

5 ABC SQUASH DELIGHT SIRUP 625 ML 90 9.648 867.043 867.043 …

28 CUTTON BUD 78 1.997 156.526 3% 151.830

29 PASTA KID 45 CAMP 66 3.158 208.014 3% 201.773

TOTAL BAYAR 6.520.855

PURCHASE ORDER

Dari kedua tabel di atas didapat total biaya awal untuk pembelian inventori awal yang dipesan dari supplier C untuk Ritel kelompok 1 sebesar Rp 4.576.995, sedangkan Ritel Kelompok 2 lebih besar yaitu sebesar Rp 6.520.855.

Jumlah order yang ditetapkan masing-masing kelompok dari supplier A sampai J selengkapnya terdapat pada Lampiran L-7.

G. Penentuan Jumlah Utang Bank

Setiap kelompok diberi modal awal sebesar Rp 20.000.000 untuk pembelian inventori awal. Namun apabila dengan modal tersebut tidak cukup untuk melakukan pembelian, masing-masing kelompok dapat memutuskan apakah akan melakukan pinjaman ke Bank atau tidak. Penentuan besarnya jumlah utang dilakukan di awal permainan sebagai modal untuk membeli barang sebelum supplier datang pada tanggal yang telah ditentukan masing-masing kelompok (tanggal awal kedatangan supplier). Input peminjaman Bank terlihat pada tabel 5.5 berikut.

40

Ritel Kelompok 1 Ritel Kelompok 2

Pembelian inventori awal 44.231.450 45.081.725

Modal awal 20.000.000 20.000.000

Hutang 25.000.000 26.000.000

Saldo Kas 768.550 918.275

Hutang+Bunga 10% 27.500.000 28.600.000

Cicilan/bulan 2.291.667 2.383.333

Dengan modal awal yang dimiliki sebesar Rp 20.000.000, Ritel Kelompok 1 memutuskan melakukan peminjaman awal sebesar Rp 25.000.000 untuk membeli inventori awal sebesar Rp 44.231.450, sehingga masih tersisa di saldo kas awal sebesar Rp 768.550. Sedangkan pada Ritel Kelompok 2 melakukan peminjaman Bank sebesar Rp 26.000.000 untuk membeli inventori awal sebesar Rp 45.081.725, sehingga masih tersisa di saldo kas awal sebesar Rp 918.275. Pembayaran cicilan dilakukan sebulan sekali selama satu tahun (12xcicilan) dengan bunga 10%. Ritel Kelompok 1 pada setiap bulannya membayar cicilan Bank sebesar Rp 2.291.667, sedangkan Ritel Kelompok 2 setiap bulannya harus membayar cicilan utang sebesar Rp 2.383.333 setiap bulannya selama satu tahun. Masing-masing kelompok melakukan pembayaran cicilan utang setiap tanggal 15. Secara otomatis pada tanggal tersebut kas akan berkurang sejumlah pembayaran cicilan/bulan masing-masing kelompok.

Dokumen terkait