• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : DESKRIPSI LOKASI DAN INTERPRETASI DATA

4.9. Analisis Interaksi Sosial Warga Komplek Perumahan Bukit Johor

Kesulitan-kesulitan yang sering dihadapi oleh warga komplek perumahan Bukit Johor Mas dalam berinteraksi dengan warga lainnya ialah, bahkan dalam melakukan kontrol terhadap perilaku masing-masing maupun warga lain baik di dalam lingkungan blok rumah maupun di lingkungan blok lainnya di komplek perumahan Bukit Johor Mas dapat dikategorikan sebagai berikut :

1. Kesibukan warga komplek perumahan Bukit Johor Mas akan pekerjaan yang banyak menyita waktu mereka sehingga waktu mereka untuk berinteraksi sangat terbatas dan keinginan warga komplek perumahan Bukit Johor Mas setelah pulang kerja maupun pada hari libur menghabiskan waktu bersama keluarga.

2. Perbedaan pandangan masing-masing individu yang tinggal di komplek perumahan Bukit Johor Mas akibat dari latar belakang budaya yang berbeda. 3. Kurang tersedianya ruang publik yang membuat mereka sering bertemu,

seperti tempat ibadah, taman dan kedai yang berada di dalam komplek. Kesibukan warga dalam pekerjaan akan menimbulkan kesulitan warga dalam mengontrol pola interaksi dan perilaku warga lainnya di dalam aktifitas sehari-hari. Seorang warga dituntut dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, baik kebutuhan akan makan, pakaian dan kebutuhan sekolah anaknya serta kebutuhan yang berkaitan dengan gaya hidupnya. Karena besarnya tuntutan terhadap kebutuhan ini maka para warga banyak menghabiskan waktu berada di luar daripada di dalam komplek peruamahan. Kesibukan akan pekerjaan ini mengakibatkan sedikitnya kesempatan untuk berinteraksi dan untuk mengawasi warga lainnya.

Bagi warga komplek perumahan Bukit Johor Mas yang berada di rumah setelah pulang dari kerja, karena aktifitasnya yang padat dan keinginannya beristirahat akhirnya merasa malas untuk berinteraksi dan mengontrol warga lainnya. “Saya bekerja sepanjang hari jadi jarang sekali berinteraksi dengan warga disini, kalau hari libur saya sering menghabiskan waktu dan berkumpul bersama keluarga”(wawancara dengan informan Erwin, 2 Oktober 2010) pernyataan ini di

dukung oleh informan Dodi Herwindo mengatakan “malas untuk ikut campur urusan orang lain urusan sendiri masih banyak”.

Kesulitan lain dalam hal interaksi para warga komplek perumahan Bukit Johor Mas adalah adanya perbedaan (persepsi) masing-masing individu. Hal ini karena perbedaan pandangan antara warga perumahan BJM yang sudah terpengaruh kehidupan kota yang individualis. Perbedaan pandangan dan latar belakang budaya yang dibawa oleh warga komplek perumahan Bukit Johor Mas yang berasal dari daerah asalnya dan masih banyak lagi. Dengan masyarakat yang plural baik cara pandang dan latar belakang budaya ini mengakibatkan kesulitan di dalam melakukan interaksi dan berperilaku dalam kehidupan sosial karena adanya pembatasan diri terhadap orang asing yang baru dikenal.

Interaksi sosial para warga komplek perumahan Bukit Johor mas dengan masyarakat sekitar komplek perumahan jarang terjadi. Maksudnya adalah intensitas pertemuan antara warga dengan masyarakat sekitar jarang terjadi. Hal ini dikarenakan para warga perumahan jarang keluar dari lingkungan komplek. Jika keluar komplek hanya untuk membeli keperluan dan ini kontak sosial yang terjadi antara warga komplek dengan masyarkat sekitar. Dalam kegiatan ekonomi mereka sering bertemu. Seperti penuturan seorang informan: “Kalau ga ada keperluan saya jarang keluar komplek, kecuali kalau ada yang mau dibeli seperti beli rokok, atau keperluan yang sudah habis. Biasanya saya belanja di bulanan di supermarket”(wawancara dengan informan Dodi Herwindo tanggal 9 Oktober 2010).

Dengan berdirinya komplek perumahan Bukit Johor Mas serta para warga yang tinggal di dalamnya memberikan banyak manfaat bagi masyarakat sekitar.

Manfaatnya antara lain adalah membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakart sekitar, seperti pembantu rumah tangga, pegawai kebersihan dan satpam. Interaksi sosial warga komplek perumahan Bukit Johor Mas dengan masyarakat sekitar komplek perumahan Bukit Johor Mas banyak terwujud dalam bentuk kerjasama. Kerja sama tersebut saling mempengaruhi masing-masing pihak baik pihak komplek perumahan yaitu para warga komplek perumahan Bukit Johor Mas dan juga masyarakat sekitar perumahan. Pengaruh yang mereka peroleh berupa pengaruh yang positif yaitu diperolehnya manfaat yang berguna bagi masing-masing pihak yang berinteraksi sosial. Seperti penuturan seorang informan : “saya ada seorang pembantu yang dipekerjakan di rumah ini, Ia berasal dari warga sekitar komplek. Dia kerja dari pagi hingga sore hari”(wawancara dengan informan Hasnan Rambe tanggal 3 Oktober 2010).

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Atas dasar temuan-temuan data yang diperoleh dari hasil lapangan di komplek

perumahan Bukit Johor Mas, Hampir semua informan warga komplek perumahan Bukit

Johor Mas mengatakan keamanan dan keselamatan serta kenyaman sebagai faktor utama

yang mempengaruhi keputusan mereka pindah ke perumahan. Sebagai anggota golongan

menengah ke atas kebanyakan informan warga komplek perumahan Bukit Johor Mas

memiliki tingkat ekonomi menengah ke atas. Sebagai akibatnya, informan tersebut

mempunyai barang berharga dan merasa takut barang ini akan dicuri. Interaksi sosial

para warga komplek perumahan Bukit Johor Mas dan Interaksi sosial warga komplek perumahan Bukit Johor Mas dengan masyarakat sekitar komlek perumahan jarang terjadi. Pada warga komplek perumahan komplek perumahan Bukit Johor Mas mereka memiliki kesibukan akan pekerjaan yang sangat pada sehingga waktu berinteraksi sangat terbatas dan mereka jarang keluar komplek perumahan Bukit Johor Mas.

Secara lebih rinci, beberapa kesimpulan dari penelitian yang dilakukan di

komplek perumahan Bukit johor Mas adalah:

1. Dari penelitian yang dilakukan di komplek perumahan Bukit Johor Mas alas an

beberapa informan memilih tinggal di komplek perumahan Bukit Johor Mas ialah

2. Warga Perumahan Bukit Johor Mas (BJM) bertinteraksi dalam kehidupan sosial dengan warga sekitarnya dalam memenuhi kebutuhan terutama dalam kebutuhan akan rasa aman dan kenyamanan

3. Intensitas pertemuan antar warga komplek perumahan Bukit Johor Mas dan antar warga komplek perumahan Bukit Johor Mas dengan masyarakat sekitar jarang terjadi. Interaksi sosial di lingkungan warga komplek perumahan hanya sebuah persinggungan logis dari tempat tinggal mereka yang berdekatan sehingga tidak terbentuk ikatan ketetanggaan yang kuat

4. Kurang tersedianya ruang publik yang tersedia di komplek perumahan Bukit Johor Mas untuk mereka bertinteraksi seperti mesjid atau mushola, taman dan warung atau kedai berjualan.

5. Kebanyakan dari warga Bukit Johor Mas lebih tertutup terhadap hubungan sosial antar tetangga, ini terlihat dari pintu rumah dan pagar mereka selalu tertutup sehingga biasanya hal ini membuat mereka sukar untuk bertemu dan bertamu kerumah tetangga. Kehidupan mereka cenderung individualis.

6. Kesulitan lain dalam hal interaksi para warga komplek perumahan Bukit Johor Mas adalah adanya perbedaan pandangan masing-masing individu. Hal ini karena. perbedaan pandangan dan latar belakang budaya yang dibawa oleh warga komplek perumahan Bukit Johor Mas yang berasal dari daerah asalnya. 7. Interaksi sosial warga komplek perumahan Bukit Johor Mas dengan

masyarakat sekitar jarang terjadi. Namun hubungan diantara mereka selalu berjalan dengan harmonis hal itu dengan tidak pernah teradinya konflik

diantara mereka. Pada warga komplek perumahan Bukit Johor Mas mereka memiliki kesibukan akan pekerjaandan jarang keluar komplek perumahan. 8. Model interaksi sosial warga komplek perumahan Bukit Johor Mas dengan

masyarakat sekitar komplek perumahan terdiri dari jenis, ciri serta bentuk interaksi sosial. Jenis interaksi sosial warga komplek perumahan Bukit Johor Mas dengan masyarakat sekitar berupa: a). Interaksi antara individu dengan individu, yaitu antara seorang warga komplek perumahan dengan seorang warga luar komplek perumahan; b). Interaksi sosial antara individu dengan kelompok atau sebaliknya yaitu interaksi yang terjadi antara kelompok warga komplek perumahandengan seorang warga atau interaksi antara seorang warga komplek perumahan Bukit Johor Mas dengan sekelompok warga diluar komplek; c). Interaksi antar kelompok yaitu interaksi sosial antara para warga komplek perumahan Bukit Johor Mas dengan warga sekitar komplek perumahan Bukit Johor Mas. Interaksi sosial warga komplek perumahan Bukit Johor Mas dengan masyarakat sekitar komplek perumahan juga memiliki beberapa ciri yaitu: a). Ada komunikasi antar pelaku, komunikasi dalam interaksi sosial bukan berarti harus bicara secara langsung. Dalam interaksi sosial warga komplek perumahan Bukit Johor Mas dengan masyarakat sekitar komplek perumahan komunikasi bisa dalam bentuk menganggukkan kepala atau tersenyum; b). Ada dimensi waktu, waktu yang terjadi untuk interaksi antara warga komplek perumahan Bukit Johor Mas dengan masyarakat sekitar tidak dibatasi. Interaksi bisa terjadi kapan saja bisa pagi, siang, sore ataupun malamhari dan dimana saja bisa di dalam komplek perumahan maupun di luar

komplek perumahan; c) Ada tujuan tertentu, setiap terjadinya interaksi sosial antara warga komplek perumahan Bukit Johor Mas dengan masyarakatsekitar pasti dalam interaksi tersebut terdapat tujuan-tujuan tertentu dari masingmasing pihak. Misalnya saja tujuan untuk menyapa adalah untuk memberikanpengertian bahwa masing-masing pihak menghormati pihak yang lain, pihak tersebut tidak lain adalah warga komplek perumahan Bukit Johor Mas dengan masyarakat sekitar; d). Jumlahpelaku lebih dari satu orang, ciri ini jelas adanya dan memang mutlak harus ada, sebab jika hanya ada satu pihak maka tidak ada interaksi. Bentuk interaksi sosial warga komplek perumahan Bukit Johor Mas dengan masyarakat sekitar komplek perumahan berbentuk kerjasama dan juga akomodasi.

9. Tanggapan warga sekitar komplek perumahan Bukit Johor Mas tentang keberadaan komplek perumahan Bukit Johor Mas warga sekitar komplek perumahan yang peneliti wawancarai menjawab hal-halyang positif mengenai keberadaan komplek perumahan karena keberadaan komplek memberikan mereka lowongan kerja.

10. Faktor-faktor yang berperan dalam interaksi sosial warga komplek perumahan Bukit Johor Mas dengan masyarakat sekitar komplek perumahan terdiri atas situasi sosial, kekuasaan normanorma kelompok, adanya tujuan pribadi yang dimiliki masing-masing individu, setiap individu berinteraksi sesuai dengan kedudukan dan kondisi serta adanya penafsiran tentang situasi pada saat terjadinya interaksi.

5.2. Saran

Berkaitan dengan hasil penelitian di atas, maka dapat diberikan saran sebagai berikut:

1. Interaksi sosial antara warga komplek perumahan Bukit Johor Mas dan Interaksi Sosial warga komplek perumahan jarang terjadi dan bersifat personal, ada baiknya interaksi sosial tersebut disertai dengan hubungan yang bersifat komunal. Misalnya dengan mengikutsertakan para warga komplek perumahan keseluruhan dan pelibatan warga komplek perumahan Bukit Johor Mas dalam pertemuan warga lingkungan sekitar komplek perumahan seperti rapat RT atau RW.

2. Perbedaan yang ada di dalam masyarakat jangan dijadikan alasan sebagai penyebab perpecahan namun digunakan sebagai kekayaan serta potensi bagi daerah tersebut.

3. Masyarakat diharapkan dapat melakukan Interaksi dan menentukan perilaku sosial di lingkungannya, sehingga terjadi keselarasan dan keseimbangan dalam kehidupan sosial, sehingga dapat tercapai kehidupan yang harmonis sesuai dengan apa yang diinginkan oleh masyarakat dan pemerintah.

Daftar Pustaka

Atkinson, R and Blandy, S 2005. “Introduction: International perspectives on the new enclavism and the rise of gated communities. Housing Studies, vol.20, no.2, Maret, pp.177-186.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Blandy, S 2006. “Gated communities in England: Historical perspectives and current developments”. Geojournal, no.66, pp.15-26.

Bungin, Burhan, 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana

Bintarto. 1983.Interaksi Desa-Kota Dan Permasalahannya: Yogyakarta: Gmalia Gerungan, WA, 2000. Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama.

Gunawan, Ary H., 2000. Sosiologi Pendidikan: Suatu Analisis Sosial Tentang

Pelbagai Problem Pendidikan. Jakarta: Rhineka Cipta.

Grant, J and Mittelsteadt, L 2004. “Types of gated communities”, Environment and

Planning B: Planning and Design, vol.31 pp.913-930.

Glasze, G 2005. “Some reflections on the economic and political organisation of private neighbourhoods”, Housing Studies, vol.20, no.2, Maret, pp.221-233. Hasan, M Iqbal, 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.

Jakarta:Ghalia Indonesi

Ilhami. 1990. Strategi Pembangunan Perkotaan di Indonesia. Surabaya : Usaha Nasional

Manzi, T dan Smith-Bowers, B 2005. “Gated communities as club goods: Segregation or social cohesion? Housing Studies”, vol.20, no.2, Maret, pp.345-359.

Miles, B, Mattew dan Huberman, A. Michael, 1992. Analisis Data Kualitatif. Diterjemahkan oleh: Tjetjep Rohendi Rohidi, Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Moleong Lexy J, 2002. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulder, Niels, 1996. Pribadi dan Masyarakat di Jawa; Penjelajahan Mengenai

Hubunganya, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Narwoko, Dwi J. dan Suyanto Bagong, 2004. Sosiologis Teks Pengantar dan

Terapan, Jakarta: Kencana.

Nasution, S., 2003. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Bandung: Tarsito Nawawi, Hadari, 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: UGM Press Rahman D, Taufik dkk. 2000. Panduan Belajar Sosiologi. Bogor. Yudhistira. Roitman, S 2005. “Who segregates whom? The analysis of a gated community in

Mendoza, Argentina”, Housing Studies, vol.20, no.2, Maret, pp.303-321. Santoso, Slamet, 2004. Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara.

Sitorus, MT Felix. 1996. Epsitemologi Sosiologi Pedesaan di Indonesia. Jurnal Sosiologi Indonesia Nomor 1 tahun 1996.

Soekanto, Soerjono, 1993. Kamus Sosiologi. Jakarta: Grafindo Persada. _______________ , 2001. Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Raja Grafindo

________________, 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Soemardjan,Selo dan Soemardi Soelaiman, 1964. Serangkai Bunga Sosiologi Jakarta: Universitas Indonesia.

Susanto, Astrid, 1983. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, Jakarta: Bina Cipta.

Sunarto,Kamanto. 2000. Pengantar Sosiologi Edisi Kedua. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sztompka, Piotr, 2005. Sosiologi Perubahan Sosial (alih bahasa oleh Alimandan). Jakarta: Prenada Media.

Thuillier, G 2005. „Gated communities in the metropolitan area of Buenos Aires, Argentina: A challenge for town planning‟. Housing Studies, vol.20, no.2, Maret, pp.255-271.

Walgito, Bimo. 2003. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta: Andi Offset. Internet:

di akses pada tanggal 27 Agustus 2010.

tanggal 27 Agusutus 2010.

Lampiran

A. IDENTITAS DAN RIWAYAT TEMPAT TINGGAL MASYARAKAT KOMPLEKS

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK MASYARAKAT KOMPLEKS PERUMAHAN

1) Siapakah nama saudara? 2) Berapa usia saudara?

3) Apa pendidikan terakhir saudara? 4) Apakah saudara sudah berkeluarga?

5) Kalau sudah berkeluarga, berapa anak saudara? 6) Dari manakah asal saudara?

7) Sudah berapa lamakah anda tinggal di kompleks ini? 8) Apakah saudara pernah tinggal di tempat lain?

9) Kalau pernah, coba ceritakan bagaimana suasana tempat tinggal anda sebelumnya? 10) Apakah ada perbedaan antara kehidupan di tempat itu dibandingkan kehidupan

diperumahan?

B. ALASAN TINGGAL DI KOMPLEKS PERUMAHAN

11) Apa motivasi (yang mendorong) saudara sehingga memilih tinggal di kompleks perumahan?

12) Apakah tinggal di kompleks perumahan memenuhi harapan Saudara?

13) Menurut saudara Bagaimana untung dan rugi bermukim di kompleks perumahan? 14) Menurut Saudara, bagaimana tanggapan orang umum terhadap warga perumahan? 15) Ada persepsi bahwa yang bermukim di kompleks perumahan memberi status sosial

yang tinggi, apakah saudara setuju?apa alasan saudara? 16) Tolong jelaskan mengapa Saudara pindah ke perumahan?

C. INTERAKSI ANTAR WARGA KOMPLEKS PERUMAHAN DAN WARGA KOMPLEKS DENGAN WARGA SEKITAR KOMPLEKS

17) Apakah saudara mengenal semua tetangga anda yang bermukim di kompleks perumahan ini?

19) Bagaimana menurut saudara interaksi antara warga pada umumnya? 20) Apakah menurut anda hubungan warga itu penting?

21) Bagaimana hubungan saudara dengan sesama penghuni kompleks?

22) Bagaimana interaksi Saudara sendiri dengan warga kompleks? Apakah Saudara sering berkomunikasi sama mereka?

23) Apakah ada kegiatan di dalam kompleks yang melibatkan seluruh warga kompleks? 24) Kalau ada, apakah kegiatan ini bersifat rutin atau temporer?kalau bersifat temporer,

dalam hal kegiatan apa?Kalau bersifat rutin, dalam hal kegiatan apakah dan berapa kali dalam satu bulan?

25) Apakah saudara mengetahui masalah tetangga anda?

26) Kalau iya, apakah saudara sering membantu tetangga anda untuk menyelesaikan masalahnya?

27) Bagaimana pula hubungan saudara dengan masyarakat sekitar kompleks?

28) Apakah pernah ada kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan warga komplek dan warga sekitar komplek?

29) Apakah anda memperkerjakan seseorang sebagai pembantu rumah tangga? 30) Kalau iya, dia berasal dari daerah mana?

31) Apakah pernah terjadi konflik dengan masyarakat luar komplek? PEDOMAN WAWANCARA UNTUK MASYARAKAT SEKITAR

1. Apakah anda banyak mengenal warga komplek perumahan Bukit Johor Mas? 2. Bagaimana tanggapan anda terhadap warga komplek perumahan bukit johor mas? 3. Apakah ada keterikatan hubungan antar warga kompleks perumahan ini dengan warga sekitar komplek?

4. Bagaimana hubungan saudara dengan penghuni kompleks?

5. Bagaimana menurut saudara interaksi antara warga komplek perumahan dengan sekitar komplek pada umumnya?

6. Bagaimana interaksi Saudara sendiri dengan warga kompleks? Apakah Saudara sering berkomunikasi sama mereka?

7. Bagaimana tanggapan saudara tentang keberadaan komplek perumahan bukit johor mas?

8. Bagaimana pendapat anda tentang orang yang tinggal di komplek perumahan? 9. Apakah ada kegiatan di dalam kompleks yang melibatkan warga sekitar kompleks? 10. Kalau ada, apakah kegiatan ini bersifat rutin atau temporer?kalau bersifat temporer, dalam hal kegiatan apa?Kalau bersifat rutin, dalam hal kegiatan apakah dan berapa kali dalam satu bulan?

11. Apakah pernah terjadi konflik antara warga komplek perumahan dengan masyarakat luar komplek?

Dokumen terkait