• Tidak ada hasil yang ditemukan

terutama anak2 yang kursus untuk melakukan ujian disekolahnya,

1. Analisis Jabatan untuk Meningkatkan Efektivitas Kerja

Berdasarkan penerapan analisis jabatan di Study Centre of Indonesia (SCI), maka peran analisis jabatan dalam meningkatkan efektivitas kerja secara garis besar dapat dibagi menjadi dua bagian. Pertama, sebagai suatu cara untuk mendukung kegiatan kerja melalui uraian jabatan di dalam menghasilkan informasi pekerjaan yaitu tugas, tanggung jawab dan wewenang bagi setiap karyawan sehingga pelaksanaan pekerjaan menjadi efektif dan efisien. Kedua, analisis jabatan juga berperan meningkatkan efektivitas kerja Study Centre of Indonesia (SCI), dalam hal ini spesifikasi jabatan merupakan penentuan penempatan karyawan pada posisi jabatan yang sesuai dengan kemampuan, pengetahuan dan kualifikasi lainnya dapat pula mendukung efektivitas kerja pada Study Centre of Indonesia (SCI).

Dan untuk menjawab pertanyaan penelitian mengenai analisis jabatan untuk meningkatkan efektivitas kerja Study Centre of Indonesia (SCI).

Berdasarkan in-depth interview dengan Owner, Pimpinan cabang, serta 1 pegawai Front Office Study Centre of Indonesia (SCI). Maka peran analisis jabatan dalam meningkatkan efektivitas kerja pada Study Centre of Indonesia (SCI) dapat dijabarkan sebagai berikut.

49

a. Analisis Jabatan pada Perusahaan

Study Centre of Indonesia (SCI) adalah lembaga yang maju dalam pemberdayaan SDM. Dalam lembaga ini Owner Lah yang bertanggung jawab yang menangani sumber daya manusia untuk mendukung keberhasilan lembaga. Karena dalam divisi inilah sumber daya manusia direncanakan, dikoordinasi, diarahkan, dan diawasi oleh pihak manajemen lembaga.

1) Tujuan, Tanggung Jawab, Tugas-Tugas Pimpinan Owner

Owner mengatakan bahwa “ Tujuan utama dari divisi ini yah pastinya untuk mendukung semua kegiatan untuk keberhasilan organisasi/lembaga. Dalam hal ini, pastinya yang ditangani itu hal-hal terkait dengan para karyawan. Baik itu dari segi, merencanakan posisi jabatan karyawan, melakukan pelatihan, mengurus masalah penggajian dan tunjangan, memfasilitasi karyawan, juga menilai sudah sejauh mana hasil pekerjaan karyawan yah pokoknya sehubungan dengan karyawan-karyawan untuk bisa mendukung keberhasilan perusahaan.

Untuk tanggung jawab dari Pimpinan cabang sendiri adalah sebagai berikut:

a) Mengikuti pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia di lingkungan fungsi untuk meningkatkan kompetensi dan produktivitas kerja.

b) Melaksanakan kegiatan sesuai sistem tata kerja, kaidah keteknikan yang baik dan peraturan perundangan yang berlaku.

c) Melakukan dan mengkomunikasikan pelaksanaan perbaikan berkelanjutan kegiatan fungsi untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas.

Sedangkan untuk tugas-tugas yang harus dilakukan oleh divisi ini, adalah sebagai berikut:

a) Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan.

b) Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.

c) Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan perusahaan.

d) Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan.

e) Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungan dunia luar perusahaan.

f) Menetapkan strategi-strategi yang strategis untuk mencapai visi misi perusahaan.

g) Mengkoordinasi dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan.

h) Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan 2) Manfaat Analisis Jabatan

Owner mengungkapkan bahwa, “Tentunya peranan analisis jabatan sangat diperlukan dalam kegiatan mensukseskan setiap rencana kerja para pegawai. Setiap pegawai dalam lembaga ini kan harus tau apa-apa saja yang harus dikerjakannya masing-masing. Baik itu

51

tugas-tugas, tanggung jawab mereka apa, hubungan dengan divisi lain. Kalau pegawai saja tidak tahu apa yang harus dikerjakan yah jadinya kacau balau pekerjaan dilapangan, tidak terarah mau kemana pekerjanya.Untuk menetapkan pegawai mana yang bisa menjabat jabatan tertentu, juga referensi ya dari analisis jabatan ini, jadi waktu menempatkan pegawai bisa efektif, bisa sesuai. Jadi untuk itulah uraian jabatan sangat penting diberikan pada para pegawai, bukan hanya itu hal-hal lain yang tercantum di uraian jabatan bisa menjadi tolak ukur saat pihak manajemen melakukan penilaian kinerja. Yah manfaat-manfaat utamanya begitu.”

Selain hal-hal tersebut tentunya banyak lagi manfaat dari analisis jabatan seperti acuan untuk melakukan pelatihan dan pengembangan, pemberian kompensasi yang sesuai, dan juga perencanaan tenaga kerja.

Berikut ini juga pendapat yang disampaikan para pegawai terkait dengan hasil wawancara terhadap manfaat analisis jabatan bagi mereka. Dari segi kejelasan uraian jabatan, seorang karyawan menyampaikan bahwa, “Alhamdulillah sejauh ini sudah sangat jelas, karena sebelum bekerja kami diberi penguraian mengenai tugas dan fungsi masing2”. Dan untuk manfaat jabatan, para pegawai menyatakan bahwa uraian jabatan ini sangat dibutuhkan agar mereka bisa mengetahui tugas-tugas, tanggung jawab, wewenang mereka sehingga mereka bisa melaksanakan pekerjaannya dengan baik ataupun tidak terjadi kebingungan dalam menjalankan perannya masing-masing.

b. Proses Analisis Jabatan

Proses analisis jabatan memerlukan tahapan-tahapan dalam menghasilkan dokumen-dokumennya yaitu uraian jabatan dan spesifikasi jabatan. Tahap pertama yaitu tahap perencanaan dan persiapan merupakan tahap awal analisis jabatan, ini adalah tahap merencanakan dan mempersiapkan apa yang menjadi tujuan dilakukannya analisis jabatan, metode dan alat apa saja yang diperlukan, pihak mana saja yang akan dibutuhkan dalam mencari informasi, dan pembentukan team.

Tahap kedua yaitu tahap pengumpulan data yaitu tahap mencari informasi-informasi terkait pekerjaan seperti tugas-tugas, kebutuhan pekerja, kemampuan, mesin dan peralatan, dan standar kerja. Tahap terakhir yaitu tahap pengolahan data, tahapan yang menghasilkan uraian jabatan dan spesifikasi jabatan.Inilah tahap analisis jabatan yang menghasilkan dokumen-dokumen penting untuk perusahaan dalam menerapkan analisis jabatan.

Untuk pengolahan data dalam proses analisis jabatan yaitu proses yang menghasilkan uraian jabatan dan spesifikasi jabatan dilakukan oleh pihak pusat Studi Centre of Indonesia (SCI). Seperti yang dikemukakan oleh Pimpinan Cabang bahwa “Kalau untuk uraian jabatan ini kami sifatnya given, jadi bukan kami yang membuatnya, kami menerapkan analisis yang dibuat pihak pusat.Tapi memang untuk kebutuhan pihak pusat membuatnya tentu perlu informasinya dari kami. Untuk informasi seputar apa-apa saja yang ingin dicapai oleh Study Centre of Indonesia (SCI), apa-apa saja target disini. Yah, selanjutnya mereka yang mengolah di pusat”.Jadi perusahaan hanya memberi informasi terkait target-target

53

yang ingin dicapai, posisi jabatan yang dibutuhkan, strategi yang dipakai oleh perusahaan, data pekerja dan perkembangan perusahaan.Tentunya dalam hal ini sangat penting untuk membuat analisis jabatan yang data-datanya harus bisa berguna bagi perusahaan sekalipun perusahaan hanya menjadi pemberi informasi bagi pusat perusahaan.

c. Sosialisasi Uraian Jabatan

Dalam menerapkan uraian jabatan kepada para pegawai maka dilakukan sosialisasi uraian jabatan. Pimpinan cabang menjelaskan,

“Untuk menyampaikan uraian jabatan kami membuat sosialisasi dengan mereka para pekerja, sosialisasinya kami lakukan setiap setahun sekali walaupun belum adanya perubahan uraian jabatan. Untuk sosialisasinya kami pakai secara online melalui aplikasi WA.”

d. Efektivitas Kerja

Pengertian dari efektivitas kerja adalah tingkat sejauh mana organisasi/perusahaan mencapai tujuan-tujuannya dengan menggunakan berbagai sarana, prasarana dan sumber daya tanpa pemborosan dan menghindari ketegangan. Salah satu tujuan yang paling utama dicapai Study Centre of Indonesia (SCI) adalah Membantu peserta didik mengembangkan kualitas diri untuk mencapai prestasi yang baik. Menjadi tempat kerja yang mampu membantu menjawab kebutuhan dalam mengembangkan dalam dunia akademik.

Hal ini diungkapkan oleh Owner Study Centre of Indonesia (SCI),

“Kan perusahaan kita bergeraknya di bidang pendidikan jadi hasil dari efektivitas yang paling perlu dilihat yaitu dari hasil pembelajaran. Kalo efektivitas kerja mau dilihat dari target kita itu sudah terpenuhi,ya kita

pastikan peserta didik itu dapat mencerna materi pembelajaran yang diberikan .” Walaupun pencapaian efektivitas kerja dari segi pembelajaran sudah mencapai maksimal, tetapi untuk mengukur efektivitas kerja para karyawan memerlukan aspek-aspek penting lainnya. Untuk mengukur efektivitas kerja dari segi yang lain, dapat diuraikan melalui pembahasan indikator indikator efektivitas kerja sebagai berikut ini:

1) Kemampuan Menyesuaikan Diri

Kemampuan menyesuaikan diri adalah suatu usaha yang dilakukan oleh individu untuk mengatasi segala hambatan dan permasalahan dalam melaksanakan pekerjaannya baik yang timbul karena tuntutan dari dalam dirinya (fisik) maupun lingkungan (sosial) yaitu dari atasan maupun rekan kerja. Kemampuan menyesuaikan diri terkait dengan kemampuan dalam menghadapi permasalahan/tantangan dalam pekerjaan, kemampuan menyesuaikan diri dengan para pegawai lain dan kemampuan menyesuaikan diri dengan atasan.

Menurut sumber wawancara dengan pimpinan cabang terkait dengan kemampuan menghadapi permasalahan mengatakan, “Tidak, gak ada yang kesulitanlah, karena semua pekerjaannya yang di kasih itu kan sudah disesuaikan dengan kemampuannya. Kan kita gak ngasih beban kerja yang melebihi standar si pekerjanya, kerja gak diporsir kok, selama ini gak ada kedengaran keluhan pekerja tentang pekerjaannya. Kalaupun ada kesulitan, mereka itu gak sendiri, bisa dibantu teman kerja dan atasannya.”

55

Dalam menyesuaikan diri dengan para pegawai lain, pekerja juga tidak merasa ada konflik/permasalahan karena di dalam bekerja para pegawai dibentuk sebagai team work. Pihak Owner dan para pegawai yang diwawancarai menyatakan bahwa mereka memiliki kerja sama yang baik dengan sesama rekan kerja. Saat ada suatu pekerjaan yang perlu didiskusikan atau dibantu dapat saling berkomunikasi. Adapun fasilitas yang diberikan perusahaan Study Centre of Indonesia cabang Makassar ini adalah e-mail, dan social media, Whatsapp‟. Setiap ada permasalahan terkait pekerjaan dan dilaporkan atau didiskusikan.

Untuk hubungan para pegawai dengan atasannya pun berlangsung baik. Pimpinan cabang menjelaskan, “Hubungan dengan para atasan tiap divisi itu baik kok. Kami itu punya program coaching, dimana para pegawai disosialisasikan pekerjaannya. Atasan masing-masing ngasih tau tentang pekerjaannya masing-masing, mengevaluasi kerja mereka,dan kalau ada yang merasa sulit dibantu sama atasannya. Ada juga itu rapat pagi sama rapat mingguan untuk membicarakan masalah pekerjaan.” Hal yang sama juga dikatakan oleh seorang pegawai front office yang diwawancarai yang mengungkapkan, “Ya, hubungan kami berlangsung dengan baik kami sering mengkoordinasikan sesuatu hal yang hendak diselesaikan bersama-sama”

2) Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja dapat dilihat dengan kepuasan pegawai terhadap hubungan rekan kerja yang baik, kondisi kerja yang mendukung, pekerjaan tyang sesuai, dan pekerjaan yang lebih menantang.

Menurut para pegawai, mereka sudah menduduki pekerjaan yang dikuasai dan sesuai dengan latar belakang pegawai itu sendiri.

Para pegawai dapat menuangkan ide dan masukan dalam bekerja, juga mereka dapat mengembangkan dan menerapkan kemampuan dan keterampilan mereka dalam bekerja. Salah seorang pegawai Front Office mengatakan, “Sejauh ini tidak, saya tidak merasa sulit karena jabatan yang diberikan sudah sesuai dengan pengetahuan dan latar belakang saya”.

Untuk gaji dan tunjangan, para karyawan menyampaikan kepuasan mereka, bahwa gaji yang diberikan sudah sesuai dengan beban kerja mereka. Gaji yang diberikan dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan bahkan keperluan, karena gaji yang diberikan perusahaan/lembaga pun tidak terlalu rendah atau relatif tinggi. Untuk tunjangan juga, mereka mengapresiasi sudah puas, bahwa di perusahaan/lembaga Study Centre of Indonesia (SCI) pemberian tunjangan sangat sering dilakukan.. Untuk kondisi kerja para pegawai dalam bekerja sudah sangat mendukung. Fasilitas yang diberikan perusahaan berupa lingkungan kerja yang asri, ber-AC di tiap ruangan masing-masing, keamanan baik itu peralatan dan mesin yang aman. Fasilitas ini diberikan perusahaan juga untuk menunjang semangat kerja para pegawainya dalam bekerja. Para karyawan pun

57

menyatakan bahwa fasilitas yang diberikan sudah memuaskan, semua yang diperlukan dan dibutuhkan sudah dipenuhi.

Hubungan kerja yang baik dengan rekan kerja seperti yang sudah dibahas sebelumnya pada kemampuan menyesuaikan diri pada rekan kerja bahwa hubungan kerja yang baik dengan rekan kerja sudah terjalin dengan harmonis.

Untuk kesesuaian pekerjaan, ini juga sudah jelas seperti yang sudah dibahas pada manfaat analisis jabatan. Para karyawan yang ditempatkan pada jabatannya masing-masing sudah sesuai dengan kualifikasi-kualifikasi yang telah ditentukan seperti kemampuan, keterampilan, pendidikan, dan hal-hal yang lainnya. Perusahaan telah menentukan orang-orang yang tepat dalam bekerja agar pekerjaan yang dilakukan efisien dan efektif.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian di atas Study Centre of Indonesia adalah lembaga pusat kajian dan pembelajaran di sul-sel, dengan menyempurnakan metode dan sistem semua lembaga pendidikan, seperti bimbel dan privat.

Bedasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada informan di lokasi penelitian, tanggapan owner, pimpinan cabang dan front office terhadap pelaksanaan analisa jabatan pada Study Centre of Indonesia sangat sangat berdampak terhadap efektivitas kerja karyawan dan memberikan keuntungan bagi para karyawan. Hal tersebut berpengaruh terhadap kualitas kerja karyawan Study Centre of Indonesia karena sangat membantu para karyawan dalam melaksanakan tugasnya dan menempati posisi sesuai dengan kualifikasi spesifkasi jabatannya.

Dengan adanya analisis jabatan pada kantor Study Centre of Indonesia memberikan dampak positif terhadap karyawan yang ada dalam kantor SCI.

Pendapatan yang diterima oleh karyawan yaitu berupa gaji pokok yang disesuaikan dengan posisi yang ditempati. Karyawan juga diberikan fasilitas yang lengkap yang dibutuhkan dalam lingkup perkantoran. Dalam hal hubungan kerja sebagai tim para karyawan sangat baik dan mereka akan saling berkordinasi apabila ada hal yang sulit untuk di kerjakan. Hal tersebut berdampak positif pada kinerja karyawan karena dapat meningkatkan efektivitas kerja karyawan serta mudah dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.

Berdasarkan hasil peneitian ini ada beberapa persamaan yang terdapat dalam penelitian sebelumnya yang menjadi tinjauan empiris penulis. Persamaan yang terdapat dalam penelitian sebelumnya menjadi teori pendukung dalam penulisan ini karena dianggap searah atau sama dengan hasil yang didapatkan oleh penelitian ini, sebagai berikut ;

1. Pengaruh motivasi, pelatihan dan job analisis terhadap kinerja karyawan PT.

Warni Indah Cemerlang, Oleh Lityaui pada tahun 2014.

2. Pengaruh Evaluasi Jabatan Terhadap Produktivitas Kinerja Karyawan Pada Perum Bulog Divisi Regional Nusa Tenggara Bara, Oleh Risma, Kukuh Tondoyekti pada tahun 2016.

Penelitian di atas merupakan penelitian sebelumnya yang menjadi rujukan penulis sehingga dapat dihasilkan bahwa dengan adanya analisis jabatan yang tepat maka akan meningkatkan efektivitas kerja karywan sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan Study Centre of Indonesia.

59 BAB V

Dokumen terkait