VIII DAMPAK KEBIJAKAN EKONOMI DI SEKTOR AGROINDUSTRI TERHADAP KEMISKINAN
3.5. Model Sistem Neraca Sosial Ekonom
3.5.3. Analisis Jalur Struktural
Kerangka kerja SNSE dapat menjelaskan arus hubungan atau keterkaitan
karakteristik antar sistem ekonomi, yaitu antar aktivitas produksi, distribusi pendapatan
faktorial dan distribusi pendapatan antar institusi, khususnya antar kelompok rumah
tangga yang berbeda sosial ekonominya. Pengaruh adanya stimulus (injeksi) pada
variabel eksogen terhadap variabel endogen dapat ditangkap melalui analisis pengganda.
Namun analisis tersebut tidak dapat menjelaskan mekanisme struktural dan tingkah laku
dari pengaruh tersebut. Ditinjau dari perspektif kebijakan, pengetahuan mengenai besaran
nilai pengganda tersebut penting, namun akan lebih bermakna secara operasional apabila
dilengkapi dengan analisis jalur struktural (Structural Path Analysis = SPA) yang dapat mengidentifikasi jaringan atau arah jalur dimana pengaruh injeksi tersebut ditransmisikan
dari sektor awal ke sektor tujuan akhir (Defourny and Thorbecke, 1984; Isardet al.,1998). Sebagai contoh dapat dijelaskan jaringan atau jalur pengaruh injeksi pada industri tekstil di
perdesaan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap pendapatan petani kecil.
Peningkatan output tekstil memerlukan tenaga kerja tidak berpendidikan yang dapat
dipenuhi oleh dua kelompok rumah tangga, yaitu rumah tangga petani kecil dan kelompok
rumah tangga tidak berlahan sebagai penyedia tenaga kerja. Mengingat kedua kelompok
rumah tangga tersebut tergolong rumah tangga miskin, maka peningkatan pendapatan yang
mereka peroleh dengan di bekerja di pabrik tekstil tersebut dibelanjakan untuk tanaman
pangan. Selanjutnya peningkatan produksi tanaman pangan akan memerlukan tenaga kerja
tidak berpendidikan dari golongan rumah tangga petani kecil, dengan demikian akan
meningkatkan peningkatan mereka lebih lanjut.
Dengan contoh di atas, jalur yang terjadi dari peningkatan produksi tekstil, sebagai
pusat atau kutub asal, ke pendapatan petani kecil, sebagai kutub tujuan, dapat diidentifikasi
sebagai jalur langsung dan jalur yang bersifat tidak langsung. Jalur langsung yaitu jalur
berpendidikan (yang berasal dari petani kecil), selanjutnya ke penambahan pendapatan
rumah tangga kecil. Jalur yang bersifat tidak langsung yaitu jalur dari peningkatan output
industri tekstil, ke peningkatan permintaan tenaga kerja tidak berpendidikan (sebagai faktor
produksi), ke peningkatan permintaan pangan, ke peningkatan permintaan tenaga kerja
yang dipasok oleh petani kecil dan buruh tani sebagai faktor produksi, dan selanjutnya ke
peningkatan pendapatan golongan rumah tangga petani kecil. Nilai pengganda, yang
merupakan ukuran dari pengaruh global yang terjadi antara kutub asal dan kutub tujuan
dapat didekomposisi ke dalam beberapa pengaruh total yang akan melintasi jalur yang
berbeda antara dua kutub tersebut.
Dalam melakukan analisis SPA, untuk mengkaji keeratan hubungan antara dua
sektor atau dua kutub dapat digunakan konsep pengeluaran rata-rata (aij) atau pengeluaran
marjinal (cij), yaitu untuk menunjukkan arah atau arc (ij) yang menghubungkan dua kutub
yang dapat diartikan sebagai besaran pengaruh yang ditransmisikan dari kutub i ke kutub j.
Dalam penelitian ini akan digunakan konsep pengeluaran rata-rata.
Jalur yang menghubungkan kutub asal ke kutub tujuan dapat dibedakan menjadi
dua macam, pertama adalah jalur dasar (elementary path), yaitu jalur yang melewati kutub yang sama tidak lebih satu kali (Defourny dan Thorbecke, 1984; Isard et al., 1998) Kedua, jalur sirkut (circuit path) yaitu jalur dimana kutub asal dan kutub tujuan menjadi kutub yang sama, atau dengan kata lain, setelah jalur tersebut melalui satu kutub yang
merupakan kutub asal akan kembali lagi ke kutub tersebut. Pada Gambar 7, jalur(i,x,y,j)
adalah jalur dasar, dimana pengaruh dari kutub asal yaitu sektor i ke kutub tujuan yaitu sektorj, melewati sektorxdan sektory dimana masing-masing hanya dilalui satu kali.
Sedangkan jalur (x,y,z,x) merupakan jalur sirkuit, dimana pengaruh dari sektor i
ditransmisikan ke sektor x, y dan z selanjutnya kembali lagi ke sektor x. Dengan jalur tersebut sektorxdilalui jalur dua kali. Jalur seperti diperlihatkan melalui Gambar 7 tersebut
dapat diinterpretasikan secara kuantitatif melalui konsep pengaruh, yang dinamakan: (1)
pengaruh langsung, (2) pengaruh total, dan ( 3) pengaruh global.
Gambar 7. Jalur Dasar dan Jalur Sirkuit
Sumber : Defourny dan Thorbecke (1984).
(1) Pengaruh Langsung
Pengaruh langsung dari sektori ke sektor jyang ditransmisikan melalui jalur dasar secara empiris dapat diartikan sebagai perubahan pendapatan atau produksi sektorj yang disebabkan oleh adanya perubahan sektor i sebesar satu satuan. Pengaruh langsung tersebut bisa hanya melalui satu jalur atau beberapa jalur. Pada Gambar 7, pengaruh
langsung dari sektori ke sektorxsepanjang panah(i,x)dapat dituliskan sebagai:
ID(i→x)= axi ...(24)
dimana I menyatakan intensitas atau besaran pengaruh dan subskrip D menyatakan
pengaruh tersebut bersifat langsung dan axi menyatakan elemen matriks kecenderungan
mengkonsumsi rata-rata (avereage propensity to consume).
Untuk kasus pengaruh langsung sepanjang jalur dasar tertentu, yaitu p = (i,x,y,j)
dimana pengaruh dari sektor ike sektorjditransmisikan melalui beberapa arah sepanjang jalur, seperti pada Gambar 7 b, dituliskan sebagai:
ID(i→j)p= ID(i,x,y,j)=axiayxajy....(25) i x z y j axi ayx ajy axy azy axz
(2) Pengaruh Total
Untuk struktur dimana terjadi interaksi antar kutub, misalnya kutub pada jalur dasar
dihubungkan dengan kutub lain dan jalur lain sehingga membentuk suatu sirkuit, akan
menghasilkan pengaruh yang lebih kompleks pada jalur yang sama. Untuk menangkap
pengaruh langsung dan tidak langsung tersebut, digunakan konsep Pengaruh Total.
Pengaruh langsung dari sektor i ke sektor y adalah axi dan ayx yang kemudian
ditransmisikan kembali ke sektor x melalui dua loop, yaitu looppertama menghasilkan pengaruh axiayxaxy Loop kedua menghasilkan pengaruh axiayxazyaxz . Kedua pengaruh
tersebut secara bersama-sama menghasilkan pengaruh sebesar (axiayx)( axy + azyaxz).
Pengaruh tersebut selanjutnya ditransmisikan lagi dari x ke y. Proses tersebut
menghasilkan suatu seri atau suatu sekuen putaran antara x dan y yang dituliskan sebagai
berikut. axiayx
1 +ayx( axy+ azyaxz) +
2 xz zy xy yx a a a a +
ayx
axy azyaxz
3+...
=axiayx
1 - ayx( axy+ azyaxz)
-1 ...(26)dimana sisi sebelah kiri persamaan (26) merupakan suatu seri geometri dengan aix, ayx, axy,
azy, axz< 1 sehingga dengan manipulasi aljabar dapat dihasilkan sisi sebelah kanan.
Untuk menyelesaikan transmisi sepanjang jalur dasar p, harus melewati panah (y,j)
sehingga pengaruh di atas harus dikalikan dengan cjyuntuk memperoleh total pengaruh
sepanjang jalur tersebut, sebagai berikut.
IT(i→j)p=axiayxajy
1 - ayx( axy+ azyaxz)
-1...(27)Dimana bagian pertama dari persamaan sisi sebelah kanan (axiayxajy) merupakan pengaruh
langsung, atau dinyatakan sebagai ID(i→j)pdan bagian lainnya merupakan nilai pengganda
jalur Mp(multiplier),sehingga pengaruh total dapat ditulis sebagai berikut.
Mpmerupakan suatu skalar dimana pengaruh langsung sepanjang jalur p diperkuat melalui
efek balik sirkuit.
(3) Pengaruh Global
Pengaruh global dari kutub i ke kutub jmengukur efek total pada pendapatan atau produksi pada kutub j sebagai konsekuensi adanya injeksi satu satuan pada kutub i (variabel exogenxi) ke kutub y (variabel endogenyi ). Pengaruh global merupakan bentuk
turunan (reduced form) dari model SNSE, dituliskan sebagai berikut.
yn= (I – An)-1x = Max...(29)
Jikamajimerupakan elemen matriks ke (i,j) dari pengganda multiplier Ma , maka maji
tersebut menangkap efek penuh dari adanya injeksi pada variabel eksogen xi terhadap
variabel endogen yj, sehingga:
IG(i→j)p= maji...(30)
sedangkan matriksMa= ( I – An)-1disebut matriks pengaruh global.
Apabila pengaruh langsung terkait dengan jalur dasar yang terpisah dari struktur
lainnya dan merupakan efek langsung sepanjang jalur utama, maka pengaruh global
berbeda dengan pengaruh langsung. Pertama, pengaruh global menangkap pengaruh langsung yang ditransmisikan oleh semua jalur dasar yang menghubungkan dua kutub.
Dengan dua kutub i dan j tertentu, pengaruh injeksi dari kutub i terhadap output atau pendapatan j dinyatakan melalui seluruh jalur yang menghubungkan kutub asali ke kutub tujuan j. Sesuai dengan asumsi additivitas pada SNSE, pengaruh langsung yang ditransmisikan dari kutubi ke kutubj sepanjang jalur dasar yang berbeda namun dengan kutub asal dan tujuan yang sama, merupakan penjumlahan pengaruh langsung yang
ditransmisikan sepanjang jalur dasar masing-masing.Kedua, jalur-jalur tersebut merupakan bagian integral dari struktur, yang di pilah-pilah untuk dapat dihitung pengaruh
induksi dan pengaruh balik dari jalur sirkuit tersebut, yang merupakan penjumlahan dari
semua pengaruh total jalur-jalur dasar dari kutub ike kutubj.
Gambar 8 merupakan jalur dasar yang bersebelahan dengan jalur sirkuit seperti
pada Gambar 7 namun ditambah dua jalur dasar dengan kutub asal i dan kutub tujuan j
yang sama, yaitu jalur (i,s,j) dan jalur (i,v,j). Dari Gambar tersebut terlihat bahwa jalur (i,s,j)merupakan jalur dasar. Sedangkan pada jalur (i,v,j) terdapat satu putaran (loop) yang berpusat di v. Untuk menyederhanakan, kedua jalur tersebut disebut jalur 2 dan jalur 3,
sedangkan jalur awal (pada Gambar 7) disebut jalur 1.
Dengan demikian pengaruh global dari kutub asal i ke kutub tujuan i dapat dituliskan
sebagai berikut. IG(i→j)= maji = I T (i,x,y,j)+ I T (i,s,,j)+ I T (i,v,j) = IT(i→j)1 + IT(i→j)2 + IT(i→j)3 = ID(i→j)1 M1+ asiasj+ (aviajv)(I- cvv)-1 =ID(i→j)1M1 + ID(i→j)2+ ID(i→j)3M3 ...(31)
Pada jalur kedua multiplier adalah satu karena jalur tersebut tidak memiliki jalur sirkuit. Dengan demikian, secara umum pengaruh global yang menghubungkan setiap kutub dari
Gambar 8. Jaringan Jalur Dasar dan Jalur Sirkuit yang Menghubungkan Kutubi danj. Sumber : Defourny dan Thorbecke (1984).
i x y j z s v ajy axy azy axz ajs asi ajv avi avv axj ayx
struktur dapat didekomposisi ke suatu seri pengaruh total yang ditransmisikan ke setiap
atau seluruh jalur dasar yang menghubungkan kutub i dan kutub j sebagai berikut:
IG(i→j)= maji =
n p p T j i I 1 ) ( = p n p p D j i M I
1 ) ( ... (32)dimana p menggantikan jalur dasar 1,2,k,...,n.