Analisis kapabilitas proses dilakukan untuk melihat kemampuan proses dalam menghasilkan produk yang memenuhi spesifikasi. Proses produksi yang terkendali belum menjamin proses tersebut dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Keterkendalian proses dicapai bila keragaman mutu produk yang dihasilkan hanya berasal dari penyebab umum (common causes). Variasi penyebab umum adalah faktor-faktor di dalam sistem atau yang melekat pada proses yang menyebabkan timbulnya variasi dalam sistem serta hasil-hasilnya (Gaspersz, 1998). Oleh karena itu, proses yang terkendali juga masih menghasilkan mutu produk yang beragam, dan mungkin saja dapat keluar dari spesifikasi.
Analisis kapabilitas proses hanya valid apabila proses sudah terkendali secara statistik. Alasannya sederhana, analisis kapabilitas proses adalah semacam prediksi dan kita hanya bisa memprediksi suatu proses yang sudah stabil/terkendali (Anonime, 2001). Oleh karena itu, analisis hanya akan dilakukan pada proses refinery dari segi bilangan peroksida.
Batas-batas spesifikasi bilangan peroksida dari produk RBDPO perlu di tentukan terlebih dahulu sebelum melakukan analisis. Sebenarnya, spesifikasi perusahaan yang digunakan untuk bilangan peroksida RBDPO adalah bilangan peroksida produk ketika produk itu akan dikirim, yakni sebesar 1.0 meq/kg. Akan tetapi, praktek di lapangan menggunakan batas bilangan peroksida maksimal 0.5 meq/kg untuk produk RBDPO yang baru dihasilkan dari refinery. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan bilangan peroksida selama penyimpanan di storage tank sebelum dikirim ke customer. Sedangkan, batas spesifikasi bawah yang diinginkan adalah sekecil mungkin yaitu 0 meq/kg. Hasil analisis kapabilitas proses dapat dilihat pada Gambar 20, Gambar 21, Gambar 22 dan Gambar 23. Status proses hasil analisis ditentukan berdasarkan standar keputusan pada Tabel 5. Contoh perhitungan analisis kapbilitas proses dapat dilihat pada Lampiran 8.
0.49 0.42 0.35 0.28 0.21 0.14 0.07 - 0.00 LSL U SL Pro cess D at a Sam p le N 4 2 St D ev (W it h in ) 0 .0 0 9 3 4 1 2 2 LSL 0 Targ et * USL 0 .5 Sam p le Mean 0 .2 8 8 5 7 1
Po t en t ial (W it h in ) Cap ab ilit y
Cp 8 .9 2
CPL 1 0 .3 0
CPU 7 .5 4
Cp k 7 .5 4
Ket: LSL : Lower spesification limit (batas spesifikasi bawah)
USL : Upper spesification limit (batas spesifikasi atas)
Cp : Indeks kapabilitas proses
Cpk : Indeks performansi kane
Gambar 20. Analisis kapabilitas proses untuk bilangan peroksida produk RBDPO tanggal 12-25 Maret 2007
Analisis kapabilitas proses pada Gambar 20 menunjukkan bahwa indeks kapabilitas proses (Cp) untuk bilangan peroksida produk RBDPO pada tanggal 12-25 Maret 2007 adalah sebesar 8.92. Nilai Cpk (indeks performansi kane) sama dengan nilai Cpu (upper capability index) yakni sebesar 7.54. Nilai Cp dan Cpk yang lebih besar dari 1.33 menunjukkan bahwa proses refinery memiliki kemampuan yang baik untuk menghasilkan produk RBDPO dengan bilangan peroksida yang memenuhi spesifikasi.
0.49 0.42 0.35 0.28 0.21 0.14 0.07 - 0.00 LSL U SL Pro cess D at a Sam p le N 4 2 St D ev (W it h in ) 0 .0 0 7 6 2 7 0 7 LSL 0 Targ et * USL 0 .5 Sam p le Mean 0 .2 8 8 3 3 3
Po t en t ial (W it h in ) Cap ab ilit y Cp 1 0 .9 3 CPL 1 2 .6 0
CPU 9 .2 5
Cp k 9 .2 5
Ket: LSL : Lower spesification limit (batas spesifikasi bawah)
USL : Upper spesification limit (batas spesifikasi atas)
Cp : Indeks kapabilitas proses
Cpk : Indeks performansi kane
Gambar 21. Analisis kapabilitas proses untuk bilangan peroksida produk RBDPO tanggal 26 Maret - 8 April 2007
Analisis kapabilitas proses pada Gambar 21 menunjukkan bahwa indeks kapabilitas proses (Cp) untuk bilangan peroksida produk RBDPO pada tanggal 26 Maret - 8 April 2007 adalah sebesar 10.93. Nilai Cpk (indeks performansi kane) sama dengan nilai Cpu (upper capability index) yakni sebesar 9.25. Nilai Cp dan Cpk yang lebih besar dari 1.33 menunjukkan bahwa proses refinery memiliki kemampuan yang baik untuk menghasilkan produk RBDPO dengan bilangan peroksida yang memenuhi spesifikasi.
0.49 0.42 0.35 0.28 0.21 0.14 0.07 -0.00 LSL USL Process Dat a Sample N 42 St Dev (W it hin) 0.00746648 LSL 0 Target * USL 0.5 Sample Mean 0.28619
Pot ent ial (W it hin) Capabilit y
Cp 11.16
CPL 12.78
CPU 9.55
Cpk 9.55
Ket: LSL : Lower spesification limit (batas spesifikasi bawah)
USL : Upper spesification limit (batas spesifikasi atas)
Cp : Indeks kapabilitas proses
Cpk : Indeks performansi kane
Gambar 22. Analisis kapabilitas proses untuk bilangan peroksida produk RBDPO tanggal 9 - 22 April 2007
Analisis kapabilitas proses pada Gambar 22 menunjukkan bahwa indeks kapabilitas proses (Cp) untuk bilangan peroksida produk RBDPO pada tanggal 9 - 22 April 2007 adalah sebesar 11.16. Nilai Cpk (indeks performansi kane) sama dengan nilai Cpu (upper capability index) yakni sebesar 9.55. Nilai Cp dan Cpk yang lebih besar dari 1.33 menunjukkan bahwa proses refinery memiliki kemampuan yang baik untuk menghasilkan produk RBDPO dengan bilangan peroksida yang memenuhi spesifikasi.
0.49 0.42 0.35 0.28 0.21 0.14 0.07 -0.00 LSL USL Process Dat a Sample N 42 St Dev (W it hin) 0.00823818 LSL 0 Target * USL 0.5 Sample Mean 0.286429
Pot ent ial (W it hin) Capabilit y
Cp 10.12
CPL 11.59
CPU 8.64
Cpk 8.64
Ket: LSL : Lower spesification limit (batas spesifikasi bawah)
USL : Upper spesification limit (batas spesifikasi atas)
Cp : Indeks kapabilitas proses
Cpk : Indeks performansi kane
Gambar 23. Analisis kapabilitas proses untuk bilangan peroksida produk RBDPO tanggal 23 April - 6 Mei 2007
Analisis kapabilitas proses pada Gambar 23 menunjukkan bahwa indeks kapabilitas proses (Cp) untuk bilangan peroksida produk RBDPO pada tanggal 23 April - 6 Mei 2007 adalah sebesar 10.12. Nilai Cpk (indeks performansi kane) sama dengan nilai Cpu (upper capability index) yakni sebesar 8.64. Nilai Cp dan Cpk yang lebih besar dari 1.33 menunjukkan bahwa proses refinery memiliki kemampuan yang baik untuk menghasilkan produk RBDPO dengan bilangan peroksida yang memenuhi spesifikasi.
Keputusan atau tindakan koreksi yang dapat diambil berdasarkan hasil perhitungan indeks kapabilitas proses pada Gambar 20, Gambar 21, Gambar 22 dan Gambar 23 dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Standar keputusan berdasarkan indeks kapabilitas proses
Cp Cpk Status Proses Tindakan Koreksi
Cp > 1.3 Cpk > 1.3 Kapabilitas proses baik Tidak ada Cp > 1.3 1 < Cpk < 1.3 Kapabilitas proses baik, tapi
menunjukkan proses tidak berada di tengah
Pemusatan proses dipandang perlu, tergantung situasi Cp > 1.3 Cpk < 1 Meski kapabilitas proses baik,
Cpk mengindikasikan proses off-centre, dan ada kemungkinan proporsi yang keluar dari spesifikasi
Pemusatan proses perlu dilakukan
Tabel 5. Standar keputusan berdasarkan indeks kapabilitas proses (lanjutan) 1 < Cp < 1.3 1 < Cpk < 1.3 Proses akan menimbulkan
proporsi yang keluar dar spesifikasi
Tindakan koreksi diperlukan
1 < Cp < 1.3 Cpk < 1 Proses akan menimbulkan proporsi yang keluar dari spesifikasi
Tindakan koreksi diperlukan
1 < Cp Cpk < 1 Kapabilitas proses tidak baik, proses akan selalu memberikan proporsi yang tinggi terhadap terhadap produk yang keluar dari spesifikasi Menurunkan variabilitas, melakukan peninjauan kembali terhadap nilai spesifikasi Prosedur Nestle SPC dalam Marianty (2004)
Nilai Cp dan Cpk dari hasil analisis kapabilitas proses lebih besar dari 1.33. Oleh karena itu, tidak ada tindakan koreksi yang perlu dilakukan. Akan tetapi, hal ini tidak menjamin bahwa proses akan selamanya berjalan dengan baik, sehingga analisis bagan kendali dan analisis kapabilitas proses untuk bilangan peroksida produk RBDPO harus terus dilakukan secara berkala untuk memantau jalannya proses.