HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 6.1 Hasil Penelitian
6.1.3 Analisis Karakteristik Variabel
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan kuesioner yang disebar kepada 102 orang responden yang merupakan karyawan PT Pranata Perkasa. Kuesioner ini terdiri dari 37 butir pernyataan yang terbagi menjadi 8 butir pernyataan untuk variabel Profesionalisme, 11 butir pernyataan untuk variabel Motivasi, 6 butir pernyataan untuk variabel Kompetensi, 6 butir pernyataan untuk variabel Insentif, dan 6 butir pernyataan untuk variabel Kinerja Karyawan. Distribusi jawaban responden tersebut dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 6.11 Distribusi Jawaban Responden Variabel Profesionalisme
Pengalaman saya sesuai
dengan kebutuhan kerja. 0 0 76 74.5 26 25.5 0 0 0 0 Saya tidak terpengaruh
dengan orang lain dalam melaksanakan pekerjaan saya
0 0 74 72.5 28 27.5 0 0 0 0
Saya mengabdikan jiwa dan raga saya dalam melaksanakan pekerjaan.
0 0 94 92.2 8 7.8 0 0 0 0
Saya senang berdiskusi dengan rekan kerja saya mengenai pekerjaan.
0 0 73 71.6 29 28.4 0 0 0 0
Saya senang menerima saran dari rekan kerja mengenai pekerjaan saya
13 12.7 81 79.4 8 7.8 0 0 0 0
Saya senang menerima kritik dari rekan kerja saya apabila saya melakukan kesalahan
0 0 79 77.5 23 22.5 0 0 0 0
Tabel 6.11 menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju pada setiap butir pernyataan terkait dengan profesionalisme, kemudian ada beberapa responden yang menyatakan netral ataupun ragu-ragu terhadap bagaimana pendapat mereka mengenai profesionalisme. Pada pernyataan
“Kualifikasi yang dibutuhkan di perusahaan sesuai dengan yang saya miliki”, diketahui bahwa terdapat 40 orang (39.2%) yang menyatakan netral. Hasil distribusi jawaban ini menunjukkan bahwa masih terdapat beberapa karyawan yang tidak merasa memiliki kualifikasi yang baik dalam melaksanakan pekerjaan di perusahaan ini.
Tabel 6.12 Distribusi Jawaban Responden Variabel Motivasi
Pernyataan SS S N TS STS
f % f % f % f % f %
Saya selalu bekerja sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi
memperoleh pujian atas pekerjaan yang saya
jaminan keamanan dan keselamatan kerja dari perusahaan
26 25.5 58 56.9 18 17.6 0 0 0 0
Saya lebih senang bekerjasama dengan rekan kerja dibanding bekerja sendiri
5 4.9 77 75.5 20 19.6 0 0 0 0
Pada Tabel 6.12 diketahui bahwa jawaban responden beragam dan terbagi antara sangat setuju, setuju, dan netral. Pada butir pernyataan “saya merasa menjadi bagian dari perusahaan diketahui terdapat 38 orang (37.3%) menyatakan netral, yang menjelaskan bahwa mereka merasa tidak menjadi suatu bagian dari perusahaan hanya sebagai karyawan biasa saja.
Tabel 6.13 Distribusi Jawaban Responden Variabel Kompetensi keterampilan yang baik untuk mendukung
Saya selalu bersikap
baik dalam bekerja 0 0 71 69.6 31 30.4 0 0 0 0
Saya selalu menjaga perilaku saya dalam bekerja
0 0 68 66.7 34 33.3 0 0 0 0
Pada Tabel 6.13 dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan setuju mengenai butir pernyataan tentang kompetensi, walaupun terdapat 26.13%
menyatakan netral atau ragu-ragu. Pada pernyataan “saya merasa mampu melaksanakan pekerjaan dengan baik”, diketahui 30 orang (29.4%) menyatakan netral yang menjelaskan bahwa masih terdapat karyawan yang ragu apakah pekerjaan yang dilaksanakan sudah benar atau tidak. Kemudian pada pernyataan
“saya selalu bersikap baik dalam bekerja” juga terdapat 31 orang (30.4%) menyatakan netral yang berarti mereka sering tidak mengetahui apakah perilaku mereka selama melaksanakan pekerjaan sudah baik, hal ini timbul mungkin disebabkan karena mereka sering mendapatkan teguran dari atasan mereka dalam melaksanakan pekerjaan.
Tabel 6.14 Distribusi Jawaban Responden Variabel Insentif
Saya pernah menerima
insentif dari perusahaan. 14 13.7 79 77.5 9 8.8 0 0 0 0 Insentif yang saya terima
lebih besar dibanding rekan kerja lainnya.
7 6.9 73 71.6 22 21.6 0 0 0 0
Perusahaan menerapkan sistem insentif yang terbuka untuk setiap karyawan
Saya senang diberikan
insentif oleh perusahaan 7 6.9 72 70.6 23 22.5 0 0 0 0
Berdasarkan Tabel 6.14 mengenai butir-butir pernyataan terkait variabel insentif dapat diketahui bahwa lebih dari 70% responden menyatakan setuju, kemudian sisanya menjawab sangat setuju maupun netral/ragu-ragu. Pada pernyataan “Insentif yang saya terima lebih besar dibanding rekan kerja lainnya”
terdapat 22 orang (21.6%) menyatakan ragu-ragu dan pada pernyataan “Saya senang diberikan insentif oleh perusahaan” terdapat 23 responden (22.5%) menyatakan ragu-ragu yang dapat menunjukkan bahwa beberapa karyawan PT Pranata Perkasa merasa tidak mendapatkan insentif yang memuaskan mereka.
Lebih lanjut pada pernyataan pertama diketahui terdapat 10.8% karyawan yang sangat setuju, kemudian 76.5% karyawan setuju, dan 12.7% karyawan netral mengenai “perusahaan saya menyediakan insentif untuk karyawan yang bekerja dengan baik”, hal ini menunjukkan jawaban yang berbeda dari karyawan dikarenakan terjadinya ketidakadilan yang dirasakan oleh karyawan, di mana satu
karyawan mendapatkan insentif sedangkan karyawan lainnya tidak mendapatkan insentif.
Tabel 6.15 Distribusi Jawaban Responden Variabel Kinerja
Pernyataan SS S N TS STS
Pekerjaan saya selalu
selesai tepat waktu 23 22.5 62 60.8 17 16.7 0 0 0 0 Saya bekerja lebih baik
dibanding rekan kerja saya yang lain Saya selalu berusaha
lebih baik dari hari kemarin
23 22.5 58 56.9 21 20.6 0 0 0 0
Pada Tabel 6.15 diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap butir pernyataan terkait variabel kinerja, kemudian beberapa responden menyatakan sangat setuju, lalu terdapat juga responden yang menyatakan netral/ragu-ragu. Pada butir pernyataan terakhir yaitu “Saya selalu berusaha lebih baik dari hari kemarin” diketahui terdapat 21 responden (20.6%) menyatakan netral atau tidak merasa berusaha lebih baik dari hari kemarin, yang dapat disimpulkan bahwa terjadinya penurunan kinerja oleh karyawan PT Pranata Perkasa. Kemudian pada pernyataan “pekerjaan saya selalu selesai tepat waktu”
terdapat 17 orang (16.7%) menyatakan netral yang menunjukkan bahwa terkadang pekerjaan yang mereka laksanakan tidak selelsai tepat waktu.
6.1.4 Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi Klasik dilakukan sebelum melakukan uji hipotesis guna mendapatkan hasil penelitian yang BLUE yaitu Best, Linear, Unbiased, dan
Estimated. Uji Asumsi Klasik ini terdiri dari Uji Normalitas, Uji Heteroskedastisitas, dan Uji Multikolinearitas.
6.1.4.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui bagaimana distribusi data penelitian apakah berdistribusi normal atau tidak. Ada tiga pendekatan uji normalitas yang dilakukan yaitu pendekatan histogram, normal probability plot, dan kolmogorov smirnov.
1. Pendekatan Grafik Histogram dan Grafik Normal Probability Plot
Pendekatan ini membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
Gambar 6.1 Grafik Histogram
Gambar 6.2 Grafik Normal Probability Plot
Gambar 6.1 menunjukkan grafik normalitas dengan pendekatan histogram, yang mana diketahui bahwa data berdistribusi normal dikarenakan titik tertinggi berada di angka 0 dan diketahui bahwa sebaran data menyebar normal yang tidak terlihat menceng ke kiri maupun ke kanan. Pada Gambar 6.2 dapat diketahui juga data berdistribusi normal karena pada grafik scatterplot terlihat titik-titik mengikuti garis diagonal.
2. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov
Setelah melakukan pengujian normalitas berdasarkan grafik histogram dan scatterplot, maka langkah selanjutnya adalah dengan pengujian Kolmogorov-Smirnov untuk memastikan apakah benar data berdistribusi normal.
Tabel 6.16 One Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 102
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation 1.72743224 Most Extreme Differences
Absolute .088
Positive .050
Negative -.088
Kolmogorov-Smirnov Z .891
Asymp. Sig. (2-tailed) .405
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Nilai Kolmogorov-Smirnov Z pada Tabel 6.16 berada di angka 0.891 yang lebih kecil dari 1.97, dan nilai Asymp. Sig (2-tailed) memiliki nilai 0.405 yang lebih besar dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
6.1.4.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu:
1. Metode Grafik
Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
Gambar 6.3 Grafik ScatterPlot Uji heteroskedastisitas
Pada grafik ScatterPlot yang disajikan pada Gambar 6.3 terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi Kinerja Karyawan dengan variabel profesionalisme, motivasi, kompetensi, dan insentif.
2. Uji Glejser
Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya, jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0.05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
Tabel 6.17 Uji Glejser
Tabel 6.17 menunjukkan uji glejser yang mana terlihat jelas tidak satupun variabel independen yang signifikan mempengaruhi variabel dependen absolut Ut (AbsUt). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi tiap variabelnya diatas tingkat kepercayaan 5% atau 0.05, jadi disimpulkan model regresi tidak memengaruhi heteroskedastisitas.
6.1.4.3 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas memiliki tujuan untuk mengetahui apakah variabel pada model regresi memiliki korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak memiliki korelasi di antara variabel independennya. Hasil pengujian multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 6.18 berikut:
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1.722 3.285 .524 .601
Profesionalism -.027 .080 -.039 -.337 .737
Motivation -.030 .046 -.093 -.642 .522
Competencies .012 .085 .016 .138 .891
Incentive .061 .073 .104 .835 .406
a. Dependent Variable: absut
Tabel 6.18 Uji Multikolinearitas
Berdasarkan Tabel 6.18 dapat dilihat bahwa dari masing-masing variabel independen diketahui nilai Tolerance lebih besar daripada 0.05 (Tolerance > 0.05) dan nilai variance Inflation Factor berada di bawah 5 (VIF < 5) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat korelasi di antara variabel independen.