• Tidak ada hasil yang ditemukan

KECAMATAN DONRI-DONR

11 Kec Marioriwawo Pelanggan

4.6.6.2. Analisis Kebutuhan Air

Karena kondisi pelayanan yang kurang maksimal hal tersebut disebabkan karena perlu di-review kembali rencana induk kota (RIK) tentang kebutuhan air.

Dalam menhitung kebubutuhan air maka dapat berpedoman pada RTRW 2010 yaitu Rencana kebutuhan ait bersih 2010-2019 yaitu :

Adapun standar kebutuhan air bersih yang menjadi pedoman estimasi kebutuhan di Kabupaten Soppeng adalah:

 Kebutuhan Air bersih untuk rumah tangga adalah 60 liter/orang/hari.

 Kebutuhan air bersih untuk fasilitas pendidikan (STK, SD, SMP dan SMU) adalah 10 liter/orang/hari.

 Kebutuhan air bersih untuk fasilitas kesehatan menurut jenisnya adalah Rumah sakit bersalin 5.000 liter/hari, Puskesmas 3.000 liter/unit/hari, PUSTU 1.500 liter/unit/hari. Balai pengobatan 8.000 liter/unit/hari. Tempat praktek dokter 300 liter/unit/hari dan Apotik 30 liter/unit/hari.

 Kebutuhan air bersih untuk fasilitas olahraga dan rekreasi adalah balai pertemuan 1.000 liter/unit/hari, gedung serbaguna 10.000 liter/unit/hari, taman untuk bermain untuk 250 jiwa membutuhkan 1.000 liter/unit/hari, taman untuk 2.500 jiwa membutuhkan 5.000 liter/unit/hari dan lapangan olahraga 10.000 liter/unit/hari.

 Kebutuhan air bersih untuk fasilitas perekonomian menurut jenisnya adalah warung 250 liter/unit/hari, pertokoan 10.000 liter/unit/hari dan pusat perbelanjaan 86 m3 /ha/hari.

 Kebutuhan air bersih untuk mesjid adalah 10.000 liter/unit/hari dan mushollah/langgar 2.000 liter/unit/hari.

89

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KAB.SOPPENG 2012-2019

 Kebutuhan air bersih untuk fasilitas pelayanan umum adalah parkir dan MCK membutuhkan air bersih sebanyak 1.000 liter/unit/hari.

1. Rencana Kebutuhan Air Bersih Untuk Fasilitas Perumahan

Berdasarkan hasil estimasi kebutuhan air bersih untuk fasilitas perumahan di Kabupaten Soppeng, maka rencana kebutuhan air bersih hingga tahun 2019 yaitu untuk jenis rumah tipe A direncanakan jumlah air bersih yang dibutuhkan sebanyak 41.551.800 liter/hari, dari jumlah rumah 138.506 unit, rumah tipe B dengan jumlah rumah 69.250 unit dan rencana kebutuhan air bersih 20.775.000 liter/hari, dan jenis rumah tipe C yaitu 6925200 liter/hari dari jumlah keseluruhan unit rumah yaitu 23.084 unit

2. Rencana Kebutuhan Air Bersih untuk Fasilitas Pendidikan

Tersedianya air bersih untuk fasilitas pendidikan dapat memperlancar proses kegiatan belajar mengajar. Dari hasil estimasi kebutuhan air bersih untuk fasilitas pendidikan hingga tahun 2019, yaitu untuk fasilitas STK direncanakan dengan tingkat kebutuhan air bersih 139.200 liter/unit/hari, SLTP 2.400 liter/hari, SLTA 64.800 liter/hari, sedangkan untuk fasilitas SD hingga tahun 2019 tidak ada kebutuhan air bersih, dimana rencana kebutuhan untuk fasilitas SD tidak ada penambahan.

3. Rencana Kebutuhan Air Bersih Untuk Fasilitas Kesehatan

Semakin bertambahnya jumlah fasilitas kesehatan, maka akan mempengaruhi besarnya volume kebutuhan air bersih. Berdasarkan hasil estimasi rencana fasilitas kesehatan hingga tahun 2019, jenis fasilitas yang direncanakan yaitu Rumah Sakit bersalin (RSB), Puskesmas Pembantu (Pustu), Balai Pengobatan (BP) dan Apotik, sehingga kebutuhan air bersih yang dibutuhkan semakin bertambah pula. Oleh karena itu, maka rencana kebutuhan air bersih pada tahun 2019 untuk fasilitas RSB sebanyak 105.000 liter/hari dengan jumlah fasilitas 21 unit, Pustu dibutuhkan 2 unit dengan kebutuhan air bersih 1.500 liter/hari, Balai Pengobatan sebanyak 73 unit dan air bersih yang dibutuhkan 58.400 liter/hari dan apotik 630 liter/hari dengan jumlah fasilitas yang dibutuhkan 20 unit.

4. Rencana kebutuhan Air bersih untuk Fasilitas Peribadatan

Rencana penambahan fasilitas untuk fasilitas peribadatan hingga tahun 2019 yaitu Mushollah sebanyak 53 unit, sedangkan untuk fasilitas Mesjid tidak ada penambahan hingga tahun 2019.

5. Rencana Kebutuhan Air Bersih untuk Fasilitas Perdagangan

Rencana kebutuhan air bersih untuk fasilitas perdagangan seperti pasar, fasilitas pertokoan dan warung hingga tahun 2019 dibutuhkan air bersih untuk fasilitas warung sebanyak 92.750 liter/hari dari jumlah fasilitas warung yang

90

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KAB.SOPPENG 2012-2019

dibutuhkan 403 unit. Sedangkan untuk fasilitas perdagangan seperti pertokoan dibutuhkan air bersih 40.000 liter/hari dari jumlah kebutuhan fasilitas pertokoan 4 unit dan fasilitas perdagangan seperti pasar tidak ada rencana kebutuhan hingga tahun perencanaan 2010-2029.

6. Rencana Kebutuhan Air Bersih untuk Fasilitas Olahraga

Kebutuhan air bersih untuk fasilitas olahraga sangat dibutuhkan, sehingga rencana kebutuhan air bersih hingga tahun perencanan 2019 untuk fasilitas Lapangan Bola Volly 45.000 liter/hari, tenis lapangan 320.000 liter/hari, gedung serbaguna 40.000 liter/hari, dan lapangan bola basket 445.000 liter/hari dan untuk fasilitas lapangan sepak bola tidak ada penambahan hingga tahun 2010-2029.

4.6.7. Analisis Sistem Prasarana dan Sarana Air Minum

Sistem prasarana dan sarana air minum yang ada sekarang adalah unit produksi langsung kepada unit distribusi yang kurang mengoptimalkan fungsi reservoir. Demikian pula sudah tuanya jaringan pipa dan rusaknya meteran air konsumen menjadikan banyaknya kehilangan air ( UFW ).

4.6.8. Analisis Kebutuhan Program

Beberapa kebutuhan maupun prioritas program yang dapat dilaksanakan antara lain : 1. Melakukan program dengan me-review kembali kebutuhan air bersih masyarakat kota

Watansoppeng dan menyusun Rencana Induk Kota / Master Plan / Outline Plan air bersih kota Watansoppeng

2. Melakukan program perbaikan jaringan pipa air bersih PDAM, memperbaiki reservoir dan mengganti meteran pipa konsumen sehingga faktor kehilangan air ( UFW ) dapat ditekan

3. Melaksanakan program pencarian sumber air bersih yang baru misalnya dengan membangun bendung Lawo sehingga kebutuhan air bersih di kota Watansoppeng dapat terpenuhi.

4.6.9. Rekomendasi

1. Legalitas ( Hukum )

Faktor legalitas adalah aturan atau peraturan yang mewadahi tentang masalah- masalah air bersih. Aturan tentang pengelola air minum yang dikelola oleh PDAM yang telah ada maka fungsi dari PDAM perlu dioptimalkan. Demikian pula aturan aturan lain misalnya tentang Tata Bangunan & Lingkungan, Ruang Terbuka Hijau dsb.

2. Perencanaan Teknis

Perlu adanya perencanaan teknis Rencana Induk Kota ( RIK ) / Master Plan / Outline Plan Air bersih perlu diperbarui kembali

91

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KAB.SOPPENG 2012-2019

3. Pembiayaan

Pembiayaan yang selama ini dilakukan adalah berasal dari APBD kabupaten. Oleh Karena itu karena masalah air bersih merupakan masalah yang paling krusial di kota Watansoppeng maka diharapkan akan lebih banyak bantuan dana maupun dana sharing dari APBD Provinsi dan APBN

4. Partispasi Masyarakat

4.6.10. Sistem Prasarana Yang Diusulkan

4.6.10.1. Sistem Non Perpipaan

Pada sistem non perpipaan ini program yang diusulkan antara lain :

1.Mendata dan menganalisa kembali seluruh sumber air yang ada di kota Watansoppeng

2.Melakukan pendataan terhadap sumber air maupun jaringan air yang dibangun ataupun dikelola non-pemerintah

4.6.10.2. Sistem Perpipaan

Pada sistem perpipaan yang dikelola oleh PDAM ini program yang diusulkan antara lain :

1. Me-review kembali perencanaan teknis Rencana Induk Kota (RIK) / Master Plan / Outline Plan jaringan air bersih di kota Watansoppeng dengan memperhatikan kebutuhan air bersih masyarakat

2. Memperbaiki jaringan pipa PDAM dan SR serta meteran air konsumen dengan mengoptimalkan fungsi reservoir sehingga faktor kehilangan air ( UFW ) dapat ditekan

3. Mendata dan menganalisa sumber-sumber air yang dapat difungsikan nantinya

4. Mencari sumber air bersih / air baku yang baru misalnya perencanaan bendung Lawo sebagai sumber airnya

4.6.10.3. Usulan dan Prioritas Program

Masalah air bersih merupakan permasalahan yang krusial di kota Watansoppeng yang keberadaannya begitu penting dan mendesak maka hal- hal prioritas adalah sebagai berikut :

1. Program untuk memperbaiki jaringan pipa air bersih PDAM yang telah dimakan usia bahkan yang rusak dengan memaksimalkan fungsi reservoir dan mengganti meteran yang rusak

2. Dengan memperhatikan jaringan pipa eksisting maka diperlukan Program Perencanaan Rencana Induk Kota (RIK) / Master Plan / Outline Plan Air Bersih

92

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KAB.SOPPENG 2012-2019

3. Demikian pula program untuk melaksanakan perencanaan teknis perencanaan sumber air bersih yang baru misalnya Perencanaan Teknis Bendung Lawo dapat dijadikan alternatif usulan prioritas program

4.6.10.4. Usulan dan Prioritas Proyek Penyediaan Pengelolaan Air Minum

Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat tentang air bersih yang mendesak maka priritas utama proyek penyediaan pengelolaan air minum antara lain :

1.Memperbaiki jaringan air bersih PDAM yang telah rusak

2.Menambah jaringan air bersih PDAM sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kedua hal tersebut diatas dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih yang cukup mendesak dengan jalan menekan angka faktor kehilangan air ( UFW )

4.6.10.5. Pembiayaan Proyek Penyediaan Pengelolaan

Dalam bidang pembiayaan dalam penyediaan dan pengelolaan prasarana dan sarana air bersih yang mempunyai tumpuan utama dana APBD kabupaten maka mendatang diharapkan ada bantuan ataupun dana sharing dari APBD Provinsi maupun APBN.

Dokumen terkait