• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Kebutuhan

Langkah awal yang dilakukan peneliti dalam penelitian pengembangan lembar kerja siswa berbasis kecerdasan ganda adalah dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan oleh peneliti berdasarkan langkah-langkah pengembangan lembar kerja siswa berbasis kecerdasan ganda yang telah dijabarkan pada bab III. Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara. Wawancara dilakukan kepada guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1, yaitu dengan Ibu S pada hari Rabu, tanggal 29 Juli 2015 pada pukul 10.00 WIB. Wawancara tersebut bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi adanya fakta dan masalah yang terjadi di lapangan terkait penggunaan lembar kerja siswa (LKS) berbasis kecerdasan ganda. Dari hasil wawancara tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda.

1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

Wawancara analisis kebutuhan yang dilakukan berpedoman pada 15 butir pertanyaan. Hasil wawancara tersebut akan dijelaskan pada setiap butir sebagai berikut:

Butir pertanyaan pertama yaitu tentang penggunaan LKS dalam proses pembelajaran. Guru memberikan jawaban bahwa guru sudah menggunakan LKS dalam kegiatan pembelajaran. Dengan adanya LKS dapat membantu guru dalam memberikan latihan soal kepada peserta didik serta sebagai pengukur keberhasilan peserta didik pada materi yang telah diajarkan.

52 Butir pertanyaan kedua yaitu tentang bentuk LKS yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Guru memberikan jawaban bahwa bentuk LKS yang digunakan adalah kebanyakan yang ada di buku siswa, kalau tidak di buat sendiri.

Butir pertanyaan ketiga yaitu tentang seberapa pentingnya penggunaan LKS dalam proses pembelajaran. Guru memberikan jawaban bahwa dengan adanya LKS dapat membantu siswa dalam mengerjakan sal-soal.

Butir pertanyaan keempat yaitu tentang keseringan penggunaan LKS dalam proses pembelajaran. Guru memberikan jawaban bahwa guru selalu menggunakan minimal menggunakan LKS dalam buku.

Butir pertanyaan kelima yaitu tentang LKS yang digunakan merupakan hasil buatan sendiri atau LKS yang sudah ada. Guru memberikan jawaban bahwa LKS yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran adalah yang sudah ada dan bukan LKS yang dibuat sendiri oleh guru.

Butir pertanyaan keenam yaitu tentang faktor yang mempengaruhi guru sehingga ingin membuat LKS. Guru memberikan jawaban bahwa ada beberapa alasan yang membuat guru ingin membuat LKS sendiri karena LKS yang ada menyimpang jauh dari materi dan terdapat beberapa pertanyaan yang tidak sesuai dengan perkembangan peserta didik.

Butir pertanyaan ketujuh yaitu tentang sumber LKS yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran. Guru memberikan jawaban bahwa sumber LKS yang biasa digunakan seperti buku siswa sesuai dengan buku guru, kalau ada buku siswa yang kurang sesuai, di buat sendiri.

Butir pertanyaan kedelapan yaitu tentang pemahaman guru terkait komponen-komponen dalam LKS. Guru memberikan jawaban bahwa guru sudah memahami komponen-komponen yang harus ada dalam LKS.

53 Butir pertanyaan kesembilan yaitu tentang pemahaman guru terkait konsep kecerdasan ganda. Guru memberikan jawaban bahwa pemahaman guru terkait konsep kecerdasan ganda sudah menyeluruh.

Butir pertanyaan kesepuluh yaitu tentang sejauh mana pemahaman guru terkait kecerdasan ganda. Guru memberikan jawaban sangat bagus, karena pada dasarnya semua jenis kecerdasan ganda harus dikembangkan agar mendapatkan hasil yang memuaskan.

Butiran pertanyaan kesebelas yaitu tentang pandangan guru terkait dengan pembelajaran masa kini yang mengakomodasikan kesembilan kecerdasan ganda. Guru memberikan jawaban bahwa selama ini guru belum menggunakan LKS yang mengakomodasikan sembilan kecerdasan ganda tersebut.

Butir pertanyaan keduabelas yaitu tentang penggunaan LKS yang mengakomodasikan sembilan kecerdasan ganda dalam proses pembelajaran. Guru memberikan jawaban bahwa kecerdasan yang dominan direalisasikan dalam LKS adalah kecerdasan intelektual, matematika, bahasa Indonesia, dan kinestetik.

Butir pertanyaan ketigabelas yaitu tentang kecerdasan yang dominan direalisasikan dalam LKS. Guru memberikan jawaban semua kecerdasan direalisasikan dalam LKS semuanya seimbang.

Butir pertanyaan keempatbelas yaitu tentang kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru dalam mengembangkan kecerdasan ganda lainnya yang belum terealisasikan dalam kegiatan pembelajaran. Guru memberikan jawaban bahwa ada kesulitan yang dialami guru dalam mengembangkan kecerdasan lainnya, seperti waktu, ketersediaan sumber belajar yang masih minim, sarana dan prasarana yang belum memadai, dan kurangnya wawasan guru terkait dengan kecerdasan ganda.

54 Butir pertanyaan kelimabelas yaitu tentang cara mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru dalam mengembangkan sembilan kecerdasan ganda. Guru memberikan jawaban bahwa cara mengatasinya adalah mencari sumber-sumber belajar yang relevan baik dari internet maupun buku penunjang.

Butir pertanyaan keenambelas yaitu tentang keinginan guru terkait pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda. Guru memberikan jawaban bahwa LKS yang dibuat harus dapat mengembangkan sembilan kecerdasan ganda dan adanya pelatihan dari pemerintah tentang pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda.

2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dijabarkan di atas, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa pemahaman guru terhadap LKS berbasis kecerdasan ganda masih kurang. Hal tersebut dapat diketahui dari kurangnya pemahaman guru tentang komponen-komponen dalam LKS serta kurangnya pemahaman guru terkait dengan kesembilan kecerdasan ganda (kecerdasan eksistensial, kecerdasan linguistik, kecerdasan matematis-logis, kecerdasan ruang/ visual, kecerdasan kinestetik, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan musikal, dan kecerdasan naturalis/ lingkungan). Oleh karena itu, dalam kegiatan pembelajaran di sekolah guru cenderung menggunakan bentuk LKS yang sudah ada dibuku siswa, kalau tidak di buat sendiri. Kesulitan yang dialami guru dalam mengembangkan LKS berbasis kecerdasan ganda seperti ketersediaan waktu,sumber belajar yang masih minim, sarana dan prasarana yang belum memadai, dan kurangnya wawasan guru terkait dengan kecerdasan ganda.

55 B. Deskripsi Produk Awal

Penelitian melakukan beberapa langkah dalam pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda. Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian pengembangan ini yaitu menentukan tema. Selanjutnya peneliti memilih Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai dengan tema. Berdasarkan pemetaan KI dan KD tersebut, peneliti kemudian memilih subtema dan menyusun silabus. Setelah itu, silabus diturunkan untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH). RPPTH dibuat berdasarkan Kurikulum 2013 yang di dalamnya terdapat langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan siswa selama proses pembelajaran.

Setelah menyusun RPPTH dengan kelengkapannya, maka peneliti membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berbasis kecerdasan ganda. Adapun unsur-unsur LKS yaitu terdiri dari identitas LKS (satuan pendidikan, kelas/ semester, tema/ subtema, mata pelajaran terkait, pembelajaran keberapa); petunjuk umum; tujuan pembelajaran dari setiap indikator; kegiatan belajar yang dapat mengembangkan sembilan kecerdasan ganda seperti kecerdasan eksistensial, kecerdasan linguistik, kecerdasan matematis-logis, kecerdasan ruang/ visual, kecerdasan kinestetik, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan musikal, dan kecerdasan naturalis/ lingkungan yang dilengkapi dengan tugas dan langkah-langkah kerja; serta pertanyaan refleksi. Dalam LKS disusun kegiatan belajar yang menerapkan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik yang disusun dengan menggunakan bahasa yang singkat, sederhana, dan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. Kegiatan belajar tersebut diusahakan dapat mencapai indikator/ tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

LKS berbasis kecerdasan ganda ini juga dilengkapi dengan tindak lanjut, soal evaluasi formatif, dan daftar pustaka. Pada bagian tindak lanjut berupa kegiatan belajar bersama orangtua yang bertujuan mengajak orangtua untuk ikut berperan dalam kegiatan

56 belajar siswa di rumah. Soal evaluasi formatif yang terdapat pada akhir pembelajaran keenam bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa dapat memahami materi pembelajaran dalam satu subtema. Pada bagian akhir LKS, peneliti menyertakan daftar pustaka. Daftar pustaka memuat sumber-sumber yang digunakan dalam lembar kerja siswa, baik dari buku maupun internet. Kemudian, langkah terakhir yang dilakukan peneliti adalah melakukan desain pada LKS agar terlihat menarik dan meningkatkan minat siswa dalam melakukan kegiatan belajar.

Dokumen terkait