• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahap Perencanaan

Penyusunan rencana kegiatan PMDH didasarkan pada hasil studi diagnostik. Studi diagnostik adalah kegiatan identifikasi mencakup seluruh potensi, kondisi, aspirasi, dan tata nilai masyarakat serta potensi sumber daya alam sebagai bahan dalam penyusunan rencana pembinaan masyarakat desa hutan (SK. Menhut No. 69/Kpts-II/1995, pasal 1 ayat 4). Studi diagnostik ini dilaksanakan berdasarkan SK Dirjen PH No. 210/Kpts/IV-PHH/1995. Berdasarkan analisis aspek perencanaan, dapat disajikan hasil penilaian

keberhasilan kegiatan perencanaan sesuai SK. Dirjen PH No. 288/Kpts/IV- PHH/1992 dalam Tabel 24.

Tabel 24 Penilaian Keberhasilan Kegiatan PMDH Tahap Perencanaan

Kegiatan Aspek penialaian Skor standar

SK. Dirjen PH Skor Hasil Analisis Pra Rencana (Studi Diagnostik) Rencana 1. RencanaUmum (RKPH) 2. RKL 3. RKT • Persiapan • Pelaksanaan • Penyelesaian • Disahkan • Belum dibuat

• Sudah dibuat belum disahkan

• Sudah disahkan

• Belum dibuat

• Sudah dibuat belum disahkan

• Sudah disahkan

• Belum dibuat

• Sudah dibuat belum disahkan • Sudah disahkan 3 5 8 10 0 2 4 0 3 6 0 2 10 10 4 6 10 Total Skor 30

Berdasarkan hasil penilaian keberhasilan kegiatan PMDH pada tahap perencanaan seperti yang terdapat pada Tabel 24, dapat dilihat bahwa tahap perencanaan PMDH di PT. Ratah Timber mulai dari Pra rencana (Studi Diagnostik), Rencana Umum (RKHP), RKL, RKT sudah disahkan, sehingga jumlah skor untuk tahap perencanaan adalah 30.

Tahap Pelaksanaan

Kegiatan pembinaan terhadap masyarakat di areal PT. Ratah Timber sesungguhnya sudah dilakukan sejak tahun 1991. Bentuk kegiatannya antara lain membantu dalam pengadaan sarana dan prasarana umum, pelibatan dalam pembangunan fasilitas operasional di base camp Mamahak Teboq dan perekrutan tenaga kerja masyarakat lokal dalam kegiatan pengusahaan hutan. Pada tahun 1991 PT. Ratah Timber baru memiliki 2 desa binaan. Pada saat ini PT. Ratah Timber sudah memiliki 8 desa binaan, yaitu desa Mamahak Teboq, Lutan, Long Hubung, Data bilang Ilir, Data Bilang Ulu yang berada di Kecamatan Long

Hubung, desa Long Gelawang, Danum Paroy dan Muara Ratah yang berada Kecamatan Laham. Kegiatan PMDH yang dilakukan perusahaan terhadap desa binaannya pada umumnya adalah peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat, peningkatan sarana dan prasarana sosial ekonomi, peningkatan kesadaran dan perilaku positif terhadap pelestarian sumber daya alam, penyelesaian konflik sosial, serta pemberian dana kompensasional.

Jenis-jenis kegiatan PMDH di PT. Ratah Timber sampai saat ini mencakup aspek pendidikan, aspek kesehatan, aspek sosial budaya, dan aspek pertanian menetap. Setiap aspek tersebut terdiri dari beberapa kegiatan, misalnya untuk aspek pendidikan terdiri dari kegiatan pemberian bantuan guru honor dan pemberian akomodasi berupa buku terhadap siswa-siswi SD dan SMP yang membutuhkan. Salah satu bentuk kepedulian perusahaan untuk meningkatkan mutu pendidikan di desa binaannya adalah dengan pengadaan guru honor. Pengadaan guru honor dilakukan oleh perusahaan sendiri mulai dari pemberian gaji dan pengawasan langsung ke sekolah-sekolah. Guru-guru honor ditugaskan mengajar di SDN No. 005 Fillial Camp yang dibangun sendiri oleh perusahaan. Nama dan besar honor guru yang mengajar di SD tersebut bisa dilihat pada Tabel 25.

Tabel 25 Daftar Guru Penerima Bantuan/Honor di SDN No.005 Fillial Camp

No. Nama Honor Guru

1 Yuli Sabariah Rp. 400,000,- 2 Theresia Tubuq Rp. 350,000,- 3 Kalifonia Pidang Rp. 325,000,- 4 Ramintan Rp. 325,000,- 5 Sukendran Rp. 100,000,- 6 Kepala sekolah (PNS) Rp. 100,000,- Jumlah Rp. 1,600,000,-

Sumber : Laporan kegiatan kelola sosial unit bina lingkungan (2008)

SDN No. 005 Fillial Camp merupakan SD milik perusahaan PT. Ratah Timber yang dibangun pada 2 Januari 1996. Sarana dan prasarana yang terdapat pada SDN No. 005 Fillial Camp adalah gedung sekolah sebanyak 2 unit, masing- masing unit terdiri dari 6 ruangan yang terdiri dari kantor kepala sekolah 1 ruang, ruang guru 1 ruang, perpustakaan 1 ruang, Gedung 1 ruang, WC guru dan murid masing-masing 1 ruang. Setiap bulan unit bina lingkungan PT. Ratah Timber melakukan pemeriksaan terhadap kondisi sarana dan prasarana tersebut. Kondisi

sarana dan prasarana SDN No. 005 Fillial Camp hingga pada tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 26.

Tabel 26 Kondisi Sarana dan Prasarana SDN No. 005 Fillial Camp Bulan Januari s/d Desember 2008

No. Jenis Perlengkapan Sekolah Jumlah Kondisi

Baik Rusak

1 Kursi Kepala Sekolah - - -

2 Kursi Guru 8 buah 4 4

3 Kursi siswa 38 buah 20 18

4 Kursi Tamu 6 buah 13 -

5 Meja Kepala Sekolah - - -

6 Meja Guru 8 buah 4 4

7 Meja Siswa 38 buah 20 18

8 Lemari Buku 1 buah - -

9 Lemari Perpustakaan - - -

10 Papan Absen Sekolah - - -

11 Papan Absen Kelas - - -

12 Papan Tulis 4 buah 13 -

Sumber: Laporan Tahunan Unit Bina Lingkungan PT. Ratah Timber (2008)

Selain pemberian bantuan berupa honor kepada guru, PT. Ratah Timber juga memberikan bantuan akomodasi berupa buku pelajaran kepada siswa SD dan SMP yang membutuhkan. Pemberian buku pelajaran tersebut disesuaikan dengan permintaan sekolah. Banyak buku yang diberikan ke sekolah biasanya disesuaikan dengan jumlah permintaan sekolah, namun apabila dana perusahaan kurang mencukupi maka buku yang diberikan disesuaikan dengan kesanggupan dana perusahaan. Biasanya pemberian bantuan buku kepada sekolah dilakukan pada saat awal tahun ajaran.

Kegiatan PMDH PT. Ratah Timber pada aspek kesehatan berupa posyandu dan pengobatan gratis. Pengobatan gratis diberikan kepada masyarakat yang dianggap kurang mampu. Pengobatan gratis terhadap Balita juga dilakukan setiap bulan, Berdasarkan laporan triwulan kegiatan sosial pada aspek kesehatan pada tahun 2008, besar bantuan dana yang ditujukan untuk pengobatan balita tiap bulannya adalah Rp 125.000,- yaitu berupa penimbangan Balita, PMT (Pemberian Makanan Tambahan) dan imunisasi bagi Balita.

Kegiatan PMDH PT. Ratah Timber pada aspek sosial budaya yaitu pemberian bantuan berupa penerangan listrik, bantuan gereja, bantuan transport, bantuan MTQ, kompensasi, penyelesaian konflik, serta bantuan rupa-rupa.

Bantuan-bantuan ini diberikan apabila masyarakat atau sekelompok masyarakat mengusulkan permohonan dana ke PT. Ratah Timber berupa proposal kegiatan yang akan dilaksanakan. Proposal-proposal tersebut akan diusulkan ke kantor pusat Jakarta untuk dipertimbangkan. Apabila perusahaan memiliki dana untuk membantu pembiayaan kegiatan-kegiatan tersebut maka bantuan dana akan segera diberikan, namun proses tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama karena harus dipertimbangkan di kantor pusat, dan keputusan pemberian bantuan dana biasanya dari pusat. Biasanya tidak semua proposal diterima, tergantung jenis kegiatan yang direncanakan. Usulan permohonan bantuan dana diterima bila kegiatan yang dilaksanakan bermanfaat bagi kepentingan umum.

PT. Ratah Timber juga memberikan bantuan kepada masyarakat dalam bentuk dana kompensasi. PT. Ratah Timber dalam memberikan dana kompensasi kepada masyarakat bekerjasama dengan kecamatan Long Hubung. Sebelum dana kompensasi diberikan kepada masyarakat, terlebih dahulu dilakukan rapat koordinasi dengan para petinggi kampung dan kepala adat serta tokoh masyarakat dari 8 desa binaan, untuk membicarakan pengaturan dan pemberian dana kompensasi dari PT. Ratah Timber yang merupakan hak masyarakat pada 8 desa binaan tersebut. Dengan berbagai pertimbangan maka diputuskan bahwa persentase dana yang paling besar diberikan kepada desa yang paling dekat dengan kegiatan produksi tiap tahunnya. Semakin jauh dari kegiatan produksi maka persentase semakin kecil. Pemberian dana kompensasi kepada masing- masing desa binaan dilakukan sekali setahun.

Salah satu kegiatan PMDH di bidang pertanian adalah pembinaan pertanian menetap. Dalam aspek pembinaan pertanian menetap, pelaksana PMDH berupaya untuk merubah pola pikir masyarakat dari pertanian perladangan berpindah ke usahatani menetap. Perusahaan menyediakan lahan dan bibit pohon (karet dan sengon) yang akan ditanami oleh peserta PMDH. Kemudian dibentuk beberapa kelompok tani yang bertujuan untuk mempermudah pembinaan. Kegiatan ini tidak berlanjut karena menemui kesulitan yaitu masih ada masyarakat yang kurang setuju terhadap upaya tersebut. Hal ini disebabkan adanya anggapan dari masyarakat bahwa pola perladangan berpindah yang selama ini dilakukan lebih menguntungkan.

Berdasarkan SK. Dirjen PH No. 288/Kpts/II-PHH/1992, keberhasilan kegiatan PMDH pada tahap pelaksanaan dapat dinilai dari persentase realisasi rencana fisik dan biaya kegiatan PMDH, keterlibatan masyarakat dan instansi dalam pelaksanaan kegiatan PMDH serta dinilai ada tidaknya organisasi pelaksanaan Kegiatan PMDH. Persentase realisasi rencana biaya kegiatan PMDH pada tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 27.

Tabel 27 Rekapitulasi Laporan Realisasi Kelola Sosial/PMDH Bulan Januari - Desember 2008

No. Jenis Kegiatan Rencana RKAP 2008 Realisasi Semester I Realisasi Semester II Jumlah Kete- rangan A Aspek pendidikan 5,475,000 9,512,000 10,526,000 20,038,000 B Aspek Kesehatan 26,330,000 4,563,000 922,450 5,485,450 C Aspek Sosial Budaya 245,000,000 26,000,000 33,015,000 59,015,000 D Konfensasi 105,000,000 - 60,065,500 60,065,500 RKT 2007 E Pertanian - - 150,000 150,000 Total 381,805,000, 40,075,000 104,679,450 144,754,950 Sumber: Laporan Tahunan kegiatan PMDH Unit Bina Lingkungan PT. Ratah Timber

Realisasi dari rencana fisik dan biaya diukur dari persentase biaya yang terealisasi dari biaya yang direncanakan sebelumnya. Dari tabel 27 dapat dilihat bahwa biaya yang direncanakan Rp. 381.805.000,- sedangkan biaya yang terealisasi adalah Rp. 144.754.950,- sehingga besar realisasi fisik dan biaya adalah sebesar 37,91 %. Sedangkan keterlibatan masyarakat dinilai dari apakah masyarakat dilibatkan dalam tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan, atau hanya dalam tahap perencanaan atau pelaksanaan saja atau bahkan tidak terlibat sama sekali. Keberhasilan kegiatan PMDH pada tahap pelaksanaan juga dilihat dari keterlibatan masyarakat dan instansi terkait serta organisasi pelaksana kegiatan PMDH di PT. Ratah Timber seperti yang disajikan pada Tabel 28.

Dari Tabel 28 dapat dilihat bahwa realisasi dari rencana fisik dan biaya kegiatan PMDH adalah 37,91 %, masyarakat dan instansi dilibatkan mulai dari proses perencanaan sampai pelaksanaan serta belum ada organisasi pelaksana PMDH namun hanya tenaga khusus yang menangani. Sehingga skor yang didapatkan dari tahap perencanaan sebesar 25.

Tabel 28 Penilaian Keberhasilan kegiatan PMDH Tahap Pelaksanaan

Kegiatan Aspek penialaian Skor Standar

SK. Dirjen PH

Skor Hasil Analisis Realisasi dari Rencana

Fisik dan Biaya

Keterlibatan

Masyarakat dan Instansi

Organisasi Pelaksanaan

• Realisasi 0-40 %

• Realisasi 40-85%

• Lebih dari 85 %

• Tidak Dilibatkan

• Dilibatkan hanya dalam proses perencanaan atau pelaksanaan saja

• Dilibatkan dari proses perencanaan sampai pelaksanaan

• Tidak ada organisasi dan atau tenaga khusus yang

menangani

• Ada organisasi namun tenaga khusus yang menangani belum ada

• Ada organisasi dan tenaga khusus yang menangani

15 30 45 0 5 10 0 2 5 15 10 0 Total Skor 25 Tahap Pelaporan

Salah satu bentuk pengawasan atau evaluasi adalah membuat pelaporan yang teratur. Pelaporan kegiatan PMDH di PT. Ratah Timber dilakukan secara periodik (bulanan, triwulanan, dan tahunan). Laporan kegiatan PMDH disusun oleh pemegang IUPHHK-HA PT. Ratah Timber disampaikan kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan Propinsi Kalimantan Timur dan Kepala Dinas Kehutanan Dati. I setempat, dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Pengusaha Hutan cq. Direktur Bina Pengusahaan Hutan, Direktur Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan cq Direktur Reboisasi, Kepala Pusat Penyuluhan Kehutanan, Ketua Bapedda Kalimantan Timur, Ketua Bappeda Kabupaten Kutai barat,. Kepala dinas Kabupaten Kutai Barat, Camat dan Kepala Desa. Bentuk laporan di PT. Ratah Timber berupa laporan bulanan, triwulanan, dan laporan tahunan. Analisis pada tahap pelaporan yang dilakukan sesuai dengan SK. Dirjen PH No. 288/Kpts/II-PHH/1992, disajikan pada Tabel 29.

Tabel 29 Penilaian Keberhasilan Kegiatan PMDH Tahap Pelaporan

Kegiatan Aspek penialaian Skor Standar SK.

Dirjen PH

Skor Hasil Analisis Laporan Bulanan,

Triwulan, Tahunan

• Tidak dilaporkan secara tertib dan teratur

• Dilaporkan tetapi tidak tepat waktu

• Dilaporkan secara tertib dan teratur

0 5 10

10

Tabel 29 menunjukkan bahwa pelaporan kegiatan PMDH di PT. Ratah Timber dilakukan secara periodik (bulanan, triwulanan, dan tahunan). Setiap kegiatan PMDH di PT. Ratah Timber dilaporkan secara tertib dan teratur, mulai dari laporan Bulanan, Triwulanan dan laporan Tahunan. Penilaian berdasarkan SK. Dirjen PH No. 288/Kpts/II-PHH/1992, skor nilai untuk pelaporan adalah 10. Berdasarkan SK. Dirjen PHH No. 288 /Kpts/II-PHH/1992, hasil penilaian dari keseluruhan manajemen Kegiatan PMDH dapat dihitung dari jumlah skor mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan tahap pelaporan. Penilaian manajemen Kegiatan PMDH dapat dilihat pada Tabel 30.

Pada Tabel 30 dapat dilihat bahwa skor hasil analisis manajemen Kegiatan PMDH diperoleh dari penjumlahan skor hasil penilaian tahap perencanaan (30), pelaksanaan (25) dan pelaporan (10), sehingga jumlah skor hasil analisis keseluruhan manajemen PMDH adalah 65. Hasil penilaian PMDH sesuai dengan SK. Dirjen PHH No. 288 /Kpts/II-PHH/1992 menunjukkan bahwa manajemen PMDH di PT. Ratah Timber yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, serta pelaporan termasuk dalam kriteria sedang (skor >50-80).

Tabel 30 Hasil Penilaian Manajemen Kegiatan PMDH di PT. Ratah Timber

5.2.2 Partisipasi Masyarakat Terhadap Kegiatan PMDH

1. Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Perencanaan PMDH

Keterlibatan atau partisipasi masyarakat dalam penyusunan rencana PMDH sangatlah diperlukan. Hal ini dimaksudkan agar Kegiatan selaras dengan kebutuhan masyarakat. Keterlibatan masyarakat ini dapat ditunjukkan dari tingkat partisipasi pada tahapan perencanaan yang dilakukan. Indikator yang digunakan antara lain seberapa besar peranan pimpinan informal (kepala adat, ulama, tokoh masyarakat), aparat pemerintah lokal, dan kelompok tani dalam proses penyusunan rencana PMDH. Untuk melihat tingkat partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan PMDH dapat dilihat dalam Tabel 31.

No. Kegiatan Aspek Penilaian Skor Hasil Penilaian (SK. Dirjen PH No.288) Jumlah Skor Setiap Tahap Kegiatan 1. Tahap Perencanaan

• Pra rencana (Studi Diagnostik) • Rencana - Rencana Umum (RKPH) - RKL - RKT Pengesahan Sudah disahkan Sudah disahkan Sudah disahkan 10 4 6 10 30 2. Tahap Pelaksanaan • Realisasi dari Rencana Fisik dan Biaya • Keterlibatan Masyarakat dan Instansi yang Terkait • Organisasi Pelaksanaan Realisasi 37,91%

Terlibat mulai dari proses perencanaan sampai pelaksanaan

Tidak ada organisasi dan atau tenaga khusus yang menangani 15 10 0 25 3. Tahap Pelaporan - Laporan Triwulan, dan laporan Tahunan Dilaporkan Secara Tertib dan Teratur

10 10

Tabel 31 Tingkat Partisipasi Masyarakat Desa Mamahak Teboq dan Desa Lutan dalam Penyusunan Rencana Kegiatan PMDH

No. Unsur-Unsur Partisipasi Pada Tahap Perencanaan

Jumlah Responden (N=60)

YA TIDAK

N % N %

1 Mengajukan usul/pendapat tentang jenis bantuan atau pembinaan yang dibutuhkan.

26,00 43,33 34,00 56,67 2 Menentukan prioritas jenis bantuan/pembinaan

yang akan dilaksanakan.

24,00 40,00 36,00 60,00 3 Diberitahukan tentang rencana pertemuan

untuk membahas Kegiatan PMDH yang akan dilaksanakan oleh perusahaan.

26,00 43,33 34,00 56,67

4 Diajak untuk ikut serta menyepakati jenis bantuan/pembinaan yang terpilih.

35,00 58,33 25,00 41,67

Rata-Rata 27,75 46,25 32,25 53,75

Berdasarkan keseluruhan unsur-unsur partisipasi pada tahap perencanaan seperti yang terdapat pada Tabel 31 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang menyatakan Ya pada penyusunan Rencana Kegiatan PMDH adalah sebesar 46,25% artinya tingkat partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan PMDH termasuk dalam kategori sedang karena berada diantara 41-60%. Pada Tabel 31 juga dijelaskan bahwa pada umumnya responden tidak terlibat pada proses pengajuan usul/pendapat, penentuan prioritas bantuan/pembinaan serta tidak diberitahukan tentang rencana pertemuan untuk membahas Kegiatan PMDH yang akan dilaksanakan oleh perusahaan. Hal tersebut terlihat dari persentase responden yang menyatakan ya (pertanyaan No. 1,2,3) lebih kecil dari pada responden yang menyatakan tidak. Pada proses penyusunan rencana tersebut, seharusnya aparat desa dan tokoh masyarakat, serta masyarakatlah yang memegang peranan dalam penentuan jenis bantuan serta penetapan prioritas bantuan. Sementara pada kenyatannya di lapangan, pada umumnya kelompok masyarakat hanya ikut dalam proses penyepakatan. Kondisi ini menyebabkan munculnya persepsi masyarakat tentang tujuan dan manfaat yang dapat diperoleh melalui kegiatan PMDH terbatas pada manfaat berupa bantuan keuangan dan fisik semata. Padahal, tujuan PMDH yang sesungguhnya adalah mencakup upaya peningkatan pendapatan dan ekonomi masyarakat melalui kegiatan pendidikan, pelatihan, maupun pemasaran hasil-hasil pertanian masyarakat. Munculnya persepsi seperti itu disebabkan proses pensosialisasian rencana kegiatan yang dilakukan pihak perusahaan tidak berjalan dengan baik. Padahal, tahapan inilah

yang seharusnya lebih diutamakan sebelum dilakukan penyusunan rencana kegiatan PMDH.

2. Partisipasi Masyarakat Pada Tahap pelaksanaan PMDH

Tingkat partisipasi masyarakat dalam tahap pelaksanaan PMDH dilihat dari keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan penyuluhan dan pembinaan teknis yang diselenggarakan oleh PMDH. Namun, mulai dari tahun 2000 sampai saat ini PT Ratah Timber belum pernah menyelenggarakan kegiatan penyuluhan dan pembinaan teknis di desa-desa binaannya. Pelaksanaan kegiatan PMDH di PT Ratah Timber hanya berupa pemberian bantuan pengobatan gratis, pemberian honor pengurus desa binaan, bantuan kesehatan/posyandu, serta bantuan keagamaan dan lain-lain. Sehingga partisipasi masyarakat dalam tahap pelaksanaan PMDH tidak bisa dinilai karena masyarakat hanya menerima bantuan yang diberikan oleh perusahaan.

5.2.3 Persepsi Masyarakat Terhadap Manfaat Kegiatan PMDH

Persepsi responden terhadap manfaat kegiatan PMDH dilihat dari pendapat masyarakat tentang kegiatan PMDH yang berjalan selama ini apakah bermanfaat atau tidak, apakah kegiatan IUPHHK-HA PT. Ratah Timber bermanfaat bagi masyarakat, dan dengan adanya kegiatan PMDH apakah kebutuhan masyarakat akan hasil hutan terpenuhi. Dari hasil wawancara tersebut diperoleh bahwa sebagian besar responden menyatakan adanya manfaat dari kegiatan PMDH. Persepsi masyarakat terhadap manfaat kegiatan PMDH dapat dilihat pada Tabel 32.

Tabel 32 Hasil Pengukuran Persepsi Masyarakat terhadap Manfaat Kegiatan PMDH

Responden Desa Binaan

Tidak Bermanfaat Bermanfaat Sangat Bermanfaat

N % N % N % Mamahak Teboq 2 6.67 25 83,33 3 10 Lutan 4 13,33 23 76,67 3 10 Total 6 10,00 48 80,00 6 10

Dari Tabel 32 dapat dilihat bahwa pada umumnya (80%) responden menyatakan bahwa kegiatan PMDH bermanfaat bagi mereka. Adapun alasan responden menyatakan bahwa PMDH bermanfaat karena:

1. Masyarakat petani bisa mendapatkan pupuk, bibit dan bantuan alat pertanian.

2. Tersedianya lahan dan bibit pohon sengon dan karet untuk di kelola oleh peserta PMDH.

3. Peserta PMDH mendapatkan bantuan berupa bantuan sosial seperti bantuan keagamaan, bantuan kesehatan, bantuan bencana alam serta bantuan hari raya.

4. Adanya pembangunan sarana dan prasarana, seperti sekolah, pembangunan dan perbaikan jalan sebagai jalur transportasi.

5. Petani yang berhasil menanam sengon bisa menjual sengon ke perusahaan karena masyarakat tidak mempunyai alat untuk memproduksi sengon (menebang dan mengangkut).

Sedangkan alasan responden yang menyatakan bahwa kegiatan PMDH tidak bermanfaat adalah kegiatan PMDH belum berjalan dengan baik, tidak ada pengaruh terhadap kehidupan sehari-hari, tidak ada bantuan personal, dan ada juga karena alasan ketidaktahuan tentang kegiatan PMDH.

Persepsi masyarakat terhadap manfaat kegiatan PMDH juga dilihat dari apa pendapat responden tentang manfaat kegiatan IUPHHK-HA PT. Ratah bagi mereka. Persepsi masyarakat terhadap kegiatan IUPHHK-HA PT. Ratah Timber dapat dilihat pada Tabel 33.

Tabel 33 Persepsi Masyarakat Terhadap manfaat kegiatan PT. Ratah Timber

Responden Desa Binaan

Tidak Bermanfaat Bermanfaat Sangat Bermanfaat

N % N % N %

Mamahak Teboq 4 13,33 22 73,33 4 13,33

Lutan 4 13,33 25 83,33 1 3,33

Total 8 13,33 47 78,33 5 8,33

Tabel 33 memperlihatkan bahwa sebagian besar (78,33%) responden menyatakan bahwa kegiatan perusahaan bermanfaat bagi masyarakat dengan alasan berikut: perusahaan menyediakan lapangan kerja kepada masyarakat lokal, perusahaan memberikan bantuan apabila masyarakat menghadapi musibah (kebakaran, meninggal dunia, banjir dan lain lain), perusahaan juga memberikan bantuan keagamaan dan bantuan upacara pernikahan, bantuan pembangunan jalan,

menyediakan tanaga pengajar dalam rangka meningkatkan pendidikan dan sebagainya. Responden yang menyatakan bahwa kegiatan PT. Ratah Timber tidak bermanfaat adalah sebesar 13,33% dengan alasan karena tidak pernah terlibat sama sekali dalam kegiatan PMDH. Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa secara umum kegiatan PT. Ratah Timber bermanfaat bagi masyarakat peserta PMDH.

Perlu juga diketahui bagaimana pendapat masyarakat, apakah setelah adanya kegiatan PMDH dari PT. Ratah Timber kebutuhan mereka terhadap hasil hutan terpenuhi atau tidak terpenuhi. Persepsi masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhan mereka akan hasil hutan dapat dilihat pada Tabel 34.

Tabel 34 Persepsi Masyarakat Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Mereka Akan Hasil Hutan

Responden Desa Binaan

Terpenuhi Tidak Terpenuhi

N % N % Mamahak Teboq 17 56,67 13 43,33 Lutan 15 50 ,00 15 50,00 Total 32 53,33 28 46,67

Dari Tabel 34 dapat dilihat bahwa 53,33% dari total responden menyatakan bahwa kebutuhan mereka akan hasil hutan masih terpenuhi dengan adanya kegiatan PMDH, sedangkan 46,67% responden menyatakan bahwa kebutuhan mereka akan hasil hutan tidak terpenuhi. Sedangkan alasan dinyatakannya kebutuhan akan hasil hutan masih terpenuhi adalah karena masyarakat masih tetap diperkenankan mengambil kayu bakar, rotan, kayu kecil untuk membangun rumah, bisa berburu kecuali di lokasi koridor satwa. Alasan yang menyatakan bahwa kebutuhan akan hasil hutan tidak terpenuhi adalah tidak adanya keinginan untuk mengambil hasil hutan disebabkan jarak yang jauh, dan umur yang sudah tua sehingga tidak sanggup lagi mengambil hasil hutan. Oleh karena itu bisa dikatakan bahwa adanya Kegiatan PMDH tidak mempengaruhi masyarakat untuk mengambil hasil hutan, masyarakat tetap diberi kebebasan untuk mengambil hasil hutan (kayu bakar, rotan, kayu kecil untuk membangun rumah, dan sebagainya) kecuali kayu produksi atau kayu yang besar.

Berdasarkan penjelasan diatas maka persepsi masyarakat terhadap manfaat kegiatan PMDH dapat ditentukan dengan menjumlahkan skor dari ketiga

pertanyaan (pendapat responden tentang manfaat Kegiatan PMDH dan manfaat kegiatan IUPHHK-HA bagi mereka serta pendapat masyarakat tentang bagaimana pemenuhan kebutuhan mereka akan hasil hutan). Kriteria pengukuran persepsi masyarakat terhadap manfaat kegiatan PMDH dapat dilihat pada Tabel 35.

Tabel 35 Hasil Pengukuran Persepsi Masyarakat Terhadap Manfaat Kegiatan PMDH

No. Manfaat yang diperoleh masyarakat Persepsi Masyarakat Skor 1

2 3

Manfaat Kegiatan PMDH

Manfaat Kegiatan IUPHHK-HA PT. Ratah Timber

Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat akan Hasil Hutan Bermanfaat Bermanfaat Terpenuhi 1 1 1 Total Skor 3

Tabel 35 menunjukkan bahwa total skor hasil pengukuran persepsi masyarakat terhadap manfaat kegiatan PMDH adalah 3, skor tersebut berada diantara selang 2-4, artinya persepsi masyarakat terhadap manfaat kegiatan PMDH termasuk sedang.

5.2.4 Kesejahteraan Masyarakat Desa Binaan PT. Ratah Timber

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 69/Kpts-II/1995, salah satu tujuan dari kegiatan PMDH adalah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Menurut Bruton (1992), kesejahteraan ditentukan oleh tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan.

1. Tingkat Pendapatan Masyarakat

Sumber pendapatan responden dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pendapatan usahatani dan non usahatani. Sumber pendapatan usahatani berasal dari tanaman pertanian semusim yaitu berupa lahan kering (tanaman padi), perkebunan, hortikultura, perikanan dan hasil-hasil hutan (rotan dan kayu). Sumber pendapatan non usahatani antara lain bekerja sebagai Pegawai Negeri

Dokumen terkait