• Tidak ada hasil yang ditemukan

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisis Kepekatan Warna Darah

Sekitar 60 % volume sel darah merah (eritrosit) terdiri dari air dan sisanya terdiri dari konjugasi protein berbentuk globin dan hem (heme). Pigmen yang merupakan 4 % dari konjugasi protein disebut hemoglobin (Hb). Pigmen ini memberikan warna merah pada darah segar (Brown, 1989).

Berikut ini (Tabel 11) adalah hasil pengukuran kadar hemoglobin (Hb) dari jenis sampel darah yaitu darah ikan hiu, darah ikan cakalang, darah ikan tongkol, darah ikan pari, darah sapi, darah ikan tuna dan darah ikan layur.

54 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 mg/l

Hiu Cakalang Tongkol Pari Sapi Tuna Layur

Jenis darah

Tabel 11. Hasil pengukuran kadar hemoglobin (Hb) dalam darah Kadar Hb dalam Darah (g/ml)

Ulangan ke-

Hiu Cakalang Tongkol Pari Sapi Tuna Layur

1 71 61 55 48 45 37 28

2 63 60 50 47 43 44 32

3 69,5 54 41 47 40 45 31

Rata-rata 67,83 58,33 48,67 47,33 42,67 42,00 30,33 Simpangan Baku 3,47 3,09 5,79 0,47 2,05 3,56 1,70

Rata-rata kadar Hb sampel darah ikan hiu menunjukkan nilai yang paling tinggi dibandingkan dengan sampel darah cakalang, tongkol, tuna, layur, pari dan sapi. Darah hiu memiliki kadar Hb sebesar 67,83 g/ml. Sampel darah layur memiliki kadar Hb sebesar 42,67 g/ml atau menunjukkan rata-rata nilai kadar Hb yang paling rendah. Jadi, dapat dinyatakan bahwa warna darah hiu paling pekat dibandingkan dengan jenis darah sampel- sampel yang lain, sedangkan warna darah ikan layur memiliki kepekatan yang terendah diantara jenis-jenis darah yang dianalisis. Secara berurutan, tingkat kepekatan warna darah dari sampel darah adalah (1) darah ikan hiu, (2) darah ikan cakalang, (3) darah ikan tongkol, (4) darah ikan pari, (5) darah sapi, (6) darah ikan tuna (7) darah ikan layur.

Gambar 10. Rata-rata kadar hemoglobin (Hb) yang diukur dari be berapa jenis darah

Bila ditinjau dari jenis sampel darah dari jenis-jenis ikan yang dimangsa hiu, maka kadar Hb darah cakalang merupakan yang tertinggi yaitu sebesar 58,33 g/ml. Hal ini berarti bahwa warna darah cakalang lebih pekat dibandingkan dengan jenis-

55 jenis sampel darah ikan yang dimangsa hiu. Dengan demikian, dapat diduga bahwa darah ikan cakalang lebih menarik bagi hiu dibandingkan dengan darah-darah sampel yang lainnya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Hendrotomo (1989) menggunakan daging ikan seperti cakalang, lumba-lumba dan lemadang, bahwa hiu lebih tertarik terhadap umpan ikan cakalang karena warna darahnya merah pekat kandungan darahnya tinggi dan dagingnya lebih tebal. Selanjutnya, tingkat ketertarikan ikan hiu terhadap darah dari jenis ikan yang dimangsa hiu secara berturut-turut dapat diduga adalah darah ikan tongkol, darah ikan pari, darah ikan tuna dan darah ikan layur.

Tabel 12. Analisis sidik ragam kadar hemoglobin (Hb) pada jenis sampel darah yang berbeda Sumber Keragaman (SK) Db Jumlah Kuadrat (JK) Kuadrat Tengah (KT) F-hitung F-tabel Sampel Darah 6 2632,17 438,69 27,24 2,85 Galat 14 225,5 16,11 Total 20 2857,67

Berdasarkan analisis sidik ragam menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terhadap tujuh sampel darah diatas menghasilkan F-hitung (27,24) lebih besar dari F-tabel (2,85) (Tabel 12). Hal ini menyimpulkan bahwa jenis-jenis sampel darah yang berbeda adalah berpengaruh secara nyata terhadap kadar Hb darah pada taraf á = 5 %. Dengan demikian, secara analo g, sampel-sampel darah yang digunakan juga berpengaruh sangat nyata terhadap kepekatan warna darah.

Untuk mengetahui perbedaan rata-rata setiap perlakuan jenis sampel darah yang berbeda maka dilakukan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) terhadap kadar Hb (Tabel 13).

56 Tabel 13. Uji beda nyata terkecil (BNT) pengaruh sampel darah yang berbeda

terhadap rata-rata kadar Hemoglobin.

Selisih Perlakuan BNT (á)

Sampel

Darah Cakalang Tongkol Tuna Layur Pari Hiu Sapi 0,05 0,01 Cakalang - 9.67** 16.33** 28.00** 58.11** 9.50** 15.67** Tongkol - - 6.67 18.33** 1.33 19.17** 6.00 Tuna - - - 11.67** 5.33 25.83** 0.67 Layur - - - - 17.00** 37.50** 12.33** Pari - - - 20.50** 4.67 Hiu - - - 25.17** Sapi - - - - 6.95 9.21

Keterangan : * = berbeda nyata pada taraf á = 5 % ** = berbeda sangat nyata á = 1 %

tanpa tanda * = tidak berbeda

Berdasarkan uji BNT diatas dapat diketahui bahwa secara umum nilai kadar Hb darah hiu, bila dibandingkan dengan nilai kadar Hb darah sampel-sampel yang lain, adalah berbeda sangat nyata pada taraf á = 1 %. Kondisi yang sama juga terjadi pada nilai kadar Hb darah cakalang, bila dibandingkan dengan nilai kadar Hb darah sampel-sampel yang lain yaitu berbeda sangat nyata pada taraf á = 1 %. Selanjutnya, nilai kadar Hb darah layur adalah berbeda sangat nyata pada taraf á = 1 % terhadap semua jenis darah sampel yang dianalisis.

Untuk perbandingan masing- masing nilai kadar Hb darah selain darah hiu dan darah cakalang adalah sangat beragam. Nilai kadar Hb darah tongkol berbeda sangat nyata pada taraf á=1 % terhadap darah layur dan darah hiu. Nilai kadar Hb darah tuna bila dibandingkan dengan nilai kadar Hb darah layur dan darah hiu adalah berbeda sangat nyata pada taraf á =1 %, tetapi nilai kadar Hb darah tuna tersebut tidak berbeda bila dibandingkan dengan nilai kadar Hb darah tongkol, darah pari dan darah sapi. Selanjutnya, nilai kadar Hb darah pari adalah berbeda sangat nyata pada taraf á = 1 % terhadap darah cakalang, darah layur dan darah hiu. Nilai kadar Hb darah sapi berbeda sangat nyata pada taraf á = 1 % terhadap darah cakalang, darah layur dan darah hiu.

Dari hasil diatas didapatkan 4 kelompok sampel darah yang secara berurutan memiliki kepekatan darah tertinggi sampai dengan terendah yaitu (1) darah hiu, (2)

57 darah cakalang, (3) darah tongkol, darah pari, darah sapi atau darah tuna dan (4) darah layur. Sehubungan dengan hal-hal diatas, maka dapat dinyatakan bahwa ketertarikan ikan hiu terhadap darah-darah sampel secara berturut-turut, tertinggi adalah darah ikan hiu sendiri, selanjutnya adalah darah ikan cakalang, sedangkan darah ikan tongkol, darah ikan pari, darah sapi dan darah ikan tuna berada pada ketertarikan hiu urutan ketiga, dan darah ikan layur pada urutan terakhir.

Keterangan : (1), (2), (3),…..= urutan langkah B1 = berbeda nyata pada taraf á = 1 % B2 = berbeda nya ta pada taraf á = 5 % S = tidak berbeda pada taraf á = 1 % = garis hubungan

Gambar 11. Tingkatan dugaan ketertarikan hiu terhadap kepekatan warna darah sampel menggunakan analisis pengelompokan

Menurut Fujaya (2002) bahwa yang menentukan tinggi rendahnya kadar Hb dalam darah adalah hematokrit dan aktivitas organisme tersebut. Hubungan antara hemoglobin, hematokrit dan aktivitas organisme adalah berbanding lurus. Jadi, semakin tinggi kadar hematokrit dalam darah suatu organisme maka semakin tinggi pula kadar hemoglobinnya dan sebaliknya. Demikian pula dengan semakin tinggi

Hiu 67,83 g/ml Layur 30,33 g/ml Cakalang 58,33 g/ml Tongkol 48,67 g/ml Pari 47,33 g/ml Sapi 42,67 g/ml Tuna 42,00 g/ml

Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3

(6)B1 (4)B1 (1) B1 (3) B1 (2) B1 (5)B1 (1) B1 (2) B1 (3) S Tahap 1 Tahap 2 Kelompok 4

58 aktifitas suatu organisme maka semakin tinggi pula kadar hemoglobinnya dan sebaliknya.

Dokumen terkait