• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

2. Analisis Kesalahan Data Wawancara

Peneliti melakukan wawancara dengan memilih 2 siswa untuk

mewakili kesalahan yang sering dilakukan oleh siswa dan siswa tersebut

adalah siswa yang mempunyai kesalahan paling banyak. Wawancara ini

bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan siswa

salah dalam mengerjakan soal cerita trigonometri. Kesalahan yang

dilakukan oleh siswa kelas X IPA 5 dalam mengerjakan soal cerita

trigonometri yang dikelompokkan berdasarkan kategori kesalahan menurut

Hadar dan kawan-kawan adalah kesalahan data, kesalahan definisi atau

teorema, kesalahan teknis, dan kesalahan menginterpretasikan bahasa.

Keterangan: P = peneliti

W1 = siswa wawancara pertama

W2 = siswa wawancara kedua

a. Kesalahan Data

Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan yang dapat

dihubungkan dengan ketidaksesuaian antara data yang diketahui dengan

data yang dikutip oleh peserta tes. Pada gambar berikut merupakan

bentuk kesalahan data yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal

78

1) Kesalahan S29 pada nomor 5

Gambar 4.5 Kesalahan S29 pada Nomor 5

Kesalahan data yang ditunjukkan pada Gambar 4.5, yaitu

kesalahan data dalam bentuk salah menyalin soal. Siswa salah dalam

menyalin soal pada jarak kaki gedung ke batang pohon sama dengan 15

m, dalam pengerjaannya siswa menuliskan 15 m pada jarak kaki gedung

ke puncak pohon.

Faktor penyebab:

P Oke sekarang nomer 5. Gimana dengan nomer 5? Bingungnya di bagian mana?

W1 Gambarnya mas. Aku pasti gambarnya yang salah.

P Gambarmu benar ko, coba baca soalnya baik-baik. (sambil menjelaskan soal)

W1 Iya, begini mas. (siswa sambil membuat ilustrasi gambar) P Jarak kaki gedung ke batang kan?

W1 Oh iya ... batang. (siswa mengira jarak kaki gedung ke puncak pohon) P Nah salahmu di situ. (siswa salah memasukkan data). Sekarang gambar

dengan benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

W1 (siswa memperbaiki gambar). Ini 60 derajat kan ya mas? P Dari gedung ke puncak pohon 60 derajat.

W1 Oh gitu...

P Iya, sekarang lanjutkan.

W1 Berarti begini mas (sambil menunjukkan hasil pengerjaannya)

P Jika di sini 60, di sini berapa? (sambil membantu siswa dalam mengerjakan). W1 90 mas. (sambil menunjukkan letak sudutnya)

P Kenapa ini 15 panjangnya? (sambil menunjukkan kesalahan siswa)

W1 Oh berarti seharusnya bagian yang ini. (siswa membenarkan kesalahannya) P Ada banyak cara. Kamu bisa mencari memakai aturan sinus sisi miring ini,

maka dibanding segitiga ini.

W1 Oh memakai a/sin A (siswa mengerjakan dengan aturan sinus) P Iya, maka akan ketemu sisi miringnya.

W1 hmm gini mas (siswa sambil mengerjakan)

P Cari sisi miring yang bagian ini dahulu. (sambil membantu siswa mengerjakan)

W1 (siswa kembali mengerjakannya sambil memperlihatkan cara

pengerjaannya)

P Sampai di sini x=30 ya?

W1 Iya (siswa sambil menjelaskan jawabannya). P Berarti tinggi gedungnnya berapa?

W1 Ini ya mas (siswa sambil menjelaskan jawabannya) P Oke sudah benar.

Berdasarkan hasil wawancara S29 pada nomor 5, penyebab siswa

melakukan kesalahan adalah siswa tidak tepat dalam memahami data

yang diberikan dan siswa tidak tepat dalam mengutip data yang

diberikan. Hal ini terbukti ketika siswa mengira jarak kaki gedung ke

puncak pohon yang seharusnya jarak kaki gedung ke batang pohon

80

b. Kesalahan Menginterpretasikan Bahasa

Jenis kesalahan ini yaitu dalam mengubah bahasa sehari-hari ke

dalam bentuk persamaan matematika dengan arti yang berbeda. Pada

gambar berikut merupakan bentuk kesalahan menginterpretasikan bahasa

yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal cerita trigonometri.

1) Kesalahan S19 pada nomor 2

Gambar 4.6 Kesalahan S19 pada Nomor 2

Kesalahan menginterpretasikan bahasa yang ditunjukkan pada

Gambar 4.6, yaitu kesalahan menginterpretasikan bahasa dalam

mengubah bahasa sehari-hari ke dalam bentuk persamaan matematika

dengan arti yang berbeda. Siswa salah dalam mengubah soal ke dalam

gambar, dalam pengerjaannya siswa salah dalam menggambar mata

angin dan arah pesawat.

Faktor Penyebab:

P Oke nomor 2. Bingungnya di bagian mana yang nomor 2? W2 Ga tau mas.

P Kamu tau kesalahanmu terletak dimana? W2 Tidak mas.

P Coba dilihat gambarmu itu. W2 Oh iya! Bingung gambarnya mas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

P Coba gambar mata angin, dimana utara, barat, dan barat laut. W2 Begini mas (sambil menunjukkan pekerjaan siswa).

P Begini lho (sambil membenarkan pekerjaan siswa)

W2 Eh! Iya, berarti terus begini ya mas (siswa sambil mengerjakan) P Iya, coba dicari sampai ketemu.

W2 Begini mas jawabannya. (sambil menunjukkan hasil jawaban siswa) P Oke sibb, berarti bingung gambarnya ya tadi?

W2 Iya mas.

Dari hasil wawancara tersebut, faktor penyebabnya adalah siswa

tidak tepat memodelkan soal cerita ke dalam bahasa matematika dan

siswa kurang memahami soal. Hal ini terbukti ketika siswa bingung

dalam membuat gambar. Siswa bingung membuat gambar letak arah

mata anginnya.

2) Kesalahan S19 pada nomor 3

Gambar 4.7 Kesalahan S19 pada Nomor 3

Kesalahan menginterpretasikan bahasa yang ditunjukkan pada

Gambar 4.7, yaitu kesalahan menginterpretasikan bahasa dalam mengubah

bahasa sehari-hari ke dalam bentuk persamaan matematika dengan arti yang

berbeda. Siswa salah dalam mengubah soal ke dalam gambar persegi, dalam

82

Faktor Penyebab:

P Oke nomor 3 sekarang. Bingungnya di bagian mana yang nomor 3? W2 Bingung gambarnya mas

P Kamu tau kesalahanmu terletak dimana? W2 Gambarnya kan.

P Kamu bingung memodelkan soal cerita ke bahasa matematika ya berarti. W2 Iya mas

P Gambarnya seperti ini (sambil membuat ilustrasi gambar dan menjelaskannya). W2 Ow, kalau udah gini saya dah paham mas (siswa sambil mengerjakan).

Gini mas? (sambil menunjukkan hasil pengerjaannya). P Oke benar, sudah paham?

W2 Iya mas.

Berdasarkan hasil wawancara S19 pada nomor 3, penyebab siswa

melakukan kesalahan adalah siswa tidak tepat memodelkan soal cerita ke

dalam bahasa matematika dan siswa kurang memahami soal. Hal ini terbukti

ketika siswa bingung dalam membuat gambar. Siswa bingung membuat

gambar layangan berbentuk persegi.

3)Kesalahan S19 pada nomor 4

Gambar 4.8 Kesalahan S19 pada Nomor 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kesalahan menginterpretasikan bahasa yang ditunjukkan pada

Gambar 4.8, yaitu kesalahan menginterpretasikan bahasa dalam mengubah

bahasa sehari-hari ke dalam bentuk persamaan matematika dengan arti yang

berbeda. Siswa salah dalam mengubah soal ke dalam gambar, dalam

pengerjaannya siswa menggambar seperti Gambar 4.8.

Faktor penyebab:

Berdasarkan hasil wawancara S19 pada nomor 4, penyebab siswa

melakukan kesalahan adalah siswa tidak tepat memodelkan soal cerita ke

dalam bahasa matematika dan siswa kurang memahami soal. Hal ini terbukti

ketika siswa bingung dalam membuat gambar. Siswa bingung membuat

gambar antara orang, cermin, dan gedung.

P Coba sekarang nomor 4. Bagian mana yang masih bingung? Gambarnya udah benar?

W2 Gambarnya mas, saya bingung.

P Itu kan segitiganya 2. Segitiganya sama atau beda? (sambil memberikan ilustrasi gambar)

W2 Beda.

P Beda, tetapi sebangun. Sudutnya sama, sudut datang sama dengan sudut pantul. W2 Berarti jawabannya gini. (siswa sambil mengerjakan)

P Iya, sekarang sudah paham? W2 Iya mas.

P Berarti bingung cara memodelkannya ke gambar ya? W2 Iya mas.

84

4)Kesalahan S19 pada nomor 5

Gambar 4.9 Kesalahan S19 pada Nomor 5

Kesalahan menginterpretasikan bahasa yang ditunjukkan pada Gambar 4.9, yaitu kesalahan menginterpretasikan bahasa dalam mengubah bahasa sehari-hari ke dalam bentuk persamaan matematika dengan arti yang

berbeda. Siswa salah dalam mengubah soal ke dalam gambar, dalam

pengerjaannya siswa menggambar gedung lebih tinggi dari pada pohon seperti Gambar 4.9.

Faktor Penyebab:

P Oke, sekarang nomer 5.

W2 Nah, bagian ini bingung mas.

P Bingung gambarnya?

W2 Iya, (siswa sambil membaca soal dan bingung mau menggambar)

P Cari jarak kaki gedung ke pohon dahulu, lalu tinggi pohon.

W2 Iya

P Kaki gedung ke puncak 60 derajat.

W2 Lalu puncak gedung ke pohon 30 derajat. (siswa sambil menggambar)

P Coba dicari dulu jarak antara kaki gedung dengan puncak pohon.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

W2 Oh seperti ini (siswa sambil mengerjakan)

P Nah, terus sekarang mencari tinggi gedungnya.

W2 Iya (siswa sambil melanjutkan mengerjakan)

P Ya! Sekarang sudah paham?

W2 Iya mas.

P Oke baiklah terimakasih banyak.

W2 Sama-sama mas.

Berdasarkan hasil wawancara S19 pada nomor 5, penyebab siswa

melakukan kesalahan adalah siswa tidak tepat memodelkan soal cerita ke

dalam bahasa matematika dan siswa kurang memahami soal. Hal ini terbukti

ketika siswa bingung dalam membuat gambar. Siswa bingung membuat

gambar anta pohon dan gedung. Siswa menggambar gedung lebih tinggi

dari pada pohon yang seharusnya pohon lebih tinggi dari pada gedung.

c. Kesalahan Menggunakan Definisi atau Teorema

Kesalahan ini merupakan suatu penyimpangan dari prinsip, aturan,

teorema atau definisi yang pokok dan khas. Pada gambar berikut merupakan

bentuk kesalahan menggunakan definisi atau teorema yang dilakukan siswa

86

1)Kesalahan S29 pada nomor 1

Gambar 4.10 Kesalahan S29 pada Nomor 1

Kesalahan menggunakan definisi atau teorema yang ditunjukkan

pada Gambar 4.10, yaitu tidak teliti atau tidak tepat dalam mengutip

definisi, rumus atau teorema. Siswa salah dalam menggunakan rumus

perbandingan trigonometri, dalam pengerjaannya siswa mengerjakan sin

600 = 8 .

Faktor Penyebab:

P Brian, coba kamu lihat pekerjaanmu. Nomer 1 menurutmu letak kesalahannya dimana?

W1 Nomer 1 ? salahannya tidak tahu. P Iya, coba kamu kerjakan lagi.

W1 Saya bingung gambarnya, andaikata saya tahu maksud gambarnya, maka saya bisa mengerjakannya.

P Jadi bingung gambarnya?

W1 Iya. Kalau mengerjakan dengan rumusnya saya bisa asal saya mengerti gambarnya.

P Jadi bingung memodelkannya ya? W1 Iya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

P Panjang pada sebuah papan adalah 18 m. Jadi ada papan sepanjang 18 meter, ujung papan tersebut bersandar pada tembok. (memberikan ilustrasi gambar)

W1 Oh gitu, oke saya mengerti. P Kalau begitu, silahkan dikerjakan.

W1 Jadi, begini ya (sambil menunjukkan cara pengerjaannya) P Kenapa di situ sudut 60 derajatnya?

W1 Karena di sini 90 derajat.

P Benar bagian itu 90 derajat. Tapi untuk sudut 60 derajat bukan disitu, coba baca soal baik-baik.

W1 Berarti otomatis di sini 60 derajat dan di sini 30 derajat. P Kenapa yang 60 derajat tidak di sini?

W1 Oh iya! Sejajar dengan tanah. Maaf, berarti 60 derajatnya diantara tanah dan papan.

P Oke sudah benar pengerjaanmu yang A. Sekarang beralih soal yang B. Bagaimana cara kamu mengerjakannya?

W1 Jarak ujung bawah papan. Oh yang ini? (sambil menunjukkan jarak antara ujung atas papan dengan tembok)

P Bukan , coba yang teliti jarak ujung bawah yang mana?

W1 Jaraknya yang ini berarti mas. (sambil menunjukkan jarak antara ujung bawah papan dengan tembok)

P Iya, benar.

W1 Jadi begini ya mas (siswa sambil mengerjakan dengan memperlihatkan cara pengerjaannya)

P Jawabannya berapa? W1 4,5 akar 3

P Coba kamu lihat itu sin 30 derajat berapa? (sambil menunjukkan kesalahan siswa) W1 Kan depan samping mas, ehh apa ya…

P Sin itu depan miring.

W1 Depan miring. Oh iya benar! (siswa memperbaiki jawaban) P Maka kerjakan kembali, di bawahnya.

W1 Saya sin 30 dan sin 60 tidak mengerti, sering kebalik.

P Oh kamu tidak hafal? (sambil menjelaskan dengan tabel sin, cos, tan 0-90 derajat) W1 Oke mas, berarti gini ya (siswa memperbaiki jawaban kembali)

88

P Nah sudah bisa? W1 Bisa.

Berdasarkan hasil wawancara S29 pada nomor 1, penyebab siswa

melakukan kesalahan adalah siswa kurang teliti dalam menghitung, siswa

kurang memahami soal, siswa kurang memahami prinsip dalam sudut

berelasi, dan siswa kurang memahami definisi perbandingan trigonometri.

Hal ini terbukti ketika siswa salah meletakkan sudut 60 derajat diantara

ujung bawah papan dengan tanah. Siswa juga salah dalam perbandingan

trigonometri, siswa mengira bahwa sin adalah depan samping. Selain itu

siswa tidak hafal nilai dari sin 30 derajat dan 60 derajat, siswa sering

terbalik.

2)Kesalahan S29 pada nomor 2

Gambar 4.11 Kesalahan S29 pada Nomor 2

Kesalahan menggunakan definisi atau teorema yang ditunjukkan

pada Gambar 4.11, yaitu tidak teliti atau tidak tepat dalam mengutip

definisi, rumus atau teorema. Siswa salah dalam menggunakan rumus

perbandingan trigonometri, dalam pengerjaannya siswa mengerjakan sin

450 =

��� �−��.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Faktor Penyebab:

P Nah sekarang nomer 2. Coba lihat, ini kenapa seperti ini? Sin 45 =

��� ?

W1 Oh kan jarak itu terpendek, saya kira jaraknya karena garis lurus maka memendek. Maka dari itu saya salah. (siswa masih bingung salahnya dimana)

P Salahmu bagian mana? Coba sekarang perhatikan. Sin 45 =

��� , sin itu

rumusnya apa? (sambil menunjukkan kesalahan siswa) W1 Depan miring.

P Depannya apa? W1 Jarak.

P Berarti salahnya di sini ya? Pengerjaanmu terbalik ya. W1 Iya.

Berdasarkan hasil wawancara S29 pada nomor 2, faktor penyebabnya

adalah siswa kurang memahami soal dan siswa kurang memahami definisi

perbandingan trigonometri. Hal ini terbukti ketika siswa tidak sadar dan

tidak teliti dalam mengerjakan sin 45 derajat = 2000/jarak yang seharusnya

jarak/2000. Siswa sebenarnya sudah memahami definisi perbandingan

trigonometri ketika diwawancarai namun siswa kurang teliti dalam

mengerjakannya sehingga terbalik.

Dokumen terkait