• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis kesalahan siswa dalam mengerjakan soal cerita trigonometri pada siswa kelas X IPA 5 SMA Kolese De Britto Yogyakarta tahun pelajaran 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis kesalahan siswa dalam mengerjakan soal cerita trigonometri pada siswa kelas X IPA 5 SMA Kolese De Britto Yogyakarta tahun pelajaran 2014/2015."

Copied!
173
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Yohanes Candra Tri Yoga. 2015. Analisis Kesalahan Siswa Dalam Mengerjakan Soal Cerita Trigonometri Pada Siswa Kelas X IPA 5 SMA Kolese De Britto Yogyakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui jenis kesalahan yang dilakukan siswa SMA Kolese De Britto kelas X IPA 5 pada tahun pelajaran 2014/2015 dalam menyelesaikan soal cerita pada materi trigonometri, (2) mengetahui faktor penyebab kesalahan siswa SMA Kolese De Britto kelas X IPA 5 pada tahun pelajaran 2014/2015 dalam menyelesaikan soal cerita pada materi trigonometri. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X IPA 5 SMA Kolese De Britto Yogyakarta pada bulan April – Mei 2015.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 5 SMA Kolese De Britto tahun pelajaran 2014/2015 dengan jumlah 30 siswa. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Instrumen pengumpulan data berupa tes pemahaman, tes soal cerita dan wawancara. Tes pemahaman digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi trigonometri. Tes soal cerita digunakan untuk mengetahui jenis-jenis kesalahan yang dapat dilihat pada cara siswa menjawab soal tes tersebut. Wawancara digunakan untuk mengetahui faktor penyebab siswa salah dalam mengerjakan soal tes tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa SMA Kolese De Britto kelas X IPA 5 pada tahun pelajaran 2014/2015 dalam mengerjakan soal cerita trigonometri, yaitu: (a) kesalahan data, (b) kesalahan menginterpretasikan bahasa, (c) kesalahan menggunakan definisi atau teorema, (d) kesalahan teknis, dan (2) faktor-faktor penyebab siswa melakukan kesalahan, yaitu: (a) siswa tidak tepat memodelkan soal cerita ke dalam bahasa matematika, (b) siswa tidak tepat dalam mengutip data yang diberikan, (c) siswa kurang teliti dalam menghitung, (d) siswa kurang memahami soal, (e) siswa kurang memahami aturan sinus, (f) siswa kurang memahami definisi perbandingan trigonometri, (g) siswa kurang memahami prinsip dalam sudut berelasi.

(2)

ABSTRACT

Yohanes Candra Tri Yoga. 2015. The Error Analysis in Doing Narrative Trigonometry Exercise of Grade X IPA 5 in SMA Kolose De Britto Yogyakarta in the Academic Year of 2014/2015. Thesis. Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and Science Education. Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

This research aimed to (1) find out types of error made by students of SMA Kolose De Britto grade X IPA 5 in the academic year of 2014/2015 in finishing the narrative trigonometry exercise, (2) find out factors that causing the error of students of SMA Kolose De Britto grade X IPA 5 in the academic year of 2014/2015 in finishing the narrative trigonometry exercise. This research was conducted on grade X IPA 5 SMA Kolose De Britto Yogyakarta on April – May 2015.

The subject of this research was students of SMA Kolose De Britto grade X IPA 5 in the academic year of 2014/2015 that consist of 30 students. The research method used in this research was descriptive qualitative. Data collection instruments using comprehension test, narrative test, and interview. Comprehension test was used for measuring the comprehension level towards trigonometry material. Narrative test was used for finding out types of error made by students in finishing the exercise. Interview was used for finding out factors that causing the students’ error in finishing the exercise.

The research result showed (1) types of error made by the students of SMA Kolese De Britto grade X IPA 5 in the academic year of 2014/2015 in doing the trigonometry exercise, were: (a) incorrect data, (b) mistakes in interpreting the language, (c) mistakes in using the definition or theorem, (d) technical mistakes, and (2) factors that causing the students made mistake were: (a) the students could not illustrate the narrative test in mathematics language, (b) the students could not copy the data given in appropriate way, (c) the students were not precise in counting, (d) students had lack of understanding the exercise, (e) the students had lack of understanding in sine rule, (f) the students had lack of understanding the definition of trigonometry ratio, (g) the students had lack of understanding the principle in relation angle.

Keywords: Error Analysis, Narrative Exercise, Trigonometry

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(3)

i

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA TRIGONOMETRI PADA SISWA KELAS X IPA 5 SMA KOLESE DE BRITTO YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh:

YOHANES CANDRA TRI YOGA NIM : 111414069

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(4)

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(5)
(6)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Motto

“Bekerjalah bagaikan tak butuh uang. Mencintailah bagaikan tak pernah disakiti. Menarilah bagaikan tak seorang pun sedang menonton.”

(Martin Luther King)

Persembahan

Kupersembahkan karya ini untuk:

 Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberkati dan menyertai langkahku

 Kedua orangtuaku yang selalu mendoakanku dan memberikan semangat

 Kedua kakakku yang selalu memberi dukungan dan semangat

 Serta pacar dan teman-teman yang kukasihi

 Terima kasih atas doa, dukungan serta bantuannya selama ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(7)
(8)

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(9)

vii ABSTRAK

Yohanes Candra Tri Yoga. 2015. Analisis Kesalahan Siswa Dalam Mengerjakan Soal Cerita Trigonometri Pada Siswa Kelas X IPA 5 SMA Kolese De Britto Yogyakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui jenis kesalahan yang dilakukan siswa SMA Kolese De Britto kelas X IPA 5 pada tahun pelajaran 2014/2015 dalam menyelesaikan soal cerita pada materi trigonometri, (2) mengetahui faktor penyebab kesalahan siswa SMA Kolese De Britto kelas X IPA 5 pada tahun pelajaran 2014/2015 dalam menyelesaikan soal cerita pada materi trigonometri. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X IPA 5 SMA Kolese De Britto Yogyakarta pada bulan April – Mei 2015.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 5 SMA Kolese De Britto tahun pelajaran 2014/2015 dengan jumlah 30 siswa. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Instrumen pengumpulan data berupa tes pemahaman, tes soal cerita dan wawancara. Tes pemahaman digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi trigonometri. Tes soal cerita digunakan untuk mengetahui jenis-jenis kesalahan yang dapat dilihat pada cara siswa menjawab soal tes tersebut. Wawancara digunakan untuk mengetahui faktor penyebab siswa salah dalam mengerjakan soal tes tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa SMA Kolese De Britto kelas X IPA 5 pada tahun pelajaran 2014/2015 dalam mengerjakan soal cerita trigonometri, yaitu: (a) kesalahan data, (b) kesalahan menginterpretasikan bahasa, (c) kesalahan menggunakan definisi atau teorema, (d) kesalahan teknis, dan (2) faktor-faktor penyebab siswa melakukan kesalahan, yaitu: (a) siswa tidak tepat memodelkan soal cerita ke dalam bahasa matematika, (b) siswa tidak tepat dalam mengutip data yang diberikan, (c) siswa kurang teliti dalam menghitung, (d) siswa kurang memahami soal, (e) siswa kurang memahami aturan sinus, (f) siswa kurang memahami definisi perbandingan trigonometri, (g) siswa kurang memahami prinsip dalam sudut berelasi.

(10)

viii ABSTRACT

Yohanes Candra Tri Yoga. 2015. The Error Analysis in Doing Narrative Trigonometry Exercise of Grade X IPA 5 in SMA Kolose De Britto Yogyakarta in the Academic Year of 2014/2015. Thesis. Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and Science Education. Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

This research aimed to (1) find out types of error made by students of SMA Kolose De Britto grade X IPA 5 in the academic year of 2014/2015 in finishing the narrative trigonometry exercise, (2) find out factors that causing the error of students of SMA Kolose De Britto grade X IPA 5 in the academic year of 2014/2015 in finishing the narrative trigonometry exercise. This research was conducted on grade X IPA 5 SMA Kolose De Britto Yogyakarta on April – May 2015.

The subject of this research was students of SMA Kolose De Britto grade X IPA 5 in the academic year of 2014/2015 that consist of 30 students. The research method used in this research was descriptive qualitative. Data collection instruments using comprehension test, narrative test, and interview. Comprehension test was used for measuring the comprehension level towards trigonometry material. Narrative test was used for finding out types of error made by students in finishing the exercise. Interview

was used for finding out factors that causing the students’ error in finishing the exercise.

The research result showed (1) types of error made by the students of SMA Kolese De Britto grade X IPA 5 in the academic year of 2014/2015 in doing the trigonometry exercise, were: (a) incorrect data, (b) mistakes in interpreting the language, (c) mistakes in using the definition or theorem, (d) technical mistakes, and (2) factors that causing the students made mistake were: (a) the students could not illustrate the narrative test in mathematics language, (b) the students could not copy the data given in appropriate way, (c) the students were not precise in counting, (d) students had lack of understanding the exercise, (e) the students had lack of understanding in sine rule, (f) the students had lack of understanding the definition of trigonometry ratio, (g) the students had lack of understanding the principle in relation angle.

Keywords: Error Analysis, Narrative Exercise, Trigonometry

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(11)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS

KESALAHAN SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA

TRIGONOMETRI PADA SISWA KELAS X IPA 5 SMA KOLESE DE BRITTO YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015” ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak terlepas tanpa adanya

bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah

menyediakan waktu, pikiran, serta kesabaran dalam memberikan bimbingan

kepada penulis.

2. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Dr. Hongki Julie, S,Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika sekaligus sebagai dosen penguji atas masukkan yang telah diberikan.

4. Bapak Ag. Prih Adiartanto, S.Pd., M.Ed. selaku Kepala Sekolah SMA Kolese De

Britto Yogyakarta yang telah bersedia memberikan ijin penulis untuk melakukan

penelitian ini.

5. Bapak Drs. Th. Sukristiyono, selaku guru mata pelajaran matematika kelas X IPA

SMA Kolese De Britto Yogyakarta yang telah bersedia membantu penulis dalam

melakukan penelitian.

6. Siswa-siswa kelas X IPA 1, IPA 2, IPA 3, IPA 4, dan IPA 5 SMA Kolese De

Britto Yogyakarta yang telah membantu sebagai subjek penelitian.

7. Bapak, Ibu, kakak pertama, kakak kedua, dan pacar yang selalu memberi

semangat, doa, dan dukungan kepada penulis.

8. Seluruh teman-teman Pendidikan Matematika angkatan 2011 khususnya tim

cingkimin yang selalu memberi semangat, doa, dan dukungan kepada penulis.

9. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu yang telah turut serta

(12)

x

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

saran dan masukkan sangat penulis harapkan demi perbaikan di masa yang akan datang.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

membutuhkan.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(13)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Batasan Istilah ... 5

F. Tujuan Penelitian ... 5

G. Manfaat Penelitian ... 6

H. Sistematika Penulisan ... 7

(14)

xii

B. Kesalahan ... 8

C. Soal Cerita Trigonometri ... 9

D. Faktor Penyebab Kesalahan ... 10

1. Faktor Kognitif ... 10

2. Faktor Nonkognitif ... 10

E. Jenis Kesalahan ... 12

1. Kesalahan Data ... 13

2. Kesalahan Menginterpretasikan Bahasa ... 14

3. Kesalahan Menggunakan Logika untuk Menarik Kesimpulan ... 14

4. Kesalahan Menggunakan Definisi atau Teorema ... 15

5. Penyelesaian yang Tidak Diperiksa Kembali ... 16

6. Kesalahan teknis ... 16

F. Menyelesaikan Soal Cerita dengan Langkah-Langkah Polya ... 16

G. Tinjauan Materi Soal Cerita Trigonometri ... 18

1. Aturan Sinus ... 18

2. Aturan Kosinus ... 19

3. Luas Segitiga ... 21

H. Kerangka Berpikir ... 22

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 24

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 24

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 25

D. Bentuk Data ... 26

E. Metode Pengumpulan Data ... 26

1. Tes Tertulis ... 26

2. Wawancara ... 27

F. Instrumen Penelitian ... 28

1. Tes Soal Pemahaman ... 28

2. Tes Soal Cerita ... 28

3. Wawancara ... 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(15)

xiii

G. Validitas ... 33

H. Reliabilitas ... 34

I. Teknik Analisis Data ... 38

J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 40

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian ... 43

B. Pembahasan ... 48

1. Analisis Kesalahan Data Jawaban ... 48

2. Analisis Kesalahan Data Wawancara ... 77

3. Rekapitulasi Kesalahan Siswa ... 89

4. Pembahasan Hasil Analisis Data ... 96

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 106

B. Saran ... 107

DAFTAR PUSTAKA ... 109

(16)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Berdasarkan Kompetensi Dasar dan Indikator ... 30

Tabel 3.2 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes Soal Cerita Kelas X IPA 3 ... 36

Tabel 3.3 Validitas Butir Soal ... 37

Tabel 3.4 Data Variansi Butir Soal ... 37

Tabel 4.1 Jadwal Pelajaran Matematika X IPA SMA Kolese De Britto ... 44

Tabel 4.2 Analisis Soal Cerita Trigonometri Nomor 1 ... 48

Tabel 4.3 Analisis Soal Cerita Trigonometri Nomor 2 ... 51

Tabel 4.4 Analisis Soal Cerita Trigonometri Nomor 3 ... 55

Tabel 4.5 Analisis Soal Cerita Trigonometri Nomor 4 ... 57

Tabel 4.6 Analisis Soal Cerita Trigonometri Nomor 5 ... 62

Tabel 4.7 Rekapitulasi Kesalahan Siswa dalam Mengerjakan Soal Cerita Trigonometri ... 90

Tabel 4.8 Presentase Kesalahan yang Dilakukan Siswa ... 94

Tabel 4.9 Perbandingan data Nilai Tes Soal Pemahaman dan Tes Soal Cerita ... 95

Tabel 4.10 Hasil Analisis Jenis Kesalahan Data ... 96

Tabel 4.11 Hasil Analisis Jenis Kesalahan Menginterpretasikan Bahasa ... 97

Tabel 4.12 Hasil Analisis Jenis Kesalahan Menggunakan Definisi atau Teorema ... 101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(17)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Segitiga ABC Aturan Sinus ... 18

Gambar 2.2 Segitiga XYZ ... 18

Gambar 2.3 Segitiga ABC Aturan Kosinus ... 19

Gambar 2.4 Segitiga ABC Sama Kaki ... 20

Gambar 2.5 Rumus Luas Segitiga ... 21

Gambar 2.6 Segitiga ABC Sama Sisi ... 21

Gambar 4.1 Pelaksanaan Tes Soal Cerita di Kelas X IPA 3 (Kelas Uji Coba)..47

Gambar 4.2 Pelaksanaan Tes Soal Cerita di Kelas X IPA 3 (Kelas Uji Coba)..47

Gambar 4.3 Pelaksanaan Tes Soal Cerita di Kelas X IPA 5 ... 47

Gambar 4.4 Pelaksanaan Tes Soal Cerita di Kelas X IPA 5 ... 47

Gambar 4.5 Kesalahan S29 pada Nomor 5 ... 78

Gambar 4.6 Kesalahan S19 pada Nomor 2 ... 80

Gambar 4.7 Kesalahan S19 pada Nomor 3 ... 81

Gambar 4.8 Kesalahan S19 pada Nomor 4 ... 82

Gambar 4.9 Kesalahan S19 pada Nomor 5 ... 84

Gambar 4.10 Kesalahan S29 pada Nomor 1 ... 86

(18)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

Lampiran A.1 Surat Ijin Penelitian dari Prodi ... 112

Lampiran A.2 Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian ... 113

Lampiran B

Lampiran B.1 Validitas Instrumen Soal Tes Penelitian oleh Guru ... 114

Lampiran B.2 Soal Pemahaman ... 116

Lampiran B.3 Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Tes Soal Pemahaman . 117

Lampiran B.4 Soal Cerita ... 120

Lampiran B.5 Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Tes Soal Cerita ... 122

Lampiran C

Lampiran C.1 Foto Pelaksanaan Penelitian di Kelas X IPA 3 ... 127

Lampiran C.2 Foto Pelaksanaan Penelitian di Kelas X IPA 5 ... 128

Lampiran C.3 Foto Wawancara Siswa ... 129

Lampiran D

Lampiran D.1 Rekap Nilai Hasil Tes Soal Pemahaman di Kelas X IPA ... 130

Lampiran D.2 Rekap Nilai Hasil Tes Soal Cerita di Kelas X IPA ... 135

Lampiran D.3 Jawaban Tes Soal Cerita Siswa di Kelas X IPA 5 ... 140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir

secara sistematik (Soedjadi, 2000: 11). Matematika merupakan suatu ilmu

yang berobjek abstrak. Matematika yang bersifat abstrak menyebabkan siswa

sukar dalam menguasai materi matematika, sehingga siswa akan mengalami

kesulitan dalam belajar matematika. Kesulitan yang dihadapi siswa dapat

dilihat dalam kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam mengerjakan

soal-soal matematika.

Pada pembelajaran matematika di kelas, guru sering menemukan

siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal. Peran guru

sangatlah dibutuhkan dalam mengatasi kesulitan siswa. Kesulitan tersebut

dapat diatasi dengan mengadakan diagnosis hasil pekerjaan siswa yaitu

dengan cara analisis kesalahan siswa dalam mengerjakan soal, mencari

kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan

soal matematika dan faktor penyebabnya. Setelah itu, guru dapat memberikan

remediasi kepada siswa dengan memberikan pembelajaran remedial terlebih

dahulu berdasarkan analisis kesalahan hasil pekerjaan siswa sebelumnya

untuk memperbaiki kesalahan yang dialami dalam mengerjakan soal dan

(20)

2

kesulitan kembali. Kemudian guru memberikan tes remedial untuk melihat

tingkat pemahaman siswa setelah diberikan remediasi.

Berdasarkan observasi ketika PPL dan diskusi dengan guru mata

pelajaran matematika di SMA Kolese De Britto Yogyakarta, guru mata

pelajaran matematika mengatakan bahwa dalam belajar pada pokok bahasan

trigonometri siswa cenderung untuk menghafal rumus dalam mengerjakan

soal-soal dan siswa tidak memahami konsep dari materi yang diajarkan.

Trigonometri adalah salah satu materi dalam pelajaran matematika

yang mempelajari relasi antara sudut dan sisi-sisi pada suatu segitiga dan juga

fungsi-fungsi dasar dari relasi-relasi tersebut. Materi trigonometri ini

diajarkan di kelas X IPA pada semester 1 dan XI IPA di semester 2 pada

kurikulum 2013 yang diterapkan oleh Sekolah Menengah Atas yang

menggunakan kurikulum 2013, termasuk SMA Kolese De Britto Yogyakarta.

Trigonometri merupakan materi baru yang dipelajari siswa di SMA. Hal ini

yang membuat banyak siswa pada tahun-tahun sebelumnya mengalami

kesulitan dalam menyelesaikan soal trigonometri.

Pada saat mengerjakan soal cerita, siswa cenderung bingung dalam

memodelkan soal cerita ke dalam model matematika karena siswa hanya

cenderung menghafalkan rumus dan tidak menguasai konsep trigonometri.

Soal cerita trigonometri adalah soal matematika yang berbentuk cerita yang

terkait dengan pokok bahasan trigonometri. Apabila siswa tidak memahami

konsep trigonometri, maka siswa akan mengalami kesulitan dalam

memecahkan masalah. Kesulitan yang dialami oleh siswa dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(21)

menyebabkan siswa melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal

trigonometri.

Peneliti melakukan analisis terhadap kesalahan yang dilakukan oleh

siswa dalam meyelesaikan soal cerita trigonometri sebagai bekal guru untuk

mengetahui kesalahan dan faktor penyebab kesalahan yang dialami oleh

siswa. Hal tersebut dimaksudkan untuk mencari solusi berdasarkan kesalahan

yang dialami oleh siswa dan menjadi bahan pertimbangan dalam memilih

metode yang tepat dalam mengajarkan materi trigonometri di kelas.

Berdasarkan permasalahan yang dialami oleh siswa pada materi

trigonometri, peneliti bermaksud untuk mengadakan penelitian yang berjudul

“Analisis Kesalahan Siswa dalam Mengerjakan Soal Cerita

Trigonometri pada Siswa Kelas X IPA 5 SMA Kolese De Britto Yogyakarta Tahun Pelajaran 2014/2015”. Analisis kesalahan ini dilakukan berdasarkan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa dengan melakukan

penelitian ketika pembelajaran materi trigonometri di kelas, dengan

memberikan soal pemahaman trigonometri dan soal cerita trigonometri untuk

mencari kesalahan yang dihadapi oleh siswa, serta dengan wawancara

(22)

4

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut.

1. Pada tahun-tahun sebelumnya banyak siswa mengalami kesulitan

dalam menyelesaikan soal cerita trigonometri.

2. Pada pokok bahasan trigonometri siswa cenderung menghafal rumus.

3. Pada saat mengerjakan soal cerita trigonometri, siswa cenderung

bingung dalam memodelkan soal cerita ke dalam model matematika.

C.Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah maka peneliti membatasi masalah

pada kesalahan yang dihadapi oleh siswa dalam mengerjakan soal cerita

pada materi trigonometri dan faktor-faktor yang menyebabkan kesalahan

tersebut.

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti

memaparkan rumusan masalah sebagai berikut.

1. Apa saja jenis kesalahan yang dihadapi oleh siswa dalam

menyelesaikan soal cerita pada materi trigonometri?

2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan

dalam menyelesaikan soal cerita pada materi trigonometri?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(23)

E.BatasanIstilah

Pada penelitian ini, peneliti membatasi istilah sebagai berikut.

1. Analisis

Analisis adalah penyelidikan terhadap kesalahan yang dilakukan siswa

dalam mengerjakan soal cerita trigonometri.

2. Kesalahan

Kesalahan adalah kekeliruan yang dapat dilihat dari pekerjaan tertulis

siswa dalam mengerjakan soal cerita trigonometri.

3. Soal Cerita Trigonometri

Soal cerita trigonometri adalah soal matematika yang berbentuk cerita

yang terkait dengan pokok bahasan trigonometri.

F.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan kesalahan yang dihadapi oleh siswa dalam

menyelesaikan soal cerita pada materi trigonometri.

2. Mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan siswa melakukan

(24)

6

G.Manfaat Penelitian

1. Bagi siswa

Penelitian ini diharapkan mampu membuat siswa mengetahui

kesalahan-kesalahan yang dilakukannya dalam mengerjakan soal cerita

trigonometri, sehingga siswa menjadi lebih teliti dalam menyelesaikan

soal cerita trigonometri setelah mengetahui letak kesalahan yang

dilakukan.

2. Bagi guru mata pelajaran matematika

Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru untuk

mengetahui kesalahan dan faktor penyebab kesalahan yang dialami

oleh siswa dalam mengerjakan soal cerita pada materi trigonometri,

sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memilih

metode yang tepat dalam mengajarkan materi trigonometri kepada

siswa di kelas.

3. Bagi peneliti sebagai calon guru

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan

wawasan tentang dunia pendidikan. Hasil penelitian ini juga membantu

peneliti sebagai calon guru untuk lebih memahami kesulitan siswa

dalam belajar terlebih dalam kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam

mengerjakan soal cerita pada materi trigonometri dan faktor penyebab

kesalahan yang dialami oleh siswa dalam mengerjakan soal cerita pada

materi trigonometri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(25)

H.Sistematika Penulisan

Bab I merupakan bab pendahuluan yang berisi tentang latar

belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan

masalah, batasan istilah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

Bab II merupakan landasan teori yang memaparkan teori-teori

yang menjadi landasan dalam penelitian. Teori-teori yang digunakan

adalah analisis, kesalahan, soal cerita trigonometri, faktor penyebab

kesalahan, jenis kesalahan, menyelesaikan soal cerita dengan

langkah-langkah Polya, ,tinjauan materi soal trigonometri, dan kerangka berpikir.

Bab III merupakan metode penelitian yang memaparkan tentang

jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian,

variabel penelitian, bentuk data, metode pengumpulan data, instrumen

penelitian, validitas, reliabilitas, teknik analisis data, dan prosedur

pelaksanaan penelitian.

Bab IV merupakan pembahasan yang memaparkan tentang

pelaksanaan penelitian, penyajian data, analisa data, dan pembahasan.

Bab V merupakan penutup yang memaparkan tentang kesimpulan

(26)

8 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Analisis

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Tim penyusun, 2011), arti

dari kata analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan,

perbuatan, dan sebagainya). Menurut Kamus Matematika (Roy Hollands,

1983), arti dari kata analisis adalah peristiwa pemisahan ke dalam

bagian-bagian. Analisis yang dimaksud pada penelitian ini adalah penyelidikan

terhadap kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal cerita

trigonometri.

B. Kesalahan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Tim penyusun, 2011), arti

dari kata kesalahan adalah perihal salah; kekeliruan; kealpaan. Kesalahan

yang dimaksud pada penelitian ini adalah kesalahan yang dialami oleh siswa

dalam mengerjakan soal cerita trigonometri. Menurut Kamus Matematika

(Roy Hollands, 1983), arti dari kata kesalahan adalah tidak betul; tidak baik;

jawaban tidak selalu sederhana betul atau salah.

Lerner dalam Mulyono (2009:262) mengemukakan berbagai

kesalahan umum yang dilakukan oleh anak dalam mengerjakan tugas-tugas

matematika, yaitu kurangnya pengetahuan tentang simbol, kurangnya

pemahaman tentang nilai tempat, penggunaan proses yang keliru, kesalahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(27)

perhitungan, dan tulisan yang tidak dapat dibaca sehingga siswa melakukan

kekeliruan karena tidak mampu lagi membaca tulisannya sendiri.

Kesalahan yang dimaksud pada penelitian ini adalah kekeliruan yang

dapat dilihat dari pekerjaan tertulis siswa dalam mengerjakan soal cerita

trigonometri. Kesalahan dalam matematika dapat dilihat dari hasil pekerjaan

siswa dalam menyelesaikan soal matematika seperti kesalahan dalam

menggunakan teorema dalam mengerjakan soal dan kesalahan teknis dalam

menghitung jawaban yang kurang tepat.

C. Soal Cerita Trigonometri

Soal cerita trigonometri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Tim

penyusun, 2011), arti dari kata soal adalah apa yang menuntut jawaban dan

sebagainya (pertanyaan dalam hitungan dan sebagainya). Arti dari kata cerita

adalah tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal

(peristiwa, kejadian, dan sebagainya). Arti dari kata trigonometri adalah ilmu

ukur mengenai sudut dan sempadan segitiga (digunakan dalam astronomi dan

sebagainya). Soal cerita yang dimaksud pada penelitian ini adalah soal

matematika yang berbentuk cerita yang terkait dengan pokok bahasan

(28)

10

D. Faktor Penyebab Kesalahan

Faktor penyebab kesalahan secara umum dapat dibedakan menjadi

dua macam, yaitu faktor kognitif dan faktor non kognitif.

1. Faktor Kognitif

Menurut Suwarsono (1982), faktor kognitif adalah segala sesuatu

yang berhubungan dengan kemampuan intelektual siswa dalam

memproses atau mencerna materi matematika ke dalam pikiran.

2. Faktor Nonkognitif

Menurut Burton dalam M. Entang (1984: 13-14), faktor-faktor

penyebab timbulnya kesulitan belajar dikelompokkan menjadi dua

kategori yaitu:

a. Faktor-faktor yang terdapat dalam diri siswa, antara lain kelemahan

secara fisik seperti suatu pusat susunan syaraf tidak berkembang

secara sempurna, luka atau cacat, atau sakit, sehingga sering

membawa gangguan emosional, yang menghambat usaha-usaha

belajar secara optimal. Kelemahan-kelemahan secara mental (baik

kelemahan yang dibawa sejak lahir maupun karena pengalaman) yang

sukar diatasi oleh individu yang bersangkutan dan juga oleh

pendidikan, antara lain: kelemahan mental (taraf kecerdasannya

memang kurang), nampaknya seperti kelemahan mental, tetapi

sebenarnya hanya kurang minat, kebimbangan, kurang usaha,

aktivitas yang tidak terarah, kurang semangat dan sebagainya, juga

kurang menguasai keterampilan dan kebiasaan fundamental dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(29)

belajar. Kelemahan-kelemahan emosional, antara lain terdapatnya

rasa tidak aman (insecurity), penyesuaian yang salah (adjusment)

terhadap orang-orang, situasi dan tuntutan-tuntutan tugas dan

lingkungan, tercekam rasa phobia (takut, benci dan antipati),

mekanisme pertahanan diri. Kelemahan yang disebabkan oleh karena

kebiasaan dan sikap-sikap yang salah, antara lain: malas belajar,

sering bolos atau tidak mengikuti pelajaran. Tidak memiliki

keterampilan-keterampilan dan pengetahuan dasar yang diperlukan

seperti ketidakmampuan membaca, berhitung, kurang menguasai

pengetahuan dasar untuk suatu bidang studi yang sedang diikutinya

secara sekuensial (meningkat dan beruntun), kurang menguasai

bahasa asing yang diperlukan.

b. Faktor-faktor yang terletak di luar diri siswa, antara lain: kurikulum

yang seragam, bahan dan buku-buku (sumber) yang tidak sesuai

dengan tingkat-tingkat kematangan dan perbedaan-perbedaan

individu; ketidaksesuaian estandar administratif (sistem pengajaran,

penilaian, pengelolaan kegiatan dan pengalaman belajar mengajar,

dan sebagainya); terlalu berat beban belajar (siswa) atau mengajar

(guru), terlampau besar populasi siswa dalam kelas, terlalu berat

menuntut kegiatan di luar, dan sebagainya; terlalu sering pindah

sekolah, atau program tinggal kelas dan sebagainya; kelemahan dari

sitem belajar mengajar pada tingkat-tingkat pendidikan sebelumnya;

(30)

12

status sosial ekonomi, keutuhan keluarga, ketentraman dan keamanan

sosial psikologis; terlalu banyak kegiatan di luar jam pelajaran

sekolah atau terlalu banyak terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler;

kekurangan makan (gizi) dan sebagainya.

Pada penelitian ini, peneliti membahas faktor kognitif yang

menyebabkan siswa melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal cerita

trigonometri. Penyebab kesalahan yang sering dilakukan oleh siswa dalam

menyelesaikan soal matematika pada umumnya antara lain:

1)Kurangnya pemahaman konsep atas materi prasyarat maupun materi

pokok yang dipelajari

2)Kurangnya penguasaan bahasa matematika

3)Keliru dalam menafsirkan atau menerapkan rumus

4)Kurang teliti dalam memasukkan data

5)Kurang teliti dalam teknik menghitung

E. Jenis Kesalahan

Hadar, Zaslavsky, dan Inbar (1987) mengklasifikasikan kesalahan

dalam 5 tipe, yaitu:

1. Siswa menambah atau mengabaikan data

2. Siswa menerjemahkan pernyataan verbal ke dalam pernyataan matematika

dengan arti yang berbeda

3. Siswa menggunakan teorema atau definisi yang salah

4. Siswa menggunakan logika secara salah dalam mengambil kesimpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(31)

5. Siswa membuat kesalahan dalam keterampilan dasar

Kelima kategori kesalahan di atas bersifat hipotesis. Pada tahun

berikutnya, mereka mengadakan penelitian lagi dengan menambah satu

kriteria baru, yaitu “penyelesaian yang tidak diperiksa kembali”.

Kemudian Hadar dan kawan-kawan (1987) menetapkan model

klasifikasi kesalahan yang dibuat oleh para siswa sekolah menengah Israel

sebagai berikut:

1. Kesalahan data

2. Kesalahan menginterpretasikan bahasa (model)

3. Kesalahan menggunakan logika untuk menarik kesimpulan

4. Kesalahan menggunakan definisi atau teorema

5. Penyelesaian yang Tidak Diperiksa Kembali

6. Kesalahan teknis

Penjelasan dari tiap-tiap kategori kesalahan menurut Hadar dan

kawan-kawan (1987) adalah sebagai berikut:

1. Kesalahan Data

Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan yang dapat dihubungkan

dengan ketidaksesuaian antara data yang diketahui dengan data yang

dikutip oleh peserta tes. Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan berikut:

a. Menambah data yang tidak ada hubungannya dengan soal

b. Mengabaikan data penting yang diberikan

c. Menguraikan syarat-syarat (dalam pembuktian, perhitungan) yang

(32)

14

d. Mengartikan informasi tidak sesuai dengan teks yang sebenarnya

e. Mengganti syarat yang ditentukan dengan informasi lain yang tidak

sesuai

f. Menggunakan nilai suatu variabel untuk variabel yang lain

g. Salah menyalin soal

2. Kesalahan Menginterpretasikan Bahasa

Kategori kesalahan menginterpretasikan bahasa meliputi

kesalahan-kesalahan berikut:

a. Mengubah bahasa sehari-hari ke dalam bentuk persamaan matematika

dengan arti yang berbeda.

b. Menuliskan simbol dari suatu konsep dengan simbol lain yang artinya

berbeda

c. Salah mengartikan grafik

3. Kesalahan Menggunakan Logika untuk Menarik Kesimpulan

Pada umumnya, yang termasuk kategori ini adalah

kesalahan-kesalahan dalam menarik kesimpulan dari suatu bentuk informasi yang

diberikan atau dari kesimpulan sebelumnya, yaitu:

a. Kesimpulan dari pernyataan ⟹ dengan kebalikan baik bentuk

positif ⟹ atau dengan bentuk negatif ~ ⟹ ~ .

b. Dari pernyataan bentuk implikasi ⟹ , siswa menarik kesimpulan

sebagai berikut:

- Bila q diketahui terjadi, maka p pasti terjadi.

- Bila diketahui p salah, maka q pasti juga salah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(33)

c. Menyimpulkan bahwa ⟹ ketika q bukan merupakan akibat dari p.

d. Menggunakan ukuran logika seperti “semua”, “ada”, “sedikitnya” pada

tempat yang salah.

e. Mengambil kesimpulan yang tidak benar, misalnya memberikan q

sebagai akibat dari p tanpa dapat menjelaskan urutan pembuktian yang

betul.

4. Kesalahan Menggunakan Definisi atau Teorema

Kesalahan ini merupakan suatu penyimpangan dari prinsip, aturan,

teorema atau definisi yang pokok dan khas. Kesalahan-kesalahan ini antara

lain:

a. Menerapkan suatu teorema pada kondisi yang tidak sesuai. Misalnya

menerapkan hukum: sin =sin ; dengan unsur-unsur dan terdapat

pada segitiga yang berbeda dengan segitiga yang memuat unsur-unsur

dan .

b. Menerapkan sifat fungsi atau sifat operasi pada kondisi yang tidak

sesuai.

Misalnya:

- sin + = sin + sin

- logba=log alog b

- + �= �+ �

c. Tidak teliti atau tidak tepat dalam mengutip definisi, rumus atau

teorema.

(34)

16

Xmin = − sebagai ganti Xmin = −

a − b = a + ab − b

5. Penyelesaian yang Tidak Diperiksa Kembali

Kesalahan ini terjadi jika setiap langkah yang ditempuh oleh

peserta tes benar, akan tetapi hasil akhir yang diberikan bukan

penyelesaian dari soal tersebut.

6. Kesalahan Teknis

Kategori kesalahan teknis meliputi kesalahan-kesalahan berikut:

a. Kesalahan-kesalahan perhitungan, contoh: 7 x 8 = 54

b. Kesalahan dalam mengutip data dari tabel

c. Kesalahan dalam memanipulasi simbol-simbol aljabar dasar, misalnya:

menulis − . − sebagai pengganti dari − −

F. Menyelesaikan Soal Cerita dengan Langkah-Langkah Polya

Pembelajaran matematika dalam hal kemampuan menyelesaikan soal

cerita sangat dibutuhkan untuk menunjang belajar mata pelajaran lain atau

untuk hidup di masyarakat. Oleh sebab itu perlu diadakan cara yang

memudahkan siswa dalam menyelesaikan soal cerita yang dihadapi. Polya

membutuhkan waktu yang sangat lama untuk membimbing para siswa serta

mencari cara agar siswa dapat dengan mudah menyelesaikan soal cerita itu.

Cara yang digunakan oleh Polya untuk menyelesaikan soal cerita itu dikenal

dengan langkah-langkah Polya, yang meliputi soal cerita itu dibuat lebih

operasional sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(35)

1. Memahami Masalah

Memahami masalah yang dimaksud adalah semua unsur yang ada

di dalam soal cerita ke dalam bentuk yang lebih jelas dengan menuliskan

apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan.

2. Membuat Rencana Penyelesaian

Pada langkah ini siswa diminta untuk menuliskan kalimat

matematika dari soal cerita itu dengan menggunakan operasi hitung yang

sudah diketahui oleh siswa, misalnya +,- ×,: dan penggunaan tanda ( ).

3. Pelaksanaan Rencana Penyelesaian

Pelaksanaan rencana ini adalah menyelesaikan kalimat yang telah

ditulis sesuai dengan aturan urutan operasi hitung yang berlaku.

4. Memeriksa Kembali

Pada langkah ini siswa diharapkan dapat memeriksa kembali

jawaban soal cerita dengan cara mencocokkan kembali antara hasil

jawaban dengan soal semula. Agar langkah tersebut di atas lebih jelas

peneliti akan berikan beberapa contoh soal cerita dan penyelesaiannya

dengan menggunakan langkah-langkah Polya.

Kendala utama para siswa dalam menyelesaikan soal-soal cerita

adalah lemahnya kemampuan mereka dalam memahami maksud soal dan

kurangnya keterampilan menyusun rencana penyelesaiannya. Hal ini dapat

dimaklumi mengingat bentuk soal yang disajikan selama ini baik pada

ulangan akhir semester maupun ujian nasional adalah bentuk pilihan

(36)

18

tipe pemecahan masalah, juga kurang efektif mengukur kemampuan

mengorganisir dan mengekspresikan ide (Depdiknas, 2005:21).

G. Tinjauan Materi Soal Trigonometri 1. Aturan Sinus

Aturan sinus pada segitiga:

sin

=

sin

=

sin

Contoh :

[image:36.595.98.494.191.682.2]

Tentukan panjang YZ pada segitiga berikut!

Gambar 2.1 Segitiga ABC Aturan Sinus

X

450 600

Z

Y 12 cm

Gambar 2.2 Segitiga XYZ A

c

β α

C

B γ

b a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(37)

Pembahasan:

XZ = 12 cm

∠X = 60°

∠Y = 45°

YZ

sin =

XZ sin

YZ √ =

XZ √

YZ = √ √ ×

YZ = √ cm

Jadi, panjang YZ adalah √ cm.

2. Aturan Kosinus

Aturan kosinus pada segitiga:

a2 = b2 + c2 –2bc cos α

b2 = a2 + c2 – 2ac cos

[image:37.595.98.495.102.616.2]

c2 = a2 + b2 – 2ab cos

Gambar 2.3 Segitiga ABC Aturan Kosinus

A α c β

C

B γ

(38)

20

Contoh:

Segitiga samakaki ABC dengan sudut C = 30°.

Jika panjang BC = 12 cm, tentukan panjang AB!

Pembahasan:

Dengan aturan kosinus, diperoleh

c2 = a2 + b2 –2ab cos

c2 = 122 + 122 – 2(12)(12) cos 300

c2 = 288– 288 √

c = √ 88 − √

[image:38.595.101.494.171.605.2]

c = 12 √ −√ cm

Gambar 2.4 Segitiga ABC Sama Kaki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(39)

3. Luas Segitiga

Luas segitiga adalah luas yang mencakup isi dari segitiga

tersebut, rumus untuk mencari luas segitiga adalah sebagai

berikut:

Diketahui segitiga samasisi ABC dengan panjang sisi 12 cm

yang diperlihatkan pada gambar berikut!

Tentukan luas segitiga sama sisi ABC!

Pembahasan:

Ambil garis tinggi dari segitiga

[image:39.595.100.519.196.609.2]

Gambar 2.6 Segitiga ABC Sama Sisi Gambar 2.5 Rumus Luas Segitiga

Gambar 2.6 Segitiga ABC Sama Sisi 12 cm

A

C B

12 cm A

(40)

22

Menggunakan phytagoras untuk mencari tinggi segitiga

t = √ −

= √ −

= √ 8

= √ cm

Luas segitiga:

� = alas × tinggi

= × √

= √ cm2

H. Kerangka Berpikir

Analisis kesalahan dilakukan untuk mengetahui jenis kesalahan yang

dilakukan oleh siswa dan faktor-faktor penyebab kesalahan tersebut. Analisis

kesalahan ini dilakukan terhadap siswa kelas X IPA 5 SMA Kolese De Britto

Yogyakarta pada materi soal cerita trigonometri.

Trigonometri merupakan salah satu materi yang terdapat di kelas X

IPA pada semester 2. Soal cerita trigonometri merupakan soal matematika

yang berbentuk cerita yang terkait dengan pokok bahasan trigonometri.

Materi ini merupakan materi yang baru bagi siswa yang diterima siswa di

tingkat SMA.

Pada penelitian ini, peneliti mencari tahu jenis kesalahan yang

dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal cerita trigonometri dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(41)

menggunakan tes soal pemahaman dan tes soal cerita. Peneliti memberikan

tes pemahaman terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa

akan materi trigonometri. Setelah mengetahui tingkat pemahaman siswa,

peneliti memberikan tes soal cerita trigonometri. Kemudian peneliti mengolah

hasil pekerjaan siswa dan melakukan analisis kesalahan terhadap hasil

pekerjaan siswa. Kemudian peneliti melakukan wawancara kepada beberapa

siswa yang dipilih.

Analisis kesalahan siswa dalam mengerjakan soal cerita trigonometri

sebagai cara untuk mengetahui jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa,

sehingga peneliti mengetahui jenis kesalahan apa saja yang dilakukan siswa

dalam mengerjakan soal cerita trigonometri. Jenis kesalahan yang dilakukan

oleh siswa diklasifikasikan berdasarkan teori dari Hadar dkk. Wawancara

bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab siswa dalam melakukan

kesalahan. Analisis kesalahan siswa bertujuan untuk mendeskripsikan

kesalahan dan faktor-faktor yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan

yang dihadapi oleh siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi

(42)

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian deskriptif

kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian

misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, serta holistik, dan dengan

cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus

yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong,

2008:6).

Pada penelitian ini, peneliti bertujuan untuk mengetahui jenis

kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam mengerjakan soal cerita

trigonometri dan mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan siswa

melakukan kesalahan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA Kolese De Britto Yogyakarta yang

bertempat di jalan Laksda Adisucipto 161 Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran

2014/2015 pada bulan April hingga Mei 2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(43)

C. Subjek dan Objek Penelitian

Seluruh peserta didik SMA Kolese De Britto berjenis kelamin

laki-laki. Penelitian ini dilakukan di kelas X IPA 1, IPA 2, IPA 3, IPA 4, dan IPA

5 SMA Kolese De Britto Yogyakarta pada semester genap tahun pelajaran

2014/2015. Peneliti mengambil salah satu kelas yang paling banyak

melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal dan memiliki nilai paling

rendah untuk keperluan peneliti menganalisis secara lebih mendalam. Setelah

semua kelas mengerjakan seluruh soal cerita dan dikoreksi oleh peneliti,

ditemukan kelas yang paling banyak melakukan kesalahan dan nilainya

paling rendah ialah kelas X IPA 5.

Pada penelitian ini yang dijadikan objek penelitian adalah

kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal cerita

trigonometri.

D. Bentuk Data

Bentuk data dalam penelitian ini adalah hasil tes dan hasil wawancara.

Data hasil tes berupa hasil tes pemahaman dan hasil tes soal cerita. Data hasil

(44)

26

E. Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua metode pengumpulan

data, yaitu:

1. Tes Tertulis

Menurut Sudjana (2009:35) tes pada umumnya digunakan untuk

menilai dan mengukur hasil belajar peserta didik, terutama hasil belajar

kognitif berkenaan dengan bahan penguasaan bahan pengajaran sesuai

dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Tes yang akan digunakan oleh

peneliti adalah bentuk uraian. Bentuk tes uraian dipilih dalam penelitian

ini karena peneliti dapat melihat setiap langkah yang dilakukan oleh siswa

dalam menyelesaikan tes, sehingga dapat diketahui letak kesalahan yang

dilakukan siswa untuk dilakukan analisis kesalahan. Tes tertulis terdiri dari

2 tes, yaitu tes pemahaman dan tes soal cerita.

a. Tes Pemahaman

Tes pemahaman digunakan untuk mengetahui tingkat

pemahaman siswa dalam materi trigonometri. Tes pemahaman berupa

soal-soal materi trigonometri secara umum. Tujuan diberikan tes

pemahaman ini adalah peneliti ingin melihat tingkat pemahaman siswa

terhadap materi trigonometri sebelum siswa mengerjakan tes berupa

soal cerita pada materi trigonometri.

b. Tes Soal Cerita

Tes Soal Cerita dilakukan untuk mengetahui

kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam mengerjakan soal cerita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(45)

trigonometri. Tes soal cerita berupa soal-soal trigonometri yang diubah

ke dalam soal cerita seperti kehidupan sehari-hari. Dari

kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal cerita akan

menunjukkan jenis-jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa. Dari

kesalahan-kesalahan tersebut peneliti mencari faktor-faktor yang

menyebabkan kesalahan yang dilakukan oleh siswa.

2. Wawancara

Arikunto (2012:44) menyebutkan bahwa wawancara atau interviu

(interview) adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk

mendapatkan jawaban dari responden dengan cara tanya-jawab sepihak.

Metode ini digunakan untuk memperoleh keterangan bagaimana

cara berpikir siswa ketika mengerjakan soal cerita trigonometri. Materi

wawancara berisi bagaimana proses siswa dalam mengerjakan soal cerita

trigonometri dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam

mengerjakan soal cerita trigonometri. Wawancara dilakukan untuk

mengetahui kesulitan dan kesalahan siswa saat mengerjakan soal cerita

trigonometri. Wawancara ini dilakukan terhadap beberapa siswa yang

melakukan kesalahan yang lebih banyak dari siswa lain, kesalahan yang

dilakukan bervariasi, dan menarik untuk diteliti. Dalam melakukan

wawancara peneliti menggunakan media berupa kamera dan pedoman

(46)

28

F. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2006:160) instrumen adalah alat atau fasilitas yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih

mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis

sehingga lebih mudah diolah. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan

untuk mengumpulkan data meliputi:

1. Soal Tes Pemahaman

Sebelum memberikan tes soal cerita, peneliti memberikan tes

pemahaman terlebih dahulu yang terdiri dari soal trigonometri secara

umum. Tes pemahaman yang digunakan dalam penelitian ini berupa 5 soal

essai materi trigonometri. Waktu yang dialokasikan adalah 1 JP (45 menit).

Dengan tes ini, peneliti dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa akan

materi trigonometri.

2. Soal Tes Cerita

Setelah mengetahui tingkat pemahaman siswa akan materi

trigonometri, peneliti memberikan tes soal cerita kepada siswa. Tes soal

cerita yang digunakan dalam penelitian ini berupa 5 soal essai materi

trigonometri. Dengan tes ini, peneliti dapat mengetahui letak kesalahan

yang dilakukan oleh siswa dalam mengerjakan soal cerita trigonometri.

Selain itu, peneliti juga dapat mengetahui faktor penyebab kesalahan

tersebut. Rancangan soal tes tertulis ini dibuat sesuai dengan indikator

pencapaian hasil belajar menurut kurikulum 2013. Waktu yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(47)

dialokasikan adalah 1 JP (45 menit). Pada tabel berikut ini disajikan

(48)

30 Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Berdasarkan Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator Soal Soal

5.2. Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri.

5.3. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri, dan penafsirannya.

 Menyelesaikan perhitungan soal menggunakan aturan sinus dan aturan cosinus.

 Menyelesaikan perhitungan soal menggunakan aturan sinus dan aturan cosinus.

 Menghitung luas segitiga yang komponennya diketahui.

1. Panjang sebuah papan adalah 18 meter. Ujung atas papan tersebut bersandar pada tembok sehingga papan membentuk sudut 600 dengan tanah. Hitunglah :

a. Tinggi ujung atas papan dari tanah. b. Jarak ujung bawah papan dari tembok.

2. Sebuah pesawat terbang “JB AIR” bergerak sejauh 2.000 km ke arah barat laut dihitung dari tempat keberangkatannya. Berapakah jarak pesawat tersebut dari arah:

a. Barat. b. Utara.

3. Ganang membuat layangan raksasa berbentuk persegi dengan panjang diagonal 10 meter. Berapakah luas layangan tersebut?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(49)

31

 Menentukan nilai

perbandingan trigonometri pada segitiga.

 Menyelesaikan perhitungan soal menggunakan aturan sinus dan aturan cosinus.

4. Kunto mempunyai cara cerdik untuk menentukan tinggi sebuah gedung Ambarukmo Plazza “Amplaz” dengan cara menghadap tegak lurus gedung tersebut. Dia berdiri dan menyalakan lampu senter pada posisi tertentu sehingga sinar yang dipantulkan oleh cermin di tanah terpantulkan ke puncak gedung. Jarak Kunto ke cermin adalah 2 m dan jarak cermin ke kaki gedung adalah 80 m. Jika lampu senter berada 1,25 m di atas tanah. Berapakah tinggi gedung tersebut?

5. Jarak kaki gedung ke batang pohon pinus sama dengan 15 m. Puncak pohon terlihat dari kaki gedung dengan sudut elevasi 600 dan terlihat dari puncak gedung

(50)

32

3. Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini digolongkan dalam jenis

wawancara bebas (tak berstruktur). Pada wawancara bebas, jawaban tidak

perlu disiapkan sehingga siswa bebas mengemukakan pendapatnya

(Sudjana, 2009:68). Keuntungannya adalah informasi lebih padat dan

lengkap. Hasil atau jawaban siswa tidak bisa ditafsirkan secara langsung,

tetapi perlu dianalisis dalam bentuk kategori dimensi-dimensi jawaban,

sesuai dengan aspek yang diungkapkan.

Pada wawancara, sebelumnya peneliti memberikan kembali lembar

jawab kepada siswa untuk dibaca dan dipahami kembali agar siswa dapat

menggali ingatan pada saat mengerjakan. Mengerjakan ulang soal yang

salah dengan tujuan untuk mengetahui penyebab kesalahan yang dilakukan

oleh siswa dalam mengerjakan soal. Panduan yang digunakan untuk

melakukan wawancara berupa pertanyaan-pertanyan, antara lain:

1. Bagaimana proses yang dilakukan dalam menyelesaikan soal cerita

trigonometri?

2. Kenapa mengerjakannya seperti itu?

3. Coba kamu mengerjakan ini lagi (soal yang salah), kemudian jelaskan

kembali.

4. Dibandingkan dengan jawaban kemarin, apakah kamu tahu

kesalahanmu? Atau sama saja pengerjaanmu?

5. Apakah menurutmu cara ini sudah benar?

6. Kenapa bisa mengalami kesalahan itu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(51)

7. Apa penyebab kesulitan dalam mengerjakan soal tes?

8. Dimana letak kesulitan soal tersebut?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dikembangkan berdasarkan

tanggapan atau jawaban siswa dalam wawancara.

G. Validitas

Pada penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validasi isi dan

validasi pakar. Menurut Asep & Abdul (2013: 179), validitas isi dilakukan

bertujuan untuk menentukan kesesuaian antara soal dengan tujuan yang ingin

diukur atau kisi-kisi yang telah dibuat. Soal yang diberikan dalam penelitian

ini dikatakan valid apabila isi dari soal penelitian tersebut mencakup materi

trigonometri.

Uji validitas pakar dilakukan dengan pengkajian butir-butir tes oleh

validator yang telah ahli dalam bidang matematika yaitu guru bidang studi

matematika di SMA Kolese De Britto Yogyakarta. Uji validitas ini bertujuan

untuk mengetahui soal yang diberikan kepada siswa untuk penelitian sudah

valid dan layak.

Soal yang dipakai dalam penelitian, harus diuji coba terlebih dahulu

untuk mengetahui soal yang diberikan sudah valid atau belum. Ketika soal

sudah valid, soal tersebut dipakai kepada kelas yang akan di teliti. Sedangkan

jika soal tersebut belum valid, peneliti harus merevisi soal tersebut kemudian

dicoba terlebih dahulu untuk mengetahui soal tersebut sudah valid atau belum.

(52)

34

dengan rumus korelasi product moment Pearson dengan mengkorelasikan

antara skor yang didapat siswa pada suatu butir soal dengan skor total yang

didapat. Rumus yang digunakan dalam korelasi product moment Pearson:

= � ∙∑ ∙ − ∑ ∙ ∑

� ∙∑ − ∑ ∙ � ∙∑ − ∑

Keterangan:

= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

� = Banyaknya peserta tes

= Nilai hasil uji coba

= Nilai rata-rata harian

Interpretasi terhadap nilai koefisien korelasi digunakan kriteria

Nurgana (Asep & Abdul, 2013: 180):

0,80 < ≤ 1,00 : sangat tinggi

0,60 < ≤ 0,80 : tinggi

0,40 < ≤ 0,60 : cukup

0,20 < ≤ 0,40 : rendah

≤ 0,20 : sangat rendah

H. Reliabilitas

Menurut Asep & Abdul (2013: 180), reliabilitas soal merupakan

ukuran yang menyatakan tingkat keajegan atau kekonsistenan suatu soal tes.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(53)

Untuk mengukur tingkat kekonsistenan soal ini digunakan perhitungan Alpha

Cronbach. Rumus yang digunakan dalam reliabilitas:

=[� −� ] [ − �]

Keterangan:

� = banyaknya butir soal

� = jumlah varians skor tiap item

= varians skor total

Rumus untuk mencari varians adalah:

� =

∑ − ∑

Interpretasi nilai mengacu pada pendapat Guilford (Asep & Abdul,

2013: 181):

0,90 < ≤ 1,00 : sangat tinggi

0,70 < ≤ 0,90 : tinggi

0,40 < ≤ 0,70 : sedang

0,20 < ≤ 0,40 : rendah

(54)

36

Pada penelitian ini, peneliti melakukan analisis butir soal dari hasil

uji coba untuk menemukan validitas soal dengan rumus korelasi product

moment Pearson dan reliabilitas untuk mengukur tingkat kekonsistenan soal

ini digunakan perhitungan Alpha Cronbach. Berikut ini adalah pembahasan

[image:54.595.100.498.200.765.2]

validitas dan reliabilitas:

Tabel 3.2 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes Soal Cerita Kelas X IPA 3 Nomor

Siswa

Skor Butir Soal

Jumlah Nilai (y) y2

1 2 3 4 5

1 10 10 10 10 2 42 84 1764

2 10 10 10 10 5 45 90 2025

3 2 10 10 10 2 34 68 1156

4 10 10 10 10 6 46 92 2116

5 3 10 10 0 1 24 48 576

6 10 10 10 10 5 45 90 2025

7 2 10 2 9 2 25 50 625

8 10 10 10 10 1 41 82 1681

9 10 10 10 10 7 47 94 2209

10 10 1 1 10 2 24 48 576

11 10 10 10 10 6 46 92 2116

12 10 10 10 10 2 42 84 1764

13 10 10 10 10 3 43 86 1849

14 10 10 10 10 10 50 100 2500

15 10 5 10 10 2 37 74 1369

16 2 3 5 1 0 11 22 121

17 10 10 10 10 7 47 94 2209

18 2 10 10 10 10 42 84 1764

19 10 10 10 10 6 46 92 2116

20 10 10 10 10 6 46 92 2116

21 3 10 10 0 0 23 46 529

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(55)

Nomor Siswa

Skor Butir Soal

Jumlah Nilai (y) y2

1 2 3 4 5

22 10 10 10 0 9 39 78 1521

23 10 10 10 10 2 42 84 1764

24 2 10 10 10 10 42 84 1764

25 10 10 10 10 6 46 92 2116

Jumlah 196 229 228 210 112 ∑ x2 1838 2235 2230 2082 748

∑ xy 8189 9272 9279 8766 4865

Berdasarkan data tersebut, data diolah menggunakan rumus korelasi

product moment Pearson. Koefisien validitas dan interpretasi kriteria setiap

butir soal adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Validitas Butir Soal

Nomor Soal Koefisien validitas � Interpretasi kriteria

1 0.648 Tinggi

2 0.601 Tinggi

3 0.651 Tinggi

4 0.667 Tinggi

5 0.654 Tinggi

Kemudian data diolah diolah untuk mengetahui koefisien

reliabilitasnya dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Variansi setiap

[image:55.595.95.508.111.547.2]

butir soal adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4 Data Variansi Butir Soal

Nomor soal 1 2 3 4 5

Variansi 12.05 5.494 6.026 12.72 9.8496

Sehingga diperoleh � = 46. 44. Variansi total �2 dari data uji

(56)

38

reliabilitas data uji coba instrumen tersebut adalah 0.529 yang

menyatakan bahwa soal yang dibuat reliabilitasnya sedang.

I. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis data deskriptif

kualitatif. Berikut ini adalah teknik dalam menganalisis data:

1. Analisis Jawaban Tes Pemahaman

Analisis jawaban tes pemahaman dilakukan dengan mengoreksi

hasil pekerjaan siswa. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa

dicatat, kemudian disimpulkan kesalahan apa yang paling banyak

dilakukan oleh siswa. Hasil tes pemahaman diberi skor sesuai dengan

rubrik penilaian. Tes pemahaman ini digunakan untuk mengetahui tingkat

pemahaman siswa akan materi trigonometri. Berdasarkan nilai tes

pemahaman siswa kemudian disimpulkan tingkat pemahaman yang

dimiliki oleh siswa.

Nilai = jumlah skor yang diperoleh siswa × 2

2. Analisis Jawaban Tes Soal Cerita

Setelah mengetahui tingkat pemahaman siswa akan materi

trigonometri, peneliti memberikan tes soal cerita kepada siswa. Analisis

jawaban tes soal cerita dilakukan dengan mengoreksi kesalahan-kesalahan

yang dilakukan oleh siswa melalui hasil pekerjaan siswa. Hasil tes soal

cerita diberi skor sesuai dengan rubrik penilaian. Berdasarkan nilai tes soal

cerita pada tiap kelas kemudian dicari kelas yang mempunyai nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(57)

terendah untuk dianalisi kesalahannya. Kesalahan-kesalahan yang

dilakukan oleh siswa dicatat, kemudian dianalisis berdasarkan kesalahan

yang dilakukan dengan mengelompokkannya berdasarkan jenis kesalahan

dan mendeskripsikan kesalahan yang dilakukan.

Nilai = jumlah skor yang diperoleh siswa × 2

3. Analisis Hasil Wawancara

Berdasarkan hasil tes soal cerita, dipilih beberapa siswa yang

mengalami banyak kesalahan untuk diwawancarai. Wawancara dilakukan

dengan menggunakan kamera dan datanya berupa video. Dari data yang

berupa video kemudian ditranskrip agar diperoleh data yang berupa

deskripsi wawancara antara peneliti dengan siswa. Analisis wawancara

dilakukan dengan melihat kembali kesalahan yang dilakukan dalam

menyelesaikan soal cerita trigonometri dan hasil wawancara. Kemudian

peneliti memberikan soal yang sama untuk dikerjakan kembali.

Berdasarkan hasil pekerjaan siswa dalam wawancara, peneliti

membandingkan dengan hasil pekerjaan siswa ketika di kelas. Peneliti

juga menggunakan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa untuk

dijadikan pertanyaan dalam mencari faktor penyebab siswa melakukan

kesalahan tersebut. Hasil diskripsi wawancara tersebut kemudian dianalisis

untuk mencari kesalahan dan faktor penyebab kesalahan yang dilakukan

(58)

40

J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Berikut ini adalah prosedur-prosedur dalam melaksanakan penelitian:

1. Penyusunan Proposal Penelitian

Dalam penyususunan proposal penelitian, proposal penelitian

terdiri dari bab I tentang pendahuluan, bab II tentang landasan teori, dan

bab III tentang metode penelitian. Dalam menyusun laporan penelitian,

peneliti berkonsultasi dengan dosen pembimbing agar proposal penelitian

yang disusun dapat berjalan dengan baik.

2. Tahap Persiapan Penelitian

Peneliti sebelumnya sudah observasi mengenai pembelajaran di

SMA Kolese De Britto ketika PPL. Peneliti bertemu dengan guru dan

melakukan diskusi mengenai rencana penelitiannya di sekolah tersebut.

Peneliti membuat surat ijin penelitian di sekretariat JPMIPA setelah yakin

dengan sekolah tersebut. Kemudian peneliti menyerahkan surat ijin

penelitian dan meminta ijin kepada Kepala SMA Kolese De Britto

Yogyakarta untuk melakukan penelitian di sekolah. Peneliti melakukan

observasi ke kelas X IPA dan bertanya dengan guru mata pelajaran

maupun siswa mengenai soal cerita trigonometri. Peneliti juga berdiskusi

dengan guru mata pelajaran mengenai penelitian yang akan dilakukan.

Berdasarkan persetujuan dari dosen pembimbing atas penelitian yang

dilakukan, selanjutnya peneliti mulai dalam pembuatan instrumen

penelitian. Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(59)

mengumpulkan data meliputi: tes pemahaman, tes soal cerita dan

wawancara kepada beberapa siswa.

3. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan observasi di kelas X IPA untuk

melihat proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru mata pelajaran

matematika mengenai materi trigonometri, memberikan tes pemahaman

trigonometri kepada siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa

akan materi trigonometri, dan memberikan tes soal cerita kepada siswa

untuk dianalis kesalahan yang ada. Penelitian ini akan menganalisis

kesalahan siswa dalam mengerjakan soal cerita trigonometri.

Pada tes soal cerita, peneliti melakukan uji validasi isi butir soal

terlebih dahulu dengan tujuan untuk menunjukkan soal yang diberikan itu

valid. Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis untuk mengetahui

kevalidan setiap butir soal. Setelah soal tersebut terbukti valid, maka

peneliti melakukan tes soal cerita ke kelas-kelas yang X IPA lainnya untuk

mencari kelas yang akan dite

Gambar

Gambar 2.1 Segitiga ABC Aturan Sinus
Gambar 2.3 Segitiga ABC Aturan Kosinus c
Gambar 2.4 Segitiga ABC Sama Kaki
Gambar 2.5 Rumus Luas Segitiga
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh variabel jumlah tenaga kerja, pendidikan dan tingkat kemiskinan terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi

Menyetujui untuk membagikan dan mengeluarkan saham bonus yang berasal dari Agio Sahamdengan ketentuan setiap pemegang 4 (empat) saham lama dengan nilai nominal Rp 1.000,- akan

Berhubung dengan meningkatnya harga sejak tahun 1950 maka tarip-tarip pos (porto dan bea) untuk dalam negeri, mulai tanggal 1 Pebruari 1951 diubah dengan keluarnya

Peralatan yang terbuat dari bahan melamin diproduksi dengan cara mencampurkan melamin dan formaldehida dalam suhu dan tekanan yang sangat tinggi. Bahan-bahan ini

ketergantungan terhadap para pemandu SLPHT sangat tinggi. 3) Sikap dan persepsi yang kuat terhadap penggunaan pestisida kimiawi sebagai cara praktis dan ampuh dalam

Keputusan Kepala LAN No.239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, menjelaskan bahwa akuntabilitas kinerja

Strategi pengendalian ter- sebut dapat dilakukan dengan pencegahan terjadinya infeksi, antara lain melalui pengendalian terhadap serangga vektor, pemusnahan tanaman sakit,

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI PUBERTAS PADA SISWI KELAS VII SMP NEGERI 1.. TEMPURAN MAGELANG