• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

1. Faktor fisik perairan dangkal

5.3. Parameter-parameter untuk penentuan zona potensial pariwisata pesisir dan pariwisata bahari dan pariwisata bahari dan pariwisata bahari

5.3.1 Pariwisata pesisir .1 Batimetri .1 Batimetri .1 Batimetri

5.3.1.9 Analisis kesesuaian zona potensial wisata pesisir .1 Bagian darat

Dalam penentuan kawasan potensial wisata pesisir bagian darat, faktor pembatasnya adalah kemiringan lahan, penutupan lahan, jarak dari sumber air tawar, dan jarak dari garis pantai. Zona potensial pariwisata dapat didefinisikan sebagai suatu daerah atau kawasan yang dianggap memiliki potensi untuk dikembangkan dan dijadikan sebagai daerah tujuan wisata.

Kemiringan lahan dianggap sebagai faktor pembatas yang paling penting karena keberadaannya dianggap paling berpengaruh untuk berlangsungnya kegiatan wisata pesisir. Kemiringan lahan yang landai dapat memberi

kenyamanan bagi para wisatawan yang ingin bermain pasir, berjemur atau sekedar menikmati keindahan alam pantai. Pulau Sabang memiliki lereng berbukit dan bergelombang, hanya beberapa daerah yang memiliki lereng landai di sekitar pantainya. Penutupan lahan dan ketersediaan air tawar berhubungan dengan potensi daerah setempat sehingga penting bagi perencanaan pemanfaatan suatu kawasan. Dalam pemanfaatanya dapat dialokasikan sesuai dengan kebutuhan daerah tersebut. Jarak dari pantai diberikan bobot paling rendah karena bukan parameter permanent dan dapat ditutupi oleh parameter yang lain.

Parameter-parameter yang telah diberikan bobot kemudian dioverlay berdasarkan sistem pembobotan (weighted overlay). Proses overlay tersebut menghasilkan empat zona yaitu zona sangat sesuai (S1), sesuai (S2), sesuai bersyarat (S3), dan tidak sesuai (N).

Zona sangat sesuai (S1) tidak mempunyai faktor pembatas untuk kegiatan wisata pesisir (bagian darat). Seluruh parameter yang ada membuat daerah ini

sangat sesuai untuk zona potensial wisata pesisir. Hasil overlay tiap parameter, zona sangat sesuai terlihat di Pantai Ujung Paneh, Pantai Ujung Asam, Teluk Balohan, dan Jaboi. Adanya faktor pembatas berupa ketersediaan sumber air tawar menjadikan kawasan ini sebagai zona potensial wisata pesisir.

Zona sesuai (S2) terlihat di Pantai Ujung Paneh, Pantai Iboh, Gapang, Pantai Kasih, Pulau Rubiah, Pantai Tapak Gajah, Pantai Sumur tiga, Pantai Anoi Itam, Teluk Balohan, Jaboi, Pantai Paya Keunekai, dan Pantai Lhong Angen. Daerah ini mempunyai faktor pembatas berupa ketersediaan sumber air tawar terhadap kegiatan pariwisata sehingga memerlukan perlakuan khusus oleh para wisatawan. Parameter tersebut dapat ditutupi oleh parameter lain, jadi ketiga parameter tersebut masih mendukung untuk kegiatan wisata pesisir.

Zona sesuai bersyarat (S3) mempunyai faktor pembatas yang serius terhadap kegiatan wisata pesisir. Faktor pembatas yang membatasi daerah ini adalah ketersediaan sumber air tawar, jarak dari garis pantai dan penutupan lahan, jadi walaupun faktor pembatas tersebut dapat ditutupi oleh parameter lain, tetapi belum dapat menjadikan daerah tersebut sebagai zona sesuai. Kawasan yang termasuk zona sesuai bersyarat adalah Pantai Gapang, Teluk Lho Pria Laot, Benteng, Teluk Sabang dan Lhong Angen.

Zona tidak sesuai (N) mempunyai faktor pembatas permanent (kemiringan lahan, penutupan lahan) dan tidak permanent (jarak dari sumber air tawar dan jarak dari garis pantai). Zona dengan kategori ini terlihat di sepanjang pantai ujung paling barat, Teluk Lho Pria Laot, sebagian Teluk Sabang. Luasan dari tiap-tiap kelas kesesuaian dapat dilihat pada Tabel 11, sedangkan peta kesesuaian pariwisata pesisir bagian darat dapat dilihat pada Gambar 20.

Tabel 11. Luas kesesuaian zona potensial wisata pesisir bagian darat Kelas kesesuaian Jumlah sel Luas (Ha)

Tidak sesuai (N) 189 170,10

Sesuai bersyarat (S3) 1.275 114,75

Sesuai (S2) 860 77,40

Sangat sesuai (S1) 47 42,30

5.3.1.9.2 Bagian laut

Penentuan zona potensial wisata pesisir bagian laut, parameter pembatasnya adalah kedalaman perairan, substrat dasar perairan, kecepatan arus dan kecerahan perairan. Pemberian bobot bagi setiap parameter sesuai dengan tingkat

kepentingan untuk pariwisata pesisir bagian laut. Bobot paling tinggi diberikan pada substrat dasar perairan karena dianggap sebagai faktor utama kegiatan wisata pesisir. Material/substrat dasar perairan sangat menentukan tingkat kenyamanan bagi para wisatawan, juga dapat berpengaruh pada tingkat kecerahan perairan. Perairan dengan substrat lumpur dapat mengakibatkan kekeruhan perairan dengan cepat sehingga menggangu kenyamanan para wisatawan yang ingin berenang, bermain air, atau snorkeling disekitar pantai, sebaliknya perairan dengan substrat dasar pasir merupakan daerah yang paling sesuai untuk kegiatan wisata ini.

Kecerahan perairan dan kecepatan arus diberikan bobot yang sama karena peranan kedua parameter tersebut dianggap sama-sama penting. Kedua parameter tersebut juga dapat memberikan kenyamanan bagi para wisatawan yang ingin berperahu sambil menikmati keindahan terumbu karang atau ikan karang, dan ingin menikmati keindahan pemandangan alam daerah tersebut. Kedalaman

perairan diberikan bobot paling kecil karena dianggap dapat diatasi oleh para pelaku wisata.

Zona sangat sesuai (S1) tidak mempunyai faktor pembatas khusus yang menghambat kegiatan pariwisata pesisir, seluruh parameter fisik yang ada menjadikan daerah ini sangat sesuai untuk kegiatan wisata pesisir. Hasil overlay tiap parameter, didapatkan zona sangat sesuai (S1) disekitar Pantai Gapang, Jaboi dan Paya Keunekei.

Zona sesuai (S2) mempunyai faktor pembatas yang agak serius untuk mempertahankan kegiatan wisata pesisir (bagian laut). Faktor yang menjadi pembatas kawasan ini adalah kecerahan perairan yang masuk kategori tidak sesuai sampai sesuai. Wilayah yang termasuk kawasan adalah Pantai Ujung Paneh, Iboh, Gapang, Teluk Balohan, sepanjang pantai timur, Jaboi, Paya Keunekei, dan Lhong Angen.

Zona sesuai bersyarat (S3) mempunyai faktor pembatas yang serius untuk kegiatan wisata pesisir. Faktor pembatas yang dimaksud adalah kedalaman perairan, kecerahan perairan dan substrat dasar perairan. Wilayah yang termasuk kategori ini adalah sepanjang pantai timur, Teluk Balohan, pantai barat, Teluk Sabang dan Pulau Klah.

Zona tidak sesuai (N) mempunyai faktor pembatas yang permanent sehingga tidak sesuai dijadikan sebagai kawasan pariwisata pesisir. Zona tidak sesuai terlihat di sekitar Teluk Sabang, Anoi Itam, Teluk Balohan, Jaboi dan Lhong Angen. Luasan dari tiap-tiap kelas kesesuaian dapat dilihat pada Tabel 12, sedangkan peta kesesuaian pariwisata pesisir bagian darat dapat dilihat pada Gambar 21.

Tabel 12. Luas kesesuaian zona potensial wisata pesisir bagian laut Kelas kesesuaian Jumlah sel Luas (Ha)

Tidak sesuai (N) 3.654 328,86 Sesuai bersyarat (S3) 7.095 638,55 Sesuai (S2) 10.649 958,41 Sangat sesuai (S1) 418 37,62 5.3.2 Pariwisata bahari

Dokumen terkait