• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Keterkaitan (korelasi) Pasar Modern Terhadap

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN EKSISTENSI PASAR TRADISIONAL

5.4 Analisis Keterkaitan (korelasi) Pasar Modern Terhadap

Tradisional di Kota Surakarta

Kajian eksistensi pasar tradisional yang dipengaruhi oleh keberadaan pasar modern menunjukkan adanya hubungan antar komponen eksistensi di pasar tradisional terhadap pasar modern di Kota Surakarta. Berdasarkan analisis atas kebijakan, kondisi infrastruktur (sarana dan prasarana), kondisi fisik dan non fisik, manajemen dan pengelolaan pasar, komoditas barang, dukungan permodalan, karakteristik konsumen, jangkauan pelayanan dan waktu operasional terhadap pasar tradisional dan pasar modern, maka dijabarkan hubungan keterkaitannya ke dalam matriks berikut ini:

UnRegister

V-107

Tabel 5.16

Matriks Korelasi Pasar Tradisional terhadap Pasar Modern di Kota Surakarta

V A R I A B E L D E P E N D E N T ( Y ) (d ip en g ar u h i) P A S A R T R A D I S I O N A L V A R I A B E L I N D E P E N D E N T X (mempengaruhi) P A S A R M O D E R N KORELASI

Kebijakan Infrastruktur Fisik dan Non-fisik Manajemen Pengelolaan Pasar Komoditas Barang Dukungan Permodalan Konsumen Jangkauan Pelayanan Waktu Operasional Kebijakan Mempengaruhi Mempengaruhi Mempengaruhi Mempengaruhi Mempengaruhi Mempengaruhi Mempengaruhi Mempengaruhi Mempengaruhi

Infrastruktur Mempengaruhi Mempengaruhi Tidak

Mempengaruhi

Mempengaruhi Mempengaruhi Tidak

Mempengaruhi

Mempengaruhi Tidak

Mempengaruhi

Tidak

Mempengaruhi

Fisik dan Non- fisik

Mempengaruhi Tidak

Mempengaruhi

Mempengaruhi Mempengaruhi Mempengaruhi Tidak

Mempengaruhi Mempengaruhi Tidak Mempengaruhi Tidak Mempengaruhi Manajemen Pengelolaan Pasar

Mempengaruhi Mempengaruhi Mempengaruhi Mempengaruhi Mempengaruhi Mempengaruhi Mempengaruhi Mempengaruhi Mempengaruhi

Komoditas Barang Mempengaruhi Tidak Mempengaruhi Tidak Mempengaruhi

Mempengaruhi Mempengaruhi Mempengaruhi Mempengaruhi Mempengaruhi Mempengaruhi

Dukungan Permodalan

Mempengaruhi Mempengaruhi Tidak

Mempengaruhi

Mempengaruhi Mempengaruhi Mempengaruhi Mempengaruhi Tidak

Mempengaruhi

Tidak

Mempengaruhi

Konsumen Mempengaruhi Mempengaruhi Mempengaruhi Mempengaruhi Mempengaruhi Mempengaruhi Mempengaruhi Mempengaruhi Mempengaruhi

Jangkauan Pelayanan Mempengaruhi Tidak Mempengaruhi Tidak Mempengaruhi

Mempengaruhi Mempengaruhi Tidak

Mempengaruhi

Mempengaruhi Mempengaruhi Tidak

Mempengaruhi Waktu Operasional Mempengaruhi Tidak Mempengaruhi Tidak Mempengaruhi

Mempengaruhi Mempengaruhi Tidak

Mempengaruhi

Mempengaruhi Tidak

Mempengaruhi

Mempengaruhi

Sumber : Hasil Analisis, 2012

UnRegister

commit to user

V-108

UnRegister

commit to user

108

BAB 6

PENUTUP

Penutup merupakan bagian akhir dari penelitian yang berisi kesimpulan dan rekomendasi. Kesimpulan merupakan gambaran singkat hasil penelitian, baik yang berkaitan tentang hal yang ditemui di lapangan maupun hasil sintesa pembahasan. Rekomendasi merupakan usulan dan masukan untuk penulis, objek penelitian, maupun untuk penelitian selanjutnya.

6.1. Kesimpulan

Keberadaan pasar tradisional dan pasar modern tersebar di 5 kecamatan di Kota Surakarta. Masing-masing dari kecamatan tersebut memiliki karakteristik pasar tradisional dan pasar modernnya sendiri. Dari 43 pasar tradisional, tersebar pasar tradisional di Kecamatan Banjarsari dan Jebres sebesar 28%, di Kecamatan Pasar Kliwon sebesar 23%, di Kecamatan Laweyan sebesar 16% dan di Kecamatan Serengan sebesar 5%. Pasar tradisional tersebut tersebar berdasarkan karakteristiknya yang terdiri atas pasar tradisional kelas IA, IB, IIA, IIB, IIIA, dan IIIB. Sedangkan dari 37 pasar modern, tersebar pasar modern di Kecamatan Banjarsari sebesar 40%, di Kecamatan Jebres sebanyak 24%, di Kecamatan Pasar Kliwon dan Kecamatan Serengan sebanyak 14% dan di Kecamatan Laweyan sebanyak 8% yang masing-masing tersebar berdasarkan karakteristiknya yang terdiri atas minimarket,

supermarket dan hypermarket.

Pasar tradisional di Kota Surakarta membenahi diri sedemikian rupa untuk menunjukkan eksistensinya menghadapi pasar modern yang sekarang ini memberikan daya tarik terhadap masyarakat di Kota Surakarta. Penetapan Peraturan Daerah oleh pihak Pemerintah Kota menjadi salah satu alat yang digunakan untuk melindungi keberadaan pasar tradisional ( Perda Kota Surakarta Nomor 01 tahun 2010) dengan menata dan membatasi keberadaan pasar modern (Perda Kota Surakarta Nomor 05 tahun 2011) di Kota Surakarta. Pasar tradisional dipersiapkan menjadi pasar yang berdaya saing seiring dengan pasar modern yang menawarkan kelebihan baik dalam hal infrastruktur yang lengkap, kondisi fisik dan non fisik yang memadai, manajemen dan pengelolaan pasar yang baik dan terstruktur, komoditas dagangan yang lebih beragam yang dikemas dengan baik dan disajikan dengan daya tarik yang besar, dukungan permodalan yang besar, jangkauan pelayanan yang luas, dan waktu operasional yang lebih banyak daripada pasar tradisional. Sehingga pada akhirnya, eksisnya pasar tradisional di Kota Surakarta tidak terlalu mendapat apresiasi yang besar dari masyarakat Kota Surakarta selaku konsumen pasar. Hendaknya keberadaan pasar tradisional

UnRegister

commit to user

109 di Kota Surakarta tidak semata hanya sebagai simbolisasi akan slogan Kota Surakarta sebagai kota budaya. Diperlukan perhatian yang lebih besar lagi terhadap pasar tradisional di Kota Surakarta melalui perbaikan baik secara kuantitas maupun secara kualitas terhadap keberadaan pasar tradisional, sehingga pasar tradisional di Surakarta menjadi pasar yang diminati masyarakat di Kota Surakarta selaku konsumen pasar.

Analisis korelasi pasar tradisional dengan pasar modern di Kota Surakarta menunjukkan bahwa keberadaan pasar modern mempengaruhi eksistensi pasar tradisional di Kota Surakarta. Meskipun pada hakikatnya pasar modern dan pasar tradisional mempunyai kelebihan masing-masing dimana segmentasi pasar yang berbeda satu sama lainnya namun tetap saja keberadaan pasar modern membuat pasar tradisional semakin terhimpit. Ketidakberdayaan pasar tradisional di Kota Surakarta dikarenakan keterbatasan modal, rantai distribusi barang yang terlampau panjang sehingga harganya menjadi mahal, kondisi fisik dan non fisik pasar tradisional yang tidak nyaman, dan kualitas barang dagangan yang ada di pasar tradisional tidak lebih baik dari pasar modern.

6.2. Rekomendasi

Berdasarkan temuan dan kesimpulan yang telah dirumuskan, maka rekomendasi yang dapat diberikan bagi stakeholder khususnya bagi Pemerintah Kota Surakarta adalah sebagai berikut :

1. Perlunya menyusun Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur secara khusus zoning bagi pasar tradisional dan pasar modern di Kota Surakarta.

2. Membatasi pertumbuhan pasar modern karena cenderung tidak ada aturan tentang jarak dan memicu persaingan dengan pasar tradisional.

3. Mengarahkan desentralisasi lokasi pasar modern, melalui perbaikan infrastruktur jalan dan transportasi di daerah pinggiran.

4. Membangun pusat pertumbuhan baru (growing point) yang menarik bagi pasar modern sekaligus memecah persaingan di pusat kota.

5. Melakukan revitalisasi dan reorientasi pasar tradisional dikombinasikan dengan perkembangan kota, dengan tetap menjaga kekhususan dan nilai history dari pasar tradisional tersebut sebagai warisan budaya dari produk Kota Surakarta.

UnRegister

Dokumen terkait