• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan gedung perpustakaan Proyek X oleh PT. ABC menunjukan kinerja yang baik selama kegiatan pembangunan berjalan, terutama kinerja waktu. Proyek pembangunan ini selesai lebih cepat dari perencanaan. Pelaksana mampu menyelesaikan pembangunan selama 14 minggu dari 16 minggu yang direncanakan, sehingga pembangunan selesai 2 minggu lebih awal dari rencana yang disepakati. Perkembangan proyek selama pelaksanaan pembangunan gedung perpustakaan selalu menunjukan hasil yang baik. Pelaksana pembangunan selalu memenuhi bobot pekerjaan rencana mingguan. Walaupun terdapat beberapa minggu yang bobot pekerjaan realisasi dilapangan lebih kecil dari bobot pekerjaan rencana mingguannya, seperti yang terjadi pada minggu ke 6, minggu ke 7, dan minggu ke 10. Namun, kekurangan bobot pekerjaan yang terjadi pada minggu-minggu tersebut dapat ditutupi oleh bobot pekerjaan pada minggu-minggu sebelumnya. Sehingga, kumulatif bobot pekerjaan mingguan pembangunan gedung perpustakaan selalu menunjukan hasil yang baik.

Analisis mingguan yang dilakukan menunjukan bahwa pelaksana melakukan pekerjaan sesuai dengan jadwal rencana pembangunan proyek dan memperhatikan kegiatan yang bersifat kritis selama pekerjaan berlangsung. Namun, terdapat beberapa analisis mingguan yang menunjukan bahwa pelaksana tidak melakukan pekerjaan sesuai dengan jadwal rencana pembangunan proyek dan tidak memperhatikan kegiatan yang bersifat kritis selama pekerjaan berlangsung. Terdapat beberapa pekerjaan yang dilakukan lebih awal dari rencana dan beberapa pekerjaan dilakukan lebih lambat dari rencana.

Selama pelaksanaan proyek pembangunan ini, pelaksana tidak selalu memperhatikan jadwal pekerjaan yang bersifat kritis. Beberapa pekerjaan pembangunan yang bersifat kritis terlambat dimulai, seperti pekerjaan arsitektur, pekerjaan mekanikal, pekerjaan elektrikal, dan pekerjaan elektronikal. Hal ini akan sangat membahayakan kegiatan pembangunan apabila terus dibiarkan. Jika terjadi keterlambatan penyelesaian pada pekerjaan yang bersifat kritis, maka akan menyebabkan terjadinya keterlambatan penyelesaian proyek pembangunan secara keseluruhan. Oleh sebab itu, pelaksana pembangunan harus memperhatikan pekerjaan-pekerjaan kritis yang terlambat tersebut pada minggu-minggu selanjutnya, agar pekerjaan kritis tersebut selesai tepat waktu dan memenuhi bobot pekerjaan yang direncanakan. Pada pembangunan ini, pelaksana mampu menyelesaikan kegiatan pekerjaan yang bersifat kritis tersebut tepat waktu, sehingga tidak terjadi keterlambatan dalam penyelesaian proyek pembangunan secara keseluruhan.

Pada pembangunan gedung perpustakaan ini, walaupun pelaksana tidak selalu mengikuti jadwal rencana dan tidak mengikuti jadwal kegiatan bersifat kritis. Namun, perkembangan dari pembangunan ini selalu menunjukan kemajuan yang baik setiap minggunya. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain pelaksana

pembangunan menerapkan sistem manajemen proyek yang bagus, dan perencanaan durasi kegiatan pembangunan yang terlalu lama. Pada pembangunan ini, pelaksana telah menerapkan manajemen proyek yang cukup bagus, seperti melakukan penjadwalan kegiatan pelaksanaan pembangunan selain yang tertera pada barchart dan memiliki durasi lebih pendek, mengerjakan pembangunan dengan bobot yang lebih besar dari rencana setiap minggunya, serta melakukan evaluasi pekerjaan setiap minggu untuk mengetahui perkembangan proyek yang telah dilaksanakan. Sedangkan durasi kegiatan yang direncanakan terlalu lama mengakibatkan keterlambatan kegiatan pembangunan yang terjadi selama proyek berlangsung tidak mempengaruhi kegiatan pembangunan yang lain dan tidak mempengaruhi kinerja proyek secara keseluruhan. Sehingga kinerja dari proyek pembangunan ini, terutama kinerja waktu, selalu menunjukan hasil yang baik.

Manajemen proyek yang diterapkan oleh pelaksana pada pembangunan gedung perpustakaan ini cukup bagus. Pelaksana mampu merencanakan dan melaksanakan pembangunan dengan baik. Sehingga, pekerjaan pembangunan ini dapat diselesaikan lebih cepat dari rencana yang disepakati. Namun, terdapat beberapa kekurangan pada manajemen proyek selama pelaksanaan pembangunan ini. Salah satunya adalah ketidak sesuaian laporan harian dan laporan perkembangan pembangunan mingguan yang dikerjakan oleh pelaksana. Pada laporan tersebut, terdapat kegiatan yang dikerjakan dilapangan dan dilaporkan pada laporan harian, tetapi pada laporan mingguan tidak terdapat kemajuan pada pekerjaan yang dilaporkan pada laporan harian. Sebaliknya, pada laporan mingguan terdapat kemajuan pada salah satu pekerjaan, tetapi pekerjaan tersebut tidak terdapat pada laporan harian. Hal ini membuat ketidaksesuaian antara laporan harian dan laporan mingguan. Ketidaksesuaian yang terjadi akan menyebabkan kesalahan dalam mengevaluasi kinerja yang dilakukan pelaksana dan pengawas. Hal tersebut mengakibatkan kinerja manajemen proyek pada pembangunan gedung perpustakaan ini menjadi tidak baik.

Hasil analisis yang dilakukan pada manajemen proyek dan kinerja waktu selama kegiatan pembangunan gedung perpustakaan Proyek X oleh PT. ABC menunjukan bahwa kinerja manajemen proyek terutama kinerja waktu pada pembangunan ini cukup baik.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah :

1. Pekerjaan-pekerjaan yang bersifat kritis pada pembangunan gedung perpustakaan Proyek X oleh PT. ABC berdasarkan metode jalur kritis dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Project 2010 adalah pekerjaan persiapan (minggu ke 1 hingga minggu ke 3), pekerjaan tanah (minggu ke 2 hingga minggu ke 5), pekerjaan pondasi (minggu ke 3 hingga minggu ke 6), pekerjaan konstruksi beton (minggu ke 4 hingga minggu ke 15), pekerjaan arsitektur (minggu ke 9 hingga minggu ke 16), pekerjaan mekanikal (minggu ke 7 hingga minggu ke 15), pekerjaan elektronikal (minggu ke 8 hingga minggu ke 15), pekerjaan GWT dan rumah pompa (minggu ke 11 hingga minggu ke 14), pekerjaan penangkal petir (minggu ke 15 hingga minggu ke 16), dan pekerjaan roof tank kubikel (minggu ke 16).

2. Analisis kinerja waktu pada pembangunan gedung perpustakaan Proyek X oleh PT. ABC dengan menggunakan metode jalur kritis menunjukan bahwa kegiatan pembangunan yang dilakukan telah memperhatikan kegiatan yang bersifat kritis. Realisasi bobot kumulatif mingguan yang dilaksanakan selalu melebihi rencana bobot kumulatif mingguannya dengan nilai terkecil pada minggu ke 1 (+0.4888%) dan nilai terbesar pada minggu ke 13 (+10.4538%). Namun, terdapat beberapa minggu pekerjaan yang realisasi bobot mingguan tidak mencapai rencana bobot mingguannya, yaitu pada minggu ke 6 (-2.3986%), minggu ke 7 (-1.3036%), dan minggu ke 10 (-1.7140%). Hasil analisis tersebut menunjukan bahwa kinerja waktu pada proyek pembangunan ini cukup baik.

3. Faktor-faktor yang menyebabkan pembangunan gedung perpustakaan Proyek X oleh PT. ABC selesai lebih awal dari rencana adalah pelaksana pembangunan menerapkan sistem manajemen proyek yang bagus, dan perencanaan durasi kegiatan pembangunan yang terlalu lama.

5.2 Saran

Saran yang dapat disampai terhadap penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini sebaiknya dilanjutkan dengan menganalisis kinerja biaya pada pembangunan gedung perpustakaan Proyek X oleh PT. ABC, agar dapat dilihat hubungan antara kinerja waktu dan kinerja biaya pada proyek pembangunan tersebut.

2. Keterlambatan penyelesaian pembangunan pada pekerjaan-pekerjaan tertentu, dapat dicegah dengan penambahan jumlah tenaga kerja dan jumlah jam kerja, agar pembangunan selesai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

3. Durasi kegiatan pembangunan sebaiknya direncanakan dengan lebih efektif dan efisien, agar menghasilkan jadwal kegiatan pembangunan yang optimal.

PADA PROYE

Dokumen terkait