• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan

B. Pembahasan

3. Analisis Kompetensi/Kurikulum

4. Prosedur Penyusunan Panduan Belajar

Gambaran langkah-langkah penulisan panduan belajar keanegaraman capung untuk mempelajari materi keanekaragaman hayati dengan model ADD (analysis, design, development) adalah sebagai berikut :

a. Tahap analysis

1) Analisis Potensi Hasil Penelitian Sebagai Sumber Belajar.

a) Identifikasi jenis-jenis capung yang ditemukan di kawasan Jogja Adventure Zone melalui penelitian tahap pertama.

b) Identifikasi proses dan produk penelitian sebagai sumber belajar. c) Seleksi hasil penelitian sebagai sumber belajar biologi yang sesuai

dengan persoalan biologi yang akan dimuat dalam penduan belajar. d) Penerapan dan pengembangan hasil penelitian sebagai suber belajar

biologi.

2) Analisis Peserta Didik

Peserta didik yang menjadi sasaran uji coba penggunaan panduan belajar adalah siswa SMA kelas X semester 2. Kondisi siswa yang dianalisis adalah kemampuan awal siswa, kesanggupan belajar, dan aspek-aspek penting lainnya.

3) Analisis Kompetensi

Analisis ini dilakukan terhadap kurikulum yang ada dengan mengidentifikasi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada kurikulum 2006.

43 4) Analisis Instruksional

Analisis instruksional dalam penyusunan bahan ajar dilakukan dengan menjabarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ke dalam indikator-indiikator yang harus dicapai pada materi keanekaragaman hayati.

b. Tahap Design

1) Penyusunan kerangka struktur panduan belajar

Dari hasil analisis kompetensi, disusun kerangka isi media panduan belajar yang menggambarkan keseluruhan materi dan kegiatan yang akan dimuat dalam media panduan belajar

2) Penentuan sistematika produk

Tahap ini menentukan sistematika penyajian materi pada produk secara runtut sesuai dengan tahap-tahap dalam mempelajari isi materi media panduan belajar.

3) Perancangan alat evaluasi

Menentukan bentuk penilaian yang akan dilakukan untuk mengukur ketercapaian kompetensi hasil belajar.

c. Tahap Development 1) Pra penulisan

Pada tahap ini dilakukan kajian referensi dan sumber pustaka serta keperluan lain yang mendukung dalam proses penyusunan media panduan belajar.

44 2) Penulisan draf

Penulisan dilakukan sesuai dengan kerangka dan sistematikan penulisan media panduan belajar yang telah disusun.

3) Penyuntingan/validasi

Produk awal hasil penyusunan LKS kemudian di review oleh tim ahli yang relevan, dalam hal ini adalah ahli materi dan ahli media untuk memperoleh masukan dan komentar. Masukan dan komentar dari dosen ahli digunakan untuk menyempurnakan LKS sebelum diuji coba terbatas. Tujuan tahap ini adalah untuk menghindari adanya kesalahan konsep dan bahasa. 4) Revisi

Revisi dilakukan dari hasil penyuntingan oleh dosen ahli untuk menyempurnakan produk yang dihasilkan. Tahap ini merupakan tahap terakhir sebelum melakukan pelaian terhadap produk.

5) Uji Coba Terbatas

Uji coba terbatas dilakukan pada 12 orang siswa kelas X dan 2 orang Guru Biologi SMA N 1 Banguntapan, Bantul.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah beberapa instrumen berupa angket yang disesuaikan dengan tujuan dan subjek penelitian. Adapun instrumen tersebut terdiri dari:

45

a. Lembar review kualitas Produk oleh ahli materi berisi penilaian kualitas dan kelayakan LKS dari aspek kebenaran konsep dan aspek bahasa dengan menggunakan skala Guttman.

b. Lembar review kualitas Produk oleh ahli media berisi penilaian kualitas dan kelayakan LKS dari aspek media dan aspek bahasa dengan menggunakan skala Guttman.

c. Lembar penilaian kualitas produk oleh guru mata pelajaran biologi berisi penilaian kualitas dan kelayakan LKS ditinjau dari aspek media dan bahasa dengan menggunakan skala Guttman.

d. Lembar tanggapan siswa terhadap kualitas LKS dengan menggunakan skala Guttman.

6. Validitas Instrumen Penilaian

Validitas yang digunakan untuk instrumen berupa angket adalah validitas muka. Validitas ini dilakukan dengan konsultasi kepada dosen pembimbing. Hasil validitas tersebut adalah instrumen yang siap digunakan untuk mengumpulkan data penelitian.

7. Teknik Pengumpulan Data

Data mengenai kualitas dan kelayakan LKS Mengamati Capung di Jogja adventure Zone diperoleh dari angket yang dibrikan kepada subjek penelitian yang dilakukan pada bulan oktober - Desember 2016.

a. Data berupa penilaian kualitas produk serta masukan dan saran dari ahli media dan ahli materi diperoleh dari lembar angket ahli yang diberikan kepada tim ahli materi dan tim ahli media.

46

b. Data mengenai penilaian kualitas produk dari guru mata pelajaran biologi diperoleh dari angket yang diberikan kepada Guru Biologi SMA N 1 Banguntapan, Bantul.

c. Data tanggapan kualitas produk dari siswa diperoleh dari angket yang diberikan kepada 10 orang siswa kelas X SMA N 1 Banguntapan.

8. Teknik Analisis Data

Data penilaian yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis data deskriptif.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Penelitian Biologi : Keanekaragaman Capung di Jogja Adventure Zone Dari hasil observasi keanekagaraman capung yang telah dilakukan di kawasan Jogja Adventure Zone pada bulan Maret-April 2015, telah ditemukan sebanyak 35 jenis capung yang terdiri dari 24 jenis capung biasa (Anisoptera) dan 11 jenis capung jarum (Zygoptera) dari 7 famili. Berikut ini merupakan data yang diperoleh di lapangan serta hasil perhitungan keanekaragaman capung di Jogja Adventure Zone yang disajikan dalam bentuk tabel:

Tabel 1. Organisasi data pertemuan jenis capung di kawasan Jogja Adventure Zone, Banguntapan, Bantul, D.I. Yogyakarta.

No

Sub-Ordo Famili Jenis

Total spesies / famili Perjumpaan K.S K.U T1 T2 T3 T4 1 AN IS OPT E RA

Aeshnidae Anax guttatus 1 √ √ √ √ √

2 Cordullidae Ephopthalmia sp 1 √ √ 3 Gompidae Ictinogomphus decoratus 3 √ √ √ √ √ 4 Macrogomphus parallelogramma √ √ 5 Paragomphus reinwardtii √ √ √

6 Libellulidae Acisoma panorphoides

19 √ √ √ √ √ √ 7 Aethriamanta aethra √ √ √ 8 Brachidiplax chalybea √ √ √ √ √ √ 9 Brachythermis contaminata √ √ √ √ √ √ 10 Crocothermis servillia √ √ √ √ √ √ 11 Diplacodes trivialis √ √ √ √ √ √ 12 Hydrobasileus croceus √ √ √ √ 13 Macrodiplax cora √ √ 14 Neurothemis terminata √ √ √ √ √

48 15 Orthetrum sabina √ √ √ √ √ √ 16 Pantala flavencens √ √ √ √ √ √ 17 Potamarcha congener √ √ √ √ √ √ 18 Rhodothemis rufa √ √ √ √ √ √ 19 Rhyothemis phyllis √ √ √ √ √ 20 Rhyothemis variegata √ √ √ √ √ 21 Tholymis tillarga √ √ √ √ √ 22 Urothemis signata √ √ √ √ √ √ 23 Zyxomma obtusum √ √ √ √ √ 24 Zyxomma ptiolatum √ √ √ 25 Z YGOPT E RA Chlorocyphidae Libellago lineata 2 √ √ √ √ √ 26 Rhinocypha fenestrata √ √ √

27 Coenagrionidae Agriocnemis femina

7 √ √ √ √ √ √ 28 Agriocnemis pygmaea √ √ √ √ √ √ 29 Ischnura senegalensis √ √ √ √ √ √ 30 Pseudagrion microcephalum √ √ √ √ √ √ 31 Pseudagrion pruinosum √ √ √ √ √ 32 Pseudagrion rubriceps √ √ √ 33 Parasercion malayanum √ √ √ √ √ √

34 Platycnemididae Copera marginipes 1 √ √ √ √

35

Protoneuridae Prodasineura

autumnalis 1 √ √ √ √

TOTAL JENIS CAPUNG 35 23 31 31 30 26 27

Keterangan:

K.S = Kolam Selatan K.U = Kolam Utara

T1 = Waktu ke-1 (06.01-09.00) T2 = Waktu ke-2 (09.01-12.00) T3 = Waktu ke-3 (12.01-15.00) T3 = Waktu ke-4 (15.01-17.30)

49

Tabel 2. Hasil Perhitungan Indeks Keanekaragaman, Indeks Dominasi, Kelimpahan Relatif, dan Indeks Kemerataan jumlah jenis.

Penghitungan T1 T2 T3 T4 Jumlah Spesies 31 30 26 26 Jumlah Individu 3373 2612 2442 1717 Indeks Keanekaragaman (H) 1,914 2,178 2,063 2,197 Hmax 3,434 3,401 3,258 3,258 Indeks Dominasi (D) 0,242 0,166 0,178 0,172

Indeks Richnes/kekayaan jenis (R) 3,693 3,686 3,205 3,356 Indeks Eveness/Kemerataan jumlah

jenis (E) 0,557 0,640 0,633 0,674

Tabel 3. Pengukuran Faktor Abiotik dari Setiap Waktu Penelitian di Jogja Adventure Zone

Komponen Faktor Abiotik T1 T2 T3 T4

Kelemban Udara (%) 82,5 64,75 53 59

Suhu Udara (oC) 26,5 28,5 33 32

Suhu Air (oC) 28 28 28 28

Intensitas Cahaya (Lux) 16.701 382.130 451.745 9.231

Kecepatan Angin (m/s) 0 0,8 1,5 0,6

50

Tabel 4. Foto, ciri morfologi, serta kebiasaan jenis-jenis capung yang ditemukan di Jogja Adventure Zone.

No. Foto Jenis Capung Ciri Morfologi dan kebiasaan 1.

Anax guttatus Famili: Aeshnidae

Nama Indonesia : Capungbarong bercak biru

Mata majemuk menyatu dan berwarna hijau. Sintoraks berwarna hijau.

Abdomen : ruas 1 hijau, 2 dan 3 berwarna biru terang, 4-10 terdapat bintik kuning di setiap sisinya.

Sayap transparan dengan bercak coklat di tengah. Pterostigma hitam.

Embelan panjang berwarna coklat, tungkai berwarna hitam.

Capung jantan dan betina serupa.

Kebiasaan: aktif terbang di pagi hari menjelang siang untuk mencari makan, jarang ditemukan saat bertengger. Tidak pernah terlihat di sore hari.

2.

Ephophthalmia vittata Famili : Cordullidae Nama Indonesia : -

Mata majemuk sangat besar dan menyatu, berwarna biru ke abu-abuan.

Toraks hitam dengan strip kuning.

Abdomen : ruas 1-2 hitam dan menggembung, ruas 3-9 hitam dengan garis melingkar oranye kekuningan di setiap ruas, ruas 10 hitam, ruas 8-10 menggembung, embelan merah tua kecoklatan. Betina serupa dengan jantan.

Kebiasaan : aktif di awal siang hingga siang hari, terbang dengan cepat mengitari perairan tenang. Jarang ditemukan dalam keadaan tengger.

51 3.

Ictinogomphus decoratus Famili : Gomphidae

Nama Indonesia: Capungtombak loreng

Mata majemuk terpisah berwarna abu-abu kebiruan.

Tubuh besar berwarna loreng kuning hitam dari toraks hingga abdomen.

Abdomen: ruas 8-10 membesar berbentuk ekor gada, di ujung terdapat sepasang embelan berbentuk tombak berwarna hitam.

Sayap transparan, pterostigma hitam, tungkai hitam.

Betina mirip dengan jantan, namun ruas abdomen 8-1- lebih ramping dan diujung abdomen terdapat embelan berbentuk kait.

Sayap transparan, pterostigma hitam.

Kebiasaan: aktif di pagi menjelang siang hari. Sering terlihat bertengger di ujung dahan kering di atas permukaan air, sesekali terbang cepat di atas permukaan air untuk patroli atau mencari makan. Bersifat soliter dan sangat sensitif apabila didekati manusia atau capung lain.

4.

Macrogomphus parallelogramma Famili : Gomphidae

Nama Indonesia :

Mata majemuk terpisah berwarna biru

Tubuh besar, toraks dan abdomen berwarna lorang kuning-hitam

Abdomen: ruas 1-9 terdapat bercak kuning di bagian samping, ruas nomor 9 merupakan ruas terpanjang, ruas ke 0 berwarna hitam, embelan berwarna kuning.

Sayap transparan, pterostigma berwana hitam Jantan dan berina identik.

Kebiaaan: dijumpai pada saat bertengger dibawah naungan pohon, dan sangat sensitif dengan manusia.

5.

Paragomphus reinwardtii

Mata majemuk terpisah berwarna biru tua.

Gompidae berukuran kecil, tubuh berwana lorang hijau-kuning, terdapat garis hitam dan kuning di sisi samping toraks.

Abdomen : ramping, ruas 1-2 terdapat bercak kuning lebar, ruas 3-7 terdapat bercak tipis berbentuk cincin, ruas 8-10 terdapat garis kuning lebar. Ruas 8-9 melebar seperti sayap. Embelan atas panjang berbentuk melengkung berwarna hitam.

Sayap transparan, pterostigma hitam, tungkai hitam.

52 Famili : Gomphidae

Nama Indonesia : Capungpancing Jawa

Betina mirip dengan jantan namun abdomennya lebih gemuk dan bercak kuning lebih lebar, embelan lebih pendek.

Kebiasaan : bersifat soliter, aktif di pagi menjelang siang, sering ditemui saat bertengger dan berjemur di tempat yang tinggi. Sesekali terbang mencari mangsa. Jarang ditemui di sore hari

6.

Acisoma panorphoides Famili : Libellulidae

Nama Indonesia : Capungperut terompet

Jantan: Mata majemuk berwana biru terang. Warna tubuh dominan biru terang dan terdpat banyak bintik-bintik hitam

Betina: Mata majemuk berwana hijau pucat. Warna tubuh dominan hijau pucat dan terdapat banyak bintik-bintik hitam

Abdomen: ruas 2-6 menggembung, berbentuk menyerupai terompet, ruas ke 8-10 berwarna hitam, embelan berwarna biru muda

Sayap transparan, pterostigma kuning, tungkai berwarna hitam

Kebiasaan: biasa hinggap di rerumputan atau tanaman diatas air, ditemui tidak jauh dari perairan. 7.

Aethriamanta aethra Famili: Libellulidae Nama Indonesia: -

Capung berukuran kecil, panjang tubuh 25-28 mm. Jantan: mata majemuk berwarna merah tua pada bagian atas dan hijau pucat pada bagian bawah, dada coklat, abdomen merah terang. Tungkai hitam, terdapat titik merah pada tungkai belakang. Betina: mata serupa dengan jantan, torak dan abdoen kuning kecoklatan, setiap ruas dipisahkan dengan garis hitam melingkar, terdapat garis hitam pada ruas 5-8, ruas 9-10 hitam. Tungkai hitam, terdapat titik kuning pada tungkai belakang. Sayap transparan, terdapat bercak coklat pada pangkal sayap. Protistigma kuning.

Kebiasaan: bertengger di ujung ranting atau tanaman di atas permukaan air.

8. Mata majemuk berwarna merah tua dibagian atas,

bagian bawah hijau dengan titik-titik kecil berwarna hitam.

Jantan: toraks bagian atas biru dengan serbuk putih, bagian samping coklat tua. Abdomen ruas ke 1-6 berwarna biru, ruas ke 7 – embelan berwarna hitam.

53 Brachidiplax chalybea

Famili : Libellulidae Nama Indonesia: -

Sayap transparan, pangkal sayap coklat tua, pterostigma hitam.

Betina: toraks dan abdomen berwarna kuning kecoklatan, bagian atas abdomen terdapat garis hitam pada ruas 4-8, ruas 9-10 hitam, embelan hitam. Sayap transparan, pterostigma coklat. Tungkai hitam.

Kebiasaan: lebih banyak menghabiskan waktu berdiam di tenggeran, menyukai daerah yang gelap. Sangat toleran terhadap gangguan.

9.

Brachythermis contaminata Famili : Libellulidae

Nama Indonesia : Capung sayaporanye

Mata majemuk coklat kekuningan di bagian atas dan hijau dibagian bawah.

Jantan: toraks, abdomen, dan sayap berwarna oranye, ujung sayap transparan, pterostigma oranye, embelan oranye.

Betina: toraks, abdomen, dan sayap berwarna kuning, ujung sayap transparan, pterostigma kuning, embelan kuning.

Sisi atas abdomen terdapat bercak-bercak hitam tipis, di ruas ke 8-9 terdapat bercak hitam tebal. Kebiasaan: lebis sering bertengger di tanaman diatas permukaan air. Jantan sesekali berpatroli di sekitar tenggeran.

10.

Crocothermis servillia Famili : Libellulidae

Nama Indonesia : Capungsambar garishitam

Jantan: Mata majemuk berwarna merah-oranye, toraks, abdomen, embelan, dan tungkai berwarna merah cerah.

Betina : Mata majemuk berwarna merah tua bagian atas dan hijau dibagian bawah, toraks, abdomen, embelan, dan tungkai berwarna kuning,

Terdapat garis hitam di bagian atas abdomen, sayap transparan, bagian atas berwarna kuning, pterostigma kuning, bagian pangkal sayap kuning oranye.

Kebiasaan: aktif di pagi hingga siang hari, sering terbang rendah di atas perairan atau rerumputan dekat perairan.

11. Jantan: Seluruh tubuhnya berwarna biru pucat,

mata majemuk bagian atas berwarna biru gelap dan biru terang di bagian bawah, embelan putih

Betina: seluruh tubuhnya berwana hijau kekuningan, mata majemuk bagian atas coklat kehijauan, bagian bawah hijau.

54 Jantan

Famili : Libellulidae

Nama Indonesia : Capungtengger biru

Abdomen: ruas ke 4-6 ramping, ruas ke 7-9 membesar. Pada ruas ke 7 terdapat gasis hitam di atas, ruas ke 8-10 berwarna hitam.

Sayap transparan, pterostigma hitam, tungkai hitam.

Kebiasaan: aktif di pagi hingga siang hari, sering ditemukan bertengger di rerumputan atau batu di sekitar perairan.

12.

Hydrobasileus croceus Famili: Libellulidae Nama Indonesia: -

Mata majemuk berwana coklat di bagian atas dan kuning di bagian bawah.

Toraks dan abdomen berwarna coklat-oranye. Abdomen: ruas ke 4-10 terdapat garis-garis hitam, pada jantan lebih tebal dari pada betina.

Sayap berwarna coklat kekuning-kuningan, bagian bawah sayap belakang terdapat bercak hitam yang lebar, dan menjadi ciri khas jenis ini, pterostigma coklat kekuningan.

Tungkai berwaena coklat kekuningan.

Kebiasaan: aktif di pagi hingga siang hari, terbang melayang-layang di atas permukaan perairan. Jarang dijumpai di sore hari.

13.

Macrodiplax cora Famili: Libellulidae Nama Indonesia: -

Mata majemuk sangat besar jika dibandingkan jenis Libellulidae lainnya.

Jantan: Mata majemuk berwarna merah kecoklatan, toraks merah kecoklatan, abdomen berwarna merah, terdapat garis hitam tebal pada setiap ruas abdomen bagian atas, embelan merah.

Betina: Mata majemuk berwarna merah kecoklatan bagian atas dan putih kebiru-biruan bagian bawah. Toraks berwarna kuning kecoklatan. Abdomen kuning – oranye dan terdapat garis hitam tebal pada setiap ruas abdomen bagian atas, embelan kuning. Sayap transparan dengan bercak kuning – oranye dibagian pangkal sayap belakang, pterostigma oranye kecoklatan.

Tungkai berwarna hitam.

Kebiasan: sangat jarang ditemukan, biasanya betengger di ranting/tonggak yang tinggi dengan intensitas cahaya tinggi.

55 14.

Neurothemis terminata Famili : Libellulidae Nama Indonesia : -

Jantan: mata majemuk berwarna merah tua, toraks merah kecoklatan. Abdomen merah tua, terdapat garis hitam di samping dan atas abdomen, semakin menebal keujung abdomen, ruas nomer 10 hitam, embelan merah. Sayap merah, pada ujung sayap transparan dengan garis batas lurus di sayap depan dan belakang, pterostigma merah. Tungkai merah. Betina: mata majemuk bagian atas coklat pucat, bagian bawah kuning. Toraks dan abdomen kuning kecoklatan, garis hitam seperti pada jantan, embelan kuning. Sayap transparan pada seluruh bagian kecuali ujung sayap berwarna kecoklatan, pterostigma coklat. Tungkai kuning.

Kebiasaan: biasa di temukan bertengger di ranting atau ujung daun Eceng gondok. Mudah terusik dan akan terbang jauh bila diganggu.

15.

Orthetrum sabina Famili : Libellulidae

Nama Indonesia : Capungsambar hijau / Capung tentara

Mata majemuk berwarna hijau pucat dengan bercak hitam.

Toraks hijau dengan garis-garis hitam di bagian samping.

Abdomen: ruas 1-3 membesar berwarna hijau kekuningan dan bergaris hitam, ruas 4-6 ramping berwarna hitam putih, ruas 7-10 membesar berwarna hitam, embelan berwarna putih.

Betina serupa dengan jantan.

Sayap transparan, pterostigma coklat-oranye. Tungkai hitam.

Kebiasan: mudah dijumpai di sepanjang hari, bersifat soliter, sering tengger di rerumputan, memakan sejenisnya atau capung lain.

16.

Pantala flavencens Famili : Libellulidae Nama Indonesia : Capung kembara

Jantan: capung dewasa berwarna merah-oranye. Mata majemuk merah tua, toraks merah kecoklatan, abdomen merah-oranye, individu muda berwarna kuning, bagian atas abdomen terdapat garis hitam yang semakin melebar dan membentuk bercak pada ruas 8-9, embelan panjang, hitam. Sayap transparan, ujung sayap coklat, pterostigma merah-oranye.

Betina: mata majemuk berwarna merah muda bagian atas dan hijau kebiruan bagian bawah. toraks kuning kebiruan bagian samping dan kuning bagian atas, abdomen kuning-oranye , terdapat garis dan bercak hitam seperti pada jantan, embelan hitam. Sayap transparan, pterostigma kuning. Tungkai hitam.

56

Kebiasaan: sangat mudah dijumpai, umumnya dalam keadaan terbang yang berkelompok sangat banyak, menyukai area terbuka, jika bertengger memilih tempat yang sangat tinggi.

17.

Potamarcha congener Famili : Libellulidae Nama Indonesia : -

Jantan: mata majemuk merah kecoklatan di bagian atas dan hijau keputihan di bagian bawah. Toraks dan abdomen ruas 1-4 berwarna biru dongker, ruas lainnya berwana hitam dengan garis kuning tebal di bagian samping, 2 ruas terakhir berwarna hitam, embelam hitam.

Betina: mata majemuk berwarna merah bagian atas dan hijau di bagian bawah dengan bercak hitam. Toraks berwarna hijau dengan garis hitam tebal pada bagian samping, abdomen berwarna dominan kuning pucat dengan garis hitam pada ruas 1-8, ruas 9-10 hitam, ruas 8 memiliki tonjolan di kanan dan kiri menyerpai sayap yang berfungsi untuk meletakkan telur.

Sayap transparan dengan pterostigma berwarna hitam. Tungkai berwarna hitam.

Kebiasaan: aktif di siang hari, di waktu pagi dan sore lebih banyak bertenger di tempat yang tinggi, sangat sensitif terhadap gangguan.

18.

Rhodothemis rufa

Famili : Libellulidae

Nama Indonesia : Capungmerah punggungmetalik

Jantan: Mata majemuk merah kecoklatan. Toraks merah kecoklatan , terdapat garis metalik dibagian dorsal hingga ke abdomen ruas 3. Abdomen berwarna merah tanpa garis hitam, embelan merah. Betina: mata majemuk coklat gelap. Toraks coklat gelap, abdomen coklat-oranye, terdapat garis metalik di toraks hingga ruas ke 3 abdomen bagian atas, embelan coklat-oranye.

Sayap transparan, pterostigma coklat, tungkai hitam.

Kebiasaan : aktif pada pagi hingga menjelang sore, tengger di tanaman air, semak-semak sekitar perairan. Pada sore hari tengger di bawah kanopi pohon.

19.

Rhyothemis phyllis

Mata majemuk berwarna merah tua bagian atas dan kuning coklat bagian bawah.

Toraks hitam metalik.

Abdomen hitam, embelan hitam.

Sayap depan transparan dengan ujung berwarna hitam.

Sayap belakang terdapat corak yang khas, bagian pangkal hitam-kuning-hitam bagian lain

57 Famili : Libellulidae

Nama Indonesia : -

Tungkai hitam.

Kebiasaan : aktif di pagi hingga siang hari, terbang melayang-layang di bawah terik matahari. Sering terlihat bergerombol.

20.

Rhyothemis variegata Famili : Libellulidae Nama Indonesia : -

Mata majemuk berwarna merah tua bagian atas dan kuning coklat bagian bawah.

Toraks, abdomen, dan embelan hitam.

Sayap terdapat banyak bercak hitam, bagian ujung sayap hitam, pangkal sayap belakang berwarna hitam, kuning, dan hitam, bagian lain coklat transparan, pterostigma hitam.

Tungkai hitam.

Betina identik dengan jantan.

Kebiasaan : aktif di pagi hingga siang hari, terbang melayang-layang di bawah terik matahari.

21.

Tholymis tillarga Famili : Libellulidae

Nama Indonesia : Capungsambar senja

Jantan : mata majemuk oranye kemerahan bagian atas dan hijau kekuningan bagian bawah. Toraks dan abdomen berwarna oranye pudar.

Sayap depan transparan, sayap belakang transparan dan terdapat warna khas coklat pudar dan putih di bagian tengan sayap, pterostigma hitam.

Betina : mata majemuk bagian atas merah, bagian bawah kuning pucat. Toraks dan abdomen coklat pucat, terdapat warna putih kekuningan di bagian atas toraks. Kedua sayap transparan, pterostigma kuning.

Kebiasaan : aktif di sore hari, terbang cepat di daerah teritorinya. Pagi dan siang bertengger di semak sekitar perairan di bawah kanopi pohon. 22.

Urothemis signata Famili : Libellulidae

Nama Indonesia : Capungjemur bercakhitam

Jantan: mata majemuk berwana merah. Toraks merah tua. Abdomen merah cerah, terdapat bercak hitam yang khas di ruas ke 8-9, embelan berwarna merah, embelan atas panjang. Sayap transparan dengan pangkal terdapat bercak merah kecoklatan, pterostigma hitma.

Betina: mata majemuk merah bagian atas dan hijau keabu-abuan bagian bawah. toraks, abdomen dan embelan oranye kekuningan, ruas 8-9 terdapat bercak hitam seperti pada jantan. Sayap transparan dengan pangkal terdapat bercak coklat kekuningan, pterostigma coklat.

Kebiasaan : aktif di pagi hingga menjelang sore. Sering terlihat bertengger di ujung ranting atau tonggakan di atas perairan dan sekitarnya.

58 23.

Zyxomma obtusum Famili : Libellulidae

Nama Indonesia : Capungsambar putih

Jantan : seluruh tubuhnya berwarna putih, abdomen ruas 1-2 gemuk, ruas 3 ramping, dan ruas 4-10 membesar. Kedua sayap putih hingga sebelum pterostigma, ujung sayap hitam.

Betina : mata majemuk putih kehijauan, toraks, abdomen, dan tungkai berwarna coklat, terdapat garis hitiam di antara ruas-ruas abdomen. Sayap transparan, ujuang sayap coklat, pterostigma hitanm.

Kebiasaan : aktif di sore hari menjelang matahari tenggelam. Terbang mengitari perairan yang tenang dan jarang hinggap. Pada pagi dan siang hari bertengger di bawah kanopi pohon.

(Foto dari www.allodonata.com) 24.

Zyxomma ptiolatum Famili : Libellulidae Nama Indonesia : -

Jantan : mata majemuk besar, berwarna hijau, toraks dan abdomen coklat gelap.

Betina : mata majemuk berwarna hijau kecoklatan, toraks dan abdomen coklat, lebih terang dari yang jantan.

Abdomen : ruas 1-3 menggembung, ruas 4-10 sangat ramping.

Sayap transparan, pterostigma hitam, tungkai coklat.

Kebiasaan : aktif di sore menjelang matahari terbenam, terbang dengan cepat mengitari perairan yang tenang. Pada pagi dan siang hari lebih banyak beristirahat di bawah kanopi pohon.

Dokumen terkait