BAB 3 Garis Besar Renstra Penelitian ITSK RS dr. Soepraoen
2. Sasaran
3.2 Strategi dan Kebijakan Unit Kerja
3.2.1 Peta Strategi Pengembangan Unit Kerja
Pada saat proses implementasi Rencana Strategis Penelitian ITSK RS dr.
Soepraoen Malang, pada dasarnya terdapat empat komponen yaitu input (proposal penelitian), proses (pengajuan proposal riset, pelaksanaan riset, monitoring dan evaluasi), output (publikasi riset, produk riset, paten) dan outcome (kerjasama riset, pemanfaatan hasil riset, aplikasi tepat guna, dan citation index) dengan mempertimbangkan penguasaan teknologi, produk dan pasar. Diharapkan rumusan yang tercantum dalam dokumen Rencana Strategis Penelitian ITSK RS dr.
Soepraoen Malang ini menjadi acuan dan mempunyai arah penelitian yang jelas.
Secara garis besar peta strategi implementasi Rencana Strategis Penelitian ITSK RS dr. Soepraoen Malang, yaitu pengelolaan SDM penelitian, agenda riset, sumber dana dan outcome disajikan pada gambar 3.1 berikut :
Gambar 3.1 Strategi pengelolaan penelitian
Penggunaan IPTEK
Proses Dana penelitian Out Come
Input (Sumber daya)
SDM Pelaksanaan Sentralisasi
1. Publikasi
penelitian 100%
2. Bahan Unggulan
Ajar 3. HKI Pusat
4. Kerjasama Studi
Penelitian 5. Partisipasi Fasilitas
perpustakaan
Pelaksanaan penelitian
bidang ilmu Sentralisasi 100% dosen
25
3.2.2 Formulasi Strategi Pengembangan
Dalam rangka penyusunan Rencana Strategis Penelitian, LPPM ITSK RS dr. Soepraoen Malang melakukan Foccus Group Discussion (FGD) dan berkoordinasi dengan program studi-program studi, pusat studi serta pimpinan ITSK untuk menyepakati adanya penelitian unggulan ITSK RS dr. Soepraoen Malang. Berdasarkan sumber daya yang dimiliki ITSK, isu-isu strategis, dan pemecahan masalah yang ditawarkan dapat dirumuskan Penelitian Unggulan Kajian Kesehatan Matra Darat menjadi 6 topik bidang penelitian unggulan yang diharapkan mampu menghasilkan penelitian untuk mendukung Pengembangan ipteks berbasis kesehatan.
Fokus (Tema) kegiatan penelitian unggulan ITSK RS dr. Soepraoen Malang, dengan 6 topik bidang penelitian unggulan, yaitu :
1. Kegawat Daruratan Traumatologi 2. Keperawatan Klinik dan Komunitas 3. Kebidanan Klinik dan Komunitas 4. Kesehatan Ibu dan Anak
5. Akupuntur Lapangan
6. Akupuntur dengan 3 Jarum
26
BAB 4
SASARAN, PROGRAM STRATEGIS, DAN INDIKATOR KINERJA
Berdasarkan garis besar rencana strategis penelitian ITSK RS dr.
Soepraoen Malang dalam bab III di atas, Badan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITSK RS dr. Soepraoen Malang menjabarkannya dalam berbagai program strategis untuk penyusunan program dan kegiatan penelitian sebagai berikut.
4.1. Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi
ITSK RS dr. Soepraoen Malang saat ini menetapkan tema penelitian unggulan Kajian Kesehatan Matra Darat. Dari tema tersebut ditarik topik-topik penelitian yang disesuaikan dengan prodi-prodi yang ada di ITSK RS dr.
Soepraoen Malang, yaitu :
1. Program Studi D3 Keperawatan.
2. Program Studi D3 Kebidanan.
3. Program Studi D3 Akupunktur.
4. Program Studi D3 RMIK 5. Program Studi D3 Farmasi 6. Program Studi D4 Kebidanan 7. Program Studi Profesi Bidan 8. Program Studi S1 Fisioterapi
9. Program Studi S1 Farmasi Klinis dan Komunitas 10. Program Studi S1 Informatika.
Hasil perumusan bidang unggulan tersebut dibuatkan peta jalan (road map) secara detail untuk kurun waktu lima tahun (2021-2025) serta topik-topik penelitian yang diperlukan.
Pada saat proses implementasi Rencana Strategis Penelitian ITSK RS dr.
Soepraoen Malang, pada dasarnya terdapat empat komponen yaitu input (proposal penelitian), proses (pengajuan proposal riset, pelaksanaan riset, monitoring dan evaluasi), output (publikasi riset, produk riset, paten) dan outcome
27
(kerjasama riset, pemanfaatan hasil riset, aplikasi tepat guna, dan citation index) dengan mempertimbangkan penguasaan teknologi, produk dan pasar.
Diharapkan rumusan yang tercantum dalam dokumen Rencana Strategis Penelitian ITSK RS dr. Soepraoen Malang ini menjadi acuan dan mempunyai arah penelitian yang jelas.
Penelitian Unggulan ITSK RS dr. Soepraoen adalah Kajian Kesehatan Matra Darat, dibagi menjadi 6 topik bidang penelitian unggulan yang diharapkan mampu menghasilkan penelitian untuk mendukung Pengembangan ipteks berbasis kesehatan.
Fokus (Tema) kegiatan penelitian unggulan ITSK RS dr. Soepraoen Malang, dengan 6 topik bidang penelitian unggulan, yaitu :
1. Kegawat Daruratan Traumatologi 2. Keperawatan Klinik dan Komunitas 3. Kebidanan Klinik dan Komunitas 4. Kesehatan Ibu dan Anak
5. Akupuntur Lapangan
6. Akupuntur dengan 3 Jarum
Penetapan Penelitian Unggulan ITSK RS dr. Soepraoen Tahun 2021 – 2025 sebagaimana tergambar dalam roadmap berikut ini:
28
Gambar 4.1: Roadmap Penelitian ITSK
RS dr. Soepraoen Tahun 2021 – 2025
KAJIAN KESEHATAN MATRA DARAT
29
Topik penelitian unggulan ITSK RS dr. Soepraoen Malang disajikan dalam Tabel 4.1 berikut, yang meliputi kompetensi/keahlian/kelimuan, isu strategis ditingkat regional maupun nasional, konsep pemikiran, pemecahan masalah dan topik penelitian yang diperlukan. Rencana Strategis Penelitian ITSK RS dr.
Soepraoen TA. 2021 – 2025 sebagai berikut:
Tabel 4.1: Topik Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi
(kompetensi/keahlian/keilmuan, isu strategis, konsep pemikiran, pemecahan masalah, dan topik penelitian yang diperlukan) Kompetensi/ke
Keterangan: Isu strategis = riset unggulan ITSK RS dr. Soepraoen
30
4.2. Sasaran dan Program Strategis Utama
Berdasarkan pada pencapaian visi misi ITSK RS dr. Soepraoen Malang dan LPPM, maupun berdasarkan analisa SWOT, perlu dibuat langkah strategis yang dinamis dan berkesinambungan antara penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Untuk mendukung upaya pencapaian tersebut, program jangka pendek yang harus dilakukan adalah riset yang bersifat multi disiplin ilmu atau lintas program studi dengan mengkaji pada ketepatan tema-tema dan topik-topik penelitian yang ada dalam penelitian unggulan perguruan tinggi di ITSK RS dr.
Soepraoen Malang. Untuk merealisasikan kegiatan riset yang bersifat interdisiplin ilmu dilakukan melalui kolaborasi antar rumpun ilmu.
4.2.1 Sasaran
Sasaran dan tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penelitian unggulan sampai tahun 2020 adalah:
a. Tercapainya penguatan kelembagaan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas penelitian;
b. Mewujudkan keunggulan penelitian ITSK RS dr. Soepraoen Malang;
c. Meningkatkan daya saing ITSK RS dr. Soepraoen Malang di bidang penelitian pada tingkat regional dan nasional;
d. Tercapainya penguatan sumber daya dalam bentuk peningkatan jumlah penelitian, peningkatan kegiatan penelitian itu sendiri, kompetensi peneliti, perolehan HKI, peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana penelitian;
e. Tercapainya penguatan jaringan melalui jalinan kerjasama antar peneliti dengan institusi, baik swasta maupun pemerintah.
31
4.2.2 Program strategis
Program strategis yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian unggulan sampai tahun 2025 adalah:
a. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan pubikasi ilmiah melalui berbagai dukungan dan pelatihan untuk memperoleh hibah penelitian dan pengabdian;
b. Perlu sistem penghargaan (insentif) untuk karya penelitian, pengabdian dan karya ilmiah lain;
c. Mengembangkan dan memelihara upaya-upaya untuk menjalin kerjasama di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
d. Identifikasi hasil-hasil penelitian dan pengabdian yang mempunyai peluang mendapatkan HKI;
e. Mengembangkan materi dan proses pembelajaran berdasarkan hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
4.3. Pengukuran Kinerja
Indikator kinerja penelitian meliputi, jumlah kegiatan penelitian khususnya dengan sumber pendanaan internal dan prosentase dosen yang terlibat dalam kegiatan penelitian mengalami peningkatan sejak tahun 2015 sampai dengan 2020 (lihat tabel di bab 2). Akan tetapi peningkatan kegiatan penelitian belum mempunyai korelasi langsung dengan hasil peningkatan karya ilmiah dosen dalam bentuk publikasi di jurnal regional maupun nasional maupun buku ajar sebagai bahan perkuliahan.
Guna mengukur implementasi dan efektivitas Rencana Strategis Penelitian 2021-2025 di ITSK RS dr. Soepraoen Malang, diperlukan indikator kinerja baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif, yang mencakup aspek input, proses, output, dan outcome.
1. Capaian terhadap mutu hasil penelitian, yaitu jumlah publikasi meningkat (baik regional maupun nasional);
2. Capaian terhadap budaya penelitian, yaitu terbangun budaya penelitian di ITSK RS dr. Soepraoen Malang dan kerjasama penelitian;
32
3. Capaian terhadap dampak internal, yaitu meningkatnya efisiensi pendidikan di ITSK RS dr. Soepraoen Malang.
Road Map penelitian unggulan Kajian Kesehatan Matra Darat direncanakan dalam 5 tahun pertama dengan indikator kinerja dalam bentuk output yang dihasilkan setiap sub topik riset per tahun.
1.3.1 Penelitian Unggulan: Kajian Kesehatan Matra Darat
Sasaran:
Sasaran penelitian kesehatan matra darat diantaranya:
a) Kegawatdaruratan traumatologi b) Keperawatan Klinik dan Komunitas c) Kebidanan Klinik dan Komunitas d) Kesehatan Ibu dan Anak
e) Akupunktur Lapangan
f) Akupunktur dengan Tiga Jarum Waktu pelaksanaan: 5 tahun
Kegiatan penelitian:
a) Trauma yang sering muncul dilapangan saat latihan;
b) Penurunan kejadian trauma lapangan;
c) Penanganan kegawatan dan kedaruratan lapangan;
d) Perawatan trauma di Rumah Sakit;
e) Perawatan pasca trauma;
f) Penangan kesehatan pada ibu dan anak yang ditinggal tugas;
g) Pemberian rangsang dengan tusuk jarum untuk meningkatkan nilai samapta.
1.3.2 Penelitian Pengembangan Ilmu bidang keperawatan, kebidanan dan akupunktur
Sasaran:
Sasaran penelitian sesuai bidang ilmu adalah:
33
a) Keperawatan Medikal dan Bedah, Keperawatan Jiwa, Keperawatan Komunitas, Keperawatan maternitas, Keperawatan anak.
b) Penanganan wanita hamil, persalinan, masa nifas, bayi dan anak, kontrasepsi.
c) Tusuk jarum, pengobatan tradisional timur lainnya.
Waktu pelaksanaan: 5 tahun Kegiatan penelitian:
a) Bidang ilmu keperawatan diantaranya: Keperawatan Penyakit Dalam, Keperawatan penyakit Bedah, Keperawatan penyakit Jiwa, Keperawatan kesehatan keluarga, Keperawatan kelompok Khusus (Balita, remaja, lansia). Keperawatan ibu hamil dan menyusui, Keperawatan anak sehat dan sakit.
b) Bidang ilmu Kebidanan diantaranya: Penanganan ante natal, Penanganan intra natal, Penanganan post natal, Tumbuh kembang anak, Pelayanan kontrasepsi.
c) Bidang ilmu akupunktur diantaranya pemberian rangsang pada saraf dengan tusuk jarum, panas, uap, dan berbagai pengobatan tradisional timur lainnya.
Strategi untuk pencapaian Key Performance Indicator (KPI) disusun secara jelas dan menjadi dokumen yang berlaku secara legal. Kinerja penelitian mengacu pada Indikator Kinerja Utama Penelitian (IKUP) yang ditetapkan oleh Dit. Litabmas Kementerian Pendidikan Nasional.
Untuk mencapai Indikator Kinerja maka setiap bidang ilmu yang menjadi penelitian unggulan perguruan tinggi ITSK RS dr. Soepraoen Malang menyusun rencana strategi pengembangan dalam bentuk roadmap penelitian.
4.4. Road Map
Peta jalan (roadmap) penelitian, mencakup kegiatan penelitian yang telah dilakukan (baseline) tahun sebelumnya, penelitian yang direncanakan, serta rencana arah penelitian setelah kurun waktu kegiatan yang telah selesai dikerjakan. Peta jalan penelitian merupakan rincian pelaksanaan program
34
kegiatan penelitian yang hendak dicapai dalam jangka waktu tertentu. Secara ideal peta jalan penelitian akan menjadi sangat berguna apabila memuat penjabaran rinci mengenai rencana kegiatan, waktu yang dibutuhkan untuk masing-masing kegiatan, serta pelaksana kegiatan. Sebagai sebuah peta jalan, setiap kegiatan penelitian harus memuat sasaran maupun tujuan yang hendak dicapai. Berikut roadmap penelitian ITSK RS dr. Soepraoen Malang dalam lima tahun mendatang:
KAJIAN KESEHATAN MATRA DARAT
35
Gambar 4.1: Roadmap Penelitian ITSK RS dr. Soepraoen Tahun 2021-2025
Roadmap penelitian ITSK RS dr. Soepraoen Malang dibuat dengan mengakomodir bidang keilmuan yang menjadi kajian tiap program studi yang ada, yaitu:
1. Bidang Keperawatan 2. Bidang Kebidanan 3. Bidang Akupuntur
Agar roadmap penelitian lebih mudah dipahami, maka dijabarkan roadmap tiap-tiap bidang keilmuan berikut ini:
1) Roadmap Bidang Keperawatan
Isu-isu strategis yang menjadi prioritas dalam kurun waktu 5 tahun 2021-2025 mendatang untuk bidang keperawatan terbagi menjadi 3 isu strategis sebagaimana terlihat dalam bagan berikut ini:
Ilmu Keperawatan
Dasar Keperawatan
Kepemimpinan & Manajemen Keperawatan
Keperawatan Anak Keperawatan Maternitas Keperawatan Medikal Bedah
Keperawatan Jiwa Keperawatan Gadar
Keperawatan Keluarga Keperawatan Komunitas
Keperawatan Gerontik Ilmu Keperawatan
Dasar
Ilmu Keperawatan Klinik
Ilmu Keperawatan Komunitas
36
a) Keperawatan Gadar dan Traumatologi
Trend dan issue penelitian dan pengabdian masyarakat keperawatan gawat darurat:
a. Acurasi GCS, RTS, TS untuk Predictor Mortality pasien TBI (Traumatic Brain Injury):
1) Bivariate
✓ Korelasi score GCS → mortality pasien TBI
✓ Korelasi score RTS → mortality pasien TBI
✓ Korelasi score TS → mortality pasien TBI 2) Literature Review
✓ Akurasi GCS untuk predictor mortality, deskripsi score GCS
✓ Akurasi RTS untuk predictor mortality, deskripsi score RTS
✓ Akurasi TS untuk predictor mortality, deskripsi score TS
b. Response time pasien OHCA (Out of Hospital Cardiac Arrest) → modus transportasi, lokasi kejadian, informasi pengiriman EMS, kejadian prehospital dan informasi resusitasi, disposisi, kesehatan dan kualitas hidup pasien post OHCA.
Airway Breathing Circulation
Disability Exposure
Pre Hospital Triage Ambulance
Intra Hospital Medik Bedah
Prolong Care Intensive Care
Kegawadaruratan Sistem:
Pernafasan Kardiovaskular Persyarafan Perkemihan Pencernaan Muskuloskeletal
37
b) Ilmu Keperawatan Komunitas
SEHAT
Promosi Kesehatan
Program Kesehatan Pemerintah
Masyarakat
Kelompok khusus tumbang: bumil,
buteki, balita, anak sekolah, remaja, lansia
Keluarga sesuai tahap perkembangan
Kelompok di Lembaga Sosial
SAKIT Kelompok khusus: masalah
kesehatan dg pengawasan, kelompok resti
terserang penyakit
Masyarakat dalam krisis: KLB
penyakit (penyakit tropis), bencana
Keluarga dg masalah kesehatan prioritas:
kronis, menular, degeneratif, psikologis
Individu: 6 penyakit menular TB, ISPA, pneumonia, DBD, malaria, kusta
Keperawatan Komunitas
38
c) Keperawatan Anak
Trend dan issue penelitian keperawatan anak:
- Komunikasi efektif pada anak
- Stimulasi dan deteksi dini tumbuh kembang
- Health education kepada keluarga tentang penyakit menular, nutrisi, dan sanitasi lingkungan
- Dampak hospitalisasi → atraumatic care
Tumbuh Kembang
Keterlambatan tumbuh kembang/Developmental delay
Kangaroo Mother Care
Bayi berat lahir rendah (BBLR)
Anak
Family centered care
Penyakit akut: diare, bronkopneumonia, DHF
Penyakit menahun: TB, alergi
Penyakit mengancam kehidupan: leukemia, talasemia, sufokasi, asfiksia
Komunikasi pada anak
Hospitalisasi
Dampak hospitalisasi
Atraumatic care
Terapi bermain Keluarga
Hospice care
39
d) Keperawatan Maternitas (Kebidanan)
Trend dan issue penelitian keperawatan maternitas:
- Jumlah kematian ibu dan anak di Indonesia yang masih cukup tinggi - Edukasi ibu tentang cara perawatan diri sendiri
- Kasus keganasan dan infeksi organ reproduksi wanita - Deteksi dini permasalahan kewanitaan di masyarakat
- Peningkatan usia harapan hidup wanita dengan gangguan reproduksi - Peranan edukasi dalam mencegah permasalahan kewanitaan di
masyarakat
- Metode efektif meningkatkan peranan masyarakat dalam deteksi dini permasalahan kewanitaan
- Terapi non farmakologis termasuk di dalamnya perawatan pada kondisi gangguan system reproduksi akut, dan pengembangan support group sebagai solusi pemecahan masalah untuk berbagai topik yang ada pada keperawatan maternitas.
4.5 Strategi Pencapaian KPI (Key Performance Indikator) 4.5.1. Pemeran Kunci (Key Players)
Pemeran kunci dalam pencapaian target penelitian di ITSK RS dr.
Soepraoen Malang ada dua komponen yaitu komponen internal dan komponen eksternal.
Antenatal
Intranatal
Postpartum
Keluarga berencana
Edukasi Terapi non farmakogis Peer group support
Gangguan
Pubertas
Premenopause dan menopause
40
a. Komponen internal adalah:
1) Kelompok kajian dosen dalam hal ini disebut sebagai Kelompok Peneliti (Research group) dan atau Pusat Studi.
2) Manajemen ITSK RS dr. Soepraoen Malang termasuk didalamnya adalah pola penganggaran, sistem informasi, dan administrasi penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
3) Mahasiswa.
b. Komponen eksternal:
1) Institusi Pemerintah, termasuk Kemenristek Dikti, Lembaga Riset, dan Pemerintah Daerah, Institusi kesehatan
2) Mitra, dll
Masing-masing program studi dan Pusat Studi harus dapat mendefinisikan secara cermat kelima komponen tersebut, kemudian menggambarkan hubungan antar komponen dalam wujud Kuadran Strategis Pusat Studi.
4.5.2 Strategi Pencapaian Indikator Kinerja
Sebagaimana yang telah disebutkan di depan, bahwa tujuan peningkatan kualitas dan daya saing penelitian ITSK RS dr. Soepraoen Malang akan di gapai melalui tiga strategi utama sebagai berikut:
a. Kelompok Peneliti (Research Group)
Kelompok Peneliti atau Research Group disingkat (KP/RG) merupakan ranah kreativitas kolektif kelompok dosen dengan minat kajian spesifik yang serumpun. Karena seorang akademisi dapat memiliki lebih dari satu minat kajian, maka seorang dosen dapat menjadi anggota dan aktif di lebih dari satu KP/RG.
Kata kuncinya adalah: (i) Fusi intelektual, dan (ii) Riset dasar murni dan Riset terapan industri (Kuadran Bohr dan Pasteur).
Fusi intelektual mengandung pengertian bahwa RG melakukan kajian ilmiah dan inovasi baik bersifat spesifik maupun multi disiplin. Dalam perspektif keanggotaan, RG dapat merupakan kelompok dinamik yang bersifat lintas prodi, Perguruan Tinggi, atau bahkan lintas negara. Berkait dengan hal ini, maka
41
masing-masing Program Studi ataupun Pusat Studi diwajibkan untuk mengembangkan RG sesuai dengan potensi masing-masing. Berdasarkan hal tersebut kemudian Program Studi ataupun Pusat Studi mengembangkan Ranah Komulatif Inovasi (RKI) Prodi atau Pusat Studi yang dibangun di atas fundamen aktivitas RG. RKI inilah yang kemudian menjadi focus investasi untuk menjadi unggulan Pusat Studi/Program Studi. Agar tujuan dan indicator keberhasilan RKI dapat terpenuhi, maka keberadaan roadmap bersifat mutlak dan penyusunannya (roadmapping) menjadi tanggung jawab Program Studi.
Sebagai bagian dari sebuah Program Studi, maka masing-masing KP/ RG juga bertanggung jawab tidak saja pada penyelenggaraan penelitian strategis, pengabdian pada masyarakat, dan pengembangan kerjasama, namun juga menyentuh layanan akademik yang lain. Selengkapnya adalah sebagai berikut,
1) Perencanaan dan penyelenggaraan penelitian strategis dengan secara ketat mengacu ke pada roadmap Program Studi;
2) Pengembangan kerjasama penelitian dan pengabdian pada masyarakat;
3) Pengembangan bahan ajar dan penyelenggaraan perkuliahan mata kuliah pilihan yang secara spesifik berkait dengan masing - masing KP/ RG;
4) Dukungan dan pengembangan akses untuk keterlibatan mahasiswa dalam penyelenggaraan penelitian;
5) Pengembangan inkubator bisnis atau revenue generator.
b. Pola Pembiayaan Kompetisi
Strategi pembiayaan yang dikembangkan dalam rangka internasionalisasi penelitian ITSK RS dr. Soepraoen Malang adalah pola pembiayaan kompetitif berdasarkan sumber dana dan jenis penelitian, meliputi:
1) Sumber Dana
Mulai tahun 2013 telah direncanakan program kegiatan penelitian dengan sumber dana dari luar ITSK RS dr. Soepraoen Malang dan dana mandiri ITSK RS dr. Soepraoen Malang. Strategi pembiayaan dari luar ITSK RS dr. Soepraoen Malang meliputi: dana desentralisasi DIKTI, swasta, kerjasama dalam negeri dan sumber dana lainnya. Strategi pembiayaan dana mandiri ITSK RS dr. Soepraoen
42
Malang terdiri atas dana DPP yang di alokasikan minimal sepuluh persen (10%) per tahun dari keseluruhan anggaran ITSK RS dr. Soepraoen Malang.
Strategi pembiayaan penelitian dana mandiri dilakukan dengan maksud untuk mencapai beberapa tujuan, yaitu:
a) Menciptakan atmosfir yang kondusif bagi kegiatan penelitian di ITSK RS dr. Soepraoen Malang;
b) Memacu seluruh tenaga pendidik ITSK RS dr. Soepraoen Malang berpartisipasi dalam kegiatan penelitian maupun dalam kegiatan pengembangan dan pengabdian kepada masyarakat;
c) Meningkatkan kualitas dan kuantitas riset beserta luarannya yang terdeseminasi dengan baik, berupa publikasi ilmiah, paten dan HKI, serta memberikan kontribusi riil bagi kelompok masyarakat yang membutuhkan;
d) Mengimplementasikan roadmap penelitian di tiga (3) bidang, dengan sasaran tercapainya percepatan hasil penelitian dan peningkatan kualitas dan daya saing ditingkat global, serta menyediakan solusi bagi permasalahan nyata yang dihadapi masyarakat, bangsa dan negara;
e) Sinkronisasi kegiatan tridharma khususnya ranah pendidikan dengan kegiatan penelitian yang berlangsung di lingkungan ITSK RS dr.
Soepraoen Malang.
2) Jenis Penelitian
Demi mencapai tujuan Renstra Penelitian ITSK RS dr. Soepraoen Malang, skema kegiatan penelitian dibagi kedalam beberapa kategori yaitu:
a) Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi (PUPT)
Penelitian Unggulan bersifat top down, dimaksudkan untuk mengembangkan bidang ilmu unggulan ITSK RS dr. Soepraoen Malang melalui Kelompok Peneliti/research group sesuai Renstra Penelitian ITSK RS dr. Soepraoen Malang. Setiap bidang ilmu unggulan merupakan suatu grup penelitian yang didukung oleh Pusat Studi dan laboratorium yang bekerja dalam lingkup bidang ilmu yang sama atau berhubungan. Format usulan, pelaporan, dan evaluasi mengikuti Sistem Penjaminan Mutu
43
Penelitian Perguruan Tinggi (SPMPPT) atau Program Riset Unggulan Strategis Nasional (RUSNAS Kementrian Negara Riset dan Teknologi).
b) Penelitian Pengembangan Ilmu (PPI)
Penelitian Pengembangan Ilmu bersifat bottom up, dimaksudkan untuk mendorong minat peneliti ITSK RS dr. Soepraoen Malang yang belum pernah mendapatkan dana pendukung penelitian, guna meningkatkan pengalaman dan rekam jejak peneliti untuk siap bersaing dijenjang dan kategori penelitian dengan kategori dana yang proporsional, baik di dalam maupun diluar negeri. Mendorong pengembangan bidang keahlian khusus dari peneliti - peneliti ITSK RS dr. Soepraoen Malang, serta mewadahi dan menciptakan pengembangan penelitian strategis yang belum terwadahi dalam kegiatan Penelitian Unggulan. Pada perkembangan selanjutnya, Penelitian Unggulan Rintisan mengacu pada skema penelitian DRPM Kemenristek Dikti yang dibagi dalam beberapa kelompok penelitian yaitu:
Penelitian pengembangan ilmu, Penelitian berbasis Produk, Penelitian Hibah Bersaing, Penelitian Fundamental atau Penelitian Dasar Keilmuan, Hibah Penelitian Kerjasama Antar Perguruan Tinggi, Penelitian Unggulan Pusat Studi, Hibah Penelitian Tim Pascasarjana, Penelitian Disertasi Doktor, Penelitian Pengembangan Karya Ilmiah Doktor dan Riset Andalan Perguruan Tinggi dan Industri/ RAPID. Format usulan, pelaporan, dan evaluasi mengikuti format program penelitian DRPM Kemenristek Dikti.
44
BAB 5
PELAKSANAAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENELITIAN UNIT KERJA
Berdasarkan garis besar rencana strategis penelitian, sasaran, program strategis dan indikator kinerja dalam Bab 3 dan 4 di atas, Badan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITSK RS dr. Soepraoen Malang menjabarkan berbagai program strategis untuk pelaksanaan Renstra Penelitian beserta estimasi kebutuhan dana dan pendanaannya sebagai berikut:
5.1 Strategi Pelaksanaan Renstra Penelitian
LPPM setiap tahun membuat agenda penelitian tahunan yang dimulai setiap bulan September sampai dengan bulan Juli. Pendanaan penelitian di ITSK RS dr.
Soepraoen berasal dari dana internal yang setiap tahun telah dialokasikan di RAPB ITSK. Pelaksanaan kegiatan penelitian internal dilakukan selama satu tahun akademik, dimulai dari pengusulan proposal, masa advice proposal, review proposal, seminar proposal, pelaksanaan penelitian, masa monitoring dan evaluasi, seminar dan publikasi hasil penelitian. Penerima dana penelitian internal tersebut ditentukan oleh Badan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM).
Agenda pelaksanaan penelitian internal ditetapkan oleh LPPM sedangkan pelaksanaan penelitian eksternal dilakukan sesuai dengan agenda penelitian tahunan yang ditetapkan oleh pemberi dana.
Agenda pelaksanaan penelitian disosialisasikan kepada semua dosen melalui surat edaran dan dipublikasikan melalui laman http://www.simple-abdi-LPPM.co.id.
45
Tabel 5.1: Jadwal Tahunan Penelitian Internal di ITSK
No Rincian kegiatan Bulan
9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Pengumpulan draft proposal
2 Masa advice proposal 3 Seminar proposal dihadiri
reviewer
4 Revisi dan pengumpulan hasil revisi proposal
5 Masa review proposal 6 Penerbitan Sgas Rektor dan
pencairan dana tahap I (70%) 7 Laporan kemajuan penelitian 8 Monitoring laporan kemajuan
penelitian
9 Penyerahan draft laporan penelitian dan publikasi 10 Masa evaluasi draft laporan
penelitian dan publikasi 11 Seminar hasil penelitian
dihadiri reviewer 12 Revisi naskah laporan
dihadiri reviewer 12 Revisi naskah laporan