i
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN MALANG
Jl. Sodanco Supriadi No. 22 Malang, Telp: 0341-351275, Fax; 0341-351310 Website: https://itsk-soepraoen.ac.id/e-mail: [email protected]
TIM PENYUSUN
TAHUN 2021- 2025
RENCANA STRATEGIS PENELITIAN
PPPENELITIAN
ii
YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA
INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYATAKAT
Jalan Sudanco Supriadi Nomor 22 Malang 65147 Telp. (0341) 351275 Website : https://itsk-soepraoen.ac.id / Email : [email protected]
KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN
Nomor: SKep / 494 / I / 2021 Tentang
RENCANA STRATEGIS PENELITIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN
REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN MALANG
Menimbang : 1. Bahwa sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, tugas dosen selain tugas pokok sebagai pengajar, juga harus melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
2. Bahwa untuk pengelolaan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen telah dibentuk Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat;
3. Bahwa untuk kelancaran pengelolaan kegiatan tersebut pada butir 1 dan 2, perlu dibuat Rencana Strategis Penelitian ITSK RS dr. Soepraoen;
3. Bahwa sebagai perwujudannya perlu ditetapkan Keputusan Rektor ITSK RS dr. Soepraoen;
Mengingat : 1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
3. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Lembaga Layanan Umum;
4. Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
5. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
6. PP No. 37 Tahun 2009 tentang Dosen;
7. PP No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
8. Permen Ristek-Dikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
iii
MEMUTUSKAN Menetapkan :
Pertama : Keputusan Rektor ITSK RS dr. Soepraoen tentang Rencana Strategis Penelitian ITSK RS dr. Soepraoen digunakan sebagai pedoman kerja bagi sivitas akademika dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi bidang penelitian, yang disusun oleh tim penyusun Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dan disahkan oleh Rektor.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini maka akan ditinjau kembali dan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Salinan keputusan ini disampaikan kepada:
1. Para Wakil Rektor ITSK RS dr.Soepraoen
2. Para Ketua Program Studi di ITSK RS dr. Soepraoen 3. Tuud ITSK RS dr. Soepraoen
Ditetapkan di Malang
Pada tanggal 22 januari 2021 Rektor,
Arief Efendi, SMPh., SH(Adv)., S.Kep., Ns., M.M., M.Kes.
NIDK: 8807901019
iv
PENGESAHAN
Dokumen tersebut di bawah ini:
RENCANA STRATEGIS PENELITIAN TAHUN 2021 - 2025
Telah disusun dan ditetapkan sebagai Buku Rencana Strategis Penelitian jangka waktu 5 (lima) tahun mendatang
Malang, 22 Januari 2021 Rektor
Arief Efendi,SMPh.,SH(Adv).,S.Kep.,Ns.,MM.,M.Kes NIDK: 8807901019
v
RENCANA STRATEGIS PENELITIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN RS Dr. SOEPRAOEN MALANG
TAHUN 2021 - 2025
Disusun oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Teknologi Sains dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang
Jl. Sudanco Supriadi No. 22 Malang, Telp: 0341-351275, Fax; 0341-351310 E-mail: [email protected]
Pengarah :
Letkol Ckm. Arief Efendi,SMPh.,SH(Adv).,S.Kep.,Ns.,MM.,Mkes Penanggung jawab :
Anis Ansyori, S.Psi.,MARS Tim Penyusun:
Ketua Tim:
Tien Aminah, S.Kep.,Ns.,M.Kep Wakil Ketua:
Puspo Wardoyo, S.Pd.,MM Sekretaris:
Agus Syukron Ma’ruf, SKM Bendahara:
Letkol Ckm Bagus Dadang Prasetia, ST.,MT Anggota:
Program Studi D3 Keperawatan Program Studi D3 Kebidanan Program Studi D3 Akupunktur Program Studi D3 RMIK Program Studi D3 Farmasi Program Studi D4 Kebidanan Program Studi Profesi Kebidanan Program Studi S1 Fisioterapi
Program Studi S1 Teknik Informatika dan Komputer
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya akhirnya Rencana Strategis (Renstra) Penelitian Tahun 2021-2025 dapat tersusun dengan baik. Rencana Strategis (Renstra) Penelitian Tahun 2021- 2025 ini disusun berdasarkan visi, misi, dan tujuan ITSK RS dr. Soepraoen untuk menunjang pengelolaan penelitian dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia dalam upaya mendukung arah pengembangan ITSK RS dr. Soepraoen menuju Institut Unggulan yang berdaya saing di tingkat nasional.
Rencana Strategis (Renstra) Penelitian Tahun 2021-2025 ini diharapkan dapat memberikan arah kebijakan pengelolaan dan pengembangan penelitian kedepan dan berkelanjutan serta mendukung tercapainya visi dan misi Indonesia terutama dalam bidang kesehatan.
Malang, 22 Januari 2021 Kepala LPPM
Tien Aminah, S.Kep.,Ns.
vii DAFTAR ISI
COVER………....i
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR…...………..ii
PENGESAHAN……….iv
TIM PENYUSUN………...v
KATA PENGANTAR………....vi
DAFTAR ISI……….……….vii
BAB 1 Pendahuluan ...1
1.1 Dasar Pemikiran... 1
1.2 Standar Pengelolaan Kegiatan Penelitian………..………...2
1.3 Rencana Strategis Pengembangan Penelitian Institusi………..………....4
BAB 2 Landasan Dasar Pengembangan Unit Kerja...7
2.1 Visi dan Misi ITSK RS dr. Soepraoen Malang………..………7
2.2 Visi, Misi, dan Tujuan LPPM ITSK RS dr. Soepraoen Malang………….……….……8
2.3 Analisis Kondisi Saat Ini di LPPM ITSK RS dr. Soepraoen Malang...10
2.2.1 Riwayat Perkembangan Penelitian Lima Tahun Terakhir……….……….11
2.2.2 Capaian Rencana Kerja……….……..12
2.2.3 Peran Institusi………...13
1) Bidang Sumber Daya Manusia……….……..15
2) Bidang Sarana dan Prasarana……….………..15
a. Sarana dan Prasarana Pendukung……….……….15
b. Sistem Informasi……….……….16
3) Bidang Organisasi Manajemen……….……….16
a. Organisasi Manajemen……….……….16
b. Sistem Layanan Penelitian……….………...17
c. Monitoring dan Evaluasi (Monev)………...17
2.2.4 Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats (SWOT)……….…...18
2.3 Pendekatan Penyusunan Renstra……….………...20
BAB 3 Garis Besar Renstra Penelitian ITSK RS dr. Soepraoen……….…….. ...21
3.1 Tujuan dan Sasaran Pelaksanaan……….………..21
1. Tujuan……….………..21
2. Sasaran………...22
3.2 Strategi dan Kebijakan Unit Kerja………23
viii
3.2.1 Peta Strategi Pengembangan Unit Kerja………..…………..24
3.2.2 Formulasi Strategis Pengembangan……….…………..25
BAB 4 Sasaran, Program Strategis Dan Indikator Kinerja……….………26
4.1 Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi...26
4.2 Sasaran dan Program Strategis Utama………..29
4.3 Pengukuran Kinerja………30
4.4 Road Map………....32
4.5 Strategi Pencapaian KPI (Key Performance Indikator)………....38
BAB 5 Pelaksanaan Rencana Strategis Penelitian Unit Kerja………..43
5.1 Strategi Pelaksanaan Renstra Penelitian……….…..………...43
5.2 Estimasi Kebutuhan Dana………....44
5.3 Tahap Pelaksanaan Penelitian………....47
5.4 Alokasi Dana Penelitian dan Perencanaan Perolehan………52
BAB 6 Penutup………....55
6.1 Keberlanjutan Rencana Strategis Penelitian……….55
6.2 Ucapan Terima Kasih………55
Daftar Pustaka………..………57
Lampiran: Struktur Organisasi LPPM………...58
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Dasar Pemikiran
ITSK RS dr. Soepraoen Malang adalah salah satu ITSK Unggulan di Jawa Timur. Hal itu ditandai dengan diperolehnya anugerah dari Kopertis VII dalam hal prestasi dan anugerah sebagai ITSK Unggulan pada tahun 2015, 2016, dan 2017.
Untuk lebih memberikan arah dan kebijakan yang jelas tentang pengelolaan dan pengembangan penelitian di ITSK RS dr. Soepraoen maka disusunlah Rencana Strategis (Renstra) Penelitian Tahun 2021-2025 sebagai pengganti sekaligus pengembangan Rencana Strategis (Renstra) Penelitian ITSK RS dr. Soepraoen Malang tahun 2013 - 2016 yang tengah berlangsung. Rencana Strategis (Renstra) Penelitian Tahun 2021-2025 ini akan dijalankan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas yang dihasilkan dari evaluasi diri dan kinerja LPPM dengan melibatkan seluruh unit-unit pendukung dan sumber daya dalam pelaksanaannya.
Road map penelitian dalam Rencana Strategis (Renstra) Penelitian Tahun 2021- 2025 ini disusun berdasarkan kinerja penelitian dosen dalam tiga tahun terakhir (2017-2020) serta payung penelitian di masing-masing program studi.
Prosedur pemetaan penelitian tersebut melibatkan pimpinan-pimpinan Prodi dan unit kerja dibawahnya dengan mendata penelitian-penelitian yang telah dihasilkan serta produk penelitian lain (publikasi, HKI, teknologi tepat guna, prosiding, dan buku ajar) dalam 3 tahun terakhir, mulai tahun 2017-2020. Beberapa unggulan penelitian yang dominan baik produk maupun outcome secara kuantitas dan kualitas, maupun potensi sumber daya yang ada akan dijadikan prioritas untuk diusulkan menjadi program yang akan dijalankan pada Rencana Strategis (Renstra) Penelitian Tahun 2021-2025 tersebut di atas.
Peta jalan penelitian yang akan diusulkan dalam Renstra Penelitian ini diharapkan dapat dijalankan sesuai dengan program penelitian yang dibutuhkan oleh ITSK RS dr. Soepraoen Malang dengan melihat analisa dan hasil evaluasi diri institusi dalam hal pengembangan penelitian. Penelitian unggulan tersebut diharapkan juga dapat menyatukan sebagian besar pengembangan bidang
2
penelitian ditingkat ITSK yang dirangkum dalam Rencana Strategis dan Rencana Operasional (Renop) ITSK RS dr. Soepraoen.
LPPM setiap tahun membuat agenda penelitian tahunan yang dimulai setiap bulan September sampai dengan bulan Juli. Pendanaan penelitian di ITSK RS dr.
Soepraoen berasal dari dana internal yang setiap tahun telah dialokasikan dalam RAPB (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja). Pelaksanaan kegiatan penelitian internal dilakukan selama satu tahun akademik, dimulai dari pengusulan proposal, desk evaluasi proposal, masa advice proposal, seminar proposal, revisi proposal, pelaksanaan penelitian, masa monitoring dan evaluasi, seminar hasil penelitian, dan publikasi hasil penelitian. Proposal penelitian di seleksi berdasarkan:
1) kesesuaian topik yang diajukan dengan skim penelitian yang ada didalam RIP penelitian, 2) rekam jejak penelitian dosen pengusul, 3) kesesuaian dengan spesialisasi keahlian dan keilmuan dosen pengusul masing-masing program studi, dan 4) kesesuaian isi proposal dengan buku panduan penelitian. Agenda pelaksanaan penelitian disosialisasikan kepada semua dosen melalui surat edaran dan dipublikasikan melalui web-site www.simpel-abdi-bppm.co.id.
Agenda penelitian ITSK RS dr. Soepraoen Malang merupakan dokumen yang disusun untuk memberikan arah prioritas kegiatan, target, dan indikator capaian kegiatan pengembangan ipteks di lingkungan ITSK RS dr. Soepraoen Malang dalam suatu proyeksi capaian jangka panjang. Agenda penelitian ITSK RS dr. Soepraoen Malang dilaksanakan untuk mengakomodasi sumbangan pemikiran yang substantif dari segenap perwakilan dari berbagai bidang ilmu pengetahuan khususnya pada bidang kesehatan dari berbagai program studi, pemerintah, pelaku usaha/industri, serta stakeholders terkait. Keenam topik bidang utama agenda penelitian unggulan di ITSK RS dr. Soepraoen Malang tersebut telah dilaksanakan sampai dengan tahun 2016 yang difasilitasi dalam skim penelitian internal ITSK RS dr. Soepraoen Malang.
1.2. Standar Pengelolaan Kegiatan Penelitian
LPPM ITSK RS dr. Soepraoen Malang dalam mengelola kegiatan penelitian berdasarkan pada 8 (delapan) standar yang ditetapkan oleh DRPM Kemenristek Dikti yang meliputi:
a. Standar hasil, kegiatan penelitian diarahkan untuk pengembangan ipteks dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa. Bentuk
3
Diseminasi (Luaran) penelitian berupa: Publikasi Ilmiah (Jurnal, Proseding).
Produk yang langsung dapat dimanfaatkan, Teknologi Tepat Guna (TTG), Rekayasa sosial, Karya seni, Model, Buku ajar, Bahan ajar, Hak Kekayaan Intelektual (HKI), dan Laporan tugas akhir.
b. Standar Isi, kegiatan penelitian dilakukan dengan kedalaman dan keluasan materi penelitian meliputi: (1) Materi penelitian dasar: berorientasi pada penjelasan atau penemuan untuk mengantisipasi suatu gejala, fenomena, kaidah, model, atau postulat baru; (2) Materi penelitian terapan: berorientasi pada penemuan inovasi dan pengembangan ipteks yang bermanfaat bagi masyarakat, dunia usaha, dan khususnya pada bidang kesehatan.
c. Standar proses, proses kegiatan penelitian meliputi kegiatan: perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Penelitian harus memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai dengan otonomi keilmuan dan budaya akademik.
Memenuhi standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, serta keamanan peneliti, masyarakat, dan lingkungan. Penelitian oleh mahasiswa harus mengarah pada terpenuhinya capaian pembelajaran lulusan.
d. Standar penilaian, kegiatan penelitian meliputi penilaian terhadap proses dan hasil penelitian. Beberapa prinsip penilaian yang digunakan meliputi: (1) Prinsip edukatif: memotivasi peneliti agar terus meningkatkan mutu penelitiannya; (2) Prinsip objektif: bebas dari pengaruh subjektivitas;(3) Prinsip akuntabel: prosedur yang jelas dan dipahami oleh peneliti; dan (4) Prinsip transparan: prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.
e. Standar peneliti, kegiatan penelitian dilakukan dengan kompetensi peneliti wajib menguasai metodologi penelitian yang sesuai dengan bidang keilmuan, objek penelitian, serta tingkat kerumitan dan tingkat kedalaman penelitian. Kemampuan peneliti menentukan kewenangan melaksanakan penelitian.
f. Standar sarana dan prasarana, kegiatan penelitian harus didukung laboratorium, studio, kebun percobaan, bengkel kerja, atau sarana lain sesuai kebutuhan yang memenuhi standar mutu, kesehatan dan keselamatan. Sarana teknologi informasi dan komunikasi yang memadai. Sarana dan prasarana penelitian pada lembaga lain melalui program kerjasama serta kantor kelembagaan penelitian.
g. Standar pengelolaan, kegiatan penelitian dikelola dengan baik oleh suatu lembaga penelitian dengan kewajiban kelembagaan penelitian meliputi: (1)
4
Menyusun dan mengembangkan program penelitian sesuai Renstra Penelitian PT; (2) Menyusun dan mengembangkan peraturan, panduan, dan SPMI penelitian PT; (3) Memfasilitasi pelaksanaan penelitian; (4) Melaksanakan Monev penelitian; (5) Melakukan diseminasi hasil penelitian; (6) Memfasilitasi peningkatan kemampuan peneliti; (7) Sistem penghargaan; dan (8) Menyusun laporan kegiatan penelitian.
h. Standar pendanaan dan pembiayaan, kegiatan penelitian dilakukan dengan sumber dana penelitian dari: (1) Dana pemerintah; (2) Dana internal perguruan tinggi: (a). Perencanaan; (b) Pelaksanaan; (c) Monitoring & evaluasi; (d) Pelaporan; (e) Diseminasi hasil; (f) Peningkatan kapasitas peneliti; (g) Insentif publikasi dan HKI. (3) Dana kerjasama penelitian dan (4) Dana masyarakat.
Disamping berbagai dasar yang telah disebutkan diatas, penetapan Rencana Strategis Penelitian ITSK RS dr. Soepraoen Malang juga dilaksanakan melalui Rapat Senat pada tanggal 14 April 2016. Dari hasil rapat senat tersebut telah dikeluarkan Surat Keputusan Rektor ITSK RS dr. Soepraoen Malang Nomor Skep/243/IV/2016 tertanggal 14 April 2016, yang telah menetapkan bahwa Renstra Penelitian ITSK RS dr. Soepraoen Malang Tahun 2021-2025 adalah untuk pengembangan ipteks berbasis kesehatan dengan tema penelitian unggulan Kajian Kesehatan Matra Darat.
1.3 Rencana Strategis Pengembangan Penelitian Institusi
Rencana Strategis Pengembangan Penelitian Institusi (Renstra Penelitian) ITSK RS dr. Soepraoen Malang ini merupakan rencana penelitian dan pengembangan ITSK RS dr. Soepraoen Malang untuk periode 2021-2025. Renstra penelitian dibangun berdasarkan visi ITSK RS dr. Soepraoen Malang yang merupakan kristalisasi cita-cita dan komitmen bersama tentang kondisi ideal penelitian dan pengembangan masa depan yang ingin dicapai dengan mempertimbangkan potensi yang dimiliki, permasalahan yang dihadapi dan berbagai kecenderungan (perubahan lingkungan) yang sedang dan akan berlangsung.
Berdasarkan visi tersebut, selanjutnya dirumuskan berbagai tujuan dan sasaran yang akan dicapai lima tahun kedepan. Berdasarkan tujuan dan sasaran tersebut, selanjutnya dirumuskan skenario untuk mencapainya. Skenario yang dimaksud
5
meliputi strategi dan program pengembangan yang perlu ditempuh, beserta Indikator Kinerja Utama Penelitian (IKUP).
Untuk mewujudkan efektivitas, integrasi, dan sinergitas kegiatan penelitian, pengembangan, dan pengabdian di ITSK RS dr. Soepraoen Malang, maka dibutuhkan adanya suatu strategi. Strategi dimaksud kemudian disajikan dalam bentuk roadmap yang merupakan pijakan dari ragam bentuk aktivitas untuk mencapai tataran peningkatan kualitas daya saing ITSK RS dr. Soepraoen Malang di era global. Tema pokok penelitian dan pengembangan ITSK RS dr. Soepraoen Malang untuk kurun waktu 2021-2025 adalah pengembangan ipteks berbasis kesehatan dengan tema penelitian unggulan Kajian Kesehatan Matra Darat. Tema penelitian unggulan Kajian Kesehatan Matra Darat tersebut terdiri dari 5 sub tema penelitian unggulan, yaitu: 1) Sub tema promotif dan preventif kelompok sasaran khusus, 2) Sub tema promotif dan preventif kelompok sasaran umum, 3) Sub tema kuratif kelompok sasaran khusus, 4) Sub tema promotif dan preventif kelompok sasaran umum, dan 5) Sub tema rehabilitative bidang kesehatan. Dari kelima sub tema tersebut, ditetapkan fokus penelitian menjadi 6 topik penelitian, yaitu: 1) Kegawatdaruratan traumatologi, 2) Keperawatan Klinis dan Komunitas, 3) Kesehatan Ibu dan Anak, 4) Kebidanan Komunitas dan Kebidanan Klinik, 5) Akupunktur Lapangan, 6) Akupunktur dengan Tiga Jarum.
Penetapan tema penelitian unggulan Kesehatan Matra Darat tersebut didasarkan sejarah berdirinya ITSK RS dr. Soepraoen yang cikal bakalnya dahulu merupakan institusi milik TNI AD dan berdasarkan pada rekam jejak penelitian yang sudah pernah dilakukan, dukungan pusat studi dan laboratorium yang ada di ITSK RS dr. Soepraoen, serta instansi mitra tempat dilakukannya penelitian dalam 3 tahun terakhir. Berdasarkan rekam jejak penelitian, jumlah penelitian dibidang Kegawatdaruratan Traumatologi sebesar 24%, Keperawatan Klinis dan Komunitas 20%, Kesehatan Ibu dan Anak 19%, Kebidanan Komunitas dan Kebidanan Klinik 18%, Akupunktur Lapangan 12%, dan Akupunktur Tiga Jarum 7%. Sub tema penelitian tersebut dikembangkan karena dukungan pusat studi yang ada sesuai dengan topik tersebut, yaitu Pusat Studi Gawat Darurat, Pusat Studi Maternal, dan Pusat Studi Akupunktur dan Herbal serta 11 laboratorium.
Bidang kajian yang menjadi domain ranah kreatif yang dirancang oleh yang ditujukan sebagai ruang berkreativitas dan inovasi para dosen dan peneliti melalui
6
kelompok peneliti (research group) masing-masing. Bidang kajian dalam ranah kreativitas dan inovasi itu mencakup 3 (tiga) bidang kajian dalam skema riset dasar dan terapan sesuai dengan program studi yang ada, yaitu: (1) Bidang Keperawatan, (2) Bidang Kebidanan, dan (3) Bidang Akupunktur.
Setiap bidang ilmu merupakan suatu kelompok peneliti (research group) baik yang berada di pusat-pusat studi dan program studi di lingkungan ITSK RS dr.
Soepraoen Malang. Penetapan penelitian unggulan ini berdasarkan pada kesiapan sumber daya manusia dan fasilitas penelitian dan pengembangan, serta rekam jejak (track record) penelitian yang jelas dan berkesinambungan pada setiap kelompok peneliti (research group) yang ada di ITSK RS dr. Soepraoen Malang.
7
BAB 2
LANDASAN PENGEMBANGAN UNIT KERJA
Sebagai suatu lembaga akademik, ITSK RS dr. Soepraoen Malang mengemban misi dan cita-cita luhur untuk menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang mendukung pembangunan nasional yang selaras dengan falsafah pendidikan dengan didasarkan pada nilai-nilai keilmuan dan kebangsaan. Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam visi dan misi ITSK RS dr.
Soepraoen serta visi dan misi LPPM ITSK RS dr. Soepraoen.
2.1 Visi dan Misi ITSK RS dr. Soepraoen
Visi Institut Teknologi Sains dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang adalah
“Menjadi institut teknologi sains dan kesehatan termuka dalam penyelenggaraan tridharma Perguruan Tinggi bidang teknologi, sains, dan kesehatan sehingga tercipta sumber daya manusia (SDM) profesional yang dapat terserap ditingkat nasional/internasional serta berdaya saing global pada tahun 2040”.
Sedangkan misi Institut Teknologi Sains dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Malag adalah:
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang terkemuka dan berdaya saing dalam bidang teknologi, sains, dan kesehatan.
2. Melaksanakan penelitian yang terkemuka dan berdaya saing dalam bidang teknologi, sains, dan kesehatan
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang terkemuka dan berdaya saing dalam bidang teknologi, sains, dan kesehatan.
4. Menyiapkan sumber daya manusia (SDM), sarana, prasarana, sistem IT, dan kerjasama untuk menunjang penyelenggaran tridharma perguruan tinggi yang terkemuka dan berdaya saing di tingkat global.
Tujuan
1. Mengembangkan pendidikan dan pengajaran yang terkemuka dan berdaya saing dalam bidang teknologi, sains, dan kesehatan.
2. Meningkatkan penelitian yang terkemuka dan berdaya saing dalam bidang teknologi, sains, dan kesehatan.
8
3. Meningkatkan pengabdian kepada masyarakat yang terkemuka dan berdaya saing dalam bidang teknologi, sains, dan kesehatan.
4. Mengembangkan sumber daya manusia (SDM), sarana, prasarana, sistem IT, dan kerjasama untuk menunjang penyelenggaran tridharma perguruan tinggi yang terkemuka dan berdaya saing di tingkat global.
ITSK RS dr. Soepraoen Malang sebagai lembaga pendidikan tinggi yang berbasis riset berkewajiban: (1) menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu yang dapat menjalankan sistem serta infrastruktur pembangunan nasional; (2) mengembangkan ilmu, teknologi, dan seni yang mampu menciptakan nilai tambah maksimal untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dan bangsa Indonesia; dan (3) mengelola informasi, budaya riset, dan menerapkan informasi penelitian dan pengembangan ipteks yang secara strategis diperlukan untuk mendukung peningkatan kesehatan dan pembangunan nasional, termasuk merancang program dan agenda riset dan melaksanakan manajemen program, mengelola hak perlindungan intelektual, mengelola pemasaran serta penyebarluasan teknologi dan mengelola jaringan interaksi dengan berbagai pihak.
Sejalan dengan arah pengembangan ITSK RS dr. Soepraoen Malang dan tuntutan kontribusi ITSK RS dr. Soepraoen Malang terhadap pembangunan bangsa diatas, Badan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITSK RS dr.
Soepraoen Malang merumuskan visi, misi, tujuan, serta sasaran dan strategi pencapaian program pengembangan penelitian.
2.2 Visi dan Misi LPPM ITSK RS dr. Soepraoen Malang
Badan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITSK RS dr.
Soepraoen Malang merupakan suatu unit kerja di bawah ITSK RS dr. Soepraoen Malang yang secara legal dapat dipertanggungjawabkan. Kegiatan utama di Badan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat adalah melakukan aktivitas penelitian, pengabdian kepada masyarakat, penerapan dan pengembangan ipteks di berbagai bidang. Oleh karena itu berbagai kiprah dan dinamika program serta kegiatannya konsisten dengan pelestarian, pertumbuhan, dan pengembangan ipteks. Untuk mewujudkan hal tersebut, dilaksanakan berbagai upaya melalui suatu kinerja lembaga sehingga meningkatkan kepercayaan, citra, dan apresiasi
9
masyarakat, khususnya pihak pengguna jasa pada Badan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ITSK RS dr. Soepraoen Malang.
Usaha untuk mendukung visi, misi, dan tujuan ITSK RS dr. Soepraoen Malang dan dalam rangka mewujudkan cita-cita tersebut, LPPM ITSK RS dr.
Soepraoen Malang menetapkan visi dan misi sebagai landasan unit kerja LPPM sebagai berikut:
Visi LPPM:
“Menjadi pusat penelitian, pengabdian kepada masyarakat, penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi serta seni yang terkemuka dalam rangka menegakkan nilai-nilai keilmuan bagi kepentingan masyarakat”.
Misi LPPM:
1. Mengelola kegiatan penelitian, pengabdian kepada masyarakat, penerapan dan pengembangan ipteks kesehatan bagi civitas akademika Institut Teknologi Sains dan Kesehatan RS dr. Soepraoen.
2. Membangun dan mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak baik lokal, regional propinsi, maupun nasional dalam kegiatan penelitian, pengabdian kepada masyarakat, penerapan dan pengembangan ipteks kesehatan.
3. Mendorong dan mengembangkan budaya penelitian, penerapan dan pengembangan ipteks kesehatan ke arah Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
4. Mendukung lembaga-lembaga pemerintah dan swasta dalam menggali, memanfaatkan serta mengelola hasil-hasil penelitian, penerapan dan pengembangan ipteks kesehatan.
5. Mendorong dan menyebarluaskan hasil-hasil penelitian, penerapan dan pengembangan ipteks kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Tujuan LPPM:
1. Menghasilkan karya penelitian kesehatan matra darat dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis kemandirian kesehatan masyarakat yang berkualitas;
2. Mendokumentasikan serta mempublikasikan hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta mengupaya kan penggunaannya untuk meningkatkan mutu lulusan;
10
3. Mencari informasi yang berkaitan dengan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta menyebarluaskan informasi tersebut kepada para dosen untuk ditindaklanjuti.
4. Mendorong sumber daya untuk menghasilkan peneliti yang kreatif, produktif, proaktif, dan kompetitif.
Sesuai dengan amanah undang-undang, perguruan tinggi dituntut mampu mengembangkan atmosfir, etika dan budaya akademik berbasis penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, semua komponen di ITSK RS dr.
Soepraoen Malang baik pimpinan, mahasiswa, staf pengajar, pelaksana maupun stakeholder diharapkan ikut terlibat dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat tersebut.
Untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan LPPM, maka strategi yang dilakukan untuk mengembangkan Program Penelitian adalah:
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dan publikasi karya ilmiah dosen melalui dukungan dan pelatihan untuk memperoleh hibah penelitian.
2. Mengembangkan kegiatan penelitian kompetitif yang bersinergi dengan lembaga kesehatan, institusi penelitian, serta pemerintah pusat dan daerah.
3. Mengembangkan sistem penghargaan yang memadai bagi segenap civitas akademika untuk mendorong terciptanya lingkungan penelitian yang kondusif.
4. Mendorong pengembangan sarana penelitian yang pemanfaatannya mudah diakses oleh segenap civitas akademika dan masyarakat pengguna.
5. Meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam semua kegiatan penelitian sebagai pemenuhan persyaratan akademik, arena pembelajaran, aktualisasi kompetensi bidang keilmuan, dan pengembangan pribadi.
6. Penelitian diarahkan untuk kemajuan kesehatan, perolehan hak patent, pengembangan kesehatan, pengembangan hasil karya yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat secara arif dengan memperhatikan ketersediaan sumber daya alam dan kelestarian lingkungan.
7. Mendorong, memberdayakan, dan memfasilitasi peneliti untuk mempublikasikan hasil penelitiannya.
11
2.3 Analisis Kondisi Saat Ini di LPPM ITSK RS dr. Soepraoen Malang
Institut Teknologi Sains dan Kesehatan RS dr. Soepraoen merupakan pengembangan dari Poltekkes. Poltekkes RS dr. Soepraoen sendiri berdiri sejak tanggal 30 Desember 2005 berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI nomor: 198/D/O/2005 tanggal 30 Desember 2005 tentang Pemberian Ijin Penyelenggaraan Prodi Kebidanan (DIII), Penggabungan Prodi Akupunktur (DIII) dari Unmer YPTM dan Akper dr. Soepraoen menjadi Poltekkes RS. dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya Malang. Selanjutnya pada tahun 2020 Poltekkes RS dr.
Soepraoen berubah bentuk menjadi Institut Teknologi Sains dan Kesehatan RS dr.
Soepraoen berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 593/M/2020 tertanggal 24 Juni 2020 tentang Izin Perubahan Bentuk Politeknik Kesehatan RS dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya Malang di Malang menjadi Institut Teknologi Sains dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya di Kota Malang Provinsi Jawa Timur yang diselenggarakan oleh Yayasan Wahana Bhakti Karya Husada
Saat ini Institut Teknologi Sains dan Kesehatan RS dr. Soepraoen memiliki 10 Program Studi, yaitu :
1. Program Studi D3 Keperawatan.
2. Program Studi D3 Kebidanan.
3. Program Studi D3 Akupunktur.
4. Program Studi D3 RMIK 5. Program Studi D3 Farmasi 6. Program Studi D4 Kebidanan 7. Program Studi Profesi Bidan 8. Program Studi S1 Fisioterapi
9. Program Studi S1 Farmasi Klinis dan Komunitas 10. Program Studi S1 Informatika.
Dengan bertambahnya jumlah program studi di ITSK RS dr. Soepraoen maka perlu dikembangkan sub tema-sub tema penelitian unggulan agar semua bidang keilmuan terwadahi. Fungsi koordinasi dan perencanaan penelitian dilaksanakan oleh LPPM dan berdasarkan tema penelitian Unggulan Kajian Kesehatan Matra Darat. Hal ini merujuk pada sejarah berdirinya Institut Teknologi Sains dan Kesehatan RS dr. Soepraoen yang merupakan lembaga pendidikan kesehatan TNI
12
AD. Agenda penelitian unggulan, Institut Teknologi Sains dan Kesehatan RS dr.
Soepraoen telah menetapkan tema penelitian unggulan Kajian Kesehatan Matra Darat.
Sebagian kegiatan penelitian di ITSK RS dr. Soepraoen telah memberikan manfaat yang signifikan bagi pengembangan ilmu pengetahuan, pengembangan bahan ajar, dan bagi masyarakat (khususnya bagi pasien) di beberapa institusi pelayanan kesehatan. Hasil penelitian tersebut tidak hanya menghasilkan temuan- temuan baru yang bersifat penguatan, eksploratif, terapan atau evaluatif sesuai dengan tantangan-tantangan yang ada saat ini, kegiatan-kegiatan penelitian tersebut juga telah menjadi rujukan, baik di kalangan peneliti, petugas kesehatan, maupun pengambil kebijakan di beberapa institusi pelayanan Kesehatan di tingkat local maupun nasional. Namun demikian, sebagian kegiatan penelitian yang lain belum dapat memberikan manfaat yang signifikan. Meskipun menghasilkan temuan- temuan baru yang bersifat penguatan, eksploratif, terapan, atau evaluatif, tetapi temuan-temuan tersebut belum benar-benar sesuai dengan tantangan-tantangan yang ada saat ini atau yang akan muncul di masa depan. Temuan-temuan penelitian tersebut juga belum menjadi rujukan utama, baik di kalangan peneliti, pelaku usaha dan industri, maupun pengambil kebijakan, di tingkat local apalagi nasional. Hal ini tampak, misalnya, dari data terakhir yang diperoleh berdasarkan rekapitulasi luaran penelitian masih sedikit sekali yang menghasilkan HKI bahkan belum ada samasekali yang menghasilkan paten.
Jumlah publikasi hasil penelitian di ITSK RS dr. Soepraoen juga masih rendah. Rendahnya jumlah publikasi hasilhasil penelitian di ITSK RS dr. Soepraoen disebabkan antara lain oleh kurangnya rangsangan untuk melakukan publikasi, khususnya dalam bentuk artikel di jurnal-jurnal nasional terakreditasi maupun jurnal- jurnal internasional. Bagi banyak dosen, insentif hibah publikasi artikel di jurnal-jurnal nasional terakreditasi maupun jurnal-jurnal internasional bukanlah tawaran yang selalu menarik mengingat adanya kegiatan-kegiatan lain yang seringkali bukan hanya lebih menguntungkan dari sisi pendapatan, melainkan juga lebih mudah untuk dicapai. Di luar itu, kecilnya jumlah publikasi hasil-hasil penelitian di ITSK RS dr.
Soepraoen juga disebabkan oleh rendahnya kualitas penelitian yang dilakukan sehingga tidak memenuhi syarat untuk dipublikasikan di jurnal-jurnal nasional terakreditasi maupun jurnal-jurnal internasional. Persoalan penguasaan bahasa,
13
meskipun bukan merupakan penyebab utama, turut berperan sebagai salah satu kendala tambahan yang mengurangi minat dosen untuk mempublikasikan hasil-hasil penelitiannya. Kontribusi ITSK RS dr. Soepraoen dalam dunia ilmiah dan kemanusiaan juga masih tergolong rendah, yang dapat dilihat dari kualitas dan kuantitas rekomendasi kebijakan, karya cipta, karya teknologi, atau informasi ilmiah lainnya yang termuat dalam sumber informasi keilmuan tingkat nasional apalagi internasional. Di samping sitasi hasil-hasil penelitian ITSK RS dr. Soepraoen yang masih rendah, pengelolaan hasil-hasil penelitian menjadi buku yang diterbitkan oleh Soepraoen Press sebagai academic publishing house (rumah penerbitan buku-buku akademik) belum ada sehingga perlu terus didorong melalui skema-skema pemandatan dan afirmatif. Pengelolaan hasil-hasil penelitian untuk dikembangkan menjadi kekayaan intelektual (HKI) juga memerlukan dorongan terus-menerus.
Masih terbatasnya penghiliran hasil-hasil penelitian, baik yang berupa pengelolaan kekayaan intelektual (KI) maupun komersialisasi hasil-hasil penelitian, juga menjadi penyebab lain belum maksimalnya manfaat kegiatan-kegiatan penelitian di ITSK RS dr. Soepraoen. Di samping itu, pengelolaan kekayaan intelektual sejak dari proses hulu hingga ke hilir yang dikelola oleh Sentra HKI LPPM ITSK RS dr. Soepraoen masih belum banyak dan cenderung mengalami penurunan setelah proses akreditasi prodi selesai. Padahal harapan institusi, perolehan HKI semakin hari semakin meningkat sehingga memungkinkan terjadinya proses umpan balik yang sistematik, yang akan menjadi inspirasi bagi pengembangan penelitian berikutnya.
Penelitian unggulan (research flagship) yang memuat topik-topik prioritas penelitian yang disepakati bersama belum sepenuhnya dilakukan oleh dosen dan menjadi salah satu penyebab belum maksimalnya manfaat kegiatan-kegiatan penelitian di ITSK RS dr. Soepraoen. Kebanyakan dosen meneliti dengan tema- tema sesuai keinginannya dan tiap tema dilakukan tidak berkesinambungan dari tahun ke tahun, sehingga daftar rekam jejak penelitian dosen seringkali berubah temanya dari tahun ke tahun. Secara umum, harus diakui bahwa belum terdapat ketegasan tentang bidang-bidang unggulan dan topik-topik apa saja yang merupakan prioritas penelitian untuk saat ini dan prioritas penelitian untuk masa depan sesuai tantangan-tantangan yang sedang dan akan dihadapi. Begitu juga, belum terdapat ketegasan tentang topik-topik apa saja yang merupakan dedicated research di ITSK RS dr. Soepraoen yang harus terus dilestarikan sesuai jati diri
14
ITSK RS dr. Soepraoen sebagai perguruan tinggi nasional yang mengedepankan semangat patriotism dalam bidang teknologi dan kesehatan. . Secara umum, kegiatan-kegiatan penelitian di ITSK RS dr. Soepraoen telah didasarkan pada prinsip-prinsip dan metode-metode ilmiah. Namun, harus diakui, masih sangat sulit untuk mengukur secara pasti sejauh mana kegiatan-kegiatan penelitian tersebut telah benar-benar memenuhi kaidah akademik dan etika akademik dan kemanusiaan serta kriteria-kriteria penjaminan mutu, baik yang menyangkut masukan penelitian, luaran penelitian, proses penelitian, maupun derajat kesempurnaan penelitian (degree of excellence). Oleh karena itu, manajemen etik dan penguatan integritas menjadi pangkal tolak pengembangan penelitian yang harus segera dikembangkan menjadi bagian budaya institusi. Masih kurangnya kesadaran civitas akademika ITSK RS dr. Soepraoen dalam melaksanakan penjaminan mutu penelitian dan ditambah lemahnya penegakan aturan yang terkait menyebabkan implementasi penjaminan mutu penelitian di ITSK RS dr. Soepraoen tidak berjalan optimal. Terlebih, ITSK RS dr. Soepraoen belum memiliki unit khusus yang secara efektif bertanggung jawab melaksanakan penjaminan mutu dan integritas penelitian (Office of Research Integrity/ORI). ITSK RS dr. Soepraoen juga belum memiliki unit khusus (Komite Etik Penelitian) yang bertanggung jawab memandu dan memfasilitasi proses ethical clearance dalam kegiatan-kegiatan penelitian.
Jumlah kegiatan penelitian di ITSK RS dr. Soepraoen telah cukup besar, tetapi secara keseluruhan kegiatan-kegiatan penelitian tersebut belum menunjukkan kesinambungan seperti yang diharapkan. Kegiatan-kegiatan penelitian di ITSK RS dr. Soepraoen pada umumnya bersifat sporadis jangka pendek. Masih sangat sulit menemukan kegiatan penelitian di ITSK RS dr. Soepraoen yang memiliki jangka waktu panjang dengan peta arah pengembangan riset yang jelas. Hal ini tidak terlepas dari keterbatasan sumber daya manusia dan sumber daya lain yang menjadi masukan kegiatan-kegiatan penelitian di ITSK RS dr. Soepraoen.
Keterbatasan sumber daya manusia untuk penelitian tersebut bukan semata-mata terletak pada terbatasnya jumlah dosen secara relatif terhadap jumlah mahasiswa, melainkan juga belum banyaknya persentase dosen yang aktif melakukan kegiatan penelitian. Penyebabnya, antara lain adalah beban mengajar yang terlalu besar pada berbagai program studi di ITSK RS dr. Soepraoen, beban administratif sebagai
15
pejabat struktural di lingkungan ITSK RS dr. Soepraoen, dan kesibukan akademis sebagai dosen pembimbing praktek lapangan yang tak memungkinkan para dosen ITSK RS dr. Soepraoen untuk mencurahkan perhatian dan waktu pada kegiatan penelitian. Penyebab lainnya adalah aturan kepegawaian dosen ITSK RS dr.
Soepraoen yang longgar, yang masih memungkinkan seorang dosen di ITSK RS dr.
Soepraoen untuk bertahan bahkan ketika yang bersangkutan tidak melakukan kegiatan penelitian apa pun dalam jangka waktu yang lama dan ataupun tidak memberikan kontribusi akademik baik berupa publikasi, buku, kekayaan intelektual, purwarupa, teknologi dan karya yang diterapkan di masyarakat, rekomendasi kebijakan, ataupun karya-karya akademik lainnya yang bermanfaat. Sementara, keterbatasan sumber daya lain yang menjadi masukan kegiatan-kegiatan penelitian di ITSK RS dr. Soepraoen mencakup keterbatasan infrastruktur fisik dan lingkungan, keuangan, sistem informasi, dan kerjasama yang tidak saja menghambat pelaksanaan kegiatan-kegiatan penelitian, tetapi juga semakin menurunkan motivasi dosen untuk aktif melakukan kegiatan penelitian.
Di samping itu, fragmentasi antar unit dan prodi dalam proses penelitian juga terjadi. Misalnya, belum terpetakannya keterkaitan antara prodi-prodi, Badan Pusat Studi, dan laboratorium-laboratorium di ITSK RS dr. Soepraoen menyebabkan jalannya penelitian belum bersinergi dengan baik. Dengan terjadinya fragmentasi tersebut, maka proses manajemen yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian, evaluasi, serta pengembangan juga belum terjadi.
Hal ini menyebabkan potensi ITSK RS dr. Soepraoen belum sepenuhnya dikembangkan, dan pemanfaatan sumber daya mengalami disintegrasi. Lemahnya keterkaitan antara kegiatan-kegiatan penelitian yang dilakukan di ITSK RS dr.
Soepraoen pada pendidikan akademik (Dilpoma 3 maupun sarjana) dan pendidikan profesi dan antara kegiatan-kegiatan penelitian dari berbagai disiplin ilmu yang berbeda semakin membatasi kesinambungan penelitian di ITSK RS dr. Soepraoen.
Sejauh ini, masih sangat sulit untuk menemukan kegiatan penelitian dosen di ITSK RS dr. Soepraoen yang secara formal mencakup penelitian karya tulis ilmiah mahasiswa prodi diploma 3 dan skripsi mahasiswa sebagai bagian integral di dalamnya. Padahal, mahasiswa merupakan sumber daya yang sangat potensial untuk membantu mewujudkan kegiatan-kegiatan penelitian yang mempunyai jangka waktu panjang. Pada sisi lain ITSK RS dr. Soepraoen masih belum memberikan
16
ruang bagi penelitian karya mahasiswa, padalah hal itu bisa menjadi sumber bagi naskah publikasi yang melimpah jika didukung penuh dengan pendampingan dan monitoring. Begitu juga, masih sangat sulit untuk menemukan kelompok-kelompok dosen dan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu yang berbeda yang secara berkelanjutan melaksanakan penelitian bersama menggunakan pendekatan multi dan interdisiplin.
Pengorganisasi penelitian menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan, pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat belum sepenuhnya berjalan. Terbatasnya ketersediaan fasilitas dan pendanaan dari internal ITSK RS dr. Soepraoen dan dana hibah/pemerintah untuk menjalankan penelitian belum terpecahkan sepenuhnya dengan upaya reformulasi pendanaan yang sistematis.
Misalnya, reformulasi pendanaan melalui program laboratorium riset belum dikembangkan secara optimal. Memang telah terjalin beberapa skema kerjasama penelitian dengan beberapa institusi tetapi hal tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh dosen dengan baik, hanya sebatas sebagai lahan/tempat pengumpulan data saja. Usaha-usaha untuk memberikan dukungan finansial untuk penelitian melalui alokasi anggaran masih sebatas anggaraan minimal yaitu Rp.
3.000.000,00 per dosen. Fasilitas, lingkungan, dan zonasi untuk pengembangan laboratorium penelitian termasuk yang mengakomodasi penelitian-penelitian bidang farmasi dengan Biosafety Level 4, masih jauh dari standar nasional. Laboratorium farmasi untuk penelitian hewan coba telah tersedia, tetapi ketersediaan berbagai varian hewan coba dan standar internasional baik untuk manajemen maupun pengembangan program belum tersedia. Di samping itu, percepatan pengembangan untuk memfasilitasi para peneliti dalam memperoleh bahan, alat, perizinan, pengelolaan limbah, serta dukungan sistem dan infrastruktur lainnya (seperti pengiriman spesimen antar lembaga, transfer material, pernyataan keamanan pengiriman barang penelitian, perolehan material biologis, dan sebagainya) belum disediakan dan dikelola secara profesional. Advokasi dan harmonisasi kebijakan penelitian dengan berbagai peraturan serta perundangan lainnya juga menjadi masih menjadi pekerjaan rumah untuk segera diselesaikan, guna memberikan fasilitas yang lebih baik bagi para peneliti. Kemitraan dengan pihak-pihak eksternal, seperti pemerintah, perguruan tinggi lain, dunia usaha, asosiasi profesi, dan alumni maupun organisasi alumni, meskipun telah berjalan, tetapi belum benar-benar
17
mendukung kesinambungan penelitian di ITSK RS dr. Soepraoen. Di perguruan tinggi-perguruan tinggi di mana penelitian telah terlembagakan dengan baik, tidak ada dosen yang dapat bertahan di posisinya tanpa melakukan kegiatan-kegiatan penelitian, kecuali jika yang bersangkutan adalah dosen tamu yang berasal dari profesi non akademis. Terkait dengan hal itu, harus diakui bahwa keterlembagaan penelitian di ITSK RS dr. Soepraoen masih jauh dari yang diharapkan. Secara umum, masih banyak dosen beranggapan bahwa penelitian merupakan kegiatan tambahan yang dapat ditinggalkan begitu saja selama kegiatan utama berupa pendidikan dan pengajaran sudah dilaksanakan. Sementara itu, peran ITSK RS dr.
Soepraoen dalam merencanakan, membina, memonitor, mengevaluasi, dan mengembangkan penelitian dosen belum berjalan optimal. Berbeda dengan dosen ITSK RS dr. Soepraoen yang meninggalkan kegiatan pengajaran, hingga saat ini tidak ada evaluasi ataupun sanksi yang dikenakan kepada dosen yang meninggalkan kegiatan penelitian. Pemantauan terhadap kegiatan-kegiatan penelitian pun cenderung bersifat insidental, dengan sistem lapor mandiri yang lebih menekankan pada aspek administratif dibandingkan substansi penelitian.
Pembinaan dan pengembangan kapasitas riset dosen, misalnya melalui program academic recharging, brain circulation, maupun upaya-upaya lainnya yang melibatkan pertukaran dan pengiriman dosen dan mahasiswa ke industri (dengan skema horizon waktu panjang), pemerintah dan institusi mitra, dan upaya pengembangan lainnya belum menjadi skema yang menjadi kewajiban, hanya bersifat sukarela, dan masih terkendala banyak hal, sedangkan pengangkatan dosen baru belum benar-benar didasarkan pada perencanaan penelitian dalam jangka panjang.
Jumlah publikasi hasil-hasil penelitian di ITSK RS dr. Soepraoen, baik dalam bentuk buku, bab tertentu dalam sebuah buku, maupun artikel jurnal nasional terakreditasi dan internasional, masih rendah jika dibandingkan perguruan tinggi- perguruan tinggi lain di wilayah Jawa Timur apalagi wilayah nasional Indonesia.
Fungsi koordinasi dan perencanaan penelitian dilaksanakan oleh LPPM dan berdasarkan tema penelitian Unggulan Kajian Kesehatan Matra Darat. Hal ini merujuk pada sejarah berdirinya ITSK RS dr. Soepraoen yang merupakan lembaga pendidikan kesehatan TNI AD. Agenda penelitian unggulan, ITSK RS dr. Soepraoen telah menetapkan tema penelitian unggulan Kajian Kesehatan Matra Darat. Tema
18
unggulan Kajian Kesehatan Matra Darat tersebut terbagi menjadi beberapa sub tema unggulan yaitu: yaitu: 1) Sub tema promotif dan preventif kelompok sasaran khusus, 2) Sub tema promotif dan preventif kelompok sasaran umum, 3) Sub tema kuratif kelompok sasaran khusus, 4) Sub tema promotif dan preventif kelompok sasaran umum, dan 5) Sub tema rehabilitative bidang kesehatan. Dari kelima sub tema tersebut, ditetapkan fokus penelitian menjadi 6 topik penelitian, yaitu: 1) Kegawatdaruratan traumatologi, 2) Keperawatan Klinis dan Komunitas, 3) Kesehatan Ibu dan Anak, 4) Kebidanan Komunitas dan Kebidanan Klinis, 5) Akupunktur Lapangan, 6) Akupunktur dengan Tiga Jarum.
2.2.1 Riwayat Perkembangan Penelitian Lima Tahun Terakhir
Perkembangan penelitian di ITSK RS dr. Soepraoen pada kurun waktu lima tahun terakhir menunjukkan peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 2.1: Perkembangan Penelitian TA. 2015/2016 – 2019/2020 No Skim
Penelitian
Tahun Akademik
2015/2016 2016/2017 2017/2018 2018/2019 2019/2020 Jumlah Internal
1 Penelitian unggulan dan PPI
11 19 39 34 37 140
Eksternal
1 PDP 1 6 5 4 2 19
Jumlah
Pada tahun 2015/2016 penelitian internal bidang ilmu yang dilakukan dosen dan dibiayai oleh ITSK RS dr. Soepraoen sejumlah 11 penelitian dengan total dana Rp. 80 juta, tahun 2011/2012 berjumlah 70 penelitian dengan total dana Rp. 220 juta, tahun 2012/2013 berjumlah 75 penelitian dengan total dana Rp. 310 juta, tahun 2013/2014 berjumlah 76 penelitian dengan total dana Rp. 238 juta, dan tahun 2014/2015 berjumlah 43 penelitian dengan total dana Rp. 145 juta. Penurunan jumlah judul penelitian ini dikarenakan pada tahun 2014/2015 banyak dosen yang sedang studi lanjut.
Luaran penelitian akan ditindaklanjuti dengan pengajuan paten dan HKI.
Untuk pengurusan paten atau HKI, Rektor akan membentuk Sentra HKI dan Tim Pengurusan HKI ITSK yang berasal dari unsur LPPM.
19 Tabel 2.2: Perkembangan Penelitian ITSK RS dr. Soepraoen Malang 5 (Lima)
Tahun Terakhir Berdasarkan Bidang Ilmu
No Bidang Ilmu Persentase
1 Keperawatan 41.30%
2 Kebidanan 41.30%
3 Akupunktur 17.40%
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa untuk lima tahun terakhir penelitian yang dilakukan oleh dosen di ITSK RS dr. Soepraoen Malang ada tiga bidang ilmu dengan besaran prosentase yang hampir sama, yaitu: bidang ilmu keperawatan dan kebidanan, disusul bidang ilmu akupunktur.
2.2.2. Capaian Rencana Kerja
Capaian rencana kerja program penelitian yang sudah ada dalam kurun waktu 5 tahun terakhir yaitu pada kurun waktu TA. 2010/2011 – TA. 2014/2015 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.3: Luaran Penelitian Dalam 5 (Lima) Tahun Terakhir
N
o Jenis Luaran
Tahun Akademik 2015/
2016
2016/
2017
2017/
2018
2018/
2019
2019/
2020
Jumlah 1 Publikasi Ilmiah Internasional 0 0 0 0 0 0
Nasional Terakreditasi
0 0 0 0 0 0
Lokal 24 24 24 24 24 120
2 Sebagai pemakalah dalam pertemuan ilmiah
Internasional 0 0 0 0 0 0
Nasional Terakreditasi
0 0 0 0 0 0
Lokal 0 0 0 0 0 0
3 Sebagai pembicara utama (keynote speaker) dalam pertemuan ilmiah
Internasional 0 0 0 0 0 0
Nasional Terakreditasi
0 0 0 0 0 0
Lokal 0 0 0 0 2 2
4 HKI: paten, hak cipta, dll 0 0 0 0 0 0 Model/Prototype/Desain/Karya
seni/ Rekayasa sosial
0 0 0 0 0 0
5 Teknologi tepat guna 0 0 0 0 0 0
6 Bahan ajar 5 8 8 9 5 35
7 Laporan penelitian yang tidak dipublikasikan
11 46 51 52 21 181
Total 40 78 83 84 52 337
20
Berdasarkan data luaran penelitian dalam kurun waktu TA. 2010/2011 – 2014/2015, luaran penelitian sebagian besar masih berupa laporan penelitian dan publikasi lokal di jurnal Hesti Wira Sakti milik ITSK RS dr. Soepraoen sendiri. Luaran lain seperti teknologi tepat guna dan HKI belum ada. Luaran penelitian sebagai penyaji dalam seminar nasional masih terbatas jumlahnya. Hal ini perlu mendapatkan perhatian dan pembinaan secara serius dari institusi. Salah satu upaya penting adalah pengembangan akses peneliti ITSK RS dr. Soepraoen Malang terhadap sumber-sumber literatur dan hasil penelitian dalam kancah global.
Jumlah penelitian yang dipublikasikan sebagian besar masih di tingkat jurnal lokal di ITSK RS dr. Soepraoen Malang. Jumlah publikasi di jurnal nasional dan publikasi internasional belum ada. Angka ini sangat kecil dibandingkan dengan kuantitas dan kualitas penelitian yang telah diperoleh selama ini. Untuk itu perlu dilakukan langkah - langkah peningkatan jumlah publikasi penelitian.
2.2.3 Peran Institusi
LPPM ITSK RS dr. Soepraoen Malang telah melakukan kerjasama bidang penelitian eksternal dengan berbagai lembaga, baik di tingkat regional maupun nasional. Namun demikian kerjasama yang dilakukan ITSK RS dr. Soepraoen Malang masih terbatas. Walaupun demikian, ITSK RS dr. Soepraoen Malang mempunyai komitmen untuk meningkatkan kerjasama khususnya di bidang penelitian baik di tingkat regional maupun nasional, karena peluang kerjasama penelitan eksternal baik dalam tingkat regional maupun nasional sebenarnya cukup besar.
Kerjasama penelitian telah dilaksanakan dengan beberapa lembaga Penelitian Pemerintah, Pemerintah Daerah, Industri, dan sebagainya. Selama kurun waktu TA. 2010/2011 – 2014/2015 perolehan judul penelitian dari sumber dana eksternal dari Ditlitabmas Dikti sebesar 0.4% dari keseluruhan judul penelitian yang dilaksanakan selama lima tahun tersebut. Berbagai upaya untuk peningkatan kegiatan kerjasama penelitian perlu dipacu lebih lanjut sehingga diharapkan kegiatan penelitian yang dilakukan di ITSK RS dr. Soepraoen Malang akan meningkat dari tahun ke tahun dan sesuai dengan kebutuhan stakeholder.
Kegiatan penelitian dosen bersumber dari berbagai pendanaan, antara lain:
DP2M Dikti (dana eksternal) dan dana Internal ITSK RS dr. Soepraoen Malang.
21
Jumlah judul penelitian yang didanai DP2M Dikti dalam lima tahun terakhir memang masih sangat sedikit yaitu 2 judul penelitian. Sedangkan jumlah judul penelitian yang didanai dengan dana internal sudah cukup banyak, yaitu masing-masing 35 judul pada tahun 2010/2011, 70 judul pada tahun 2011/2012, 75 judul pada tahun 2012/2013, 76 pada tahun 2013/2014, dan 43 judul pada tahun 2014/2015.
Penelusuran lebih lanjut terhadap fluktuasi jumlah judul penelitian selama 5 (lima tahun) terakhir dikarenakan para dosen sedang menempuh studi lanjut sehingga tidak diperkenankan melakukan penelitian dengan harapan para dosen tersebut lebih fokus pada studi lanjutnya sehingga bisa segera lulus dan kembali ke kampus.
Sebagian peneliti yang lain menindaklanjuti hasil penelitiannya dalam bentuk program pengabdian kepada masyarakat.
Selama TA. 2010/2011 – 2014/2015, jumlah judul penelitian yang didanai dari sumber dana internal ITSK RS dr. Soepraoen Malang mencapai Rp 993 juta.
Sedangkan total dana pendanaan penelitian yang diterima dari DP2M Dikti sekitar Rp 20.000.000,00.
Dari uraian di atas, memberikan gambaran tentang kondisi kemampuan penelitian di ITSK RS dr. Soepraoen Malang. Oleh karena itu, dalam rangka pengembangan dan perumusan kebijakan strategis terkait dengan penelitian, maka perlu diperhitungkan kekuatan dan kelemahan serta tantangan dan ancaman yang sedang dihadapi dan penyusunan rencana pengembangan penelitian dimasa datang.
1) Bidang Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia pada tingkat ITSK sangat menentukan terhadap kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Sumber daya manusia di ITSK RS dr. Soepraoen Malang terdiri atas tenaga edukatif dan tenaga administrasi.
Sinergi antara tenaga edukatif dan tenaga administrasi akan sangat menentukan kualitas layanan serta kualitas hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang pada akhirnya akan memberikan kemanfaatan bagi pengembangan ipteks dan kesejahteraan masyarakat. Potensi SDM tenaga edukatif di ITSK RS dr. Soepraoen Malang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
22 Tabel 2.4: Komposisi Tingkat Pendidikan Dosen Per Prodi di ITSK RS
dr. Soepraoen
No. Program Studi
Klasifikasi
Jumlah Guru
Besar S3 S2 S1
1 Keperawatan 0 0 11 2 13
2 Kebidanan 0 1 11 1 13
3 Akupunktur 0 0 2 4 6
Jumlah 0 1 24 7 32
Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa sebagian besar dosen ITSK RS dr.
Soepraoen Malang berlatar belakang pendidikan S2, yaitu sebanyak 75%.
Sedangkan dosen berpendidikan S3 sebesar 3,13%, dan belum ada yang menjadi Guru Besar di lingkungan ITSK RS dr. Soepraoen. Meski sebagian besar dosen ITSK RS dr. Soepraoen sudah berpendidikan S2 dan beberapa diantaranya masih melanjutkan studi S3, namun komposisi pendidikan tersebut masih belum ideal, khususnya jika dibandingkan dengan visi renstra ITSK RS dr. Soepraoen yang pada tahun 2016 di mana dosen yang berpendidikan S2 diharapkan melanjutkan ke jenjang pendidikan S3 dan tahun 2020 merencanakan mempunyai doktor sebanyak 25 % dari total dosen.
2) Bidang Sarana Dan Prasana a. Sarana dan Prasarana Pendukung
ITSK RS dr. Soepraoen memiliki kampus yang didukung sarana dan prasarana yang memadai untuk pengembangan ipteks. Beberapa prasarana pendukung di antaranya laboratorium, perpustakaan yang bisa diakses secara on- line, areal hot-spot untuk intranet maupun internet, fasilitas olahraga, seni maupun pusat pembinaan keagamaan berupa musholla yang difungsikan sebagai tempat ibadah serta tempat kajian dan pendalaman wawasan keislaman dan kemasyarakatan.
b. Sistem Informasi
ITSK RS dr. Soepraoen memiliki sistem informasi yang sangat memadai.
Manajemen data dan informasi di ITSK RS dr. Soepraoen dikelola dan dikembangkan oleh Bagian IT dan Informasi. Bagian IT dan Informasi ini bertanggung jawab juga atas sistem komunikasi, operasional internet, teknologi
23
informasi, sistem informasi, manajemen informasi, dll di lingkungan kampus ITSK RS dr. Soepraoen secara menyeluruh. Dalam upaya pelayanan kepada civitas akademika, di lingkungan kampus ITSK RS dr. Soepraoen juga telah disediakan area hot-spot untuk intranet maupun internet.
Saat ini ITSK RS dr. Soepraoen telah memiliki infrastruktur yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan kegiatan penelitian agar mencapai mutu yang lebih baik, yaitu melalui sistem Intranet dan Internet. Saat ini gairah melakukan penelitian oleh dosen sudah sangat baik, sehingga melaksanakan penelitian telah menjadi kebutuhan bagi hampir semua dosen. Pemanfaatan intranet dan internet untuk manajemen penelitian dapat mendorong kelancaran pelaksanaan penelitian, untuk itu perlu lebih dioptimalkan.
3) Bidang Organisasi Manajemen a. Organisasi Manajemen
LPPM ITSK RS dr. Soepraoen memiliki sumber daya pengelola yang memadai untuk melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat. LPPM ITSK RS dr. Soepraoen secara struktur kelembangaan di bawah ITSK RS dr. Soepraoen terdiri dari Kepala LPPM, Sekretaris, dan Divisi. Keseluruhan bagian merupakan unsur yang bertanggung jawab terhadap tugas pokok dan fungsinya, dan secara integral merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini dapat dilihat dalam struktur organisasi di LPPM ITSK RS dr. Soepraoen dalam lampiran renstra penelitian ini.
Sumber daya manusia yang berada pada LPPM ITSK RS dr. Soepraoen sangat handal dan sesuai dengan kapasitas dan keahliannya dalam rangka melayani dan mengembangan ipeks.
b. Sistem Layanan Penelitian
Badan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ITSK RS dr.
Soepraoen melaksanakan tugas pelayanan bagi peneliti dalam berbagai hal, antara lain: pemberian informasi penelitian eksternal yang ditawarkan oleh berbagai lembaga pemberi dana, proses pengayaan proposal yang akan diajukan ke pemberi dana, pengiriman proposal penelitian eksternal, seminar proposal penelitian, monitoring penelitian, seminar hasil penelitian, pendampingan penulisan draft paten
24
hasil penelitian, pendampingan dan pendaftaran hak kekayaan intelektual (HKI) yang dihasilkan dari proses penelitian, informasi jurnal untuk publikasi ilmiah, pendampingan penulisan publikasi ilmiah, dan sebagainya.
LPPM ITSK RS dr. Soepraoen hampir setiap tahun mengadakan kegiatan pengayakan proposal yang akan diajukan pada program penelitian internal maupun eksternal. Dalam kegiatan tersebut dilakukan proses pendampingan dalam penulisan proposal oleh peneliti senior yang telah ditunjuk dalam wadah kegiatan klinik proposal. Proses pendampingan (klinik proposal) tersebut wajib diikuti oleh seluruh peneliti. Monitoring penelitian dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu disesuaikan dengan agenda dan sumber dana yang diperoleh untuk pelaksanaan penelitian. Tim Monev ditunjuk melalui Surat Tugas Rektor ITSK RS dr. Soepraoen.
Bagi penelitian yang telah selesai pelaksanaannya dan memiliki potensi untuk pendaftaran paten, maka dilaksanakan pendampingan proses penulisan draft paten serta bantuan pendaftaran HKI. ITSK RS dr. Soepraoen juga menyediakan dana internal untuk proses pendaftaran paten melalui Program Pendaftaran Paten (PPP) dan Program Pendaftaran Cipta (PPC).
c. Monitoring dan Evaluasi (Monev)
LPPM ITSK RS dr. Soepraoen melakukan monitoring dan evaluasi internal pada setiap kegiatan penelitian baik yang didanai secara eksternal maupun internal.
Tata cara dan mekanisme pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan melalui beberapa tahapan kegiatan, antara lain: (a) rekrutmen evaluator, (b) pelaksanaan proses evaluasi, (c) pelaporan dan (d) tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi.
Rekruitment evaluator dilakukan berdasarkan data kelayakan masing-masing personal yang ditunjuk sebagai evaluator terhadap kegiatan penelitian yang akan di monitoring. Tim evaluator yang terpilih selanjutnya ditetapkan dengan Surat Tugas Rektor ITSK RS dr. Soepraoen.
Pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi penelitian ditetapkan pada jadwal kegiatan penelitian. Proses monev dilaksanakan melalui kegiatan wawancara dengan tim peneliti serta mengunjungi tempat pelaksanaan penelitian. Pemeriksaan oleh tim monitoring dan evaluasi dilakukan terhadap log book penelitian, bukti kegiatan penelitian, dokumentasi, dan pemeriksaan data-data penelitian. Tim monitoring akan ngevaluasi pelaksanaan penelitian, dengan mengisi berita acara
25
monitoring. Selanjutnya hasil evaluasi dan monitoring akan dilaporkan kepada Kepala LPPM ITSK RS dr. Soepraoen dan lembaga pemberi dana. Hasil proses monitoring dan evaluasi internal tersebut akan menentukan kelanjutan pelaksanaan penelitian. Bagi peneliti yang digugurkan pelaksanaan penelitiannya akibat kelalaian tim peneliti, maka tim peneliti tersebut bertanggung jawab untuk mengembalikan biaya penelitian yang telah diberikan.
2.2.4 Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats (SWOT) Dalam rangka mencapai visi dan misi Politeknik Kesehatan RS dr.
Soepraoen perlu diidentifikasi potensi internal dan eksternal yang dimiliki dan dihadapi yang merupakan kekuatan (Strength) dan kelemahan (weakness).
Analisis faktor internal dan eksternal akan menghasilkan variable peluang (opportunity) dan variabel tantangan (threat). Analisis SWOT dapat dipakai dasar acuan dalam mencari alternatif strategi pengembangan Penelitian di Politeknik Kesehatan RS Tk.II dr. Soepraoen.
Tabel 2.5: Pola Analisis SWOT
STRENGHT WEAKNESS
1. Penjaminan mutu dalam pengelolaan TriDharma Perguruan Tinggi bidang
penelitian dan pengabdian masyarakat dikoordinasi oleh Badan Penjaminan mutu (BPM).
2. Performa kerjasama dengan pihak Pemkab Malang, Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, IBI Kabupaten, INORMEC, MIEC, dan Leo Club berjalan cukup baik.
3. Penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen mengalami peningkatan kualitas dan kuantitas yang cukup baik dari tahun ke tahun.
4. Tingginya komitmen ITSK RS dr.
Soepraoen dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat dalam bentuk dukungan dana penelitian dan pengabdian masyarakat yang selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya,
5. Meningkatnya produktifitas
1. Masih sedikit penelitian dosen yang didanai dari dana hibah (dana eksternal
diluar ITSK RS dr. Soepraoen).
2. Belum ada publikasi dosen dalam jurnal nasional terakreditasi.
3. Kurang optimalnya kerjasama yang relevan dengan pihak eksternal dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat.