• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Konvergensi Pendapatan Bersyarat

V. ANALISIS KETIMPANGAN PENDAPATAN ANTAR

5.3. Analisis Konvergensi Pendapatan Bersyarat

Untuk mengetahui adanya konvergensi bersyarat yang terjadi di Kawasan Timur Indonesia, dapat diketahui dengan melakukan analisis regresi dengan memasukkan variabel lain seperti tingkat pendidikan yang dilihat dari jumlah murid dari sekolah dasar sampai sekolah menengah umum atau sederajat. Hasil analisis regresi dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Analisis Konvergensi Bersyarat di Kawasan Timur Indonesia Tahun 1993

Prediktor Koefisien SE Koefisien T P-Value

Konstanta 0,39614 0,05580 7,10 0,000 ln1993 -0,032005 0,008672 -3,69 0,000 X1993 0,00000008 0,00000014 0,62 0,537 R-Sq = 11,9% R-Sq(adj) = 10,3% S = 0,05749 Prob(F-statistic) = 0,001* Sumber : Lampiran 14

Keterangan : * nyata pada taraf 5 persen

Dari hasil regresi diperoleh persamaan sebagai berikut :

ln(04/93)/11 = 0,396 - 0,0320 ln1993 +0,00000008 X1993...(10) Persamaan regresi dari pertumbuhan PDRB per kapita pada tahun 2004 memiliki R2 sebesar 11,9 persen, yang berarti variasi variabel tidak bebas dari persamaan regresi PDRB per kapita dapat dijelaskan secara linier oleh variabel bebas di dalam persamaan sebesar 11,9 persen sedangkan sisanya sebesar 88,1 persen dijelaskan oleh faktor lain di luar persamaan.

Berdasarkan hasil uji F yang digunakan untuk mengetahui apakah semua koefisien regresi pada persamaan signifikan atau tidak terhadap variabel tidak bebas, maka nilai peluang F-statistik yang diperoleh pada tahun 1993 yaitu sebesar 0,001 menyatakan bahwa persamaan ini melewati uji F. Nilai ini

menandakan bahwa persamaan diatas mendukung keabsahan model, dan dapat juga dikatakan bahwa variabel-variabel penjelas dalam model persamaan secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap PDRB per kapita pada taraf nyata 5 persen.

Selanjutnya untuk melakukan pengujian pada masing-masing variabel (uji t) yang mempengaruhi tingkat pertumbuhan PDRB per kapita pada tahun 2004 secara signifikan, perlu dilakukan uji signifikansi terhadap masing-masing variabel tersebut. Nilai peluang kurang dari taraf nyata 5 persen menandakan bahwa variabel tersebut signifikan. Nilai peluang pada Tabel 7 untuk tingkat PDRB per kapita tahun 1993 signifikan mempengaruhi pertumbuhan PDRB per kapita tahun 2004 pada taraf nyata 5 persen, sedangkan tingkat pendidikan pada tahun tersebut tidak signifikan pada taraf nyata 5 persen, hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan PDRB per kapita tahun 2004.

Berdasarkan hasil analisis regresi tahun 1993 pada Tabel 7 setelah memasukkan variabel pendidikan dalam analisis, dapat dilihat bahwa nilai koefisien regresi yang diperoleh kurang dari nol yaitu sebesar -0,0320. Hal ini menunjukkan bahwa suatu daerah yang PDRB per kapitanya pada tahun 1993 relatif rendah, cenderung pertumbuhan pendapatan per kapitanya pada tahun 2004 relatif tinggi. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pada tahun 1993 cenderung terjadi konvergensi.

Untuk konvergensi bersyarat yang terjadi antar kabupaten/kota di KTI pada tahun 1996 sebelum adanya krisis ekonomi, dapat dapat dilihat pada Tabel 8.

70

Tabel 8. Analisis Konvergensi Bersyarat di Kawasan Timur Indonesia Tahun 1996

Prediktor Koefisien SE Koefisien T P-Value

Konstanta 0,61914 0,07425 8,34 0,000 ln1996 -0,065819 0,009893 -6,65 0,000 X1996 0,00000003 0,00000017 0,20 0,841 R-Sq(adj) = 28,1% R-Sq = 29,5% S = 0,08187 Prob(F-statistic) = 0,000* Sumber : Lampiran 15

Keterangan : * nyata pada taraf 5 persen

Dari hasil regresi diperoleh persamaan sebagai berikut :

ln(04/96)/8 = 0,619 - 0,0658 ln1996 +0,00000003 X1996... Persamaan regresi dari pertumbuhan PDRB per kapita pada tahun 2004 memiliki R2 sebesar 29,5 persen, yang berarti variasi variabel tidak bebas dari persamaan regresi PDRB per kapita dapat dijelaskan secara linier oleh variabel bebas di dalam persamaan sebesar 29,5 persen sedangkan sisanya sebesar 70,5 persen dijelaskan oleh faktor lain di luar persamaan.

Berdasarkan hasil uji F yang digunakan untuk mengetahui apakah persamaan yang diperoleh berarti atau tidak, maka nilai peluang F-statistik yang diperoleh pada tahun 1996 yaitu sebesar 0,000 menyatakan bahwa persamaan ini melewati uji F. Nilai ini menandakan bahwa persamaan diatas mendukung keabsahan model, dan dapat juga dikatakan bahwa variabel-variabel penjelas dalam model persamaan secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap PDRB per kapita pada taraf nyata 5 persen.

Selanjutnya untuk melakukan pengujian pada masing-masing variabel (uji t) yang mempengaruhi tingkat pertumbuhan PDRB per kapita pada tahun 2004 secara signifikan, perlu dilakukan uji signifikansi terhadap masing-masing

variabel tersebut. Nilai peluang kurang dari taraf nyata 5 persen menandakan bahwa variabel tersebut signifikan. Nilai peluang pada Tabel 8 untuk tingkat PDRB per kapita tahun 1996 signifikan mempengaruhi pertumbuhan PDRB per kapita tahun 2004 pada taraf nyata 5 persen, sedangkan tingkat pendidikan pada tahun tersebut tidak signifikan pada taraf nyata 5 persen, hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan PDRB per kapita tahun 2004.

Berdasarkan hasil analisis regresi tahun 1996 pada Tabel 8 setelah memasukkan variabel pendidikan dalam analisis, dapat dilihat bahwa nilai koefisien regresi yang diperoleh kurang dari nol yaitu sebesar -0,0658. Hal ini menunjukkan bahwa suatu daerah yang PDRB per kapitanya pada tahun 1996 relatif rendah, cenderung pertumbuhan pendapatan per kapitanya pada tahun 2004 relatif tinggi. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pada tahun 1996 cenderung terjadi konvergensi.

Untuk konvergensi bersyarat yang terjadi pada tahun 1998 setelah krisis ekonomi melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997 yang mengakibatkan tingkat perekonomian menurun sangat tajam, hasil analisis regresinya dapat dilihat pada Tabel 9.

72

Tabel 9. Analisis Konvergensi Bersyarat di Kawasan Timur Indonesia Tahun 1998

Prediktor Koefisien SE Koefisien T P-Value

Konstanta 0,48943 0,08581 5,70 0,000 ln1998 -0,04249 0,01151 -3,69 0,000 X1998 0,00000017 0,00000016 1,04 0,302 R-Sq(adj) = 10,6% R-Sq = 12,2% S = 0,08702 Prob(F-statistic) = 0,001* Sumber : Lampiran 16

Keterangan : * nyata pada taraf 5 persen

Dari hasil regresi diperoleh persamaan sebagai berikut :

ln(04/98)/6 = 0,489 - 0,0425 ln1998 +0,00000017 X1998…..…………(10)

Persamaan regresi dari pertumbuhan PDRB per kapita pada tahun 2004 memiliki R2 sebesar 12,2 persen, yang berarti variasi variabel tidak bebas dari persamaan regresi PDRB per kapita dapat dijelaskan secara linier oleh variabel bebas di dalam persamaan sebesar 12,2 persen sedangkan sisanya sebesar 87,8 persen dijelaskan oleh faktor lain di luar persamaan.

Berdasarkan hasil uji F yang digunakan untuk mengetahui apakah persamaan yang diperoleh berarti atau tidak, maka nilai peluang F-statistik yang diperoleh pada tahun 1998 yaitu sebesar 0,001 menyatakan bahwa persamaan ini melewati uji F. Nilai ini menandakan bahwa persamaan diatas mendukung keabsahan model, dan dapat juga dikatakan bahwa variabel-variabel penjelas dalam model persamaan secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap PDRB per kapita pada taraf nyata 5 persen.

Selanjutnya untuk melakukan pengujian pada masing-masing variabel (uji t) yang mempengaruhi tingkat pertumbuhan PDRB per kapita pada tahun 2004 secara signifikan, perlu dilakukan uji signifikansi terhadap masing-masing

variabel tersebut. Nilai peluang kurang dari taraf nyata 5 persen menandakan bahwa variabel tersebut signifikan. Nilai peluang pada Tabel 9 untuk tingkat PDRB per kapita tahun 1998 signifikan mempengaruhi pertumbuhan PDRB per kapita tahun 2004 pada taraf nyata 5 persen, sedangkan tingkat pendidikan pada tahun tersebut tidak signifikan pada taraf nyata 5 persen, hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan PDRB per kapita tahun 2004.

Berdasarkan hasil analisis regresi tahun 1998 pada Tabel 9 setelah memasukkan variabel pendidikan dalam analisis, dapat dilihat bahwa nilai koefisien regresi yang diperoleh kurang dari nol yaitu sebesar -0,0425. Hal ini menunjukkan bahwa suatu daerah yang PDRB per kapitanya pada tahun 1998 relatif rendah, cenderung pertumbuhan pendapatan per kapitanya pada tahun 2004 relatif tinggi. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pada tahun 1998 cenderung terjadi konvergensi.

Dokumen terkait