• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seringkali analisis regresi digunakan secara bersamaan dengan analisis korelasi. Analisis regresi digunakan untuk memeperoleh persamaan estimasi dan untuk mengetahui apakah dua varibel mempunyai hubungan atau tidak, sedangkan analisis korelasi digunakan untuk mengukur tingkat keeratan hubungan antara kedua varibel tersebut. Ada dua pengukuran yang biasa digunakan dalam pengukuran keeratan hubungan yaitu koefisien determinasi dan koefisien korelasi.

a. Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui sampai seberapa jauh kecepatan atau kecocokan garis regresi yang terbentuk dalam mewakili kelompok data hasil observasi dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi ( R2 ), yaitu merupakan suatu ukuran yang menunjukkan besar sumbangan dari variabel independent terhadap variabel dependent.

Ada dua kondisi ekstrim dari nilai R2 ini yaitu bila nilai R2 = 1 berarti variabel X dan Y mempunyai hubungan yang sempurna dan jika R2 = 0 maka tidak hubungan sama sekali antara kedua variabel tersebut. Dengan demikian nilai R2 akan berkisar antara 0 dan 1 ( 0 ≤ R2≤ 1 ).

Koefisien determinasi R2 dapat diperoleh dengan rumus :

YY XX 2 2 S S xy S R = ...(74) b. Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi ( r ) adalah ukuran yang digunakan unutk menentukan tingkat keeratan hubungan linear antara dua variabel. Nilai ( r ) merupakan

besaran yang tidak mempunyai satuan dan terletak antara -1 dan 1 (-1 ≤ r ≤ 1 ). Koefien korelasi (r) dapat dicari dengan menggunakan rumus :

(

XX YY

)

XY S S S r = ...(75) 2.5STUDI KELAYAKAN (Feasibility Study/FS)

Menurut Woodhead, dkk buku terjemahan (1992-1994), penelitian kelayakan (Assessment of Feasibility) meliputi penentuan apakah penyelesaian terhadap suatu masalah itu sesuai, dapat diterima, dan dapat dicapai. Aspek-aspek ini sangat penting karena keputusan implementasi umumnya dikaitkan dengan kelayakan sistem atau proyek yang diusulkan.

Sedangkan dalam implementasinya yang dianalisis adalah kelayakan dari suatu proyek. Sedangkan definisi studi kelayakan proyek adalah suatu kegiatan penelitian atau studi yang dilakukan secara komprehensif dari berbagai aspek dalam usaha mengkaji tingkat kelayakan dari suatu proyek.

Hasil dari studi kelayakan adalah rekomendasi mengenai perlu tidaknya proyek yang dikaji untuk dilanjutkan pada tahap lebih lanjut.

Penilaian Kelayakan dibedakan menjadi 5 macam yaitu :

1. Kelayakan Perekayasaan (Engineering Feasibility) mengharuskan agar sistem mampu mejalankan fungsi yang harus dikehendaki. Prosedur analisis perancangan ini seperti yang diuraikan buku-buku pegangan standar tentang perekayasaan dapat digunakan menunjukkan kemampuan sistem yang diusulkan dalam menjalankan fungsinya. Selain itu penyusunannya dan penerapan sistem harus dimungkinkan pula.

2. Kelayakan Ekonomi (Economiy Feasibility) jika nilai total dari manfaat yang dihasilkan sistem tersebut melebihi biaya yang ditimbulkan. Kelayakan ekonomi tergantung pada kelayakan perekayasaan karena suatu sistem harus mampu menghasilkan keluaran yang dihasilkan guna menghasilkan manfaat

3. Kelayakan Keuangan (Finance Feasibility) dapat atau mungkin pula tidak berkaitan dengan kelayakan ekonomi. Pemilik proyek harus mempunyai dana yang cukup untuk membiayai pemasangan dan pengoperasian sistem, sebelum sistem tersebut dinyatakan layak secara keuangan. Pemilik mungkin mampu dan bersedia membiayai suatu sistem untuk memenuhi tujuan-tujuan nonekonomi. Mungkin pula ada proyek yang layak secara ekonomi tetapi tidak layak secara keuangan karena pemiliknya tidak mampu mendapatkan cukup dana untuk menerapkan sistem itu.

4. Kelayakan Lingkungan (Environment Feasibility) mencakup penilaian konsekuensi-konsekuensi lingkungan dan sistem yang diusulkan. Karena

meningkatnya perhatian masyarakat terhadap pengaruh jangka pendek dan jangka panjang terhadap lingkungan, maka pengembangan dan penerapan sebagian besar sistem perekayasaan yang berukuran apapun mengharuskan penelaahan ini menghasilkan apa yang dikenal dengan perumusan dampak lingkungan.

5. Kelayakan Politik dan Sosial (Politics and Social Feasibility) terjamin jika persetujuan politik yang diperlukan dapat diperoleh dan jika pemakai sistem potensial beraksi secara positif terhadap penerapan sistem. Setiap sistem harus dikaji ulang pada berbagai tahap perencanaan. Biasanya dukungan politik diperoleh setelah pembuktian kelayakan perekayasaan dan ekonomi dikemukakan. Kelayakan politik dan sosial dapat paling baik dicapai melalui partisipasi aktif dari semua wakil kelompok yang berkepentingan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

Dalam laporan Tugas Akhir ini penilaian kelayakan hanya ditinjau dari kelayakan teknis dan kelayakan ekonomi. Pada studi kelayakan data primer dan data sekunder dikumpulkan secara lengkap sehingga analisis teknis dan ekonomi dapat dilakukan lebih detail.

Kegiatan studi kelayakan merupakan tindak lanjut dari rekomendasi formulasi kebijakan alternatif solusi. Dalam hal ini ada beberapa kriteria tentang hal- hal yang memerlukan studi kelayakan yaitu :

a. Menggunakan dana publik yang cukup besar

b. Mempunyai sifat ketidakpastian dan resiko cukup tinggi c. Memiliki indikasi kelayakan yang tinggi, dan lain-lain

Lingkup kegiatan studi kelayakan meliputi : a. Kajian terhadap kondisi existing pada wilayah studi b. Pengambilan data fisik, ekonomi dan lingkungan

c. Prediksi hasil analisis kuantitatif untuk setiap alternatif solusi

d. Kajian penggunaan alternatif teknologi dan standar yang berkaitan dengan kebutuhan analisa

e. Studi komparasi alternatif solusi pada model desain yang ada

Fungsi kegiatan studi kelayakan adalah untuk menilai tingkat kelayakan alternatif solusi yang ada dan untuk menajamkan analisis kelayakan bagi satu atau lebih alternatif solusi yang unggul.

Maksud dari suatu studi kelayakan proyek adalah untuk mengkaji sejauh mana tingkat kelayakan suatu proyek yang akan dilaksanakan, sedemikian agar sumber daya yang terbatas dapat dialokasikan secara tepat, efisien, efektif.

Sedangkan tujuan studi kelayakan proyek adalah dalam skala yang luas, dengan terbatasnya sumber-sumber yang tersedia pemilihan antara berbagai macam proyek dapat dilakukan, sedemikian sehingga hanya proyek-proyek yang benar- benar layak saja yang terpilih. Pada Laporan Tugas Akhir ini analisa kelayakan dibatasi hanya pada analisa Kelayakan Perekayasaan dan Kelayakan Ekonomi.

2.5.1 Pendekatan Analisis Kegiatan Studi Kelayakan

Metode pendekatan yang digunakan dalam studi kelayakan ada 2 cara yaitu :

a. Metode before and after project b. Metode with and without project

Metode yang lazim digunakan adalah metode with and without project. Dalam hal ini digunakan metode pendekatan pembandingan kondisi dengan proyek (with project) dan tanpa proyek (without project), dan atas dasar pendekatan kebijakan publik atau pendekatan economic analysis.

Pendekatan dengan proyek diasumsikan sebagai suatu kondisi, dimana diperlukan suatu investasi yang besar, yang dilaksanakan untuk meningkatkan kinerja simpang. Sedangkan untuk pendekatan tanpa proyek diasumsikan sebagai suatu kondisi, dimana tidak ada investasi yang dilaksanakan untuk meningkatakan kinerja simpang, kecuali untuk mempertahankan fungsi pelayanan simpang, yaitu pemeliharaan rutin dan pemeliharaan berkala.

Tahapan analisis yang dilakukan antara lain :

a. Formulasi dari sasaran analisis simpang, monitoring dan evaluasi manfaat proyek dimasa mendatang

b. Formulasi dari satu atau lebih alternatif solusi yang potensial

c. Analisis ekonomi untuk memeperoleh/membandingkan kelayakan ekonomi dari seluruh alternatif solusi

d. Analisis kelayakan menyeluruh yang menggabungkan hasil analisis ekonomi dengan aspek non ekonomi yang relevan

2.5.2 Aspek yang Ditinjau

Ada beberapa aspek yang ditinjau dalam kegiatan studi kelayakan meliputi :

a. Aspek teknis

b. Aspek lingkungan dan keselamatan c. Aspek ekonomi

d. Aspek lain-lain

Dalam laporan Tugas Akhir ini analisa studi kelayakan hanya ditinjau dari aspek teknis dan ekonomi

1. Aspek Teknis

Dokumen terkait