• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

C. Saran

Berdasarkan hasil temuan penelitian dan implikasi seperti di uraikan di atas, maka untuk peningkatan kinerja disarankan:

a). Bagi Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Medan perlu melakukan perencanaan strategik yang baik dalam pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia secara berkesinambungan, khususnya peningkatan kompetensi guru melalui pelaksanaan diklat, workshop dan mengaktifkan forum guru.

87

b). Bagi Kepala Sekolah, hendaknya meningkatkan kondusifitas iklim organisasi dengan melakukan:

1) Memberikan insentif yang layak sehingga motivasi para guru akan meningkat.

2) Memberikan penghargaan yang sesuai kepada guru yang

berprestasi dengan memfasilitasi kenaikan pangkat, gaji berkala, mendorong dan member kesempatan yang adil bagi seluruh guru agar mengikuti kegiatan penataran, pelatihan, dan lokakarya, bahkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

c). Bagi Guru

1) Untuk meningkatkan motivasi berprestasi menumbuhkan rasa

bertanggung jawab atas amanah yang telah diemban.

2) Guru hendaknya mengkuti diklat, lokakarya, aktif mengikuti

kegiatan MGMP guna meningkatkan kompetensinya dan diimplikasikan dalam proses belajar mengajar.

3) Guru hendaknya mau dan selalu memperbaharui diri dalam

menerapakan sistem pembelajaran yang mengikuti perkembangan teknologi informasi.

D). Bagi Peneliti

1) Untuk penelitian kepuasan kerja guru lebih lanjut, perlu dilakukan

88

kepemimpinan kepala sekolah, komitmen kerja, pengambilan keputusan.

2) Untuk melihat iklim organisasi yang lebih baik juga dilakukan

dengan observasi langsung.

91

HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN IKLIM

ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA GURU SMP

NEGERI DI KECAMATAN MEDAN KOTA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh :

DARMANSYAH POHAN

NIM. 8106132003

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2013

HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN IKLIM

ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA GURU SMP

92

Disusun dan diajukan oleh:

DARMANSYAH POHAN

NIM. 8106132003

Telah Dipertahankan di depan Panitia Ujian Tesis

pada Tanggal 23 Januari 2013 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Menyetujui Tim Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd Dr. Zulkifli Matondang, M.Si.

NIP. 19580509 198611 1 001 NIP. 19680713 199303 1 003

Ketua Program Studi Direktur Program Pascasarjana

Administrasi Pendidikan Universitas Negeri Medan

Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea,M.Pd NIP. 19580509 198611 1 001 NIP. 19581008 198102 1 002

93

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDKAN

=================================================

NO. NAMA TANDA TANGAN

1. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd NIP. 19580509 198611 1 001

(Ketua) ________________

2. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si NIP. 19680713 199303 1 003

(sekretaris) ________________

3. Prof. Dr. H. Zainuddin, M.Pd NIP. 19550307 198403 1 001

(Anggota) ________________

4. Prof. Dr. Abdul Hamid, K., M. Pd NIP. 19580222 198103 1 001

(Anggota) ________________

5. Dr. Sukarman Purba, ST., M. Pd NIP. 19620523 198703 1 002

(Anggota) ________________

Nama Mahasiswa : Darmansyah Pohan

NIM : 8106132003

94 Pernyataan Tidak Melakukan Plagiat Dan Memalsukan Data

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Darmansyah Pohan

NIM : 8106132003

Angkatan : XVIII – B

Prodi : Administrasi Pendidikan (AP)

Judul Tesis : Hubungan Motivasi Berprestasi Dan Iklim Organisasi

Dengan Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri Di Kecamatan Medan Kota

Jika ternyata di kemudian hari terbukti saya telah melakukan salah satu hal di atas, maka saya bersedia dikenai sanksi yang berlaku berupa pencopotan gelar saya.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya

Medan, Januari 2013

Diketahui Saya yang membuat pernyataan

Asisten Direktur I

Syarifuddin, M.Sc, Ph.D Darmansyah Pohan

95

ABSTRAK

Darmansyah Pohan. 8106132003. Hubungan Motivasi Berprestasi Dan Iklim Organisasi Dengan Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri Di Kecamatan Medan Kota. Tesis. Sekolah Pascasarjana. Universitas Negeri Medan, 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara Motivasi Berprestasi Dan Iklim Organisasi Dengan Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri Di Kecamatan Medan Kota.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Survei dengan pendekatan korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru SMP Negeri di Kecamatan Medan Kota yang berjumlah 324 orang guru. Untuk menentukan jumlah sampel digunakan tabel Kreijie dan Morgan sehingga didapatkan sampel sebanyak 172 orang. Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data motivasi berprestasi, iklim organisasi, dan kepuasan kerja guru menggunakan angket.

Sebelum pengambilan data dilakukan, angket yang telah disusun diujicoba

terlebih dahulu. Untuk perhitungan uji validitas angket, digunakan rumus product

moment dan untuk uji reliabilitas angket digunakan rumus alpha Cronbach. Hasil perhitungan reliabilitas angket motivasi berprestasi diperoleh sebesar 0,941, iklim organisasi sebesar 0,955 dan kepuasan kerja guru sebesar 0,942.

Hasil penelitian memperlihatkan: (1) terdapat hubungan antara motivasi

berprestasi dengan kepuasan kerja guru ry1 0,587 (2) terdapat hubungan antara

iklim organisasi dengan kepuasan kerja guru ry2 0,586 (3) kepuasan kerja guru

ditentukan secara bersama-sama oleh variabel motivasi berprestasi dan iklim

organisasi Ry(1,2)= 0,737, maka R2y(1,2)=0,5431, sehingga koefisien determinasi=

54,31%. Ternyata 54,31% kepuasan kerja guru ditentukan secara bersama-sama oleh motivasi berprestasi dan iklim organisasi. Motivasi berprestasi memberikan sumbangan relatif sebesar 90,03 % dan sumbangan efektif sebesar 48,90%, sedangkan iklim organisasi memberikan sumbangan efektif sebesar 9,97 % dan sumbangan relatif sebesar 5,41 %,

Semakin besar motivasi berprestasi guru dan semakin kondusif iklim organisasi maka semakin tinggi kepuasan kerja guru. Motivasi berprestasi dan iklim organisasi merupakan hal yang sangat penting untuk dibangkitkan dan dijaga khususnya bagi guru SMP Negeri di Kecamatan Medan Kota.

96

ABSTRACT

Darmansyah Pohan. 8106132003. The Relationships between Achievement

Motivation and Organizational Climate with Teachers Job Satisfaction of Junior High School in City Medan Regency. Thesis, Post Graduate of State University of Medan, 2013.

This study aims to examine the relationship between Achievement Motivation and Organizational Climate With Teacher Job Satisfaction of Junior High School in City Medan Regency.

Type of research is survey research correlational approach. The population in this study were junior high school teachers in the district of Medan city, amounting to 324 teachers. To determine the number of samples used Kreijie and Morgan tables to obtain a sample of 172 teachers. The research instrument for data collection achievement motivation, organizational climate, and job satisfaction of teachers using a questionnaire.

Before the data collection is done, the questionnaire has been compiled tested first. The validity of questionnaire are determined by Product Moment Correlation, and reliability test by Alpha Cronbach formula. The results of the reliability calculations achievement motivation is 0.941, organizational climate is 0.955 and teacher job satisfaction is 0.942.

The results showed: (1) the relationship between achievement motivation

and job satisfaction of teachers with ry1 0.587 (2) the relationship between

organizational climate with teacher job satisfaction ry2 0,586 (3) teacher job

satisfaction is determined jointly by the variables of achievement motivation and

organizational climate Ry(1,2)= 0,737, then R2y(1,2)=0,5431, so the coefficient of

determination = 54.31 %. Apparently 54.31 % job satisfaction of teachers is determined jointly by the achievement motivation and organizational climate. Achievement motivation to contribute relative at 90.03 % and the effectively contribution of 48.09 %, while the organizational climate provides the relative contribution of 9.97 % and the effective contribution of 5.41 %.

The greater the achievement motivation of teachers and more conducive organizational climate, more higher the job satisfaction of teachers. Achievement motivation and organizational climate is very important to be raised and maintained specifically for teachers Junior High School City Medan Regency.

97

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT. Berkat rahmat dan karunia-Nya

penulis dapat menyelesaikan penulisan Tesis yang berjudul Hubungan Motivasi

Berprestasi dan Iklim Organisasi dengan Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri di Kecamatan Medan Kota.

Tesis ini ditulis dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan, Program Studi Administrasi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa tesis ini dapat diselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. Syaiful Sagala, M.Pd. dan Dr. Zulkifli Matondang, M.Si sebagai

pembimbing tesis yang dengan tulus dan penuh perhatian membimbing dan mengarahkan penulis selama penyusunan proposal tesis ini dari awal hingga selesai.

2. Prof. Dr. Abdul Hamid, K., M.Pd, Prof. Dr. H. Zainuddin, M.Pd, dan Dr.

Sukarman Purba,ST., M. Pd sebagai nara sumber yang dengan tulus dan penuh perhatian memberi masukan kepada penulis selama penyusunan tesis ini.

3. Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana ,

Syarifuddin, M.Sc., Ph.D. Assisten Direktur I, Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd. Asisten Direktur II, dan Prof. Dr. Syaiful Sagala, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan, Dr. Yasa Wau, M.Pd sebagai Sekretaris Program Studi Administrasi Pendidikan yang telah memberi

98 kemudahan kepada penulis untuk mengikuti perkuliahan di Universitas Negeri Medan.

4. Seluruh Dosen Program Studi Administrasi Pendidikan Pascasarjana

Universitas Negeri Medan yang telah membekali ilmu dan pengetahuan penulis selama mengikuti perkuliahan di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

5. Seluruh staf dan pegawai program Pascasarjana

6. Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Dr. Rajab Lubis, M.Pd, Kepala Sekolah

SMPN 3, SMPN 4, SMPN 6, dan SMPN 8 di Kecamatan Medan Kota yang telah memberikan ijin penelitian dan seluruh guru-guru SMPN di Kecamatan Medan Kota yang meluangkan waktunya memberikan data untuk penyelesaian tesis ini.

7. Buat istri tercinta Nina Riznayani Nasrun,SP, M.Pd dan ananda kami Fatimah

Muharrami Pohan, yang telah memberi support dan menjadi motivator bagi penulis untuk menyelesaikan studi ini.

8. Seluruh rekan mahasiswa Program Studi Administrasi Pendidikan Angkatan

18 kelas B, teman-teman diskusi Henny, Kamilin, Tutik Sugesti, Budi Siswoyo, Enni Suheni, Siti Robbingah, dan teaman yang tidak dapat dituliskan namanya satu persatu terima kasih atas supportnya, ide dan semangatnya.

Ungkapan do’a penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT untuk

ayahanda Alm. Abdul Hamid Pohan, ibunda Almh. Nur Amri Hutasuhut, juga terima kasih penulis kepada abang dan kakak Lismawati Pohan,SH, Lanna Juwita

Pohan, dr Herri Mukti Sabirin Pohan dan Ganti Parulian Pohan atas do’a dan

99

Akhirnya penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun.Semoga tesis ini dapat bermanfaat dan berguna bagi yang membutuhkannya.

Medan, Januari 2013

Darmansyah Pohan

100 DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 9

C. Pembatasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 10

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II. KERANGKA TEORETIK, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Deskripsi Teoretik ... 12

1. Kepuasan Kerja Guru ... 12

2. Motivasi berprestasi ... 17

3. Iklim Organisasi ... 23

B. Penelitian yang Relevan ...

29

C. Kerangka Berpikir ... 32

1. Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Kepuasan

Kerja Guru ... 32

2. Hubungan Iklim Organisasi dengan Kepuasan Kerja

Guru ... 32

101

bersama-sama dengan Kepuasan Kerja Guru ... 33

D. Hipotesis Penelitian ... 34

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A.. Tempat dan Waktu Penelitian ... 35

B. Metode Penelitian ... 35

C. Model Teoretik Penelitian . ... 35

D. Populasi dan Sampel ... 37

1. Populasi ... 37

2. Sampel ... 37

E. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 39

1. Kepuasan Kerja Guru (Y) ... 39

2. Motivasi berprestasi (X1) ... 40

3. Iklim Organisasi (X2) ... 40

F. Instrumen Penelitian ... 40

G. Uji Coba Instrumen ... 42

1. Uji Validitas (kesahihan) ...

43

2. Uji Reliabilitas (keterandalan)... 44

H. Tehnik Analisa Data ... 46

1. Deskripsi Data...

46

2. Tingkat Kecendrungan Masing-Masing Variabel... 46

3. Uji Persyaratan Analisis... 47

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 52

1. Kepuasan Kerja Guru (Y) ... 53

102

3. Iklim Organisasi (X2) ... 56

4. Tingkat Kecendrungan Data Variabel Penelitian ... 58

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 61

1. Uji Normalitas ... 61

2. Uji Linieritas dan Signifikansi Koefisien Regresi dan

Korelasi ... 63

3. Uji Homogenitas Varians ... 65

C. Pengujian Hipotesis . ... 67

1. Pengujian Hipotesis ... 67

2. Analisis Regresi Ganda Dan Korelasi Ganda Antara

Motivasi Berprestasi (X1) dan Iklim Organisasi (X2) atas

Kepuasan Kerja Guru ... 72

3. Bobot Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif masing- masing Variabel Prediktor (X) terhadap

Variabel Y ... 73

D. Temuan Penelitian ... 74

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 77

F. Keterbatasan Penelitian ... 80

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan ... 82

B. Implikasi... ... 83

1. Upaya Peningkatkan Motivasi Berprestasi Untuk

Meningkatkan Kepuasan Kerja Guru ... 84

2. Upaya Menciptakan Iklim Organisasi Yang Kondusif

Untuk Meningkatkan Kepuasan Kerja Guru ... 85

C. Saran ... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 89

103

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. : Teori dua faktor dari Herzberg ... 16

Gambar 2.2. : Proses motivasi ... 17

Gambar 2.2. : Hubungan motivasi dengan kepuasan kerja ... 18

Gambar 2.4. : Hubungan kepuasan kerja dengan karakteristik pekerja

dan iklim organisasi ... 24

Gambar 2.5. : Hubungan iklim organisasi dengan kepuasan kerja guru 25

Gambar 3.1. : Paradigma penelitian ... 36

Gambar 4.1. : Histogram skor kepuasan kerja guru (Y) ... 54

Gambar 4.2. : Histogram skor motivasi berprestasi (X

1

) ... 56

Gambar 4.3. : Histogram skor iklim organisai (X

2

) ... 58

Gambar 4.4. : Hubungan variabel bebas dan variabel terikat ... 70

104

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 : Motivation drives...………

21

Tabel 3.1 : Jumlah populasi guru smp negeri di kecamatan medan kota..

37

Tabel 3.2 : Tabel Kreijie dan Morgan…...………

37

Tabel 3.3 : Jumlah sampel penelitian berdasarkan sekolah………

39

Tabel 3.4 : Kisi-kisi instrumen kepuasan kerja guru ... 41

Tabel 3.5 : Kisi-kisi instrumen motivasi berprestasi ... .... 42

Tabel 3.6 : Kisi-kisi instrumen iklim organisasi ... 42

Tabel 3.7 : Kriteria interpretasi nilai koefisien korelasi ... 45

Tabel 3.8 : Rangkuman hasil perhitungan uji reabilitas instrumen penelitian 45

Tabel 4.1 : Rangkuman hasil analisis deskriptif data variabel penelitian .... 52

Tabel 4.2 : Distribusi frekuensi skor kepuasan kerja guru (Y) ... 53

Tabel 4.3 : Distribusi frekuensi skor motivasi berprestasi ... 55

Tabel 4.4 : Distribusi frekuensi skor iklim organisasi ... 57

Tabel 4.5 : Tingkat kecendrungan data kepuasan kerja guru ... 58

Tabel 4.6 : Tingkat kecendrungan data motivasi berprestasi ... 59

Tabel 4.7 : Tingkat kecendrungan data iklim organisasi ... 60

105

Tabel 4.9 : Rangkuman ANAVA Uji Signifikansi , dan Linieritas Regresi

Ŷ = 16,12 + 0,82X1 ... 63

Tabel 4.10 : Rangkuman ANAVA Uji Signifikansi , dan Linieritas Regresi

Ŷ =25,41 + 0,67X2 ... 64

Tabel 4.11 : Rangkuman uji homogenitas antar variabel penelitian ... 66

Tabel 4.12 : Rangkuman hasil perhitungan koefisien korelasi (r) sederhana

antar variabel penelitian ... 67

Tabel 4.13 : Rangkuman uji signifikan koefisien korelasi dengan menggunakan

uji -t ... 67

Tabel 4.14 : Ringkasan analisis perhitungan koefisien korelasi parsial dan uji-t

dari variabel bebas dengan variabel terikat ... 69

Tabel 4.15 : Rangkuman hasil analisis regresi ganda ... 72

106 DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

lampiran 1 : Instrumen...……...………..

92

lampiran 2 : Uji Coba Instrumen ... 113

lampiran 3 : Data Induk Penelitian ... 119

lampiran 4 : Rangkuman Data Induk Penelitian ... 134

lampiran 5 : Perhitungan Analisis Deskriptif... ... 137

Lampiran 6 : Perhitungan Tingkat Kecenderungan Data .... ... 144

Lampiran 7 : Pengujian Persyaratan Analisis ... 148

Lampiran 8 : Uji Signifikansi Koefisien Regresi Dan Linieritas ... 153

Lampiran 9 : Uji Homogenitas ... 158

107

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Organisasi merupakan wadah berkumpulnya sekelompok orang yang mempunyai tujuan yang sama. Menurut Messie dalam Sagala (2010: 85) menyatakan bahwa organisasi dirumuskan sebagai struktur dan proses kelompok orang yang bekerja sama yang membagi tugas-tugasnya diantara anggota, menetapkan hubungan-hubungan dan menyatukan aktivitas ke arah tujuan-tujuan bersama. Organisasi menginginkan produktivitas yang tinggi. Produktivitas yang tinggi ini tentu mampu mensegerakan organisasi dalam mencapai tujuannya. Produktivitas yang tinggi merupakan harapan dari setiap organisasi, namun hal ini tidak terlepas dari sumber daya manusia yang ada dalam organisasi itu sendiri sebagai penggerak roda organisasi.

Sekolah merupakan satu organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan tentu mempunyai tujuan bersama. Sekolah sebagai suatu organisasi memiliki komponen kepala sekolah, guru, pegawai, konselor, siswa, serta komite sekolah yang digolongkan sebagai sumber daya manusia yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama di dalamnya.

Salah satu komponen sekolah yang ada adalah guru. Sekolah sebagai suatu organisasi tentu mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Tercapainya tujuan ini tentu tidak terlepas dari andil guru sebagai komponen organisasi. Guru memiliki tanggung jawab dan tugas agar sekolah mencapai tujuan. Guru dituntut untuk memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, profesionalisme dan sosial. Guru sebagai komponen organisasi sekolah diharapakan dapat bekerja dengan

108 produktivitas tinggi agar sekolah mencapai tujuan. Untuk dapat bekerja dengan produktif, guru dipengaruhi oleh beberapa faktor, satu diantara faktor tersebut adalah kepuasan kerja guru. Jika guru telah memperolah kepuasan dalam bekerja berarti hal ini mengindikasikan bahwa guru tersebut telah bekerja penuh semangat dan hal ini tentu memberi efek positif terhadap sekolah . Guru yang memperolah kepuasan kerja akan menunjukkan produktivitas yang tinggi. Indikasi dari guru yang berproduktif akan memberikan pelayanan yang baik dan maksimal kepada siswa, orang tua dan masyrakat, tentu saja pelayanan yang baik ini diharapkan mampu meningkatkan mutu lulusan.

Kreitner dan Kinicki (2007: 226) mengemukakan bahwa hubungan antara kepuasan kerja dengan variabel lain dapat bersifat positif atau negatif. Kekuatan hubungan mepunyai rentang dari lemah sampai kuat. Hubungan yang kuat menunjukkan bahwa atasan dapat mempengaruhi dengan signifikan variabel lainnya dengan meningkatkan kepuasan kerja . Beberapa korelasi kepuasan kerja

adalah sebagai berikut : (1) motivasi; (2) pelibatan kerja; (3) organizational

citizenship behavior; (4) organizational commitment; (5) ketidakhadiran (Absenteisme); (6) perputaran (Turnover); (7) perasaan stress; dan (8) prestasi kerja / kinerja . Pendapat yang senada dinyatakan Gomes (1995:179) terdapat hubungan antara motivasi dan kepuasan dari seorang pekerja .

Kepuasan kerja dapat dilihat dari bagaimana guru memandang penghargaan, penghasilan, dan umpan balik yang diperolah atas pekerjaan yang telah dilaksanakannya. Ketika guru merasa puas atas pekerjaannya maka guru akan sekuat tenaga untuk menselesaikan tugas dan tanggung jawabnya. Guru yang telah mencapai kepuasan kerja maka kinerja guru semakin meningkat sehingga guru

109 mau dan mampu untuk menumbuhkembangkan kreasi, kreatifitas dan kompetensinya. Hal ini tentu berbeda untuk tiap guru.

Kepuasan kerja tidak serta merta diperoleh begitu saja oleh guru, terdapat dua penggolangan faktor yang mempengaruhui kepuasan kerja yakni faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik merupakan faktor dari dalam diri guru itu sendiri diantaranya semangat kerja, motivasi berprestasi. Faktor ekstrinsik merupakan faktor dari luar diri guru tersebut diantaranya kondisi tempat bekerja, lingkungan kerja, iklim organisasi.

Guru yang merasa kepuasan kerja rendah dikhawatirkan akan berdampak negatif kepada organisasi sekolah. Gejala ini akan memperburuk kondisi organisasi sekolah. Rendahnya kepuasan kerja guru akan menimbulkan gejala seperti guru malas mengajar, rendahnya kualitas pengajaran, kurangnya prestasi kerja, mangkir dari tugas, tidak melaksanakan TUPOKSI, dan gejala negatif lainnya. Kondisi seperti ini tentu sangat dihindarkan oleh kepala sekolah. Sebaliknya, kepala sekolah menginginkan para guru mempunyai kepuasan kerja yang tinggi. Kepuasan kerja yang tinggi berarti sekolah telah dikelola dengan manajemen yang baik dan efektif.

Hal ini senada dengan penadapat Robbins (2006: 105) ….kita menemukan bahwa

organisasi yang mempunyai lebih banyak karyawan yang merasa puas cenderung lebih efektif daripada organisasi yang mempunyai lebih sedikit karyawan yang puas. Guru yang mencapai kepuasan kerja akan memandang dan bertindak positif terhadap sekolah,organisasi dimana dia bekerja dan mengabdi. Robbins (2006;109) mengemukakan karyawan yang puas berkemungkinan lebih besar untuk berbicara secara positif tentang organisasi, membantu yang lain, dan membuat pekerjaan mereka melampaui perkiraan pekerjaaan normal.

110 Kepuasan kerja yang tinggi juga tidak terlepas kesesuaian antara kerja dengan penghasilan atau imbalan yang diperoleh guru, walaupun imbalan tinggi bukan faktor yang utama dalam mencapai kepuasan. Selain imbalan terdapat faktor lain sehingga guru mendapat kepuasan kerja, yakni pengakuan dari atasan dan teman sejawat atas presatasi dan atau kinerja yang diperolah, tanda jasa bahkan pujian. Kepuasan kerja merupakan hal penting yang mesti diciptakan dan dicapai oleh guru, ketika guru telah mencapai kepuasan kerja maka guru akan bekerja dengan penuh semangat, loyal, produktif, berdedikasi tinggi, dan bangga atas pekerjaannya. Ketika kepuasan kerja dirasakan guru maka guru tersebut akan memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada siswa sebagai pengguna jasa sekolah.

Pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan guru yakni dengan memberikan tunjangan sertifikasi guru dalam jabatan, dengan asumsi terjadi kesesuaian antara harapan dengan imbalan yang diperolah guru. Kesesuaian ini diharapkan meningkatkan kepuasan kerja guru, maka meningkatlah produktivitas guru, peningkatan ini diharapkan akan berbanding lurus dengan peningkatan mutu pendidikan. Dilain pihak, negara juga tetap menyediakan tunjangan bagi guru yang tidak memperoleh tunjangan sertifikasi. Gubernur Sumatera Utara juga telah melakukan langkah nyata memberikan tunjangan kepada seluruh guru di Sumatera Utara sebesar Rp 60.000 / bulan, tunjangan ini merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan guru.

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara terhadap beberapa guru pada SMP Negeri di kecamatan Medan Kota masih terdapat ketidakpuasan guru. Hal ini dapat dilihat dengan guru yang tidak hadir mengajar, guru masih berada di dalam ruang guru meskipun jam pelajaran sedang berlangsung, guru sering sekali

111 mencontoh dalam pembuatan RPP. Juga terdapat guru menolak jabatan-jabatan tertentu di sekolah, bahkan terdapat guru yang tidak perduli akan prestasi dirinya.

Jika ditilik secara menyeluruh guru, menempati posisi strategis dalam sistem pendidikan nasional. Guru yang baik dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab dengan sungguh-sungguh dan akan berupaya mengembangkan potensi-potensi yang ada pada peserta didik, sebagaimana amanat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 yang menegaskan bahwa

pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia seutuhnya: yaitu, manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Upaya pemerintah dalam meningkatkan kemampuan guru sudah sangat nyata, dimana pemerintah sering kali menyelenggarakan seminar, workshop, studi banding, pendidikan dan pelatihan bahkan beasiswa pendidikan yang kesemua itu diharapkan memberikan kontribusi yang positif terhadap peningkatan kompetensi guru. Cohn dalam Sagala mengemukakan (2007:23) Manusia sebagai modal dasar diinvestasikan dalam jenjang dan jenis pendidikan yang sifatnya umum dan spesifik dalam bentuk latihan kerja, manusia yang telah terdidik akan menghasilkan

Dokumen terkait