• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT KELULUSAN SISWA

4.3. Analisis Korelasi

Agar Penafsiran dapat dilakukan sesuai ketentuan, diperlukan kriteria yang mnenunjukkan kuat atau lemahnya korelasi.Kriteriaadalah :

1. Angka korelasi berkisar antara 0 s/d 1

2. Besar kecilnya angka korelasi menentukan kuat atau lemahnya hubungan kedua variabel. Patokan angkanya adalah sebagai berikut :

a. 0-0,25 : korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada) b. > 0,25-0,5 : Korelasi cukup

c. > 0,5-0,75 : Korelasi kuat d. 0,75 – 1 : Korelasi sangat Kuat

3. Korelasi dapat positif dan negatif .Korelasi positif menunjukkan arah yang sama pada hubungan antarvariabel. Artinya, jika variabel 1 besar maka vriabel 2 semakin besar pula. Sebaliknya, korelasi negatif menunjukkan arah yang berlawanan. Artinya, jika variabel 1 besar maka variabel 2 menjadi kecil.

4. Signifikansi hubungan dua variabel dapat dianalisis dengan ketetentuan sebagai berikut :

a. Jika probabilitas < 0,05 maka hubungan kedua variabel signifikan b. Jika probabilitis > 0,05 maka hubungan kedua variabel tidak signifikan 5. Untuk mengetahui besarnya peranan variabel dapat dihitung dengan rumus

Koefisien Determinasi, adapun rumusnya adalah : KD ═ r2 x 100%

Tabel 4.10. di bawah ini merupakan hasil analisis peran PT/BS Bima dengan Tingkat Kelulusan Siswa yang menjadi peserta bimbingan.

Tabel 4.10 Deskripsi Hasil Analisis Hubungan Peran Antar Variabel Correlations 1 .311 .261 .904** .232 .751** . .353 .438 .000 .493 .008 11 11 11 11 11 11 .311 1 .463 .379 .336 .634* .353 . .152 .251 .312 .036 11 11 11 11 11 11 .261 .463 1 .289 .441 .617* .438 .152 . .389 .175 .043 11 11 11 11 11 11 .904** .379 .289 1 .539 .885** .000 .251 .389 . .087 .000 11 11 11 11 11 11 .232 .336 .441 .539 1 .741** .493 .312 .175 .087 . .009 11 11 11 11 11 11 .751** .634* .617* .885** .741** 1 .008 .036 .043 .000 .009 . 11 11 11 11 11 11 Pearson Correla Sig. (2-tailed) N Pearson Correla Sig. (2-tailed) N Pearson Correla Sig. (2-tailed) N Pearson Correla Sig. (2-tailed) N Pearson Correla Sig. (2-tailed) N Pearson Correla Sig. (2-tailed) N Pelayanan Bukti langsung Kehandalan Daya Tangkap Jaminan Emphaty Tingkat Kelulusan S Pelayanan Bukti langsung Kehandalan Daya

Tangkap Jaminan Emphaty

Tingkat Kelulusan

Siswa

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). **.

Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). *.

4.3.1. Hubungan antara Variabel Pelayanan Bukti langsung dengan Tingkat Kelulusan Siswa

Jika dilihat dari hasil perhitungan pada tabel 4.10, maka korelasi antara variabel Peran Bimbingan BT/BS Bima dalam hal ini Bukti Langsung dengan Tingkat kelulusan menunjukkan angka 0,751 Angka tersebut menunjukkan adanya korelasi positif yang Sangat kuat dan searah.

Berdasarkan kriteria besar kecilnya angka korelasi, maka besar korelasi 0,751 berada pada kategori Sangat Kuat.

Uji signifikan dapat dilakukan dengan membandingkan nilai p pada kolom sig dengan probabilitas (α-=0,05). Nilai p < 0,05 dikatakan signifikan sedangkan nilai p > 0,05 dikatakan tidak signifikan. Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh nilai p sebesar 0,008 < 0,05. Hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara Bukti Langsung dengan Tingkat kelulusan

Untuk uji hipotesa, bila :

1. H0 : tidak ada hubungan Bukti Langsung dengan Tingkat kelulusan 2. Hα : Ada hubungan Bukti Langsung dengan Tingkat kelulusan

3. Pada penelitian ini, dimana α = 0,05 tampak pada hasil uji korelasi diperoleh nilai p 0,008< 0,05, maka kesimpulannya adalah Ho ditolak dan Hα diterima. 4. Besar koefisien Determinan Peran variabel Bukti Langsung dengan Tingkat

kelulusan adalah sebesar (0,751)2 X 100% = 56,40%

4.3.2. Hubungan antara Variabel Pelayanan Reliability (kehandalan), dengan Tingkat Kelulusan Siswa

Jika dilihat dari hasil perhitungan pada tabel 4.10, maka korelasi antara variabel Peran Bimbingan BT/BS Bima dalam hal ini Reliability (kehandalan) dengan Tingkat kelulusan menunjukkan angka 0,634 Angka tersebut menunjukkan adanya korelasi positif yang kuat dan searah.

Berdasarkan kriteria besar kecilnya angka korelasi, maka besar korelasi 0,634 berada pada kategori Kuat.

Uji signifikan dapat dilakukan dengan membandingkan nilai p pada kolom sig dengan probabilitas (α-=0,05). Nilai p < 0,05 dikatakan signifikan sedangkan nilai p > 0,05 dikatakan tidak signifikan. Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh nilai p sebesar 0,036 <

0,05. Hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara Reliability (kehandalan) dengan Tingkat kelulusan

Untuk uji hipotesa, bila :

1. H0 : tidak ada hubungan Reliability (kehandalan) dengan Tingkat kelulusan 2. Hα : Ada hubungan Reliability (kehandalan) dengan Tingkat kelulusan

3. Pada penelitian ini, dimana α = 0,05 tampak pada hasil uji korelasi diperoleh nilai p 0,036< 0,05, maka kesimpulannya adalah Ho ditolak dan Hα diterima. 4. Besar koefisien Determinan Peran variabel Reliability (kehandalan) dengan

Tingkat kelulusan adalah sebesar (0,634)2 X 100% = 40,19%

4.3.3. Hubungan antara Variabel Pelayanan Responsiveness (daya tangkap), dengan Tingkat Kelulusan Siswa

Jika dilihat dari hasil perhitungan pada tabel 4.10, maka korelasi antara variabel Peran Bimbingan BT/BS Bima dalam hal ini Responsiveness (daya tangkap dengan Tingkat kelulusan menunjukkan angka 0,617 Angka tersebut menunjukkan adanya korelasi positif yang kuat dan searah.

Berdasarkan kriteria besar kecilnya angka korelasi, maka besar korelasi 0,617 berada pada kategori Kuat.

Uji signifikan dapat dilakukan dengan membandingkan nilai p pada kolom sig dengan probabilitas (α-=0,05). Nilai p < 0,05 dikatakan signifikan sedangkan nilai p > 0,05 dikatakan tidak signifikan. Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh nilai p sebesar 0,043 < 0,05. Hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara Responsiveness (daya tangkap) dengan Tingkat kelulusan

Untuk uji hipotesa, bila :

1. H0 : tidak ada hubungan Responsiveness (daya tangkap),dengan Tingkat kelulusan

2. Hα : Ada hubungan Reliability (kehandalan) dengan Tingkat kelulusan

3. Pada penelitian ini, dimana α = 0,05 tampak pada hasil uji korelasi diperoleh nilai p 0,043< 0,05, maka kesimpulannya adalah Ho ditolak dan Hα diterima. 4. Besar koefisien Determinan Peran variabel Reliability (kehandalan) dengan

Tingkat kelulusan adalah sebesar (0,617)2 X 100% = 40,19%

4.3.4. Hubungan antara Variabel Pelayanan Assurance (jaminan), dengan Tingkat Kelulusan Siswa

Jika dilihat dari hasil perhitungan pada tabel 4.10, maka korelasi antara variabel Peran Bimbingan BT/BS Bima dalam hal ini Assurance (jaminan),dengan Tingkat kelulusan menunjukkan angka 0,885 Angka tersebut menunjukkan adanya korelasi positif yang Sangat kuat dan searah.

Berdasarkan kriteria besar kecilnya angka korelasi, maka besar korelasi 0,741 berada pada kategori Sangat Kuat.

Uji signifikan dapat dilakukan dengan membandingkan nilai p pada kolom sig dengan probabilitas (α-=0,05). Nilai p < 0,05 dikatakan signifikan sedangkan nilai p > 0,05 dikatakan tidak signifikan. Berdasarkan tabel 4.10 diperoleh nilai p sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara Assurance (jaminan) dengan Tingkat kelulusan

1. H0 : tidak ada hubungan Assurance (jaminan),dengan Tingkat kelulusan 2. Hα : Ada hubungan Assurance (jaminan) dengan Tingkat kelulusan

3. Pada penelitian ini, dimana α = 0,05 tampak pada hasil uji korelasi diperoleh nilai p 0,000< 0,05, maka kesimpulannya adalah Ho ditolak dan Hα diterima. 4. Besar koefisien Determinan Peran variabel Assurance (jaminan)dengan Tingkat

kelulusan adalah sebesar (0,885)2X 100% = 78,32%

4.3.5. Hubungan antara Variabel Pelayanan Empaty dengan Tingkat Kelulusan Siswa

Jika dilihat dari hasil perhitungan pada tabel 4.10, maka korelasi antara variabel Peran Bimbingan BT/BS Bima dalam hal ini Empaty dengan Tingkat kelulusan menunjukkan angka 0,741 Angka tersebut menunjukkan adanya korelasi positif yang kuat dan searah.

Berdasarkan kriteria besar kecilnya angka korelasi, maka besar korelasi 0,741 berada pada kategori Kuat. Uji signifikan dapat dilakukan dengan membandingkan nilai p pada kolom sig dengan probabilitas (α-=0,05). Nilai p < 0,05 dikatakan signifikan sedangkan nilai p > 0,05 dikatakan tidak signifikan. Berdasarkan tabel 4.10 diperoleh nilai p sebesar 0,009 < 0,05. Hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara Empaty,dengan Tingkat kelulusan.

Untuk uji hipotesa, bila :

1. H0 : tidak ada hubungan Empaty,dengan Tingkat kelulusan 2. Hα : Ada hubungan Empaty dengan Tingkat kelulusan

3. Pada penelitian ini, dimana α = 0,05 tampak pada hasil uji korelasi diperoleh nilai p 0,009< 0,05, maka kesimpulannya adalah Ho ditolak dan Hα diterima.

4. Besar koefisien Determinan Peran variabel Empaty,dengan Tingkat kelulusan adalah sebesar (0,741)2 X 100% = 54,90%

Dokumen terkait