• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian observasional dengan desain crossectional study untuk melihat hubungan kualitas pelayanan antara variabel independen yaitu Tangible (bukti langsung), Reliability (kehandalan) , Responsiveness (daya tangkap), Assurance (jaminan), dan Empaty terhadap variabel dependen yaitu tingkat kelulusan siswa.

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan mendeskripsikan secara rinci dan mendalam tentang suatu fenomena sosial tertentu, maka akan dikembangkan konsep dan dihimpunlah fakta dari berbagai keterangan informan. Penelitian ini juga bersifat heuristik terutama dalam mempelajari fenomena sosial mengenai keberadaan lembaga pendidikan informal dalam meningkatkan tingkat kelulusan siswa dalam ujian nasional (UAN).

Terdapat dua elemen penting di dalam penelitian heuristik, yaitu:

1. Peneliti harus mempunyai kepentingan dan pengalaman pribadi yang intens dengan fenomena sosial dari penelitiannya.

2. Subyek-subyek lain sebagai bagian dari penelitian ini harus membagi intensitas dari pengalaman dan pandangannya dengan peneliti berkaitan dengan fenomena sosial yang diteliti.

Berangkat dari dua elemen di atas, maka penelitian ini mendasarkan pada temuan-temuan data yang diperoleh dalam melakukan penelitian tersebut dan pandangan personal serta refleksi dari peneliti.

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SMU Neg.1 Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara. Adapun yang menjadi alasan penulis memeilih lokasi penelitian adalah karena :

1. Mayoritas siswa SMU Neg.1 (rata-rata 70%) menjadi peserta Bimbingan belajar dengan BT/BS Bima dan sejal tahun 1999 telah lama menjadi mitra sekolah tersebut.

2. Penulis merupakan alumni sekolah SMU Neg.1 Tarutung, dan diharapkan akan mendapat akses untuk melaksanakan penelitian.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1.Populasi

Populasi menurut Sofian Effendi dalam bukunya Suharsimi Arikunto (2002) adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga. Penelitian dikatakan sebagai penelitian populasi apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian dan melihat semua liku-liku yang ada dalam populasi.Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas III SMU Neg.1 Tarutung.

Pada penelitian ini, jumlah peserta Bimbingan Test Bima sebanyak 101 siswa, yang terdiri dari 87 siswa jurusan IPA dan 14 siswa jurusan IPS.

3.3.2.Sampel

Karena subyek penelitian lebih dari 100, maka hanya di ambil 10% dari jumlah populasi yang ada untuk dijadikan sampel. (Arikunto,2002).Dengan demikian jumlah sampel adalah 10% X 101 = 11 siswa

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpukan data penelitiannya. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas dalam mengumpukan data. Instrumen penelitian membantu pekerjaan peneliti menjadi lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

3.4.1.Metode Angket

Angket ialah daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirimkan untuk diisi oleh responden (Burhan Bungin, 2005: 123) sesuai dengan permintaan pengguna (Suharsimi Arikunto, 2006). Angket yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket tertutup, yaitu angket yang disajikan sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda pada tempat atau kolom yang sesuai atau dengan kata lain responden tinggal memilih jawaban yang telah disiapkan (Suharsimi Arikunto, 2006). Angket merupakan salah satu jenis data primer karena didapat langsung dari pihak pertama (Usman, 2003 ).

Angket disusun dengan menggunakan skala likert atau rating-scale (skala bertingkat) sebagai alat ukur sikap responden terhadap pernyataan yang diberikan. Kategori jawaban terdiri atas 5 alternatif jawaban, untuk analisis secara kuantitatif, maka alternaltif jawaban diberi skor dari 1 sampai 5, dengan rincian sebagai berikut:

5 : Sangat Setuju 4 : Setuju

3 : Kurang Setuju 2 : Tidak Seruju

1 : Sangat Tidak Setuju ( Arikunto, 2006).

Untuk mengetahui korelasi antar sub variabel dapat dilihat pada Tabel 3.1. dengan ketentuan Kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.1Kriteria Korelasi antar Variabel Nilai Korelasi Kriteria Korelasi

0 – 0,25 Korelasi Sangat Lemah > 0, 25 Korelasi Cukup

> 0,5 – 0,75 Korelasi Kuat

> 0,75 - 1 Korelasi Sangat Kuat

3.4.2. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan suatu cara memperoleh data mengenai hal-hal tertentu terutama peninggalan tertulis, arsip-arsip dan sebagaimana yang berkaitan dengan subyek yang diteliti yaitu siswa-siswi SMU Neg.1 Tarutung. Metode ini

digunakan untuk memperoleh data tentang gambaran umum tentang SMU Neg.1 Tarutung secara terperinci dan metode dokumentasi ini digunakan untuk mencari data yang berkaitan dengan siswa yang menjadi subyek dalam penelitian dini, apabila ada kekeliruan dengan data yang sudah diperoleh.

3.5. Metode Analisa Data 3.5.1. Pengolahan data

Data primer yang telah dikumpulkan kemudian dilaksanakan sebagai berikut : a. Editing, yaitu memeriksa kelengkapan lembaran dan isian daftar cheklist dan

kuisioner serta memeriksa apakah terdapat kekeliruan dalam pengisiannya. b. Tabulasi, yaitu data yang telah diedit dibuat menjadi tabel-tabel.

3.5.2. Analisa data

Data tentang peranan lembaga Bimbingan belajar dianalisis secara diskriptif untuk menentukan jenis kategori peranan Bimbingan belajar yaitu sangat baik, baik, sedang, kurang, dan sangat kurang. Selanjutnya, data dari peranan masing-masing Bimbingan belajar kemudian dikorelasikan dan diuji dengan uji khi sguare untuk mencari keeratan hubungannya. Prosentase Peran dapat dikategorikan sebagai berikut:

a. 0 - 20 % : Sangat kurang b. 21 - 40% : Kurang c. 41- 60% : Cukup d. 61-80% : Baik

Setelah pengolahan data dilakukan analisis secara kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, artinya hasil penelitian dipaparkan untuk mencocokkan teori yang ada hubungannya dengan judul penelitian ini. Analisis yang digunakan tetap mengacu pada kondisi kinerja pengelola bimbel di lapangan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan aplikasi program komputer SPSS for windows versi 11,5 dan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Untuk pengujian hipotesis di gunakan uji statistik danhipotesis yang akan diuji adalah hipotesis Null (Ho) dimana Ho ditolak jika p<0,05.

Aspek peranan Lembaga Informal pelaksanaan bimbingan dapat dinyatakan dalam tabel berikut.

Tabel 3.2.Persentase Rerata Aspek Peranan Lembaga Bimbel dan Jenjang Kategori

Aspek peranan (Atribut Pelayanan)

Persentase Pencapaian Kategori Tangibles (bukti langsung)

Reliability (kehandalan)

Responsiveness (daya tangkap)

Assurance (jaminan)

Empathy

3.6. Operasionalisasi Penelitian dan Variabel 3.6.1.Operasional Penelitian dan Variabel

Operasionalisasi variable adalah tahap ketika peneliti menjabarkan konsep-konsep yang akan diteliti menjadi konstrak yang mudah diukur (Zulganef, 2004).

Operasionalisasi variable adalah pengalihan hipotesis yang teoritis menjadi suatu kalimat atau pernyataan yang empirik. Empirik di sini berarti dapat diukur dengan mudah (Tomahawk, 2008).

1. Peran lembaga Pendidikan Informal

Peran adalah sekumpulan tingkah laku atau tindakan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan informal terhadap suatu posisi tertentu siswa dalam hal ini adalah peningkatan prestasi siswa.

2. BT/BS Bima sebagai Lembaga Pendidikan Informal

Lembaga Pendidikan Iformal yang berperan dalam melakukan tindakan yang terhadap suatu posisi tertentu siswa dalam hal ini adalah peningkatan prestasi siswa. 3. Tingkat Kelulusan Siswa SMU

Yang dimaksud dengan tingkat kelulusan Siswa adalah selieisih peserta ujian dengan jumlah siswa yang tidak lulus, artimya apabila nilai rata-rata minimal 5,25 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan dengan tidak ada nilai di bawah 4,25.

4. Prestasi

Prestasi adalah sesuatu posisi yang diharkam dengan adanya peran atau tindakan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan informal.

5. Lembaga Pendidikan Informal

Lembaga Pendidikan Informal adalah lembaga Pendidikan oleh keluarga dan lingkungan secara mandiri yang dalam penelitian ini dilaksanakan oleh BT/BS Bima 6. Standar Kelulusan

SKL (Standar Kompetensi Lulusan) adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; Standar Kompetensi Lulusan meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau seluruh kelompok mata pelajaran.

7. Prestasi belajar

Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peningkatan kemampuan akademik siswa sebagai akibat dari keikutsertaan bimbingan belajar. Dengan demikian prestasi belajar lain seperti organisasi, olah raga dan lain sebagainya tidak termasuk dalam kategori prestasi yang dimaksud dalam penelitian

8. Bimbingan belajar

Bimbingan belajar dalam penelitian ini adalah bimbingan belajar yang diikuti siswa di luar jam pelajaran sekolah dan dilakukan bersama lembaga bimbingan belajar independen. Dengan demikian bimbingan belajar yang dilakukan oleh guru bidang studi di sekolah tidak termasuk dalam kategori bimbingan belajar yang dimaksud dalam penelitian ini.

9. Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

Dalam penelitian “Peran Lembaga Pendidikan Informal dengan Prestasi siswa SMU” ini terdapat dua macam variabel yaitu independent variable (variabel bebas) dan dependen variable (variabel terikat).

1. Variabel Bebas (Independen Variabel)

Variabel bebas (independent variable) ialah ubahan yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya dependen variable. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Peran Lembaga Pendidikan Informal

2. Variabel Terikat (Dependen Variable)

Variabel terikat ialah ubahan yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari adanya penjuru variabel bebas (Usman, 2003). Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah tingkat Kelulusan Siswa SMU

Dalam penelitian ini terdapat hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Hubungan antara dua variabel tersebut berupa hubungan asimetris dimana satu variabel mempengaruhi variabel yang lain (Sofian Effendi,1989). Hubungan asimetris yang terbentuk berupa hubungan antara stimulus dan respons dalam bentuk bivariat (dua variabel). Hubungan asimetris dalam penelitian ini terlihat dari variabel bebas (sebagai stimulus) yang berupa bimbingan belajar yang mempengaruhi tingkat kelulusan siswa.

Hubungan variabel-variabel tersebut dapat digambarkan dalam diagram paradigma penelitian sebagai berikut:

Variabel (x) Variabel (y)

P

Gambar 3.1. Diagram Variabel Penelitian Pelayanan Lembaga Pendidikan

Informal (X)

1. Tangibles (bukti langsung) (X1) 2. Reliability (kehandalan) (X2) 3. Responsiveness (daya tangkap)

(X3)

4. Assurance (jaminan) (X4) 5. Empaty (X5)

TINGKAT KELULUSAN

Dokumen terkait