BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
B. Analisis Kuantitatif
Pengujian validitas instrumen penelitian dilakukan dengan menggunakan rumus Product Moment (Pearson), yang memiliki kriteria bila nilai koefisien korelasi item total lebih besar dari nilai rtabel, maka item yang bersangkutan dapat dinyatakan valid atau apabila nilai probabilitas korelasi lebih kecil dari taraf signifikan (α) sebesar 0,05 (Singarimbum dan Effendi, 1995 : 123).
Penelitian ini memiliki 50 responden, yang artinya dapat diperoleh derajat bebas (df) sebesar N – 2 (50 – 2 = 48). Untuk df = 48 dan nilai alpha 5% (dua sisi), diperoleh nilai rtabel sebesar 0,279. Untuk dapat dinyatakan valid, koefisien korelasi item total harus lebih besar dari 0,279.
Tabel V.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Tentang Plan (Perencanaan)
Variabel
Item
Pertanyaan
r
item-totalr
tabel StatusPlan (perencanaan) 1 0,439 0,279 Valid 2 0,595 0,279 Valid 3 0,490 0,279 Valid 4 0,427 0,279 Valid 5 0,617 0,279 Valid 6 0,420 0,279 Valid 7 0,507 0,279 Valid 8 0,559 0,279 Valid
Sumber : Data Primer Diolah, 2012-02-07
Berdasarkan Tabel V.5 di atas dapat disimpulkan bahwa semua item-item instrumen penelitian tentang plan dinyatakan valid karena tidak ada item yang memiliki ritem-total lebih kecil dari rtabel. Dengan demikian semua item instrumen penelitian tentang plan dapat dianalisis lebih lanjut untuk pengujian hipotesis.
Tabel V.6
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Tentang Do (Pelaksanaan)
Variabel Item Pertanyaan
r
item-total rtabel Status
Do (pelaksanaan) 1 0,593 0,279 Valid 2 0,258 0,279 Tidak valid 3 0,406 0,279 Valid 4 0,538 0,279 Valid 5 0,383 0,279 Valid 6 0,322 0,279 Valid 7 0,595 0,279 Valid 8 0,499 0,279 Valid Sumber : Data Primer Diolah, 2012
Berdasarkan Tabel V.6 di atas dapat disimpulkan bahwa tujuh dari delapan item-item instrumen penelitian tentang do dianyatakan valid karena tidak ada item yang memiliki ritem-total lebih kecil dari rtabel. Tetapi ada satu item yaitu item nomor dua yang dinyatakan tidak valid karena karena memiliki ritem-total lebih kecil dari rtabel. Dengan demikian ketujuh item instrumen penelitian tentang do dapat dianalisis lebih lanjut untuk pengujian hipotesis.
Tabel V.7
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Tentang Check
(Pengecekan)
Variabel Item Pertanyaan ritem-total rtabel Status
Check(pengecekan) 1 0,484 0,279 Valid 2 0,628 0,279 Valid 3 0,559 0,279 Valid 4 0,634 0,279 Valid 5 0,590 0,279 Valid 6 0,616 0,279 Valid 7 0,573 0,279 Valid 8 0,490 0,279 Valid Sumber : Data Primer Diolah, 2012
Berdasarkan Tabel V.7 di atas dapat disimpulkan bahwa semua item-item instrumen penelitian tentang check dinyatakan valid karena tidak ada item yang memiliki ritem-total lebih kecil dari rtabel. Dengan demikian semua item instrumen penelitian tentang check dapat dianalisis lebih lanjut untuk pengujian hipotesis.
Tabel V.8
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Tentang Action (Tindak lanjut)
Variabel Item Pertanyaan
r
item-total rtabel Status
Action (tindak lanjut) 1 0,317 0,279 Valid 2 0,618 0,279 Valid 3 0,264 0,279 Tidak Valid 4 0,623 0,279 Valid 5 0,570 0,279 Valid 6 0,604 0,279 Valid 7 0,429 0,279 Valid 8 0,589 0,279 Valid Sumber : Data Primer Diolah, 2012
Berdasarkan Tabel V.8 di atas dapat disimpulkan bahwa tujuh dari delapan item-item instrumen penelitian tentang action dianyatakan valid karena tidak ada item yang memiliki ritem-total lebih kecil dari rtabel. Tetapi ada satu item yaitu item nomor tiga yang dinyatakan tidak valid karena karena memiliki ritem-total lebih kecil dari rtabel. Dengan demikian ketujuh item instrumen penelitian tentang action dapat dianalisis lebih lanjut untuk pengujian hipotesis.
Tabel V.9
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Tentang Efektivitas Strategi Pemasaran
Variabel Item Pertanyaan ritem-total rtabel Status
Efektivitas strategi pemasaran
1 0,399 0,279 Valid 2 0,544 0,279 Valid 3 0,630 0,279 Valid 4 0,664 0,279 Valid 5 0,768 0,279 Valid 6 0,635 0,279 Valid 7 0,622 0,279 Valid 8 0,631 0,279 Valid Sumber : Data Primer Diolah, 2012
Berdasarkan Tabel V.9 di atas dapat disimpulkan bahwa semua item-item instrumen penelitian tentang efektivitas strategi pemasaran dinyatakan valid karena tidak ada item yang memiliki ritem-total lebih kecil dari rtabel. Dengan demikian semua item instrumen penelitian tentang efektivitas strategi pemasaran dapat dianalisis lebih lanjut untuk pengujian hipotesis.
2. Hasil Uji Reliabilitas
Dalam penelitian ini pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan teknik Cronbach’s Alpha. Instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai Alpha lebih besar dari r kritis product moment,
dan menggunakan batasan seperti 0,60. Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan reliabilitas di atas 0,6 adalah baik. Setelah diuji validitasnya maka item-item yang valid dimasukkan ke dalam uji
reliabilitas. Hasil analisis reliabilitas instrumen disajikan dalam Tabel V.10 berikut
ini :
Tabel V.10
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Nilai Cronbach's
Alpha Keterangan Plan 0,709 Reliabel Do 0,680 Reliabel Check 0,731 Reliabel Act 0,709 Reliabel Efektivitas Strategi Pemasaran 0,749 Reliabel
Sumber : Data Primer Diolah, 2012
Dari hasil analisis pada Tabel V.10 di atas dapat dilihat bahwa setiap instrumen variabel memiliki nilai reliabilitas yaitu Cronbach’s Alpha di atas 0,600, dan dapat dinyatakan memenuhi syarat.
3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji data variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan apakah berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Adapun hasil uji normalitas adalah sebagai berikut:
Grafik V.1 Hasil Uji Normalitas
Sumber: Data Primer Diolah, 2012
Berdasarkan Grafik V.1 dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi yang dihasilkan berdistribusi normal, hal ini dikarenakan distribusi titik-titik membentuk satu garis lurus diagonal.
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Expected Cum Prob
Dependent Variable: abresid
b. Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi linier yang sempurna diantara beberapa atau semua variabel independen. Idealnya variabel-variabel independen dari persamaan regresi tidak memiliki korelasi satu dengan yang lainnya. Adapun hasil uji multikolinieritas adalah sebagai berikut:
Tabel V.11
Hasil Uji Multikolinieritas
No. Variabel Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant) 1 Plan 0.8129497 1.230088 2 Do 0.5682274 1.759859 3 Check 0.8424044 1.187078 4 Act 0.5023751 1.990544 Sumber: Data Primer Diolah, 2012
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai VIF dari keempat variabel independen tersebut tidak ada yang bernilai lebih dari 5 dan nilai tolerance keempatnya tidak ada yang kurang dari 0,1. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel independen.
c. Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi terbebas dari masalah heteroskedastisitas atau
tidak. Adapun hasil uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:
GrafikV.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data Primer Diolah, 2012
Berdasarkan Grafik V.2 di atas dapat dinyatakan bahwa penyebaran residual adalah tidak teratur, karena plot terpencar dan tidak membentuk pola tertentu. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
-2 -1 0 1 2 3 4
Regression Standardized Predicted Value -3 -2 -1 0 1 2 3 R eg re ss io n St ud en tiz ed R es id ual
Dependent Variable: abresid Scatterplot
4. Analisis Regresi Linear Sederhana
a. Regresi proses plan (perencanaan) terhadap efektivitas strategi pemasaran
Adapun hasil regresi linier sederhana dengan menggunakan SPSS adalah sebagai berikut :
Sumber: Hasil Pengolahan Komputer dengan SPSS
Dari tabel di atas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi sebagi berikut :
Y = 20,781**+ 0,454 x** Keterangan:
** = p value ≤ 0,05 = signifikan
Berdasarkan Tabel V.12 di atas dapat dilihat bahwa variabel plan
yang dimasukkan dalam model regresi adalah signifikan, hal ini dapat dilihat dari probabilitas signifikansi untuk variabel plan sebesar 0,002 yang lebih kecil dari 0,05. Jadi proses plan mempengaruhi efektivitas strategi pemasaran.
Tabel V.12
Hasil Analisis Regresi Proses Plan
(Perencanaan)
Variabel Beta thitung Sig (p value)
(Constant) 20,781 4,248 0,000 Plan 0,454 3,364 0,002
Hasil analisis juga menunjukkan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,191. Hal ini dapat diartikan bahwa 19,1% perubahan-perubahan pada Y yaitu efektifitas strategi pemasaran dapat dijelaskan oleh variabel bebas yaitu plan, sedangkan 80,9% dijelaskan oleh variabel lain.
b. Regresi proses do (pelaksanaan) terhadap efektivitas strategi pemasaran
Adapun hasil regresi linier sederhana dengan menggunakan SPSS adalah sebagai berikut :
Tabel V.13
Hasil Analisis Regresi Proses Do(Pelaksanaan) Variabel Beta thitung Sig (p value)
(Constant) 32,500 8,147 0,000 Do 0,142 1,183 0,243 Sumber: Hasil Pengolahan Komputer dengan SPSS
Dari tabel di atas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi sebagi berikut :
Y = 32,50**+ 0,142 x Keterangan:
** = p value ≤ 0,05 = signifikan
Berdasarkan Tabel V.12 di atas dapat dilihat bahwa variabel do
yang dimasukkan dalam model regresi adalah tidak signifikan, hal ini dapat dilihat dari probabilitas signifikansi untuk variabel do sebesar
0,243 yang lebih besar dari 0,05. Jadi proses do tidak mempengaruhi efektivitas strategi pemasaran.
Hasil analisis juga menunjukkan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,028. Hal ini dapat diartikan bahwa 2,8% perubahan-perubahan pada Y yaitu efektifitas strategi pemasaran dapat dijelaskan oleh variabel bebas yaitu do, sedangkan 97,2% dijelaskan oleh variabel lain.
c. Regresi proses check (pengecekan) terhadap efektivitas strategi pemasaran
Adapun hasil regresi linear sederhana dengan menggunakan SPSS adalah sebagai berikut :
Tabel V.14
Hasil Analisis Regresi Proses
Check(Pengecekkan)
Variabel Beta thitung Sig (p value)
(Constant) 20,817 5,316 0,000 Check 0,472 4,197 0,000 Sumber: Hasil Pengolahaan Komputer dengan SPSS
Dari tabel di atas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi sebagi berikut :
Y = 20,817**+ 0,472 x** Keterangan:
Berdasarkan Tabel V.14 dapat dilihat bahwa variabel check yang dimasukkan dalam model regresi adalah signifikan, hal ini dapat dilihat dari probabilitas signifikansi untuk variabel check sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Jadi proses check mempengaruhi efektivitas strategi pemasaran.
Hasil analisis juga menunjukkan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,268. Hal ini dapat diartikan bahwa 26,8% perubahan-perubahan pada Y yaitu efektivitas strategi pemasaran dapat dijelaskan oleh variabel bebas yaitu check, sedangkan 73,2% dijelaskan oleh variabel lain.
d. Regresi proses action (tindak lanjut) terhadap efektivitas strategi pemasaran
Adapun hasil regresi linear sederhana dengan menggunakan SPSS adalah sebagai berikut :
Tabel V.15
Hasil Analisis Regresi Proses Action
(Tindak lanjut)
Variabel Beta thitung Sig (p value)
(Constant) 22.933 6,155 0,000 Action 0.420 3,842 0,000
Sumber: Hasil Pengolahaan Komputer dengan SPSS
Dari Tabel 5.14 dapat dirumuskan suatu persamaan regresi sebagi berikut :
Keterangan:
** = p value ≤ 0,05 = signifikan
Berdasarkan Tabel V.15 dapat dilihat bahwa variabel action yang dimasukkan dalam model regresi adalah signifikan, hal ini dapat dilihat dari probabilitas signifikansi untuk variabel action sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Jadi proses action mempengaruhi efektivitas strategi pemasaran.
Hasil analisis juga menunjukkan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,235. Hal ini dapat diartikan bahwa 23,5% perubahan-perubahan pada Y yaitu efektivitas strategi pemasaran dapat dijelaskan oleh variabel bebas yaitu action, sedangkan 76,5% dijelaskan oleh variabel lain.
5. Regresi Linear Berganda a. Uji Signifikansi t
Adapun hasil uji signifikansi t dengan menggunakan SPSS adalah sebagai berikut:
Sumber: Hasil Pengolahan Komputer dengan SPSS
Dari tabel di atas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi sebagai berikut :
Y = 10,435 + 0,230 X1 - 0,131 X2 + 0.314 X3**+0,349 X4**
Keterangan:
** = p value ≤0,05 = signifikan
Berdasarkan hasil analisis uji signifikansi t dan persamaan regresi di atas, dapat diketahui bahwa variabel independen plan dan
do tidak signifikan, hal ini dikarenakan kedua variabel tersebut memiliki probabilitas signifikansi sebesar 0,079 dan 0,300 yang lebih besar dari taraf signifikan 5%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa varibel independen plan dan do tidak berpengaruh terhadap variabel dependen efektivitas strategi pemasaran.
Variabel independen check, dan action adalah signifikan karena keduanya memiliki probabilitas signifikansi sebesar 0,007 dan 0,014
Tabel V.16
Hasil Analisis Uji Signifikansi t Variabel Beta thitung Sig.
(Constant) 10,435 1,965 0,056 Plan 0,230 1,795 0,079 Do -0,131 -1,049 0,300 Check 0,314 2,853 0,007 Action 0,349 2,571 0,014
yang lebih kecil dari taraf signifikan 5%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa variabel independen check dan action
berpengaruh positif terhadap variabel dependen efektivitas strategi pemasaran.
Besaran konstanta dari masing–masing variabel memiliki pengertian sebagai komponen tetap perubahan yang terjadi pada variabel independen yang bersangkutan dimana akan memberikan nilai bagi variabel dependen. Angka 10,435 merupakan nilai tetap bagi variabel dependen efektivitas strategi pemasaran.
Misalkan, variabel independen plan mengalami peningkatan sebesar 1 poin sedangkan variabel independen lain tetap , maka variabel dependen efektivitas strategi pemasaran akan meningkat sebesar 0,230 kali lebih besar. Hal ini juga berlaku untuk variabel independen check dan action. Untuk variabel independen do, jika variabel ini mengalami penurunan sebesar 1 poin sedangkan variabel independen lain tetap, maka variabel dependen efektivitas strategi pemasaran akan menurun sebesar 0,131 kali lebih kecil.
Hasil analisis juga menunjukkan bahwa koefisien determinasi R² adalah 0,445 yang berarti variabilitas variabel dependen (efektivitas strategi pemasaran) yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen (plan, do, check,action) sebesar 44,5% sedangkan sisanya
(100% - 44,5% = 55,5%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model regresi.
b. Uji Signifikansi F
Adapun hasil uji signifikansi F atau uji simultan adalah sebagai berikut:
Tabel V.17 Hasil Analisis Uji F
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 134,342 4 33,586 9,014 .000(a) Residual 167,658 45 3,726 Total 302,000 49
a Predictors: (Constant), action, check, plan, do b Dependent Variable: efektivitas
Berdasarkan hasil analisis uji signifikansi F pada Tabel V.17 dapat diketahui bahwa keseluruhan proses PDCA (plan, do, check,
action) secara bersama-sama berpengaruh terhadap efektivitas
strategi pemasaran PT Multi Inti Parahyangan Cirebon. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi keempat variabel sebesar 0,000 yang lebih kecil dari taraf signifikan 5%.