PENGARUH PENERAPAN PDCA TERHADAP EFEKTIVITAS STRATEGI PEMASARAN
Studi Kasus di PT Multi Inti Parahyangan Cirebon
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memproleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
Ruth Regina Natalia Kelana Jeversoon NIM: 082214028
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
i
PENGARUH PENERAPAN PDCA TERHADAP EFEKTIVITAS STRATEGI PEMASARAN
Studi Kasus di PT Multi Inti Parahyangan Cirebon
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memproleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
Ruth Regina Natalia Kelana Jeversoon NIM: 082214028
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Selalu andalkan Tuhan Yesus dalam segala kegiatan”
Skripsi ini pertama-tama,
kupersembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus juru
selamatku yang selalu menyertai dan bersamaku setiap
waktu
Kepada kedua orang tuaku
Bambang Kelana dan Rumicha Panjaitan
Adik – adikku Tia, Semmy, dan Ezra
My Dee
Sahabat-sahabatku
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji, hormat dan syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, rahmat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Penerapan PDCA Terhadap Efektivitas Strategi Pemasaran: Studi Kasus di PT Multi Inti Parahyangan
Cirebon”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari adanya campur tangan berbagai pihak yang dengan tulus ikhlas rela mengorbankan waktu dan pikiran untuk membimbing, mendorong dan membantu penulis sampai penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakulas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. 3. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dosen Pembimbing I yang
telah banyak memberikan bimbingan, masukan, dan saran dalam penulisan skripsi ini.
4. Bapak Drs. Rubiyatno, M.M., selaku Dosen Pembimbing II yang juga telah banyak memberikan bimbingan, masukan, dan saran dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup selama penulis menempuh kuliah.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………. ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ……… iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……… iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ………. v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ……….. vi
x
10.Efektivitas strategi pemasaran ……… 12
B. Hasil Penelitian Sebelumnya ……… 12
C. Kerangka Konseptual Penelitian ……….. 12
D. Hipotesis ……….. 15
K. Teknik Pengujian Instrumen ……….. 23
xi
BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN ………... 32
A. Sejarah Perusahaan ……… 32
B. Perkembangan PT Multi Inti Parahyangan ……….... 33
C. Visi dan Misi PT Multi Inti Parahyangan ……….. 33
D. Struktur Organisasi PT Multi Inti Parahyangan Cirebon …………. 34
E. Jenis Produk PT Multi Inti Parahyangan ……….. 35
F. Gambaran Operasional Perusahaan ……….. 37
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ……… 40
A. Analisis Kualitatif ………. 42
B. Analisis Kuantitatif ……… 46
C. Pembahasan ……….. 64
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ………... 70
A. Kesimpulan ………... 70
B. Saran ………. 72
C. Keterbatasan ………. 73
DAFTAR PUSTAKA ……… 75
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
Tabel III.1 Pengukuran Skala Likert ……… 22
Tabel V.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ………. 42
Tabel V.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia ……… 43
Tabel V.3 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan ………. 44
Tabel V.4 Identitas Responden Berdasarkan Lama Bekerja ……… 45
Tabel V.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Tentang Plan ………... 47
Tabel V.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Tentang Do ………….. 48
Tabel V.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Tentang Check ………. 49
Tabel V.8 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Tentang Act ………….. 50
Tabel V.9 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Tentang Efektivitas Strategi Pemasaran ……… 51
Tabel V.10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ………. 52
Tabel V.11 Hasil Uji Multikolinearitas ………. 54
Tabel V.12 Hasil Analisis Regresi Proses Plan ……… 56
Tabel V.13 Hasil Analisis Regresi Proses Do ……….. 57
Tabel V.14 Hasil Analisis Regresi Proses Check ………... 58
Tabel V.15 Hasil Analisis Regresi Proses Action ………... 59
Tabel V.16 Hasil Analisis Uji Signifikansi t ……….. 61
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
Gambar II.1 Kerangka Konseptual Peneliatian ……… 13
Gambar IV.1 Struktur Organisasi Perusahaan ……….. 32
Gambar V.1 Hasil Uji Normalitas ………... 53
xiv
ABSTRAK
PENGARUH PENERAPAN PDCA TERHADAP EFEKTIVITAS STRATEGI PEMASARAN
Studi Kasus di PT Multi Inti Parahyangan Cirebon
Ruth Regina Natalia Kelana Jeversoon Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2012
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: pengaruh secara parsial dan simultan proses plan, do, check, action (PDCA) terhadap efektivitas strategi pemasaran di PT Multi Inti Parahyangan Cirebon. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan populasinya adalah seluruh karyawan PT Multi Inti Parahyangan Cirebon dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 50 orang responden. Teknik
sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan teknik pengumpulan data
menggunakan wawancara terstruktur dan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear sederhana dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Proses plan
xv
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF PDCA IMPLEMENTATION TOWARDS THE EFFECTIVENESS OF MARKETING STRATEGY
A Case Study At PT Multi Inti Parahyangan Cirebon
Ruth Regina Natalia Kelana Jeversoon Sanata DharmaUniversity
Yogyakarta 2012
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Melihat kondisi saat ini, perkembangan dunia selalu tidak terduga.
Oleh karenanya, perusahaan-perusahanan secara drastis mengubah strategi
usaha dan pemasarannya untuk lebih dekat dengan konsumen, mengatasi
ancaman-ancaman persaingan, memperkuat keunggulan bersaing untuk lebih
meningkatkan kualitas produknya. Kualitas sudah diartikan sebagai suatu
produk atau hasil yang dapat memuaskan konsumen. Hal ini merupakan
tugas penting bagi para manajer demi memajukan perusahaan yang
dikelolanya. Untuk menghasilkan kualitas yang semakin baik maka para
manajer perusahaan harus menerapkan alat perbaikan kualitas. Penerapan ini
bisa dilakukan di semua lini perusahaan, karena kualitas tidak hanya
dihasilkan dari produksi suatu produk.
Alat perbaikan kualitas yang dimaksud di sini adalah PDCA (Plan,
Do, Check, Action) atau biasa disebut Siklus Deming yang merupakan alat
yang bermanfaat untuk melakukan perbaikan secara terus menerus tanpa
berhenti. PDCA ini diterapkan karena perusahaan meyakini bahwa di setiap
kegiatan yang sudah direncanakan pasti ada hambatan atau masalah yang
dilakukan perencanaan yang sungguh – sungguh sehingga pada tahap check
akan ditemukan kekurangan, hambatan atau masalah yang dihadapi pada
tahap do.
Jika melihat bagian pemasaran suatu perusahaan, maka akan
ditemukan strategi untuk memasarkan produk yang telah dihasilkan oleh unit
operasi. Di dalam pelaksanaan strategi inilah peranan PDCA sangat
diperlukan agar strategi pemasaran yang ada dapat berjalan efektif. PDCA
juga merupakan suatu runtutan proses yang sadar tidak sadar akan dilakukan
untuk menjalankan setiap kegiatan termasuk menjalankan strategi
pemasaran. PDCA juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas dari strategi
pemasaran suatu perusahaan ke tingkat yang lebih baik.
Seluruh lini pemasaran dalam suatu perusahaan akan melakukan
PDCA secara sadar ataupun tidak sadar untuk memperbaiki strategi
pemasaran yang sudah dijalankan sebelumnya agar lebih efektif. Strategi
pemasaran dapat dikembangkan menjadi berbagai macam strategi.
Diantaranya adalah strategi bisnis, strategi penetapan harga, strategi promosi,
strategi distribusi, dan strategi produk, pemberian merek, dan pelayanan
konsumen. Masing – masing perusahaan dapat memilih salah satu strategi
untuk bersaing. Jalannya suatu strategi tidak akan lebih baik jika dilandasi
dengan alat pengendali kualitas seperti PDCA.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti
“PENGARUH PENERAPAN PDCA TERHADAP EFEKTIVITAS STRATEGI PEMASARAN STUDI KASUS DI PT MULTI INTI
PARAHYANGAN CIREBON.”
B. Rumusan Masalah
1. Apakah proses plan mempengaruhi efektivitas strategi pemasaran di PT
Multi Inti Parahyangan ?
2. Apakah proses do mempengaruhi efektivitas strategi pemasaran di PT
Multi Inti Parahyangan ?
3. Apakah proses check mempengaruhi efektivitas strategi pemasaran di PT
Multi Inti Parahyangan ?
4. Apakah proses action mempengaruhi efektivitas strategi pemasaran di PT
Multi Inti Parahyangan ?
5. Apakah keseluruhan proses PDCA mempengaruhi efektivitas strategi
pemasaran ?
C. Pembatasan Masalah
Agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas, maka dikemukakan
batasan masalah sebagai berikut:
1. Responden yang diteliti adalah district manager beserta seluruh
karyawan di unit pemasaran PT Multi Inti Parahyangan Cirebon.
2. Strategi pemasaran yang digunakan adalah strategi distribusi. Mencakup
dua kategori yaitu distribusi vertikal dan horizontal. Distribusi vertikal
Distribusi horizontal yaitu dengan menyalurkan barang kesebanyak
mungkin toko.
3. Dalam proses plan indikator yang diteliti adalah identifikasi sasaran dan
proses distribusi. Kemudian indikator yang kedua adalah deskripsi proses
distribusi dari awal hingga akhir yang akan dilakukan. Memfokuskan
pada peluang peningkatan kualitas. Indikator plan yang terakhir adalah
penetapan tujuan akhir proses distribusi.
4. Dalam proses do indikator yang diteliti ada dua yaitu pelaksanakan
rencana yang telah disusun sebelumnya dan pemantauan proses
pelaksanaan dalam skala kecil. Mengacu pada penerapan dan
pelaksanaan aktivitas yang direncanakan.
5. Dalam proses check indikator yang diteliti ada tiga yaitu pemantauan,
evaluasi dan pelaporan proses dan hasil terhadap sasaran dan spesifikasi.
Teknik yang digunakan adalah observasi dan survei. Apabila masih
menemukan kelemahan- kelemahan, maka disusunlah rencana perbaikan
untuk dilaksanakan selanjutnya. Jika gagal, maka cari pelaksanaan lain.
Namun jika berhasil, dilakukan rutinitas.
6. Dalam proses action indikator yang diteliti adalah revisi proses yang
sudah diperbaiki dengan melakukan modifikasi standar, prosedur dan
kebijakan yang ada, mengkomunikasikan kepada seluruh staf, pelanggan
7. Efektivitas strategi pemasaran yaitu distribusi dinilai jika konsumen di
Perusahaan sudah melakukan pemesanan lebih dari satu kali, produk
sampai tepat waktu ke tangan konsumen, tidak ada komplain dari
konsumen, konsumen puas akan pelayanan perusahaan, dan permintaan
akan produk terus meningkat setiap bulannya.
D. Tujuan Peneltian
1. Untuk mengetahui pengaruh proses plan terhadap efektivitas strategi
pemasaran di PT Multi Inti Parahyangan Cirebon.
2. Untuk mengetahui pengaruh proses do terhadap efektivitas strategi
pemasaran di PT Multi Inti Parahyangan Cirebon.
3. Untuk mengetahui pengaruh proses check terhadap efektivitas strategi
pemasaran di PT Multi Inti Parahyangan Cirebon.
4. Untuk mengetahui pengaruh proses action terhadap efektivitas strategi
pemasaran di PT Multi Inti Parahyangan Cirebon.
5. Untuk mengetahui pengaruh keseluruhan proses PDCA terhadap
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi perusahaan
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi
perusahaan dalam menyelesaikan suatu kasus.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam menambah
pengetahuan bagi karyawan – karyawan yang belum mengerti
dengan bidang ini.
2. Bagi universitas
a. Sebagai sumbangan informasi untuk mengetahui keadaan
pemasaran perusahaan yang diteliti.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi mahasiswa
yang akan membuat skripsi selanjutnya.
3. Bagi penulis
a. Menambah wawasan tentang ruang lingkup manajemen kualitas.
b. Memberi tantangan untuk terjun langsung dalam dunia penelitian
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Manajemen Kualitas
Menurut Yamit (2010:2)
Manajemen kualitas adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan kualitas untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
2. Manajemen Kualitas dan Daya Saing
Gelombang globalisasi ekonomi akibat AFTA, GATT, APP,
WTO dan lain sebagainya telah menciptakan tantangan bisnis yang
semakin besar, yaitu kompetisi yang semakin tinggi, teknologi yang
semakin canggih, peraturan dan perundang – undangan yang lebih
ketat, serta pelanggan yang semakin berpengetahuan.
Tantangan seperti ini, menghadapkan para pelaku bisnis maupun
produsen pada dua pilihan, yaitu masuk dalam arena kompetisi
dengan melakukan perubahan dan perbaikan atau keluar arena
kompetisi tanpa kekuatan dan strategi, sama saja dengan bunuh diri.
Oleh karena itu, diperlukan strategi bersaing dalam tantangan bisnis.
Check, Action) untuk meningkatkan kemampuan bersaing,
pertumbuhan, keuntungan, dan prospek (Yamit, 2010:3).
3. Kualitas
Menurut Yamit (2010:5)
Kualitas adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen, kualitas juga merupakan sesuatu yang nihil cacat, kesempurnaan dan kesesuaian terhadap persyaratan. Kualitas juga merupakan kesesuaian terhadap spesifikasi.
Kualitas telah menjadi harapan dan impian bagi semua orang baik
konsumen maupun produsen.
4. Pengendalian Kualitas
Menurut Yamit (2010:33)
Pengendalian kualitas adalah pengendalian kualitas kerja dan proses kegiatan untuk menciptakan kepuasan pelanggan yang dilakukan oleh setiap orang dan setiap bagian dalam organisasi.
Pengertian pengendalian kualitas mengacu pada siklus
pengendalian (control cycle) dengan memutar siklus ”Plan, Do,
Check, Action” (rencanakan, laksanakan, periksa, aksi).
Pola PDCA ini dikenal sebagai ”siklus Shewart”, karena pertama kali
dikemukakan oleh Walter Shewart beberapa puluh tahun lalu. Namun
dalam perkembangannya, metodologi analisis PDCA lebih sering disebut ”siklus Deming”. Hal ini karena Deming adalah orang yang
mempopulerkan penggunaannya dan memperluas penerapannya.
melakukan perbaikan secara terus menerus tanpa berhenti (Yamit,
2010:34).
5. Plan
Perencanaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi sasaran dan
proses dengan mencari tahu hal – hal apa saja yang tidak beres
kemudian mencari solusi atau ide – ide untuk memecahkan masalah
ini. Tahapan yang perlu diperhatikan antara lain: mengidentifikasi
pelayanan jasa, harapan, dan kepuasan pelanggan untuk memberikan
hasil yang sesuai dengan spesifikasi. Kemudian mendeskripsikan
proses dari awal hingga akhir yang akan dilakukan. Memfokuskan
pada peluang peningkatan kualitas. Identifikasikanlah akar penyebab
masalah. Meletakkan sasaran dan proses yang dibutuhkan untuk
memberikan hasil yang sesuai dengan spesifikasi.
Perencanaan mengacu pada aktivitas identifikasi peluang
perbaikan dan identifikasi terhadap cara – cara mencapai peningkatan
dan perbaikan. Terakhir mencari dan memilih tujuan.
6. Do
Implementasi proses. Dalam langkah ini, yaitu melaksanakan
rencana yang telah disusun sebelumnya dan memantau proses
pelaksanaan dalam skala kecil. Mengacu pada penerapan dan
7. Check
Memantau dan mengevaluasi proses dan hasil terhadap sasaran
dan spesifikasi dan melaporkan hasilnya. Dalam pengecekan ada dua
hal yang perlu diperhatikan, yaitu memantau dan mengevaluasi
proses dan hasil terhadap sasaran dan spesifikasi. Teknik yang
digunakan adalah observasi dan survei. Apabila masih mennemukan
kelemahan- kelemahan, maka disusunlah rencana perbaikan untuk
dilaksanakan selanjutnya. Jika gagal, maka cari pelaksanaan lain.
Namun jika berhasil, dilakukan rutinitas.
8. Action
Menindaklanjuti hasil untuk membuat perbaikan yang diperlukan.
Ini berarti juga meninjau seluruh langkah dan memodifikasi proses
untuk memperbaikinya sebelum implementasi berikutnya.
Menindaklanjuti hasil berarti melakukan standarisasi perubahan,
seperti mempertimbangkan area mana saja yang mungkin diterapkan,
merevisi proses yang sudah diperbaiki, melakukan modifikasi
standar, prosedur dan kebijakan yang ada, mengkomunikasikan
kepada seluruh staf, pelanggan dan pemasok atas perubahan yang
dilakukan apabila diperlukan, mengembangkan rencana yang jelas,
dan mendokumentasikan proyek. Selain itu juga perlu memonitor
secara teratur. Proses ini juga merupakan respon terhadap hasil
verifikasi tersebut.
9. Strategi pemasaran
Strategi pemasaran memainkan peran yang sangat penting dalam
membantu kesuksesan suatu perusahaan dalam pelbagai kegiatan
industri di seluruh dunia. Meningkatnya kepentingan tentang
kepuasan konsumen, perbedaan dunia bisnis, perubahan teknologi
yang cepat, dan tantangan persaingan global menuntut efektivitas
strategi pemasaran untuk mempertahankan dan mengembangkan
keunggulan bersaing suatu perusahaan (Cravens, 2010:3).
Bagian dari strategi pemasaran yaitu strategi distribusi. Strategi
distribusi adalah jaringan organisasi yang melakukan fungsi – fungsi
yang menghubungkan produsen dengan pengguna akhir. Saluran
distribusi terdiri dari berbagai lembaga atau badan yang saling
tergantung dan saling berhubungan, yang berfungsi sebagai suatu
sistem atau jaringan, yang bersama – sama berusaha menghasilkan
dan mendistribusikan sebuah produk kepada pengguna akhir
(Cravens, 2010:28 ).
10.Efektivitas strategi pemasaran
Seberapa besar tingkat kelekatan output dari strategi pemasaran
Strategi pemasaran yang digunakan adalah strategi distribusi. Terbagi
menjadi dua yaitu distribusi vertikal dan distribusi horizontal.
B. Hasil Penelitian Sebelumnya
Dari penelitian terdahulu sudah ada yang membahas mengenai
pengaruh penerapan PDCA terhadap efektivitas strategi pemasaran,
yaitu:
Yoannes Eudes Yulianto, 2001. Analisis Pengendalian Kualitas Produk, Studi Kasus Pada Koperasi ”Warga Mulya” DIY.
Penelitian tersebut memiliki tujuan, yaitu untuk mengetahui apakah kualitas kadar FAT dan SNF di koperasi ”Warga Mulya” DIY sudah
memenuhi standar.
Hasil penelitian menemukan bahwa produk air susu yang dihasilkan dari peternakan sapi perah koperasi ”Warga Mulya” DIY menunjukkan
bahwa selama bulan Juli 2000, terjadi penyimpangan dari standar.
C. Kerangka Konseptuan Penelitian
Kerangka konseptual merupakan suatu model konseptual yang berisi hubungan – hubungan antara teori dengan berbagai faktor yang telah
diidentifikasi sebagai masalah penting. Dalam penelitian ini, penulis
Gambar II.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Penjelasan dari kerangka konseptual di atas adalah sebagai berikut:
Berdasarkan rumusan masalah, terlihat pada kerangka konseptual di
atas bahwa diharapkan variabel independen (plan, do, check, action)
berpengaruh terhadap variabel dependen (efektivitas strategi
pemasaran), baik secara satu persatu maupun secara bersama – sama.
1. Indikator plan terdiri dari:
a. Identifikasi sasaran dan proses distribusi (vertikal dan
horizontal).
b. Deskripsi proses distribusi dari awal hingga akhir.
c. Penetapan tujuan akhir proses distribusi.
2. Indikator do terdiri dari:
a. Pelaksanaan rencana yang telah disusun.
b. Pemantauan proses dalam skala kecil.
Proses Pemecahan Masalah (Variabel X)
X1 = Plan X2 = Do X3 = Check X4 = Action
Efektivitas Strategi Pemasaran
3. Indikator check terdiri dari:
a. Pemantauan proses
b. Evaluasi proses dan hasil
c. Pelaporan proses dan hasil
4. Indikator action terdiri dari:
Revisi proses yang dianggap lemah
5. Indikator efektivitas strategi pemasaran terdiri dari:
a. Proses plan dikatakan efektif jika konsumen kembali melakukan
pemesanan atau disebut menjadi pelanggan.
b. Proses do dikatakan efektif jika produk sampai tepat waktu ke
tangan konsumen.
c. Proses check dikatakan efektif jika tidak ada komplain dari
konsumen.
d. Proses action dikatakan efektif jika konsumen puas akan
pelayanan perusahaan.
e. Keseluruhan proses PDCA dikatakan efektif jika permintaan
D. Hipotesis
1. Pengaruh Proses Plan terhadap Efektivitas Strategi Pemasaran di PT Multi Inti Prahyangan Cirebon.
Proses plan merupakan tahap penting sebagai awal berjalannya
suatu kegiatan apapun, baik kegiatan sederhana sampai kegiatan yang
sangat penting. Di dalam suatu perusahaan distribusi proses plan
digunakan untuk merencanakan bagaimana suatu strategi pemasaran
yaitu pendistribusian bisa menjadi efektif.
H1: Proses plan berpengaruh terhadap efektivitas strategi pemasaran
di PT Multi Inti Parahyangan Cirebon.
2. Pengaruh Proses Do terhadap Efektivitas Strategi Pemasaran di PT Multi Inti Parahyangan Cirebon.
Proses do tahap kedua setelah perencanaan dilakukan. Pada tahap
ini apapun yang dilakukan merupakan penentu berhasil atau tidaknya
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Di dalam sebuah strategi
pemasaran yang berupa distribusi, ketepatan waktu merupakan hasil
yang efektif pada tahap do.
H2: Proses do berpengaruh terhadap efektivitas strategi pemasaran di
3. Pengaruh Proses Check terhadap Efektivitas Strategi Pemasaran di PT Multi Inti Parahyangan Cirebon.
Proses check merupakan tahap untuk memeriksa dan
mengevaluasi dari apa yang telah dilakukan. Jika di dalam proses
pemasaran yaitu distribusi, check merupakan tahap yang penting agar
kelemahan – kelemahan selama berjalannya suatu strategi pemasaran
dapat ditemukan dan menjadi efektif.
H3: Proses check berpengaruh terhadap efektivitas strategi pemasaran
di PT Multi Inti Parahyangan Cirebon.
4. Pengaruh Proses Action terhadap Efektivitas Strategi Pemasaran di PT Multi Inti Parahyangan Cirebon.
Proses action merupakan tahap terakhir dalam roda PDCA. Pada tahap ini apa yang sudah di periksa dan dievaluasi akan
dikembangkan agar menjadi efektif.
H4: Proses action berpengaruh terhadap efektivitas strategi
pemasaran di PT Multi Inti Parahyangan Cirebon.
dalam proses pemasaran yaitu distribusi, PDCA diharapkan dapat
menghasilkan strategi pemasaran yang efektif.
H5: Keseluruhan proses PDCA berpengaruh terhadap efektivitas
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi kasus.
Di dalam penelitian ini akan mengkaji pengaruh proses PDCA terhadap
efektifitas strategi pemasaran yaitu distribusi yang dilakukan oleh PT Multi
Inti Parahyangan Cirebon. Hasil dari penelitian ini diharapkan akan
bermanfaat untuk unit pemasaran PT Multi Inti Parahyangan Cirebon.
B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian
Subjek yang dimaksud adalah orang-orang yang dijadikan responden
yang akan ditanyai untuk memperoleh informasi. Subjek penelitian ini
adalah district manager dan seluruh karyawan dari unit pemasaran di
PT Multi Inti Parahyangan Cirebon.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah variabel yang diteliti atau sesuatu yang
bisa diukur. Objek dari penelitian ini adalah efektivitas strategi
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu : Januari 2012
Lokasi penelitian : PT Multi Inti Parahyangan, Cirebon
D. Variabel Penelitian
Di dalam penelitian ini terdapat lima variabel. Variabel – variabel
tersebut yaitu plan, do, check, action (variabel independen), dan efektivitas
strategi pemasaran (variabel dependen).
E. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan:
1. Plan adalah suatu proses dimana ada perencanaan, penetapan tujuan
suatu strategi distribusi yang akan dilakukan oleh PT Multi Inti
Parahyangan untuk memasarkan produk dari Wings Grup.
2. Do adalah suatu proses dimana PT Multi Inti Parahyangan melakukan
dan mengimplementasikan apa yang sudah diputuskan pada tahap plan.
3. Check adalah suatu proses dimana PT Multi Inti Parahyangan
mengevaluasi dengan mengadakan pengecekan terhadap apa yang akan
dan telah mereka lakukan sesuai rencana kemudian dilaporkan.
4. Action adalah tahap terakhir bagi PT Multi Inti Parahyangan untuk
menindaklanjuti kekurangan – kekurangan yang ditemukan, menetapkan
standar kualitas strategi dan meningkatkan kualitas dari strategi
5. Strategi pemasaran yang digunakan adalah strategi distribusi. Strategi
distribusi yang digunakan PT Multi Inti Parahyangan yaitu distribusi
vertikal dan distribusi horizontal. Distribusi vertikal yaitu dengan
menyalurkan barang ke toko – toko grosir dan supermarket. Distribusi
horizontal yaitu dengan menyalurkan barang kesebanyak mungkin toko.
F. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan di
PT Multi Inti Parahyangan Cirebon.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih dalam penelitian.
Dalam penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 50 responden.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yang berarti
pemilihan sampel atas dasar kesesuaian antara karakteristik sampel dengan
kriteria pemilihan tertentu (Sugiono, 2003:61).
H. Sumber Data Penelitian
Penelitian ini menggunakan sumber data primer karena data yang
diperoleh berasal dari subjek yang diteliti yaitu district manager beserta
seluruh karyawan PT Multi Inti Parahyangan Cirebon. Beberapa contoh
sumber data primer adalah responden ( karyawan PT Multi Inti Parahyangan,
oleh peneliti dan di mana pendapat bisa dicari terkait persoalan tertentu dari
waktu ke waktu, atau sumber umum seperti majalah atau buku tua (Sekaran,
2006:61).
I. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui:
1. Wawancara terstruktur
Wawancara terstruktur adalah wawancara yang diadakan ketika
diketahui pada permulaan informasi apa yang diperlukan. Pewawancara
yaitu peneliti memiliki daftar pertanyaan yang direncanakan untuk
ditanyakan kepada responden, baik secara pribadi, melalui telepon, atau
PC (Sekaran, 2006:70).
2. Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan
sebelumnya yang akan responden jawab, biasanya dalam alternatif yang
didefinisikan dengan jelas. Kuesioner merupakan suatu mekanisme
pemgumpulan data yang efisien jika peneliti mengetahui dengan tepat
apa yang diperlukan dan bagaimana mengukur variabel penelitian
J. Teknik Pengukuran Data
Untuk mengukur variabel – variabel yang ada dalam penelitian ini, maka
akan dilakukan penyebaran kuesioner berdasarkan Skala Likert. Skala likert
yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang suatu fenomena (Sugiyono,
2010:132).
Skala Likert digunakan dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan
dengan skala jawaban:
Tabel III.1 Pengukuran Skala Likert
Keterangan Skor
Sangat Tidak Setuju STS 1
Tidak Setuju TS 2
Netral N 3
Setuju S 4
K. Teknik Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas
Hasil penelitian yang valid yaitu apabila terdapat kesamaan antara
data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek
yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan
untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.
Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor yang diperoleh
dari masing – masing item dengan skor total, dengan menggunakan
rumus korelasi Product Moment sebagai berikut:
√* ( ) +* ( ) +
keterangan :
rxy : Koefisien korelasi setiap pertanyaan
x : Skor dari setiap pertanyaan
y : Skor total dari setiap pertanyaan
N : Banyaknya sampel atau responden
Kuesioner dinyatakan valid apabila korelasinya positif dan
rhitung > rtabel dalam taraf signifikan 5%.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas
yang valid umumnya pasti reliabel, tetapi pengujian relabilitas instrumen
perlu dilakukan.
Uji reliabilitas digunakan untuk memenuhi keandalan kuesioner.
Untuk menghitung reliabilitas, maka peneliti menggunakan rumus Alfa
Cronbach :
{( )} { }
keterangan :
: Reliabilitas instrumen k : Banyaknya butir pertanyaan
: Jumlah varian butir
: Varian total
Dimana reliabilitas yang kurang dari 0,6 adalah kurang baik,
sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik.
L. Teknik Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik
Sebelum menguji data menggunakan analisis regresi sederhana dan
analisis regresi berganda, maka digunakan uji asumsi klasik untuk
memprediksi data dengan menggunakan uji asumsi normalitas, uji
Uji asumsi berikut ini digunakan sebelum menguji data dengan analisis
regresi:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah populasi data
berdistribusi normal atau tidak. Persamaan regresi dikatakan baik jika
mempunyai data variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y)
berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali
(Setyadharma, 2012:2).
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk analisis regresi berganda
yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas, dimana akan diukur
tingkat pengaruh antar variabel bebas melalui koefisien korelasi (r).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar
variabel independen (Ghozali, 2007:91). Prasyarat yang harus
dipenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas.
Hal ini dapat dilihat dari nilai VIF pada model regresi. Pada
umumnya VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai
persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskidastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual observasi
homoskedastisitas dan jika tidak sama disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas atau
terjadi homokedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidak
adanya heteroskedastisitas dalam uji ini dipilih dengan melihat grafik
plot antara lain prediksi variabel terikat (dependen), yaitu ZPERD
dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilihat dengan ada tidaknya pola tertentu
pada grafik scatterplot antara ARESID dan ZPRED dimana sumbu Y
adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y
prediksi – Y sesungguhnya) yang telah distudentized.
Dasar analisisnya, jika ada pola tertentu seperti titik–titik yang
ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar,
kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2007:105).
2. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah nomor satu
hingga empat, yaitu :
a. Apakah proses plan mempengaruhi efektifitas strategi pemasaran di
b. Apakah proses do mempengaruhi efektivitas strategi pemasaran di
PT Multi Inti Parahyangan ?
c. Apakah proses check mempengaruhi efektivitas strategi pemasaran
di PT Multi Inti Parahyangan ?
d. Apakah proses action mempengaruhi efektivitas strategi pemasaran
di PT Multi Inti Parahyangan ?
Persamaan regresi linear sederhana
Y = a + bx + e
keterangan:
a = Konstanta
b = Kemiringan garis regresi
Y = Variabel dependen
X = Variabel independen
e = Simpangan baku estimasi ( error )
3. Analisis Regresi Berganda
Digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya)
variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen
sebagai faktor predictor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya)
(Sugiyono, 2010:277). Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah
keseluruhan proses PDCA berpengaruh terhadap efektivitas strategi
digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas (plan, do,
check, action) terhadap variabel terikat (efektivitas strategi pemasaran).
Persamaan umum regresi linear berganda dari keseluruhan variabel
adalah :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
keterangan :
Y = Efektivitas strategi pemasaran
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi X1 terhadap Y
b2 = Koefisien regresi X2 terhadap Y
b3 = Koefisien regresi X3 terhadap Y
b4 = Koefisien regresi X4 terhadap Y
X1 = Variabel bebas (plan)
X2 = Variabel bebas (do)
X3 = Variabel bebas (check)
X4 = Variabel bebas (action)
e = Simpangan baku estimasi (error)
a. Uji Signifikansi t atau Uji Parsial
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel
bebas (plan, do, check, action) secara parsial terhadap variabel terikat
(efektivitas strategi pemasaran). Langkah-langkah uji t adalah sebagai
1)Merumuskan Hipotesis:
H0 : B = 0; artinya variabel bebas (X) tidak berpengaruh terhadap
variabel terikat (Y).
Ha : B ≠ 0; artinya variabel bebas (X) berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel terikat (Y).
2)Menentukan Tingkat Signifikansi:
Untuk menentukan nilai ttabel, digunakan tingkat signifikansi 5% (α
= 0,05), dengan derajat kebebasan (degree of freedom) df = (n - k -
1), di mana n adalah jumlah observasi/sampel dan k adalah jumlah
variabel termasuk intersep.
3)Menghitung thitung dengan rumus.
sb
b
t
hitung
keterangan:
b : parameter estimasi dari X1
Sb : standar error dari X1
Ketentuan dari penerimaan atau penolakan hipotesis itu adalah jika
nilai signifikan lebih kecil dari 5%, maka H0 diterima dan Ha
ditolak. Sebaliknya, jika nilai signifikan lebih besar dari 5%, maka
b. Uji Signifikansi F atau Uji Simultan
Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas secara
keseluruhan terhadap variabel terikat. Hipotesis dalam pengujian ini
adalah sebagai berikut:
1) H0 diterima apabila Fhitung ≤ Ftabel
Artinya, variabel-variabel bebas (plan, do, check, action) tidak
berpengaruh terhadap variabel terikat (efektivitas strategi
pemasaran).
2) Hα diterima apabila Fhitung > Ftabel
Artinya, variabel-variabel bebas (plan, do, check, action)
berpengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel
terikat (efektivitas strategi pemasaran).
Fhitung dapat diperoleh dengan rumus :
Untuk menentukan nilai Ftabel, digunakan tingkat signifikansi 5% (α = 0,05) dengan derajat kebebasan (degree of freedom/df) = (k
– 1); (n – k), dimana n adalah jumlah observasi/sampel dan k adalah
BAB IV
GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN
A. Sejarah Perusahaan
PT Multi Inti Parahyangan berdiri sejak 1 Juni 1994, di Cirebon.
Perusahaan ini berdiri dalam naungan PT Sayap Mas Utama yang merupakan
anak perusahaan dari Wings Grup. PT Multi Inti Parahyangan Cirebon
merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pendistribusian. Sebelum
perusahaan ini ada, produk – produk Wings Grup didistribusikan melalui
sistem agen yang dilebur di wilayah Cirebon.
Pada saat itu PT Multi Inti Parahyangan masih mengontrak sebuah
gudang di Jl. Benteng, Cirebon. Armada yang ada di perusahaan ini juga masih
disediakan oleh PT Sayap Mas Utama, Jakarta. Pembagian wilayah distribusi
sudah ditentukan oleh PT Sayap Mas Utama sejak pertama kali berdiri yaitu
wilayah 3 yang terdiri dari Kabupaten Cirebon, Kuningan, Kabupaten
Indramayu, dan Kabupaten Majalengka.
Sejak awal berdiri, perusahaan ini sudah memiliki jenis distribusi yang
baik, yaitu distribusi vertikal dan distribusi horizontal. Namun untuk sistem
perangkat kerasnya, PT Multi Inti Parahyangan masih menggunakan alat
B. Perkembangan PT Multi Inti Parahyangan
Dari awal berdiri hingga sekarang, perusahaan yang bergerak dalam
pendistribusian ini mengalami beberapa perkembangan. Perkembangan ini bisa
dinilai dalam bentuk apa saja.
Di tahun 2004 PT Multi Inti Parahyangan pindah lokasi ke Jl. Kanci,
Cirebon. Tentunya lokasi ini merupakan milik perusahaan sendiri, dan bisa
disebut bahwa perusahaan ini tidak lagi mengontrak sebuah gudang.
Pada tahun 2007 PT Multi Inti Parahyangan membuka cabang di Jati
Barang, Indramayu. Dibukanya cabang perusahaan ini bertujuan agar
mempercepat arus wilayah pendistribusian karena pengiriman barang sering
terlambat.
Di tahun 2008 PT Multi Inti Parahyangan mendapat beberapa
penghargaan yang diantaranya adalah:
1. Menjadi pendisplay terbaik.
2. Pertumbuhan omset terbaik.
Penghargaan ini bisa diraih berkat usaha dan kerja keras seluruh
karyawan. Penghargaan-penghargaan lainnya masih sering diraih hingga
sekarang.
C. Visi dan Misi PT Multi Inti Parahyangan 1. Visi
Menjadi yang terbaik dan nomor satu diantara perusahaan distribusi
2. Misi
PT Multi Inti Parahyangan Cirebon akan mengenalkan seluruh produk
Wings ke Masyarakat.
D. Struktur Organisasi PT Multi Inti Parahyangan Cirebon
Gambar IV.1
Struktur Organisasi Perusahaan
1. Direktur : Sebagai owner PT Multi Inti Parahyangan Cirebon.
2. District Manager :memimpin seluruh kegiatan pendistribusian
perusahaan.
Driver Salesman Pengawas,
3. Kepala Kendaraan : Mengatur semua jalannya armada perusahaan,
mengawasi semua masalah tekhnis kendaraan, dan mengepalai semua driver
di perusahaan.
a. Driver : Menghantar barang pesanan dari perusahaan ke
tangan konsumen serta menghantar barang dari pabrik pusat ke
perusahaan
4. Supervisor Penjualan :Mengepalai seluruh salesman perusahaan,
menambah dan mempertahankan konsumen, mempromosikan produk agar
laku di pasaran dan berusaha untuk mencapai target penjualan.
a. Salesman : Menjual produk perusahaan sesuai target yang
ditentukan, mempromosikan produk baru dan produk yang kurang laku
hingga terjual.
5. Kepala Gudang : Mengatur layout gudang, mengatur keluar dan
masuknya persediaan barang, mengecek dan menjaga kondisi barang, serta
mengepalai pengawas, helper, dan admin gudang.
a. Pengawas : Mengawasi keamanan gudang, mengawasi keadaan
barang yang baru datang dari pabrik dan barang yang ada di gudang.
b. Helper : Membantu mengangkat dan menyusun barang.
c. Admin : Mencatat persediaan barang di gudang dan barang
yang keluar dan masuk gudang.
6. Supervisor Akunting : Mengepalai seluruh akuntan perusahaan, bertanggung
a. Akunting : Mencatat seluruh biaya yang terjadi di perusahaan
dan melaporkan seluruh kegiatan perusahaan kepada direktur perusahaan.
7. Supervisor Ekspedisi : Mengepalai seluruh karyawan ekspedisi, mengatur
seluruh pesanan dari konsumen.
a. Admin Ekspedisi : Mencatat seluruh kejadian pemesanan, mencetak list
pesanan, dan membuat surat jalan.
E. Jenis Produk PT Multi Inti Parahyangan
PT Multi Inti Parahyangan mendistribusikan seluruh jenis produk dari Wings
Grup yaitu:
1. Consumer Good Products
2. Deterjen
3. House Hold Products
F. Gambaran Operasional Perusahaan
PT Multi Inti Parahyangan memiliki tugas sebagai pendistribusi seluruh produk yang dihasilkan oleh Wings ke masyarakat. Dalam menjalankan proses
distribusi, perusahaan menggunakan PDCA sebagai dasar untuk
mengendalikan kualitas. Walaupun distribusi di PT Multi Inti Parahyangan
terbagi menjadi dua, yaitu distribusi vertikal dan distribusi horizontal namun
proses pendistribusiannya sama. Perusahaan ini juga dilengkapi oleh satelit
SAP yang membantu seluruh karyawan dalam komunikasi.
Adapun contoh proses distribusi PT Multi Inti Parahyangan sebagai
berikut. Yogya superrmarket Cirebon memesan jenis makanan dan minuman
seperti Mie Sedap 20 dus campuran semua rasa, Ale-ale 10 dus. Pesanan
melalui SMS ke nomor salah satu salesman yang memegang Yogya
supermarket. Masing – masing salesman memiliki satu atau lebih konsumen.
Salesman difasilitasi dengan PDA yang berfungsi untuk menerima pesanan
dari konsumen. Kemudian pesanan yang telah dikirim oleh Yogya supermarket
dikirim ke karyawan ekspedisi. Karyawan ekspedisi ini yang mencetak list
pesanan yang akan diberikan kepada karyawan gudang. Keseluruhan proses ini
disebut plan (perencanaan).
Setelah karyawan gudang memegang list pesanan yang telah diberikan
oleh karyawan ekspedisi, maka beberapa karyawan gudang dibantu oleh helper
gudang menyusun pesanan dari Yogya supermarket. Sore hari menjelang
dan ditaruh di depan gate. Terdapat lima gate di perusahaan ini. Pesanan akan
diangkut ke depan gate sesuai dengan urutan pemesanan dalam satu hari.
Pesanan kemudian disusun ke dalam armada yang terparkir di depan gate.
Kepala gudang kembali meminta surat jalan kepada karyawan ekspedisi yang
harus ditandatangani oleh district manager terlebih dahulu. Pagi hari kepala
gudang memberikan surat jalan kepada kepala kendaraan. Pukul 08.00 wib
armada yang telah disiapkan sejak kemarin sore diberangkatkan serentak
bersama armada dengan pesanan lainnya ke konsumen yang dituju sesuai
dengan yang tertera di surat jalan. Supir dan kernet baru mengetahui siapa
konsumen dan tujuan mereka setelah mendapat surat jalan. Salesman
memberitahu konsumen bahwa barang sedang dikirim. Keseluruhan proses ini
disebut do (pelaksanaan).
Gedung PT Multi Inti Parahyangan Cirebon juga dilengkapi oleh CCTV
disetiap sudut ruangan. CCTV ini yang membantu district manager dalam
memantau seluruh aktifitas bawahannya. Di dalam ruangan district manager
terdapat layar LCD TV yang menyiarkan bagian-bagian ruangan yang ingin
dipantau. Laporan setiap pesanan, proses penyusunan barang, armada
diberangkatkan hingga barang sampai ke tangan konsumen dikirim oleh
karyawan administrasi kepada district manager melalui sistem SAP yang
dimiliki oleh PT Multi Inti Parahyangan. Kemudahan yang terjadi dalam
Segala bentuk kecelakaan, kerusakan barang maupun armada sangat
tidak diharapkan oleh pihak PT Multi Inti Parahyangan. Tetapi jika hal-hal
tersebut terjadi selama proses pengiriman maka segala bentuk kecelakaan dan
kerusakan barang menjadi tanggung jawab perusahaan. Kerusakan barang
pernah terjadi akibat tidak lolosnya quality control dari Wings. Ketika hal itu
terjadi maka pihak PT Multi Inti Parahyangan akan mengganti barang pesanan
yang baru, dan barang yang rusak akan diretur kembali ke Wings. Perusahaan
juga waspada dengan konsumen yang nakal. Contoh konsumen yang nakal
seperti konsumen yang mengaku-aku bahwa barang rusak, padahal kerusakan
barang akibat ulah konsumen sendiri yang tidak hati-hati ketika mengangkut
barang. Hal seperti ini tidak akan menjadi tanggung jawab perusahaan, karena
pihak perusahaan terutama kepala gudang meyakini bahwa barang pesanan
semua berkualitas sangat baik.
Terdapat sedikit perbedaan antara distribusi vertikal dengan distribusi
horizontal. Dalam distribusi horizontal PT Multi Inti Parahyangan Cirebon
juga mendistribusikan produk-produk Wings ke pedagang asongan dan warung
gerobak kecil. Karyawan yang bertugas untuk mendistribsikannya adalah
salesmotoris, karena armada berjenis kendaraan sepeda motor yang diberi box
di jok belakang motor.
Proses plan, do, check, action yang terjadi pada proses distribusi di atas
sangat diyakini oleh seluruh karyawan PT Multi Inti Parahyangan sebagai
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan disajikan deskripsi tentang identitas responden dan analisis kuantitatif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin, usia, lulusan
program studi dan lama bekerja di PT Multi Inti Parahyangan Cirebon. Analisis
kuantitatif terdiri dari uji instrumen (Validitas dan Reliabilitas instrumen), Regresi
Linear Sederhana. Regresi Linear Berganda, Uji F dan Uji T. Penelitian ingin mengetahui “Pengaruh Penerapan PDCA Terhadap Efektivitas Strategi
Pemasaran”. Pengolahan data dlakukan dengan menggunakan perangkat lunak
SPSS (Statistical Prodeuct and Service Solution) 15.0 dan Microsoft Office Excel
2007.
Uji validitas instrumen dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien
korelasi product moment (Pearson) antara skor item total terhadap nilai rtabel.
Sedangkan uji reliabilitas instrumen menggunakan teknik Cronbach’s Alpha yang
menguji konsistensi internal instrumen variabel. Penelitian ini dilakukan di PT
Multi Inti Parahyangan Cirebon. Kuesioner disebar sebanyak 55 kepada district
manager, seluruh supervisor, karyawan bagian gudang, karyawan bagian ekspedisi,
karyawan bagian administrasi dan salesman. Penulis dipersilahkan masuk ke ruang
pertemuan perusahaan, kemudian district manager mengumpulkan karyawannya
Pada pelaksanaannya, sampel yang diambil adalah sejumlah 50. Hal ini didasarkan
oleh pendapat Slovin yang menyatakan :
n
=
n
=
( ) =
48, 351
A. Analisis Kualitatif
Data identitas responden diperoleh melalui perhitungan statistik deskriptif, yaitu sebagai berikut:
1. Jenis Kelamin Responden
Identitas responden berdasarkan jenis kelamin dapat ditunjukan pada
tabel berikut:
Tabel V.1
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah
Persentase (%)
Pria 37 74
Wanita 13 26
Total 50 100
Sumber : Data Primer Diolah, 2012
Berdasarkan Tabel V.1 di atas dapat dilihat bahwa responden
berjenis kelamin pria adalah sebanyak 37 orang atau sebesar 74% dan
responden berjenis kelamin wanita adalah sebanyak 13 orang atau
sebesar 26%.
2. Usia Responden
Tabel V.2
Identitas Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase (%) 21-25 tahun 11 22
26-30 tahun 12 24
31-35 tahun 14 28
35-40 tahun 7 14
> 40 tahun 6 12
Total 50 100 Sumber : Data Primer Diolah, 2012
Berdasarkan Tabel V.2 di atas dapat dilihat bahwa responden
didominasi oleh kelompok usia 31-35 tahun, yaitu 14 responden, disusul
dengan kelompok usia 26-30 tahun, yaitu 12 responden, kemudian
disusul oleh kelompok usia 21-25 tahun, yaitu 11 responden, lalu disusul
oleh kelompok usia 35-40 tahun, yaitu 7 responden dan kelompok usia
lebih dari 40 tahun, yaitu 6 responden.
3. Pendidikan Responden
Lulusan program studi responden dibagi ke dalam lima kelompok
Tabel V.3
Identitas Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Jenjang Pendidikan Jumlah
Persentase (%)
Teknik Informatika (S1) 1 2
Sistem Informasi (S1) 0 0
Akuntansi (S1) 8 16
Manajemen (S1) 5 10
Lainnya 36 72
Total 50 100
Sumber : Data Primer Diolah, 2012
Berdasarkan Tabel V.3 di atas dapat dilihat bahwa responden
didominasi oleh kelompok jenjang pendidikan Lainnya (SLTA dan D3),
yaitu 36 responden, yang disusul oleh kelompok jenjang pendidikan
Akuntansi, yaitu 8 responden, lalu disusul oleh kelompok jenjang
pendidikan Manajemen, yaitu 5 responden, kemudian disusul oleh
kelompok jenjang pendidikan Teknik Informatika, yaitu 1 responden dan
kelompok jenjang pendidikan Sistem Informasi, yaitu 0 responden.
4. Lama Bekerja Responden
Tabel V.4
Identitas Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja Jumlah Persentase (%)
< 1 tahun 9 18
1-3 tahun 9 18
4-5 tahun 14 28
6-7 tahun 9 18
8-9 tahun 4 8
> 9 tahun 5 10
Total 50 100 Sumber : Data Primer Diolah, 2012
Berdasarkan Tabel V.4 di atas dapat dilihat bahwa responden
didominasi oleh kelompok yang sudah lama bekerja 3-5 tahun, yaitu 14
responden, yang disusul oleh kelompok yang sudah lama bekerja kurang
dari 1 tahun, 1-3 tahun dan 5-7 tahun, yaitu masing – masing 9
responden, kemudian disusul oleh kelompok yang sudah lama bekerja
lebih dari 9 tahun, yaitu 5 responden dan kelompok yang sudah lama
B. Analisis Kuantitatif 1. Hasil Uji Validitas
Pengujian validitas instrumen penelitian dilakukan dengan menggunakan rumus Product Moment (Pearson), yang memiliki kriteria
bila nilai koefisien korelasi item total lebih besar dari nilai rtabel, maka
item yang bersangkutan dapat dinyatakan valid atau apabila nilai
probabilitas korelasi lebih kecil dari taraf signifikan (α) sebesar 0,05
(Singarimbum dan Effendi, 1995 : 123).
Penelitian ini memiliki 50 responden, yang artinya dapat diperoleh
derajat bebas (df) sebesar N – 2 (50 – 2 = 48). Untuk df = 48 dan nilai
alpha 5% (dua sisi), diperoleh nilai rtabel sebesar 0,279. Untuk dapat
dinyatakan valid, koefisien korelasi item total harus lebih besar dari
Tabel V.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Tentang Plan (Perencanaan)
Variabel
Item
Pertanyaan
r
item-totalr
tabel StatusPlan
(perencanaan)
1 0,439 0,279 Valid 2 0,595 0,279 Valid 3 0,490 0,279 Valid 4 0,427 0,279 Valid 5 0,617 0,279 Valid 6 0,420 0,279 Valid 7 0,507 0,279 Valid 8 0,559 0,279 Valid
Sumber : Data Primer Diolah, 2012-02-07
Berdasarkan Tabel V.5 di atas dapat disimpulkan bahwa semua
item-item instrumen penelitian tentang plan dinyatakan valid karena
tidak ada item yang memiliki ritem-total lebih kecil dari rtabel. Dengan
demikian semua item instrumen penelitian tentang plan dapat dianalisis
Tabel V.6
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Tentang Do (Pelaksanaan)
Variabel Item Pertanyaan
r
item-total rtabel Status
Do (pelaksanaan)
1 0,593 0,279 Valid 2 0,258 0,279 Tidak valid 3 0,406 0,279 Valid 4 0,538 0,279 Valid 5 0,383 0,279 Valid 6 0,322 0,279 Valid 7 0,595 0,279 Valid 8 0,499 0,279 Valid Sumber : Data Primer Diolah, 2012
Berdasarkan Tabel V.6 di atas dapat disimpulkan bahwa tujuh dari
delapan item-item instrumen penelitian tentang do dianyatakan valid
karena tidak ada item yang memiliki ritem-total lebih kecil dari rtabel. Tetapi
ada satu item yaitu item nomor dua yang dinyatakan tidak valid karena
karena memiliki ritem-total lebih kecil dari rtabel. Dengan demikian ketujuh
item instrumen penelitian tentang do dapat dianalisis lebih lanjut untuk
Tabel V.7
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Tentang Check
(Pengecekan)
Variabel Item Pertanyaan ritem-total rtabel Status
Check(pengecekan)
1 0,484 0,279 Valid 2 0,628 0,279 Valid 3 0,559 0,279 Valid 4 0,634 0,279 Valid 5 0,590 0,279 Valid 6 0,616 0,279 Valid 7 0,573 0,279 Valid 8 0,490 0,279 Valid Sumber : Data Primer Diolah, 2012
Berdasarkan Tabel V.7 di atas dapat disimpulkan bahwa semua
item-item instrumen penelitian tentang check dinyatakan valid karena
tidak ada item yang memiliki ritem-total lebih kecil dari rtabel. Dengan
demikian semua item instrumen penelitian tentang check dapat dianalisis
Tabel V.8
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Tentang Action (Tindak lanjut)
Variabel Item Pertanyaan
r
item-total rtabel Status
Action (tindak lanjut)
1 0,317 0,279 Valid 2 0,618 0,279 Valid 3 0,264 0,279 Tidak Valid 4 0,623 0,279 Valid 5 0,570 0,279 Valid 6 0,604 0,279 Valid 7 0,429 0,279 Valid 8 0,589 0,279 Valid Sumber : Data Primer Diolah, 2012
Berdasarkan Tabel V.8 di atas dapat disimpulkan bahwa tujuh dari
delapan item-item instrumen penelitian tentang action dianyatakan
valid karena tidak ada item yang memiliki ritem-total lebih kecil dari rtabel.
Tetapi ada satu item yaitu item nomor tiga yang dinyatakan tidak valid
karena karena memiliki ritem-total lebih kecil dari rtabel. Dengan demikian
ketujuh item instrumen penelitian tentang action dapat dianalisis lebih
Tabel V.9
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Tentang Efektivitas Strategi Pemasaran
Variabel Item Pertanyaan ritem-total rtabel Status
Efektivitas strategi pemasaran
1 0,399 0,279 Valid 2 0,544 0,279 Valid 3 0,630 0,279 Valid 4 0,664 0,279 Valid 5 0,768 0,279 Valid 6 0,635 0,279 Valid 7 0,622 0,279 Valid 8 0,631 0,279 Valid Sumber : Data Primer Diolah, 2012
Berdasarkan Tabel V.9 di atas dapat disimpulkan bahwa
semua item-item instrumen penelitian tentang efektivitas strategi
pemasaran dinyatakan valid karena tidak ada item yang memiliki
ritem-total lebih kecil dari rtabel. Dengan demikian semua item
instrumen penelitian tentang efektivitas strategi pemasaran dapat
2. Hasil Uji Reliabilitas
Dalam penelitian ini pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan teknik Cronbach’s Alpha. Instrumen dapat
dikatakan reliabel bila nilai Alpha lebih besar dari r kritis product moment,
dan menggunakan batasan seperti 0,60. Reliabilitas kurang dari 0,6
adalah kurang baik, sedangkan reliabilitas di atas 0,6 adalah baik. Setelah
diuji validitasnya maka item-item yang valid dimasukkan ke dalam uji
reliabilitas.
Hasil analisis reliabilitas instrumen disajikan dalam Tabel V.10 berikut
ini :
Tabel V.10
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Nilai Cronbach's
Alpha Keterangan
Plan 0,709 Reliabel
Do 0,680 Reliabel
Check 0,731 Reliabel
Act 0,709 Reliabel
Efektivitas Strategi
Pemasaran 0,749 Reliabel
Sumber : Data Primer Diolah, 2012
Dari hasil analisis pada Tabel V.10 di atas dapat dilihat bahwa setiap
instrumen variabel memiliki nilai reliabilitas yaitu Cronbach’s Alpha di
3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji data variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan
apakah berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Adapun
hasil uji normalitas adalah sebagai berikut:
Grafik V.1
persamaan regresi yang dihasilkan berdistribusi normal, hal ini
dikarenakan distribusi titik-titik membentuk satu garis lurus
diagonal.
b. Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi linier yang sempurna diantara beberapa atau
semua variabel independen. Idealnya variabel-variabel
independen dari persamaan regresi tidak memiliki korelasi satu
dengan yang lainnya. Adapun hasil uji multikolinieritas adalah
sebagai berikut:
Tabel V.11
Hasil Uji Multikolinieritas
No. Variabel Collinearity Statistics Tolerance VIF
dari keempat variabel independen tersebut tidak ada yang
bernilai lebih dari 5 dan nilai tolerance keempatnya tidak ada
yang kurang dari 0,1. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi multikolinieritas antar variabel independen.
c. Heteroskedastisitas
tidak. Adapun hasil uji heteroskedastisitas adalah sebagai penyebaran residual adalah tidak teratur, karena plot terpencar
dan tidak membentuk pola tertentu. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
4. Analisis Regresi Linear Sederhana
a. Regresi proses plan (perencanaan) terhadap efektivitas strategi pemasaran
Adapun hasil regresi linier sederhana dengan menggunakan
SPSS adalah sebagai berikut :
Sumber: Hasil Pengolahan Komputer dengan SPSS
Dari tabel di atas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi
sebagi berikut :
Y = 20,781**+ 0,454 x** Keterangan:
** = p value ≤ 0,05 = signifikan
Berdasarkan Tabel V.12 di atas dapat dilihat bahwa variabel plan
yang dimasukkan dalam model regresi adalah signifikan, hal ini dapat
dilihat dari probabilitas signifikansi untuk variabel plan sebesar
0,002 yang lebih kecil dari 0,05. Jadi proses plan mempengaruhi
efektivitas strategi pemasaran.
Tabel V.12
Hasil Analisis Regresi Proses Plan
(Perencanaan)
Variabel Beta thitung Sig (p value)
Hasil analisis juga menunjukkan koefisien determinasi (R2)
sebesar 0,191. Hal ini dapat diartikan bahwa 19,1%
perubahan-perubahan pada Y yaitu efektifitas strategi pemasaran dapat
dijelaskan oleh variabel bebas yaitu plan, sedangkan 80,9%
dijelaskan oleh variabel lain.
b. Regresi proses do (pelaksanaan) terhadap efektivitas strategi pemasaran
Adapun hasil regresi linier sederhana dengan menggunakan
SPSS adalah sebagai berikut :
Tabel V.13
Hasil Analisis Regresi Proses Do(Pelaksanaan)
Variabel Beta thitung Sig (p value)
(Constant) 32,500 8,147 0,000 Do 0,142 1,183 0,243 Sumber: Hasil Pengolahan Komputer dengan SPSS
Dari tabel di atas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi
sebagi berikut :
Y = 32,50**+ 0,142 x Keterangan:
** = p value ≤ 0,05 = signifikan
Berdasarkan Tabel V.12 di atas dapat dilihat bahwa variabel do
yang dimasukkan dalam model regresi adalah tidak signifikan, hal ini