• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai terendah = 31

31. Analisis Lanjut

∑ − (∑ ) ∑ − (∑ )

= 38212 − (1100)(1040)30

40418 − (1100)30 36281 − (1040)30

. { , { , }

=

=

, { , }{ , } = , √ ,

=

, ,

rxy=

0,566 31. Analisis Lanjut

Setelah diketahui hasil perhitungan dengan product moment, dan diperoleh rxy sebesar 0,566, maka langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan nilai r product moment objektif (ro) dengan nilai r pada tabel (rt). Untuk mengetahui taraf signifikasi, maka akan di sajikan tabel r product moment, baik taraf signifikasi 5% maupun 1%.

Tabel 4.8

N=30

5% 1%

0,361 0,463

Dimana dari hasil konsultasi dapat dikatakan:

32. Jika rxy> r tabel, maka ada korelasi positif antara variabel x dan y 33. Jika rxy< r tabel, maka tidak ada korelasi positif antara variabel x dan y

Ternyata dari hasil perhitungan diatas, pada taraf signifikan 5% di peroleh “r” pada tabel 0,361, karena nilai rxy =0,566 lebih besar dari nilai “r“tabel =0,361 atau rxy > rtabel dan taraf signifikan 1%diperoleh “r” pada tabel =0,463, nilai rxy =0,566 lebih besar dari “r” tabel =0,463 atau rxy > rtabel, sehingga dapat dikatakan bahwa ada korelasi positif antara variabel x (pola asuh orang tua demokratis) terhadap variabel y (kemandirian anak).

Dengan demikian hipotesis kerja dalam penelitian ini yang berbunyi ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua demokratis dengan kemandirian anak di Dusun Ketapang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang dapat diterima kebenarannya.

57

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari uraian pembahasan pada bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat penulis ambil adalah:

1. Pola asuh orang tua demokratis di Dusun Ketapang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun 2016 termasuk dalam kategori sedang. Hal ini sesuai dengan data yang diperoleh, yaitu: pada kategori tinggi berjumlah 4 orang atau 13,3%. Pada kategori sedang berjumlah 18 orang atau 60%. Pada kategori rendah berjumlah 8 orang atau 26,7%.

2. Tingkat kemandirian anak di Dusun Ketapang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun 2016 termasuk dalam kategori sedang. Hal ini sesuai dengan data yang diperoleh yaitu: pada kategori tinggi berjumlah 5 orang atau 15,7%. Pada kategori sedang berjuPmlah 17 orang atau 56,7%. Pada kategori rendah berjumlah 8 orang atau 26,6%.

3. Ada korelasi yang signifikan antara pola asuh orang tua demokratis dengan kemandirian anak di Dusun Ketapang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun 2016. Setelah dilakukan penelitian diperoleh bahwa nilai rxy sebesar 0,566 dengan jumlah responden (N) adalah 30. Setelah dikonsultasikan dengan “r” tabel, pada taraf signifikan 5% diperoleh “r” tabel= 0,361, karena nilai sebesar 0,566, maka

> . Selanjutnya pada taraf signifikan 1% diperoleh “r” tabel= 0,463, karena nilai = 0,566 maka > .

Dari hasil penelitian yang telah disajikan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara pola asuh orang tua demokratis dengan kemandirian anak di Dusun Ketapang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun 2016.Semakin tinggi tingkat pola asuh orang tua demokratis, semakin tinggi pula tingkat kemandirian anak.

Dengan demikian hipotesis kerja dalam penelitian ini yang berbunyi ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua demokratis dengan kemandirian anak di Dusun Ketapang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun 2016 dapat di terima kebenarannya.

4. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi pihak orang tua hendaknya untuk meningkatkan kemandirian anak dalam belajar orang tua menerapkan pola asuh demokratis. Orang tua memberikan pengalaman, pemahaman dan wawasan akan arti pentingnya kemandirian siswa dalam menghadapi masa depan. Hal ini dapat dilakukan melalui proses pendidikan baginya. Serta kebebasan anak dalam menentukan yang akan dilakukannya, dalam hal ini peran orang tua hanya mengawasai perkembangan dan mengingatkan kepada anak apabila muncul ketidak baikan pada diri dan perkembangan anak.

2. Dalam hal ini anak diharapkan untuk mengembangkan kemampuan, memperbanyak wawasan dan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kemandirian, serta anak dituntun untuk selalu belajar dalam bersikap mandiri terhadap apa yang harus dilakukan guna menuju jenjang remaja dan dewasa baik lahir maupun batin.

3. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat melakukan penelitian lebih lanjut untuk melengkapi kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini sehingga dapat digunakan sebagai bahan perbaikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Arikunto, Suharsimi. 2010. ProsedurPenelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi. Jakarta: PT RinekaCipta.

Azwar, Saifudin. 1998. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Al.Tridhonanto dan Beranda Agency. 2014. Mengembangkan Pola Asuh Demokratis. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Darmawan, Deni. 2014. MetodePenelitianKuantitatif.Bandung: PT

RemajaRosdakarya.

Darusman, Marzuki. 2000. Metododogi Penelitian. Bandung: PustakaBelajar. Dariyo, Agoes. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Jakarta: Ghalia Indonesia. Departemen Agama RI. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahanya. Jakarta: Pustaka Amani.

Gunarsa, Singgih D. 1995. Psikologi Perkembangan. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Fadillah, Muhammad dan Lilif Mualifatul Khorida.2013. Pendidikan Karakter Amak UsiaDini. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Kanisius. 2006. Membuat Prioritas, Melatih Anak Mandiri. Yogyakarta: Kanisius . Poerwadarminto, WJS. 1982. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Prasetya, G. Tembong. 2003. Pola Pengasuhan Ideal. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Persada.

Sukandarummidi. 2004. Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis Peneliti Pemula. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sugiono. 2011. MetodePenelitianKuantitatifKualitatifdan R&D. Bandung: Alfabeta.

Shochib, M. 1997. PolaAsuh Orang TuaJakarta :RinekaCipta.

Thoha, chabib. 1996. Kapita Selekta Pendidikan Islam, Yogyakarta : Pustaka pelajar (IKAPI).

Tim Penyusun Kamus. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1995. Jakarta : Balai Pustaka.

Ulwah, Abdullah Nashih. 1999. Pendidikan Anak dalam Islam II. Jakarta: Pustaka Amani.

Wiyani,Novan Ardy. 2013. Bina Karakter Anak Usia Dini. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

ANGKET PENELITIAN POLA ASUH ORANG TUA DEMOKRATIS DENGAN KEMANDIRIAN ANAK

NO INDIKATOR POLA ASUH ORANG TUA DEMOKRATIS

1. Bersikap bersahabat 1. Apakan anda memiliki hubungan yang erat kepada anak anda?

2. Apakah anda memprioritaskan kepentingan anak?

2. Memiliki tujuan dan

arah hidup jelas 1. Apakah anda pernah mengajak anak anda berbicara tentang pendidikannya? 2. Apakah anak pernah anda libatkan dalam

menentukan sekolah? 3. Memberikan

kesempatan anak untuk mningkatkan kreativitas

1. Apakah anda memahami kemampuan dan

kelebihan anak anda?

2. Apakah dalam pendidikan anak, anda mendorong anak untuk belajar?

3. Melihat kemampuan anak baik akademik maupun non akademik, apakah anda berusaha untuk memberikan pendidikan tambahan? 4. Memberi kesempatan

anak untuk bermain 1. Apakah anda membatasi anak dalam bermain?

2. Apakah anda memilihkan teman bermain bagi anak?

3. Apakah anda pernah melarang anak untuk bermain?

NO KEMANDIRIAN ANAK 1. Tidak tergantung

dengan orang lain 1. Dengan penanaman kemandirian pada anak, apakah anak dapat bersikap lebih baik dalam berinteraksi terhadap anggota masyarakat 2. Apakah dengan pola asuh demokratis yang

anda tanamkan, anak dapat menghargai orang lain?

2. Berinisiatif 1. Apakah anak anda memiliki keterampilan

yang perlu dikembangkan

menentukan

pilihannya. dilaksanakan dengan sadar dan penuh tanggung jawab 2. Dalam menentukan sesuatu yang akan

dilakukan, apakah anak anda menentukan berdasarkan keinginan sendiri

4. Mampu

mengendalikan diri 1. Apakah anak anda dalam mendapatkan masalah terselesaikan dengan sendirinya 2. Apakah anak anda pernah merasa bersalah

apabila melanggar peraturan 5. Memiliki kepercayaan

kepada diri sendiri 1. Apakah anak anda dalam menyelesaikan pekerjaan dilakukannya dengan sendiri 2. Apakah anak anda memiliki keinginan yang

Dokumen terkait