• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORITIK

B. Analisis Laporan Keuangan

1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Secara harfiah, analisis laporan keuangan terdiri dari dua bagian, yaitu analisis dan laporan keuangan. Ini berarti juga bahwa analisis laporan keuangan merupakan suatu kegiatan menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “analis” sendiri

didefinisikan sebagai „Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antarn bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan‟ (Prastowo dan Julianty, 2005:56).

Menurut Leopold A. Bernstein dalam Prastowo dan Julianty (2005), memberi definisi analisis laporan keuangan sebagai berikut:

„Financial statement analysis is the judgement process that aims to evalute the current and past financial positions and results of operation of an enterprise, with primary objective of determining the best possible estimates and predictions about future conditions and performance.‟

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan adalah suatu proses penentuan, penguraian dan penelaahan bagian dari laporan keuangan itu sendiri serta hubungan antar bagian dari laporan keuangan yang bertujuan untuk mengevaluasi posisi keuangan saat ini dan periode lalu dan menghasilkan interpretasi dari operasi suatu perusahaan secara menyeluruh dengan tepat.

2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Tujuan ini pada dasarnya ingin bertanya “Apa yang akan diperoleh dari analisis keuangan yang dilakukan?”. Tujuan ini menenetukan arah analis, batasan-batasan dalam analisis, dan hasil yang diharapkan. Berikut ini beberapa contoh tujuan analisis keuangan (Hanafi dan Halim, 2012:6-8) : a. Investasi Pada Saham

Investor atau calon investor akan tertarik pada tingkat keuntungan (return) yang diharapkan untuk masa mendatang relatif terhadap risiko perusahaan. Analisis risiko bisa difokuskan pada kemampuan perusahaan melewati masa sulit dan kemudian memproyeksikan kemampuan untuk periode mendatang.

b. Pemberian Kredit

Menilai kemampuan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman yang diberikan beserta bunga yang berkaitan dengan pinjaman tersebut.

c. Kesehatan Pemasok

Menganalisis profitabilitas perusahaan pemasok, kondisi keuangan, kemampuan untuk menghasilkan kas untuk memenuhi operasi sehari-harinya dan kemampuan membayar kewajibannya saat jatuh tempo. d. Kesehatan Pelanggan

Apabila perusahaan memberikan penjualan kredit kepada pelanggan, maka perusahaan memerlukan informasi keuangan pelanggan utamanya kemampuan pelanggan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

e. Kesehatan Perusahaan Ditinjau dari Karyawan

Karyawan barangkali tertarik memastikan apakah perusahaan mempunyai prospek keuangan yang bagus antara lain dari sisi profitabilitas, dan kemampuan menghasilkan kas.

Menentukan besarnya pajak yang dibayarkan, menentukan tingkat keuntungan yang wajar bagi suatu industri dan menganalisis layak tidaknya perusahaan melakukan go public.

g. Analisis Internal

Menentukan sejauh mana perkembangan perusahaan sebagai bahan evaluasi prestasi manajemen dan digunakan oleh manajemen sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dan perencanaan serta untuk evaluasi perubahan strategi.

h. Analisis Pesaing

Menentukan sejauh mana kekuatan keuangan pesaing yang digunakan untuk penentuan strategi perusahaan misalnya penentuan harga, strategi merebut pangsa pasar.

i. Penilaian Kerusakan

Menentukan besarnya kerusakan yang dialami perusahaan dalam rangka untuk mengganti kerugian.

3. Metode Analisis Laporan Keuangan

Ada dua metode analisis yang digunakan oleh setiap penganalisa laporan keuangan, yaitu analisis time series technique yang merupakan analisis horisontal dan analisis cross-section tecnique yang merupakan analisis vertikal (Munawir, 2008:57).

Analisis time series adalah membandingkan secara antar waktu atau antar periode, dengan tujuan itu nantinya akan terlihar dalam bentuk angka-angka

dan juga secara grafik (Fahmi, 2011:221). Menurut Lukas Setia Atmaja (Fahmi, 2011:223), trend analysis adalah pendekatan yang menggunakan perbandingan rasio keuangan perusahaan dari waktu ke waktu. Jika tren membaik disimpulkan bahwa kinerja keuangan perusahaan relatif baik, demikian sebaliknya. Misalnya garis trend current ratio perusahaan meningkat dari tahun ke tahun, maka dikatakan bahwa kondisi likuiditas perusahaan relatif baik.

Teknik-teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode horisontal antara lain teknik analisis perbandingan, analisis trend, analisis sumber dan penggunaan dana dan analisis perubahan laba kotor (Prastowo dan Julianty, 2005:59)

Analisis cross-section adalah melakukan suatu teknik analisis dengan melakukan perbandingan terhadap suatu hasil hitungan, terutama hitungan dalam bentuk rasio antara satu perusahaan dengan perusahaan lain dalam ruang lingkup sejenis (Fahmi, 2011:214). Penegasan bahwa analisis cross-section

harus dilakukan pada perusahaan yang ruang lingkupnya sejenis ditegaskan oleh Ilya Avianti dalam (Fahmi, 2011:214-215) bahwa „Syarat dapat dilakukannya analisis cross-section adalah kesamaan entitas yang dibandingkannya untuk paling tidak satu atribut. Macam-macam atribut kesamaan entitas adalah kesamaan dari sisi pemasok, kesamaan dari sisi peminta, kesamaan dalam atribut pasar modal dan kesamaan dalam pemilik secara hukum‟. Kesamaan perusahaan yang sejenis juga dapat dilihat dari

daftar perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia berdasarkan klasifikasinya.

Teknik-teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode vertikal antara lain teknik analisis persentase komponen (common size), analisis ratio dan analisis impas (break even) (Prastowo dan Julianty, 2005:59).

4. Teknik Analisis Laporan keuangan

Teknik analisis yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan adalah sebagai berikut (Munawir, 2010:36-37) :

a. Analisa perbandingan laporan keuangan adalah metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih dengan menunjukkan data absolut, kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah, kenaikan atau penurunan dalam prosentase, perbandingan yang dinyatakan dengan rasio dan prosentase dari total. Analisa dengan menggunakan metode ini dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi dan perubahan mana yang memerlukan penelitian lebih lanjut. b. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan perusahaan yang dinyatakan

dalam prosentase (trend percentage analysis), adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun.

c. Laporan dengan prosentase per komponen atau common size statement,

adalah suatu metode analisa untuk mengetahui prosentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui

struktur permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualannya.

d. Analisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, adalah suatu analisa untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu. e. Analisa Sumber dan Penggunaan Kas (Cash flow statement analysis),

adalah suatu analisa unruk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu.

f. Analisa Ratio, adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu atas kombinasi dari kedua laporan tersebut. Ratio merupakan teknik analisis laporan keuangan yang paling banyak digunakan (Prastowo dan Julianty, 2005:80).

g. Analisa Perubahan Laba Kotor (gross profit analysis), adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu oerusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tertentu.

h. Analisa Break-Even, adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan. Dengan analisa break-even ini juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan.

Dokumen terkait