• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI. ANALISIS LINGKUNGAN USAHA

6.2. Analisis Lingkungan Eksternal

6.2.2. Analisis Lingkungan Industri

6.2.2.1. Ancaman Masuknya Pendatang Baru

Susu pasteurisasi dan yoghurt merupakan produk olahan susu yang sudah lama dikenal masyarakat. Proses pembuatannya relatif mudah karena tidak membutuhkan teknologi yang terlalu canggih.Produk tersebut dapat dibuat dengan menggunakan peralatan dapur sederhana. Bahan baku pembuatan yoghurt mudah didapat, hanya saja pada starter bakteri sulit didapat mengingat pada proses pembiakan bakteri yang tidak jarang mengalami kegagalan. Selain itu modal yang dibutuhkan untuk melakukan usaha pengolahan ini tidak terlalu besar. Oleh karena itu, hambatan masuk industri pengolahan susu menjadi rendah.

Rendahnya hambatan masuk pada industri pengolahan susu menjadi ancaman besar bagi perusahaan yang sudah berjalan saat ini termasuk bagi E- coFarm. Perusahaan dengan modal besar maupun kecil akan dengan mudah memasuki industri ini. E-coFarm memiliki modal usaha yang terbatas sehingga akan rentan terhadap industri pengolahan lainnya yang memiliki modal yang lebih besar.

6.2.2.2. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok

Analisis kekuatan tawar menawar pemasok ditujukan untuk melihat kemampuan pemasok dalam mempengaruhi suatu industri melalui

52

kemampuannya memenuhi kebutuhan konsumennya. Pemasok merupakan pihak yang dibutuhkan dalam penyediaan bahan baku untuk kelangsungan proses produksi. E-coFarm membutuhkan pemasok bahan penolong seperti gula, esense, gas elpiji, kemasan plastik dan cup, sedangkan bahan baku utama berupa susu mudah diperoleh yakni dari dari unit peternakan E-coFarm sendiri sehingga dapat terpenuhi kebutuhan untuk produksi. Bahan penolong seperti gula, esense, gas elpiji, kemasan plastik dan cup bisa diperoleh dari toko-toko langganan di pasar. E-coFarm memiliki banyak pilihan dalam menentukan pemasok bahan penolong sehingga kekuatan tawar menawar pemasok tidak dirasakan oleh E-coFarm.

6.2.2.3. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli

Kekuatan pembeli dalam industri ditentukan oleh karakter pasarnya dan kepentingan relatif pembeli dari industri yang bersangkutan. Sasaran utama yoghurt E-cofarm adalah mahasiswa IPB khusunya mahasiswa Fakultas Peternakan dan FKH. Produk E-coFarm merupakan jajanan sehat dengan harga terjangkau semua kalangan.

Banyaknya pilihan produk dengan berbagai rasa dan kemasan menyebabkan pembeli dihadapkan pada beberapa pilihan tergantung selera dan tingkat kesukaan pembeli. Oleh karena itu pembeli memiliki posisi tawar menawar yang kuat. Hal ini dapat menjadi ancaman E-coFarm karena konsumen saat ini belum memiliki loyalitas terhadap merek produk E-coFarm.

Berkembangnya industri yang bergerak dibidang pengolahan minuman kesehatan pada saat ini menguntungkan pembeli karena banyaknya perusahaan yang menawarkan produk-produk yang relatif sama. Kondisi ini menyebabkan pembeli memiliki pilihan produk yang banyak, sehingga pembeli dengan mudah dapat berpindah dari suatu produk ke produk lainnya jika kebutuhan atau permintaan mereka tidak dapat dipenuhi.

6.2.2.4. Ancaman Produk Pengganti

Mengenali produk-produk pengganti merupakan persoalan mencari produk lain yang dapat menjalankan fungsi yang sama seperti produk dalam industri. Faktor harga dan kualitas akan menentukan intensitas tekanan dari poduk pengganti. Tekanan persaingan semakin bertambah ketika harga produk pengganti

53

relatif lebih murah. Pada industri pengolahan susu, produk yang digolongkan ke dalam produk pengganti adalah minuman susu fermentasi dan minuman kesehatan lainnya seperti yakult, vitacham, yoghurt cimori, kefir, activia dan lain-lain. Hal ini dikarenakan perusahaan memberikan positioning untuk produknya bahwa produk yang dihasilkan merupakan minuman kesehatan.Tingginya produk substitusi dari yoghurt memberikan ancaman bagi perusahaan untuk menguasai pasar dengan inovasi produk, sehingga konsumen bebas memilih produk minuman kesehatan sesuai dengan selera masing-masing.

6.2.2.5. Persaingan di Antara Para Pesaing yang Ada

Persaingan yang terjadi dalam industri pengolahan susu cukup kompetitif. Kondisi ini dapat dilihat dari banyaknya produk yang dipasarkan di wilayah Bogor, khususnya di sekitar kampus IPB terdapat beberapa indutsri pengolahan yoghurt yaitu D-Farm dan Daffarm dengan menawarkan produk yang sama dengan harga bersaing.

Berdasarkan data Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Bogor, jumlah pelaku usaha yang begerak pada bidang pengolahan susu dan terdaftar dalam dinas hanya terdiri atas enam pelaku usaha. Salah satu faktor penyebabnya adalah pelaku usaha menganggap usaha pengolahan susu yang mereka jalankan masih berskala kecil sehingga mereka tidak mendaftarkan produknya ke Dinas keamanan pangan terkait. Meskipun jumlah pelaku usaha yang terdaftar hanya sedikit, namun produk olahan berbahan baku susu dari luar Bogor juga memasarkan produknya ke wilayah Bogor, terutama perusahaan-perusahaan besar yang memiliki jaringan distribusi yang luas. Bertambahnya jumlah perusahaan dalam industri pengolahan susu menunjukkan semakin tingginya tingkat persaingan yang terjadi antar produsen. Selain itu, skala usaha yang dijalankan juga beragam, yaitu mulai dari skala rumah tangga, kecil, menengah sampai besar.

Secara umum, persaingan yang terjadi pada industri pengolahan susu adalah persaingan pasar, mutu dan harga jual produk. Persaingan pasar terjadi jika jumlah pelaku usaha yang beroperasi semakin banyak sehingga para pelaku usaha harus jeli dan hati-hati dalam menentukan wilayah pemasaran produk yang dihasilkan. Selain itu, terdapat persaingan mutu produk karena setiap pelaku usaha

54

berlomba-lomba dalam mempromosikan produk yang dijualnya agar dapat diterima oleh konsumen baik kualitas rasa, variasi bentuk kemasan maupun ukuran. Oleh karena itu, agar produknya dapat diterima dengan baik oleh konsumen maka para pelaku usaha harus mampu melihat selera konsumen terhadap produk yang dihasilkan.

Harga jual produk juga salah satu faktor persaiangan diantara pesaing yang ada. Biasanya persaingan dalam penentuan harga sering terjadi sebagai dampak persaingan pasar maupun mutu produk. Persaingan yang terjadi dalam suatu industri merupakan hal yang wajar, dengan demikian para pelaku usaha diajak untuk berpikir kreatif dalam memposisikan produknya dibenak konsumen dan berupaya agar produknya dapat diterima oleh pasar.

VII. FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

Dokumen terkait