• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.2. Analisis Sektor/Komoditas Unggulan Kawasan Agropolitan

5.2.1. Analisis LQ (Pemusatan Aktivitas) di Kawasan Agropolitan

Pemusatan aktivitas di Kawasan Agropolitan Ciwidey terbagi menjadi dua, yakni pemusatan aktivitas sektor kegiatan dan pemusatan aktivitas pertanian tanaman bahan makanan. Data yang digunakan untuk pemusatan aktivitas sektor kegiatan adalah data PDRB tahun 2006, sedangkan pemusatan aktivitas pertanian tanaman bahan makanan menggunakan data luas tanam dan luas panen tahun 2006.

Pemusatan Aktivitas Sektor Kegiatan

Lokasi pusat sektor kegiatan didasarkan pada nilai Location Quotient (LQ) maksimal, yaitu diambil sebaran nilai LQ terbesar. Dari Tabel 10 terlihat pola pemusatan di Kecamatan Pasirjambu dari yang tertinggi hingga yang terendah meliputi pemusatan sektor kegiatan perkebunan (7.87), tanaman bahan makanan (3.02), kehutanan (2.02), angkutan jalan raya (1.92), sosial kemasyarakatan (1.69), hotel (1.60), lembaga keuangan bukan bank (1.40), bangunan/konstruksi (1.30), perdagangan besar dan eceran (1.20), peternakan (1.14), sewa bangunan (1.13), perikanan (1.12) dan sektor kegiatan komunikasi (1.01).

Tabel 10. Analisis Pemusatan Sektor Kegiatan Kawasan Agropolitan Ciwidey

Pasirjambu Ciwidey Rancabali

Sektor Kegiatan LQ Sektor Kegiatan LQ Sektor Kegiatan LQ Perkebunan 7,87 Perkebunan 4,14 Hiburan dan rekreasi 9,62

Tanaman Bahan Makanan 3,02 Angkutan jalan raya 3,11 Perkebunan 7,11 Kehutanan 2,02 Tanaman Bahan Makanan 2,97 Kehutanan 1,9 Angkutan jalan raya 1,92 Kehutanan 2,87 Bangunan / Konstruksi 1,19 Sosial kemasyarakatan 1,69 Lembaga keuangan bukan bank 2,48 Sewa bangunan 1,18

Hotel 1,6 Bank 2,3 Sosial kemasyarakatan 1,16 Lembaga keuangan bukan

bank 1,4 Perdagangan besar dan eceran 2,08 Tanaman Bahan Makanan 1,15 Bangunan / Konstruksi 1,29 Sosial kemasyarakatan 1,96 Air bersih 1,14 Perdagangan besar dan eceran 1,2 Bangunan / Konstruksi 1,74 Industri tanpa gas 1,09 Peternakan 1,14 Sewa bangunan 1,74 Angkutan jalan raya 1,07 Sewa bangunan 1,13 Perikanan 1,35 Perikanan 1,12 Air bersih 1,27 Komunikasi 1,01 Peternakan 1,25

Jasa penunjang angkutan 1,03

Sumber: Hasil Analisis

Kecamatan Ciwidey dari yang tertinggi hingga terendah meliputi pemusatan sektor kegiatan perkebunan (4,14), angkutan jalan raya (3,11), tanaman bahan makanan (2,97), Kehutanan (2,87), lembaga keuangan bukan bank (2,48), bank (2,30), perdagangan besar dan eceran (2,08), sosial kemasyarakatan (1,955), bangunan/konstruksi (1,744), sewa bangunan (1,742), perikanan (1,35), air bersih (1,27), peternakan (1,25) dan sektor kegiatan jasa penunjang angkutan (1,03).

Pola pemusatan sektor kegiatan di Kecamatan Rancabali dari yang tertinggi hingga yang terendah meliputi pemusatan sektor kegiatan hiburan dan rekreasi (9,62), perkebunan (7,11), kehutanan (1,90), bangunan/konstruksi (1,19), sewa bangunan (1,18), sosial kemasyarakatan (1,16), tanaman bahan makanan (1,15), air bersih (1,14), industri tanpa gas (1,09) dan sektor kegiatan angkutan jalan raya (1,07).

Dari hasil pemusatan sektor kegiatan di atas, diketahui bahwa sektor kegiatan pertanian secara luas unggul (memiliki tingkat komparatif yang tinggi) di tiga kecamatan Kawasan Agropolitan Ciwidey. Hal ini dibuktikan dengan terpusatnya sebagaian besar kegiatan pertanian di setiap kecamatan (Gambar 8). Hal tersebut juga dapat dilihat dari Peta Pola Pemanfaatan Ruang Kawasan Agropolitan Ciwidey (Gambar 9) dimana penggunaan lahan di wilayah tersebut sebagian besar adalah hutan lindung, cagar alam dan perkebunan.

Gambar 8. Peta Pemusatan Sektor Kegiatan Unggulan Kawasan Agropolitan

Pemusatan Aktivitas Pertanian Tanaman Bahan Makanan Berdasarkan Luas Tanam

Pola pemusatan komoditas seledri mendominasi pola pemusatan tanaman bahan makanan di Kecamatan Ciwidey dan Kecamatan Pasirjambu, dimana nilai LQ komoditas seledri di Kecamatan Ciwidey dan Kecamatan Pasirjambu paling tinggi dibandingkan dengan nilai LQ komoditas lain yang terdapat di kedua kecamatan tersebut. Di Kecamatan Rancabali selain komoditas seledri juga terjadi pola pemusatan komoditas bawang putih. Nilai LQ komoditas bawang putih di Kecamatan Rancabali paling tinggi dibandingkan nilai LQ komoditas lainnya di Kecamatan Rancabali dan Kawasan Agropolitan Ciwidey. Hasil analisis LQ terhadap luas tanam komoditas pertanian tanaman bahan makanan dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11.Analisis Pemusatan Komoditas Pertanian Tanaman Bahan Makanan

Kawasan Agropolitan Ciwidey berdasarkan Luas Tanam

Pasirjambu Ciwidey Rancabali

Komoditas LQ Komoditas LQ Komoditas LQ

Seledri 7,47 Seledri 14,92 Bawang putih 35,10

Cabe Rawit 4,71 Kembang Kol 5,86 Seledri 15,94 Buncis 4,48 Bawang daun 4,96 Kacang Tanah 8,95

Bawang daun 3,49 Buncis 3,85 Ubi Jalar 5,55

Petsai/sawi/sosin 2,37 Tomat 1,77 Cabe Rawit 4,86 Kacang merah 2,12 Petsai/sawi/sosin 1,58 Bawang daun 4,78 Kacang Tanah 1,81 Cabe Besar 1,54 Ubi Kayu 3,06

Tomat 1,80 Padi Sawah 1,28 Kembang Kol 2,37

Cabe Besar 1,48 Jagung 2,02

Padi Gogo 1,27 Padi Gogo 1,80

Padi Sawah 1,10 Cabe Besar 1,62

Kacang merah 1,30

Buncis 1,38

Tomat 1,10

Wortel 1,06

Bawang merah 1,05

Dari Tabel 11 diketahui bahwa di Kecamatan Pasirjambu terjadi pola pemusatan komoditas pertanian dari yang tertinggi hingga yang terendah meliputi komoditas seledri (7,47), cabe rawit (4,71), buncis (4,47), bawang daun (3,49), petsai/sawi (2,37), kacang merah (2,12), kacang tanah (1,81), tomat (1,80), cabe besar (1,48), padi gogo (1,27) dan komoditas padi sawah (1,10).

Pola pemusatan komoditas pertanian tanaman bahan makanan yang terjadi di Kecamatan Ciwidey dari yang tertinggi hingga yang terendah berdasarkan luas tanam meliputi komoditas seledri (14,92), kembang kol (5,86), bawang daun (4,96), buncis (3,85), tomat (1,77), petsai/sawi (1,58), cabe besar (1,54) dan komoditas padi sawah (1,28).

Sedangkan pola pemusatan komoditas pertanian tanaman bahan makanan yang terjadi di Kecamatan Rancabali dari yang tertinggi hingga yang terendah berdasarkan luas tanam meliputi komoditas bawang putih (35,10), seledri (15,94), kacang tanah (8,95), ubi jalar (5,55), cabe rawit (4,86), bawang daun (4,78), ubi kayu (3,06), kembang kol (2,37), jagung (2,02), padi gogo (1,80), cabe besar (1,62), kacang merah (1,43), buncis (1,38), tomat (1,10), wortel (1,06) dan komoditas bawang merah (1,05).

Dari hasil analisis pemusatan kegiatan pertanian tanaman bahan makanan berdasarkan data luas tanam tahun 2006, diketahui bahwa komoditas unggulan tanaman bahan makanan paling banyak terdapat di Kecamatan Rancabali dengan 16 jenis komoditas.

Pemusatan Aktivitas Pertanian Tanaman Bahan Makanan Berdasarkan Luas Panen

Untuk melihat pola pemusatan aktivitas pertanian tanaman bahan makanan, analisis pemusatan juga dilakukan dengan menggunakan data luas panen dari masing-masing jenis komoditas tanaman hortikultura dan palawija. Dilihat dari nilai LQ luas panen terbesar komoditas tanaman bahan makanan (hortikultura dan tanaman palawija) di Kawasan Agropolitan Ciwidey, maka Kecamatan Ciwidey dan Kecamatan Pasirjambu menjadi sentra komoditas seledri dengan nilai LQ luas panen terbesar dibandingkan komoditas lainnya yang ada di masing-masing kecamatan, sedangkan Kecamatan Rancabali menjadi sentra komoditas bawang putih selain sentra komoditas seledri. Nilai LQ komoditas bawang putih dan seledri di Kecamatan Rancabali paling tinggi dibandingkan komoditas lainnya di Kawasan Agropolitan Ciwidey. Hasil perhitungan nilai LQ dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Analisis Pemusatan Komoditas Pertanian Tanaman Bahan Makanan

Kawasan Agropolitan Ciwidey berdasarkan Luas Panen

Pasirjambu Ciwidey Rancabali

Komoditas LQ Komoditas LQ Komoditas LQ

Seledri 9,63 Seledri 15,32 Bawang putih 31,73

Cabe Rawit 4,80 Kembang Kol 4,73 Seledri 20,38 Buncis 4,08 Bawang daun 4,60 Kacang Tanah 11,68

Bawang daun 3,70 Buncis 3,51 Ubi Jalar 8,30

Petsai/sawi/sosin 2,180 Tomat 2,130 Bawang daun 4,81

Tomat 2,07 Cabe Besar 1,97 Cabe Rawit 4,13

Kacang merah 1,50 Petsai/sawi/sosin 1,66 Padi Gogo 2,53

Cabe Besar 1,37 Padi sawah 1,30 Kembang Kol 2,02

Kacang Tanah 1,26 Jagung 1,89

Padi sawah 1,15 Cabe Besar 1,52

Ubi Jalar 1,15 Ubi Kayu 1,49

Buncis 1,47 Bawang merah 1,29

Tomat 1,14

Dengan demikian komoditas pertanian tanaman bahan makanan yang memusat di Kecamatan Pasirjambu dengan nilai pemusatan yang tertinggi hingga terendah adalah komoditas seledri (9,36), cabe rawit (4,80), buncis (4,08), bawang daun (3,70), petsai/sawi (2,18), tomat (2,07), kacang merah (1,50), cabe besar (1,37), kacang tanah (1,26), padi sawah (1,15) dan komoditas ubi jalar (1,15).

Pemusatan komoditas pertanian tanaman bahan makanan di Kecamatan Ciwidey berdasarkan luas panen dari yang tertinggi hingga terendah meliputi komoditas seledri (15,32), kembang kol (4,73), bawang daun (4,60), buncis (3,51), tomat (2,13), cabe besar (1,97), petsai/sawi (1,66) dan komoditas padi sawah (1,30).

Sementara di Kecamatan Ciwidey pola pemusatan komoditas pertanian tanaman bahan makanan berdasarkan luas panen dari yang tertinggi hingga yang terendah meliputi bawang putih (31,73), seledri (20,38), kacang tanah (11,68), ubi jalar (8,30), bawang daun (4,81), cabe rawit (4,13), padi gogo (2,53), kembang kol (2,02), jagung (1,90), cabe besar (1,52), ubi kayu (1,49), buncis (1,47), bawang merah (1,29) dan tomat (1,14).

Pola pemusatan dari masing-masing komoditas tersebut menunjukkan bahwa wilayah-wilayah tersebut memiliki tingkat keunggulan komparatif untuk pengembangan komoditas tertentu. Desa-desa tertentu memiliki keunggulan komparatif untuk pengembangan luas panen untuk jenis komoditas tertentu dibandingkan terhadap agregat wilayah pengembangan. Hasil dari analisis LQ aktivitas pertanian tanaman bahan makanan dapat dilihat pada Gambar 10. Semua hasil perhitungan LQ dapat dilihat pada Lampiran 3.

Gambar 10. Peta Pemusatan Aktivitas Pertanian Tanaman Bahan Makanan

Kawasan Agropolitan Ciwidey

5.2.2. Analisis SSA (Tingkat Kompetitif Aktivitas) di Kawasan Agropolitan

Dokumen terkait