• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis SSA (Tingkat Kompetitif Aktivitas) di Kawasan Agropolitan Tingkat Kompetitif Aktivitas Sektor Kegiatan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.2. Analisis Sektor/Komoditas Unggulan Kawasan Agropolitan

5.2.2. Analisis SSA (Tingkat Kompetitif Aktivitas) di Kawasan Agropolitan Tingkat Kompetitif Aktivitas Sektor Kegiatan

Analisis kompetitif (SSA) sektor kegiatan dilakukan untuk melihat perbandingan laju petumbuhan perekonomian di Kawasan Agropolitan Ciwidey dengan laju pertumbuhan perekonomian Kabupaten Bandung, sehingga dapat diketahui sektor kegiatan yang memiliki keunggulan bersaing (kompetitif) di Kawasan Agropolitan Ciwidey. Analisis ini berdasarkan data PDRB Kabupaten Bandung tahun 2005-2006. Selain itu, analisis shift share juga digunakan dalam menentukan besarnya aktivitas suatu sektor pada ketiga kecamatan di Kawasan Agropolitan Ciwidey, sehingga pertumbuhan wilayah ketiga kecamatan pun dapat dibandingkan.

Berdasarkan hasil analisis differential shift (DS) di Kecamatan Pasirjambu, sektor kegiatan bank memiliki tingkat kompetitif paling tinggi (0,020), kemudian

restoran (0,020), komunikasi (0,020), hiburan dan rekreasi (0,009), tanaman bahan makanan (0,008), angkutan jalan raya (0,004), kehutanan (0,003), bangunan/konstruksi (0,002), jasa perorangan dan rumah tangga (0,002) dan penggalian (0,001) (Tabel 13).

Tabel 13. Analisis Kompetitif Sektor Kegiatan Kawasan Agropolitan Ciwidey

Pasirjmbu Ciwidey Rancabali

Sektor Kegiatan DS Sektor Kegiatan DS Sektor Kegiatan DS Bank 0,020 Komunikasi 0,027 Bank 0,025 Restoran 0,020 Pemerintahan Umum 0,026 Restoran 0,022 Komunikasi 0,020 Restoran 0,025 Komunikasi 0,021

Hiburan dan rekreasi 0,009 Penggalian 0,021 Air bersih 0,011 Tanaman Bahan Makanan 0,008 Air bersih 0,018 Bangunan / Konstruksi 0,009

Angkutan jalan raya 0,004 Kehutanan 0,015 Penggalian 0,009 Kehutanan 0,003 Bangunan / Konstruksi 0,013 Kehutanan 0,007

Bangunan / Konstruksi 0,002 Hiburan dan rekreasi 0,012 Hiburan dan rekreasi 0,006 Perorangan dan rumah

tangga 0,002 Angkutan jalan raya 0,011 Tanaman Bahan Makanan 0,005 Penggalian 0,001 Tanaman Bahan Makanan 0,009 Perorangan dan rumah tangga 0,004

Perorangan dan rumah tangga 0,007 Angkutan jalan raya 0,003

Listrik 0,007

Perdagangan besar dan eceran 0,001

Sumber: Hasil Analisis

Nilai differential shift untuk Kecamatan Ciwidey menunjukkan bahwa sektor yang memiliki tingkat kompetitif dari yang tertinggi hingga yang terendah meliputi sektor kegiatan komunikasi (0,027), pemerintahan umum (0,026), restoran (0,025), penggalian (0,021), air bersih (0,018), kehutanan (0,015), bangunan/konstruksi (0,013), hiburan dan rekreasi (0,012), angkutan jalan raya (0,011), tanaman bahan makanan (0,009), jasa perirangan dan rumah tangga (0,007), listrik (0,007) serta sektor kegiatan perdagangan besar dan eceran (0,001).

Sementara nilai kompetitif sektor kegiatan untuk Kecamatan Rancabali dari yang tertinggi hingga terendah meliputi sektor kegiatan bank (0,025), restoran (0,022), komunikasi (0,021), air bersih (0,011), bangunan/konstruksi (0,009), penggalian (0,009), kehutanan (0,007), hiburan dan rekreasi (0,006), tanaman

bahan makanan (0,005), jasa perorangan dan rumah tangga (0,004), serta sektor kegiatan angkutan jalan raya (0,003).

Dari hasil analisis competitiveness (SSA), sektor kegiatan pertanian secara luas masih terdistribusi merata di setiap kecamatan. Hal ini membuktikan bahwa secara kompetitif kegiatan pertanian merupakan sektor unggulan di Kawasan Agropolitan Ciwidey. Hasil analisis SSA sektor kegiatan dapat dilihat pada

Gambar 11.

Gambar 11. Peta Tingkat Kompetitif Sektor Kegiatan Kawasan Agropolitan

Ciwidey

Tingkat Kompetitif Aktivitas Kegiatan Pertanian Tanaman Bahan Makanan Berdasarkan Luas Tanam

Untuk mengetahui perbandingan laju pertumbuhan komoditas pertanian tanaman bahan makanan di Kawasan Agropolitan Ciwidey dengan laju pertumbuhan komoditas tanaman bahan makanan di seluruh Kabupaten Bandung dapat menggunakan metode analisis shift share berdasarkan data luas tanam dan

luas panen tanaman bahan makanan. Dengan demikian dapat diketahui luas tanam dan luas panen dari komoditas tanaman bahan makanan yang memiliki keunggulan bersaing (competitiveness) di Kawasan Agropolitan Ciwidey.

Berdasarkan hasil analisis, nilai Differential Shift tertinggi di Kecamatan Ciwidey adalah komoditas kembang kol (2,170). Hal ini berarti laju pertambahan luas tanam komoditas kembang kol adalah 2,170 lebih tinggi dibandingkan tingkat pertambahan luas tanam komoditas kembang kol secara umum di Kawasan Agropolitan Ciwidey (Tabel 14).

Tabel 14.Analisis Kompetitif Komoditas Pertanian Tanaman Bahan Makanan

Kawasan Agropolitan Ciwidey berdasarkan Luas Tanam

Pasirjambu Ciwidey Rancabali

Komoditas DS Komoditas DS Komoditas DS Kentang 1,226 Kembang Kol 2,170 Kacang Merah 1,216 Kacang Merah 0,731 Bawang Daun 1,771 Bawang Daun 1,125

Cabe 0,667 Petsai 0,757 Cabe 0,586

Bawang Daun 0,633 Tomat 0,571 Wortel 0,277

Petsai 0,499 Kentang 0,548 Tomat 0,256

Tomat 0,421 Kubis 0,41 Cabe Rawit 0,227

Kubis 0,408 Buncis 0,37 Bawang Putih 0,193

Cabe Rawit 0,25 Cabe 0,216 Petsai 0,172

Buncis 0,214 Kentang 0,137

Bawang Merah 0,029

Sumber: Hasil Analisis

Di Kecamatan Pasirjambu, komoditas kentang menjadi komoditas yang paling tinggi nilai differential shift nya (1,226). Hal ini berarti laju pertambahan luas tanam komoditas kentang 1,226 lebih tinggi dibandingkan tingkat pertambahan luas tanam komoditas kentang secara umum di Kawasan Agropolitan Ciwidey.

Untuk Kecamatan Rancabali komoditas yang memiliki nilai differential shift paling tinggi adalah komoditas kacang merah (1,216). Hal ini berarti laju pertambahan luas tanam komoditas kacang merah di Kecamatan Rancabali 1,216

lebih tinggi dibandingkan dengan luas tanam komoditas kacang merah di Kawasan Agropolitan Ciwidey secara umum.

Tingkat Kompetitif Aktivitas Kegiatan Pertanian Tanaman Bahan Makanan Berdasarkan Luas Panen

Berdasarkan data luas panen tahun 2006, komoditas yang memiliki nilai differential shift paling tinggi di Kecamatan Pasirjambu adalah komoditas bayam (1,852). Hal ini menunjukkan bahwa komoditas bayam di Kecamatan Pasirjambu 1,852 lebih tinggi laju pertambahan luas panennya dibandingkan dengan dua kecamatan lainnya (Ciwidey dan Rancabali).

Untuk Kecamatan Ciwidey adalah komoditas bawang putih (0,606). Hal ini berarti laju pertambahan luas panen komoditas bawang putih 0,606 lebih tinggi dari laju pertambahan luas panen komoditas bawang putih secara umum di Kawasan Agropolitan Ciwidey. Begitu juga halnya dengan komoditas lainnya yang memiliki keunggulan kompetitif di Kecamatan Ciwidey (Tabel 15).

Tabel 15. Analisis Kompetitif Komoditas Pertanian Tanaman Bahan Makanan

Kawasan Agropolitan Ciwidey berdasarkan Luas Panen

Pasirjambu Ciwidey Rancabali

Komoditas DS Komoditas DS Komoditas DS

Bayam 1,852 Bawang Putih 0,606 Bawang Putih 1,256 Kacang Merah 1,174 Terung 0,389 Jamur 0,704 Bawang Putih 0,577 Kacang panjang 0,212 Kacang Merah 0,66

Cabe 0,37 Buncis 0,197 Kacang panjang 0,387

Kacang panjang 0,343 Bayam 0,191 Cabe Rawit 0,233

Buncis 0,335 Cabe 0,114 Cabe 0,218

Jamur 0,25 Bawang Daun 0,144

Kentang 0,203 Bawang Merah 0,071

Bayam 0,035

Kentang 0,033

Sumber: Hasil Analisis

Sementara untuk Kecamatan Rancabali komoditas yang memiliki keunggulan kompetitif paling tinggi adalah komoditas bawang putih (1,256). Hal ini berarti laju pertambahan luas panen di Kecamatan Rancabali 1,256 lebih tinggi

dibandingkan dengan laju pertambahan luas panen secara keseluruhan di Kawasan Agropolitan Ciwidey. Untuk komoditas yang sama, seperti bawang putih dimana merupakan komoditas yang sama-sama diunggulkan laju pertambahan luas panennya di Kecamatan Ciwidey dan Rancabali, maka bawang putih akan lebih menguntungkan jika ditanam di Kecamatan Rancabali karena nilai kompetitifnya lebih tinggi (1,256) dari nilai kompetitif di Kecamatan Ciwidey (0,606). Hasil analisis SSA aktivitas pertanian dapat dilihat pada Gambar 12. Semua hasil perhitungan SSA tertera pada Lampiran 4.

Gambar 12. Peta Tingkat Kompetitif Aktivitas Pertanian Tanaman Bahan

Makanan Kawasan Agropolitan Ciwidey

Sektor-Sektor Basis Unggulan di Tiga Kecamatan Kawasan Agropolitan Ciwidey

Sektor-sektor kegiatan di suatu wilayah terbagi menjadi dua, yakni sektor basis dan sektor servis. Adapun yang termasuk sektor basis merupakan sektor-sektor yang dapat memberikan kontribusi (keuntungan) lebih pada suatu wilayah

secara ekonomi. Sementara yang termasuk sektor servis merupakan sektor-sektor yang harus tersedia di setiap wilayah untuk melayani kebutuhan setiap penduduk.

Dalam penelitian akan dibahas mengenai sektor-sektor basis yang unggul di Kawasan Agropolitan Ciwidey baik secara komparatif maupun secara kompetitif. Dari hasil analisis LQ dan SSA, didapat sektor-sektor basis unggulan secara komparatif (nilai LQ tinggi) yang tertera pada Tabel 16.

Tabel 16. Sektor Basis Unggulan Komparatif Kawasan Agropolitan

No Sektor Basis Pasirjambu Ciwidey Rancabali

1 Perkebunan 1 1 1

2 Tanaman Bahan Makanan 1 1 1

3 Kehutanan 1 1 1

4 Peternakan 1 1 0

5 Perikanan 1 0 0

6 Hiburan dan Rekreasi 0 0 1

Keterangan: 1 = ada; 0 = tidak ada

Sementara sektor-sektor basis unggulan secara kompetitif yang ditunjukkan dari nilai Differential Shift yang tinggi pada analisis SSA adalah tertera pada Tabel 17.

Tabel 17. Sektor Basis Unggulan Kompetitif Kawasan Agropolitan

No Sektor Basis Pasirjambu Ciwidey Rancabali

1 Restoran 1 1 1

2 Tanaman Bahan Makanan 1 1 1

3 Kehutanan 1 1 1

4 Hiburan dan Rekreasi 1 1 1

Keterangan: 1 = ada; 0 = tidak ada

Dari kedua tabel diatas dapat disimpulkan bahawa sektor-sektor basis yang unggul secara komparatif dan kompetitif di tiga kecamatan Kawasan Agropolitan Ciwidey adalah sektor tanaman bahan makanan dan sektor kehutanan. Hal ini menunjukkan bahwa sektor tanaman bahan makanan dan sektor kehutanan terpusat dan tumbuh di tiga kecamatan Kawasan Agropolitan Ciwidey.

Komoditas-Komoditas Tanaman Bahan Makanan Unggulan di Tiga Kecamatan Kawasan Agropolitan Ciwidey

Untuk sektor tanaman bahan makanan secara rinci terdiri dari komoditas-komoditas unggulan secara komparatif yang ditunjukkan dengan nilai LQ tinggi tertera pada Tabel 18.

Tabel 18. Komoditas Unggulan Komparatif Kawasan Agropolitan

No Komoditas Pasirjambu Ciwidey Rancabali

1 Seledri 1 1 1 2 Cabe Rawit 1 0 1 3 Buncis 1 1 1 4 Bawang Daun 1 1 1 5 Petsai 1 1 0 6 Kacang Merah 1 0 1 7 Tomat 1 1 1 8 Kembang Kol 0 1 1 9 Bawang Putih 0 0 1

Keterangan: 1 = ada; 0 = tidak ada

Sementara untuk komoditas unggulan secara kompetitif yang ditunjukkan dengan nilai differential shift tinggi pada analisis SSA tertera pada Tabel 19.

Tabel 19. Komoditas Unggulan Kompetitif Kawasan Agropolitan

No Komoditas Pasirjambu Ciwidey Rancabali

1 Kacang Merah 1 0 1 2 Bawang Daun 1 1 1 3 Petsai 1 1 1 4 Tomat 1 1 1 5 Cabe Rawit 1 0 1 6 Buncis 1 1 0 7 Kembang Kol 0 1 0

Keterangan: 1 = ada; 0 = tidak ada

Dari Tabel 18 dan 19 dapat dilihat bahwa komoditas yang unggul secara komparatif dan kompetitif di tiga kecamatan Kawasan Agropolitan Ciwidey adalah bawang daun dan tomat. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kegiatan pertanian komoditas bawang daun dan tomat terpusat dan tumbuh di tiga kecamatan Kawasan Agropolitan Ciwidey.

Hasil analisis diatas dapat dibuktikan dengan melihat laju pertumbuhan produktivitas komoditas tanaman bahan makanan berdasarkan data produktivitas komoditas pertanian. Data produktivitas komoditas-komoditas di tiga kecamatan Kawasan Agropolitan tertera pada Tabel 20.

Dokumen terkait