• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Manajemen Pendayagunaan Dana Zakat dan Kontribusi Lembaga

BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BIDANG

C. Analisis Manajemen Pendayagunaan Dana Zakat dan Kontribusi Lembaga

Lembaga Amil Zakat Insan Mulia (LAZIM) Jakrta untuk

ProgramTaman Anak Sholeh (TAS)

Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, namun untuk mencapai tujuan secara efektif diperlukan manajemen yang baik dan benar. Terdapat berbagai pendapat tentang pengertian manajemen, walaupun pada dasarnya mempunyai makna yang kurang lebih sama.

Manajemen yang berhasil bisa dilihat dari pengertian manajemen sebagai seni dan manajemen sebagai proses. Dengan kata lain manajemen sebagai seni seperti yang dikemukakan oleh Mary Parker Follet menyatakan bahwa manajemen adalah the art of getting things done through people,yaitu sebagai suatu seni untuk mendapatkan segala sesuatu dilakukan melalui orang lain. Hal ini meminta perhatian pada kenyataan bahwa manajer mencapai tujuan organisasi dengan mengatur orang lain untuk melakukan pekerjaan yang diperlukan, tanpa melakukan pekejaan sendiri. Sedangkan manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan sumber daya organisasi yang tersedia untuk mencapai tujuan organisasi yang dinyatakan dengan jelas.42

42

Menurut penulis manajemen pendayagunaan yang dilakukan oleh Lembaga Amil Zakat Insan Mulia (LAZIM) Jakarta untuk Program Taman Anak Sholeh (TAS), ditinjau dari manajemen sebagai seni sudah melibatkan orang lain dengan merekrut guru atau relawan,manajemen sebagai proses, dimana kegiatan manajemennya tidak ada kegiatan yang terlewati dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan serta controling dan evaluasi. Jika Pembimbing dari program TAS mengatakan tingkat keberhasilannya sekitar 45% maka menurut penulis berarti kegiatan manajemennya belum terlaksana secara maksimal. Jika dari perencanaannya sudah dirancang sebaik mungkin, pengorganisasiannya juga sudah dilakukan sesuai ketentuan. Hambatannya terletak pada pelaksaan program ini, apa yang sudah ditanamkan berupa nilai-nilai yang islami tidak didukung oleh lingkungan keluarga dan masyarakat dikarenakan latar belakang pendidikan tentang islamnya minim. Ini akan menjadi bahan evaluasi umumnya bagi Lembaga Amil Zakat Insan Mulia (LAZIM) Jakarta. Khusunya untuk pengelola Program Taman Anak Sholeh (TAS).

Manajemen pendayagunaan dana zaat yang dilakukan LAZIM Jakarta untuk program TAS belum sepenuhnya berhasil karena faktor minimnya yang disalurkan untuk program tersebut.

Salah satu solusinya, selama ini yang menjadi hambatan adalah intensitas waktu mengajar maka kedepannya harus ada penambahan waktu belajar. Berkaitan dengan hambatan yang berasal dari lingkungan maka tidak ada salahnya Lembaga Amil Zakat Insan Mulia (LAZIM) Jakarta membuat program lain yang bisa bersinergi dengan program Taman Anak Sholeh (TAS).

Mengenai kontribusi yang diberikan Lembaga Amil Zakat Insan Mulia (LAZIM) Jakarta terhadap Program Taman Anak Sholeh (TAS) sudah sangat baik karena bukan salah satu unsur pendidikan saja melainkan tiga unsur sekaligus yaitu peserta didik dengan bantuan SPP gratis, guru atau relawan serta bantuan sarana prasarana.Inilah yang membedakan program ini dengan program pendidikan lainnya dari sebuah Lembaga Zakat pada umumnya dimana satu program hanya membantu satu unsur pendidikan saja. Sebagai contoh program beasiswa maka yang terberdayakan hanya peserta didik saja.

Jika ditinjau dari bentuk pendayagunaannya, maka program TAS termasuk konsumtif kreatif43, yakni zakat yang dikonsumsi tapi bukan dalam bentuk makanan, melain sesuatu hal yang lebih bermanfaat.

43

BAB V

PENUTUP

A.Kesimpulan

1. Manajemen pendayagunaan zakat yang dilakukan oleh Lembaga Amil Zakat Insan Mulia (LAZIM) Jakarta untuk program TAS ditinjau dari perencanaannya ada satu hal mengenai jangka waktu pencapaian tujuan. Tujuan akhir atau jangka panjang memang menciptakan generasi yang Islami, tetapi tujuan jangka pendek dan menengah tidak diperjelas. Pengorganisasian mustahiq cukup rapih ditinjau dari bantuan yang diberikan. Contoh bantuan yang diberikan kepada pengajar atau relawan selain dalam bentuk uang tetapi juga dalam bentuk training. Pelaksanaan program Taman Anak Sholeh (TAS) harus ada pengklasifikasian usia, usia TK, SD, dan SMP agar materi yang diberikan bisa sesuai dan bisa menunjang untuk tercapai tujuan yang telah ditentukan dan memudahkan control dan evaluasi.

2. Berkaitan dengan kontribusi Lembaga Amil Zakat Insan Mulia (LAZIM) Jakarta untuk program Taman Anak Sholeh (TAS) sudah sangat baik karena bukan salah satu unsur pendidikan saja melainkan tiga unsur yaitu peserta didik dengan bantuan SPP gratis, guru atau

relawan serta bantuan sarana prasarana. Inilah yang membedakan program ini dengan program pendidikan lainnya dari sebuah Lembaga Zakat pada umumnya dimana satu program hanya membantu satu unsur pendidikan saja. Sebagai contoh program beasiswa maka yang terberdayakan hanya peserta didik saja

B.Saran

Saran untuk Lembaga Amil Zakat Insan Mulia (LAZIM) Jakarta adalah sebagai berikut:

1. LAZIM Jakarta terus berusaha memperbanyak jaringan donator-donatur agar dapat memaksimalkan program-programnya. Khususnya program Taman Anak Sholeh (TAS), umumnya semua program pendidikan serta program sosial, ekonomi dan dakwah.

2. Berkaitan dengan program Taman Anak Sholeh (TAS) dari segi aspek fiqh dipandang tepat sasaran, namun dari segi manajemennya harus lebih dioptimalkan lagi.

3. Meningkatkan sosialisasi program Taman Anak Sholeh (TAS). 4. Meningkatkan kerja sama dengan pemerintah maupun perusahaan

swasta yang peduli akan pendidikan (dhuafa).

5. Transfaran dalam pelaporan dana ZIS agar meningkatkan kepercayaan muzakki.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman Al-Jazairi, Fiqh 'ala madzahibul arba'ah Juz I, Beirut: Darul Ihya

Abu Bakar Muhammad, Terjeamahan Subul As-Salam II, Surabaya Al-Ikhlash,

Abu Sinn, Ahmad Ibrahim. Manajemen Syariah, Sebuah Kajian Historis dan Aksara, 2010

Bariadi , Lili. dkk, Zakat dan Wirausaha, Jakarta: CED, 2005

Depertemen Agama, Pola Pembinaan Lembaga Amil Zakat, Jakarta: Direktorat Pengembangan Zakat dan Wakaf, 2005

Fahrudin, Fiqih dan Manajemen Zakat di Indonesia, Malang: UIN Malang Press, 2008

Hafidhuddin, Didin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktek, Jakarta:Gema Insani Press, 2003

Hamalik, Oemar, Pendidikan Guru, Berdasarkan Kompetensi Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009

Handoko,T. Hani , Manajemen, Edisi Kedua, Yogyakarta:EPFE, 1999

Institut Manajemen Zakat, Manajemen Zakat Gaya BUMN: Praktik Pengelolaan Zakat Baitul Maal Pupuk Kujang, Ciputat: IMZ, 2006

J.Moleong, Lexy, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009

Kasan, Tholib , Teori dan Aplikasi Administrasi, Jakarta: Studia Press, 2000 Kontempore.,Jakarta: Rajagrafindo Persada, 1996

Nur Tanjung, Bahrudin dan Ardial, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah,Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009

Rugayah dan Atiek Sismiati, Profesi Kependidikan, Bogor: Ghalia Indonesia, 2011

Sabri, M. Alisuf, Pengantar Ilmu Pendidikan, Jakarta: UIN JakartaPress, 2005 Sahri Muhammad, Zakat dan Infak, Surabaya : Al-ikhlas, 1982

Sanjaya, Wina, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008

Sudewa, Eri, Manajemen Zakat, Jakarta:Institut Manajemen Zakat, 2004

Supriadi, Dedi, Satuan Biaya Pendidkan( Dasar dan Menengah), Bandung; PT. Remaja Rosdakarya, 2004

Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP IKIP Malang, Administrasi Pendidikan, Malang:IKIP Malang, 1989

Tisnawati, dkk., Pengantar Manajemen, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005

Usman, Husaini, Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2010

http//:www.or.id/indeks.php/informasi/artikel/kolom.Syariah/275htm.diakses minggu 14 April 2013

(http://chamzawi.wordpress.com/sumber zakat/ . diakses sabtu tgl 13 April 2013) 1991

www.artikata.com

Zaenudin, Muhamad, Pendayagunaan Dana Zakat Lembaga Amil Zakat

Portalinfaq Untuk Pendidikan Anak Pemulung Di Bantar Gebang Bekasi, 2010

Waktu : Mei 2013

Tempat : Mampang

Daftar pertanyaan dan jawaban

1. Apakah arti pendayagunaan dana zakat menurut anda?

Menurut pendapat saya pendayagunaan dana zakat adalah penyaluran dari dana zakat yang berhasil dihimpun kepada para mustahik atau orang yang berhak menerima dana dana zakat dengan cara yang bersifat konsumtif maupun produktif. Apakah yang dimaksud dengan pendayagunaan secara konsumtif dan produktif. pendayagunaan secara konsumtif adalah dana zakat yang disalurkan bertujuan untuk dikonsumsi atau dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan sandang dan pangan. Sedangkan pendayagunaan secara produktif adalah penyaluran dana zakat yang disalurkan bertujuan untuk dipergunakan agar menghasilkan sesuatu bisa barang, keahlian, atau jasa.

2. Dalam pendayagunaan Lembaga Amil Zakat Insan Mulia (LAZIM) Jakarta itu lebih cenderung kepada yang konsumtif dan produktif?

LAZIM dalam pendayagunaannya lebih cenderung kepada produktif karena dana yang kami himpun tidak terlalu banyak.

3. Berapakah rata-rata dana yang mampu dihimpun oleh LAZIM pertahunnya?

Kami memang sudah berjalan lebih kurang tiga tahun, namun karena berbagai hal LAZIM Jakarta belum mampu secara optimal dalam hal penghimpunan. Sehingga meskipun namany LAZ tapi dalam penghimpunan masih bersifat seperti yayasan sosial kemanusian. Secara otomatis dananya lebih banyak menggunakan dana pribadi anggota LAZIM Jakarta. Jadi kami tidak bisa menyebutkan berapa total keseluruhannya.

4. Sejauh ini apakah pendayagunaan dana zakat yang dilakukan oleh LAZIM sudah sesuai dengan harapan?

5. Pendayagunaan dana zakat biasanya melalui berbagai macam program, berkaitan dengan program Taman Anak Sholeh (TAS) berapakah dana yang dikeluarkan tiap bulannya? Kalau untuk program Taman Anak Sholeh (TAS) dana yang dikeluarkan tiap bulannya kurang lebih satu juta.

6. Dipergunakabn untuk apakah dana zakat untuk program TAS? a. Untuk menggaji relawan atau guru

b. Untuk melengkapi sarana dan prasarana seperti karpet, meja lipat, lemari dan lain sebagainya c. Untuk membantu siswa dan orang tuanya. Siswa dibantu melalui pembebasan biaya SPP 7. Berapakah gaji para relawan perbulannya?

Untuk gaji kita baru mampu menggaji Rp.150.000 perbulannya.

Narasumber

Dokumen terkait