• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORITIS TENTANG PENDAYAGUNAAN DANA

B. Aspek Manajemen Pendayagunaan Zakat

2. Kegiatan Manajemen

Kegiatan manajemen secara umum meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.

a. Perencanaan

Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan , kapan, bagaimana dan oleh siapa perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi diwaktu yang akan datang dalam mana perencanaan dan

kegiatan yang diputuskan akan dilasanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat. 12

Beberapa aspek yang harus diperhatikan, antara lain sebagai berikut: 1) Hasil yang ingin dicapai

2) Yang akan melakukan 3) Waktu dan skala prioritas 4) Dana (kapital)13

Pada dasarnya manajemen merupakan suatu rangkaian cara beraktivitas. Bagi seorang muslim manajemen bisa menjadi wahana amal kebajikan. Manajemen menumbuhkan kesadaran untuk mengaplikasikan cara-cara bekerja dengan landasan ajaran Islam. Manajemen Islam memang tidak bebas nilai. Kaidah halal dan thayyib menjadi nilai utama organisasi. Hal ini berlaku dari awal pengambilan keputusan, perencanaan hingga aplikasi dan evaluasinya yang tetap melandaskan pada nilai-nilai halal dan thayyib.14

Menyusun visi misi adalah langkah awal dalam perencanaan, dari visi misi akan dilahirkan program-program unggulan untuk mengimplementasikan pengelolaan zakat. Dari sejumlah program yang dicanangkan Badan/Lembaga Pengelola Zakat dapat dikelompokkan

12

T. Hani Handoko, Manajemen, Edisi Kedua, EPFE Yogyakarta, Cet. XIV, 1999, hlm. 78

13

Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktek, Gema Insani Press, Jakarta, 2003, h. 78

14

menjadi empat program besar (grand programme), yaitu program ekonomi, program social, program pendidikan, dan program dakwah.15

1. Program Ekonomi

Program pemberdayaan ekonomi melalui pendayagunaan dana zakat yang dilakukan oleh Lembaga Amil Zakat (LAZ) dapat menjawab dan memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi olehh masyarakat. Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang sudah ada programnya berorientasi pada pemberdayaan ekonomi mencakup antara lain: a) Pengembangan potensi agribisnis termasuk industry rakyat

berbasis kekuatan lokal.

b) Pengembangan lembaga keuangan berbasis ekonomi syari’ah. c) Pemberdayaan masyarakat petani dan pengrajin

d) Pemberdayaan keuangan mikro dan usaha riil berupa industri beras, air minum, peternakan, pertanian, dan tanamn keras.

e) Pemberdayaan ekonomi melalui usaha kecil dengan program pendampingan dan bimbingan.

f) Pemberdayaan ekonomi umat melalui program pelatihan kewirausahaan.

2. Program Sosial

Masalah sosial merupakan yang melekat pada setiap masyarakat sehingga perlu mendapat perhatian. Program sosial yang mendapat perhatian Lembaga Amil Zakat (LAZ) antara lain:

15

Depertemen Agama, Pola Pembinaan Lembaga Amil Zakat, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji Direktorat Pengembangan Zakat dan Wakaf, Jakarta, 2005, h.20-28

a) Penyelamatan kemanusiaan melalui bantuan kesehatan pengungsi, sembako dan pakaian layak.

b) Menyediakan dana santunan layanan sosial.

c) Aksi pelayanan sosial dan kesehatan di daera-daerah minus.

d) Bantuan darurat untuk daerah bencana dan kerusuhan berupa pengiriman tim medis dan obat-obatan.

e) Pembinaan anak jalanan lewat rumah singgah dan khitanan massal 3. Program Pendidikan

Pendidikan adalah jalan untuk mencapai hari esok yang lebih baik. Diantara program pendidikan yang dilaksanakan oleh Lembaga Amil Zakat adalah:

1) Mengembangkan potensi mustaik dari segi pendidikan untuk percepatan peningkatan kualitas sumber daya umat.

2) Menyediakan bantuan beasiswa dan rehabilitasi sekolah serta menyediakan pendidikan alternatif bagi pengungsi.

3) Peduli pendidikan dasar (paket cerdas) dan program orang tua

asuh.

4) Menyediakan media informasi sebagai sarana pendidikan umat. 5) Mengelola perpustakaan dan menyalurkan buku-buku agama. 6) Santunan anak yatim, beasiswa dhuafa dan anak jalanan. 7) Pelatihan manajemen dan teknologi tepat guna.

4. Program Dakwah

berkaitan dengan program dakwah ini adalah: a) Bantuan Sembako kepada para muallaf .

b) Pembinaan mental dan rehabilitasi tempat ibadah. c) Program klub keluarga sakinah.

d) Pelatihan dan kursus bagi para da’i ke daerah-daerah terpencil dan tranmigrasi.

e) Pembinaan majlis ta’lim. b. Pengorganisasian

Menurut Terry (1986) sebagaimana dikutip Ahmad Ibrahim Abu Sinn mengatakan bahwa istilah pengorganisasian merupakan sebuah entitas yang menunjukkan sebagai bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa, sehingga hubungan mereka satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka terhadap keseluruhan. Lebih jauh, istilah ini diartikan sebagai tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antar individu, sehingga mereka dapat bekerjasama secara efisien, sehingga memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu, dalam lingkungan tertentu guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu.16 Dalam pandangan Islam, organisasi bukan semata-mata wadah melainkan lebih menekankan pada bagaimana sebuah pekerjaan dilakukan dengan baik dan rapi. Organisasi lebih menekankan pengaturan mekanisme kerja. Oleh karena itu, maka dalam organisasi ada koordinasi serta wewenang dan

16

Ahmad Ibrahim A.S, Manajemen Syariah, Sebuah Kajian Historis dan Kontemporer, Rajagrafindo Persada, Jakarta, 1996, h.91

tanggung jawab. Koordonasi merupakan upaya penyatuan sikap dan langkah dalam pencapaian tujuan.

Secara garis besar pengorganisasian yang berkaitan dengan zakat meliputi:

a) Pengorganisasian struktur organisasi zakat Badan/Lembaga Amil Zakat.

b) Pengorganisasian mustahiq.

c) Pengorganisasian pendayagunaan zakat.

c. Pelaksanaan

1. Pelaksanaan dalam penghimpunan zakat

Pengumpulan zakat dilakukan oleh Badan/Lembaga Amil Zakat dengan cara menerima atau mengambil dari muzakki atas pemberitahuan muzakki. Badan/Lembaga Amil Zakat dapat bekerja sama dengan Bank dalam pengumpulan zakat. Badan/Lembaga Amil Zakat dapat menerima harta selain zakat, seperti infaq, shadaqah, hibah, wasiat dan kaffarat.

Dalam Buku Manajemen Pengelolaan Zakat Departemen Agama disebutkan ada tiga strategi dalam pengumpulan zakat, yaitu:

a) Pembentukan unit pengumpulan zakat. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pengumpulan zakat, baik kemudahan bagi lembaga pengelola maupun kemudahan bagi para muzakki untuk membayar zakatnya.

b) Pembukaan kounter penerima zakat. Selain membuka unit pengumpul zakat diberbagai tempat, lembaga pengelola zakat

dapat membuat kounter atau loket tempat pembayaran zakat di kantor atau secretariat lembaga yang bersangkutan.

c) Pembukaan rekening Bank. Yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa dalam membuka rekenig harus dipisahkan antara masing-masing rekening sehingga dengan demikian akan memudahkan para muzakki dalam pengiriman zakatnya.

2. Pelaksanaan dalam Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat Semangat yang dibawa perintah zakat adalah perubahan kondisi seseorang dari mustahiq menjadi muzakki. Bertambahnya muzakki akan mengurangi beban kemiskinan yang ada di masyarakat. Namun keterbatasan dana zakat yang berhasil dihimpun sangat terbatas. Hal ini menuntut adanya pengaturan yang baik sehingga potensi umat dapat dimanfaatkan secara optimal. Lembaga-lembaga pengelola zakat dituntut merancang program yang baik, selain itu lembaga pengelola zakat perlu melakukan skala prioritas program.

d. Pengawasan

Pengawasan didefinisikan sebagai proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Ini berkenaan dengan cara-cara membuat kegiatan sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya. Pengertian ini menunjukkan adanya hubungan yang erat antara perencanaan dengan pengawasan.17 Oleh karena itu, pengawasan mempunyai peranan atau kedudukan yang

17

sangat penting dalam manajemen, karena mempunyai fungsi untuk menguji apakah pelaksanaan kerja itu teratur, tertib, terarah atau tidak.

Dalam Islam, pengawasan (control) paling tidak terbagi menjadi dua, yaitu: Pertama, kontrol yang berasal dari diri sendiri yang bersumber dari tauhid dan keimanan kepahda Allah SWT. Kedua, kontrol dari luar, pengawasan ini dilakukan dari luar diri sendiri. Sistem pengawasan ini dapat terdiri atas mekanisme pengawasan dari pimpinan yang berkaitan. Dalam lembaga zakat biasanya ada Dewan Syariah.

C. Pemberdayaan Bidang Pendidikan

1. Pengertian

Kata pemberdayaan adalah terjemahan dari istilah bahasa inggris yaitu empowerment. Pemberdayaan berasal dari kata dasar power berarti kemampuan berbuat, mencapai, melakukan atau memungkinkan. Awalan em berasal dari bahasa latin atau yunani, yang berarti di dalamnya, karena itu pemberdayaan dapat berarti kekuatan dalam diri manusia, suatu sumber kreatifitas.

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia kata pemberdayaan diterjemahkan sebagai upaya pendayagunaan, pemanfaatan yang sebaik-baiknya dan hasil yang memuaskan.18 Istilah pemberdayaan diartikan sebagai upaya memperluas horizon pilihan bagi masyarakat, dalam upaya pendayagunaan potensi, pemanfaatan yang sebaik-baiknya dengan hasil yang

18

memuaskan. Ini berarti masyarakat diberdayakan untuk melihat dan memilih sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya, dapat dikatakan masyarakat yang berdaya adalah yang dapat memilih dan mempunyai

Pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan.

Pendidikan adalah serangkaian proses yang dengannya seorang atau anak dapat mengembangkan kemampuan, sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya yang bernilai atau berguna di masyarakat.

Beberapa ahli mengartikan bahwa pendidikan adalah sebagai berikut: a. Langaveld: mendidik adalah mempengaruhi anak dalam

membimbingnya agar menjadi dewasa. Usaha membimbing haruslah usaha yang disadari dan dilaksanakan dengan sengaja. Oleh karena itu, pendidikan hanya terdapat dalam pergaulan yang disengaja antara orang dewasa dengan anak yang diarahkan kepada tujuan pendidikan. b. SA. Branata, dkk: pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baik langsung maupun dengan cara yang tidak langsung, untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan. 19

Pemberdayaan bidang pendidikan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat agar dapat mengembangkan kemampuan, sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya yang bernilai atau berguna di masyarakat.

19

2. Unsur-unsur pendidikan

Dokumen terkait