• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hal utama yang perlu diketahui dalam menganalisis manfaat dan biaya proyek UPS adalah arus penerimaan proyek dan arus pengeluaran proyek. Salah satu proyek UPS yang dianalisis untuk diketahui manfaat dan biayanya pada penelitian ini, yaitu UPS Merdeka I. Arus penerimaan yang diperoleh akan diasumsikan dari penerimaan hasil olahan sampah yaitu pupuk kompos dan biaya retribusi dari masyarakat, sedangkan arus pengeluaran diterima oleh proyek dari biaya investasi UPS dan biaya operasional UPS.

6.2.1 Arus Penerimaan UPS Merdeka I

Penerimaan manfaat dari proyek UPS diperoleh dari asumsi penjualan pupuk kompos yang dihasilkan dari kegiatan operasional di UPS Merdeka I dan biaya retribusi warga sekitar yang berpartisipasi. Perolehan penerimaan proyek UPS Merdeka I terlihat pada Tabel 17.

Tabel 17. Data penerimaan proyek UPS Merdeka I per bulan

Penerimaan Jumlah Harga (Rp) Total (Rp)

Penjualan pupuk kompos 1632.03 kg 1500/kg 2 448 046.25 Biaya retribusi warga 1756 KK 16 000/KK 28 096 000.00 Total 30 544 046.25

Sumber: Data primer

Tabel 17 menunjukan penerimaan proyek UPS Merdeka I sebesar Rp 30 544 046.25 per bulannya, maka apabila penerimaan tersebut diakumulasikan ke dalam tahun perolehan manfaat yang diterima sebesar Rp 366 528 555/tahun.

Terdapat penerimaan tambahan diakhir tahun umur proyek, yaitu nilai sisa mesin. Nilai sisa mesin diperoleh dari dua unit mesin yaitu mesin pencacah dan mesin penyaring. Perhitungan nilai sisa mesin,yaitu harga mesin dibagi dengan jumlah waktu pemakaian dalam bulan sehingga didapat nilai mesin sebesar Rp 725 000.

6.2.2 Arus Pengeluaran UPS Merdeka I a. Biaya Investasi UPS

Pada biaya investasi, terdapat biaya lahan, gedung, peralatan dan perlengkapan.

Tabel 18. Data biaya investasi UPS Merdeka I pada tahun 2013

No Uraian Satuan Jumlah

Satuan

Harga Satuan Total

1 Lahan m2 1000 50 000 50 000 000

2 Gedung Unit 1 150 000 000 150 000 000

3 Mesin Pencacah Unit 1 20 000 000 20 000 000

4 Mesin Pengayak Unit 1 23 500 000 23 500 000

5 Terpal 4x3m Unit 5 340 000 1700 000

6 Congkrang Unit 4 90 000 360 000

7 Sekop Unit 5 100 000 500 000

8 Sarung Tangan Unit 8 10 000 80 000

9 Helm Unit 8 25 000 200 000

10 Masker Unit 8 10 000 80 000

11 12

Kaca Mata Plastik Baju dan Celana Kerja

Unit Unit 8 8 15 000 150 000 120 000 1200 000

13 Sepatu Boat Unit 8 200 000 1600 000

14 Suhu (Termometer) Unit 1 100 000 100 000

15 Timbangan Unit 1 3000 000 3000 000

16 Gerobak Motor Unit 1 28 000 000 28 000 000

Total 280 440 000

Sumber : Wawancara dengan pengelola dan literatur (2014)

Tabel 18 menunjukan data investasi yang diperoleh dari tahun pembangunan awal UPS Merdeka I, yaitu Desember tahun 2013. Data biaya investasi ini merupakan hasil dari wawancara dengan pengelola dan literatur yang dicari dari berbagai sumber yang ada seperti skripsi terdahulu dan internet. Berikut data biaya investasi yang dikeluarkan.

b. Biaya Operasional UPS

Biaya operasional ini merupakan data kesuluruhan yang dikeluarkan setiap bulannya Biaya operasional ini tidak memiliki biaya input produksi untuk menghasilkan pupuk melainkan sudah didapat dari partisipasi warga dalam memilah sampah, dengan begitu pengolahan sampah di UPS hanya memerlukan beberapa biaya operasional seperti tenaga kerja, bahan bakar, perawatan dan lain-

lain. Berikut data biaya operasional yang diambil dari wawancara dengan pengelola UPS yang dikeluarkan berdasarkan kebutuhan per bulannya.

Tabel 19. Data biaya operasional UPS Merdeka I per bulannya

No Uraian Biaya (Rp)

1 Biaya tenaga kerja (9 TK) 9 250 000

2 Biaya bahan bakar 2000 000

3 Biaya perawatan mesin 1005 000

4 Biaya perawatan gedung (air, listrik,dll) 1000 000

5 Biaya lain – lain 70 000

Total 13 325 000

Sumber: Wawancara dengan DKP (2014)

Biaya tenaga kerja sebesar Rp 9 250 000,- meliputi delapan tenaga kerja berpenghasilan Rp 1000 000,- per bulan dan mandornya berpenghasilan Rp 1250 000,- per bulan. Biaya bahan bakar mencapai Rp 2000 000 konsumsi dengan harga BBM yang masih Rp 6500, bahan bakar yang digunakan sebesar 307.7 L per bulan. Biaya perawatan mesin sebagai penunjang kinerja (penggantian oli dan perbaikan) sebesar Rp 1005 000. Pembayaran air, listrik, dan yang memiliki hubungan dengan perawatan gedung sebesar Rp 1000 000. Dan yang terakhir biaya lain-lain yang dikeluarkan apabila ada kebutuhan yang mendadak dan barang tersebut bersifat barang habis pakai sebesar Rp 70 000,-.

6.2.3 Hasil Analisis Finansial Proyek UPS Merdeka I

Arus penerimaan dan arus pengeluaran yang telah diperoleh lalu dianalisis dengan menggunakan kriteria analisis, yaitu NPV, IRR dan Net B/C, maka diperoleh hasil analisis pada Tabel 20. dan tingkat diskonto yang digunakan yaitu sebesar 14 %.

Tabel 20. Analisis biaya dan manfaat proyek UPS Merdeka I

Kriteria Kelayakan Investasi Jumlah

NPV Rp 540 336 932,-

IRR 15.68%

Net B/C 7.56

Sumber: Data primer

Tabel 20 menunjukan bahwa hasil analisis biaya dan manfaat untuk proyek UPS Merdeka I dengan suku bunga 14% memenuhi semua kriteria investasi dengan asumsi arus penerimaan manfaat yang diperoleh dari UPS Merdeka I,

yaitu penjualan pupuk kompos dan biaya retribusi warga. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh hasil bahwa :

1. Nilai NPV yang diperoleh memiliki nilai yang melebihi sama dengan 1

(NPV ≥ 1), artinya jumlah manfaat bersih yang diterima UPS dengan umur proyek 5 tahun memiliki nilai sebesar Rp 540 336 932,- sehingga UPS Merdeka I dapat dikatakan layak untuk dijalankan. NPV sama dengan Rp Rp 540 336 932,- juga dapat menunjukan bahwa nilai sekarang dari pendapatan selama 5 tahun akan memperoleh keuntungan sebesar Rp 540 336 932,- pada tingkat suku bunga 14%.

2. Pada kriteria IRR yang diperoleh lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku yaitu sebesar 15.68% selama umur proyek 5 tahun. Hal ini menunjukan tingkat pengembalian internal terhadap investasi proyek UPS yang diperoleh lebih besar dibandingkan tingkat diskonto yang berlaku, yaitu sebesar 14% sehingga proyek UPS ini mendapatkan keuntungan dari adanya kegiatan investasi tersebut dibandingkan hanya mendepositokan modal investasinya di bank. Hasil dari IRR yang diperoleh dapat dijadikan informasi bagi investor (swasta) untuk menjalankan proyek UPS dengan kerja sama dengan pemerintah

3. Pada kriteria Net B/C yang diperoleh sebesar 7.56 perolehan hasil ini lebih besar dari 1 artinya, setiap Rp 1 biaya yang dikeluarkan oleh proyek UPS selama umur usaha yaitu 5 tahun mampu menghasilkan manfaat bersih sebesar Rp 7.56 sehingga usaha tersebut dinyatakan layak untuk dijalankan. Berdasarkan ketiga kriteria yang telah dianalisis menunjukan bahwa proyek UPS Merdeka I yang dijalankan dapat memperoleh manfaat lebih dan layak untuk dijalankan apabila dijalankan oleh pihak swasta dengan asumsi perolehan manfaat dari hasil olahan sampah dan biaya retribusi warga.

6.3Pengembangan Strategi Unit Pengelolaan Sampah

Dokumen terkait