• Tidak ada hasil yang ditemukan

Betina 89.7 0 10.3 100.0 Jantan 0 100 0 100.0 Transisi 14.3 14,3 71,4 100.0 D. Analisis Meristik

Berdasarkan hasil perhitungan dari 10 karakter meristik (Tabel 9), terdapat tiga karakter yang memiliki jumlah kisaran yang sama antara ikan gabus jantan, betina, dan ikan gabus yang diduga transisi, karakter tersebut adalah jumlah jari-jari sirip perut, jumlah sisik bagian bengkok linea lateralis dan jumlah tapis insang. Sedangkan tujuh karakter meristik lainnya memiliki kisaran yang berbeda antara ikan gabus jantan, betina dan ikan gabus yang diduga transisi.

30 Tabel 9. Karakter meristik ikan gabus (Channa striata, Bloch 1793) di Sungai

Bojo Kabupaten Barru

No Karakter Jantan Betina Transisi

1 Jari-jari sirip punggung D40-43 D38-42 D35-41 41-43 (Maros); 39-43

(Wajo); 40-42 (Kalteng); 38-43 (Fishbase)

2

Jari-jari sirip dada P14-15 P13-15 P14-15 16 (Maros); 15-18 (Wajo);

13-17 (Kalteng); 15-17 (Fishbase)

3

Jari-jari sirip perut V.6 V.6 V.6 6 (Maros); 6 (Wajo); 5-7

(Kalteng); 6 (Fishbase)

4

Jari-jari sirip dubur A23-25 A22-26 A23-25 23-27 (Maros); 24-25

(Wajo); 23-26 (Kalteng); 23-27 (Fishbase)

5

Jari-jari sirip ekor 13 12-14 13 16 (Maros); 14 (Wajo);

13-16 (Kalteng)

6 Sisik bagian depan linea

lateralis 12 - 16 11 - 17 13 - 16 13-18 (Maros)

7 Sisik bagian bengkok linea

lateralis 3 - 6 3 - 6 3 - 6 3-6 (Maros)

8 Sisik bagian belakang linea

lateralis 29 - 36 26 - 36 26 - 31 32-37 (Maros)

9 Tapis insang 4 4 4

4 (Maros); 4 (Wajo); 4 (Kalteng)

10 Ruas tulang belakang 45 - 48 43 - 48 43 - 48 44-54 (Maros); 44-49

(Wajo); 48-49 (Kalteng Sumber: Data ikan gabus asal Maros (Irmawati et al; 2017), Wajo (Sara et al;

2016), Kalimantan Tengah (Anonim, 2014), Fishbase (2017).

Sirip punggung ikan gabus di Sungai Bojo Kabupaten Barru lebih bervariasi (35-43) dibandingkan dengan ikan gabus dari Bantimurung Kabupaten Maros, Desa Ce’bia Kabupaten Wajo, ikan gabus dari Pulang Pisau Kalimantan Tengah dan fishbase. Variasi jumlah sirip dada, sirip dubur, sirip ekor dan ruas tulang belakang lebih rendah dibandingkan dengan ikan gabus dari Bantimurung, Wajo, ikan gabus Kalimantan Tengah dan fishbase. Sedangkan jumlah jari-jari sirip perut ikan gabus dari Sungai Bojo sama dengan jumlah jari-jari sirip perut dari Maros, Wajo dan fishbase, sedangkan jumlah jari-jari sirip perut dari Kalimantan Tengah berkisar 5-7.

31 Perbedaan kondisi lingkungan suatu peraian dapat berdampak terhadap pola adaptasi, diantaranya adaptasi dalam bentuk tubuh, ukuran dan jumlah beberapa bagian tubuh (Effendie, 2002). Perbedaan karakter meristik juga dapat menunjukkan kemantapan sifat suatu spesies tertentu yang mungkin dapat berubah karena seleksi habitat atau tekanan-tekanan pengelolaan sumberdaya.

32 V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil analisis gonad secara morfologi dan pewarnaan dengan larutan asetokarmin mengindikasikan bahwa ikan gabus di Sungai Bojo Kabupaten Barru terdiri atas ikan gabus betina, ikan gabus yang di duga fase transisi dan ikan gabus jantan.

2. Rasio ikan gabus betina, ikan gabus yang diduga transisi dan ikan gabus jantan di Sungai Bojo Kabupaten Barru yaitu 5:1:1 yang mengindikasikan bahwa kondisi populasi ikan gabus di ekosistem tersebut sudah tidak seimbang atau ada kemungkinan ikan gabus adalah hermaprodit.

3. Karakter yang dapat dijadikan sebagai parameter dalam mencirikan jenis kelamin ikan gabus di Sungai Bojo Kabupaten Barru yaitu jarak antara ujung mulut dengan pangkal depan sirip dubur (rongga badan).

B. Saran

Dalam menetapkan kondisi/status perikanan ikan gabus di Sulawesi Selatan perlu dilakukan studi lanjut yang lebih intensif di perairan lain. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai data pembanding pada populasi yang berbeda sehingga dapat dibuat perencanaan tentang strategi pemanfaatan dan pengelolaan ikan gabus yang berkelanjutan.

33 DAFTAR PUSTAKA

Affandi R., Sjafei D.S., Raharjo M.F., Sulistiono. 1992. Ikhtiologi. Suatu Pedoman Kerja Laboratorium. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Anonim. 2014. Naskah akademik ikan gabus haruan (Channa striata Bloch 1793) hasil domestikasi. Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementrian Kelautan dan Perikanan. 74 hal.

Allington R. L. 2002. What I've learned about effective reading instruction from a decade of studying exemplary elementary classroom teachers. Phi Delta Kappan, 83(10): 740–747.

Asfar M., Tawali A.B., Abdullah N., Mahendratta M. 2014. Extraction of albumin of snakehead fish (Channa striatus) in producing the fish protein concentrate (FPC). International Journal Of Scientific & Technology Research, (3):85-88.

Ball D.V., and Rao K.V. 1984. Marine fisheries. McGraw-Hill Publishing Company, New Delhi. p:51-73.

Courtenay W.R., and Williams D. 2004. Snakeheads (Family: Channidae): a biological synopsis and risk assessment. Geological Survey Circular, United States. p:1251.

Devlin R.H., and Nagahama Y. 2002. Sex determination and differentiation in fish: Anover view of Genetic, Physiological, and Environmental Influences. Aquaculture, 208:191–364.

Effendie M.I. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta. 163 hal.

Fitrawati A.M. 2015. Pola pertumbuhan dan aspek reproduksi ikan baronang lingkis (Siganus canalicilatus). Tertangkap di Perairan Pantai Utara dan Selatan Kabupaten Kepulauan Selayar. Sulawesi Selatan [Tesis]. Program Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin. Makassar.

Fishbase. 2017. Channa striata (Bloch,1793) Striped Snakehead. http://www.fishbase.org/summary/Channa-striata.html. [di akses pada tanggal 25 Oktober 2017].

Irmawati. 2015. Seleksi induk dan formulasi pakan bagi budidaya ikan gabus untuk mendukung ketersediaan sumber protein masyarakat. Laporan Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Universitas Hasanuddin. Makassar.

34 Irmawati, Tresnati J., Nadiarti. 2017. Seleksi induk dan formulasi pakan bagi budidaya ikan gabus untuk mendukung ketersediaan sumber protein masyarakat. Laporan Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Hoar W.S., Randall D.J., Donaldson E.M. 1969. Fish Physiology. Academic Press, New York. p:5-7.

Hubbs C.L., and Lagler K.F. 1958. Fishes of the great lakes region. 2nd Edn., University of Michigan Press, Ann Arbor, MI., USA. p:213.

Janzen F.J., and Paukstis G.L. 1991. Environmental Sex Determination in Reptiles: ecology, evolution, and experimental design. Quarterly Review of Biology, (66):149–179.

Kraak S.B.M., and Pen, I. 2002. Sex determining mechanisms in vertebrates. In: Hardy, I.C.W. (Ed.), Sex Ratios: Concepts and Research Methods. Cambridge University Press, Cambridge. p:158–177.

Listiyanto N., dan Andriyanto S. 2009. Ikan gabus (Channa striata) manfaat pengembangan dan alternatif teknik budayanya. Pusat riset Perikanan Budidaya. Jakarta Selatan.

Moyle P.B., and Cech J.R. 2004. Fishes: An Introduction to Ichthyology. 5th Eds. University of California, Davis.

Muflikhah N. 2007. Domestikasi ikan gabus (Channa striata). Prosiding Seminar Nasional Tahunan IV Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan. Jurusan Perikanan dan Kelautan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Mustafa A.M., Aris W., Yohanes K. 2012. Albumin and zinc content of Snakehead Fish (Channa striata) extract and its role in health. International Journal of Science and Technology (IJSTE), (2):1-8.

Priyanie M.M. 2006. Pertumbuhan dan karakter morfometrik – meristik ikan kurisi (Pristipomoides filamentosus, Valenciennes 1830) di Perairan Laut Dalam Palabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 68 hal.

Rhen T., and Crews D. 2002. Variation in reproductive behaviour within a sex: Neural systems and endocrine activation. Neuroendocrinol, (14):517–531.

Rubin D.A. 1985. Effect of pH on sex ratio in cichlids and a poecilliid (Teleostei). Copeia. p:233–235.

Santoso S. 2002. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. 390 hal.

35 Saputra S.W., Soedarsono P., Sulistyawati G. A. 2009. Beberapa aspek biologi ikan kuniran (Upeneus spp) di Perairan Demak. Jurnal Saintek Perikanan. UNDIP. Semarang, 5(1):1-6.

Sara S. 2016. Karakterisasi ikan gabus (Channa sp.) dari sentra produksi Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan [Skripsi]. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. 38 hal.

Song L.M., Munian K., Rashid Z. A., Bhassu S. 2013. Characterisation Of Asian Snakehead Murrel Channa striata (Channidae) in Malaysia: An Insight into Molecular Data and Morphological Approach. The Scientific Journal. Hindawi Publishing Corporation.

Sulistiono, Kurniati T.H., Riani E., Watanabe S. 2001. Kematangan gonad beberapa jenis ikan buntal (Tetraodon lunaris, Tetraodon fluviatilis, Tetraodon reticularis) di Perairan Ujung Pangkah, Jawa Timur. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 1(2):25-30.

Tjakrawidjaja A.H. 2006. Dimorfisme seksual dan nisbah kelamin ikan arwana (Scleropages spp.). Jurnal Iktiologi Indonesia, 6(2):79-84.

Turan C. 1999. A Note on The Examination of Morphometric Differentiation Among Fish Population: the Truss System. Journal of Zoology, (23):259-263.

Utami M.S. 2017. Karakterisasi ikan gabus (Channa sp.) dari Sungai Bantimurung Kabupaten Maros Sulawesi Selatan [Skripsi]. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. 48 hal.

Utomo D., Wahyuni R., Wiyono R. 2013. Pemanfaatan ikan gabus (Ophiocephalus striatus) menjadi bakso dalam rangka perbaikan gizi masyarakat dan upaya meningkatkan nilai ekonomisnya [Bahan Ajar]. Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan. Jawa Timur.

Vitri, Roesma S. 2012. Analisis morfologi ikan Puntius binotatus Valenciennes 1842 (Pisces: Cyprinidae) dari beberapa Lokasi di Sumatera Barat. Jurnal Biologi UniversitasAndalas (J. Bio. UA.), 1(2):139-143.

Webb P.W. 1978. Partitioning of energy into metabolism and growth. In : S. D. Gerking (Ed.). Ecology of Freshwater Fish Production. Blackwell Scientific Publications, Oxford. p:184-214.

Widiyanto I.N. 2008. Kajian pola pertumbuhan dan ciri morfometrik meristik beberapa spesies ikan layur (superfamili: Trichiuroidea) di Perairan Palabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Bogor. 48 hal.

36 LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil pengolahan data karakter morfometrik ikan gabus (Channa striata, Bloch 1793) jantan dan betina berdasarkan analisis diskriminan SPSS versi 16.

Group Statistics

Seks Mean Std. Deviation

Valid N (listwise) Unweighted Weighted Betina B1 1.216117E0 .0266600 29 29.000 B3 .146597 .0203699 29 29.000 B4 .338186 .0263908 29 29.000 B5 .575993 .0338796 29 29.000 B6 .224955 .0226947 29 29.000 B7 .348303 .0133699 29 29.000 B8 .559924 .0139137 29 29.000 B9 .352417 .0165853 29 29.000 B10 .081524 .0124237 29 29.000 B11 .369731 .0225741 29 29.000 B12 .243524 .0150329 29 29.000 B13 .555986 .0380852 29 29.000 B14 .204724 .0231889 29 29.000 B15 .205124 .0156613 29 29.000 B16 .170021 .1988562 29 29.000 B17 .135176 .0115690 29 29.000

37 B18 .050217 .0099378 29 29.000 B19 .051155 .0115180 29 29.000 B20 .063907 .0060230 29 29.000 B21 .072807 .0095328 29 29.000 B22 .151259 .0126741 29 29.000 B23 .204079 .0309175 29 29.000 B24 7.623897E1 142.7962881 29 29.000

38 Lampiran 1. Lanjutan

Group Statistics

Seks Mean Std. Deviation

Valid N (listwise) Unweighted Weighted Jantan B1 1.211083E0 .0199565 6 6.000 B3 .157283 .0118041 6 6.000 B4 .347467 .0280919 6 6.000 B5 .558667 .0498497 6 6.000 B6 .208400 .0159508 6 6.000 B7 .350017 .0082147 6 6.000 B8 .518533 .0994655 6 6.000 B9 .345017 .0214461 6 6.000 B10 .077833 .0180995 6 6.000 B11 .370817 .0257029 6 6.000 B12 .256133 .0231973 6 6.000 B13 .565500 .0332778 6 6.000 B14 .194350 .0151757 6 6.000 B15 .195133 .0129358 6 6.000 B16 .131217 .0093784 6 6.000 B17 .129933 .0095051 6 6.000 B18 .047583 .0090830 6 6.000 B19 .047550 .0082882 6 6.000 B20 .063033 .0076542 6 6.000

39

B21 .069217 .0105689 6 6.000

B22 .152933 .0201673 6 6.000

B23 .217967 .0165383 6 6.000

40 Lampiran 1. Lanjutan

Group Statistics

Seks Mean Std. Deviation

Valid N (listwise) Unweighted Weighted Transisi B1 1.224771E0 .0300348 7 7.000 B3 .141600 .0089883 7 7.000 B4 .357786 .0151274 7 7.000 B5 .589243 .0252559 7 7.000 B6 .218986 .0121696 7 7.000 B7 .354457 .0134145 7 7.000 B8 .559429 .0305246 7 7.000 B9 .351386 .0201701 7 7.000 B10 .080729 .0058437 7 7.000 B11 .371786 .0135198 7 7.000 B12 .248843 .0245685 7 7.000 B13 .576386 .0248520 7 7.000 B14 .203529 .0115113 7 7.000 B15 .205929 .0091447 7 7.000 B16 .134457 .0091635 7 7.000 B17 .133229 .0080543 7 7.000 B18 .044557 .0093071 7 7.000 B19 .045329 .0084079 7 7.000 B20 .065257 .0042264 7 7.000

41

B21 .072500 .0093780 7 7.000

B22 .153900 .0134358 7 7.000

B23 .221914 .0217997 7 7.000

42 Lampiran 1. Lanjutan

Tests of Equality of Group Means

Wilks' Lambda F df1 df2 Sig.

B1 .977 .467 2 39 .630 B3 .938 1.279 2 39 .290 B4 .915 1.823 2 39 .175 B5 .941 1.220 2 39 .306 B6 .921 1.670 2 39 .202 B7 .968 .653 2 39 .526 B8 .873 2.828 2 39 .071 B9 .979 .427 2 39 .655 B10 .989 .215 2 39 .808 B11 .999 .027 2 39 .973 B12 .937 1.309 2 39 .282 B13 .952 .980 2 39 .384 B14 .969 .616 2 39 .545 B15 .939 1.267 2 39 .293 B16 .989 .218 2 39 .805 B17 .970 .608 2 39 .550 B18 .950 1.016 2 39 .371 B19 .953 .970 2 39 .388 B20 .988 .233 2 39 .793

43

B21 .983 .347 2 39 .709

B22 .994 .119 2 39 .889

B23 .929 1.480 2 39 .240

44 Lampiran 1. Lanjutan

Lampiran 2. Alat tangkap ikan gabus (Channa striata) di Sungai Bojo Kabupaten Barru

Dokumen terkait