• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

6. Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurut data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema dan dapat ditemukan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.38

Data yang telah dikumpulkan baik dari penelitian kepustakaan maupun dari penelitian lapangan, selanjutnya dianalisis secara kualitatif.

Yang dimaksud kualitatif yaitu metode analisis data yang mengelompokkan dan menyeleksi data yang diperoleh dari penelitian lapangan menurut kualitas dan kebenarannya, kemudian dihubungkan dengan teori-teori yang diperoleh dari studi kepustakaan, sehingga diperoleh jawaban atas permasalahan yang diajukan.

37 Soejono Soekanto, Op. Cit, hal. 66.

38 Lexy J. Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1993, hal.103.

BAB II

PELAKSANAAN GADAI EMAS PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU MEULABOH

A. Pelaksanaan Gadai Emas pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Meulaboh

Kebutuhan akan dana untuk berbagai kepentingan dalam lalu lintas perekonomian masyarakat merupakan hal yang biasa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat senantiasa berkembang dan bergerak dengan dinamis dan tidak bisa terlepas dari aspek perekonomian. Dalam konteks ini keberadaan lembaga pembiayaan atau perbankan menjadi sangat signifikan. Bank Syariah Mandiri merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan bentuk Perseroan Terbatas (PT), yang bergerak dalam bidang usaha salah satunya adalah peminjaman uang kepada masyarakat dengan memakai jaminan gadai.

Gadai pada perum pegadaian merupakan perbuatan hukum yang sudah tidak asing lagi dalam praktek perekonomian di Indonesia. Masyarakat sudah sangat familiar dengan hal tersebut. Pegadaian sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan dana untuk berbagai keperluan, khususnya dalam pengamatan penulis untuk memenuhi kebutuhan pengguna jasa pegadaian dalam skala menengah dan mikro. Sedangkan gadai pada bank syariah masih jarang dipraktekkan dikarenakan pengetahuan masyarakat terhadap adanya gadai pada bank syariah masih

sedikit. Lebih dari itu, yang tak kalah pentingnya adalah dalam hal sosialisasi dengan masyarakat bahwa bank syariah kini sudah menerima gadai.39

Pelaksanaan gadai BSM merupakan suatu sistem gadai yang berdasarkan Syariah Islam atau Hukum Islam. Penggunaan sistem gadai syariah merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan berbagai konsep perekonomian berbasiskan Islam. Fenomena ini merupakan suatu hal yang wajar mengingat Indonesia merupakan negara yang penduduknya mayoritas beragama Islam.

Pertumbuhan bisnis BSM bisa dilihat dari statistiknya. Saat ini, BSM memiliki hampir 1 juta rekening, yang tersebar di 278 gerai, 190 kantor layanan di 24 provinsi, dan didukung lebih dari 2 ribu karyawan. Kini, BSM telah menjelma sebagai salah satu pemain lokal di bisnis perbankan syariah yang berhasil menguasai 27% pasar perbankan syariah di Indonesia yang saat ini nilainya mencapai Rp. 29 triliun atau 2,5% dari total nilai pasar perbankan nasional. Sebagai contoh, di BSM ada produk Gadai. Produk itu belum tentu bisa diterapkan di bank syariah lain. Ada skim-skim syariah yang bisa diterapkan atau tidak, tergantung pada inovasi masing-masing bank untuk bisa menciptakan suatu produk yang comply dengan suatu

peraturan syariah.40

Dalam menjalankan tugas-tugasnya, BSM KCP Meulaboh memiliki struktur organisasi yang tertata menurut fungsi dan golongannya. Di setiap perubahan

39 Wawancara dengan Muslim Kepala KCP PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Meulaboh, tanggal 24 Agustus 2010.

40 A. Mohammad BS, Membangun Sistem TI Andal untuk Bank Syariah, diakses dari http://ib.eramuslim.com/2010/06/04/membangun-sistem-ti-andal-untuk-bank-syariah/, 2004, tanggal 5 September 2010.

mempunyai struktur organisasi untuk menggambarkan secara jelas unsur-unsur yang membantu pimpinan dalam menjalankan kegiatan perusahaan.

Dengan adanya struktur organisasi yang jelas dapat diketahui posisi, tugas dan wewenang setiap departemen dan bagaimana hubungan antara satu dan lainnya. Struktur organisasi pada BSM KCP Meulaboh dapat dilihat sebagai berikut:41

Kegiatan usaha yang bertugas dalam pelaksanaan gadai emas pada BSM KCP meulaboh diberi kewenangan pada bagian :

41 Wawancara dengan Muslim Kepala KCP PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Meulaboh, tanggal 24 Agustus 2010.

OPERASIONAL OFFICER CUSTOMER SERVICE TELLER BACK OFFICE ACCOUNT OFFICER OFFICER GADAI PELAKSANA MARKETING SUPPORT KEPALA WARUNG MIKRO PENAKSIR ANALIS MIKRO ADMIN MIKRO PELAKSANA MIKRO SECURITY OFFICE BOY KEPALA

a. Officer Gadai (OG),

Fungsi :

Melakukan tugas penerimaan dan pembayaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan operasional, dan memasukkan data nasabah, taksiran, dan uang pinjaman ke dalam Surat Bukti Gadai Emas BSM atas permohonan permintaan kredit secara akurat.

Tugas dan wewenangnya adalah:

- Memasukkan data nasabah, barang jaminan, taksiran dan uang pinjaman ke dalam komputer.

- Memberi nomor pada Surat Bukti Gadai Emas BSM sesuai dengan nomor yang diterbitkan komputer.

- Memasukkan data bukti gadai ke kas debet/kredit.

- Menerbitkan hasil cetak transaksi barang jaminan dan saldo kas. - Melakukan penyegelan terhadap barang jaminan

b. Penaksir gadai Fungsi :

Membantu Officer Gadai (OG) dalam merencanakan, melaksanakan dan

mengevaluasi pelaksanaan tugas sesuai dengan keahliannya dalam rangka penilaian dan penyesuaian taksiran barang jaminan gadai emas sesuai prosedur. Tugas dan wewenangnya adalah:

- Melayani nasabah melalui kegiatan penaksiran barang jaminan sesuai dengan limit;

- Menentukan harga dasar barang jaminan emas yang ditetapkan oleh desk pegadaian kantor pusat berdasarkan harga yang ditetapkan oleh PT. Antam dan acuan dunia;

- Melakukan penaksiran barang gadai mengacu pada Pedoman Penaksiran Emas (PPE) yang telah ditetapkan

- Mengontrol kelengkapan administrasi gadai di kantor cabang pembantu. Gadai Syariah yang terdapat pada BSM hadir untuk menjawab kebutuhan transaksi gadai sesuai Syariah, untuk solusi pendanaan yang cepat, praktis, dan menentramkan. Oleh karena hanya dalam waktu 15 menit kebutuhan masyarakat yang memerlukan dana akan terpenuhi, tanpa memerlukan membuka rekening ataupun prosedur lain yang memberatkan. Customer Bank Syariah cukup membawa

barang-barang berharga miliknya, dan saat itu juga akan mendapatkan dana yang dibutuhkan dengan jangka waktu hingga 120 hari dan dapat dilunasi sewaktu-waktu. Jika masa jatuh tempo tiba dan nasabah masih memerlukan dana pinjaman tersebut, maka pinjaman tersebut dapat diperpanjang hanya dengan membayar sewa simpan dan pemeliharaan serta biaya administrasi.

Pemberian gadai syariah dapat menentramkan, sesuai dengan moto BSM yaitu

“adil dan menentramkan” dalam pengertian sumber dana BSM murni berasal dari

sumber yang sesuai dengan Syariah yaitu dari sumber yang benar-benar terbebas dari unsur riba, proses gadai berlandaskan prinsip Syariah, serta didukung oleh

petugas-petugas dan outlet dengan nuansa Islami sehingga lebih syar‟i dan menentramkan.42

42 Hasil wawancara dengan Muslim Kepala KCP PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Meulaboh, tanggal 24 Agustus 2010.

Menentramkan karena sumber dana yang dimiliki oleh pegadaian syariah didapat dari sumber dana yang halal dan sesuai dengan prinsip syariah. Produk dan layanan pencairan kredit pada kantor bank syariah pada umumnya tidak hanya menggunakan produk layanan rahn dan ijarah saja, namun ada pula layanan tabungan, deposito,

giro, investasi dan pembiayaan.

Gadai Emas BSM merupakan produk pembiayaan atas dasar jaminan berupa emas dalam bentuk emas perhiasan sebagai salah satu alternatif memperoleh uang tunai dengan cepat, aman dan mudah. Maka, Objek jaminan yang dapat digadaikan pada BSM hanyalah berupa emas, yaitu dalam bentuk lantakan (perhiasan) dan batangan. Emas merupakan logam mulia yang bernilai tinggi dan harganya relatif stabil bahkan selalu menunjukkan tren yang positif setiap tahunnya. Emas juga merupakan barang atau harta yang dapat dengan mudah dimiliki oleh setiap orang khususnya emas dalam bentuk perhiasan. Ketika seseorang membutuhkan uang tunai, maka ia dapat dengan mudah menggadaikan perhiasaannya kepada lembaga penggadaian atau bank syariah. Setelah ia dapat melunasi utangnya, ia dapat memiliki kembali perhiasannya.

Untuk dapat memperoleh layanan gadai emas dari BSM, masyarakat hanya cukup menyerahkan perhiasan emasnya untuk dititipkan disertai dengan copy tanda pengenal. Kemudian staf Penaksir akan menentukan nilai taksiran barang bergerak tersebut yang akan dijadikan sebagai patokan perhitungan pengenaan sewa simpanan (jasa simpan) dan plafon uang pinjaman yang dapat diberikan. Taksiran barang ditentukan berdasarkan nilai intrinsik dan harga pasar yang telah ditetapkan oleh

BSM. Maksimum uang pinjaman yang dapat diberikan adalah sebesar 90% dari nilai taksiran barang.43

Persyaratan yang harus dipenuhi oleh anggota masyarakat yang ingin melakukan gadai emas syariah pada BSM KCP Meulaboh adalah sebagai berikut:44 1. Nasabah mendatangi murtahin untuk minta fasilitas pinjaman dengan membawa

marhun yang akan diserahkan kepada murtahin dengan membawa fotocopy KTP

atau identitas lainnya yang masih berlaku (SIM, Paspor, dan lain-lain); 2. Mengisi formulir permintaan Rahn;

3. Menyerahkan barang jaminan (marhun) yaitu berupa perhiasan emas kepada

Murtahin, kemudian penaksir melakukan pemeriksaan, termasuk juga menaksir

harga marhun yang diberikan oleh rahin sebagai jaminan marhun bih;

4. Kepemilikan barang merupakan milik pribadi;

5. Setelah semua persyaratan terpenuhi, maka murtahin dan rahin akan melakukan

akad rahn.

6. Surat Kuasa bermeterai cukup dan dilampiri KTP asli pemilik barang jika dikuasakan;

7. Menandatangi akad rahn dan akad ijarah dalam Surat Bukti Gadai Emas BSM.

8. Setelah akad dilakukan, murtahin akan memberikan sejumlah marhun bih yang

diinginkan rahin dan jumlahnya disesuikan dengan nilai taksir barang (85% dari

nilai jaminan);

43 Hasil wawancara dengan Dhony Thaufani, Officer Gadai PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Meulaboh, tanggal 24 Agustus 2010.

44 Hasil wawancara dengan Dhony Thaufani Officer Gadai PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Meulaboh, tanggal 24 Agustus 2010.

Prosedur pemberian pinjaman (marhun bih) dalam gadai emas syariah di

BSM dapat dijelaskan sebagai berikut:45

1. Nasabah mengisi formulir permintaan Rahn;

2. Nasabah menyerahkan formulir permintaan Rahn yang dilampiri dengan foto

copy identitas seperti KTP atau surat kuasa apabila pemilik barang tidak dapat datang sendiri, serta menyerahkan barang jaminan kepada Officer Gadai;

3. Penaksir gadai menaksir dan meneliti kualitas marhun yang diserahkan untuk

menetapkan harganya. Berdasarkan hasil taksiran, maka ditetapkan marhun bih

yang dapat diterima rahin. Penaksiran oleh juru taksir dilakukan harus

berdasarkan:

a. Harga Dasar Emas ditetapkan oleh Desk Pegadaian Kantor Pusat berdasarkan harga yang ditetapkan oleh PT. Antam dan acuan dunia.

b. Tata cara penaksiran obyek gadai harus mengacu pada Pedoman Penaksiran Emas (PPE) yang telah ditetapkan.

4. Besarnya pinjaman/marhun bih adalah sebesar maksimal 85% dari taksiran

marhun

5. Apabila disepakati besarnya pinjaman, nasabah menandatangani akad dan menerima uang pinjaman.

45 Hasil wawancara dengan Dhony Thaufani Officer Gadai PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Meulaboh, tanggal 24 Agustus 2010.

Contoh perhitungan untuk Emas Batangan 100 gram dtm 24 karat46

Taksiran dari emas Rp. 37.829.000

pembiayaan 90% dari harga taksiran adalah sebesar Rp. 34.046.100 Biaya yang harus dibayar di muka adalah:

- Biaya admin (materai Rp. 12.000 dan adm Rp. 8.000) = Rp. 20.000 - Biaya asuransi (0.1333% per 4 bulan) = Rp. 50.500

Maka Pembiayaan Bersih yang diperoleh adalah : Rp. 34.046.100 – Rp. 70.500 = Rp. 33.975.600 Sedangkan untuk Biaya ijarahnya.

per 4 bulan = Rp. 2.040.000 per 1 bulan = Rp. 510.000 per 15 hari = Rp. 255.000

46 Hasil wawancara dengan Dhony Thaufani Officer Gadai PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Meulaboh, tanggal 24 Agustus 2010.

jumlah keseluruhan pembiayaan yang harus dilunasi adalah:

- untuk pelunasannya 4 bulan Rp. 34.046.100 + Rp. 2.040.000 = Rp. 36.086.100 - untuk pelunasannya 1 bulan Rp. 34.046.100 + Rp. 510.000 = Rp. 34.556.100 - untuk pelunasannya 15 hari Rp. 34.046.100 + Rp. 255.000 = Rp. 34.301.100

Prosedur layanan jasa penitipan barang jaminan milik nasabah, dapat diuraikan sebagai berikut ini:

1. Nasabah datang langsung ke Bank dengan membawa marhun. Kemudian

mengisi formulir permintaan jasa penitipan, dan melengkapinya dengan foto copy KTP atau identitas lain yang masih berlaku atau surat kuasa apabila pemilik barang tidak dapat datang sendiri;

2. Petugas menerima, memeriksa, dan menghitung nilai marhun yang akan

dititipkan. Berdasarkan taksiran yang dibuat murtahin, maka ditetapkan besarnya

biaya jasa yang harus dibayarkan oleh rahin.

3. Nasabah membayar biaya administrasi;

4. Petugas menyimpan barang dengan baik, dan menyerahkan surat bukti penyimpanan barang kepada nasabah.

Pada Akad Rahn, nasabah (rahin) menyepakati untuk menyimpan barangnya

(marhun) kepada murtahin di Kantor BSM sehingga nasabah (rahin) akan membayar

sejumlah ongkos kepada murtahin atas biaya perawatan dan penjagaan terhadap

marhun. Pelaksanaan Akad Rahn ini dapat dijelaskan sebagai berikut:47

47 Hasil wawancara dengan Dhony Thaufani Officer Gadai PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Meulaboh, tanggal 24 Agustus 2010

1. Nasabah (rahin) mendatangi murtahin (kantor BSM) untuk meminta fasilitas

pembiayaan dengan membawa marhun yang akan diserahkan kepada murtahin;

2. Murtahin melakukan pemeriksaan termasuk menaksir harga marhun yang

diberikan oleh nasabah (rahin) sebagai jaminan utangnya;

3. Setelah semua persyaratan terpenuhi, maka murtahin dan nasabah (rahin) akan

melakukan akad;

4. Setelah akad dilakukan, maka murtahin akan memberikan sejumlah marhun bih

(pinjaman) yang dinginkan oleh nasabah (rahin) dimana jumlahnya disesuaikan

dengan nilai taksir barang (di bawah nilai jaminan);

5. Sebagai pengganti biaya administrasi dan biaya perawatan, maka pada saat melunasi marhun bih (pinjaman), maka nasabah (rahin) akan memberikan

sejumlah ongkos kepada murtahin.

Kategori marhun dalam akad ini adalah barang-barang yang tidak dapat

dimanfaatkan/dikelola, kecuali dengan cara menjualnya. Karena itu, termasuk berupa barang bergerak saja, yaitu seperti emas. Selain itu, tidak ada bagi hasil yang harus dibagikan, sebab akad ini hanya akad yang berfungsi sosial. Namun dalam akad ini mengharuskan sejumlah ongkos yang harus dibayarkan oleh pihak nasabah (rahin)

kepada mutarhin sebagai pengganti biaya administrasi yang dikeluarkan oleh

mutarhin.

Prosedur penyimpanan barang jaminan yang dilakukan oleh pihak Bank adalah sebagai berikut:

Tempat penyimpanan barang jaminan berupa lemari besi dengan kunci dan nomor kombinasi sebagai pengaman. Di dalamnya memiliki sekat/jalur untuk meletakkan barang jaminan yang telah terbungkus dalam kantung jaminan. 2. Kemasan

a. Barang jaminan harus dikemas dalam kantung plastik jaminan yang telah disediakan, yang salah satu sisinya dapat digunakan untuk menandai.

b. Pengaman jaminan menggunakan segel khusus pada kantung jaminan. c. Officer Gadai melakukan penyegelan.

d. Pejabat yang terlibat dalam proses Uji Acak maupun Uji Opname harus melakukan penyegelan dengan membubuhkan matris masing-masing pada kemasan jaminan

3. Segel

Segel kantung jaminan menggunakan alat pemanas plastik. 4. Penyimpanan Sementara

a. Penaksir harus menyimpan barang jaminan dalam kotak khusus Penaksir (kotak penyimpanan sementara) setiap kali selesai melakukan penaksiran. b. Officer Gadai mengunci kotak penyimpanan sementara dan menyimpan

kunci kotak tersebut.

c. Pada akhir hari, Officer Gadai dan Penaksir beserta Petugas Loan

Administration and Trade Service (Loan Admin) mengosongkan kotak

penyimpanan sementara dan barang jaminan disimpan ke dalam khasanah. Pada dasarnya nasabah yang menggadaikan emasnya pada BSM untuk mendapatkan pinjaman uang dapat dilunasi dan dilakukan tanpa menunggu habisnya

jangka waktu akad (jatuh tempo). Namun, nasabah dapat memilih cara pelunasan sekaligus atau mencicil utangnya. Proses pengembalian pinjaman (marhun bih)

sampai penerimaan barang jaminan tidak dikenakan biaya apapun, kecuali membayar jasa penyimpanan (ijarah) sesuai tarif yang berlaku.48

Pelunasan uang pinjaman (marhun bih) dapat dilakukan dengan beberapa

cara, antara lain:49

1. Nasabah (rahin) membayar pokok pinjaman (marhun bih) di kantor BSM, tempat

Nasabah (rahin) telah melakukan transaksi;

2. Bersamaan dengan pelunasan pokok pinjaman (marhun bih), barang jaminan

(marhun) yang dikuasai oleh mutarhin dikembalikan kepada nasabah (rahin)

sesuai dengan tarif yang telah ditetapkan;

3. Pelunasan pinjaman dapat juga dilakukan dengan cara menjual barang jaminan (marhun) jika nasabah (rahin) tidak dapat memenuhi kewajibannya setelah jatuh

tempo. Hasil penjualan (lelang) barang jaminan (marhun) digunakan untuk

melunasi dan membayar jasa penyimpanan serta biaya-biaya yang timbul atas penjualan (lelang) barang tersebut;

4. Apabila harga jual barang jaminan (marhun) melebihi kewajiban nasabah (rahin)

maka sisanya dikembalikan kepada nasabah (rahin). Sebaliknya, jika jumlah

penjualan barang ternyata tidak mencukupi pokok pinjaman (marhun bih) dan

48 Hasil wawancara dengan Dhony Thaufani Officer Gadai PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Meulaboh, tanggal 24 Agustus 2010

49 Hasil wawancara dengan Dhony Thaufani Officer Gadai PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Meulaboh, tanggal 24 Agustus 2010.

membayar jasa penyimpanan maka kekurangannya tetap menjadi kewajiban nasabah (rahin) untuk membayar atau melunasinya;

5. Nasabah (rahin) dapat memilih skim pelunasan, apakah mau melunasi secara

sekaligus atau dengan cicilan. Selain itu, jika dalam masa 4 (empat) bulan nasabah (rahin) belum dapat melunasi kewajibannya, maka ia dapat mengajukan

permohonan perpanjangan jangka waktu pinjaman baru untuk masa 120 hari ke depannya beserta biaya yang harus ditanggungnya. Jika setelah perpanjangan masa pelunasan pemberi gadai (rahin) tidak dapat melunasinya kembali, maka

barang gadai (marhun) akan dijual oleh murtahin.

Apabila nasabah tidak dapat melunasi pinjamannya, maka Bank dapat memberikan kesempatan kepada nasabah untuk melakukan gadai ulang atau melakukan perpanjangan gadai. Nasabah dapat meneruskan fasilitasnya dengan membuka fasilitas baru ataupun melakukan pembayaran sebagian dari utangnya dengan cara:50

1. Nasabah mengajukan permohonan gadai ulang masa laku akad kepada Bank selambat-lambatnya pada saat tanggal jatuh tempo akad.

2. Penaksir melakukan penaksiran ulang atas gadai ulang akad dimaksud.

3. Bank membebankan nasabah dengan biaya gadai kembali dan nasabah langsung membayar dimuka.

50 Wawancara dengan Dhony Thaufani, Officer Gadai PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Meulaboh, tanggal 24 Agustus 2010

4. Jika harga taksir ulang lebih tinggi dari pada taksiran sebelumnya, maka nasabah diperkenankan untuk menambah nilai pembiayaannya dengan mengacu pada ketentuan tentang Wewenang Pemutusan.

5. Jika harga taksir ulang lebih rendah daripada taksiran sebelumnya yang mengakibatkan nilai maksimum pembiayaan lebih rendah daripada nilai pembiayaan sebelumnya, maka diatur ketentuan sebagai berikut:

a. Nasabah harus melunasi selisih antara nilai pembiayaan terakhir dan nilai pembiayaan sebelumnya.

b. Jika nasabah tidak sanggup melunasi selisih di atas, maka pembiayaan dapat diperpanjang sesuai dengan limit semula, sepanjang nilai pembiayaan tersebut tidak melebihi 90% dari nilai taksiran baru. Selanjutnya bila nilai pembiayaan telah melebihi 90% dari nilai taksiran maka pembiayaan tidak dapat diperpanjang dan harus dilakukan penjualan barang jaminan bila nasabah tidak sanggup melunasinya.

Apabila nasabah yang telah diberi kesempatan untuk memperpanjang pembiayaannya tetapi tidak dapat juga melunasi utangnya, maka pelunasannya dilakukan dengan cara penjualan barang jaminan. Penjualan barang jaminan adalah suatu proses penjualan barang jaminan untuk melunasi pembiayaan nasabah dalam hal nasabah tidak dapat melunasi pembiayaan hingga saat jatuh tempo dan Bank tidak memperpanjang pembiayaan tersebut, dapat dilakukan dengan langkah-langkah/ketentuan sebagai berikut:51

51 SOP dan SE Gadai Emas BSM iB, Training Officer Gadai Angkatan 2 Bank Syariah Mandiri Agustus-September 2009.

1. Minimal 1 (satu) hari sebelum penjualan barang jaminan, Penaksir bersama pejabat Cabang harus melakukan penaksiran ulang guna menetapkan harga dasar penjualan dengan mengacu kepada Pedoman Penaksir Emas (PPE) yang berlaku. 2. Namun demikian, setiap Cabang diberikan kewenangan untuk menjual barang sesuai harga pasar setempat dengan allowance sebesar +/- 2% dari harga yang

ditetapkan Desk Pegadaian.

3. Harga dasar penjualan sudah termasuk nilai pembiayaan nasabah dan biaya-biaya yang mungkin timbul dalam proses penjualan barang jaminan.

4. Cabang wajib melaporkan hasil penjualan barang jaminan ke Desk Pegadaian. 5. Penaksir menyampaikan Surat Pemberitahuan Hasil Penjualan Barang Jaminan

kepada nasabah

Terkait dengan penjualan barang jaminan ini, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:52

a. Kelebihan/kekurangan hasil penjualan

1) Apabila hasil penjualan lebih tinggi daripada harga dasar penjualan, maka sisa kelebihannya akan dikredit ke rekening nasabah atau diberikan secara tunai kepada nasabah.

2) Apabila hasil penjualan lebih rendah daripada harga dasar penjualan, maka Cabang tetap harus melakukan penagihan kepada nasabah yang bersangkutan terhadap sisa kekurangannya.

52 SOP dan SE Gadai Emas BSM iB, Training Officer Gadai Angkatan 2 Bank Syariah Mandiri Agustus-September 2009.

b. Sistem penjualan

Sistem penjualan dilakukan dengan cara:

1) Memberi kesempatan nasabah untuk merekomendasi pembeli barang, atau, 2) Bank mencari pembeli dan langsung bertransaksi tanpa melibatkan nasabah,

dengan tetap memperhatikan kepentingan nasabah yakni menjual barang jaminan pada harga yang wajar.

c. Khusus untuk penemuan kasus barang palsu, maka barang jaminan dimaksud tidak boleh dijual dan harus dilaporkan ke Kantor Pusat untuk proses investigasi lebih lanjut.

B. Perjanjian (akad) Gadai Emas pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Meulaboh

Dalam hukum Islam kontemporer digunakan istilah iltizam untuk menyebut

perikatan (verbentenis) dan istilah akad untuk menyebut perjanjian (overeenkomst)

dan bahkan untuk menyebut kontrak (contract). Istilah terakhir, yaitu akad

merupakan istilah tua yang sudah digunakan sejak jaman klasik sehingga sudah sangat baku. Sedangkan istilah pertama yaitu iltizam merupakan istilah baru untuk

menyebutkan perikatan secara umum, meskipun istilah itu sendiri juga sudah tua. Semula dalam hukum islam pra modern, istilah iltizam hanya dipakai untuk

menunjukkan perikatan yang timbul dari kehendak sepihak saja, hanya kadang-kadang saja dipakai dalam arti perikatan yang timbul dari perjanjian. Baru pada

zaman modern, istilah iltizam digunakan untuk menyebut perikatan secara

keseluruhan.53

Akad Rahn adalah Menahan salah satu harta milik si nasabah sebagai jaminan

atas pinjaman yang diterimanya. Tujuan akad rahn adalah untuk memberikan jaminan

pembayaran kembali kepada Bank dalam memberikan pembiayaan. Secara sederhana

rahn adalah jaminan hutang atau gadai. Akad rahn yang digunakan dalam

pelaksanaan gadai emas BSM adalah akad qardh dan akad ijarah. Akad qardh dibuat

oleh pihak Bank dengan pihak nasabah dalam hal transaksi gadai emas, sedangkan akad ijarah (sewa) dilakukan dalam hal penyewaan tempat untuk menyimpan barang

(emas) yang digadaikan pada tempat penyimpanan barang (deposit box). Pelaksanaan

akad ijarah tersebut membebankan pihak nasabah untuk memberikan imbalan jasa

atau kompensasi kepada pihak Bank atas penyewaan tempat.54

Akad qardh yang dilakukan pada pelaksanaan gadai emas BSM di buat oleh

Dokumen terkait