• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

2.2 Analisis Model

Analisis model merupakan salah satu sumber informasi penting untuk menentukan diagnosis ortodonti. Diagnosis yang menyeluruh akan menentukan kelengkapan rencana perawatan. Rencana perawatan yang lengkap dan akurat akan menentukan keberhasilan perawatan. Selain menggunakan model, analisis juga menggunakan alat bantu lain seperti alat ukur, gambaran radiografis dan tabel perkiraan. Analisis model pada gigi permanen terdiri dari indeks Pont, analisis Korkhaus, analisis Howes dan analisis Bolton.18,19

adalah untuk penyerderhanaan metode predeterminasi lengkung. Menurut Gupta dkk pada tahun 1979, semua pengukuran indeks Pont hanya dilakukan pada lengkung gigi maksila. Indeks Pont membantu dalam menentukan lengkung gigi yaitu gigi sempit, lebar atau normal; menentukan perlu tidaknya ekspansi lateral terhadap lengkung gigi; dan menentukan besarnya kemenunjukkanan ekspansi pada regio premolar dan molar (Ivyer 2003). Pont mengatakan gigi yang lebar membutuhkan lengkung yang lebar untuk membentuk susunan normal.20

Menurut Rakosi dkk., pada tahun 1993, pengukuran panjang lengkung gigi menurut Korkhaus dapat dilakukan dengan mengukur jarak dari titik paling anterior permukaan labial gigi insisivus pertama maksila tegak lurus dengan garis yang menghubungkan titik referensi lebar interpremolar Pont. Korkhaus menilai bentuk palatum berdasarkan indeks tinggi palatum. Palatum yang tinggi merupakan gambaran dari pemyempitan bagian apikal processus alveolaris maksila yang biasanya terjadi pada kasus dengan kebiasaan menghisap jari atau bernafas dengan mulut. Tinggi palatum berdasarkan Korkhaus didefinisikan sebagai garis vertikal yang tegak lurus terhadap raphe palatina yang melintang dari permukaan palatum ke permukaan oklusal pada garis intermolar menurut Pont.21

Howes memikirkan suatu rumusan untuk mengetahui apakah basis apikal cukup untuk memuat gigi geligi pasien. Panjang lengkung gigi (Tooth Material/ TM) adalah jumlah lebar mesiodistal gigi dari molar pertama kiri sampai dengan molar pertama kanan. Lebar lengkung basal premolar atau fosa kanina (Premolar Basal Arch Width/ PMBAW) merupakan diameter basis apikal dari model gigi pada apeks gigi premolar pertama, yang diukur menggunakan jangka sorong atau jangka berujung runcing. Analisis Howes berguna pada saat menentukan rencana perawatan dimana terdapat masalah kekurangan basis apikal dan untuk memutuskan apakah akan dilakukan: (1) pencabutan gigi, (2) memperluas lengkung gigi atau (3) ekspansi palatal.22

mesiodistal gigi pertama kali diperkenalkan oleh G.V Black pada tahun 1902. Black mengukur sejumlah besar ukuran gigi manusia dan menulis tabel rata-rata dimensi yang masih digunakan sebagai referensi sampai masa kini. Banyak ahli telah melakukan penelitian tentang lebar gigi terhadap oklusi seperti yang dilakukan oleh Black. Di antara semua penelitian, penelitian yang paling dikenal untuk melihat ketidakharmonisan ukuran gigi dalam kaitannya dengan perawatan maloklusi adalah dari Wayne. A Bolton pada tahun 1958. Beliau telah mengevaluasi 55 kasus dengan oklusi yang normal, dari penelitian tersebut, dua rasio untuk memperkirakan Tooth Size Discrepancy(TSD) dengan mengukur jumlah lebar mesiodistal(MD) gigi pada mandibula sampai gigi anterior maksila.18,19

Analisis Bolton digunakan sebagai pertimbangan yang penting dalam mengevaluasi semua maloklusi. Untuk memperoleh oklusi yang normal, ukuran gigi harus proporsional. Istilah disproporsi ukuran gigi ini disebut dengan Tooth Size Discrepancy (TSD) atau penyimpangan ukuran gigi. Suatu anomali dalam ukuran gigi insisivus lateralis maksila adalah penyebab paling umum, tetapi variasi pada gigi premolar atau gigi lain juga dapat terjadi. Terkadang semua gigi maksila menunjukkan terlalu besar atau terlalu kecil sehingga kurang sesuai dengan gigi mandibula.20

Lebar mesiodistal gigi anterior atau dengan nama lain rasio anterior diukur dari gigi kaninus dari satu sisi sampai gigi kaninus pada sisi yang berlawanan dan ditambah untuk kedua lengkung, dimana pada maksila diukur dari gigi 13 sampai gigi 23 sementara pada mandibula, diukur dari gigi 33 sampai gigi 43 (Gambar 5).4

Angka yang dihasilkan merupakan persentase hubungan lebar mesiodistal gigi mandibula dengan maksila. Anterior Bolton’s Ratio atau dengan nama lain rasio anterior dihitung dengan mengunakan rumus berikut:

Rasio Anterior = Jumlah lebar ukuran mesiodistal 6 gigi mandibula Jumlah lebar ukuran mesiodistal 6 gigi maksila = 77.2 %

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Bolton, Rasio anterior pada ras kaukasoid adalah 77,2 % dengan SD ± 1,65 (Gambar 6)24. Menurut penelitian Bolton, rasio anterior yang ideal adalah 77.2. Jika nilai dalam perhitungan lebih besar dari 77.2, maka ini bermakna berlakunya diskrepansi di mana terdapat kelebihan materi pada anterior mandibula.22-26 Jumlah kelebihan lebar materi pada mandibula dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

x 100

Kelebihan Lebar Gigi Anterior = Jumlah 6 Gigi Mandibula – Jumlah 6 Gigi Ideal Gambar 5. Pengukuran lebar mesiodistal gigi 13 - 23 dan 33 - 43 untuk memperoleh rasio anterior 22

Sebaliknya jika nilai rasio anterior yang dalam perhitungan adalah lebih kecil dari 77.2, menandakan terdapat kelebihan lebar materi pada maksila. Tabel 1 menunjukkan ukuran ideal daripada lebar mesiodistal gigi pada maksila dan mandibula.25,26 Jumlah kelebihan lebar materi gigi pada maksila dapat ditentukan dengan menggunakan dengan rumus :

Gambar 6. Rasio Anterior pada ras Kaukasoid adalah 77,2 % dengan SD ± 1,65.24

berdasarkan rasio anterior bolton25,26 Maksila 6 Mandibula 6 Maksila 6 Mandibula 6 Maksila 6 Mandibula 6 40.0 30.9 45.0 34.7 50.0 38.6 40.5 31.3 45.5 35.1 50.5 39.0 41.0 31.7 46.0 35.5 51.0 39.4 41.5 32.0 46.5 35.9 51.5 39.8 42.0 32.4 47.0 36.3 52.0 40.1 42.5 32.8 47.5 36.7 52.5 40.5 43.0 33.2 48.0 37.1 53.0 40.9 43.5 33.6 48.5 37.4 53.5 41.3 44.0 34.0 49.0 37.8 54.0 41.7 44.5 34.4 49.5 38.2 54.5 42.1 44.5 34.4 49.5 38.2 55.0 42.5

dari gigi molar pertama pada satu sisi sampai gigi pertama pada sisi yang lain dan ditambah untuk kedua lengkung, dimana pada maksila diukur dari gigi 16 sampai gigi 26 sementara pada mandibula, diukur dari gigi 36 sampai gigi 46 (Gambar 7).4

Angka yang dihasilkan merupakan persentase hubungan lebar mesiodistal gigi mandibula dengan maksila. Overall Bolton’s Ratio atau dengan nama lain rasio keseluruhan dihitung dengan mengunakan rumus berikut:

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Bolton, rasio keseluruhan pada ras kaukasoid adalah 91,3 % dengan SD ± 1,91.22,23(Gambar 8) Rasio Keseluruhan yang ideal adalah 91.3. Hubungan overbite dan overjet yang baik dan oklusi posterior dapat dilihat pada kasus dimana ratio ukuran gigi adalah hampir sama dengan nilai ini.21

Gambar 7. Pengukuran lebar mesiodistal gigi 16 - 26 dan 36 - 46 untuk memperoleh rasio keseluruhan 22

Rasio Keseluruhan = Jumlah lebar ukuran mesiodistal 12 gigi mandibula Jumlah lebar ukuran mesiodistal 12 gigi maksila = 91.3 %

Jika nilai dalam perhitungan lebih besar dari 91.3, maka ini bermakna terdapat kelebihan materi pada mandibula.5,23 Kelebihan lebar materi pada mandibula menunjukkan terdapat penurunan overbite, penurunan overjet, crowding di lengkung mandibula, spacing di lengkung maksila, labioversi pada gigi insisivus maksila dan linguoversi pada gigi insisivus mandibula.21 Jumlah kelebihan lebar materi pada mandibula dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Tambahan lagi, jika nilai rasio keseluruhan yang dalam perhitungan adalah lebih kecil dari 91.3 % ini menandakan terdapat kelebihan lebar materi pada maksila.23 Kelebihan lebar materi pada maksila menunjukkan terdapat peningkatan overbite, peningkatan overjet, crowding di maksila, spacing di mandibula, linguoversi pada gigi insisivus maksila dan labioversi pada gigi insisivus mandibula.21

kaukasoid adalah 91,3 % dengan SD ± 1,91.24

Jumlah Lebar 12 gigi mandibula = Jumlah Lebar 12 gigi maksila

Tabel 2. Ukuran lebar mesiodistal gigi ideal pada maksila dan mandibula berdasarkan rasio keseluruhan Bolton,27,28

Analisis Bolton bermanfaat secara klinis dalam menentukan diskrepansi ukuran gigi. Namun, Bolton tidak menjelaskan ras dalam penelitiannya. Ras itu sendiri mempengaruhi ukuran gigi-geligi. Variasi ukuran gigi pada berbagai populasi menjadikan analisis Bolton menarik dijadikan objek penelitian.Variasi dijumpai pada ras-ras yang berbeda, seperti dinyatakan oleh Tu An Tadkk., (2001) pada populasi China, Bernabe dkk., (2004) pada populasi Peru, Andrew (2007)7 pada populasi Deutro-Melayu, Al-Omari dkk., (2008) pada populasi Yordania, Endo dkk., (2008)9 pada populasi Jepang dan Strujic dkk., (2009) pada populasi Kroasia menunjukkan bahwa rasnya yang disebutkan diatas dapat diterapkan.

Maksila 12 Mandibula 12 Maksila 12 Mandibula 12 Maksila 12 Mandibula 12 85 77.6 94 85.8 103 94.0 86 78.5 95 86.7 104 95.0 87 79.4 96 87.6 105 95.9 88 80.3 97 88.6 106 96.8 89 81.3 98 89.5 107 97.8 90 82.1 99 90.4 108 98.6 91 83.1 100 91.3 109 99.5 92 84.0 101 92.2 110 100.4 93 84.9 102 93.1

Hispanik, Santoro dkk., (2000) pada populasi Dominika Amerika, Tancay Uysal dkk., (2005)15 pada populasi Turki, dan Paredes dkk., (2006) pada populasi Spanyol, menyatakan bahwa semua variasi ras yang disebutkan di atas analisis Bolton tidak dapat untuk diterapkan. (Tabel 3)

Tabel 3. Rasio anterior dan rasio keseluruhan beberapa populasi dibandingkan dengan standar bolton.15-16

Rasio Anterior (%) Rasio Keseluruhan (%) Perbedaan Standar Bolton Bolton (1958) 77,2 91,3 n China Tu An Ta dkk. (2001) 77,5 90,9 - Peru Bernabe dkk. (2004) 78,09 90,79 – 91,33 - Deutro-Melayu Andrew (2007) 77,91 90,93 - Yordania Al-Omari dkk. (2008) 79,0 92,8 - Jepang Endo dkk. (2008) 77,48 91,09 - Kroasia Strujic dkk. (2009) 78,25 91,81 -

Kulit Putih (AS)

Crosby dan Alexander (1989) 77,5 91,4 + Kulit Putih Smith dkk. (2000) 79,6 92,3 + Kulit Hitam Smith dkk. (2000) 79,3 93,4 + Hispanik Smith dkk. (2000) 93,1 80,5 +

Dominika (AS) Santoro dkk. (2000) 78,1 91,3 + Turki Uysal dkk. (2005) 78,26 89,88 + Spanyol Paredes dkk. (2006) 78,32 91,97 + Batak Budi (2012) 79,24 92,19 +

Keterangan : n menunjukkan analisis Bolton yang normal (-) menunjukkan analisis Bolton dapat diterapkan.

(+) menunjukkan analisis Bolton tidak dapat untuk diterapkan

Dokumen terkait