• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.4. Analisis Nilai Tambah

4.4.2 Analisis Nilai Tambah Kayu Sengon

Proses pengolahan kayu sengon menjadi kerajinan boneka whimsy menyebabkan adanya nilai tambah pada kayu sengon tersebut, sehingga harga jual dari produk hasil olahannya berupa kerajinan boneka whimsy menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan harga jual kayu sengon yang belum diolah. Perhitungan dan analisis nilai tambah dilakukan pada periode produksi bulan Desember 2011.

Besarnya nilai tambah pengolahan kerajinan boneka whimsy dan distribusi marjin yang diperoleh dari pemanfaatan faktor-faktor produksi dalam pengolahan dapat diketahui dengan melakukan analisis nilai tambah. Dasar perhitungan nilai tambah yang digunakan adalah per unit bahan baku yang dalam hal ini adalah satu unit boneka whimsy. Komponen utama perhitungan nilai tambah adalah bahan baku, output, input tenaga kerja dan sumbangan input lain (Tabel 15.). Hasil analisis terhadap nilai tambah dapat dilihat pada Tabel 16.

43

Tabel 15. Perhitungan nilai tambah pengolahan kerajinan boneka Whimsy kayu Sengon

No Keterangan Satuan Nilai

1 Output dan Harga Output

a. Jumlah Harga Ouput Unit/bulan 800

b. Harga Output Rp/Unit 38.500

c. Penjualan Rp/bulan 30.800.000

2 Bahan Baku

a. Input Bahan Baku Unit/bulan 800

b. Harga Input Bahan Baku Rp/Unit 1.462,5

c. Biaya Bahan Baku Rp/bulan 1.170.000

3 Input Tenaga Kerja

a. Jumlah Tenaga Kerja Langsung HOK/hari 8,5 b. Jumlah Total HOK per Bulan HOK 27

c. Total HOK HOK/bulan 229,5

d. Upah Tenaga Kerja Langsung Rp/bulan 12.000.000 e. Upah Rata-rata Tenaga Kerja per HOK Rp/bulan 52.300

4 Sumbangan Input Lainnya

a. Cat Rp/bulan 360.000

b. Impra Rp/bulan 120.000

c. Tinner Rp/bulan 78.000

d. Benang Rp/bulan 20.000

e. Amplas Rp/bulan 9.000

f. Bubble Wrap Plastic Rp/bulan 600.000

f. Listrik Rp/bulan 260.000

g. Biaya Pemeliharaan Rp/bulan 400.000

h. Biaya Penyusutan Rp/bulan 550.972

Total Sumbangan Input Lain Rp/bulan 2.397.972

Sumbangan Input Lain/Unit Bahan Baku Rp/Unit 2.997,465 Sumber : Diolah dari data primer CV ATLAS, 2011

44

Tabel 16. Analisis nilai tambah pengolahan kerajinan boneka Whimsy kayu Sengon

Variabel Nilai

Output, Input, dan Harga

Output (Unit/Bulan) 800

Input (Unit/Bulan) 800

Tenaga Kerja (HOK/Bulan) 229,5

Faktor Konversi 1

Koefisien Tenaga Kerja (HOK/Unit) 0,29

Harga Output (Rp/Unit) 38.500

Upah Tenaga Kerja (Rp/HOK) 52.300

II. Penerimaan dan Keuntungan

Harga Bahan Baku (Rp/Unit) 1.462,5

Sumbangan Input Lain (Rp/Unit) 2.997,465

Nilai Produk (Rp/Unit) 38.500

A.Nilai Tambah (Rp/Unit) 34.037,035

B.Rasio Nilai Tambah (%) 88,41

A.Pendapatan Tenaga Kerja (Rp/Unit) 15.167

B.Imbalan Tenaga Kerja (%) 44,56

A.Keuntungan (Rp/Unit) 18.870,035

B.Tingkat Keuntungan (%) 49,01

II. Balas Jasa Pemilik Faktor Produksi

Marjin (Rp/Unit) 37.037,5

A.Pendapatan Tenaga Kerja (%) 40,95 B.Sumbangan Input Lain (%) 8,09 C.Keuntungan Pemilik Perusahaan (%) 50,96 Sumber : Diolah dari data primer CV ATLAS, 2011

Kayu sengon agar mempunyai nilai tambah bagi perusahaan pada bulan Desember 2011 menghasilkan 800 unit boneka whimsy dengan input yang dikeluarkan sebanyak 800 Unit kayu sengon (0,9 m³/bulan) dengan ukuran kayu 8x15 cm untuk setiap unit boneka whimsy, sehingga faktor konversinya sebesar 1. Hal ini menunjukkan bahwa dari pengolahan satu unit boneka whimsy ukuran 8x15 cm akan menghasilkan satu boneka whimsy.

Jumlah hari kerja untuk memproduksi boneka whimsy bulan Desember 2011 yaitu 27 hari dikali dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 8 orang. Dengan demikian diperoleh total hari kerja untuk memproduksi boneka whimsy sebesar 229,5 HOK. Nilai koefisien diperoleh dari pembagian jumlah total hari kerja selama satu bulan dengan jumlah input yang dikeluarkan selama satu bulan. Nilai koefisien tenaga kerja diperoleh sebesar 0,29 HOK/unit. Nilai tersebut

45

menunjukkan jumlah HOK yang diperlukan untuk memproduksi satu unit boneka whimsy dibutuhkan tenaga kerja sebesar 0,29 HOK.

Upah tenaga kerja rata-rata per orangnya didasarkan pada total upah bulanan yang diterima tenaga kerja bagian pengolahan dibagi dengan total hari kerja untuk memproduksi boneka whimsy, sehingga diperoleh Rp 52.300 per HOK.

Biaya input rata-rata terdiri dari biaya bahan baku dan biaya sumbangan input lain. Biaya bahan baku untuk boneka whimsy ini sebesar Rp. 1.462,5 per unit sedangkan biaya sumbangan input lain yaitu Rp. 2.997,465. Nilai produk boneka whimsy untuk tiap unitnya adalah Rp. 38.500 yang diperoleh dari perkalian nilai faktor konversi dengan harga output boneka whimsy per unit. Nilai ini menunjukkan bahwa setiap pengolahan 1 unit boneka whimsy akan menghasilkan sebesar Rp 38.500.

Nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan 1 unit boneka whimsy adalah sebesar Rp 34.037,035 dengan rasio 88,41%. Nilai ini merupakan hasil pengurangan dari nilai produk dengan harga bahan baku per unit boneka whimsy kayu. Artinya dari Rp 38.500 per unit boneka whimsy, maka 88,41% adalah nilai tambah dari pengolahan boneka whimsy. Nilai tambah yang diperoleh merupakan nilai tambah kotor karena belum dikurangi dengan pendapatan tenaga kerja.

Imbalan tenaga kerja pengolahan boneka whimsy didapat dari perkalian koefisien tenaga kerja dengan upah tenaga kerja rata-rata per HOK, yaitu sebesar Rp 15.167 dengan rasio 44,56%. Hal ini berarti bahwa 44,56% dari nilai tambah merupakan pendapatan tenaga kerja yang harus dibayarkan perusahaan. Keuntungan bersih perusahaan dari setiap penjualan satu unit boneka whimsy adalah Rp 18.535,535 dengan rasio 49,01%, yang artinya sebesar 49,01% dari nilai output merupakan nilai tambah bersih bagi perusahaan karena telah dikurangi pendapatan tenaga kerja.

Berdasarkan analisis nilai tambah diperoleh marjin dari pengolahan boneka whimsy. Marjin ini diperoleh dari pengurangan nilai output terhadap harga bahan baku, yang kemudian didistribusikan sebagai pendapatan tenaga kerja, sumbangan input lainnya dan keuntungan perusahaan. Dari setiap unit boneka diperoleh marjin Rp 37.037,5 didistribusikan bagi pendapatan tenaga kerja sebesar Rp 15.167 dengan rasio 40,95% pendapatan untuk sumbangan input lainnya sebesar

46

Rp. 2.997,465 dengan rasio 8,09% dan diterima oleh perusahaan dengan rasio 50,96% yaitu sebesar Rp 18.870,035 sebagai imbalan atas penggunaan modal.

Hasil penelitian mengenal analisis nilai tambah kayu mahoni sebagai kerajianan boneka whimsy di CV ATLAS diperoleh nilai tambah sebesar Rp. 37.037,5 per unit bahan baku atau 88,41% dari nilai ouputnya. Nilai tambah ini didistribusikan terhadap tenaga kerja berupa keuntungan masing-masing 40,95% dan 50,96%. Nilai marjin yang diperoleh sebsear Rp. 37.037,5 marjin ini didistribusikan untuk tenaga kerja (40,95%), sumbangan input lain (8,09%) dan keuntungan milik perusahaan (50,95%).

4.5. Nilai tambah Agregat hasil pengolahan kayu Mahoni dan kayu Sengon

Dokumen terkait